Tag Archive for: Wisuda

Indra Suwandi Go mahasiswa Program Studi S1 Informatika menjadi salah satu peraih nilai terbaik pada Wisuda Program Sarjana dan Diploma III yang digelar di Novotel Balikpapan, Kamis (4/11)

UM– Indra Suwandi Go mahasiswa Program Studi S1 Informatika menjadi salah satu peraih nilai terbaik pada Wisuda Program Sarjana dan Diploma III yang digelar di Novotel Balikpapan, Kamis (4/11).

Dalam wisuda tersebut disebutkan bahwa Indra meraih IPK: 3,82. Dengan keberhasilan tersebut dirinya bersama dengan 11 mahasiswa lain dari masing-masing Program Studi mendapatkan Beasiswa berupa Tabungan Plus (Taplus) dari Bank BNI Kantor Cabang Balikpapan.

Saat ditemui usai prosesi Sidang Terbuka, Indra yang ditemani sang Ibu menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diberikan oleh Universitas Mulia. “Menjadi sebuah kehormatan bagi saya, ketika nama saya disebut untuk maju meraih beasiswa tersebut, apalagi nama saya menjadi nama kedua yang dipanggil saat itu,” ungkap penghobi games ini.

Dirinya pun tidak menyangka bahwa akan mendapatkan nilai yang sangat memuaskan. “Jujur saya tidak menyangka, karena untuk proses skripsi ini saya melalui jalur prestasi, dimana melalui jalur Jurnal Nasional,” katanya.

“Jurnal yang kemudian saya jadikan skripsi itu adalah jurnal yang saya angkat saat mengikuti Konferensi Nasional Ilmu Komputer dengan judul Perancangan Sistem Alat Kontrol Jarak Jauh Berbasis Visual Basic dan Web Kontrol,” tambahnya.

Saat itu, sebut Indra, dirinya bersama salah satu mahasiswa lainnya menjadi pemakalah dalam Konferensi Nasional Ilmu Komputer 4 tahun 2020 Edisi Covid-19 yang digelar oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM) Indonesia pada 13 Juni 2020.

“Berkat prestasi ini, saya memutuskan hasil paper tersebut untuk dilanjutkan menjadi skripsi,” sebutnya.

Dirinya pun berterima kasih kepada seluruh dosen serta staf Universitas Mulia atas dukungan yang telah diberikan selama ia menempuh pendidikan. “Tentu banyak suka duka saat kuliah tapi semua itu dilalui dengan penuh suka cita. Selama menempuh pendidikan di Universitas Mulia saya sangat bersemangat, walau memang terkadang ada kejenuhan apalagi saat pandemi melanda Indonesia, dimana kita yang harus kuliah secara daring tanpa bisa bertemu langsung dengan teman-teman di kampus dan dengan keterbatasan. Namun saat ini telah berhasil lalui bersama,” ujarnya.

Ia pun berharap kedepan kampus Universitas Mulia akan semakin maju dan semakin dikenal masyarakat luas, sehingga warga Kaltim khususnya yang ada di Balikpapan tidak usah jauh-jauh untuk menempuh pendidikan, karena di Balikpapan sudah terdapat kampus terbaik dengan basis IT-nya. (mra)

Abdul Aziz Al Sya’bani Mahasiswa Program Studi D3 Manajemen Informatika PSDKU Kampus Samarinda berhasil menjadi salah satu lulusan terbaik pada wisuda Program Sarjana dan Diploma III yang digelar di Novotel Balikpapan, Kamis (4/11).

UM– Mahasiswa Program Studi (Prodi) D3 Manajemen Informatika PSDKU Kampus Samarinda atas nama Abdul Aziz Al Sya’bani berhasil menjadi salah satu lulusan terbaik pada wisuda Program Sarjana dan Diploma III yang digelar di Novotel Balikpapan, Kamis (4/11).

Pria berkacamata ini berhasil meraih IPK: 3,70. Saat ditemui usai prosesi Sidang Terbuka dirinya mengungkapkan rasa syukur yang mendalam atas prestasi yang ia terima.

Diketahui Abdul Aziz bersama dengan 11 mahasiswa dari beberapa program studi lainnya mendapatkan Beasiswa berupa Tabungan Plus atau Taplus dari Bank BNI Kantor Cabang Balikpapan. Pemberian beasiswa itu dilakukan sebagai bentuk penghargaan atas keberhasilan 12 mahasiswa yang berhasil mendapat IPK tertinggi dimasing-masing prodi.

Didampingi sang ayah, Abdul Aziz mengatakan, pencapaian yang ia terima bukan hanya berkat usahanya melainkan atas dukungan para dosen serta staf di kampus Samarinda. “Selain keluarga, tentunya dukungan para dosen dan staf di kampus begitu sangat membantu saya dapat menyelesaikan tugas akhir saya,” ungkap penghobi fotografi tersebut.

Ia menuturkan, selama menuntut ilmu di Universitas Mulia dirinya begitu sangat terbantu. “Banyak staf dan dosen di kampus yang begitu peduli dengan kami para mahasiswa, dan kami merasa sangat membantu, apalagi yang memiliki kelas dengan jumlah mahasiswa tidak terlalu banyak, jadi kekeluargaan didalam kelas begitu sangat dekat,” tuturnya.

Ia menyebut, sebagai mahasiswa dirinya merasa sangat diperhatikan oleh para staf Universitas Mulia. Berkat kepedulian itu pulalah yang membuat pria kelahiran 4 Januari ini memutuskan untuk kembali memilih Universitas Mulia sebagai kampusnya melanjutkan pendidikan dijenjang selanjutnya. “Jadi setelah lulus ini saya langsung melanjutkan pendidikan S1 di PSDKU kampus Samarinda, karena menurut saya karena selain kepedulian para dosen yang membuat kita semangat untuk menimba ilmu, juga niat untuk melanjutkan pendidikan ini juga berkat dorongan para dosen serta teman-teman,” sebutnya.

