Tag Archive for: Informatika

Dosen S1 Informatika M. Safi'i saat memberikan materi tentang Robotika. FOto: Ilyas/Tim Lab Fikom

UM – Antusiasme tinggi mewarnai perhelatan ROBOFUN Universitas Mulia 2025 yang diselenggarakan di Lab Robotika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Mulia, Selasa (3/6/2025). Acara yang berfokus pada pengenalan dan praktik langsung teknologi robotika ini berhasil menarik minat besar siswa-siswi SMA/SMK Balikpapan.

Dekan Fakultas Ilmu Komputer Djumhadi, S.T., M.Kom mengatakan, RoboFun 2025 ini terselenggara atas inisiatif Himpunan Mahasiswa Informatika (Himatika) di bawah bimbingan Kaprodi Isa Rosita S.Kom., M.Cs.

“Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan minat siswa SMA/SMK untuk berkreasi dan berinovasi dengan belajar robotika dasar, sekaligus mengenalkan Prodi S1 Informatika,” ujar Djumhadi.

Dosen Informatika Muhammad Safi’i S.Kom., M.Kom ditugaskan sebagai instruktur. “Beliau diharapkan dapat memberikan wawasan kepada para peserta, karena sering membawa mahasiswa untuk mengikuti lomba TTG, Krenova, atau yang sejenis dengan berbagai prestasi,” tutur Dekan.

Berdasarkan kuesioner yang dibagikan panitia, sebanyak 85% peserta menyatakan sangat puas dan puas terhadap keseluruhan kegiatan. Keberhasilan ini sekaligus menunjukkan komitmen Universitas Mulia dalam menyediakan platform pembelajaran teknologi terkini yang mudah diakses dan bahkan gratis bagi para mahasiswanya.

Tampak para siswa mengikuti ROBOFUN 2025 bersama para mahasiswa panitia HIMATIKA. Foto: Ilyas/Tim Lab Fikom

Tampak para siswa mengikuti ROBOFUN 2025 bersama para mahasiswa panitia HIMATIKA. Foto: Ilyas/Tim Lab Fikom

Para peserta ROBOFUN 2025 mendapatkan pengalaman langsung yang berharga, mulai dari pembelajaran coding dasar hingga mengontrol robot secara nyata. Sesi praktik seperti membuat program simulasi lampu lalu lintas dan mengendalikan robot menggunakan aplikasi remote XY menjadi favorit dan paling banyak disukai.

“Bagian bisa kontrol robot itu seru banget!” ujar salah satu peserta dengan antusias. Pengalaman pembelajaran code dan coding robotic juga disebut sebagai hal yang paling berkesan.

Meskipun terdapat beberapa catatan terkait durasi dan pendampingan yang menjadi masukan berharga bagi panitia, mayoritas peserta (90%) merasa acara ini sangat bermanfaat.

Lebih lanjut, 80% peserta menyatakan akan merekomendasikan acara serupa kepada orang lain, dan 75% menyatakan kesediaan untuk ikut kembali jika acara serupa diadakan.

“Acara ini sangat bermanfaat bagi saya, menambah wawasan baru tentang Arduino dan fungsi-fungsi dasar robotika,” ungkap seorang peserta. “Saya jadi lebih tertarik untuk belajar lebih dalam lagi.”

Menariknya, usulan tema untuk acara berikutnya didominasi oleh topik-topik yang sedang hangat di dunia industri teknologi, seperti Kecerdasan Artifisial (AI) dan Internet of Things (IoT).

Hal ini menunjukkan tingginya keingintahuan dan minat peserta yang didominasi siswa SMA/SMK untuk mendalami teknologi masa depan yang relevan dengan kebutuhan industri.

Universitas Mulia secara konsisten menunjukkan komitmennya untuk menyediakan pendidikan berkualitas yang tidak hanya teoritis namun juga kaya akan praktik langsung.

ROBOFUN menjadi salah satu cara bagaimana Universitas Mulia memfasilitasi mahasiswanya untuk belajar teknologi canggih dengan cara yang menyenangkan dan seringkali tanpa membebani biaya, alias gratis melalui berbagai kegiatan kemahasiswaan dan workshop.

