Foto bersama sivitas Universitas Mulia bersama Rektor dan para pimpinan Yayasan Airlangga, Kamis (27/3). Foto: Vio/Media Kreatif

UM – Suasana kebersamaan dan ungkapan syukur menyelimuti acara silaturahmi yang digelar oleh Yayasan Airlangga di Ballroom Cheng Ho, Kamis (27/3). Memasuki hari ke-27 Ramadan, merupakan momen penting keluarga besar yayasan mempererat tali persaudaraan, mendoakan sesama, dan menyambut Hari Raya Idul Fitri.

Dalam kesempatan ini, Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i bersama dengan pimpinan Yayasan Airlangga, H. Satria Dharma selaku Pembina Yayasan, Hj. Mulia Hayati Devianti selaku Ketua Yayasan dan Dr. Agung Sakti Pribadi turut memberikan sambutan. Turut mendampingi, jajaran pengurus Yayasan Airlangga.

Acara dibuka dengan ungkapan rasa syukur atas nikmat kesehatan dan iman yang memungkinkan seluruh hadirin menjalankan ibadah puasa dan berkumpul. Dr. Agung Sakti menekankan pentingnya momen Ramadan dan Idul Fitri untuk memperkuat hubungan kekeluargaan dan silaturahmi.

Hal ini sejalan dengan tradisi mudik atau pulang kampung. Banyak karyawan yang kembali ke kampung halaman masing-masing. Doa pun dipanjatkan agar perjalanan mudik berjalan aman lancar dan selamat.

Dalam kesempatan ini, turut mengenang karyawan yang telah berpulang, yakni almarhumah Eva Octavia Anggraeni. “Itulah satu-satunya karyawan paling lama bekerja. Kita doakan mudah-mudahan Mbak Eva ini diterima di sisi Allah Subhanahu wa Taala,” ujar Dr. Agung.

Dr. Agung juga menyebut karyawan senior lainnya seperti Pak Koming, juga turut memperkenalkan beberapa staf baru yang bergabung bersama yayasan yang kini memiliki kurang lebih 400 orang karyawan.

Senada, Ketua Yayasan Hj. Mulia Hayati mengatakan acara silaturahmi ini memiliki nuansa haru dan kehangatan. Hj. Mulia mengungkapkan rasa bahagianya dapat berkumpul meski di tengah ibadah puasa. Ia mengapresiasi semangat para hadirin yang tetap terlihat segar.

Hj. Mulia berbagi cerita tentang bagaimana tradisi berkumpul keluarga berubah setelah orang tua tiada. Oleh karena itu, Ia mengingatkan betapa pentingnya mendapatkan momen berkumpul bersama orang tua selagi ada kesempatan.

Secara khusus, Hj. Mulia mendoakan kelancaran perjalanan bagi karyawan yang akan pulang kampung atau mudik. Karyawan melakukan perjalanan jauh hingga ke luar pulau untuk bertemu keluarga dan handai taulan.

“Yang pulang kampung, Ibu ucapkan selamat berlebaran. Semoga berangkat dan pulang selamat dan sehat,” ujar Hj. Mulia.

Dr. Agung Sakti Pribadi menyambut positif program Gratispol di Universitas Mulia. Foto: Vio/Media Kreatif

Dr. Agung Sakti Pribadi menyambut positif program Gratispol di Universitas Mulia. Tampak Hj. Mulia Hayati Devianti, H. Satria Dharma, Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, dan Kepala SMK Airlangga Saeful, S.Pd beserta jajaran pengurus yayasan. Foto: Vio/Media Kreatif

Peserta acara silaturahmi Yayasan Airlangga menyambut Idulfitri 1446 H. Foto: Vio/Media Kreatif

Peserta acara silaturahmi Yayasan Airlangga menyambut Idulfitri 1446 H. Foto: Vio/Media Kreatif

Apresiasi untuk Kemudahan Mudik dan Wujud Syukur Lainnya

H. Satria Dharma, selaku Pembina Yayasan, mengapresiasi semangat silaturahmi. Dalam kesempatan ini, secara khusus memberikan perhatian pada program Mudik Gratis yang digagas pemerintah serta berbagai institusi seperti Pegadaian dan Dinas Perhubungan.

“Setahu saya, mudik gratis itu baru dimulai tahun 2022. Program mudik gratis itu luar biasa,” ungkapnya.

Oleh karena itu, ia menekankan kepada seluruh karyawan pentingnya memiliki rasa syukur dan secara aktif menyampaikannya kepada pihak penyelenggara, seperti pemerintah, Pegadaian, atau Dinas Perhubungan.

“Tolong, begitu sampai di tempat (mudik), kirim WA, ‘Terima kasih kepada pemerintah, Pegadaian, atau Dinas Perhubungan…’ Ini penting ya… Artinya kita adalah orang yang bisa berterima kasih,” pesannya.

Lebih lanjut, Pak Satria, demikian biasa disapa, mengingatkan agar tidak melupakan fasilitas lain yang telah disediakan pemerintah, seperti BPJS Kesehatan, yang seringkali “tidak kita syukuri”, padahal manfaatnya sangat besar.

Pak Satria menegaskan kondisi yayasan saat ini masih stabil, lantaran terbukti memiliki kemampuan memberikan THR (Tunjangan Hari Raya) kepada ratusan karyawan. “Artinya, kita itu masih baik-baik saja,” simpulnya.

Ia menyayangkan sikap sebagian masyarakat yang hanya bisa menghujat pemerintah saja, tapi tidak bisa membantu apapun. Seraya mengingatkan bahwa barang siapa yang bersyukur, maka akan ditambah nikmatnya.

Keunggulan Universitas Mulia dalam Program Gratispol

Salah satu materi utama dalam silaturahmi ini adalah pemaparan Dr. Agung tentang program Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) untuk menyelenggarakan program Gratispol pendidikan tinggi.

Program yang masih menunggu persetujuan Kementerian Dalam Negeri (Mendagri) ini direncanakan akan memberikan dukungan finansial signifikan bagi mahasiswa S1 dan D3 sebesar Rp 5 juta per semester selama masa studi normal (4 tahun untuk S1).

Jumlah dukungan bahkan lebih tinggi untuk program studi tertentu, seperti Farmasi (Rp 7,5 juta dari pemerintah), Kedokteran (Rp 15 juta), S2 (Rp 10 juta), S3 (Rp 15 juta), hingga Profesi Spesialis (Rp 17,5 juta).

Meski demikian, biaya kuliah di beberapa prodi di Universitas Mulia, seperti Farmasi malah lebih tinggi (sekitar Rp 10 juta). Namun, dengan adanya program Gratispol ini diharapkan akan membantu mengurangi beban mahasiswa.

Seiring dengan potensi ini, Universitas Mulia telah membuka beberapa program studi baru yang relevan dengan kebutuhan industri dan pembangunan IKN, yaitu Teknik Industri, Teknik Sipil, Desain Komunikasi Visual (DKV) serta Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian.

Penting untuk dicatat oleh calon pendaftar mahasiswa baru, untuk sementara waktu, syarat KTP Kaltim kemungkinan masih belum diberlakukan.

Hal ini tentu membuka peluang bagi siapa saja yang ingin berkuliah di Kaltim dalam memanfaatkan program Gratispol ini, jika disetujui. Namun, ditegaskan bahwa program ini memiliki kuota terbatas.

Melihat potensi program “Gratispol” yang besar ini, para pimpinan yayasan, termasuk Rektor Universitas Mulia, mendorong seluruh keluarga besar yayasan dan Universitas Mulia untuk menyebarkan program ini.

Demikian juga kepada sanak saudara, tetangga, atau kenalan yang memenuhi syarat, misalnya, usia di bawah 30 tahun untuk program pendidikan S1 agar segera mendaftar di Universitas Mulia.

Khusus untuk alumni SMK Airlangga, calon mahasiswa akan mendapatkan keuntungan adanya potongan biaya tambahan, yang memungkinkan dapat menikmati pendidikan gratis secara penuh jika program pemerintah ini berjalan.

Adapun mekanisme pendaftaran awal tetap berjalan seperti biasa, namun jika dana pemerintah cair, uang kuliah yang sudah dibayarkan akan dikembalikan.

Dr. Agung melihat program ini sebagai investasi strategis pemerintah daerah yang patut didukung. Hal ini dinilai jauh lebih bermanfaat, jika dibandingkan dengan potensi pemborosan anggaran untuk praktik politik yang tidak sehat.

Jika program ini berhasil, diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia sehingga mengurangi beban masyarakat dalam mengakses pendidikan tinggi.

Acara silaturahmi ini ditutup dengan semangat optimisme. Momen ini tidak hanya memperkuat ikatan internal Yayasan Airlangga, tetapi juga menumbuhkan rasa syukur atas berbagai kemudahan yang ada.

Paparan Dr. Agung, Rektor, dan para pimpinan yayasan diharapkan akan membuka wawasan tentang peluang besar di bidang pendidikan yang akan segera hadir di Kalimantan Timur.