Abdul Aziz yang saat ini berstatus sebagai pegawai freelance di salah satu perusahaan di Samarinda akan tetap melanjutkan pendidikan bersamaan dengan pekerjaanya. “Jadi walau akan menjalankan program lanjutan di Universitas Mulia, kedepan saya akan tetap akan mengembangkan diri dengan tetap bekerja,” tuturnya.

Dengan capaian yang telah didapatkan oleh PSDKU Kampus Samarinda, Abdul Aziz pun berharap kedepan agar Universitas Mulia dapat semakin maju dan berkembang lebih besar lagi sehingga akan semakin memperkenalkan Universitas Mulia di Kota Samarinda khususnya. “Saat ini kampus Samarinda juga sangat baik untuk semua fasilitasnya, kampuasnya pun sudah cukup besar, saya harapkan nantinya akan lebih berkembang lagi, sehingga orang-orang yang ada di Samarinda semakin tahu bahwa ada kampus cabang Universitas Mulia di Samarinda,” harapnya. (mra)

Rizky Nur Assyaufi, S.Kom. saat mewakili seluruh wisudawan memberikan kata pengantar pada Wisuda Sarjana dan Diploma tahun 2021 di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (4/11). Foto: PSI

UM – Meski telah berlalu dan menjadi rutinitas tahunan, namun Prosesi Wisuda Sarjana dan Diploma pekan lalu masih menyimpan cerita yang cukup penting untuk dicatat sebagai pelajaran bagi seluruh mahasiswa dan calon lulusan Universitas Mulia. Apa itu?

Rizky Nur Assyaufi, S.Kom. dipercaya panitia mewakili seluruh teman-temannya yang diwisuda hari itu untuk memberikan sepatah kata dari alumni. “Diterima dan menjadi mahasiswa Universitas Mulia adalah sebuah prestasi dan kesuksesan. Begitu pula dengan berhasilnya kita menyelesaikan studi dan menjadi Sarjana maupun Ahli Madya,” tuturnya.

Meski bukan menjadi salah satu wisudawan dengan IPK terbaik, Rizky memiliki sejumlah pengalaman yang bisa dikatakan cukup matang dalam bidang teknologi informasi dan informatika. “Boleh saya bilang dia ini selain pintar dalam analisis, desain, dan pemrograman, tapi juga rendah hati, wawasannya cukup luas,” tutur salah satu dosennya yang tak mau disebut namanya.

Rizky berasal dari Program Studi S1 Informatika tahun 2015. Dirinya sempat mengajukan proposal Skripsi cukup lama. “Kalau tidak salah sejak tahun 2018 sudah mulai menyusun proposal, harusnya tahun 2019 yang lalu sudah ikut sidang Skripsi dan wisuda bersama teman-temannya,” tutur salah satu dosen pembimbingnya.

Namun, dengan gigih akhirnya ia bisa melewati tantangan dan hambatan menyelesaikan Skripsi dengan judul Rancang Bangun Sistem Informasi Penyebaran Virus COVID-19 dengan Memanfaatkan Rest API Service Menggunakan Web. Di bawah bimbingan dua orang dosen, Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I dan Subur Anugerah, S.T., M.Eng. dan diuji oleh dosen penguji, Djumhadi, S.T., M.Kom. dan Jamal, S.Kom., M.Kom. Hingga akhirnya Rizky dinyatakan lulus.

Rizky Nur Assyaufi, S.Kom. saat mewakili seluruh wisudawan memberikan kata pengantar pada Wisuda Sarjana dan Diploma tahun 2021 di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (4/11). Foto: PSI

Rizky Nur Assyaufi, S.Kom. saat mewakili seluruh wisudawan memberikan kata pengantar pada Wisuda Sarjana dan Diploma tahun 2021 di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (4/11). Foto: PSI

“Jika kita boleh menganalogikakan perjalanan pendidikan yang kita tempuh ini, tujuan di depannya adalah dunia kerja atau dunia usaha yang kita bisa abstraksikan sebagai Ball Room Hotel ini,” tutur Rizky.

Menurutnya, jika dengan sebuah analogi, Universitas Mulia merupakan gerbang atau pintu masuk menuju Ballroom Hotel. “Setiap kita, masing-masing diberikan bekal yang baik sekali, sebagai persediaan ilmu, hingga kita dapat menemukan tempat yang sesuai untuk menetap dan berkembang,” tuturnya.

Dengan bekal tersebut, ia merasa yakin dan bangga dapat bersanding dengan lulusan dari perguruan tinggi yang lain. “Tentunya sangat dapat disandingkan dengan bekal dari teman-teman yang masuk dari gerbang yang lain,” ungkapnya.

Setidaknya ada satu hal yang membuat dirinya memiliki keyakinan tersebut. “Karena selama masa kuliah kita telah berusaha maksimal, memberikan kontribusi kepada almamater tercinta ini,” tuturnya.

Kontribusi itu ia jalankan dengan penuh semangat. Menurutnya, ada tiga hal yang membuat dirinya selalu semangat, yakni rasa cinta dan bangga kepada almamater, keinginan kuat menjadi lebih baik, dan kesadaran bahwa pengalaman, ilmu, dan skills yang didapat selama kuliah akan sangat berperan di masa depan.

Dengan keyakinan tersebut mendorong dirinya memiliki sikap dan mental positif, progresif, serta kontributif dalam segala kondisi yang dihadapi.