Bagi calon mahasiswa baru yang memiliki passion di bidang teknologi, khususnya robotika, AI, dan IoT, Universitas Mulia menawarkan lingkungan belajar yang suportif, fasilitas memadai, dan kesempatan untuk terlibat langsung dalam proyek-proyek inovatif.

Keberhasilan ROBOFUN 2025 menjadi sinyal kuat bahwa Universitas Mulia adalah pilihan tepat untuk mereka yang ingin belajar lebih dalam, mendapatkan pengalaman praktis, dan mempersiapkan diri menjadi talenta digital unggul di masa depan, dengan biaya yang terjangkau, bahkan peluang belajar gratis dengan Gratispol, program pendidikan gratis dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

(SA/Kontributor)

Isa Rosita menerima piagam penghargaan sebagai narasumber dalam Seminar MGMP Matematika SMK di Universitas Balikpapan, Kamis (28/11). Foto: Istimewa

Disampaikan pada Seminar MGMP Matematika SMK di Universitas Balikpapan

UM – Dosen S1 Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia Isa Rosita, S.Kom., M.Cs memaparkan materi tentang Teknologi dalam Pembelajaran Matematika, pada Seminar MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Matematika SMK di Universitas Balikpapan, Kamis (28/11).

Seminar dibuka oleh Plh Kepala Cabang Wilayah 1 Dinas Pendidikan Kaltim Dr. Winarno, M.Pd dan diikuti para guru matematika dari berbagai SMK di Balikpapan. Hadir pula Dekan FKIP Universitas Balikpapan Dr. H. Sugianto, MM turut memberikan sambutan.

Seminar ini membahas potensi teknologi untuk mengubah cara siswa belajar matematika, menjadikan proses pembelajaran lebih efektif, menarik, dan relevan.

Dalam paparannya, Isa Rosita memulai dengan menyoroti pentingnya matematika sebagai ilmu dasar yang mendukung berbagai bidang seperti sains, teknologi, dan pengambilan keputusan sehari-hari.

Namun, banyak siswa menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit karena sifatnya yang abstrak dan kurangnya metode pembelajaran yang inovatif.

“Matematika memiliki peran sentral dalam kehidupan, tetapi sering kali dianggap menakutkan oleh siswa karena cara penyampaiannya yang kurang menarik,” ujar Isa.

Dalam pemaparannya, Isa menjelaskan bahwa perkembangan teknologi telah menghadirkan peluang baru dalam pembelajaran matematika.

Aplikasi interaktif seperti GeoGebra, Wolfram Alpha, dan MATLAB membantu siswa memvisualisasikan konsep matematika yang kompleks. Teknologi ini juga memungkinkan pembelajaran yang lebih personal dan interaktif.

“GeoGebra, misalnya, sangat efektif dalam membantu siswa memahami geometri dan aljabar secara interaktif,” terang Isa Rosita.

Isa menyoroti pentingnya visualisasi dalam memahami konsep abstrak seperti kalkulus dan geometri ruang. Dengan bantuan teknologi, siswa dapat memanipulasi objek geometris dan memahami hubungan antar elemen secara dinamis.

“Animasi dan simulasi memberikan pengalaman belajar yang berbeda. Siswa dapat melihat bagaimana variabel berubah secara real-time,” tambahnya.

Selain alat interaktif, platform seperti Khan Academy dan YouTube memungkinkan siswa belajar kapan saja dan di mana saja. Materi dalam bentuk video atau animasi membantu siswa memahami topik matematika dengan lebih mudah.

“Video pembelajaran memberikan fleksibilitas bagi siswa untuk belajar sesuai kecepatan mereka,” kata Isa.