Di akhir acara, seluruh hadirin kemudian saling berjabat tangan dan saling mendoakan, menyambut datangnya Idul Fitri 1446 H. Dengan hati yang suci dan penuh kebahagiaan serta diberikan kelancaran dan keselamatan dalam perjalanan mudik.

(SA/Kontributor)

Humas Universitas Mulia, 24 Maret 2025 – Himpunan Mahasiswa Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (HIMA PGPAUD) Universitas Mulia sukses menggelar Musyawarah Besar (MUBES) pada Sabtu, 22 Maret 2025. Acara ini bertujuan untuk memilih Ketua dan Wakil Ketua HIMA PGPAUD periode 2025-2026 serta membahas laporan pertanggungjawaban kepengurusan sebelumnya. MUBES berlangsung kondusif dengan partisipasi aktif mahasiswa dalam berbagai diskusi dan pemilihan kepemimpinan baru.

Nur Wahidah dan Rafi Zalfa Muhammad Resmi Pimpin HIMA PGPAUD 2025-2026 Ketua dan Wakil Ketua HIMA PGPAUD Universitas Mulia terpilih, Nur Wahidah dan Rafi Zalfa Muhammad, siap membawa organisasi ke arah yang lebih inovatif dan kolaboratif.

Ketua Program Studi PGPAUD, Ibu Bety Vitriana, M.Pd., menegaskan bahwa HIMA PGPAUD memiliki peran strategis dalam mendukung pengembangan mahasiswa, baik dari aspek akademik, profesional, maupun sosial. “Saya berharap kepengurusan baru ini mampu menciptakan lingkungan akademik yang aktif, inovatif, dan kolaboratif, serta bekerja sama dengan prodi dalam meningkatkan kualitas pendidikan PGPAUD di Universitas Mulia,” ujarnya.

Penyerahan SK Kepengurusan HIMA PGPAUD 2025-2026 Wakil Dekan FHK, Ibu Sri Purwanti, M.Pd., menyerahkan Surat Keputusan (SK) Kepengurusan HIMA PGPAUD Universitas Mulia kepada Ketua HIMA terpilih, Nur Wahidah, sebagai tanda dimulainya kepemimpinan baru.

Pembina HIMA PGPAUD, Mbak Cindy Maurella, menilai bahwa MUBES tahun ini berjalan lancar dan menunjukkan antusiasme mahasiswa yang tinggi. Ia juga menyoroti tantangan terbesar HIMA, yaitu meningkatkan kesadaran dan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan organisasi. “HIMA bukan sekadar formalitas, tetapi wadah penting untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa,” jelasnya.

Pelantikan Pengurus HIMA PGPAUD Universitas Mulia Masa Bakti 2025-2026 Pengurus HIMA PGPAUD Universitas Mulia periode 2025-2026 resmi dilantik, menandai awal perjalanan mereka dalam memajukan organisasi dan mendukung mahasiswa PGPAUD.

Dalam hasil pemilihan, Nur Wahidah, mahasiswa semester 4, terpilih sebagai Ketua HIMA PGPAUD 2025-2026. Dalam wawancara, ia mengungkapkan rasa syukur dan komitmennya untuk membawa HIMA menjadi organisasi yang lebih solid, kreatif, dan inovatif. “Kami ingin meningkatkan semangat technopreneurship, serta aktif dalam pengembangan kompetensi diri, pedagogik, dan pengabdian masyarakat,” kata Nur Wahidah.

Suasana MUBES HIMA PGPAUD 2025 Para peserta Musyawarah Besar (MUBES) HIMA PGPAUD Universitas Mulia mengikuti rangkaian sidang dengan penuh antusiasme dalam pemilihan pemimpin baru dan pembahasan arah organisasi ke depan.

Sebagai program prioritas, kepengurusan baru akan fokus pada penyelenggaraan workshop, pelatihan, dan kuliah umum untuk meningkatkan keilmuan mahasiswa PGPAUD. Selain itu, strategi untuk meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam organisasi mencakup pelatihan kepemimpinan, kelas kolaborasi dengan mitra PAUD, serta kegiatan sosial dan pengabdian kepada masyarakat.

Kultum Inspiratif dalam Penutupan MUBES HIMA PGPAUD 2025 Bapak Yamani, S.S., M.Pd., menyampaikan kultum yang mengangkat pentingnya adab dan akhlaqul karimah sebagai solusi atas tantangan pendidikan modern, sebelum acara ditutup dengan buka bersama.

MUBES ditutup dengan kultum yang disampaikan oleh Bapak Yamani, S.S., M.Pd., yang membahas kegagalan sistem pendidikan modern berdasarkan penelitian Harvard yang diterbitkan di jurnal Ivy League. Beliau menyoroti bahwa sistem pendidikan saat ini lebih menekankan pada pencapaian akademik dan keterampilan teknis, tetapi mengabaikan pembentukan karakter dan nilai-nilai moral. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak lulusan institusi pendidikan tinggi mengalami krisis identitas, rendahnya etika kerja, dan kurangnya kepedulian sosial.

Sebagai solusinya, Bapak Yamani menekankan pentingnya pendidikan berbasis adab dan akhlaqul karimah. “Pendidikan yang hanya berfokus pada intelektualitas tanpa membentuk karakter akan melahirkan generasi yang cerdas tetapi minim etika,” ujarnya. Oleh karena itu, beliau mengajak seluruh mahasiswa untuk menjadikan akhlak mulia sebagai pondasi utama dalam menuntut ilmu.

Acara MUBES diakhiri dengan buka bersama sebagai momen kebersamaan bagi seluruh mahasiswa PGPAUD Universitas Mulia.

Humas UM (YMN)

 

Narasumber kedua, Dr. Marlina Achmad, S.Pi, M.Si, dari Universitas Hasanuddin Makassar, pada Workshop PKM yang digelar di Ballroom Cheng Ho, Kamis (13/3/2025). Foto: Vio/Media Kreatif

UM – Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan ajang bergengsi yang tidak hanya menjadi wadah menuangkan ide kreatif, tetapi juga menjadi gerbang menuju pendanaan dan pengakuan. Namun, untuk lolos seleksi PKM bukanlah perkara mudah. Dibutuhkan perpaduan antara ide brilian, proposal yang solid, dan ketelitian administrasi.

Hal ini seperti yang diungkapkan narasumber kedua, Dr. Marlina Achmad, S.Pi, M.Si, dari Universitas Hasanuddin Makassar, pada Workshop PKM yang digelar di Ballroom Cheng Ho, Kamis (13/3/2025). Ia membagikan kiat-kiat sukses menyusun proposal PKM yang memikat reviewer.

“Sebelum saya memulai, izinkan saya menyampaikan sebuah pantun,” ujarnya mengawali paparan.

Jalan-jalan ke Balikpapan,
Jangan lupa beli kepiting.
Jauh-jauh kami dari Makassar,
Untuk berbagi ilmu dengan mahasiswa Universitas Mulia yang hebat.

Dr. Marlina kemudian mengajak para mahasiswa untuk mengikuti permainan sebagai salah satu cara menarik perhatian. Ia meminta seluruh peserta membayangkan satu atau dua kata yang menggambarkan hal paling menarik.

Setelah itu, Dr. Marlina meminta salah seorang mahasiswi, Suci Ramadani dari Fakultas Ekonomi Bisnis, untuk menyampaikan kata yang dipikirkannya. Suci menjawab “liburan”, dan setelah digali lebih lanjut, ternyata ia membayangkan “jalan-jalan ke luar kota”.

Ternyata, di balik kata ‘liburan’, ada keinginan untuk menjelajah tempat baru. Dari sini, kita bisa melihat bagaimana sebuah ide sederhana bisa berkembang menjadi gagasan yang lebih besar.

“Mengapa saya meminta Anda memikirkan hal yang menarik? Karena biasanya, hal yang menarik adalah hal yang ingin kita ketahui lebih dalam. Itulah benih dari sebuah ide kreatif,” terangnya.

Dr. Marlina mencontohkan bagaimana ide “liburan” Suci bisa dikembangkan menjadi proposal PKM tentang aplikasi atau platform yang memudahkan pencarian destinasi wisata.

“Sebelum kita masuk ke teknis penulisan proposal, saya ingin membangkitkan semangat Anda semua. Ingatlah, ide-ide brilian itu ada di sekitar kita. Jangan pernah merasa minder atau takut untuk menuangkan gagasan, sekecil apa pun itu,” ujarnya.

Dr. Marlina kemudian kembali meminta mahasiswa yang lebih spesifik. Ia menunjuk dua orang mahasiswa, Ade dari Fakultas Ilmu Komputer dan Desmi, untuk menyebutkan kata yang sedang dipikirkan. Ade menyampaikan “kesehatan mental” dan Desmi menyampaikan “sampah”.

