Publikasi Internasional CITA 2021 Universiti Malaysia Sarawak, Dosen Informatika Paparkan Solusi Pemantauan Kebakaran Hutan
UM – Dosen Program Studi Informatika Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I. dan Riovan Styx Roring, S.T., M.Kom. memaparkan hasil risetnya pada Konferensi Internasional CITA 2021 yang diselenggarakan Universiti Malaysia Sarawak secara virtual, 25-26 Agustus 2021.
CITA 2021 atau Conference on Information Technology in ASIA 2021 adalah Konferensi Internasional yang ke-12 yang digelar rutin dua tahunan sejak 1999 oleh Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informatika, Universiti Malaysia Sarawak. Untuk pertama kalinya, tahun ini konferensi dilakukan secara virtual.
CITA 2021 memiliki tema Inspiring Technologies for Digital Inclusivity ini bertujuan untuk menampilkan presentasi dan diskusi terkini terkait tantangan, tren, dan temuan penelitian. Dengan dasar lintas bidang keilmuan atau transdisipliner, menjadikan tantangan bagi para dosen, peneliti, praktisi, hingga mahasiswa untuk belajar menyajikan hasil penelitian dan/atau hasil pengabdian masyarakat yang menghasilkan ide-ide yang menginspirasi.
Yusuf Wibisono mendapat kesempatan presentasi di hari pertama, 25 Agustus 2021. “Saya berbicara di Session 3 dengan judul The Design of Integrated Fire Spot Monitoring System for Industrial Plantation Forest Using Enterprise Architecture Approach,” tutur Yusuf Wibisono, yang juga Wakil Rektor Bidang Akademik ini. Makalah dapat diakses terbuka pada tandfonline.com
Pak Wibi, demikian media ini menyapa, mengatakan bahwa penelitiannya didasari atas peristiwa kebakaran yang terjadi di hutan Kalimantan dan menyebabkan kepulan asap yang mengganggu hingga menimbulkan dampak yang buruk gangguan pernapasan di negara tetangga.
“Pengendalian kebakaran di kawasan hutan sering terkendala karena terlambatnya informasi lokasi titik api. Padahal kunci keberhasilan dalam kegiatan pemadaman adalah kecepatan dalam mendeteksi dan memadamkan titik api,” tuturnya membuka isi makalahnya.
Penelitiannya diawali dengan observasi dan wawancara untuk memperoleh informasi dari narasumber langsung yang terlibat dalam proses penanganan titik api. “Kemudian dengan metode analisis SWOT diperoleh ringkasan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari sistem manajemen titik api yang ada saat ini,” ungkapnya.
“Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi sistem pemantauan dan penanganan titik api dan menghasilkan desain Sistem Pemantauan Titik Api Terintegrasi dengan menggunakan pendekatan Zachman Framework pada perusahaan HTI,” terang Pak Wibi.
Perusahaan HTI atau Hutan Tanaman Industri adalah perusahaan yang bergerak di bidang Hutan Tanaman Industri (HTI), seperti perkebunan kayu monokultur skala besar yang ditanam dan dipanen untuk produksi bubur dan bubur kertas. Pohon-pohon seperti Eucalyptus dan Akasia ditanam melebihi batas produktivitas alami dengan kecepatan tumbuh dan toleransi tinggi terhadap lahan terdegradasi.
Menurutnya, desain Sistem Pemantauan Titik Api Terintegrasi merupakan sebuah model baru yang dirancang dengan mengintegrasikan semua metode deteksi yang ada.
Model baru ini, lanjutnya, memanfaatkan teknologi pendukung seperti teknologi messenger, satelit, drone, CCTV, dan aplikasi di server yang secara cerdas melengkapi data yang dibutuhkan, termasuk informasi spasial untuk jalur terdekat ke titik api.
Dengan model baru tersebut, pada tahap implementasi Enterprise Architecture menggunakan Zachman Framework yang didukung oleh SWOT Analysis dan Value Chain Analysis. “Fungsinya untuk memastikan semua kebutuhan dapat dieksplorasi dan menghasilkan desain sistem yang mempertimbangkan semua kebutuhan secara komprehensif,” tuturnya.
Ia meyakini, apabila penerapan model baru ini tanpa pendekatan Enterprise Architecture, maka dikhawatirkan solusi yang didapatkan hanya akan fokus pada aspek teknologi saja.
“Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam kegiatan ini selain melibatkan tim pemadam kebakaran, juga melibatkan tanggung jawab dan tindakan dari banyak bagian di perusahaan, termasuk kontraktor dan masyarakat yang beraktivitas di hutan,” pungkasnya.
Sementara itu, Riovan Styx Roring memaparkan hasil penelitiannya di hari kedua, 26 Agustus 2021, dengan judul Towards Society 5.0: A Costless Smart Transportation Business Model.
Menurut informasi, CITA 2021 akan memublikasikan makalah pada jurnal internasional terindeks Scopus, di antaranya adalah International Journal of Systematic Innovation (Scopus), Acta Informatica Pragensia (Scopus), EDPACS (Scopus), International Journal of Business and Society (Scopus), Journal of Telecommunications and Information Technology (Scopus), dan Journal of IT in Asia.
(SA/PSI)