Tag Archive for: universitas mulia

Balikpapan, 19 Desember 2025 — Direktur Eksekutif Badan Pengurus Harian (BPH) Yayasan Airlangga, Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H., menempatkan perguruan tinggi sebagai instrumen kebijakan publik yang berperan langsung dalam memperluas partisipasi pendidikan tinggi dan memperkuat kapasitas pembangunan daerah. Hal tersebut disampaikannya dalam Sidang Senat Terbuka Dies Natalis ke-7 Universitas Mulia Tahun 2025.

Dalam sambutannya, Dr. Agung memberikan perhatian khusus pada kebijakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui program Gratis Pol, yang menyediakan dukungan pembiayaan pendidikan tinggi bagi mahasiswa asal Kalimantan Timur. Program tersebut mencakup bantuan biaya pendidikan hingga Rp5.000.000 per semester selama empat tahun, sebuah skema yang dinilainya memiliki implikasi jangka panjang terhadap kualitas sumber daya manusia daerah.

Ketua Senat Universitas Mulia bersama para anggota Senat berfoto bersama sebelum memasuki ruang Sidang Senat Terbuka di Ballroom Cheng Hoo, Kamis (18/12/2025).

Menurutnya, keputusan pemerintah daerah untuk mengalokasikan anggaran pendidikan pada skala tersebut merupakan langkah kebijakan yang berdampak langsung pada peningkatan akses pendidikan tinggi. Dampak tersebut, lanjutnya, telah dirasakan Universitas Mulia melalui peningkatan jumlah mahasiswa baru, terutama dari kelompok masyarakat yang sebelumnya menghadapi hambatan ekonomi dalam melanjutkan studi.

“Mahasiswa yang sebelumnya berada di luar jangkauan pendidikan tinggi kini memiliki ruang untuk masuk dan bertahan di perguruan tinggi. Dalam konteks daerah, ini merupakan investasi sumber daya manusia, bukan sekadar bantuan biaya,” ujarnya.

Dr. Agung juga menegaskan bahwa Sidang Senat Terbuka dalam rangka Dies Natalis perlu diposisikan sebagai forum refleksi institusional. Menurutnya, peringatan Dies Natalis menjadi sarana untuk menilai perjalanan universitas secara kritis, membaca capaian yang telah diraih, serta merumuskan arah pengembangan Universitas Mulia secara terukur.

Dalam kerangka visi jangka panjang, ia menyampaikan bahwa Universitas Mulia diarahkan untuk berkembang sebagai global technopreneur campus pada tahun 2045. Orientasi tersebut mencakup penguatan pendidikan, riset, pengabdian kepada masyarakat, serta inovasi yang mampu berkompetisi pada skala internasional, sejalan dengan agenda nasional menuju Indonesia Emas 2045.

Ketua Dewan Pembina Yayasan Airlangga menyerahkan cendera mata kepada Kepala BRIDA Kalimantan Timur sebagai bentuk apresiasi dan penguatan hubungan kelembagaan.

Meninjau perjalanan tujuh tahun Universitas Mulia, Dr. Agung mengakui bahwa institusi ini menghadapi dinamika dan tantangan kelembagaan. Namun demikian, melalui koordinasi antara Yayasan, Senat Universitas, pimpinan universitas, dan sivitas akademika, Universitas Mulia dinilai terus mengalami penguatan kapasitas dalam pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi.

Ia juga menekankan fungsi Senat Universitas sebagai otoritas normatif-akademik yang berperan menjaga integritas, mutu akademik, dan konsistensi penyelenggaraan Tridarma agar tetap selaras dengan visi dan misi universitas.

Lebih lanjut, Dr. Agung menegaskan bahwa perguruan tinggi perlu memastikan hasil pengembangan ilmu pengetahuan memiliki relevansi sosial. Dalam konteks Kalimantan Timur sebagai wilayah kaya sumber daya alam, riset dan pengabdian masyarakat dipandang memiliki peran penting dalam mendorong praktik pembangunan yang berbasis pengetahuan dan pencegahan risiko bencana.