“Dua kata yang sangat berbeda, tapi sama-sama menarik. Ade tertarik pada kesehatan mental, khususnya emosi manusia. Desmi tertarik pada isu sampah. Dari sini, kita bisa melihat beragamnya minat dan kepedulian mahasiswa. Sekarang, bagaimana kita bisa mengubah ketertarikan ini menjadi ide proposal PKM?” tanya dia.

Dr. Andi Aliah Hidayani, S.Si., M.Si dan Dr. Marlina Achmad, S.Pi, M.Si, dari Universitas Hasanuddin Makassar menerima cenderamata dari Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Sumardi, S.Kom., M.Kom bersama panitia lainnya. Foto: Vio/Media Kreatif

Dr. Andi Aliah Hidayani, S.Si., M.Si dan Dr. Marlina Achmad, S.Pi, M.Si, dari Universitas Hasanuddin Makassar menerima cenderamata dari Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Sumardi, S.Kom., M.Kom bersama panitia lainnya. Foto: Vio/Media Kreatif

Cara Mengembangkan Ide

Dr. Marlina kemudian memberikan contoh bagaimana ide “kesehatan mental” Ade bisa dikaitkan dengan ilmu komputer, misalnya, dengan mengembangkan aplikasi untuk mendeteksi atau mengelola emosi. Sedangkan ide “sampah” Desmi bisa diarahkan pada inovasi pengelolaan sampah berbasis teknologi.

“Perhatikan, bagaimana dua ide yang sangat berbeda ini bisa dikaitkan dengan bidang ilmu masing-masing mahasiswa. Inilah pentingnya menghubungkan minat pribadi dengan keahlian yang Anda miliki,” terangnya.

Pentingnya Format dan Administrasi

Setelah ide tercipta, menurutnya, yang tidak kalah penting adalah memahami format penyusunan proposal dan administrasi.

“Percayalah, sebagus apapun ide Anda, jika tidak memenuhi format yang ditentukan, proposal Anda akan langsung ditolak. Jadi, patuhi panduan penulisan PKM 100%! Jangan ada diskon, jangan ada toleransi,” tandasnya.

Dr. Marlina menjelaskan secara rinci poin-poin penting yang harus diperhatikan mahasiswa dalam format penulisan proposal, seperti:

  1. Halaman: Penggunaan angka Romawi dan angka Arab yang tepat, letak nomor halaman.
  2. Font: Jenis (Times New Roman) dan ukuran font.
  3. Spasi: 1.5 spasi, bukan 1,5 spasi.
  4. Judul: Atraktif, maksimal 20 kata, hindari judul ala skripsi.
  5. Referensi: Minimal 20 referensi, 80% dari 5 tahun terakhir, gunakan gaya sitasi Harvard.
  6. Tanda Tangan: Tanda tangan basah, bukan hasil scan terbatas.
  7. Biodata: Lengkap, sesuai format, termasuk biodata dosen pendamping.
  8. Tidak ada cover.
  9. RAB Harus Realistis.

Mengapa Proposal Ditolak?

Menurut Dr. Marlina, ada beberapa alasan mengapa proposal PKM ditolak. Di antaranya disebabkan sebagai berikut.

  • Ketidaksesuaian Format. Menurutnya, ini yang paling sering terjadi.
  • Kurang Kreatif. Idenya terlalu umum atau sudah banyak dilakukan.
  • Masalah Tidak Jelas. Perumusan masalah lemah, kurang tajam, atau tidak relevan.
  • Dana Tidak Realistis. Terlalu besar atau tidak sesuai dengan panduan.
  • Plagiarisme. Meniru proposal lain. Hati-hati, ada aplikasi pendeteksi plagiarisme!
  • Tidak Sesuai Bidang Ilmu. Misalnya, mahasiswa ilmu komputer mengajukan proposal tentang pengobatan tradisional.
  • Salah Memilih Mitra. Pemilihan Mitra juga harus dicermati, hindari menggunakan mitra non-produktif saat mengajukan PKM-M, begitu pula sebaliknya.

Seleksi Proposal PKM

Seleksi proposal PKM nantinya biasanya terdiri dari dua tahap.

  1. Tahap Pertama (Administrasi). Paling banyak proposal gugur di tahap ini.
  2. Tahap Kedua (Substansi). Penilaian ide, kreativitas, inovasi, dan potensi kebermanfaatan.

Contoh Ide Kreatif dan Inovatif

Dr. Marlina memberikan beberapa contoh ide PKM yang kreatif dan inovatif, di antaranya sebagai berikut.

  1. Metode belajar membaca untuk anak-anak di pulau terpencil dengan cara memancing huruf.
  2. Alat pendeteksi dan pengelola emosi berbasis aplikasi.
  3. Inovasi pengelolaan sampah berbasis teknologi.
  4. Mengangkat isu SDGs (Sustainable Development Goals), isu terkini, dan kondisi up-to-date).

Sebagai penutup, Dr. Marlina mengingatkan kembali tentang pentingnya kepatuhan format administrasi 100%, memperhatikan substansi seperti ide kreatif, orisinalitas, inovatif, dan kebermanfaatan bagi masyarakat.

Namun, apabila proposal ditolak, ia mengingatkan untuk melakukan refleksi dan tidak putus asa, memperbaiki dan mencoba kembali di waktu berikutnya.

“Mahasiswa Universitas Mulia, saya yakin Anda semua memiliki potensi besar. Jangan sia-siakan kesempatan ini. Manfaatkan PKM sebagai wadah untuk mengembangkan diri, berkontribusi bagi masyarakat, dan meraih prestasi,” pungkas Dr. Marlina.

(SA/Kontributor)

Humas Universitas Mulia, 21 Maret 2025 – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) Universitas Mulia menggelar Pesantren Kilat Ramadhan di Masjid Raudhatul Muta’allimin. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pendidikan karakter /adab kepada anak-anak sejak dini melalui pendekatan yang menyenangkan dan berbasis nilai-nilai Islam.

Ketua Program Studi PGPAUD Universitas Mulia, Ibu Bety Vitriana, M.Pd., memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi kegiatan Pesantren Kilat Ramadhan di Masjid Raudhatul Muta’allimin.

Pesantren kilat ini resmi dibuka oleh Ketua Program Studi PGPAUD Universitas Mulia, Ibu Bety Vitriana, M.Pd. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya pendidikan karakter dalam membentuk generasi yang unggul dan berakhlak mulia.

“Bulan Ramadhan adalah bulan yang istimewa, di mana pintu-pintu rahmat dan ampunan Allah SWT terbuka lebar. Sebagaimana Allah berfirman, ‘Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia.’ Bulan ini merupakan momentum berharga bagi kita untuk meningkatkan ketakwaan dan memperdalam pemahaman agama kita,” ungkapnya.

Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya sekadar pengabdian masyarakat, tetapi juga bagian dari investasi spiritual dan intelektual bagi mahasiswa PGPAUD.

Anak-anak peserta Pesantren Kilat dengan antusias menyimak sesi dongeng inspiratif tentang karakter superhero Bumblebee, yang dikemas dengan pesan moral dan nilai-nilai kebaikan.

“Karakter pendidik PAUD yang berkualitas tidak hanya dibentuk melalui pengetahuan akademis, tetapi juga melalui kecerdasan spiritual dan emosional. Generasi Alpha yang akan Anda didik kelak membutuhkan sosok guru yang tidak hanya cakap secara intelektual, tetapi juga kokoh dalam nilai-nilai spiritual. Pesantren kilat ini menjadi ruang yang tepat untuk menempa diri menjadi pribadi yang seimbang antara keilmuan dan ketakwaan,” jelasnya.

Ibu Bety juga mengapresiasi Tim PKM Universitas Mulia, khususnya Pak Yamani, S.S., M.Pd. atas inisiatifnya dalam menyelenggarakan kegiatan ini.

Anak-anak peserta Pesantren Kilat dengan penuh semangat mengikuti sesi pembukaan, menandai dimulainya serangkaian kegiatan edukatif dan spiritual di bulan Ramadhan.

“Kolaborasi antara akademisi dan nilai-nilai keislaman merupakan perwujudan dari visi Universitas Mulia untuk mencetak lulusan yang tidak hanya unggul dalam keilmuan tetapi juga berkarakter mulia. Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, saya nyatakan Pesantren Kilat Ramadhan 1446 H Prodi PAUD Universitas Mulia resmi dibuka. Semoga kegiatan ini membawa keberkahan dan manfaat bagi kita semua.”