Untuk itulah, pada kesempatan ini, dirinya hanya ingin berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantunya melalui jalan terjal berliku menyelesaikan studi. “Dengan penuh kesadaran, kita tidak akan pernah bisa meraih itu semua dan sampai pada titik sekarang ini tanpa bantuan dari berbagai pihak,” ucapnya.

Tak heran, pada kesempatan inilah dirinya mengaku hanya ingin mengucapkan terima kasih. “Iya Pak, hanya ucapan terima kasih,” ujarnya kepada dosennya.

Informasi yang diperoleh dari beberapa narasumber, meski dirinya selalu hadir pada setiap kali pelaksanaan prosesi wisuda, Rizky tampak selalu berusaha menahan diri. Dan di tahun inilah, Rizky diberikan kepercayaan untuk meluapkan ekspresinya hingga mengepalkan tangan di atas kepala.

“Bagaimanapun juga, jangan pernah lupakan almamater kita. Karena dari gerbang dengan bekal yang luar biasa inilah, kita semua berangkat menuju masa depan,” pungkas Rizky kepada seluruh hadirin.

“Universitas Mulia, Mulia dan Jaya!” pekik Rizky dengan tangan mengepal di atas kepala dan diikuti seluruh wisudawan.

(SA/PSI)

Foto bersama seluruh wisudawan dengan IPK Terbaik usai menerima beasiswa dari BNI. Foto: PSI

UM – Universitas Mulia menggelar Wisuda yang ketiga Sarjana dan Diploma di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (4/11) pekan lalu. Seluruh wisudawan terbaik dari masing-masing Program Studi mendapatkan Beasiswa berupa Tabungan Plus atau Taplus dari Bank BNI Kantor Cabang Balikpapan.

“Kita bekerja sama dengan Bank BNI sejak awal pendirian Universitas Mulia dua tahun yang lalu. Bank Muamalat lebih dulu bekerja sama dan terus memberikan dukungan hingga sekarang. Sejak lama kedua perbankan ini memberikan beasiswa kepada lulusan terbaik kita,” tutur Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Ketenagaan Wisnu Hera Pamungkas, S.TP., M.Eng.

Wisnu mengatakan bahwa beasiswa yang diterima lulusan terbaik tahun ini meningkat jika dibanding tahun-tahun sebelumnya. “Ada 12 orang penerima lulusan dari enam Program Studi, masing-masing mendapat beasiswa dalam bentuk Taplus BNI,” tutur Wisnu Hera.

Untuk itu, dirinya mengucapkan terima kasih kepada Bintara, S.E., M.M selaku Pimpinan Kantor BNI Cabang Utama Balikpapan, dan I Gede Suharsa, S.T. selaku Pimpinan BNI Bidang Pemasaran Bisnis Kantor Cabang Balikpapan.

“Atas nama Universitas Mulia, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dan kerjasama selama ini. Semoga beasiswa ini membantu mahasiswa yang kurang beruntung, memotivasi mereka gemar menabung, sekaligus mendorong mereka meraih cita-cita yang lebih tinggi,” harap Wisnu Hera.

Foto bersama seluruh wisudawan dengan IPK Terbaik usai menerima beasiswa dari BNI. Foto: PSI

Foto bersama seluruh wisudawan dengan IPK Terbaik usai menerima beasiswa dari BNI. Foto: PSI

Berikut nama-nama lulusan terbaik yang mendapatkan beasiswa dari program studi masing-masing sebagai berikut.

Prodi S1 Informatika, atas nama:
1. Ika Putri Maevi Irma Sukmawati, IPKL 3,84
2. Indra Suwandi Go, IPK: 3,82

Prodi D3 Sistem Informasi, atas nama:
1. Tegar Anugrah, IPK: 3,80
2. Nurul Apriyani, IPK: 3,79

Prodi S1 Sistem Informasi (PSDKU Samarinda), atas nama:
1. Irpan, IPK: 3,83
2. Kenny Marcelino Irawan, IPK: 3,82

Prodi D3 Manajemen Informatika (PSDKU Samarinda), atas nama:
1. Abdul Aziz Al Sya’bani, IPK: 3,70
2. Ika Mursidah, IPK: 3,66

Prodi D3 Administrasi Perkantoran, atas nama:
1. Gaviota Vasthy Clarissa, IPK: 3, 78
2. Ode Merlim, IPK: 3,74

Prodi D3 Manajemen Industri, atas nama:
1. Irwan Ramadhan, IPK: 3,41
2. Kennys Alseptina Anggraini, IPK: 3,38

Sementara itu, dihubungi terpisah, salah satu lulusan terbaik Program Studi Informatika, Ika Putri Maevi Irma Sukmawati, mengatakan sangat senang meraih prestasi IPK terbaik.

Ketika ditanya apakah sudah mengambil tabungan beasiswa di BNI, ia mengatakan belum sempat mengambilnya. Ia mengaku saat ini tengah berada di Kota Surabaya Jawa Timur.

Ia mengungkapkan, dirinya berencana menggunakan tabungan tersebut untuk ditabung kembali sebagai modal membuka perusahaan rintisan yang akan didirikannya kelak. “Rencananya akan saya tabungkan untuk modal usaha suatu hari nanti,” tuturnya.

Pasalnya, dirinya berkeinginan menjadi seorang entrepreneur atau pengusaha di bidang kuliner dengan melihat peluang membuka lapangan usaha di Kota Balikpapan seiring dengan perpindahan Ibu Kota Negara yang baru di Kalimantan Timur.

