Yusuf Wibisono memaparkan makalahnya pada CITA 2021 secara virtual, 25 Agustus 2021. Foto: Tangkapan layar

UM – Dosen Program Studi Informatika Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I. dan Riovan Styx Roring, S.T., M.Kom. memaparkan hasil risetnya pada Konferensi Internasional CITA 2021 yang diselenggarakan Universiti Malaysia Sarawak secara virtual, 25-26 Agustus 2021.

CITA 2021 atau Conference on Information Technology in ASIA 2021 adalah Konferensi Internasional yang ke-12 yang digelar rutin dua tahunan sejak 1999 oleh Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informatika, Universiti Malaysia Sarawak. Untuk pertama kalinya, tahun ini konferensi dilakukan secara virtual.

CITA 2021 memiliki tema Inspiring Technologies for Digital Inclusivity ini bertujuan untuk menampilkan presentasi dan diskusi terkini terkait tantangan, tren, dan temuan penelitian. Dengan dasar lintas bidang keilmuan atau transdisipliner, menjadikan tantangan bagi para dosen, peneliti, praktisi, hingga mahasiswa untuk belajar menyajikan hasil penelitian dan/atau hasil pengabdian masyarakat yang menghasilkan ide-ide yang menginspirasi.

Yusuf Wibisono mendapat kesempatan presentasi di hari pertama, 25 Agustus 2021. “Saya berbicara di Session 3 dengan judul The Design of Integrated Fire Spot Monitoring System for Industrial Plantation Forest Using Enterprise Architecture Approach,” tutur Yusuf Wibisono, yang juga Wakil Rektor Bidang Akademik ini. Makalah dapat diakses terbuka pada tandfonline.com

Yusuf Wibisono memaparkan makalahnya pada CITA 2021 secara virtual, 25 Agustus 2021. Foto: Tangkapan layar

Yusuf Wibisono memaparkan makalahnya pada CITA 2021 secara virtual, 25 Agustus 2021. Foto: Tangkapan layar

User Interaction pada Desain Sistem Pemantauan Titik Api Terintegrasi dengan menggunakan pendekatan Zachman Framework pada perusahaan HTI. Foto: Tangkapan layar

User Interaction pada Desain Sistem Pemantauan Titik Api Terintegrasi dengan menggunakan pendekatan Zachman Framework pada perusahaan HTI. Foto: Tangkapan layar

Metode pada Desain Sistem Pemantauan Titik Api Terintegrasi dengan menggunakan pendekatan Zachman Framework pada perusahaan HTI. Foto: Tangkapan layar

Metode pada Desain Sistem Pemantauan Titik Api Terintegrasi dengan menggunakan pendekatan Zachman Framework pada perusahaan HTI. Foto: Tangkapan layar

Pak Wibi, demikian media ini menyapa, mengatakan bahwa penelitiannya didasari atas peristiwa kebakaran yang terjadi di hutan Kalimantan dan menyebabkan kepulan asap yang mengganggu hingga menimbulkan dampak yang buruk gangguan pernapasan di negara tetangga.

“Pengendalian kebakaran di kawasan hutan sering terkendala karena terlambatnya informasi lokasi titik api. Padahal kunci keberhasilan dalam kegiatan pemadaman adalah kecepatan dalam mendeteksi dan memadamkan titik api,” tuturnya membuka isi makalahnya.

Penelitiannya diawali dengan observasi dan wawancara untuk memperoleh informasi dari narasumber langsung yang terlibat dalam proses penanganan titik api. “Kemudian dengan metode analisis SWOT diperoleh ringkasan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari sistem manajemen titik api yang ada saat ini,” ungkapnya.

“Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi sistem pemantauan dan penanganan titik api dan menghasilkan desain Sistem Pemantauan Titik Api Terintegrasi dengan menggunakan pendekatan Zachman Framework pada perusahaan HTI,” terang Pak Wibi.

Perusahaan HTI atau Hutan Tanaman Industri adalah perusahaan yang bergerak di bidang Hutan Tanaman Industri (HTI), seperti perkebunan kayu monokultur skala besar yang ditanam dan dipanen untuk produksi bubur dan bubur kertas. Pohon-pohon seperti Eucalyptus dan Akasia ditanam melebihi batas produktivitas alami dengan kecepatan tumbuh dan toleransi tinggi terhadap lahan terdegradasi.

Menurutnya, desain Sistem Pemantauan Titik Api Terintegrasi merupakan sebuah model baru yang dirancang dengan mengintegrasikan semua metode deteksi yang ada.

Model baru ini, lanjutnya, memanfaatkan teknologi pendukung seperti teknologi messenger, satelit, drone, CCTV, dan aplikasi di server yang secara cerdas melengkapi data yang dibutuhkan, termasuk informasi spasial untuk jalur terdekat ke titik api.

Dengan model baru tersebut, pada tahap implementasi Enterprise Architecture menggunakan Zachman Framework yang didukung oleh SWOT Analysis dan Value Chain Analysis. “Fungsinya untuk memastikan semua kebutuhan dapat dieksplorasi dan menghasilkan desain sistem yang mempertimbangkan semua kebutuhan secara komprehensif,” tuturnya.

Ia meyakini, apabila penerapan model baru ini tanpa pendekatan Enterprise Architecture, maka dikhawatirkan solusi yang didapatkan hanya akan fokus pada aspek teknologi saja.

“Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam kegiatan ini selain melibatkan tim pemadam kebakaran, juga melibatkan tanggung jawab dan tindakan dari banyak bagian di perusahaan, termasuk kontraktor dan masyarakat yang beraktivitas di hutan,” pungkasnya.

Sementara itu, Riovan Styx Roring memaparkan hasil penelitiannya di hari kedua, 26 Agustus 2021, dengan judul Towards Society 5.0: A Costless Smart Transportation Business Model.

Menurut informasi, CITA 2021 akan memublikasikan makalah pada jurnal internasional terindeks Scopus, di antaranya adalah International Journal of Systematic Innovation (Scopus), Acta Informatica Pragensia (Scopus), EDPACS (Scopus), International Journal of Business and Society (Scopus), Journal of Telecommunications and Information Technology (Scopus), dan Journal of IT in Asia.

(SA/PSI)

Kepala Sekolah SMK Kesehatan Airlangga Firmansyah, S.Pd. (kiri) dan Kepala Sekolah SMK Airlangga Balikpapan Saeful, S.Pd. saat menandatanngani Nota Kesepahaman dengan Universitas Mulia, Kamis (19/8). Foto: Media Kreatif

UM – Dalam rangka Pengembangan dan Peningkatan Kualitas Pendidikan di Balikpapan, Universitas Mulia menjalin kerjasama dengan SMK Airlangga dan SMK Kesehatan Airlangga di bidang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi. Kerjasama ini tertuang dalam Nota Kesepahaman yang ditandatangani Rektor DR. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. bersama dengan masing-masing kepala sekolah di Ruang Rektor, Kamis (19/8) yang lalu.

Saeful S.Pd., Kepala Sekolah SMK Airlangga mengatakan bahwa inisiatif kerjasama dilakukan mengingat terganggunya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah akibat wabah Covid-19 saat ini.