Mahasiswa sebagai Fasilitator Pendidikan Karakter Anak

Dalam kegiatan ini, mahasiswa PGPAUD Universitas Mulia berperan sebagai fasilitator dan pendamping dalam berbagai aktivitas keislaman, seperti:

  1. Guru Utama Pembelajaran nilai-nilai Islam (akhlak, adab, dan kejujuran) pada jenjang PAUD/TK
  2. Guru Pendampingan (tata cara ibadah shalat, doa, dan membaca Al-Qur’an) pada jenjang SD dan SMP
  3. Kegiatan edukatif berbasis permainan untuk membangun karakter anak
  4. Penyampaian kisah-kisah Islami yang inspiratif
  5. Pelatih seni dan budaya islami (drama, nasyid, tari saman)

Mahasiswa juga didorong untuk menerapkan ilmu yang mereka pelajari di kelas ke dalam dunia nyata. Dosen mata kuliah Etika Profesi, Yamani, S.S., M.Pd. menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi praktik langsung bagaimana seorang pendidik PAUD harus memiliki integritas, empati, dan tanggung jawab moral dalam mendidik anak-anak.

“Etika profesi dalam pendidikan bukan hanya tentang memahami teori, tetapi juga bagaimana mengaplikasikannya dalam interaksi nyata dengan peserta didik. Di pesantren kilat ini, mahasiswa belajar menghadapi berbagai karakter anak dan memahami cara membangun komunikasi yang efektif dalam mendidik mereka,” terangnya.

Antusiasme Mahasiswa dan Anak-Anak

Mahasiswa peserta pengabdian sangat antusias mengikuti kegiatan ini, termasuk Reza Meuthia, yang merasakan pengalaman berharga saat mendampingi anak-anak dalam belajar.

“Dengan adanya kegiatan pesantren kilat ini, saya sebagai mahasiswa yang turut ikut membantu sangat termotivasi dan bangga melihat antusias positif anak-anak yang dimulai dari usia 3-15 tahun. Ternyata di era perkembangan zaman yang beberapa terdapat hal negatif di luar sana, masih banyak orang tua yang peduli dengan karakter spiritual, adab, serta akhlakul karimah yang harus ditanamkan sejak dini. Kegiatan ini adalah contoh nyata bahwa lingkungan sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi proses pembelajaran bagi dirinya sendiri.

“Saya pun sebagai mahasiswa juga ikut belajar dalam kegiatan ini,” tambahnya.

Selain mahasiswa, anak-anak peserta pesantren kilat juga terlihat sangat antusias mengikuti berbagai aktivitas. Salah satu peserta, Andrew,  berusia 9 tahun mengungkapkan kegembiraannya bisa belajar sambil bermain bersama kakak-kakak mahasiswa.

“Seru banget! Aku suka dengar cerita Nabi dan belajar doa-doa baru. Kakak-kakaknya baik dan seru ngajarnya!”

Komitmen Universitas Mulia dalam Pendidikan Karakter

Dengan berlangsungnya kegiatan Pesantren Kilat Ramadhan ini selama 11 hari terakhir bulan Ramadhan, Universitas Mulia terus menegaskan komitmennya dalam mencetak pendidik yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter kuat dalam membangun generasi masa depan.

Kegiatan ini diharapkan tidak hanya memberi manfaat bagi anak-anak peserta, tetapi juga menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmu mereka di dunia nyata.

Humas UM (YMN)

Dr. Andi Aliah Hidayani, S.Si., M.Si di hadapan mahasiswa Universitas Mulia, dalam rangka Pembekalan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025, yang berlangsung di Ballroom Cheng Ho, Kamis (13/2). Foto: Vio/Media Kreatif

UM – Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan ajang bergengsi bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi diri, berinovasi, dan berkontribusi dalam memecahkan masalah bangsa. Meraih pendanaan PKM bukanlah hal yang mustahil, asalkan dengan strategi yang tepat.

Hal ini seperti yang dikatakan oleh Dr. Andi Aliah Hidayani, S.Si., M.Si di hadapan mahasiswa Universitas Mulia, dalam rangka Pembekalan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025, yang berlangsung di Ballroom Cheng Ho, Kamis (13/2).

Dr. Andi menyajikan panduan lengkap berdasarkan pengalaman dan praktik baik dari Universitas Hasanuddin (Unhas). Ia sendiri merupakan dosen di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Program Studi Budidaya Perairan.

Dr. Andi mengatakan, berdasarkan pengalamannya, perguruan tinggi harus memiliki komitmen kuat dalam mendukung mahasiswanya untuk berprestasi di ajang PKM.

Dukungan ini diwujudkan dalam berbagai bentuk, mulai dari pelatihan public speaking gratis, pendanaan transportasi dan akomodasi bagi tim yang lolos ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), hingga reward bagi dosen pembimbing dan mahasiswa yang berprestasi.

Di tingkat fakultas, dukungan serupa juga diberikan, termasuk pendampingan intensif dalam penyusunan proposal,” ujarnya.

Dr. Andi Aliah Hidayani, S.Si., M.Si di hadapan mahasiswa Universitas Mulia, dalam rangka Pembekalan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025, yang berlangsung di Ballroom Cheng Ho, Kamis (13/2). Foto: Vio/Media Kreatif

Dr. Andi Aliah Hidayani, S.Si., M.Si di hadapan mahasiswa Universitas Mulia, dalam rangka Pembekalan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025, yang berlangsung di Ballroom Cheng Ho, Kamis (13/2). Foto: Vio/Media Kreatif

Tantangan dan Solusi dalam Memotivasi Mahasiswa PKM

Menurutnya, salah satu tantangan utama adalah menarik minat mahasiswa untuk berpartisipasi dalam PKM. Mahasiswa seringkali merasa PKM hanya bermanfaat bagi dosen atau universitas.

Untuk mengatasi hal ini, Unhas mengandalkan testimoni dan pengalaman positif dari kakak tingkat yang pernah lolos PKM.

Selain itu, dosen juga aktif memberikan motivasi dan meyakinkan mahasiswa bahwa PKM dapat menjadi sarana pengembangan diri, bahkan menjadi dasar untuk penyusunan skripsi.

Peran Prodi dan Dosen dalam Pendampingan Intensif dari Awal hingga Akhir

Dr. Andi menerangkan, program studi (prodi) dan dosen memainkan peran krusial dalam membimbing mahasiswa meraih kesuksesan PKM. Pendampingan intensif diberikan sejak awal, mulai dari.

  1. Pemilihan Judul, yakni dosen membantu mahasiswa menemukan ide orisinal dan relevan, bahkan terkadang menyediakan daftar judul sebagai inspirasi.
  2. Pencarian Referensi. Dosen membimbing mahasiswa dalam mencari sumber-sumber pustaka yang kredibel dan relevan dengan topik PKM.
  3. Penyusunan Proposal. Dosen memberikan masukan, koreksi, dan bahkan membuatkan outline proposal untuk memastikan proposal memenuhi kriteria dan panduan PKM.
  4. Persiapan Presentasi. Dosen melatih mahasiswa dalam menyampaikan presentasi yang efektif, baik untuk seleksi internal maupun PIMNAS.

Penyelesaian laporan. Dosen membimbing dan memberi masukan pada laporan akhir PKM.

Berpikir Kreatif dan Inovatif adalah Kunci Utama Proposal PKM

Dr. Andi menjelaskan, proposal PKM yang unggul harus mencerminkan pemikiran kreatif dan inovatif. Hal ini berarti mahasiswa bersama tim penyusun proposal harus memperhatikan sebagai berikut.

  1. Orisinalitas. Ide PKM harus asli, bukan hasil plagiasi atau menjiplak ide orang lain.
  2. Kreativitas. Ide PKM harus menawarkan solusi baru atau pendekatan yang berbeda dalam memecahkan masalah.
  3. Kebaruan. Ide PKM sebaiknya belum banyak diteliti atau diimplementasikan sebelumnya.

Oleh karena itu, untuk memastikan hal ini, mahasiswa disarankan untuk.

  • Melakukan penelusuran, seperti di Google Scholar dan mesin pencari lainnya untuk mengetahui apakah ide tersebut sudah pernah diteliti.
  • Mencari inspirasi dari permasalahan di lingkungan sekitar atau isu-isu global yang relevan dengan Sustainable Development Goals (SDGs).
  • Memanfaatkan perkembangan teknologi, seperti kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT), untuk menciptakan solusi yang inovatif.

Dr. Andi kemudian memberikan beberapa contoh ide PKM di bidang perikanan yang relevan dengan konteks lokal, seperti.

  • Penelitian tentang cara menurunkan kandungan kolesterol pada kepiting dengan memanfaatkan tanaman lokal.
  • Pengembangan produk olahan inovatif dari sumber daya perikanan yang kurang dimanfaatkan.
  • Penerapan teknologi digitalisasi untuk monitoring kualitas air budidaya.

Contoh-contoh ini menunjukkan bagaimana potensi lokal dapat diangkat menjadi ide PKM yang menarik dan berpotensi lolos pendanaan. Tentu saja mahasiswa didorong untuk menemukan ide lokal yang sesuai dengan bidangnya.

Memanfaatkan AI dan IoT

Dr. Andi mengatakan, saat ini Generasi Z sangat akrab dengan teknologi. Hal ini dapat menjadi modal besar dalam menyusun proposal PKM. Kehadiran kecerdasan artifisial (AI) dan Internet of Things (IoT) dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal, seperti.

