UM – Universitas Mulia mengikuti Rapat Kerja 2024 yang diselenggarakan Yayasan Airlangga, Selasa (6/2) pekan lalu. Rapat yang juga diikuti lembaga pendidikan di bawah yayasan ini berlangsung penuh kekeluargaan, bertempat di Hall Cheng Ho Universitas Mulia, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani.
Tampak hadir Pembina Yayasan Airlangga H. Satria Dharma, Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H, M.H, Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Yusuf Wibisono, dan Perwakilan Lembaga Pendidikan Menengah Rizqi Zulkarnain, S.Pd., M.Pd.
Ketua Yayasan Airlangga Hj. Mulia Hayati Deviantie, saat mengawali sambutan, mengatakan bahwa tema tahun ini tertulis sangat panjang.
“Panjang sekali ya, tapi sangat bermakna dari kata demi kata, yaitu meningkatkan daya saing organisasi, melalui sinergi manajemen mutu pendidikan, pengembangan SDM dan sarana prasarana yang berbasis teknologi informasi. Wah mantap ya,” tutur Hj. Mulia.
Hj. Mulia menambahkan, dirinya berharap tema rapat kerja tahun ini dapat terwujud dan tercapai. Tahun ini panitia menyediakan dua warna seragam. Untuk para peserta pria mengenakan seragam coklat muda atau warna tanah, sedang wanita seragam warna hijau.
“Warna coklat muda yang melambangkan tanah. Kemudian warna hijau yang melambangkan kesuburan,” ungkap Hj. Mulia. Hal itu, terangnya, melambangkan harapan yayasan ke depan akan tumbuh subur di tanah yang sehat dan subur.
“Tak terasa kita sudah melampaui 31 tahun Yayasan Airlangga, yang telah mengantarkan anak-anak kita yang masih kecil ngikut ke kampus, ke sekolah, yang kadang-kadang tidur di bawah meja, ya karena mengikuti ibu bapaknya yang sedang mengajar,” tuturnya.
Selama kurun waktu tersebut, lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Airlangga telah menghasilkan ribuan lulusan, baik lulusan pendidikan menengah maupun lulusan pendidikan tinggi yang berkiprah di seluruh Indonesia.
“Oleh karena itu, yayasan yang selalu memperhatikan tenaga-tenaga pendidik dan staf administrasi yang semua berkompeten dalam bidangnya, dan selalu melakukan pengembangan di bidang kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia pendidikan,” tutur Hj. Mulia.
Senada, Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H mengingatkan bahwa Yayasan Airlangga patut bersyukur telah tumbuh dengan pesat seiring dengan bertambahnya usia yang ke-31.
Pada kesempatan ini, Dr. Agung memberikan perhatian pada beberapa permasalahan yang yang dialami beberapa yayasan di beberapa daerah. Permasalahan tersebut pada akhirnya menyebabkan sulit berkembang hingga terjadi konflik internal.
“Alhamdulillah, kami itu rukun ya. Rukun itu tidak lepas dari doa para pendiri, orang tua kami yang mendahului kita,” ujar Dr. Agung. Ia berharap ikatan kekeluargaan dan kerukunan terus berjalan di lingkungan yayasan.
Dr. Agung juga mengatakan sepakat dengan tema yang diusung, yakni meningkatkan daya saing organisasi. “Artinya kita selalu berkompetisi, dari sisi internal kita sadari bahwa kita harus berkompetisi, berkompetisi untuk yang terbaik basisnya IT,” ujarnya.
Belajar dari perkembangan teknologi yang sangat cepat, Dr. Agung memberikan perhatian kepada beberapa perusahaan besar di bidang teknologi informasi, namun mengalami kematian.
“Ingat, berapa banyak organisasi yang mati itu sampai dia mengatakan, saya tidak berbuat kesalahan. Gak ada kesalahannya, tapi dia mati. Teknologi yang begitu besar mereka tidak antisipasi dan mereka lupa bahwa teknologi bergerak dengan cepat,” tuturnya.
Untuk itu, dirinya terus berusaha mendorong sivitas akademika selalu berpikir ke depan agar dapat bersaing dengan perguruan tinggi besar.
“Maka, kalau ada yang berpikiran kita bersaing dengan perguruan tinggi yang ada di sini, itu sudah nggak cocok lagi. Minimal kita berpikir bahwa perguruan tinggi dari Jawa itu sekelas Binus,” ujarnya.
Raker sehari ini diikuti kurang lebih 115 orang peserta yang berasal dari Universitas Mulia, PSDKU Universitas Mulia Samarinda, SMK TI Airlangga Samarinda, SMK Airlangga Balikpapan, SMK Kesehatan Airlangga Balikpapan, SMP Plus Airlangga Balikpapan serta Yayasan Airlangga.
(SA/Puskomjar)