Pelantikan Pengurus Ikatan Keluarga Alumni Manajemen (IKM)
UM – Himpunan Mahasiswa Manajemen menggelar Seminar Kewirausahaan dengan tema Tips dan Trik Sukses Membangun Usaha Sendiri, berlangsung di Ballroom Cheng Ho, Sabtu (14/9). Kegiatan ini juga sekaligus pelantikan Pengurus Ikatan Keluarga Alumni Manajemen (IKM) yang diketuai Hendri Samsudin.
Seminar Kewirausahaan digelar oleh Himpunan Mahasiswa (Hima) Program Studi S1 Manajemen. Ketua Panitia Pelaksana Andi Hilda Yani mengatakan, seminar diikuti 226 mahasiswa dari Prodi Manajemen.
Ketua Prodi S1 Manajemen Dr. Hj. Pudjiati, S.E., M.M mengatakan, ia melihat dunia usaha saat ini terjadi persaingan dan tuntutan industri. Hal itu, menurutnya, membutuhkan SDM dengan kreativitas yang tinggi agar usaha bisnis terus survive di masa depan.
“Jadi, bukan hanya sekedar secara teoritis yang didapatkan di dalam bangku kuliah, tapi bagaimana di luar sana kita mampu bersaing dengan berbagai macam orang yang punya kemampuan dan kompetensi yang tinggi,” ujar Pudjiati.
“Pada saat sekarang ini pun, masih banyak sarjana-sarjana yang bukan hanya lulusan S1, bahkan S2 pun banyak juga yang mencari pekerjaan. Jadi, bagaimana kita mencoba untuk menciptakan peluang usaha sendiri,” tambahnya.
Terlebih, saat ini telah berdiri Ibu Kota Nusantara (IKN), ia mengingatkan mahasiswa untuk membekali diri dengan kemampuan kewirausahaan.
Mau tak mau, menurutnya, ke depan akan banyak pendatang baru tiba di Kalimantan Timur sehingga muncul persaingan yang semakin ketat.
“Saya tanya pada Ketua Panitia, ternyata hasilnya itu hampir 90% itu mahasiswa kita masih belum punya usaha,” ungkapnya.
Hal ini tentu saja membuat dirinya heran. Padahal, saat ini ada banyak generasi muda yang telah berwirausaha.
Dengan Seminar Kewirausahaan ini, ia ingin mendorong mahasiswa memiliki jiwa kewirausahaan, kemudian terinspirasi untuk membangun usaha sendiri.
Pudjiati mengatakan, pasca seminar ini, ia berencana menggelar pelatihan kewirausahaan.
“Bagi yang sudah punya usaha itu nanti akan kita kumpulkan untuk masuk ke dalam inkubator bisnis. Di dalam inkubator bisnis itu nanti kita lihat apa yang menjadi keunggulan yang dimiliki usaha oleh teman-teman ini,” tuturnya.
Sedangkan yang belum memiliki usaha, ia berharap akan muncul usaha bisnis baru dari mahasiswa pasca seminar kewirausahaan ini.
“Ending-nya dari kegiatan ini adalah, kita akan mengadakan Expo Kewirausahaan bagi mahasiswa,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Pudjiati melantik dan menyerahkan Surat Keputusan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis tentang pengangkatan Pengurus Ikatan Keluarga Alumni Manajemen (IKM), kepada Hendri Samsudin sebagai Ketua IKM periode 2024-2025 bersama pengurus lainnya.
Hendri dalam pesannya mengatakan, ia sadar pengalamannya di kampus tidak hanya ilmu pengetahuan saja yang diperolehnya, tetapi juga pengalaman yang membentuk karakternya di masa depan.
“Saya sebagai alumni memiliki tanggung jawab dan kesempatan untuk membalas budi kepada almamater dan kampus tercinta kita, yaitu Universitas Mulia,” tutur Hendri.
“Saya sangat berharap dengan dibentuknya Ikatan Keluarga Alumni Manajemen bisa membawa kita saling berkolaborasi antara kami sebagai alumni, kemudian BEM dan seluruh HIMA yang ada di Universitas Mulia, untuk membangun dan membanggakan kampus kita baik di dalam kota, provinsi maupun di tingkat nasional,” tambahnya.
Hendri pun membacakan visi dan misi IKM. Hendri mengatakan, IKM ingin memastikan bahwa setiap anggotanya merasa terhubung dan diberdayakan serta memiliki akses sumber daya dan peluang yang dapat memperkaya perjalanan karirnya.
Sementara itu, sesi Seminar Kewirausahaan ini diisi oleh Heru Nugroho Susanto, pria kelahiran Bogor, 40 tahun yang lalu. Heru adalah seorang Entrepreneur yang memiliki latar pendidikan S1 IPB dan S2 Business School IPB Bogor.
Selain pernah bekerja di perusahaan besar, Heru berpengalaman mendirikan 145 bisnis skala Small Medium Enterprise (SME) atau UMKM. Bagi Heru, untuk memulai bisnis, bahkan dengan tanpa modal dan tanpa tempat usaha, yang terpenting dimiliki adalah niat.
“Kalau mau bangun bisnis tanpa niat itu yang susah,” ujarnya.
Bagi Heru, untuk memulai bisnis harus diawali dari mimpi (Dreams). Sebagaimana ikatan alumni yang memiliki visi dan misi, maka untuk mewujudkannya dibutuhkan niat dan tindakan untuk mencapainya.
Heru mengingatkan, bukan saja organisasi ataupun perusahaan saja yang memiliki visi dan misi, tetapi diri sendiri juga harus memilikinya.
“Saya pribadi itu punya visi punya 9 lembaga sosial di negara berbeda. Nah, untuk mencapai hal itu, gak bisa saya kerja biasa, gak bisa saya bangun relasinya biasa,” ujarnya.
Untuk itu, hal pertama untuk memulai bisnis adalah harus memiliki mimpi untuk diwujudkan. Kedua, adanya inflasi, yakni adanya kenaikan harga barang-barang yang mendorong dirinya untuk mendapatkan pemasukan.
“Yang ketiga, kenapa sih harus bisnis? Biar bisa jadi berkah buat orang lain. Ya, kalau kita kerja jadi berkah buat siapa? Buat bos kalian. Iya dong, kadang-kadang kita capek, pulang ke rumah, yang ada nanti orang tua ngomong apa, kita ngomel,” ujarnya.
“Jadi kalau mau jadi berkah buat banyak orang, mulailah dengan berbisnis,” imbuhnya.
Dan yang keempat, Endgame. Menurut Heru, yang dimaksud Endgame adalah manfaat yang diperoleh setelah tujuannya tercapai.
“Kayak tadi contoh ya, tujuannya mau masuk ke pemerintahan. Manfaatnya apa sih? Dapat pensiun. Berapa sih pensiunnya? Nggak besar kok. Ya, basic,” terangnya.
Bagi Heru, Endgame adalah financial freedom, time freedom, location freedom. “Punya uang banyak, punya waktu banyak, tapi gak sehat, gak bisa kemana-mana, percuma juga. Jadi harus ada tiga itu. Itu hanya bisa dicapai oleh bisnis,” pungkasnya.
(SA/Kontributor)