Foto bersama Dekan FKIP Dr Sugianto, Dr. Winarno, M.Pd, panitia, narasumber dan seluruh peserta para guru MGMP Matematika SMK. Foto: Istimewa

Foto bersama Dekan FKIP Dr Sugianto, Dr. Winarno, M.Pd, panitia, narasumber dan seluruh peserta para guru MGMP Matematika SMK. Foto: Istimewa

Dekan FKIP Universitas Balikpapan Dr. H. Sugianto, MM saat memberikan sambutan. Foto: Istimewa

Dekan FKIP Universitas Balikpapan Dr. H. Sugianto, MM saat memberikan sambutan. Foto: Istimewa

Isa Rosita memaparkan materinya dalam Seminar MGMP Matematika SMK di Universitas Balikpapan, Kamis (28/11). Foto: Istimewa

Isa Rosita memaparkan materinya dalam Seminar MGMP Matematika SMK di Universitas Balikpapan, Kamis (28/11). Foto: Istimewa

AI dan Pembelajaran Adaptif

Teknologi berbasis kecerdasan artifisial (AI) juga menjadi sorotan. Dengan AI, siswa dapat belajar secara adaptif sesuai kemampuan mereka. Sistem pembelajaran berbasis AI mampu menilai kekuatan dan kelemahan siswa serta menyediakan latihan yang relevan.

“AI memungkinkan pembelajaran yang benar-benar personal,” tegas Isa.

Selain itu, Isa juga membahas potensi penggunaan augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) dalam pembelajaran matematika. Teknologi ini memungkinkan siswa berinteraksi dengan objek matematika dalam ruang tiga dimensi, menjadikan pengalaman belajar lebih imersif.

“Dengan VR, siswa dapat ‘masuk’ ke dunia matematika dan melihat langsung bagaimana konsep-konsep abstrak bekerja,” jelasnya.

Manfaat Teknologi dalam Pembelajaran Matematika

Dalam presentasinya, Isa memaparkan tiga manfaat utama teknologi dalam pembelajaran matematika. Di antaranya adalah, pertama, pemanfaatan teknologi meningkatkan pemahaman lewat visualisasi konsep abstrak seperti integral dan teori bilangan.

Kedua, pemanfaatan teknologi yang Interaktif dan Personal akan menyesuaikan materi pembelajaran Matematika sesuai kebutuhan siswa.

Dan yang ketiga, pemanfaatan teknologi akan menjangkau akses yang lebih luas. Pembelajaran digital memungkinkan akses pendidikan hingga daerah terpencil.

Meskipun membawa banyak manfaat, penggunaan teknologi juga menghadapi tantangan. Isa menyoroti kesenjangan digital, ketergantungan pada perangkat, dan kualitas konten sebagai isu yang perlu ditangani.

“Tidak semua siswa memiliki akses ke perangkat dan internet, terutama di daerah terpencil,” katanya.

“Selain itu, kualitas konten pembelajaran harus tetap dijaga agar sesuai dengan standar pendidikan,” tambahnya.

Dalam penutupnya, Isa menyampaikan bahwa teknologi adalah kunci untuk mengubah cara siswa belajar matematika. Dengan pendekatan yang tepat, teknologi dapat mengatasi tantangan pembelajaran tradisional dan membuka peluang baru di masa depan.

“Teknologi seperti AI, AR, dan VR memiliki potensi besar untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa di seluruh dunia. Namun, kita perlu bekerja sama untuk memastikan teknologi ini inklusif dan efektif,” pungkasnya.

(SA/Kontributor)

Muhamad Abda Yurid (kanan) dan Nanda Puspita Sari dari Program Studi Informatika menerima penghargaan Juara Lomba TTG Balikpapan Selatan, Rabu (22/2/2023). Foto: Istimewa

UM – Dosen Program Studi Sistem Informasi Mohammad Safii, S.Kom., M.Kom kembali dipercaya membimbing mahasiswanya mengikuti lomba teknologi. Di awal tahun ini, dua orang mahasiswanya berhasil meraih juara dalam Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) yang diselenggarakan Kecamatan Balikpapan Selatan, Rabu (22/2/2023).

“Alhamdulillah, juara dua,” kata M Safii, singkat. Ia mengatakan, awalnya kurang percaya diri membimbing mahasiswanya mengikuti lomba. Pasalnya, dari tujuh tim peserta kategori pelajar dan mahasiswa, hanya timnya yang berasal dari perguruan tinggi.