“Kebetulan kedua orang tua saya mendukung penuh apa yang saya inginkan (menjadi pengusaha),” ungkapnya.

Meski demikian, ketika ditanya lebih lanjut terkait dengan modal IPK yang sangat tinggi, dirinya juga terbersit keinginan untuk melamar menjadi Pegawai Negeri Sipil di tahun yang akan datang. “Terima kasih juga atas kesempatan yang diberikan kepada saya,” pungkasnya.

(SA/PSI)

Ketua Yayasan Airlangga Drs. H. Satria Dharma. Foto: PSI

UM – Universitas Mulia menggelar Wisuda yang ketiga Sarjana dan Diploma di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (4/11) kemarin. Seluruh narasumber, mulai dari Ketua Yayasan Airlangga, Wali Kota Balikpapan, hingga Koordinator LLDIKTI 11 tampak seperti bersepakat memberikan wejangan kepada seluruh lulusan. Apa saja?

Ketua Yayasan Airlangga Drs. H. Satria Dharma datang langsung dari Surabaya Jawa Timur bersama keluarga. Sudah menjadi rutinitas apabila Universitas Mulia menggelar Wisuda selalu menyempatkan hadir, meski di tengah kesibukannya menjadi narasumber pendidikan di beberapa daerah di Indonesia.

“Meluluskan ratusan mahasiswa menjadi sarjana muda dan sarjana penuh itu bagi kami luar biasa, artinya kami kembali mampu memberikan kontribusi ratusan tenaga kerja yang siap membangun Kota Balikpapan,” tutur Pak Satria, demikian media ini menyapa.

Menurutnya, saat ini belajar di perguruan tinggi selama tiga sampai empat tahun merupakan suatu hal yang luar biasa. “Semua berharap bahwa kalian akan menjadi lulusan yang membanggakan, bukan hanya membanggakan diri sendiri dan orang tua kalian saja, tetapi juga membanggakan kampus,” tuturnya.

Saat ini dunia sedang membutuhkan banyak pekerja yang ahli di berbagai bidang. Dirinya menerangkan bahwa koleganya yang tinggal di Australia mengatakan sedang membutuhkan tenaga kerja dari luar Australia.

“Hei Bro, mana lulusanmu itu. Australia lagi butuh banyak sekali tenaga kerja. Di Australia sekarang ini sangat banyak butuh tenaga kerja,” tuturnya mengutip pertanyaan koleganya.

Saat ini, Pak Satria bersama koleganya juga menjadi salah satu pengelola Perguruan Tinggi Swasta di Bali. Perguruan tinggi tersebut juga bekerja sama dengan perguruan tinggi di Singapura.

Salah satu bentuk kerja sama yang dilakukan adalah magang. Mahasiswa diberikan pelatihan, kemudian diberikan proyek-proyek untuk dikerjakan. “Dibayar pakai kurs Singapura. Kuliahnya juga dibayarin. Cukup dari rumah, sudah online,” tuturnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Balikpapan Muhaimin ST MT saat membacakan sambutan Wali Kota Rahmad Mas'ud. Foto: PSI

Kepala Dinas Pendidikan Kota Balikpapan Muhaimin ST MT saat membacakan sambutan Wali Kota Rahmad Mas’ud. Foto: PSI

Sekretraris LLDIKTI 11 Kalimantan DR. Muhammad Akbar, M.Si. Foto: PSI

Sekretraris LLDIKTI 11 Kalimantan DR. Muhammad Akbar, M.Si. Foto: PSI

Ketua Yayasan Airlangga Drs. H. Satria Dharma. Foto: PSI

Ketua Yayasan Airlangga Drs. H. Satria Dharma. Foto: PSI

“Coba lihat, kita bisa bekerja dari rumah dan mendapatkan uang,” tuturnya. Meski demikian, dirinya memberikan pesan kepada seluruh lulusan agar memiliki tekad untuk mandiri usai menjalani prosesi Wisuda Sarjana.

“Sudah jadi sarjana masa masih minta duit sama orang tua, sudah zamannya sekarang kalian yang memberi uang kepada orang tua,” tuturnya. Dirinya berharap para lulusan memiliki tekad dan komitmen untuk mandiri.

“Ya mungkin saat ini ada yang belum bisa, masih susah mendapat kerja, masih sayang sama orang tua, tapi Anda perlu punya tekad. Kalau Anda tidak punya tekad, bagaimana anda bisa mencapainya kan? Saya sudah sarjana, malu saya kalau masih minta uang sama orang tua. Begitu,” terang Pak Satria.

Menurutnya, menjadi sarjana komputer tidak perlu lagi malu apabila bidang pekerjaannya tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya. “Kerja apa saja itu baik, yang penting itu tidak usah sok-sokan sarjana komputer masa kerjanya begini. Jadi kalian bisa kerja apa saja, nanti kalau ada peluang bisa melompat,” tuturnya.

Dalam lima tahun ke depan, para sarjana ini diharapkan akan menemukan bidang pekerjaan yang akan mereka kuasai dan cintai. Di usia 28-30 tahun para wisudawan akan mencapai puncaknya.

Ini disebabkan lantaran para sarjana mempunyai kapasitas besar untuk berpikir dan menganalisis. “IP (Indeks Prestasi) tidak terlalu penting, yang penting bisa menerima perubahan apa pun dan beradaptasi dengan cepat,” terangnya.

“Kedua, lulusan perguruan tinggi mempunyai logika berpikir yang bagus dan sistematika berpikir yang lebih baik,” tuturnya. Dan yang ketiga, kelebihan seorang sarjana adalah masih tergolong usia muda dan memiliki kekuatan fisik yang lebih baik dibanding yang lebih tua.

