Alumni Universitas Mulia Ini Hanya Ingin Mengucapkan Terima Kasih
UM – Meski telah berlalu dan menjadi rutinitas tahunan, namun Prosesi Wisuda Sarjana dan Diploma pekan lalu masih menyimpan cerita yang cukup penting untuk dicatat sebagai pelajaran bagi seluruh mahasiswa dan calon lulusan Universitas Mulia. Apa itu?
Rizky Nur Assyaufi, S.Kom. dipercaya panitia mewakili seluruh teman-temannya yang diwisuda hari itu untuk memberikan sepatah kata dari alumni. “Diterima dan menjadi mahasiswa Universitas Mulia adalah sebuah prestasi dan kesuksesan. Begitu pula dengan berhasilnya kita menyelesaikan studi dan menjadi Sarjana maupun Ahli Madya,” tuturnya.
Meski bukan menjadi salah satu wisudawan dengan IPK terbaik, Rizky memiliki sejumlah pengalaman yang bisa dikatakan cukup matang dalam bidang teknologi informasi dan informatika. “Boleh saya bilang dia ini selain pintar dalam analisis, desain, dan pemrograman, tapi juga rendah hati, wawasannya cukup luas,” tutur salah satu dosennya yang tak mau disebut namanya.
Rizky berasal dari Program Studi S1 Informatika tahun 2015. Dirinya sempat mengajukan proposal Skripsi cukup lama. “Kalau tidak salah sejak tahun 2018 sudah mulai menyusun proposal, harusnya tahun 2019 yang lalu sudah ikut sidang Skripsi dan wisuda bersama teman-temannya,” tutur salah satu dosen pembimbingnya.
Namun, dengan gigih akhirnya ia bisa melewati tantangan dan hambatan menyelesaikan Skripsi dengan judul Rancang Bangun Sistem Informasi Penyebaran Virus COVID-19 dengan Memanfaatkan Rest API Service Menggunakan Web. Di bawah bimbingan dua orang dosen, Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I dan Subur Anugerah, S.T., M.Eng. dan diuji oleh dosen penguji, Djumhadi, S.T., M.Kom. dan Jamal, S.Kom., M.Kom. Hingga akhirnya Rizky dinyatakan lulus.
“Jika kita boleh menganalogikakan perjalanan pendidikan yang kita tempuh ini, tujuan di depannya adalah dunia kerja atau dunia usaha yang kita bisa abstraksikan sebagai Ball Room Hotel ini,” tutur Rizky.
Menurutnya, jika dengan sebuah analogi, Universitas Mulia merupakan gerbang atau pintu masuk menuju Ballroom Hotel. “Setiap kita, masing-masing diberikan bekal yang baik sekali, sebagai persediaan ilmu, hingga kita dapat menemukan tempat yang sesuai untuk menetap dan berkembang,” tuturnya.
Dengan bekal tersebut, ia merasa yakin dan bangga dapat bersanding dengan lulusan dari perguruan tinggi yang lain. “Tentunya sangat dapat disandingkan dengan bekal dari teman-teman yang masuk dari gerbang yang lain,” ungkapnya.
Setidaknya ada satu hal yang membuat dirinya memiliki keyakinan tersebut. “Karena selama masa kuliah kita telah berusaha maksimal, memberikan kontribusi kepada almamater tercinta ini,” tuturnya.
Kontribusi itu ia jalankan dengan penuh semangat. Menurutnya, ada tiga hal yang membuat dirinya selalu semangat, yakni rasa cinta dan bangga kepada almamater, keinginan kuat menjadi lebih baik, dan kesadaran bahwa pengalaman, ilmu, dan skills yang didapat selama kuliah akan sangat berperan di masa depan.
Dengan keyakinan tersebut mendorong dirinya memiliki sikap dan mental positif, progresif, serta kontributif dalam segala kondisi yang dihadapi.
Untuk itulah, pada kesempatan ini, dirinya hanya ingin berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantunya melalui jalan terjal berliku menyelesaikan studi. “Dengan penuh kesadaran, kita tidak akan pernah bisa meraih itu semua dan sampai pada titik sekarang ini tanpa bantuan dari berbagai pihak,” ucapnya.
Tak heran, pada kesempatan inilah dirinya mengaku hanya ingin mengucapkan terima kasih. “Iya Pak, hanya ucapan terima kasih,” ujarnya kepada dosennya.
Informasi yang diperoleh dari beberapa narasumber, meski dirinya selalu hadir pada setiap kali pelaksanaan prosesi wisuda, Rizky tampak selalu berusaha menahan diri. Dan di tahun inilah, Rizky diberikan kepercayaan untuk meluapkan ekspresinya hingga mengepalkan tangan di atas kepala.
“Bagaimanapun juga, jangan pernah lupakan almamater kita. Karena dari gerbang dengan bekal yang luar biasa inilah, kita semua berangkat menuju masa depan,” pungkas Rizky kepada seluruh hadirin.
“Universitas Mulia, Mulia dan Jaya!” pekik Rizky dengan tangan mengepal di atas kepala dan diikuti seluruh wisudawan.
(SA/PSI)