“Saya tidak tahu kenapa perguruan tinggi yang lain tidak ikut mengirimkan mahasiswanya,” tutur Safii. Hal itulah yang menyebabkan Safii dan mahasiswanya kurang percaya diri ketika berhadapan dengan adik-adik tingkat SLTA.

Meski demikian, Safii tidak mempersoalkannya. Baginya, keikutsertaan Universitas Mulia merupakan penghormatan dan kesempatan dirinya untuk terus bersikap profesional sebagai pendidik dan mendorong mahasiswanya untuk berani berkompetisi, baik dimulai dari tingkat lokal sampai menuju tingkat provinsi nantinya.

“Saya dapat Surat Penugasan untuk melaksanakan ini dengan sebaik-baiknya. Alhamdulillah, mahasiswanya juga senang dan menang dapat juara dua,” tuturnya dengan tersenyum, senang.

Dua orang mahasiswanya itu adalah Muhamad Abda Yurid dan Nanda Puspita Sari dari Program Studi Informatika Semester Empat. Keduanya menampilkan Teknologi Tepat Guna berjudul Prototype Mesin Pembayaran Cash PPOB yang digunakan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Muhamad Abda Yurid (dua dari kanan) beserta para pemenang menerima penghargaan Juara Lomba TTG Balikpapan Selatan, Rabu (22/2/2023). Foto: Istimewa

Muhamad Abda Yurid (dua dari kanan) beserta para pemenang menerima penghargaan Juara Lomba TTG Balikpapan Selatan, Rabu (22/2/2023). Foto: Istimewa

Ketua Prodi D3 Sistem Informasi M Safii, S.Kom., M.Kom saat mengenalkan diri. Foto: Nadya

Ketua Prodi D3 Sistem Informasi M Safii, S.Kom., M.Kom saat mengenalkan diri. Foto: Nadya

PPOB adalah Payment Point Online Banking, yakni sistem yang cara kerjanya berupa tagihan pembayaran. Mesin PPOB biasanya bekerja sama dengan bank yang terhubung online Internet sehingga terjadi sinkronisasi data atau pertukaran data yang sangat cepat dan akurat.

Namun, dalam lomba ini, teknologi yang digunakan Abda dan Nanda tidak terhubung dengan bank dan Internet, melainkan terhubung dengan komputer lokal untuk menangani pembayaran tunai atau cash. “Masih Prototype, belum terhubung bank,” kata Safii.

Menurutnya, sistem ini diharapkan bekerja untuk memudahkan pelanggan atau pembeli melakukan transaksi pembayaran tunai PPOB secara mandiri dan mempermudah pegawai UMKM melayani pelanggan secara mandiri.

Safii mengatakan, berdasarkan pengalamannya menjadi dosen pembimbing dan beberapa kali meraih juara, untuk mempersiapkan keikutsertaan mahasiswanya membutuhkan effort dan waktu persiapan yang tidak sedikit.

“Masih ada lomba Krenova yang diadakan Pemerintah Kota Balikpapan. Ini sudah ada daftarnya, mahasiswa kita akan bersaing dengan lawan yang sepadan dari beberapa perguruan tinggi, ada ITK, Uniba, STT Migas, Politeknik Balikpapan. Mohon doanya semoga juara,” harap Safii.

(SA/Puskomjar)

Selamat atas keberhasilan Program Studi Informatika meraih Akreditasi BAIK SEKALI oleh LAM Infokom, berdsarkan SK No. 127/SK/LAM-INFOKOM/Ak/S/XII/2022 yang berlaku hingga 18 Desember 2027. Foto: Nadya/Media Kreatif

UM – Program Studi Informatika Fakultas Ilmu Komputer berhasil mendapatkan Akreditasi Baik Sekali oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Program Studi Informatika dan Komputer (LAM Infokom). Hal ini berdasarkan Surat Keputusan LAM Infokom nomor 127/SK/LAM-INFOKOM/Ak/S/XII/2022 yang berlaku hingga 18 Desember 2027.

Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh jajarannya, mulai Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono, M.T.I dan Dekan FIKOM Jamal, S.Kom., M.Kom serta Badan Penjaminan Mutu (BPM) Mada Aditia Wardana dan Vidy yang telah mengawal proses akreditasi dari awal sampai akhir. Juga kepada Ketua Prodi Informatika Isa Rosita, S.Kom., M.Cs dan Sekretaris Nasruddin, S,Kom., M.Kom serta seluruh staf yang terlibat mempersiapkan proses akreditasi.

Bukan hanya itu, Rektor juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh dosen dan mahasiswa serta staf administrasi yang mendukung pembelajaran di Prodi Informatika. Mulai dari pelaksanaan pendidikan penelitian dan pengabdian masyarakat, keberadaan sistem pendukung seperti sistem informasi, eLearning, perpustakaan, laboratorium dan jaringan, sarana prasarana pendukung lainnya serta dukungan dari para alumni.

Sebagaimana diketahui, Undang-undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi mengatur Akreditasi Program Studi (APS) dilaksanakan oleh Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM). Selain Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT), pada 31 Desember 2021 yang lalu terbentuk Lima (5) LAM dan mendapatkan persetujuan pendirian dari Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset Teknologi (Mendikbudristek) RI.

Kelima LAM tersebut antara lain LAM Teknik untuk Program Studi Keteknikan, LAM Kependidikan untuk Kependidikan, LAM Infokom untuk Informatika dan Komputer, LAMSAMA untuk Program Studi Sains Alam dan Ilmu Formal serta LAMEMBA untuk Program Studi Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi. Hal ini sebagaimana diatur di dalam Kepmendikbudristek Nomor 186/M/2021 tentang Program Studi yang Diakreditasi oleh Lembaga Akreditasi Mandiri.

Sementara itu, dihubungi terpisah, Ketua Program Studi Informatika Isa Rosita mengatakan bahwa sejak awal dirinya berharap hasil yang dicapai Prodi Informatika ada peningkatan. Dirinya bersyukur telah mendapatkan hasil akreditasi Sangat Baik dan siap meningkatkan diri.

“Saya pribadi belajar banyak dari keseluruhan proses akreditasi ini. Semoga ke depannya Universitas Mulia menjadi institusi yang lebih baik lagi dalam pengelolaan dan pemberian layanan pendidikan kepada mahasiswa,” tulisnya dalam sebuah pesan singkat yang diterima media ini.

Meski demikian, dirinya mengaku banyak mendapat bimbingan dan masukan dari para assessor untuk peningkatan akreditasi di masa yang akan datang.

“Kami juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua assessor yang hadir, yang sudah memberikan bimbingan dan masukan-masukan perbaikan untuk Prodi Informatika,” tutupnya.

(SA/Puskomjar)

Himpunan Mahasiswa Informatika foto bersama para siswa di Balai Latihan Kerja (BLK) Sepinggan setelah memberikan "Pelatihan Himatika Society Education (HSE)" pada Jumat (5/11).

UM– Himpunan Mahasiswa Informatika (Himatika) Universitas Mulia Balikpapan kembali menggelar kegiatan pengabdian masyarakat dengan menggelar Pelatihan untuk para pencari kerja di Balikpapan. Pelatihan yang diberi nama Himatika Society Education (HSE) itu diikuti para siswa di Balai Latihan Kerja (BLK) Sepinggan pada Jumat (5/11).

Ketua Panitia Muhammad Mujahid Putra Fadillah saat memberikan sertifikat kepada pihak Balai Latihan Kerja sebagai media partner Himatika Society Education (HSE).

Ketua Panitia Muhammad Mujahid Putra Fadillah saat memberikan sertifikat kepada pihak Balai Latihan Kerja sebagai media partner Himatika Society Education (HSE).

Ketua Panitia HSE, Muhammad Mujahid Putra Fadillah menjelaskan, HSE merupakan salah satu program kerja Himatika. Dimana untuk kali ini mengangkat tema Kewirausahaan dan menyasar para lulusan yang sedang mencari pekerjaan. “HSE ini diikuti 16 peserta yang mana mereka adalah siswa Administrasi Perkantoran,” jelas Putra.