“Ya, adanya wabah virus Corona sehingga siswa tidak bisa belajar di sekolah dengan efektif sehingga kami berpikir untuk mencari cara agar siswa tetap dapat belajar tatap muka tanpa harus datang di sekolah. Pelaksanaan KBM di sekolah selama ini dilakukan dengan pembelajaran jarak jauh atau secara daring/online,” tutur Saeful.

Berdasarkan Surat Edaran Wali Kota Balikpapan Nomor : 300/ 2848 /PEM tentang Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 Covid-19, menyebutkan bahwa dalam KBM, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (Sekolah, Perguruan Tinggi, Akademi,Tempat Pendidikan/Pelatihan) dilakukan dengan pembelajaran jarak jauh atau secara daring/online.

Selain itu, dalam PPKM yang diberlakukan secara bertahap ini, pemerintah memberikan batasan sebanyak maksimal 25% pendidik/tenaga kependidikan dapat melakukan kegiatan persiapan teknis (simulasi) asesmen Nasional pada tanggal 24 Agustus 2021 sampai dengan 2 September 2021.

Masa berlaku PPKM tersebut terhitung mulai 24 Agustus 2021 sampai dengan 6 September 2021. Masa berlaku diputuskan pemerintah RI setelah melakukan evaluasi sehingga diputuskan apakah ke depan masa PPKM dilakukan perpanjangan waktu atau dengan keputusan dan pertimbangan lainnya.

Kepala Sekolah SMK Kesehatan Airlangga Firmansyah, S.Pd. (kiri) dan Kepala Sekolah SMK Airlangga Balikpapan Saeful, S.Pd. saat menandatanngani Nota Kesepahaman dengan Universitas Mulia, Kamis (19/8). Foto: Media Kreatif

Kepala Sekolah SMK Kesehatan Airlangga Firmansyah, S.Pd. (kiri) dan Kepala Sekolah SMK Airlangga Balikpapan Saeful, S.Pd. saat menandatanngani Nota Kesepahaman dengan Universitas Mulia, Kamis (19/8). Foto: Media Kreatif

Oleh karena itu, Saeful memandang, selama dalam keterbatasan tersebut, Universitas Mulia dinilainya tepat untuk membantu dan mendampingi sekolah dalam pelaksanaan peningkatan kualitas bidang pendidikan.

Senada dengan Saeful, Kepala Sekolah SMK Kesehatan Balikpapan Firmansyah S.Pd. juga menjalin kerjasama dalam rangka peningkatan kualitas Pendidikan, Penelitian, dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi. Menurutnya, pihaknya juga menjalin kerjasama pembinaan dan pendampingan dengan Universitas Mulia.

Selanjutnya, bentuk dan detail kerjasama akan dituangkan ke dalam Perjanjian Kerjasama (PKS) dalam waktu dekat.

“Kami berharap, dengan kerjasama pendampingan ini, semoga dapat menambah pengetahuan dan keterampilan siswa-siswi kami. Selain karena siswa-siswi belajar di sekolah dalam kondisi dan jumlah yang sangat terbatas, siswa juga medapat pendidikan di kampus Universitas Mulia yang ditunjang pengajar, teknologi, dan sarana prasarana yang sangat memadai,” tutup Saeful.

SMK Airlangga dan SMK Kesehatan Airlangga beralamat di Jalan S Parman Nomor 14 Kel. Gunung Guntur Kec. Balikpapan Tengah, Balikpapan. Memiliki jurusan Multimedia, Rekayasa Perangkat Lunak, Teknik Komputer dan Jaringan, Akuntansi dan Keuangan Lembaga serta Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran.

Sedangkan SMK Kesehatan memiliki program keahlian atau jurusan Keperawatan, Farmasi, dan Teknologi Laboratorium Medik (Analis Kesehatan).

(SA/PSI)

 

Bimbingan Teknis

UM – Dosen Universitas Mulia Muhammad Yani, S.Kom., M.T.I menjadi narasumber pada Bimbingan Teknis Sistem Pembelajaran Teknologi yang diselenggarakan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur selama dua hari, Kamis (19/8) dan Jumat (20/8) pekan lalu.

Kegiatan tersebut dalam rangka Peningkatan Kinerja Guru Pendidikan Agama dan Keagamaan Buddha Tahun 2021 dengan tema Memanfaatkan Teknologi Informasi dalam Mendukung Proses Pembelajaran Daring.

Muhammad Yani mengatakan bahwa ia bersyukur mendapat kepercayaan untuk memberikan bimbingan teknis untuk yang kesekian kalinya. “Bersyukur sekali mendapat kesempatan untuk berbagi pengalaman belajar bersama Guru Pendidikan Agama dan Keagamaan Buddha Se-Kalimantan Timur,” tutur Muhammad Yani.

Menurutnya, pelatihan yang diselengarakan daring menggunakan aplikasi Zoom Meeting ini berbeda dengan pelatihan sebelumnya yang diselenggarakan luring tatap muka di kelas dan dibuka pagi hingga berakhir menjelang sore hari.

“Pelatihan ini dilaksanakan daring dengan aplikasi Zoom Meeting selama 2 hari, 19-20 Agustus 2021, masing-masing berlangsung selama dua jam dibuka setiap pukul 19.30 sampai dengan pukul 21.30 WITA,” terangnya.

Pelatihan diikuti 57 Guru Pendidikan Agama Buddha dengan materi terkait pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran daring dan seputar teknik dalam pembuatan video pembelajaran.

Bimbingan Teknis Sistem Pembelajaran Teknologi yang diselenggarakan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur selama dua hari, Kamis (19/8) dan Jumat (20/8). Foto: Muhammad Yani

Bimbingan Teknis Sistem Pembelajaran Teknologi yang diselenggarakan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur selama dua hari, Kamis (19/8) dan Jumat (20/8). Foto: Muhammad Yani

Bimbingan Teknis Sistem Pembelajaran Teknologi yang diselenggarakan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur selama dua hari, Kamis (19/8) dan Jumat (20/8). Foto: Muhammad Yani

Bimbingan Teknis Sistem Pembelajaran Teknologi yang diselenggarakan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur selama dua hari, Kamis (19/8) dan Jumat (20/8). Foto: Muhammad Yani

Menurut Muhammad Yani, spektrum pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi saat ini dikelompokkan menjadi empat, yakni Video Conference, Video Based Learning, Web/Mobile Learning, dan Blended/Hybrid Learning.

Pada Blended Learning atau yang sering dikenal dengan pembelajaran bauran, yakni menjalankan pembelajaran baik tatap muka maupun daring secara bersamaan.

Dari keempat spektrum tersebut, menurutnya, dibedakan menurut jenis komunikasi yang terjadi, yakni synchronous atau asynchronous.

Synchronous atau singkron, yakni komunikasi yang terjadi dalam pembelajaran bersifat real-time atau belajar terjadi dalam waktu bersamaan antara pengajar dengan peserta didik, seperti halnya tatap muka di kelas. Sedangkan Asynchronous atau asingkron pembelajaran terjadi secara tidak bersamaan, baik waktu dan tempat yang berbeda.

