Membaca Pasar, Mendidik Akuntan: Prodi Akuntansi Universitas Mulia Dorong Mahasiswa Jadi Investor Rasional

, , , , ,

Balikpapan, 14 Oktober 2025 — Program Studi Akuntansi Universitas Mulia mengarahkan fokus kuliah umum tahun ini pada tema pasar modal. Bukan sekadar mengikuti tren, langkah ini lahir dari kebutuhan akademik yang mendesak: menghubungkan teori akuntansi dengan dinamika nyata dunia keuangan modern.

Ketua Program Studi Akuntansi, Eko Edy Susanto, S.E., M.Ak., menilai pasar modal kini menjadi ruang belajar paling relevan untuk melatih daya analisis dan tanggung jawab profesional calon akuntan. “Akuntansi tidak berhenti di pencatatan dan pelaporan. Ia menjadi alat baca untuk menilai kesehatan perusahaan, memahami arah ekonomi, dan mengambil keputusan investasi secara rasional,” ujarnya.

Menurutnya, kuliah umum ini dirancang bukan untuk menambah agenda seremonial, tetapi untuk menguji sejauh mana mahasiswa dapat mengaitkan laporan keuangan, rasio keuangan, dan analisis fundamental dengan praktik investasi nyata. Melalui interaksi langsung bersama praktisi Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT MNC Sekuritas, mahasiswa diajak memahami bagaimana angka di laporan keuangan bisa berubah menjadi keputusan investasi yang berdampak.

Para pimpinan Universitas Mulia, narasumber, dan mahasiswa peserta Kuliah Umum Pasar Modal 2025 berfoto bersama usai prosesi pembukaan kegiatan di Ballroom Cheng Hoo.

Pendekatan ini, lanjutnya, menuntut mahasiswa keluar dari kebiasaan belajar pasif. Prodi menerapkan experiential learning, di mana mahasiswa diminta menganalisis kasus nyata, berdiskusi kritis dengan narasumber, dan melakukan simulasi trading melalui aplikasi pasar modal yang terhubung dengan BEI. “Mereka tidak hanya mendengar, tetapi juga bereksperimen, menguji asumsi, dan berlatih mengambil keputusan,” katanya.

Kegiatan ini juga akan ditindaklanjuti di dalam kurikulum. Materi pasar modal dan investasi akan diintegrasikan ke sejumlah mata kuliah seperti Analisis Laporan Keuangan, Akuntansi Keuangan Lanjutan, dan Akuntansi Manajemen. Prodi juga menyiapkan workshop tematik, riset kolaboratif, serta lomba simulasi investasi agar mahasiswa memiliki ruang eksplorasi berkelanjutan.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Dr. Ivan Armawan, S.E., M.M., membacakan Surat Keputusan Pelantikan Kelompok Studi Pasar Modal Universitas Mulia pada prosesi pelantikan.

Tidak berhenti di ruang kelas, Prodi Akuntansi tengah mempersiapkan pembentukan Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM). Komunitas ini akan menjadi wadah pembinaan mahasiswa investor muda dan mitra strategis bagi BEI serta OJK dalam mengembangkan Galeri Investasi Kampus. Melalui KSPM, mahasiswa diharapkan dapat belajar menganalisis saham, memahami perilaku pasar, dan membangun jejaring dengan pelaku industri keuangan.

Namun, Eko tidak menutup mata terhadap tantangan yang dihadapi. Menurutnya, banyak mahasiswa yang terpengaruh oleh narasi instan di media sosial tentang “cepat kaya lewat trading.” Padahal, pasar modal menuntut literasi dan disiplin tinggi. “Tugas akademik adalah meluruskan persepsi itu. Kami ingin mahasiswa memahami investasi sebagai proses jangka panjang, bukan perjudian spekulatif,” tegasnya.

Ia menambahkan, Prodi berkomitmen menanamkan nilai investasi yang rasional dan beretika, dengan menempatkan tanggung jawab sosial sebagai dasar setiap keputusan finansial. Tema kuliah umum “Investasi Cerdas, Masa Depan Berkualitas” mencerminkan nilai itu — bahwa investasi tidak semata mencari keuntungan pribadi, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan ekonomi nasional.

Suasana khidmat saat berlangsungnya sesi pemaparan materi pada Kuliah Umum Pasar Modal 2025 di Universitas Mulia.

Eko berharap, setelah mengikuti kuliah umum ini, mahasiswa memiliki pandangan yang lebih luas tentang pasar modal dan peran akuntan di dalamnya. “Kami ingin mereka keluar dari ruang kuliah dengan kesadaran baru — bahwa akuntan bukan sekadar penyusun laporan, melainkan pembaca arah ekonomi dan penjaga transparansi. Mereka harus hadir sebagai aktor intelektual dalam ekosistem keuangan yang sehat dan berkeadilan,” tutupnya. (YMN)