Dirinya mengatakan tema Kewirausahaan diangat untuk menyesuaikan kebutuhan yang ada di BLK. “Jadi kita menyesuaikan yang diminta oleh BLK. Karena kami memang menyasar para siswa yang ada di BLK maka materi yang diberikan juga harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan para siswa,” katanya.

“Karena tergetnya kita agar selain para lulusan BLK dapat bekerja juga dapat membuat peluang usaha sendiri. Jadi materi kewirausahan sangat pas untuk mereka,” tambahnya.

Ia menyebut, adapun materi langsung diberikan oleh para mahasiswa Himatika. Dimana materi yang diangkat mulai dari pengenalan kewirausahaan, kemudian bisnis model kanvas hingga membuat packingan produk yang menarik.

“Sebelumnya edukasi seperti ini kita dilakukan dengan menargetkan para siswa sekolah SMK/SMA dengan materi yang berbeda dan baru kali ini dilakukan untuk mereka yang sudah lulus dan siap mencari pekerjaan dengan tema kewirausahaan,” sebut Putra.

Dalam pelatihan terang Putra para peserta tampak antusias, ini terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh peserta. “Kami berharap, semoga dari pelatihan ini dapat menumbuhkan semangat para peserta untuk menciptakan produknya sendiri dan dapat memaksimalkan produk dalam negeri,” pungkasnya. (mra)

Ilustrasi. Bidang Informatika dan Ilmu Komputer. Sumber: Google.

UM – Program Studi Informatika merupakan salah satu program studi populer di seluruh dunia saat ini. Banyak orang yang sudah tahu gelar Sarjana Komputer, Magister Teknologi Informasi, atau Doktoral di bidang Informatika ke depan merupakan jalan karier yang bermanfaat dan menguntungkan di segala aspek kehidupan. Mengapa?

Perkembangan zaman saat ini semakin canggih dan menyentuh seluruh aspek kehidupan manusia dan alam semesta. Pada tataran kehidupan manusia, pemanfaatan teknologi digital semakin banyak dimanfaatkan pada berbagai perangkat dan peralatan yang dibutuhkan manusia di berbagai bidang, misalnya kesehatan, pendidikan, olahraga, dan hiburan.

Hidup di era digital, di masa normal baru pandemi Covid-19, sebagian besar industri bergantung pada data dan program perangkat lunak. Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi memengaruhi segala bidang kehidupan, mulai dari penelitian ilmiah hingga pengembangan kesehatan, transportasi, perbankan, komunikasi, apa saja. Bahkan objek seperti oven-microwave, lemari es, atau kunci pintu terhubung ke jaringan Wi-Fi dan asisten pribadi yang dapat dikendalikan dari jarak jauh (Internet of Things).

Zaman pun mengalami disrupsi atau pergeseran peran manusia perlahan berubah secara menyeluruh akibat perkembangan zaman. Perkembangan teknologi akan terus menghasilkan inovasi yang diharapkan akan membawa umat manusia ke depan menjadi lebih mudah dan lebih baik dibanding zaman sebelumnya.

Pendiri Yayasan Airlangga Satria Dharma mengungkapkan mengapa mahasiswa sekarang perlu belajar dan memperdalam Informatika dan Teknologi Informasi. Bagi lulusan SMA atau SMK yang saat ini ingin melanjutkan studi di perguruan tinggi, ia menyarankan untuk memilih Program Studi Informatika atau Ilmu Komputer.

“Keuntungan mereka yang lulusan Teknik Informatika adalah, mereka mudah bekerja di mana saja. Bukan hanya di perusahaan yang bergerak di bidang Teknologi Informasi, tapi bisa masuk ke semua bidang, mulai dari perbankan, fintech, hingga bidang jasa lainnya,” tutur mantan Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI) periode tahun 2009-2015 ini.

“Sekarang, hampir semua perusahaan membutuhkan lulusan dari jurusan ini untuk membangun sistem informasi yang dibutuhkan. Prospek Kerja Teknik Informatika itu bagus!” lanjutnya.