Ia menilai bahwa pengalaman sejumlah daerah lain menunjukkan bagaimana pengelolaan sumber daya tanpa basis keilmuan dan partisipasi publik dapat menimbulkan persoalan struktural. Oleh karena itu, kontribusi universitas melalui riset terapan dan pengabdian masyarakat menjadi bagian penting dari upaya menjaga keberlanjutan pembangunan daerah.

Para tamu undangan berpose bersama Ketua Dewan Pembina Yayasan Airlangga, Drs. Satri Darma, pada rangkaian acara Dies Natalis ke-7 Universitas Mulia.

Menutup sambutannya, Dr. Agung menyampaikan ucapan selamat atas Dies Natalis ke-7 Universitas Mulia. Ia berharap Universitas Mulia terus memperkuat kapasitas akademik dan kelembagaannya agar mampu berperan secara relevan dalam menjawab kebutuhan pembangunan daerah. (YMN)

Balikpapan, 19 Desember 2025 — Universitas Mulia memasuki usia tujuh tahun dengan menandai fase transisi pengembangan institusi yang diarahkan pada penguatan riset, hilirisasi inovasi, serta peningkatan mutu akademik secara berkelanjutan. Arah tersebut disampaikan Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si., dalam Dies Natalis ke-7 yang diselenggarakan pada Kamis (18/12/2025) dengan tema “Mulia dalam Riset, Unggul dalam Inovasi.”

Dalam sambutannya, Rektor memaknai usia tujuh tahun sebagai tahap penting dalam siklus pertumbuhan institusi. Ia mengibaratkan fase ini sebagai perkembangan seorang anak yang telah melampaui tahap dasar dan mulai membangun nalar, karakter, serta orientasi hidup yang lebih terarah. Pada titik tersebut, Universitas Mulia dinilai telah meninggalkan fase perintisan dan memasuki tahap pemantapan jati diri serta percepatan kualitas.

Rektor Universitas Mulia bersama para dekan berpose dengan Kepala BRIDA Kalimantan Timur usai penandatanganan naskah Memorandum of Agreement (MoA) sebagai dasar kerja sama penguatan riset dan inovasi.

Rektor menjelaskan bahwa arah pengembangan Universitas Mulia disusun secara sistematis melalui Roadmap Rencana Induk Pengembangan (RIP). Pada fase awal, universitas berfokus pada penguatan tata kelola, peningkatan mutu pembelajaran, dan konsolidasi sumber daya. Memasuki usia ke-7, Universitas Mulia diposisikan sebagai Teaching University yang telah mapan dan secara bertahap diarahkan menuju transformasi sebagai Research-Based University.

Tema Dies Natalis tahun ini, menurut Rektor, merepresentasikan orientasi strategis jangka menengah dan panjang universitas. Riset ditempatkan sebagai fondasi peningkatan mutu akademik sekaligus reputasi institusi. “Mulia dalam Riset” dimaknai sebagai komitmen untuk mengembangkan riset yang bermutu, beretika, dan relevan, serta memiliki daya guna bagi pengembangan ilmu pengetahuan, penyelesaian persoalan masyarakat, dan pembangunan daerah.

Sementara itu, “Unggul dalam Inovasi” dipahami sebagai kelanjutan dari riset yang produktif. Rektor menekankan pentingnya hilirisasi hasil riset ke dalam berbagai bentuk inovasi, baik berupa produk, teknologi tepat guna, model layanan, solusi sosial, maupun rekomendasi kebijakan. Inovasi diposisikan sebagai penghubung antara kapasitas akademik kampus dan kebutuhan riil masyarakat.