Muhammad Yani merupakan dosen Program Studi Di luar Kampus Utama (PSDKU) Sistem Informasi (S1) Universitas Mulia di Samarinda. Pendidikan S1 diselesaikan di Samarinda dan lulusan S2 Universitas Binus Jakarta. Saat ini tengah melanjutkan pendidikan S3 Bidang Teknologi Informasi di Malaysia dengan beasiswa dari Yayasan Airlangga.

(SA/PSI)

Pasukan pengibar bendera antara lain Fathir, Annisa, dan Zona dalam Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Universitas Mulia, Selasa (17/8). Foto: Media Kreatif

UM – Sivitas Akademika Universitas Mulia menggelar Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 2021 dengan hikmat di tengah rintik hujan dan pandemi yang belum mereda. Pelaksanaan Upacara yang semula direncanakan dilaksanakan di halaman belakang Gedung White Campus, dialihkan di Aula Kampus Cheng Ho, Selasa (17/8).

Rektor DR. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. mengucapkan syukur atas terlaksananya kegiatan upacara yang diikuti peserta bukan saja dari Universitas Mulia, tetapi juga para guru perwakilan peserta dari SMK Airlangga Balikpapan, SMK Kesehatan Airlangga Balikpapan, SMP Plus Airlangga Balikpapan dan guru-guru TK/PAUD Airlangga.

“Saya ucapkan terima kasih upacara peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI dilaksanakan di sini. Walaupun ini singkat, tapi Alhamdulillah upacara ini berjalan lancar,” tutur DR. Agung Sakti Pribadi.

Menurutnya, tidak mudah melaksanakan upacara seperti demikian mengingat di beberapa tempat tidak dilakukan lantaran keterbatasan sarana dan prasarana. “Kita bisa melaksanakan di kampus kita sendiri dengan harapan Insyaallah kita semua sehat walafiat semua,” tuturnya.

“Kami bersyukur, atas nama Yayasan Airlangga kami bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa Bapak/Ibu diberikan kesehatan. Kalaupun masih ada satu-dua orang yang tidak ikut karena faktor kesehatan, itu menunjukkan bahwa Allah itu begitu sayang kepada kita semua,” tutur Manager Pendidikan Yayasan Airlangga ini membesarkan hati.

Ia meyakini bahwa kesehatan bagi seluruh karyawan, guru, maupun dosen di lingkungan Yayasan Airlangga merupakan dampak dari kegiatan yang telah dilaksanakan setiap hari untuk berdoa dan usaha memperkuat imunitas dengan olah raga jalan kaki ketika melaksanakan apel pagi.

Rektor DR. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. selaku pembina Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Aula Kampus Cheng Ho, Selasa (17/8). Foto: Media Kreatif

Rektor DR. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. selaku pembina Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Aula Kampus Cheng Ho, Selasa (17/8). Foto: Media Kreatif

“Walaupun olah raga ini belum tentu benar, tapi cukup membuat diri kita sehat dan bugar,” tuturnya.

Ia berharap, kegiatan tersebut, baik apel pagi, berdoa, olah raga jalan kaki sebelum masuk ruang kerja hingga melaksanakan kegiatan Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi menjadi bagian dari kegiatan rutinitas yang tidak ditinggalkan.

Menurutnya, Ia melihat di beberapa tempat atau di beberapa negara yang menunjukkan wabah Covid-19 menyebar kembali dengan cepat ketika kegiatan-kegiatan positif untuk membangun pertahanan diri seperti olah raga dan menjaga kesehatan mental berhenti.

Meski demikian, Rektor mengingatkan agar bagi karyawan yang terpapar Covid-19 agar tetap berikhtiar menjaga protokol kesehatan, berobat, dan bersabar untuk sembuh.

Saat ini, untuk membantu karyawan di lingkungan Yayasan Airlangga yang terpapar Covid-19, telah muncul Komunitas Oksigen.

“Apa yang dimaksud Komunitas Oksigen? Mungkin sekarang beranggota 20-30 orang, kalau misalnya dirinya terpapar, keluarganya, atau bisa tetangganya, maka dia bisa minta bantuan, kompak,” tuturnya.

Usai pelaksanaan upacara, diikuti dengan kegiatan pembagian hadiah bagi pemenang lomba dalam rangka Semarak HUT ke-76 Kemerdekaan RI dan pembagian bingkisan amal untuk fakir miskin.

(SA/PSI)

Foto dokumentasi.

Pasukan pengibar bendera antara lain Fathir, Annisa, dan Zona dalam Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Universitas Mulia, Selasa (17/8). Foto: Media Kreatif

Pasukan pengibar bendera antara lain Fathir, Annisa, dan Zona dalam Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Universitas Mulia, Selasa (17/8). Foto: Media Kreatif

Peserta pria saat mengikuti Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Universitas Mulia, Selasa (17/8). Foto: Media Kreatif

Peserta pria saat mengikuti Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Universitas Mulia, Selasa (17/8). Foto: Media Kreatif

Peserta wanita saat mengikuti Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Universitas Mulia, Selasa (17/8). Foto: Media Kreatif

Peserta wanita saat mengikuti Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Universitas Mulia, Selasa (17/8). Foto: Media Kreatif

Dirigen Upacara Della dalam Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Universitas Mulia, Selasa (17/8). Foto: Media Kreatif

Dirigen Upacara Della dalam Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Universitas Mulia, Selasa (17/8). Foto: Media Kreatif

Komandan Upacara Yutikno dalam Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Universitas Mulia, Selasa (17/8). Foto: Media Kreatif

Komandan Upacara Yutikno dalam Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Universitas Mulia, Selasa (17/8). Foto: Media Kreatif

Penyerahan hadiah kepada pemenang Lomba Semarak HUT ke-76 Kemerdekaan RI oleh Rektor DR. Agung Sakti Pribadi. Foto: Media Kreatif

Penyerahan hadiah kepada pemenang Lomba Semarak HUT ke-76 Kemerdekaan RI oleh Rektor DR. Agung Sakti Pribadi. Foto: Media Kreatif

Sebagian penerima hadiah pemenang Lomba Semarak HUT ke-76 Kemerdekaan RI. Foto: Media Kreatif

Sebagian penerima hadiah pemenang Lomba Semarak HUT ke-76 Kemerdekaan RI. Foto: Media Kreatif

Usai pelaksanaan Uji Kompetensi Kerja (tahap 1) LSP Universitas Mulia, 12-13 Agustus 2021. Foto: PSDKU Samarinda

UM – Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Universitas Mulia menggelar Uji Kompetensi Kerja untuk mahasiswa Program Studi Di Luar Kampus Utama (PSDKU) Samarinda. Uji Kompetensi ini digelar di Laboratorium Komputer PSDKU Samarinda selama dua hari, mulai tanggal 12-13 Agustus 2021 pekan lalu.

Kepala PSDKU Samarinda Muhammad Yani, S.Kom., M.T.I mengatakan bahwa sebanyak 30 orang mahasiswa mengikuti Uji Sertifikasi Kompetensi Kerja (Tahap 1) untuk Skema Sertifikasi Klaster Perancangan Basis Data untuk Web.

“Para Mahasiswa sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka semua Calon Sarjana Komputer dan Diploma 3 PSKDU Samarinda,” tutur Muhammad Yani kepada media ini.