“Mereka akan kuat bekerja tiga hari tiga malam tanpa berhenti yang tidak akan mungkin bisa disaingi oleh orang tua dengan kapasitas otak yang lebih baik sekalipun,” ujarnya. Menurutnya, dunia terbuka luas dan telah menanti mereka dengan tangan terbuka.

“Jadi kalian punya beberapa keuntungan yang tidak dimiliki oleh yang lain. Nah, mulai sekarang ubah cara berpikir kalian. Sekarang giliran anda memberi, memberi kepada orang tua, memberi pada kota, hingga memberi kepada negara,” pungkasnya.

Sementara itu, Wali Kota Balikpapan Rahmad Masud dalam sambutan yang dibacakan Kepala Dinas Pendidikan Muhaimin, S.T., M.T. senada dengan Satria Dharma.

Menurutnya, memasuki Era Industri 4.0, disrupsi yang terjadi pada hampir seluruh sendi kehidupan masyarakat, para lulusan yang bergelar sarjana ini dituntut siap beradaptasi mengikuti cepatnya arus perubahan.

“Salah satunya dengan merubah mindset untuk berani keluar dari zona nyaman serta berupaya menguasai kemajuan teknologi,” tutur Rahmad Mas’ud.

Lulusan diharapkan cermat dalam memanfaatkan peluang khususnya terkait dengan pemindahan Ibu Kota Negara di Provinsi Kalimantan Timur.

“Kehidupan modern semakin kompleks, tingkat kompetisi semakin tajam, tiada ruang dan waktu tanpa kompetisi. Kita harus hadapi. Oleh karena itu, tingkat kesadaran untuk terus belajar menambah dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan harus terus melekat pada diri kita semua,” tutur Muhaimin.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris LLDIKTI 11 Kalimantan DR. Muhammad Akbar, M.Si. memberikan apresiasi kepada operator PDDIKTI yang telah berhasil menyusun laporan akademik. “Selamat, Anda yang telah bekerja keras,” tutur Muhammad Akbar.

Hal ini lantaran sebelum pelaksanaan wisuda, data peserta yudisium yang telah diterima oleh LLDIKTI 11 terlebih dahulu dilakukan verifikasi dan validasi. Setelah melalui proses yang ketat, data-data lulusan tersebut dinyatakan valid dan reliabel.

“Saya tidak berani tanda tangan kalau tidak ada kepastian bahwa nomor ijazah Anda itu terdaftar secara nasional. Data-data yang ditampilkan itu valid dan reliabel, itu yang kami sampaikan kepada para wisudawan dan keluarga,” tuturnya.

Oleh karena itu, dirinya mewakili pimpinan LLDIKTI 11 Kalimantan menyampaikan selamat kepada civitas akademika dan pimpinan Universitas Mulia yang telah bekerja keras dan keberhasilan pelaksanaan wisuda tahun ini.

“Terima kasih dari Kami, bisa mengimplementasikan hal-hal apa yang menjadi titipan atau menjadi harapan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi melalui Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah 11 Kalimantan,” tutur Muhammad Akbar.

(SA/PSI)

Wisuda yang ketiga Sarjana dan Diploma III Tahun 2021 Universitas Mulia di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (4/11). Foto: PSi

UM – Universitas Mulia menggelar Wisuda yang ketiga Sarjana dan Diploma Tahun 2021 di Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (4/11). Wisuda diikuti 294 Wisudawan dari enam Program Studi Fakultas Ilmu Komputer dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Atas capaian ini, Rektor DR. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. mengungkap rasa syukur dan mengucapkan selamat kepada seluruh wisudawan. “Pancaran wajah dan semangat saudara-saudara menggambarkan kesiapan dalam mengemban amanah sebagai lulusan Universitas Mulia,” tutur DR. Agung Pribadi kepada para wisudawan.

Dalam sambutannya, Rektor mengingatkan kepada hadirin tentang kesiapan Tantangan Pendidikan Tinggi dalam Disrupsi dan Peradaban Digital. Tampak hadir Ketua Yayasan Drs. H Satria Dharma, Wali Kota Balikpapan yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan Kota Balikpapan Muhaimin, S.T., M.T., Koordinator LLDIKTI 11 yang diwakili Sekretaris DR. Muhammad Akbar, M.Si., serta para undangan lainnya.

“Sebagaimana kita tahu, Industri 4 telah menyebabkan disrupsi, yaitu terjadinya inovasi dan perubahan secara besar-besaran dan secara fundamental mengubah semua sistem, tatanan, dan landscape yang ada menuju cara-cara baru,” ungkapnya.

Dalam disrupsi dan peradaban digital, lanjutnya, tentu semua pihak perlu menyiapkan diri sebaik-baiknya. “Termasuk dunia perguruan tinggi,” tuturnya.

Untuk itu, Rektor berpesan kepada seluruh alumni Universitas Mulia harus mampu menghadapi tantangan dalam peradaban digital. “Transformasi digital yang begitu luar biasa menuntut kalian untuk terus belajar dan berkarya agar siap menjawab tantangan zaman,” tuturnya.

Rektor DR. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. saat memberikan sambutan dengan tema Tantangan Pendidikan Tinggi dalam Disrupsi dan Peradaban Digital. Foto: PSI

Rektor DR. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. saat memberikan sambutan dengan tema Tantangan Pendidikan Tinggi dalam Disrupsi dan Peradaban Digital. Foto: PSI

Salah satu wisudawan terbaik dari Program Studi Informatika (S1). Foto: PSI

Salah satu wisudawan terbaik dari Program Studi Informatika (S1). Foto: PSI

Terkait dengan rencana Ibu Kota Negara yang baru mendatang, Rektor mendorong seluruh sivitas Universitas Mulia dan alumni harus optimis dan bersiap memberikan kontribusi terbaik.