Pada kesempatan tersebut, Rektor juga menyampaikan perkembangan mutakhir institusi. Ia mengungkapkan bahwa hasil akreditasi institusi Universitas Mulia yang baru saja diumumkan oleh BAN-PT memperoleh predikat Baik Sekali.
“Alhamdulillah, hasil akreditasi institusi Universitas Mulia telah diumumkan dan kita meraih predikat Baik Sekali. Ini menjadi pijakan penting untuk melangkah ke tahap peningkatan mutu berikutnya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Rektor menyampaikan target peningkatan akreditasi program studi pada periode 2026–2030. Ia menargetkan sejumlah program studi yang saat ini telah terakreditasi Baik Sekali untuk meningkat menjadi Unggul, di antaranya Program Studi Informatika, Sistem Informasi, Akuntansi, Hukum, dan Manajemen.
“Target kami pada periode 2026–2030 adalah mendorong program studi yang sudah Baik Sekali agar naik menjadi Unggul,” tegasnya.

Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si., menyerahkan buku hasil kajian tentang kelangkaan air bersih di Kota Balikpapan kepada salah satu mitra kerja Universitas Mulia.

Selain itu, Rektor juga menargetkan peningkatan akreditasi bagi program studi lainnya, yakni Teknik Sipil, Teknik Industri, Desain Komunikasi Visual, Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Teknologi Informasi, PGPAUD, dan Farmasi, dari predikat Baik menjadi Baik Sekali.

Dari sisi penguatan kelembagaan, Universitas Mulia pada tahun akademik ini menambah dua fakultas baru, yaitu Fakultas Hukum dan Fakultas Teknik, sebagai bagian dari strategi pengembangan disiplin keilmuan yang relevan dengan kebutuhan wilayah dan nasional. Sejalan dengan itu, Universitas Mulia juga membuka lima program studi baru, yakni Teknik Sipil, Teknik Industri, Desain Komunikasi Visual, serta Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian.

Rektor Universitas Mulia menyerahkan piagam penghargaan kepada Ketua Program Studi PGPAUD, Bety Vitriana, M.Pd., sebagai program studi dengan capaian Audit Mutu Internal (AMI) terbaik.

Rektor juga mengungkapkan rencana pengembangan akademik ke depan. Pada tahun mendatang, Universitas Mulia direncanakan membuka enam program studi baru, meliputi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Pendidikan Guru Matematika, Pendidikan Guru Bahasa Inggris, Psikologi, Hubungan Internasional, dan Ilmu Komunikasi.
“Insyaallah, tahun depan kami akan membuka enam program studi baru sebagai bagian dari penguatan peran Universitas Mulia dalam penyediaan sumber daya manusia yang relevan dan adaptif,” ungkapnya.

Dalam konteks pembangunan wilayah, Universitas Mulia menempatkan diri sebagai bagian dari ekosistem pembangunan Kalimantan Timur. Posisi strategis Kota Balikpapan sebagai penyangga utama Ibu Kota Nusantara (IKN) memperkuat peran universitas, tidak hanya sebagai institusi pendidikan tinggi, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam pengembangan riset terapan dan inovasi kebijakan.

Ketua Yayasan Airlangga, Mulia Hayati Devianti, menyerahkan potongan tumpeng kepada Rektor Universitas Mulia sebagai simbol peringatan Dies Natalis ke-7 Universitas Mulia.

Menutup rangkaian sambutannya, Rektor mengajak seluruh sivitas akademika menjadikan Dies Natalis ke-7 sebagai momentum akselerasi institusi. Ia menekankan pentingnya konsistensi dalam penguatan riset, pengembangan inovasi, serta peningkatan mutu akademik secara berkelanjutan.

Pada kesempatan tersebut, Rektor juga menyampaikan apresiasi kepada Yayasan, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni, dan seluruh mitra atas kontribusi dan kerja kolektif dalam perjalanan Universitas Mulia hingga mencapai usia tujuh tahun.

“Dirgahayu Universitas Mulia ke-7. Mulia dalam Riset, Unggul dalam Inovasi,” tutupnya.