  • Mengembangkan aplikasi mobile untuk deteksi dini penyakit pada tanaman atau hewan.
  • Membangun sistem monitoring berbasis sensor untuk mengoptimalkan proses produksi.
  • Menganalisis data dalam jumlah besar (big data) untuk mendapatkan insight yang berharga.

Langkah-Langkah Persiapan Proposal PKM yang Efektif

Dr. Andi memberikan langkah-langkah penting dalam mempersiapkan proposal PKM, sebagai berikut.

Bentuk Tim yang Solid. Pilih anggota tim yang memiliki komitmen, kemampuan bekerja sama, dan keahlian yang saling melengkapi. Usahakan tim terdiri dari mahasiswa dari berbagai angkatan dan, jika memungkinkan, dari prodi yang berbeda.

  1. Temukan Ide Orisinal. Lakukan brainstorming, observasi lingkungan, dan penelusuran literatur untuk menemukan ide yang unik dan relevan.
  2. Cari Dosen Pembimbing. Pilih dosen yang memiliki keahlian dan pengalaman di bidang yang sesuai dengan ide PKM.
  3. Susun Proposal Sesuai Panduan. Baca dan pahami panduan PKM dengan cermat. Pastikan proposal Anda memenuhi semua persyaratan format dan substansi.
  4. Ikuti Seleksi Internal. Universitas biasanya mengadakan seleksi internal sebelum proposal diunggah ke sistem Belmawa.
  5. Unggah Proposal ke Belmawa. Jika lolos seleksi internal, unggah proposal ke sistem Belmawa (Simbelmawa) sesuai jadwal yang ditentukan.
  6. Lakukan kegiatan PKM yang sudah direncanakan.
  7. Buat laporan pertengahan dan laporan akhir PKM.

Kriteria dan Tips Membangun Tim PKM yang Solid

Dr. Andi yang telah berpengalaman dalam membimbing mahasiswa menyusun PKM ini memberikan kriteria dan tips membangun tim PKM yang solid. Menurutnya, hal ini menjadi fondasi kesuksesan.

Berikut adalah kriteria dan tips dalam membangun tim.

  1. Komitmen. Pastikan semua anggota tim memiliki komitmen yang sama untuk menyukseskan PKM.
  2. Kerja Sama. Anggota tim harus mampu bekerja sama dengan baik, berbagi tugas, dan saling mendukung.
  3. Keberagaman. Tim yang terdiri dari mahasiswa dari berbagai angkatan, prodi, dan keahlian akan lebih kaya ide dan perspektif.
  4. Komunikasi. Bangun komunikasi yang terbuka, efektif, dan teratur antar anggota tim.
  5. Tidak Baperan. Hindari konflik pribadi dan fokus pada tujuan bersama.
  6. Bertanggung Jawab. Pastikan semua pekerjaan dan tugas terlaksana tepat waktu.

Cara Menemukan Ide PKM sebagai Sumber Inspirasi dan Strategi

Berikut adalah beberapa sumber inspirasi dan strategi untuk menemukan ide PKM.

  • Artikel Ilmiah. Baca artikel-artikel ilmiah terbaru di bidang yang diminati.
  • Google Scholar. Gunakan Google Scholar untuk mencari penelitian-penelitian terkait.
  • Observasi Lingkungan. Amati permasalahan atau potensi di sekitar Anda yang dapat diangkat menjadi ide PKM.
  • Tradisi Lokal. Identifikasi tradisi atau kearifan lokal yang dapat dikembangkan atau dilestarikan.
  • Diskusi dengan Dosen. Konsultasikan ide-ide Anda dengan dosen pembimbing atau dosen lain yang ahli di bidangnya.
  • Isu-isu terkini yang sedang trending.

Jenis-Jenis PKM Pendanaan dan Insentif

PKM terbagi menjadi dua kategori utama.

  1. PKM Pendanaan. Terdiri dari 8 bidang, yaitu PKM Riset Eksakta (PKM-RE), PKM Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH), PKM Kewirausahaan (PKM-K), PKM Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM), PKM Penerapan Iptek (PKM-PI), PKM Karsa Cipta (PKM-KC), PKM Karya Inovatif (PKM-KI), dan PKM Video Gagasan Konstruktif (PKM-VGK).
  2. PKM Insentif. Terdiri dari PKM Gagasan Futuristik Tertulis (PKM-GFT) dan PKM Artikel Ilmiah (PKM-AI).

Setiap jenis PKM memiliki karakteristik dan persyaratan yang berbeda. Pilihlah jenis PKM yang paling sesuai dengan ide dan minat Anda.

Kriteria Ide PKM yang Unggul Orisinalitas, Kreativitas, dan Kebaruan

Ide PKM yang berpeluang lolos pendanaan harus memenuhi kriteria berikut.

  1. Orisinal. Ide harus asli, bukan hasil plagiasi.
  2. Kreatif. Ide harus menawarkan solusi atau pendekatan baru.
  3. Inovatif. Ide harus memiliki unsur kebaruan, baik dari segi konsep, metode, maupun implementasi.
  4. Relevan. Ide harus relevan dengan permasalahan yang ada atau potensi yang dapat dikembangkan.
  5. Bermanfaat. Ide harus memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat, lingkungan, atau ilmu pengetahuan.
  6. Layak. Ide harus dapat dilaksanakan dengan sumber daya yang tersedia dan dalam jangka waktu yang ditentukan.

Mengangkat Potensi Lokal Balikpapan dalam PKM

Dr. Andi mengatakan, Kota Balikpapan memiliki banyak potensi yang dapat diangkat menjadi ide PKM, antara lain.

  1. Keanekaragaman Hayati. Potensi buah belimbing darah, kepiting kenari, dan flora fauna lainnya.
  2. Tradisi dan Budaya. Upacara adat di Bumi Banua dan tradisi lokal lainnya.
  3. Pariwisata. Potensi ecotourism, wisata kuliner, dan wisata bahari.
  4. Isu Lingkungan. Pengelolaan limbah, konservasi mangrove, dan adaptasi perubahan iklim.

Mahasiswa Balikpapan dapat menggali potensi-potensi ini dan menjadikannya sebagai dasar untuk menyusun proposal PKM yang kreatif dan inovatif.

Contoh Judul PKM Lolos Pendanaan dari Unhas

Berikut contoh judul PKM yang lolos pendanaan dari FIKP Unhas.

  • Pemanfaatan Ekstrak Daun X untuk Menurunkan Kadar Kolesterol pada Kepiting Bakau (Scylla serrata) sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Produk Perikanan.”
  • Sistem Monitoring Kualitas Air Tambak Berbasis IoT untuk Meningkatkan Produktivitas Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei).
  • Pengembangan Aplikasi Mobile Berbasis AI untuk Deteksi Dini Penyakit pada Tanaman Padi.

Contoh-contoh ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa dalam menyusun judul PKM yang menarik dan relevan.

Sebagai penutup, untuk meraih pendanaan PKM membutuhkan kerja keras, tanggung jawab, dan kolaborasi yang baik antar anggota tim dan dengan dosen pembimbing.

Jangan ragu untuk bertanya, berdiskusi, dan meminta masukan dari berbagai pihak. Ingatlah bahwa PKM adalah kesempatan emas untuk belajar, berkarya, dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

(SA/Kontributor)

Agung Widiyanto. mahasiswa Prodi S1 Manajemen Universitas Mulia ini sukses mengukir prestasi gemilang di International Youth Excursion Network (IYEN) 2025 yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia pada 4-7 Maret 2025. Foto: Istimewa

UM – Kabar membanggakan datang mahasiswa Universitas Mulia, Agung Widiyanto. Pemuda asal Balikpapan ini sukses mengukir prestasi gemilang di International Youth Excursion Network (IYEN) 2025 yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia pada 4-7 Maret 2025.

Mahasiswa Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), yang juga menjabat sebagai Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ini berhasil meraih tiga penghargaan bergengsi, yaitu (1) Best Delegate International Youth Excursion Network, (2) 1st Best Presentation, dan (3) 3rd Project Innovation SDGs.

Keberhasilan ini menjadikannya salah satu pemuda Kaltim yang mampu bersaing di kancah internasional dan membawa nama baik daerahnya.

Seleksi Ketat dan Kompetisi Global

Agung tidak meraih prestasi ini dengan mudah. Ia harus melewati proses seleksi yang ketat, yang dimulai dari pemberkasan administrasi, kemudian ujian tertulis yang menguji wawasan kebangsaan, kebudayaan, matematika, psikologi, serta kepribadian.

Puji Tuhan, Alhamdulillah, saya diberikan jalan untuk lolos pada tahap awal dan lanjut ke tahapan berikutnya, yaitu Focus Group Discussion (FGD),” kenang Agung.