Menurutnya, ada dua alasan mengapa lulusan SMA dan SMK memilih program studi Informatika atau Ilmu Komputer. Alasan yang pertama, karena jurusan ini memiliki prospek kerja yang bagus. “Gaji yang ditawarkan untuk para pekerja di bidang ini pun tergolong tinggi, bahkan untuk seorang fresh graduate. Karena skills yang dimiliki seorang lulusan Teknik Informatika tidak akan dihargai murah,” ungkapnya.

Kedua, profesi baru di bidang TI terus bertambah. Misalnya profesi Data Scientist. “Profesi ini tergolong baru karena beberapa tahun lalu jenis profesi ini tidak ada. Tapi dengan teknologi dunia yang terus berkembang ini, maka profesi baru di bidang ini akan terus berkembang,” tutupnya.

Pada tahun 2017 yang lalu, akademisi dan praktisi bisnis yang juga Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Prof. Rhenald Kasali, dalam tulisannya menyebutkan bahwa ke depan muncul pekerjaan-pekerjaan baru yang tidak pernah dikenal 10-20 tahun lalu.

Pekerjaan-pekerjaan itu seperti profesi Barista, Blogger, Web Developer, Apps Creator/Developer, Smart Chief Listener, Smart Ketle Manager, Big Data Analyst, Cyber Troops, Cyber Psichologyst, Cyber Patrol, Forensic Cyber Crime Specialist, Smart Animator, Game Developer, Smart Control Room Operator, Medical Sonographer, Prosthodontist, Crowd Funding Specialist, Social Entrepreneur, Fashionista And Ambassador, BIM Developer, Cloud Computing Services, Cloud Services Specialist, Dog Whisperer, Drone Operator dan sebagainya.

“Kita membaca postingan dari para bankir yang mulai beredar, sehubungan dengan tawaran-tawaran untuk pensiun dini bagi sebagian besar karyawannya mulai dari teller, sampai officer kredit,” tulis Prof. Rhenald Kasali.

“Kelak, bila Blockchain Revolusion seperti yang ditulis ayah-anak Don-Alex Tapscott menjadi kenyataan, maka bukan hanya mesin ATM yang menjadi besi tua, melainkan juga mesin-mesin EDC. Ini tentu akan merambah panjang daftar pekerjaan-pekerjaan lama yang akan hilang,” tutur Rhenald Kasali.

Berbagai pertanyaan ke depan seperti apakah Blockchain itu adalah masa depan? Bisakah memprediksi kapan gempa besar atau tsunami berikutnya akan terjadi? Bagaimana bisa menghentikan serangan dunia maya besar berikutnya? Akankah AI atau Kecerdasan Buatan memiliki jawaban untuk masalah utama umat manusia?

Dengan Ilmu Komputer, akan mempelajari semua konsep dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dan banyak daftar pertanyaan lainnya. Teknologi menjadi bagian dari masa depan. Terserah manusia saat ini untuk memutuskan bagaimana hal itu akan memengaruhi dan membentuk masa depan dunia yang lebih baik.

“Satu hal yang pasti, kita harus mulai melatih anak-anak kita menjadi pekerja mandiri menjelajahi profesi-profesi baru. Ketika mesin dibuat menjadi lebih pandai dari manusia, maka pintar saja tidak cukup,” kata Prof. Rhenald.

“Anak-anak kita perlu dilatih hidup mandiri dengan mental self-driving, self-power, kreativitas dan inovasi, serta perilaku baik dalam melayani dan menjaga tutur katanya di dunia maya,” pungkas Prof. Rhenald.

(SA/PSI)

Sosialisasi Skripsi dan Penelitian Dosen Program Studi Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia, Sabtu (14/11). Foto: Screenshot

UM – Program Studi Informatika (S1) Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia mensosialisasikan Grand Design SmartRT sebagai arah luaran atau hasil riset, baik penelitian dosen maupun skripsi mahasiswa. Luaran ini mulai diberlakukan Semester Ganjil 2020/2021. Sosialisasi ini disampaikan Wakil Rektor Mundzir, S.Kom., M.T. di kelas daring Zoom, Sabtu (14/11).

“Inisiasi smartRT ini bermula dari gagasan Bapak Rektor tentang bagaimana memanfaatkan peran RT (Rukun Tetangga) pada masa pandemik Covid-19. Harapannya, dengan smartRT ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat maupun pemerintah kota untuk membantu mengelola permasalahan kota, terlebih suasana pandemi,” tutur Mundzir.