Berdasarkan Tracer Study diperoleh data bahwa 50% wisudawan tahun 2021 ini telah mendapatkan pekerjaan. “Tingkat keselarasan horisontal sebesar 79%. Ini berarti hampir 80% telah bekerja sesuai dengan bidang keilmuan yang dipelajari di kampus, 87% bekerja sesuai jenjang pendidikan, dan 13% belum sesuai,” tuturnya.

Tahun ini pula wisuda diikuti 35% lulusan dengan predikat Cum Laude, 60% Sangat Memuaskan, dan hanya 5% Memuaskan. Waktu tercepat menyelesaikan studi dari Diploma 3 dalam waktu 2 tahun 9 bulan. Sedangkan tercepat S1 adalah 3 tahun 4 bulan.

Tercatat nama-nama wisudawan terbaik dari program studi masing-masing sebagai berikut.

Prodi S1 Informatika, atas nama:
1. Ika Putri Maevi Irma Sukmawati, IPKL 3,84
2. Indra Suwandi Go, IPK: 3,82

Prodi D3 Sistem Informasi, atas nama:
1. Tegar Anugrah, IPK: 3,80
2. Nurul Apriyani, IPK: 3,79

Prodi S1 Sistem Informasi (PSDKU Samarinda), atas nama:
1. Irpan, IPK: 3,83
2. Kenny Marcelino Irawan, IPK: 3,82

Prodi D3 Manajemen Inforamtika (PSDKU Samarinda), atas nama:
1. Abdul Aziz Al Sya’bani, IPK: 3,70
2. Ika Mursidah, IPK: 3,66

Prodi D3 Administrasi Perkantoran, atas nama:
1. Gaviota Vasthy Clarissa, IPK: 3, 78
2. Ode Merlim, IPK: 3,74

Prodi D3 Manajemen Industri, atas nama:
1. Irwan Ramadhan, IPK: 3,41
2. Kennys Alseptina Anggraini, IPK: 3,38

Kepada para alumni, Rektor mengingatkan agar menjalankan komitmen dalam bekerja, cerdas secara sosial, berani melakukan inovasi, produktif dalam bekerja, jujur dalam mengemban amanah, dan bertanggung jawab dalam setiap penugasan harus melekat pada jiwa alumni Universitas Mulia.

“Saya yakin saudara bisa memenuhi tuntutan itu. Pesan saya, jangan lupa kalian bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, berterima kasih kepada kedua orang tua, keluarga, dan seluruh dosen, tenaga administrasi, dan semua orang yang terlibat dalam pembelajaran,” tuturnya.

“Jaga komunikasi dan berbagi informasi di antara kita, agar menjadi komunitas besar yang dikagumi oleh masyarakat Kalimantan Timur dan Indonesia,” pungkasnya.

BALIKPAPAN- Sebanyak 294 mahasiswa Universitas Mulia (UM) akan mengikuti wisuda secara tatap muka, Kamis (4/11) pagi ini.

Wisuda yang dipusatkan di ballroom Novotel Balikpapan itu bukan hanya diikuti mahasiswa dari Balikpapan, tetapi juga dari kampus Samarinda.

Mereka terdiri dari 12 mahasiswa D3 Administrasi Perkantoran, 8 mahasiswa D3 Manajemen Industri, 32 mahasiswa D3 Sistem Informasi, 164 mahasiswa S1 Informatika, serta 17 mahasiswa D3 Manajemen Informatika PSDKU Kampus Samarinda, dan 61 mahasiswa S1 Sistem Informasi PSDKU Kampus Samarinda.

Ketua Panitia Wisuda Ivan Armawan menjelaskan, sama seperti tahun kemarin, untuk pelaksanaan wisuda tahun ini diikuti seluruh mahasiswa secara offline. “Jadi tahun ini sama seperti tahun sebelumnya digelar secara tatap muka dengan standar protokol kesehatan yang cukup ketat,” jelas Ivan.

Para mahasiswa katanya, sebelumnya juga telah menjalani test antigen. “Jadi selain menggunakan masker serta face shield saat tiba di lokasi, sebelum memasuki tempat acara mereka juga akan menunjukan hasil negatif test antigen,” katanya.

Mengenai tamu undangan, sebut Ivan, pihaknya pun membatasi yang hadir, selain beberapa tamu dari Yayasan Airlangga, akan hadir perwakilan LLDIKTI Wilayah XI Kalimantan dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan Muhaimin mewakili Walikota Balikpapan. “Para wisudawan pun nantinya tidak didampingi oleh orang tuanya atau keluarga. Jadi selain mahasiswa dan panitia yang terlibat hanya ada beberapa tokoh tertentu. Ini dilakukan untuk menghindari terjadinya krumunan,” sebutnya.

Rencananya kegiatan tersebut pun akan disiarkan secara live melalui YouTube Universitas Mulia, para orang tua serta kerabat wisudawan dapat menyaksikan melalui live streaming tersebut. (mra)

Prof. Dr. Ir. H. Udiansyah, M.S. Kepala LLDIKTI XI Kalimantan saat memberikan sambutan secara daring dalam Sidang Terbuka dan Wisuda Sarjana dan Diploma ke-II Universitas Mulia, Sabtu (31/10). Foto: YouTube

UM – Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) XI Kalimantan Prof. Dr. H. Udiansyah, M.S. hadir dalam jaringan atau daring video konferensi dalam Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana dan Diploma yang ke-II Universitas Mulia, Sabtu (31/10).