(YMN)

Pagi yang Tertata, Sidang Senat Terbuka Dimulai dengan Persiapan Matang

Balikpapan, 18 Desember 2025 — Kamis pagi, 18 Desember 2025, Balikpapan menyambut hari dengan suasana yang tenang dan bersahabat. Cahaya matahari telah meninggi, namun belum menyengat, seolah memberi ruang bagi sebuah peristiwa akademik yang tak hanya dirancang rapi, tetapi juga dimaknai dengan kesungguhan. Di Ballroom Cheng Hoo Universitas Mulia, denyut persiapan telah terasa sejak pagi.

Alih-alih hiruk-pikuk, yang tampak adalah keteraturan. Panitia bergerak dalam ritme yang senyap namun pasti—menyelaraskan tata ruang, memastikan setiap kursi dan meja berada pada posisi yang semestinya, merapikan detail-detail kecil yang kerap luput dari perhatian, namun menentukan wibawa sebuah sidang senat terbuka. Sentuhan estetika sederhana, seperti vas bunga dan penataan ruang penerima tamu, memperkuat kesan bahwa perhelatan ini diperlakukan sebagai ruang kehormatan akademik.

Seluruh tamu undangan berdiri menyambut masuknya Senat Universitas Mulia ke ruang Sidang Senat Terbuka dalam rangka Dies Natalis ke-7 Universitas Mulia Tahun 2025 di Ballroom Cheng Hoo.

Perlahan, ruang ballroom terisi. Dosen dan tenaga kependidikan Universitas Mulia hadir dengan sikap tenang, saling menyapa dalam percakapan singkat yang mencerminkan kebersamaan institusional. Kehadiran para tamu dari berbagai instansi eksternal—pemerintahan, lembaga negara, mitra industri, hingga perguruan tinggi—menambah bobot peristiwa ini sebagai momentum bersama, melampaui batas internal kampus.

Ketika waktu menunjukkan pukul 09.00 WITA, Ballroom Cheng Hoo telah terisi penuh. Suasana yang tercipta bukan semata formalitas, melainkan pertemuan antara disiplin akademik dan kegembiraan kolektif dalam memperingati Sidang Senat Terbuka Dies Natalis ke-7 Universitas Mulia Tahun 2025.

Master of Ceremony membuka rangkaian acara dengan menyapa para tamu kehormatan, di antaranya Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si.; jajaran Senat; pimpinan Yayasan Airlangga; perwakilan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur; Badan Otorita IKN; unsur TNI–Polri; lembaga peradilan; perbankan; DPR RI; mitra industri; serta sivitas akademika Universitas Mulia. Dengan khidmat, Sidang Senat Terbuka pun dinyatakan resmi dimulai.

Tari Nondoi, tarian selamat datang khas Dayak Bahau Paser Kalimantan Timur, dipersembahkan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Gayatri Universitas Mulia sebagai simbol penghormatan dan keterbukaan kepada para tamu.

Tradisi Akademik, Budaya Lokal, dan Spirit Penyambutan

Prosesi masuk Senat Universitas Mulia, Rektor, dan jajaran pimpinan diiringi lantunan Gaudeamus Igitur. Lagu klasik akademik tersebut menghadirkan suasana reflektif—mengikat tradisi intelektual global dengan konteks lokal perguruan tinggi yang tengah bertumbuh. Ia menjadi penanda bahwa perayaan ini berakar pada nilai-nilai keilmuan yang dijaga lintas generasi.

Pandangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur disampaikan melalui sambutan Gubernur Kalimantan Timur yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Sumber Daya Alam, Perekonomian Daerah, dan Kesejahteraan Rakyat, drh. Arif Murdiatno.

Nuansa penyambutan kemudian diperkaya melalui penampilan Tari Nondoi, tarian selamat datang khas Dayak Bahau Paser Kalimantan Timur yang dipersembahkan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Gayatri Universitas Mulia. Gerakannya yang lembut dan terukur menyiratkan penghormatan, keterbukaan, serta filosofi harmoni antara manusia, budaya, dan lingkungan—sebuah pesan simbolik tentang posisi perguruan tinggi di tengah masyarakat.