Dalam FGD, peserta diuji kemampuannya dalam berpikir kritis, memecahkan masalah serta memberikan solusi terkait pembangunan berkelanjutan (SDGs) sesuai dengan bidang yang mereka pilih.

Dari ratusan pendaftar se-Indonesia, Agung berhasil masuk 40 finalis terbaik, yang kemudian berkesempatan untuk mempresentasikan inovasi digital SDGs dalam forum internasional di Kuala Lumpur.

Agung Widiyanto. mahasiswa Prodi S1 Manajemen Universitas Mulia ini sukses mengukir prestasi gemilang di International Youth Excursion Network (IYEN) 2025 yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia pada 4-7 Maret 2025. Foto: Istimewa

Agung Widiyanto. mahasiswa Prodi S1 Manajemen Universitas Mulia ini sukses mengukir prestasi gemilang di International Youth Excursion Network (IYEN) 2025 yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia pada 4-7 Maret 2025. Foto: Istimewa

Pesan Inspiratif dan Harapan ke Depan

Agung menyampaikan rasa syukurnya atas pencapaian ini serta mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya.

Anda tidak perlu menunggu hebat untuk memulai, melainkan Anda hanya perlu memulai untuk menjadi hebat,” ujarnya, seperti yang dikutip dari media.

Ia juga menekankan bahwa prestasi ini bukan akhir, melainkan awal untuk terus menorehkan kontribusi positif yang bermanfaat bagi masyarakat.

IYEN: Forum Global Pemuda Berprestasi

International Youth Excursion Network (IYEN) merupakan ajang yang mempertemukan pemuda-pemudi inovatif dari berbagai negara untuk berdiskusi, bertukar ide, serta mengembangkan proyek-proyek berorientasi sosial dan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Tahun ini, IYEN mengangkat tema “Youth-Led Solutions for Sustainable Development Goals”, menekankan peran pemuda dalam menciptakan solusi bagi tantangan global.

Dukungan dari Pemerintah dan Akademisi

Prestasi Agung mendapat apresiasi dari Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kota Balikpapan, Ratih Kusuma.

Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Agung Widiyanto yang telah mengharumkan nama Kota Balikpapan di kancah internasional. Ini membuktikan bahwa pemuda Kaltim memiliki daya saing tinggi. Kami berharap prestasi ini menginspirasi lebih banyak generasi muda untuk terus berinovasi dan membawa nama daerah ke tingkat global,” ujar Ratih Kusuma.

Sementara itu, Ketua Program Studi S1 Manajemen Universitas Mulia, Dr. Pudjiati, turut bangga dengan pencapaian Agung.

Keberhasilan ini bukan hanya membanggakan bagi Agung secara pribadi, tetapi juga bagi Universitas Mulia dan Program Studi Manajemen. Ajang internasional ini memberikan wawasan luas, meningkatkan keterampilan komunikasi, serta membangun jaringan global. Kami berharap pengalaman ini dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk terus berprestasi dan berkontribusi bagi masyarakat,” tuturnya.

Proyek Inovasi Digital SDGs dan Rencana Implementasi di Balikpapan

Dalam kompetisi IYEN, Agung mempresentasikan proyek inovasi digital berbasis pembangunan berkelanjutan (SDGs) di bidang ekonomi. Proyek ini mendapat apresiasi dari para juri karena dinilai memiliki potensi besar untuk diimplementasikan secara nyata.

Sekembalinya ke Balikpapan, Agung berencana untuk mengembangkan serta menerapkan inovasi ini di daerahnya.

Rencana konkret saya adalah mengimplementasikan inovasi ini di Kota Balikpapan serta menjadi pemuda penggerak dan role model bagi generasi muda lainnya. Saya ingin membuktikan bahwa pemuda Balikpapan mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” ujar Agung.

Pemuda Kaltim di Kancah Internasional

Keberhasilan Agung menambah daftar panjang prestasi pemuda Kalimantan Timur di forum internasional. Sebelumnya, sejumlah pemuda Kaltim juga telah meraih penghargaan dalam berbagai ajang global, menegaskan potensi besar generasi muda daerah ini di bidang akademik, inovasi, dan kepemimpinan.

Dengan semakin banyaknya pemuda yang berprestasi di tingkat dunia, harapannya Kalimantan Timur dapat terus mencetak talenta-talenta unggul yang siap membawa perubahan positif bagi Indonesia dan dunia.

(SA/Kontributor)

Humas Universitas Mulia, 13 Maret 2025 – Universitas Mulia terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas akademik dan inovasi mahasiswa melalui Workshop Pembekalan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025. Dalam wawancara eksklusif, Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifa’i, menegaskan pentingnya partisipasi mahasiswa dalam PKM sebagai salah satu upaya untuk meraih pendanaan penelitian dan pengabdian masyarakat dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti).

Membuka Peluang Hibah Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Menurut Prof. Ahsin Rifa’i, salah satu tujuan utama dari workshop ini adalah memberikan pemahaman kepada mahasiswa bahwa Dikti menyediakan banyak peluang hibah dalam berbagai skema PKM. Namun, agar bisa mendapatkan pendanaan, mahasiswa harus menyusun proposal yang tidak hanya memenuhi aspek administratif, tetapi juga memiliki substansi yang kuat dan urgensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, serta pemberdayaan masyarakat.

Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifa’i, saat menyampaikan wawasan dan harapan terhadap partisipasi mahasiswa dalam PKM 2025.

“Mahasiswa harus menyadari bahwa peluang untuk mendapatkan hibah penelitian dan pengabdian ini cukup besar, asalkan proposal yang diajukan memenuhi kriteria yang ditetapkan. Oleh karena itu, keterampilan menyusun proposal yang baik sangat penting,” ujar Prof. Ahsin.

Untuk mendukung hal tersebut, Universitas Mulia tidak hanya membekali mahasiswa, tetapi juga melibatkan dosen pembimbing dalam workshop ini. Hal ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan memperbarui pemahaman mereka terhadap panduan penyusunan proposal PKM 2025 agar bimbingan yang diberikan kepada mahasiswa semakin optimal.

Dukungan Penuh Universitas Mulia dalam PKM

Sebagai bentuk dukungan konkret, Universitas Mulia menghadirkan narasumber kompeten dari Universitas Hasanuddin yang telah berpengalaman membimbing mahasiswa hingga sukses meraih pendanaan PKM dan melaju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas).

Sesi tanya jawab yang interaktif, di mana mahasiswa dan dosen aktif berdiskusi dengan narasumber terkait strategi sukses dalam PKM.

Selain itu, universitas juga menyediakan dosen pembimbing untuk setiap proposal PKM mahasiswa, sehingga mereka bisa mendapatkan arahan dan masukan yang lebih terarah sebelum proposal diunggah ke Dikti.

“Kami juga memberikan dukungan moral dan finansial bagi mahasiswa yang serius mengikuti PKM. Wakil Rektor dan Kepala Bagian Kemahasiswaan siap mendampingi mahasiswa dalam setiap tahap penyusunan proposal,” tambahnya.

Strategi Lolos Pendanaan dan Target 2025

Universitas Mulia tidak hanya berhenti pada workshop pembekalan. Sebagai strategi untuk meningkatkan peluang lolos pendanaan, universitas akan mengadakan boot camp intensif yang melibatkan mahasiswa dan dosen pembimbing.

Foto bersama pemateri, dosen, dan mahasiswa di akhir acara sebagai simbol kolaborasi dalam mempersiapkan PKM 2025.

“Workshop ini adalah langkah awal, selanjutnya akan ada boot camp agar mahasiswa lebih siap dalam menyusun proposal yang kompetitif. Dengan cara ini, kami berharap setidaknya tiga proposal PKM mahasiswa Universitas Mulia bisa lolos pendanaan tahun ini. Bahkan, jika memungkinkan, kami ingin ada yang sampai ke Pimnas 2025,” harap Prof. Ahsin.

PKM, Inovasi, dan Reputasi Akademik Universitas Mulia

Lebih dari sekadar ajang kompetisi, PKM memiliki peran penting dalam meningkatkan reputasi akademik dan inovasi di Universitas Mulia. Prof. Ahsin menegaskan bahwa semakin banyak mahasiswa yang mendapatkan pendanaan PKM, maka prestasi akademik dan non-akademik kampus juga akan semakin meningkat.

“Dengan pendanaan PKM, mahasiswa bisa lebih aktif dalam publikasi ilmiah, menulis di media massa, hingga menghasilkan paten atau Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Selain itu, pengalaman dalam penelitian dan pengabdian akan menjadi bekal berharga bagi mereka setelah lulus dan memasuki dunia kerja,” tuturnya.

Suasana workshop yang berlangsung dengan penuh antusiasme, di mana peserta menyimak materi dengan serius untuk mempersiapkan proposal PKM yang berkualitas.