Dalam pelaksanaan Uji Kompetensi tersebut, Muhammad Yani mengucapkan terima kasih kepada LSP Universitas Mulia dan berharap ke depan Uji Kompetensi dapat diselenggarakan LSP Universitas Mulia.

“Terima kasih kepada LSP Universitas Mulia telah memberikan fasilitas Premium bagi mahasiswa PSDKU Universitas Mulia Samarinda. Terima kasih kepada Ibu Lidia dan Pak Mada yang telah memfasilitasi kegiatan LSP di Samarinda,” ungkapnya syukur.

Universitas Mulia Program Studi Di luar Kampus Utama (PSDKU) Samarinda.

Universitas Mulia Program Studi Di luar Kampus Utama (PSDKU) Samarinda.

Suasana pelaksanaan Uji Kompetensi Kerja (tahap 1) LSP Universitas Mulia, 12-13 Agustus 2021. Foto: PSDKU Samarinda

Suasana pelaksanaan Uji Kompetensi Kerja (tahap 1) LSP Universitas Mulia, 12-13 Agustus 2021. Foto: PSDKU Samarinda

Usai pelaksanaan Uji Kompetensi Kerja (tahap 1) LSP Universitas Mulia, 12-13 Agustus 2021. Foto: PSDKU Samarinda

Usai pelaksanaan Uji Kompetensi Kerja (tahap 1) LSP Universitas Mulia, 12-13 Agustus 2021. Foto: PSDKU Samarinda

Seperti diketahui, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) merupakan lembaga pelaksana kegiatan kompetensi kerja yang mendapatkan lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Berdasarkan UU Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan PP 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional menunjukkan bahwa kebutuhan tenaga kerja tersertifikasi dari waktu ke waktu di berbagai sektor industri semakin meningkat.

BNSP melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang didukung oleh Pemerintah, Asosiasi Industri, Asosiasi Profesi, Lembaga Diklat Profesi dan masyarakat di bidang ketenagakerjaan semakin berkembang dalam meningkatkan pelaksanaan sertifikasi kompetensi tenaga kerja di masing-masing sektor.

Secara tidak langsung, keberadaan sertifikasi bagi dunia usaha dunia industri (DUDI) memberikan dampak dan nilai positif dengan meningkatnya daya saing dan produktivitas tenaga kerja.

Bagi LSP yang mendapatkan lisensi sebagai sertifikator adalah dengan melaksanakan sertifikasi kompetensi dengan tugas-tugas antara lain membuat materi uji kompetensi, menyediakan tenaga penguji (assesor), melakukan Assesmen, menyusun kualifikasi yang mengacu kepada SKKNI, dan memelihara kinerja assesor dan TUK.

Bagi mahasiswa peserta sertifikasi, mereka akan merasakan kredibilitas dan kepercayaan dirinya meningkat, mempunyai bukti bahwa ia berkompeten dan telah diakui lembaga sertifikasi yang juga diakui pemerintah. Mahasiswa akan merasakan bertambahnya nilai tawar dalam rekrutmen tenaga kerja dan berkesempatan berkarir yang lebih tinggi.

Dengan sertifikasi kompetensi, lulusan akan mempunyai parameter yang jelas terkait kompetensi dan keahlian yang dimilikinya.

LSP Universitas Mulia memiliki Nomor SK: KEP. 0501/BNSP/III/2020 dengan No Lisensi: BNSP-LSP-607-ID. LSP Universitas Mulia dapat dihubungi melalui noimor telepon 0542 766766 atau Email: lsp@universitasmulia.ac.id. LSP Universitas Mulia Aktif sampai dengan 06 Maret 2025.

Salah satu lomba tenis meja dalam rangka HUT ke-76 Kemerdekaan RI di Universitas Mulia, Kamis (12/8). Foto: Media Kreatif

UM – Rektor Universitas Mulia DR. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. secara simbolis membuka kegiatan dalam rangka menyemarakkan Hari Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia. Kegiatan ini ditandai dengan pukulan pertama bulu tangkis bertempat di Aula Kampus Cheng Ho, Kamis (12/8).

“Pertama bahwa seluruh karyawan di sini dalam keadaan sehat, sebagian memang sudah pernah terpapar Covid-19 tapi sudah sembuh, sebagian besar juga sudah menerima vaksin dosis pertama maupun kedua,” tutur DR. Agung Sakti Pribadi.

Menurutnya, dengan kondisi jasmani dan rohani yang sehat, maka tidak ada kendala baik karyawan maupun dosen melakukan aktivitas di dalam kampus.

“Kedua, mereka harus ikut menyemarakkan Hari Kemerdekaan RI, karena ini momen bagus dan kesempatan kegiatan ini bisa dilaksanakan dengan nyaman,” tuturnya.

Bukan hanya itu, lanjutnya, selama pandemi Covid-19 berlangsung, menurut pengamatannya, olah gerak badan dosen dan karyawan menjadi sangat berkurang. “Maka gerak olahraganya perlu, kesehatan mental juga perlu, dengan harapan imunnya makin meningkat,” ungkapnya.

“Jadi, kalau orangnya sehat tidak ada masalah berkegiatan, kegiatan ini terus dikontrol di dalam kampus, tidak boleh ada orang luar yang tidak dikenal masuk bergabung,” tuturnya.

Berdasarkan Surat Edaran Wali Kota Balikpapan Nomor: 003.1/262/Pem tanggal 5 Juli 2021 tentang Pedoman Peringatan Hari Ulang Tahun ke-76 Kemerdekaan RI Tahun 2021 menyebutkan bahwa diimbau untuk berpartisipasi menyemarakkan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI.

Pembukaan Lomba HUT ke-76 RI Universitas Mulia, dibuka oleh Rektor DR. Agung Sakti Pribadi S.H., M.H. (masker putih) bersama Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Mundzir, S.Kom., M.T. dan Wakil Rektor Bidang Ketenagaan dan Keuangan Wisnu Hera Pamungkas, S.TP., M.Eng. serta Ketua Panitia Yustian Servanda, S.Kom., M.Kom., Kamis (12/8). Foto: Media Kreatif

Pembukaan Lomba HUT ke-76 RI Universitas Mulia, dibuka oleh Rektor DR. Agung Sakti Pribadi S.H., M.H. (masker putih) bersama Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Mundzir, S.Kom., M.T. dan Wakil Rektor Bidang Ketenagaan dan Keuangan Wisnu Hera Pamungkas, S.TP., M.Eng. serta Ketua Panitia Yustian Servanda, S.Kom., M.Kom., Kamis (12/8). Foto: Media Kreatif

Peserta pembukaan Lomba HUT ke-76 RI di Aula Cheng Ho Universitas Mulia, Kamis (12/8). Foto: Media Kreatif

Peserta pembukaan Lomba HUT ke-76 RI di Aula Cheng Ho Universitas Mulia, Kamis (12/8). Foto: Media Kreatif

Salah satu cara ikut menyemarakkan Hari Kemerdekaan RI adalah dengan menyelenggarakan program, kegiatan, campaign, baik secara daring maupun luring untuk menyemarakkan Bulan Kemerdekaan.