Sidang Senat Terbuka secara resmi dibuka oleh Ketua Senat Universitas Mulia, Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H., dan dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh Drs. Achmad Prijanto. Ruang ballroom sejenak hening, menandai bahwa rangkaian akademik ini tidak hanya dimulai dengan ketertiban prosedural, tetapi juga kesadaran spiritual.

Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoA) antara Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalimantan Timur dengan sejumlah fakultas dan unit di Universitas Mulia sebagai penguatan kolaborasi riset terapan dan pengabdian masyarakat.

Momen kebangsaan kemudian hadir melalui lagu Indonesia Raya, disusul Hymne Balikpapan dan Mars Universitas Mulia. Tiga identitas—nasional, kedaerahan, dan institusional—bertemu dalam satu tarikan nafas, menegaskan posisi Universitas Mulia sebagai bagian dari denyut pembangunan daerah dan negara.

Pemutaran video profil Universitas Mulia menghadirkan kilas balik perjalanan institusi, capaian tridarma perguruan tinggi, serta arah pengembangan kampus technopreneur yang berpijak pada kebutuhan masyarakat dan tantangan pembangunan regional.

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si. menegaskan bahwa usia tujuh tahun merupakan fase konsolidasi strategis. Pada titik ini, penguatan mutu akademik, perluasan kolaborasi, dan kesiapan institusi dalam merespons dinamika Kalimantan Timur—termasuk kehadiran Ibu Kota Nusantara—menjadi agenda yang tidak terpisahkan.

Orasi ilmiah disampaikan oleh perwakilan Badan Otorita IKN, Rafli Muzadi, S.T., M.T., yang mengulas pengembangan infrastruktur kota cerdas menuju Ibu Kota Nusantara sebagai pusat pemerintahan digital.

Arah Institusi, Kebijakan Pendidikan, dan Kerja Sama Strategis

Direktur Eksekutif BPH Yayasan Airlangga, Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. menempatkan Universitas Mulia dalam dua bingkai besar. Pertama, sebagai instrumen kebijakan publik yang memperluas akses pendidikan tinggi melalui dukungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Kedua, sebagai institusi yang tengah diarahkan menuju global technopreneur campus 2045—sebuah visi yang menautkan pendidikan, riset, dan pengabdian masyarakat dalam kerangka pembangunan berkelanjutan.

Ketua Yayasan Airlangga, Mulia Hayati Devianti, S.E. menekankan bahwa tujuh tahun perjalanan Universitas Mulia adalah fase krusial dalam memperkokoh fondasi kelembagaan. Yayasan, menurutnya, berkomitmen mendorong transformasi pendidikan yang adaptif melalui pemanfaatan teknologi digital, kecerdasan buatan, dan pembelajaran virtual sebagai keniscayaan masa depan.

Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si., menyerahkan plakat Universitas Mulia kepada Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalimantan Timur sebagai simbol penguatan sinergi kelembagaan.

Pandangan pemerintah daerah disampaikan melalui sambutan Gubernur Kalimantan Timur yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Sumber Daya Alam, Perekonomian Daerah, dan Kesejahteraan Rakyat, drh. Arif Murdiatno. Ia menegaskan peran strategis perguruan tinggi sebagai motor penggerak pembangunan sumber daya manusia—tidak hanya menyiapkan lulusan siap kerja, tetapi juga melahirkan inovator dan technopreneur yang mampu menciptakan lapangan kerja baru.

Ketua Dewan Pembina Yayasan Airlangga, Drs. Satria Darma, menyerahkan cendera mata kepada perwakilan Badan Otorita IKN, Rafli Muzadi, S.T., M.T., sebagai bentuk apresiasi atas kolaborasi strategis.