Workshop PKM 2025 ini menjadi langkah awal dalam membangun generasi mahasiswa Universitas Mulia yang inovatif, kompetitif, dan siap berkontribusi dalam dunia riset serta pengabdian masyarakat. Dengan dukungan penuh dari universitas, mahasiswa diharapkan dapat mencetak prestasi lebih tinggi dan mengharumkan nama Universitas Mulia di tingkat nasional.

Humas UM (YMN)

Humas Universitas Mulia, 13 Maret 2025 – Universitas Mulia kembali menunjukkan komitmennya dalam membina mahasiswa untuk berprestasi melalui Workshop dan Pembekalan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Tahun 2025, yang diselenggarakan pada Hari Kamis, 13 Maret 2025. Acara ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi riset, kreativitas, dan inovasi dalam rangka menghadapi kompetisi PKM di tingkat nasional.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Sumardi, S.Kom., M.Kom., memberikan sambutan sekaligus motivasi kepada mahasiswa dalam Workshop PKM 2025 Universitas Mulia

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Sumardi, S.Kom., M.Kom., memberikan sambutan sekaligus motivasi kepada mahasiswa dalam Workshop PKM 2025 Universitas Mulia.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Sumardi, S.Kom., M.Kom., mengungkapkan rasa bangga atas antusiasme mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini. Beliau menegaskan bahwa PKM bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan juga sarana untuk mengasah keterampilan riset, membangun kerja sama tim, serta menciptakan solusi inovatif bagi permasalahan di masyarakat.

“Workshop ini dirancang untuk membekali mahasiswa dengan strategi dan teknik riset yang dapat mendukung kesuksesan proposal PKM mereka. Saya berharap para peserta dapat memahami esensi riset yang berkualitas, meningkatkan kemampuan menulis proposal secara sistematis, serta membangun jejaring dengan sesama mahasiswa dan dosen pendamping,” ujarnya.

Beliau juga mengapresiasi peran para dosen pendamping yang senantiasa membimbing mahasiswa dalam menyusun proposal PKM. Dengan kerja keras, dedikasi, dan konsistensi, diharapkan mahasiswa Universitas Mulia mampu bersaing dan meraih pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Suasana Workshop Riset PKM 2025 Universitas Mulia yang diikuti dengan antusias oleh mahasiswa dan dosen pendamping

Suasana Workshop Riset PKM 2025 Universitas Mulia yang diikuti dengan antusias oleh mahasiswa dan dosen pendamping

Dalam sambutannya, Sumardi juga memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk terus berusaha dan tidak takut gagal. Dengan penuh semangat, ia menutup pidatonya dengan yel-yel khas beliau, “Ubur-Ubur Ikan Lele, Semangat Puasanya Le!”, yang disambut meriah oleh para peserta.

Paparan Inspiratif dari Narasumber Berpengalaman
Workshop ini menghadirkan dua narasumber ahli dari Universitas Hasanuddin, yaitu Dr. Marlina Achmad, S.Pi., M.Si. dan Dr. Andi Aliah Hidayani, S.Si., M.Si., yang memberikan wawasan mendalam mengenai strategi sukses dalam PKM.

Dr. Marlina Achmad, S.Pi., M.Si., dari Universitas Hasanuddin, menyampaikan materi tentang strategi memilih topik riset inovatif dalam PKM.

Dalam pemaparannya, Dr. Marlina Achmad menekankan pentingnya memilih topik riset yang tidak hanya inovatif, tetapi juga aplikatif dan memiliki dampak nyata bagi masyarakat. Beliau mengajak mahasiswa untuk berpikir kreatif dalam menyusun proposal, serta memahami aspek kebaruan dan keberlanjutan dari penelitian yang diajukan.

Sementara itu, Dr. Andi Aliah Hidayani lebih banyak membahas tentang teknik penyusunan proposal yang menarik dan sistematis. Ia memberikan kiat-kiat khusus agar proposal PKM memiliki peluang lebih besar untuk lolos seleksi pendanaan. Salah satu poin yang ditekankannya adalah pentingnya keselarasan antara perumusan masalah, metodologi, serta luaran yang diharapkan.

Dr. Andi Aliah Hidayani, S.Si., M.Si., dari Universitas Hasanuddin, memberikan pemaparan mengenai teknik penyusunan proposal PKM yang sistematis dan berkualitas.

“Menulis proposal PKM bukan sekadar memenuhi syarat administratif, tetapi harus mampu menunjukkan gagasan yang solutif dan inovatif. Selain itu, jangan lupakan aspek keterbacaan dan sistematika yang baik, karena itu menjadi faktor penting dalam penilaian,” jelas Dr. Andi.

Antusiasme Mahasiswa dan Harapan ke Depan
Sepanjang sesi workshop, mahasiswa tampak sangat antusias mengikuti pemaparan dan aktif dalam sesi diskusi. Berbagai pertanyaan kritis diajukan, mulai dari pemilihan ide penelitian hingga strategi menghadapi tahap seleksi nasional.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan teknis, tetapi juga membangun semangat kompetitif di kalangan mahasiswa Universitas Mulia. Dengan bimbingan dari para narasumber dan dosen pendamping, diharapkan lebih banyak proposal PKM dari Universitas Mulia yang mampu menembus pendanaan nasional tahun ini.

Workshop ini menjadi langkah awal bagi mahasiswa Universitas Mulia untuk menciptakan karya-karya inovatif yang tidak hanya membanggakan almamater, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa.

Humas UM (YMN)

Dr. Sudarmo (tengah) bersama Dr. Agung Sakti Pribadi (kiri) dan Drs. Akhmad Priyanto sedang membuka acara, Selasa (4/3). Foto: Anshar

UM – Universitas Mulia menggelar tausiyah Ramadan yang disampaikan oleh Dr. Sudarmo di Ruang Eksekutif kampus pada Selasa (4/3/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga, Dr. Agung Sakti Pribadi beserta jajaran dan akademisi lainnya.

Menurut Drs. H. Akhmad Priyanto, koordinator kegiatan mengatakan bahwa kegiatan ini bagian dari pelaksanaan program Amaliah Ramadan, yang dijadwalkan digelar setiap Senin hingga Kamis pukul 11.00 – 12.00 WITA.

Adapun pengisi amaliah Ramadan oleh 15 narasumber berdasarkan jadwal yang telah disusun, mulai Selasa (4/3) dan berakhir Kamis (27/3) mendatang. Seluruh narasumber merupakan sivitas akademika Universitas Mulia.

Pada hari pertama Amaliah Ramadan, Dr. Sudarmo membahas tentang Rukun dan Syarat Wajib Puasa Ramadan yang Penuh Makna dalam Kehidupan.

Dalam tausiyahnya, Dr. Sudarmo menekankan pentingnya memahami esensi puasa. Puasa tidak hanya sebagai kewajiban ibadah, tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas spiritual dan moral.

Puasa itu Perintah Allah bagi Orang Beriman

Dr. Sudarmo mengawali tausiyah dengan mengutip Surat Al-Baqarah ayat 183, yang menegaskan kewajiban berpuasa bagi umat Islam:

Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga latihan spiritual yang bertujuan membentuk pribadi bertakwa.

Dengan memahami rukun dan syarat wajib puasa, seorang Muslim dapat menjalankan ibadah ini dengan lebih baik dan mendapatkan manfaat maksimal dari Ramadan.

Para peserta tausiyah Ramadan yang digelar Universitas Mulia. Foto: Akhmad Priyanto

Para peserta tausiyah Ramadan yang digelar Universitas Mulia. Foto: Akhmad Priyanto

Rukun Puasa adalah Unsur Utama dalam Pelaksanaan Puasa

Dr. Sudarmo menjelaskan bahwa rukun puasa adalah elemen fundamental yang harus dipenuhi agar puasa seseorang dianggap sah. Dua rukun utama dalam ibadah puasa adalah:

1. Niat Puasa

Niat merupakan bagian esensial dalam ibadah puasa. Tanpa niat, puasa dianggap tidak sah. Niat dapat diucapkan atau cukup di dalam hati sebelum waktu fajar tiba. Berikut adalah lafal niat puasa yang dianjurkan:

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta’ala.”

Artinya: “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta’ala.”

Niat ini dapat dibaca mulai dari malam hari hingga sebelum waktu imsak, beberapa menit sebelum azan Subuh berkumandang.

2. Menahan Diri dari Hal-hal yang Membatalkan Puasa

Rukun kedua adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 187:

Makan dan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam.

Selain menahan makan dan minum, seorang Muslim juga harus menjaga diri dari perkataan dusta, ghibah (menggunjing), perbuatan maksiat, serta emosi yang tidak terkendali, karena dapat mengurangi pahala puasa.