Surat Edaran tersebut juga mengingatkan bahwa selain penerapan protokol kesehatan dengan ketat, penyelenggara juga diimbau memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Sementara itu, Ketua Panitia Semarak Kemerdekaan ke-76 RI Universitas Mulia Yustian Servanda, mengatakan bahwa kegiatan ini dijadwalkan berjalan selama empat hari. Dibuka Kamis (12/8) dan direncanakan berakhir Senin (16/8) mendatang.

“Selepas apel pagi hari Kamis, 12 Agustus 2021, Lomba HUT RI resmi dimulai. Mohon persiapan bagi panitia yang juga ikut dalam lomba,” tutur Yustian. Menurutnya, meskipun menjadi panitia, mereka juga diperkenankan mengikuti lomba agar makin semarak.

Ia berharap selama kegiatan lomba berlangsung, masing-masing peserta maupun panitia tertib menjaga dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

“Mohon bantuan Koordinator Lomba untuk ikut memantau pelaksanaan lomba untuk menjaga protokol kesehatan,” imbaunya.

Berdasarkan informasi yang diterima media ini, panitia mencatat ada tujuh macam lomba yang digelar antara lain Lomba Bulu Tangkis, Tenis Meja, Bola Basket 3 on 3, Lomba Makan Kerupuk, Lomba Lari Tempurung, Lomba Memasukkan Benang ke dalam Jarum, dan Lomba Memasukkan Paku ke dalam Botol.

Untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan dan menjaga jarak, panitia memanggil peserta yang akan bermain untuk masuk ke lapangan atau aula secara bergiliran dan menyelesaikan perlombaan.

Tepat Hari Kemerdekaan nanti pada hari Selasa, 17 Agustus 2021 direncanakan pukul 8.00 Wita akan digelar Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di lapangan basket Kampus Cheng Ho. Setelahnya kemudian sesi penyerahan hadiah bagi pemenang lomba.

(SA/PSI)

UM – Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional atau PEKERTi berakhir sukses dan ditutup resmi pada Jumat (6/8). Prof. Lambang Subagiyo, Kepala LP3M Universitas Mulawarman berpesan kepada para dosen perlu mengevaluasi diri sejauh mana persiapan pembelajaran dan instrumen pembelajaran serta mengeksplorasi kegiatan di lapangan nanti.

Rektor Universitas Mulia Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. yang dalam hal ini berhalangan hadir dan diwakili Wakil Rektor Bidang Ketenagaan dan Keuangan Wisnu Hera Pamungkas, S.TP., M.Eng. mengucapkan terima kasih kepada Prof. Lambang Subagiyo bersama seluruh narasumber, panitia, dan seluruh peserta yang telah melaksanakan pelatihan selama lima hari penuh dengan baik dan lancar.

“Suasana kampus UM di beberapa hari ini sepi, setelah saya intip di masing-masing ruangan pada duduk manis di depan laptop. Suasana itu pada serius sambil terdengar tertawa, mungkin sedang dibencandain Dr. Sudarman,” kata Wisnu sambil tersenyum. Ia mengaku pernah mengikuti pelatihan Pekerti 2018 di STIE Madani Balikpapan.

Ia secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Universitas Mulawarman, juga kepada peserta dari perguruan tinggi lainnya yang turut berpartisipasi dalam pelatihan Pekerti. Ia menyebutkan beberapa peserta dari AMIK Putra Buana Indonesia, Universitas Islam Al Azhar, SPI Awang Long Samarinda, Universitas Makassar, Universitas Malikul Saleh, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Universitas Terbuka, Universitas Tridharma dan perguruan tinggi lainnya.

“Semoga apa yang sudah disampaikan dalam pelatihan ini tidak menguap. Apalagi ada banyak PR dari Prof. Lambang yang lumayan banyak,” tuturnya sembari mengisahkan pengalaman sebelumnya mengikuti pelatihan Pekerti. Wisnu berharap kerjasama terus dikembangkan di berbagai bidang.

Terkait dengan pelatihan, Prof. Lambang memberikan pesan dan mengingatkan kepada seluruh peserta untuk menerapkan hasil mengikuti pelatihan Pekerti di lapangan nantinya.

“Sejauh mana instrumen yang perlu kita siapkan untuk kebutuhan belajar mengajar kita, ini yang perlu kita evaluasi sehingga kita terus meningkatkan kompetensinya, meningkatkan apa yang bisa kita lakukan sesuai dengan yang kita sepakati dalam 5 hari pelatihan kemarin,” tutur Prof. Lambang saat menutup pelatihan, Jumat (6/8).

Prof. Lambang Subagiyo narasumber Pelatihan PEKERTI. Foto: Tangkapan layar

Prof. Lambang Subagiyo narasumber Pelatihan PEKERTI. Foto: Tangkapan layar

Penutupan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional atau PEKERTI kerjasama Universitas Mulia dengan Universitas Mulawaraman, Jumat (6/8). Foto: Dok. PSI

Penutupan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional atau PEKERTI kerjasama Universitas Mulia dengan Universitas Mulawaraman, Jumat (6/8). Foto: Dok. PSI

Penutupan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional atau PEKERTI kerjasama Universitas Mulia dengan Universitas Mulawaraman, Jumat (6/8). Foto: Dok. PSI

Penutupan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional atau PEKERTI kerjasama Universitas Mulia dengan Universitas Mulawaraman, Jumat (6/8). Foto: Dok. PSI

Prof. Lambang menerangkan bahwa beberapa kesekapatan yang telah dicapai dalam pelatihan tersebut antara lain mengubah paradigma pembelajaran berbasis OBE (Outcome Based Education).

“Konsekuensinya adalah instrumen kita bangun dengan baik, prosesnya OBE, semuanya OBE, pasti lulusannya baik, dan kita evaluasi setiap saat,” tuturnya.

Menurutnya, beberapa narasumber telah memaparkan dengan baik materi yang diberikan kepada seluruh peserta. “Kemudian dilanjutkan oleh Pak Dr. Bachtiar bagaimana kita menyiapkan perkuliahan itu dengan kontrak sehingga kita dan mahasiswa punya perjanjian tentang capaian yang harus kita lakukan, bagaimana menyusun analisis kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan” ungkapnya.

“Kemudian dilanjutkan Bu Isna menyusun RPP sesuai dengan kebutuhan, mulai dari awal sampai kegiatan evaluasinya,” tuturnya. Dilanjutkan lagi dengan narasumber yang lain yang memberikan paparan dan penjelasan bagaimana menyiapkan instrumen pembelajaran dengan baik.

Bagi tim narasumber Pekerti, lanjut Prof. Lambang, menunjukkan tidak ada satupun yang ditinggalkan untuk disampaikan kepada seluruh peserta pelatihan. “Sehingga (harapannya) ke depan menjadi lebih baik karena orientasi kita adalah menghasilkan lulusan yang kompetitif di zamannya, kompetitif di lingkungannya, kompetitif di lingkungan global,” ungkapnya.

Baginya, Universitas Mulia tentu memiliki tujuan yang mulia untuk meningkatkan kompetensi dosen dan lulusannya. “Dengan meluluskan sejumlah dosennya (dalam pelatihan) yang didominasi oleh dosen-dosen muda, bersama dengan peserta dari perguruan tinggi lain yang juga masih muda, selama lima hari, setiap kelas aromanya Pekerti, mudah-mudahan nanti setiap kelas itu terinspirasi terus dalam menyiapkan belajar mengajar maupun menyiapkan instrumen,” tuturnya.