Dalam sambutannya, Prof. Udiansyah memberikan ucapan selamat kepada para wisudawan dan memberikan dua pesan, baik kepada manajemen perguruan tinggi maupun untuk lulusan yang wisuda hari ini.

“Dalam suasana pandemik Covid-19 ini salah satu strategi kita untuk menghadapinya dengan menjaga imunitas tubuh kita,” tuturnya mengawali sambutan.

Menurutnya, imunitas tubuh bisa dijaga dengan 3H, yakni Healthy. “Semua yang mengikuti wisuda sudah di-rapid, Alhamdulillah, apabila ada yang punya gejala jangan sampai tidak menyampaikan kepada panitia,” tuturnya. Karena, lanjutnya, tidak ada gejala pun seseorang bisa disebut OTG atau orang tanpa gejala.

“Yang kedua adalah Harmony, kita harus menjaga harmoni, jangan selalu bertentangan, jangan selalu melihat orang senang kita susah, melihat orang susah kita senang,” tuturnya. Ia berharap selalu menjaga harmoni.

“Yang ketiga adalah Happy, gembira. Oleh karena itu sambutan Bapak Wali Kota santai-santai saja, tidak ada yang serius, semua tertawa, dan beliau membawa pantun, saya juga akan membawa pantun, semoga ini awal kesuksesan kalian,” ungkapnya.

Prof. Dr. Ir. H. Udiansyah, M.S. Kepala LLDIKTI XI Kalimantan saat memberikan sambutan secara daring dalam Sidang Terbuka dan Wisuda Sarjana dan Diploma ke-II Universitas Mulia, Sabtu (31/10). Foto: YouTube

Prof. Dr. Ir. H. Udiansyah, M.S. Kepala LLDIKTI XI Kalimantan saat memberikan sambutan secara daring dalam Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana dan Diploma ke-II Universitas Mulia, Sabtu (31/10). Foto: YouTube

Menurut Prof. Udiansyah, Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi saat ini mencapai 34%. Ia juga mengucapkan selamat pada Universitas Mulia yang telah berhasil menyelenggarakan pendidikan dengan baik, terbukti menggelar wisuda pada kali ini.

“Saya berharap kepada Universitas Mulia, karena sekarang ini pemerintah dengan Mas Menteri (Nadiem Makarim) telah mengeluarkan Permendikbud Nomor 3, 5 dan 7,” tuturnya.

Ia mengatakan, Permendikbud tersebut ada sangkut pautnya dengan perguruan tinggi swasta.

“Yang pertama, apabila universitas, baik PTN maupun PTS terakreditasi B institusinya, maka program studi (juga B), kecuali program studi kesehatan dan pendidikan,” ujarnya.

Menurutnya, program studi kesehatan maupun program studi pendidikan harus memenuhi persyaratan. Salah satu syaratnya adalah bisa berkerjasama dengan dunia industri dan dunia usaha. “Menjamin lulusannya bisa diterima bekerja di dunia industri dan usaha,” tuturnya.

Kedua, akreditasi saat ini bersifat otomatis. “Selama program studi itu jumlah dosennya cukup, kemudian rasio dosen mahasiswa terpenuhi, dan tidak ada laporan masyarakat, maka akreditasi diperpanjang secara otomatis,” ungkap Profesor Udi.

Meski demikian, Profesor Udi mengingatkan agar perguruan tinggi terus meningkatkan akreditasi meski hal itu akan diperpanjang otomatis oleh BAN-PT. “Kita (harus) perlu naikkan peringkatnya, yang C naik jadi B atau sangat baik, yang B kalau tidak bisa jadi A, menjadi sangat baik,” ujarnya. Ia manambahkan, yang penting ada progress kenaikan.

Ketiga, kebijakan belajar di luar program studi. Menurut Profesor Udi, universitas diberi kewajiban untuk memfasilitasi mahasiswa belajar di luar program studi.

“Yang pertama, boleh satu semester di luar program studi di dalam universitas sendiri, dan dua semester belajar di luar universitas, boleh di dunia industri, boleh di dunia usaha, boleh di desa, dan sebagainya,” ujarnya.

Ia menambah, bagi universitas wajib memfasilitasi, tetapi bagi mahasiswa boleh mengambil atau pun tidak mengambilnya.

Prof. Udiansyah juga berharap kepada para wisudawan. Pertama, ia berharap lulusan menjadi alumni yang berkarakter. “Alumni yang berkarakter itu adalah ciri diri kita masing-masing, semua itu ada di dalam diri kita,” tuturnya.

Misalnya, sifat rajin, gigih, tangguh, tidak mudah menyerah, teguh pendirian, disiplin dan jujur. Itu semua ada di dalam sendiri. “Kembangkan lah itu,” harapnya.

Kedua, ia berharap lulusan menjadi alumni yang berkapasitas. Artinya mengisi dan memperkuat diri sendiri dengan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang baik seperti kejujuran dan menjaga integritas.

Jika itu semua dimiliki lulusan, maka ia yakin lulusan akan menjadi sumber daya manusia yang berkompetensi.

Ketiga, jadilah alumni yang berdaya saing untuk memenangkan pertarungan di masa depan. “Harus menjadi alumni yang lebih berdaya saing dari alumni yang lain, misalnya, dalam hal lembur bekerja,” tuturnya.

“Kalau teman kita bisa lembur dua jam, maka kita harus lebih tiga jam atau empat jam. Kalau teman kita tidak berani kehujanan, maka kita berani kehujanan. Kalau teman kita menguasai Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, maka kita menguasai Bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab, misalnya,” terangnya panjang lebar.