Menurutnya, ketua RT adalah sosok pemimpin sekaligus pengendali bagi suksesnya pengelolaan lingkungan sosial demi membantu kesejahteraan dan pelayanan masyarakat di wilayahnya.

“RT juga merupakan jembatan bagi masyarakat dan pemerintah, bahwa RT adalah organ daerah yang paling dekat dengan masyarakat,” terangnya.

Ia menambahkan, ide atau gagasan smartRT lahir sejak tanggal 15 Juni 2020 yang lalu, dan sempat diperkenalkan kepada Wali Kota Balikpapan HM Rizal Effendi dalam sebuah Webinar Peran RT di masa Pandemi Covid-19, 9 Juli 2020 silam.

“Harapannya, dengan smartRT ini kita punya data sendiri dengan cara kita akan mendata langsung kepada masyarakat,” ungkap Mundzir.

Ia mengatakan, smartRT ke depan diharapkan akan berkembang seiring kebutuhan masyarakat. Modul yang tengah dikerjakan saat ini beberapa di antaranya masuk tahap pengkodean hingga pengujian, yakni Profil Penduduk, Prestasi Warga, Prestasi RT, Manula, Putus Sekolah, Gakin, e-Survey, e-Lapor, Kedatangan dan Kepindahan Warga, Kelahiran dan Kematian, Pekuburan atau Pemakaman, UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan serta beberapa bidang lainnya.

Ia berharap, dosen dan mahasiswa dapat memilih salah satu di antaranya yang dapat dijadikan penelitian untuk melengkapi materi kuliah, proyek tugas akhir atau Skripsi untuk mahasiswa sehingga diharapkan dapat diintegrasikan ke dalam SmartRT.

“Jadi, aplikasi apa saja bisa kita masukkan atau integrasikan ke dalam smartRT,” terangnya.

Sosialisasi Skripsi dan Penelitian Dosen Program Studi Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia, Sabtu (14/11). Foto: Screenshot

Sosialisasi Skripsi dan Penelitian Dosen Program Studi Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia, Sabtu (14/11). Foto: Screenshot

Beberapa modul smarRT yang tengah dan akan dikembangkan dan ditawarkan kepada mahasiswa dan dosen Universitas Mulia, Sabtu (14/11). Foto: Screenshot

Beberapa modul smarRT yang tengah dan akan dikembangkan dan ditawarkan kepada mahasiswa dan dosen Universitas Mulia, Sabtu (14/11). Foto: Screenshot

Sosialisasi ini mengundang antusias dan beberapa pertanyaan dari mahasiswa, misalnya, terkait kesiapan pengguna smartRT. “Misalnya, terkait pertanian ini kan penggunanya banyak yang gaptek, itu bagaimana agar bisa menggunakan smartRT?” ujar salah satu penanya.

Mundzir mengatakan bisa saja nantinya yang menggunakan aplikasi adalah pemuda atau orang yang secara teknis memiliki kemampuan teknologi dapat memberikan bantuan kepada orang yang belum mampu menggunakan aplikasi.

Dari pantauan media ini, sosialisasi diikuti lebih dari 70 orang peserta, baik dosen maupun mahasiswa tingkat akhir yang tengah menyusun riset atau Skripsi. Tampil sebagai moderator Isa Rosita, S.Kom., M.Cs. selaku Sekretaris Program Studi Informatika.

Sementara itu, Ketua Program Studi Informatika Jamal, S.Kom., M.Kom. mengatakan bahwa mahasiswa harus memperhatikan rambu-rambu dalam menyusun Skripsi. “Silakan cek kembali mata kuliah dan jumlah SKS yang sudah pernah diambil, apakah masih ada yang belum tuntas,” tutur Jamal.

Ia mengimbau mahasiswa segera melengkapi kekurangan jumlah SKS tersebut. “Dahulukan mata kuliah yang wajib, jika sudah terambil semua, baru alokasikan untuk mata kuliah pilihan,” tutupnya. (SA/PSI)