Prof. Lambang berharap pelatihan akan membuahkan hasil yang diharapkan. Ia mengucapkan terima kasih kepada Universitas Mulia dan berharap kerjasama terus berlanjut. “Banyak event pengembangan diri yang perlu kita tingkatkan, kerjasama belajar, saling memberi informasi apabila ada yang perlu kita informasikan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala LP3M Universitas Mulia Richki Hardi, S.T., M.Eng. mengatakan bahwa awalnya pelatihan diikuti 50 orang. Namun dalam perjalanannya masih terdapat peserta yang ingin mengikuti pelatihan sehingga peserta bertambah menjadi 54 orang.

“Selebihnya, panitia dengan berat hati menutup pendaftaran mengingat pelatihan telah berjalan agar pelatihan berjalan efektif,” tutur Richki Hardi.

Pelatihan Pekerti, lanjut Richki, cukup berbeda dibanding pelatihan-pelatihan yang lain mengingat pelaksanaannya secara kontinyu berjalan selama 5 hari penuh. “Setiap saya membuka ruangan dosen, itu pada mengikuti pelatihan. Suasananya seperti dulu, hening, serius,” tutur Richki.

Istia Budi, S.T., M.M. salah satu dosen peserta pelatihan mengungkapkan rasa senangnya berhasil menyelesaikan pelatihan dengan baik. Secara khusus ia mengucapkan terima kasih kepada para mentor dan panitia penyelenggara Universitas Mulia bahwa acara pelatihan PEKERTI berjalan dengan baik.

“Selama 5 hari kami banyak belajar berbagai kisi-kisi dalam menyusun RPS, dan optimalisasi tugas Dosen. Contoh-contoh yang diberikan membantu kami ke depannya dalam menyusun dan memahami RPS yang benar dalam proses pembelajaran,” tutur Istia Budi.

“Kami berharap setelah pelatihan ini untuk proses bimbingan bisa berjalan lancar, karena kami yakin para mentor yang jadwalnya padat untuk berbagai kegiatan yang dijalani oleh Mentor,” harapnya.

Semoga semua peserta bisa menyelesaikan tugas tepat waktu dan mendapatkan sertifikat PEKERTI seperti yang diharapkan.

(SA/PSI)

Menko Polhukam Mahfud MD dalam sesi dialog dengan pimpinan Perguruan Tinggi Negeri/Swasta yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan RI, Kamis (5/8). Foto: Tangkapan layar

UM – Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Mahfud MD dan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudritek) RI Nadiem Anwar Makarim menggelar Silaturahmi bersama Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta se-Indonesia daring dengan aplikasi Zoom, Kamis (5/8).

Acara yang digelar Kementerian Koordinator Bidang Polhukam ini dibuka tepat pukul 15.00 WITA membahas tentang Peran Strategis Perguruan Tinggi Negeri/Swasta dalam Mendukung Kondusifitas Politik, Hukum, dan Keamanan di Masa Pandemi Covid-19.

Mengawali sambutan, Mas Menteri Nadiem Makarim mengatakan bahwa sebagai menteri termuda di kabinet, ia menaruh kepercayaan yang tinggi kepada mahasiswa yang memiliki semangat untuk menciptakan perubahan dan keberanian mengambil risiko.

“Dan saya yakin semangat dan energi yang besar dalam mewujudkan Merdeka Belajar adalah kunci dari peningkatan mutu pendidikan di Indonesia,” tutur Nadiem.

Meski demikian, menurutnya, hadirnya pandemi merupakan tantangan tersendiri bagi Merdeka Belajar. “Tidak sedikit mahasiswa yang terdampak pandemi ini sehingga mereka kesulitan sekali untuk meneruskan kuliah,” ungkapnya.

Ia mengatakan, Kemendikbudristek berkomitmen untuk terus mendukung mahasiswa untuk tidak putus kuliah karena pandemi. Bersama dengan Menteri Keuangan, ia mengatakan Kemendikbudristek akan melanjutkan bantuan kuota Internet dan bantuan UKT (Uang Kuliah Tunggal) tahun 2021.

Di depan seluruh pimpinan perguruan tinggi se-Indonesia, Nadiem berharap perguruan tinggi terus mendukung dan memastikan mahasiswa tetap melanjutkan belajarnya.

Ia mengingatkan bahwa salah satu hal yang penting dalam pandemi adalah semangat gotong royong antara pemangku kepentingan dalam mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi saat ini.

Untuk itu, Nadiem berharap mahasiswa bisa ikut turun tangan membantu mengatasi berbagai tantangan di sekitarnya. “Biar ada kanal, ada jalur untuk mereka bisa berkontribusi dan menjadi bagian dari solusi,” tuturnya.

Ia mengatakan ada lebih dari 15 ribu relawan mahasiswa untuk membantu pemerintah menangani pandemi. Termasuk mengirimkan 30 ribu lebih mahasiswa ke daerah-daerah dalam rangka Kampus Mengajar untuk membantu para guru mengejar ketertinggalan pendidikan dan pengajaran.

“Saya ingin mahasiswa-mahasiswa ini sebagai bagian dari solusi, bukan hanya sebagai korban dari pandemi ini dan bergandeng tangan dengan pemerintah,” tuturnya.

Mendikbudristek RI Nadiem Anwar Makarim saat mengawali sambutan dalam rangka Silaturahmi Pimpinan Perguruan Tinggi yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan RI, Kamis (5/8). Foto: Tangkapan layar

Mendikbudristek RI Nadiem Anwar Makarim saat mengawali sambutan dalam rangka Silaturahmi Pimpinan Perguruan Tinggi yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan RI, Kamis (5/8). Foto: Tangkapan layar

Menko Polhukam Mahfud MD dalam sesi dialog dengan pimpinan Perguruan Tinggi Negeri/Swasta yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan RI, Kamis (5/8). Foto: Tangkapan layar

Menko Polhukam Mahfud MD dalam sesi dialog dengan pimpinan Perguruan Tinggi Negeri/Swasta yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan RI, Kamis (5/8). Foto: Tangkapan layar

Menko Polhukam Mahfud MD memapakan peran strategis Perguruan Tinggi Negeri/Swasta yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan RI, Kamis (5/8). Foto: Tangkapan layar

Menko Polhukam Mahfud MD memaparkan peran strategis Perguruan Tinggi Negeri/Swasta yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan RI, Kamis (5/8). Foto: Tangkapan layar

Sebagain peserta Silaturahmi Pimpinan PTN/PTS se-Indonesia bersama Menko Polhukam Mahfud MD, Kamis (5/8). Foto: Tangkapan layar

Sebagian peserta Silaturahmi Pimpinan PTN/PTS se-Indonesia bersama Menko Polhukam Mahfud MD, Kamis (5/8). Foto: Tangkapan layar

Mahfud MD Ajak Perguruan Tinggi Berperan dalam Politik, Hukum, dan Keamanan

Sementara itu, Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan bahwa dirinya mewakili pemerintah ingin mendengar masukan perguruan tinggi yang mendukung kondusifitas di bidang Politik Hukum dan Keamanan di masa pandemi.