Dengan begitu, jika tiga harapannya tersebut terpenuhi, maka ia meyakini alumni akan menjadi sumber daya yang unggul dan mampu bersaing dan sukses di era pandemi Covid-19 dan Era Industri 4.0 sekarang ini.

Baginya, kesuksesan tidak akan ada tanpa perjuangan, kerja keras, restu dan doa orang tua.

Prof. Udiansyah kemudian menutupnya dengan pantun. “Kalau ada sumur di ladang, boleh kita menumpang mandi. Anda diwisuda menjadi orang terpandang, tapi besok pagi jangan minta duit lagi.”

Maksudnya, Prof. Udi berpesan agar wisudawan mulai besok mampu berusaha mandiri dan berdikari. Tidak selalu terus berharap atau mengandalkan biaya hidup dari orang tua. (SA/PSI)

Cover Sidang Terbuka dan Wisuda Sarjana dan Diploma ke-II Universitas Mulia, Sabtu (31/10). Foto: YouTube

UM – Universitas Mulia sukses menggelar Sidang Senat Terbuka Wisuda Program Sarjana dan Diploma III yang dilaksanakan daring dan luring di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Jalan Jenderal Sudirman, Sabtu (31/10) hari ini.

Tampak hadir di tempat Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, Rektor Dr. H. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H., Wakil Rektor Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I dan Mundzir, S.Kom., M.Kom, serta Dekan Fakultas, Keluarga Besar Yayasan Airlangga beserta sebagian dosen dan undangan.

Adapun sebagian dosen, undangan beserta orang tua wisudawan mengikuti kegiatan secara daring yang disiarkan live streaming YouTube. Termasuk Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) XI Kalimantan Prof. Dr. H. Udiansyah, M.S. yang mengikuti kegiatan di kediamannya di Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan.

Rektor Universitas Mulia Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. mengatakan bahwa dari 283 wisudawan kali ini, lebih dari 50% telah mendapatkan pekerjaan. Dari tracer study diperoleh data hampir 70% telah bekerja sesuai dengan bidang keilmuan yang dipelajari di kampus.

Berdasarkan tingkat keselarasan diperoleh angka 85,5% bekerja sesuai atau lebih tinggi dari jenjang pendidikan. Sisanya 14,5% bekerja belum sesuai dengan jenjang pendidikan. “Tentu ini merupakan data yang menggembirakan kita semua,” tutur Rektor.

Rektor Dr. H. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H., saat memberikan sambutan dalam Sidang Terbuka dan Wisuda Sarjana dan Diploma ke-II Universitas Mulia, Sabtu (31/10). Foto: YouTube

Rektor Dr. H. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H., saat memberikan sambutan dalam Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana dan Diploma ke-II Universitas Mulia, Sabtu (31/10). Foto: YouTube

Prosesi Sidang Terbuka dan Wisuda Sarjana dan Diploma ke-II Universitas Mulia dengan protokol kesehatan dan peserta wajib test rapid, Sabtu (31/10). Foto: YouTube

Prosesi Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana dan Diploma ke-II Universitas Mulia dengan protokol kesehatan dan peserta wajib test rapid, Sabtu (31/10). Foto: YouTube

“Wisuda tahun ini terdapat 34% lulusan dengan predikat Cum Laude atau dengan pujian, 64% sangat memuaskan, dan 2% memuaskan,” ungkapnya.

Dari data tersebut, lulusan tepat waktu Diploma-3 sebanyak 91% dan 64% lulusan S1.

“Masa studi paling cepat dicapai adik kita Saudari Arifah Syafira dari Program Studi Informatika dalam waktu 3 tahun 5 bulan. Sedangkan IPK tertinggi 3,86 dari Prodi Informatika,” ungkap Pak Agung.

Secara keseluruhan rata-rata IPK lulusan tahun ini sebesar 3,42.

Menghadapi tantangan global ke depan, Rektor berpesan kepada para wisudawan agar terus belajar dan berkarya. “Peluang untuk berkarya di ibukota baru sangat terbuka, akan muncul kebutuhan besar untuk berkontribusi pikiran dan tenaga,” tuturnya.

Untuk itu, Rektor berharap agar lulusan mampu berkomitmen dalam bekerja, cerdas secara sosial, berani melakukan inovasi, produktif dalam bekerja, jujur, amanah, dan bertanggung jawab dalam setiap tugas yang diemban.

“Pesan saya, jangan lupa kalian bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, berterima kasih kepada orang tua, keluarga, dan kepada seluruh dosen, tenaga administrasi, dan semua orang yang pernah terlibat dalam pembelajaran,” tuturnya.

Ketua Yayasan Airlangga Hj. Mulia Hayati Deviantie, S.E. mengatakan bersyukur kepada seluruh pihak atas terselenggaranya pendidikan tinggi di lingkungan Yayasan Airlangga, khususnya di Universitas Mulia.

“Dalam beberapa bulan ini kita dipaksa untuk menerima kondisi normal baru yang belum pernah kita bayangkan sebelumnya,” tutur Ibu Muli, panggilan akrab Ibu Mulia Hayati.

Kondisi normal baru ini dipicu adanya pandemi Covid-19 yang merubah kegiatan belajar tatap muka menjadi daring. “Tapi kita patut bersyukur hal ini bisa kita lakukan meski harus mengikuti protokol kesehatan,” tuturnya.

Sementara itu, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengingatkan saat ini Kota Balikpapan dan di seluruh dunia tengah dilanda pandemi Covid-19. Untuk itu,  pemerintah kota tidak main-main menanggulangi bencana non-alam ini.

Untuk itu, ia berpesan agar masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan dan selalu menjaga protokol kesehatan dengan baik. (SA/PSI)