Syarat Wajib Puasa, Kriteria Bagi yang Wajib Berpuasa

Selain memenuhi rukun puasa, seorang Muslim harus memenuhi syarat wajib puasa agar ibadahnya sah. Dr. Sudarmo merinci beberapa syarat utama:

  1. Beragama Islam. Puasa Ramadan hanya diwajibkan bagi umat Islam.
  2. Balig (Dewasa). Puasa diwajibkan bagi mereka yang telah mencapai pubertas.
  3. Berakal Sehat. Orang yang tidak sadar (pingsan, mabuk, atau mengalami gangguan mental) tidak diwajibkan berpuasa.
  4. Mampu Berpuasa. Orang yang sakit berat, lanjut usia, ibu hamil, menyusui, atau mengalami kondisi yang membahayakan kesehatannya diperbolehkan mengganti puasanya dengan fidyah atau puasa di hari lain.
  5. Tidak dalam Perjalanan Jauh (Musafir). Orang yang sedang melakukan perjalanan jauh diperbolehkan berbuka dan mengganti puasanya di lain waktu.
  6. Tidak dalam Masa Haid atau Nifas. Wanita yang sedang menstruasi atau dalam masa nifas dilarang berpuasa, tetapi wajib menggantinya di hari lain.

Puasa dan Hakikat Kehidupan

Dr. Sudarmo juga mengaitkan ibadah puasa dengan persiapan menghadapi kematian dan kehidupan di alam kubur. Ia mengutip sabda Rasulullah HR. At-Tirmidzi yang berbunyi:

Kuburan adalah salah satu taman dari taman-taman surga atau salah satu lubang dari lubang-lubang neraka.

Dr. Sudarmo kemudian menukil dari kitab Daqoiqul Akhbar, yakni kitab yang membahas berbagai informasi gaib yang bersumber dari Al-Qur’an dan hadis. Kitab ini ditulis oleh Syekh Abdurrahman bin Ahmad al-Qadhi.

Dalam kitab tersebut, dijelaskan bagaimana kuburan menyeru kepada manusia sebanyak lima kali sehari untuk mengingatkan agar bersiap menghadapi kehidupan setelah mati.

Berikut lima seruan kubur dan cara menjawabnya:

  1. Saya adalah rumah kesendirian.” Maka, bawalah teman dari dunia dengan memperbanyak membaca Al-Qur’an.
  2. Saya adalah rumah kegelapan.” Maka, bawalah cahaya dengan mendirikan sholat malam.
  3. Saya adalah rumah tanah.” Maka, bawalah alas tidur dengan memperbanyak amal saleh.
  4. Saya adalah rumah penuh binatang buas.” Maka, bawalah perisai dengan membaca Basmalah.
  5. Saya adalah rumah pertanyaan Munkar dan Nakir.” Maka, perbanyak membaca Tahlil (Laa Ilaha Illallah Muhammadur Rasulullah) agar bisa menjawab pertanyaan malaikat.

Sebagai penutup, Dr. Sudarmo menekankan bahwa puasa Ramadan bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga latihan spiritual untuk mencapai ketakwaan. Ia mengajak jamaah untuk memanfaatkan bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan kesungguhan.

Semoga kita semua menjalankan ibadah puasa dengan kesadaran penuh, mengharap pahala dari Allah, dan meraih derajat takwa sebagaimana janji-Nya dalam Al-Qur’an,” tutupnya.

(SA/Kontributor)

Ratih Kusuma foto bersama 15 mahasiswa dari Universitas Mulia yang mengikuti kompetisi cosplay serta beberapa peserta lain yang ikut meramaikan acara dengan costwalk. Foto: Aqilah

UM – Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kota Balikpapan, CI Ratih Kusuma, menunjukkan kekagumannya terhadap kreativitas mahasiswa Universitas Mulia (UM) dalam kompetisi cosplay yang menjadi bagian dari acara Pasar Pagi Mulia, Minggu (23/2).

Hal ini saat mengunjungi langsung kegiatan tersebut di tengah rintik hujan. Kedatangan Kepala Disparpora ini merupakan undangan dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mushibunken, sebuah UKM yang diketuai oleh Gray Hansen Limantoro, yang berfokus pada kebudayaan Jepang.

Kompetisi cosplay ini sendiri adalah bagian dari rangkaian acara Pasar Pagi yang berlangsung selama tiga hari dengan 21 tema berbeda.

Meski awalnya dijadwalkan tidak dapat hadir karena urusan lain, Ratih Kusuma akhirnya menyempatkan diri untuk datang dan memberikan sambutan serta melihat langsung kegiatan cosplay tersebut.

Dalam kunjungannya yang berlangsung sekitar 30 menit itu, Ratih Kusuma didampingi oleh beberapa mahasiswa Universitas Mulia yang tergabung dalam tim duta kampus. Mereka adalah Laksamana Andhika, Achmad Bagus, Aqilah Aulya, Marsya Delila, dan Rinda Syahrani.

Para mahasiswa inilah yang secara spontan menjadi pemandu kunjungan Ratih Kusuma ketika meninjau Pasar Pagi Mulia dan melihat-lihat suasana Kampus Cheng Ho.

Saya sangat mengapresiasi kreativitas anak-anak muda Universitas Mulia dalam ajang cosplay ini. Semoga acara seperti ini semakin maju dan jaya, semakin ramai dikunjungi,” ujar Ratih Kusuma dalam sambutannya.

Ratih juga menyoroti potensi ekonomi kreatif dan dukungan terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Balikpapan, yang akan semakin tumbuh melalui kegiatan seperti Pasar Pagi Mulia dan kompetisi cosplay.

Kompetisi cosplay yang diadakan oleh UKM Mushibunken ini memang memiliki nuansa Jepang yang kuat. Para mahasiswa mengenakan beraneka ragam kostum yang didominasi karakter anime dan budaya pop Jepang.

Menurut informasi dari panitia, terdapat 15 mahasiswa dari Universitas Mulia yang mengikuti kompetisi cosplay serta beberapa peserta lain yang ikut meramaikan acara dengan coswalk, yaitu berpartisipasi dengan kostum tanpa mengikuti penilaian lomba.

Kepala Disparpora CI Ratih Kusuma saat memberikan sambutan kegiatan Coswalk di Pasar Pagi Mulia, Minggu (23/2). Foto: IG disparpora_balikpapan

Kepala Disparpora CI Ratih Kusuma saat memberikan sambutan kegiatan Coswalk Pasar Pagi Mulia, Minggu (23/2). Foto: IG disparpora_balikpapan

Ratih Kusuma foto bersama 15 mahasiswa dari Universitas Mulia yang mengikuti kompetisi cosplay serta beberapa peserta lain yang ikut meramaikan acara dengan costwalk. Foto: Aqilah

Ratih Kusuma foto bersama 15 mahasiswa dari Universitas Mulia yang mengikuti kompetisi cosplay serta beberapa peserta lain yang ikut meramaikan acara dengan coswalk. Foto: Aqilah

Kepala Disparpora CI Ratih Kusuma saat berbincang dengan Ketua UKM Mushibunken Gray Hansen Limantoro di Ruang Domain. Foto: Aqilah

Kepala Disparpora CI Ratih Kusuma saat berbincang dengan Ketua UKM Mushibunken Gray Hansen Limantoro di Ruang Domain. Foto: Aqilah

Ratih Kusuma saat melihat-lihat stand UMKM didampingi para mahasiswa. Foto: IG disparpora_balikpapan

Ratih Kusuma saat melihat-lihat stand UMKM didampingi para mahasiswa. Foto: IG disparpora_balikpapan

Ratih Kusuma saat didampingi para mahasiswa duta kampus, dari kiri Laksamana Andhika, Achmad Bagus, Aqilah Aulya, Marsya Delila, Rinda Syahrani. Foto: IG diparpora_balikpapan

Ratih Kusuma saat didampingi para mahasiswa duta kampus, dari kiri Laksamana Andhika, Achmad Bagus, Aqilah Aulya, Marsya Delila, Rinda Syahrani. Foto: IG disparpora_balikpapan

Berbagai kegiatan lomba itu antara lain Fashion Show Competition, Recall Competition, Eat Competition, Pound x Zumba dan Coswalk Competition.

Tidak hanya dari kalangan mahasiswa Universitas Mulia saja, kegiatan ini juga berhasil menarik minat peserta dari luar kampus.

Meski kunjungan Ratih Kusuma terkesan mendadak dan tanpa persiapan pendampingan dari dosen, justru para mahasiswa Universitas Mulia inilah yang berhasil menunjukkan kesiapan dan keramahan dalam menyambut tamu penting.

Secara umum, Ratih Kusuma mengapresiasi kegiatan ini menjadi wadah kreatif dan pembinaan UMKM Mahasiswa serta bisa berkelanjutan.

Dokumentasi foto dan video selama kunjungan ini mayoritas dilakukan oleh mahasiswa sendiri, yang kemudian juga diminta oleh pihak Disparpora untuk keperluan publikasi di media sosial dinas tersebut.

Acara Pasar Pagi dan kompetisi cosplay ini diharapkan dapat menjadi agenda rutin yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi wadah bagi kreativitas mahasiswa Universitas Mulia serta mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Balikpapan.

(SA/Kontributor)