Di awal ketika pandemi mulai masuk, menurut Mahfud MD, pemerintah sebenarnya sudah serius. “Ada yang mengatakan pemerintah abai pada waktu itu,” tutur Mahfud MD.

Menurutnya, pada 28 Januari 2020, pemerintah sudah membuat keputusan stop penerbangan Jakarta – Peking, setelah mendengar Covid-19 di Wuhan China. “Dalam prakteknya, semua jalur Indonesia China ditutup,” ungkapnya.

Kemudian, lanjutnya, 5 Februari 2020 pemerintah RI mengirimkan pesawat khusus ke Wuhan China untuk menjemput 450 Warga Negara Indonesia untuk kemudian yang diturunkan di Natuna.

Pada pertengahan Februari 2020, pemerintah RI mendirikan rumah sakit khusus di Natuna. “Saya mengatakan ini bahwa pemerintah tidak pernah main-main dengan virus ini, bahwa dulunya kita mengajak kita santai saja menghadapi ini, itu ya, karena kita percaya seperti yang digunakan dokter bahwa ketenangan itu adalah kesembuhan,” tuturnya.

Menurutnya, dengan masyarakat tenang, tidak panik, maka dapat menolak penyakit. “Ketenangan itu adalah separuh dari kesembuhan,” ungkapnya sembari menyitir sebuah riwayat.

Dengan demikian, pemerintah serius menghadapi pandemi dengan melakukan usaha menyiapkan anggaran untuk perlindungan sosial dan kesehatan. “Jadi sudah ratusan trilyun kita keluarkan, misalnya, dalam bentuk bantuan langsung tunai, bansos, pengurangan pajak, relaksasi pembayaran restribusi, sumbangan terhadap UMKM, dan tahun 2021 naik lagi,” tuturnya.

Meski demikian, diakuinya bahwa saat itu terjadi kendala administrasi terkait distribusi penyaluran bantuan sehingga dijumpai masyarakat yang menerima maupun yang tidak. Untuk itu, menurut Mahfud MD, pemerintah telah melakukan perbaikan. “Sekarang ini semua relatif sudah lancar,” tuturnya.

Menurutnya, Covid-19 selama ini telah mengubah berbagai aspek kehidupan, di antaranya adalah perubahan sosial seperti perasaan insecure, kritisme dan sarkasme. Perubahan sosial yang terjadi lainnya adalah pola komunikasi sosial dan adanya kendala verifikasi kebenaran. Muncul juga rerorientasi kapasitas dan sumber daya pemerintah serta melemahnya aktivitas ekonomi.

Dampak perubahan sosial tersebut menimbulkan ekses, misalnya, di bidang politik munculnya resistensi masyarakat terhadap kebijakan pemerintah.

Di bidang hukum muncul anggapan penegakan hukum tidak dapat dilakukan secara tegas. “Kita selektif mana yang dampaknya paling besar, yang dampaknya orang takut jika melakukan hal yang sama,” tuturnya.

Menurutnya, fungsi penegakan hukum itu ditujukan untuk menegakan kepastian, keadilan, dan kemanfaatan. “Yang ditindak mudharatnya menjadi lebih besar. Nah, yang seperti itu, maka Kapolri mengeluarkan edaran Restorative Justice, Jaksa Agung mengeluarkan edaran Restorative Justice, Mahkamah Agung mengeluarkan edaran Restorative Justice. Hukum itu ditegakkan secara humanis,” urainya panjang lebar.

Di bidang keamanan, dampak perubahan sosial memunculkan gangguan keamanan dan ketertiban. Misalnya, terjadi penganiayaan terhadap tenaga kesehatan, orang tidak menderita Covid,  tapi ditulis menderita Covid, dan berbagai gangguan keamanan dan ketertiban yang terjadi di masyarakat.

Terhadap persoalan-persoalan tersebut, Mahfud MD mempersilakan perguruan tinggi untuk berperan di bidang Politik Hukum dan Keamanan dalam rangka membantu pemerintah mengatasi pandemi.

Beberapa peran strategis itu antara lain, pertama, pemanfaatan hasil riset untuk penanganan pandemi Covid-19, baik dari sisi kesehatan maupun kebijakan. Kedua, menjembatani masyarakat dan pemerintah dalam penyampaian kritik dan aspirasi. Ketiga, penguatan literasi dan edukasi kepada masyarakat. Keempat, penguatan solidaritas dan kapasitas sosial. Dan kelima, penguatan ketahanan ekonomi masyarakat.

(SA/PSI)

UM – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI Kalimantan mengumumkan delapan mahasiswa yang telah mengikuti seleksi tahap pertama pada pemilihan mahasiswa berprestasi siap melaju dan bertanding ke tingkat nasional. Hal ini seperti yang disampaikan Sekretaris LLDIKTI Wilayah XI Dr Muhammad Akbar berdasarkan surat kepala Plt Kepala Pusat Prestasi Nasional nomer : 1431/J3/KM.01.00/2021 tanggal 29 Juli 2021 yang memutuskan peserta yang lolos seleksi tahap pertama, Sabtu (31/7).

“Saya sampaikan selamat kepada mahasiswa berprestasi yang berhasil menduduki peringkat 1-5 untuk akademi dan 1-3 untuk jalur vokasi. Selanjutnya ke delapan mahasiswa tersebut akan berlaga pada tingkat nasional,” tutur Muhammad Akbar, seperti dikutip dari situs LLDIKTI 11 Kalimantan, https://lldikti11.ristekdikti.go.id/

“Saya harap, seluruh finalis bisa tembus sebagai mahasiswa berprestasi tingkat nasional, karena tahun-tahun sebelumnya, ajang ini selalu dimenangi oleh mahasiswa dari PTN/PTS dari Jawa,” harap Muhammad Akbar.


Muhammad Akbar juga sangat berharap kepada peserta untuk terus menjaga kesehatan dan protokol kesehatan sehingga pada saat pertandingan nantinya bisa berjalan dengan baik. Ia juga mengingatkan kepada para juri maupun pendamping membantu peserta mempersiapkan diri sehingga berhasil meraih yang terbaik pada tingkat nasional.

Berikut nama-nama mahasiswa dan asal perguruan tingginya untuk tingkat Sarjana.

  1. Cindy Maurellia dari Universitas Mulia.
  2. Dani Saputra dari Universitas Muhammadiyah Pontianak.
  3. Elda Alyatikah dari Universitas Palangkaraya.
  4. Khaerullah Fadhli Arasy Hasan dari Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.
  5. Ryan Jonathan dari Universitas Tanjung Pura Pontianak.

Peserta pemilihan mahasiswa berprestasi tingkat Diploma.

  1. Nur Annisa Aghnia Rahmah dari Universitas Sari Mulia.
  2. Robet Domilo dari Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.
  3. Zannuba Arifah Rahman S dari Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda.

Sementara itu, Tim Pengarah Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Ratna, S.Pd., M.Pd. mengatakan bahwa para mahasiswa yang lolos tahap pertama telah dinilai berdasarkan hasil penilaian capaian unggulan (CU) dan gagasan kreatif (GK) atau produk ilmiah oleh tim juri Pilmapres yang dilaksanakan pada dari 13-26 Juli 2021 yang lalu.

“Pada seleksi tahap dua ini, (penilaian) dititikberatkan pada penyampaian presentasi dalam bahasa Inggris sehingga beberapa ketentuan yang ditetapkan tim juri harus benar-benar dikuasai oleh para peserta,” katanya.

Beberapa kemampuan yang dinilai itu antara lain terkait Content (isi), Accuracy (ketepatan), dan Narasi yang dibangun dan tersusun sesuai dengan tata bahasa yang baik dan benar.

Selanjutnya, kemampuan yang harus dimiliki adalah fluency atau kefasihan dalam berbahasa Inggris, Pronunciation, yaitu pastikan kecepatan biar tidak terjadi kesalahan dan overall performance, cara penyampaikan peserta secara keseluruhan, seperti gerak tubuh, membaca atau tidak dan lainnya.

(SA/PSI)

Pembukaan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti). Senin, 2 Agustus 2021.

UM – Universitas Mulia bekerjasama dengan Universitas Mulawarman menyelenggarakan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional atau PEKERTi yang diikuti puluhan dosen dari beberapa perguruan tinggi. Pelatihan digelar daring dengan aplikasi Zoom Meeting selama 5 hari yang dibuka hari ini, Senin (2/8).

Rektor Universitas Mulia Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. yang pada kesempatan ini diwakili Wakil Rektor Bidang Akademik Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I. mengatakan bahwa Rektor mengucapkan terima kasih atas terlaksananya kegiatan di tengah suasana pandemi dengan baik. “Mudah-mudahan pelatihan ini berjalan dengan baik dan menghasilkan output yang sesuai dengan yang diharapkan,” tuturnya.

Pada kesempatan ini, Yusuf Wibisono menekankan tujuan diselenggarakannya pelatihan adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran. “Jadi kalau kualitas keilmuan, kami percaya semua dosen telah memiliki, minimal telah menyelesaikan pendidikan S2, tetapi belum tentu mampu atau memiliki kualitas dalam pengajaran,” tuturnya.

Dalam pelatihan ini, lanjutnya, peserta akan belajar banyak tentang bagaimana mempersiapkan pengajaran dengan baik. “Hal-hal kecil yang bisa kita bayangkan adalah ketika mengajar belum tentu mempersiapkan dengan baik dalam 16 kali pertemuan, dimana kita merangkai bahan-bahan pengajaran itu menjadi satu kesatuan, bagaimana itu kemudian disampaikan kepada mahasiswa,” tuturnya.

Kepala Lembaga Pengembangan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP3M) Universitas Mulia Richki Hardi, S.T., M.Eng. mengawali laporan kegiatan sebelum acara dimulai. “Pelatihan ini diikuti 35 orang dari Universitas Mulia dan 15 orang dari beberapa perguruan tinggi lain,” tutur Rickhi.

Seperti dikatakan sebelumnya, Pelatihan Pekerti ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan dan wawasan tentang prinsip-prinsip pedagogik dan metodologi serta keteramplan mengajar dalam rangka meningkatkan kualitas proses belajar dan hasil belajar mahasiswa.

Pembukaan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti). Senin, 2 Agustus 2021.

Pembukaan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti). Senin, 2 Agustus 2021.

Pelatihan Pekerti oleh Prof. Lambang Subagiyo. Senin, 2 Agustus 2021.

Pelatihan Pekerti oleh Prof. Lambang Subagiyo. Senin, 2 Agustus 2021.

Prof. Dr. Lambang Subagiyo, M.Si, Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Mulawarman dalam sambutannya mengatakan bahwa pelatihan ini bukan sekadar menjelaskan bagaimana menjalankan pendidikan dan pengajaran dengan pedagogi. “Anak-anak bisa didorong belajar untuk mampu menggunakan teknologi informasi, mampu menentukan langkah dan sikapnya sehingga kita perlukan pedagogi,” tuturnya.

Menurutnya, mahasiswa saat ini sudah bisa menentukan arahnya, bekerjasama, dan mampu belajar dengan mandiri dengan sesama temannya untuk meningkatkan kompetensinya. “Sehingga bisa kita kondisikan sistem pembelajarannya, yang biasa kita sebut andragogi,” tutur Prof. Lambang.

Meski demikian, Prof. Lambang mengingatkan agar dosen harus bisa menyiapkan pembelajaran pada masa saat ini yang biasanya menggunakan sibergogi. “Karena sudah masuk era Internet. Jadi pedagogi dan andragogi saja tidak cukup. Oleh karena itu nanti akan disampaikan bagaimana menyiapkan pembelajaran daring, menyiapkan instrumen daring,” tuturnya.

Ia berharap, pelatihan ini bisa menghasilkan dosen-dosen yang bisa berkompetisi sesuai dengan kebutuhan zaman. “Kurikulum sudah berubah, tentu kita juga sudah mampu menyiapkan kurikulum yang mampu bersaing dan menghadirkan kompetensi yang dibutuhkan, yang biasanya kita sebut kurikulum Outcome Based Education atau OBE,” ujarnya.

Ia menambahkan, hal yang tidak kalah penting adalah menumbuhkan kemampuan mahasiswa agar memiliki kemampuan 6C, yaitu Creativity, Collaboration, Communication, Critical Thinking, Computational Logic, and Compassion.

Pada akhirnya, Prof. Lambang berharap usai mengikuti pelatihan Pekerti ini adalah yang pertama dosen memiliki kompetensi yang baik dalam menyusun instruksional. “Yang kedua, memahami ilmu dalam aspek pembelajaran. Kemudian mampu melaksanakan pembelajaran di kelas, baik secara daring maupun luring,” tuturnya. Selanjutnya, tambahnya, dosen dapat membuktikan keahliannya tersebut dengan dibuktikan dengan sertifikat.

Sementara itu, ketika ditanya media ini, dosen PSDKU Samarinda Univeristas Mulia, Tina Tri Wulansari, M.Kom. mengatakan bahwa motivasi mengikuti pelatihan Pekerti ini adalah ingin mendapatkan ilmu dan berusaha memberikan kualitas sesuai kaidah yang benar dalam pengajaran di kampus.

“Harapannya agar dapat mengimplementasikan keilmuan yang didapat dalam pelatihan ini, mendapat dukungan dalam pelaksanaanya serta tercapai tujuan pembelajaran yaitu menjadikan mahasiswa tidak hanya knowing saja, tetapi juga doing,” tutur Bu Tina, begitu biasa dipanggil mahasiswanya.

Begitu pula yang dikatakan salah satu dosen favorit Prodi Pendidikan PAUD Univeristas Mulia Baldwine Honest Gunarto, M.Pd. “Motivasi saya mengikuti pelatihan ini agar bisa meningkatkan kompetensi profesional sebagai dosen dan kaprodi sehingga bisa meninjau kembali kurikulum yang sudah berjalan agar dapat dikembangkan menjadi lebih baik berbasis Outcome Based Education,” ungkap Baldwine Honest.

Dengan begitu, ia berharap dapat meningkatkan kualitas atau mutu pendidikan dan pengajaran terutama pada Program Studi Pendidikan PAUD yang dipimpinnya.

(SA/PSI)