Komitmen tersebut dipertegas melalui penandatanganan Nota Kesepahaman antara Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalimantan Timur dengan sejumlah fakultas dan unit di Universitas Mulia. Kerja sama ini menjadi pijakan penguatan riset terapan dan pengabdian masyarakat yang selaras dengan kebutuhan daerah.

Dari Riset Terapan hingga Peneguhan Arah Institusi

Dimensi keilmuan Universitas Mulia tercermin dalam paparan Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Dr. Mada Aditia Wardhana, S.Sos., M.M. Ia mempresentasikan hasil riset pengolahan limbah pesisir menjadi bahan baku farmasi melalui pendekatan green farmakoekonomi. Limbah sisik dan tulang ikan yang sebelumnya terabaikan berhasil diolah menjadi kolagen, kitosan, dan albumin—produk bernilai ekonomi tinggi yang membuka peluang peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Mulia, Dr. Mada Aditia Wardhana, S.Sos., M.M., memaparkan hasil riset pengolahan limbah pesisir menjadi bahan baku farmasi melalui pendekatan green farmakoekonomi dalam rangkaian Sidang Senat Terbuka Dies Natalis ke-7 Universitas Mulia.

Rangkaian acara juga diisi dengan penyerahan cendera mata kepada para tamu kehormatan serta pembagian buku Kelangkaan Air Bersih di Balikpapan, hasil kajian Balikpapan Water Forum. Publikasi ini mencerminkan komitmen Universitas Mulia dalam mendorong diskursus publik berbasis riset dan kebijakan.

H. Rizal Effendy menyerahkan buku Kelangkaan Air Bersih di Balikpapan, hasil kajian Balikpapan Water Forum, kepada Gubernur Kalimantan Timur yang diwakili oleh drh. Arif Murdiatno sebagai kontribusi akademik dalam diskursus kebijakan publik.

Orasi ilmiah disampaikan oleh perwakilan Badan Otorita IKN, Rafli Muzadi, S.T., M.T., yang mengulas pengembangan infrastruktur kota cerdas menuju Ibu Kota Nusantara sebagai pusat pemerintahan digital. Paparannya menempatkan perguruan tinggi sebagai mitra strategis dalam membangun ekosistem kota cerdas berbasis teknologi dan data.

Direktur Eksekutif BPH Yayasan Airlangga menyerahkan potongan pertama tumpeng kepada Ketua Dewan Pembina Yayasan Airlangga, Drs. Satria Darma, sebagai simbol rasa syukur atas Dies Natalis ke-7 Universitas Mulia.

Sidang Senat Terbuka ditutup dengan prosesi pemotongan tumpeng sebagai simbol rasa syukur, dilanjutkan dengan penganugerahan Penghargaan Universitas Mulia 2025. Apresiasi ini diberikan kepada sivitas akademika berprestasi sebagai pengakuan atas dedikasi dan kinerja institusional. Fakultas Humaniora dan Kesehatan meraih penghargaan Fakultas dengan Kerja Sama Terbaik dengan delapan kerja sama sepanjang 2025. Program Studi PGPAUD S1 dinobatkan sebagai Program Studi dengan Audit Mutu Internal Terbaik dengan capaian 83,54 persen. Program Studi Sistem Informasi PSDKU Samarinda menerima penghargaan atas pemanfaatan Lentera terbaik. Penghargaan Dosen Terbaik dianugerahkan kepada Agus Widianto, S.Kom., M.Kom., sementara penghargaan Tenaga Kependidikan Terbaik diberikan kepada Aslina Dua Beda, S.Ak.

Ketua Program Studi PGPAUD Universitas Mulia, Bety Vitriana, M.Pd., berpose bersama dosen dan tenaga kependidikan PGPAUD usai menerima Penghargaan Universitas Mulia 2025 sebagai Program Studi dengan Audit Mutu Internal Terbaik, dengan capaian 83,54 persen.

Pada usia tujuh tahun, Universitas Mulia menandai perjalanannya bukan sekadar melalui seremoni, melainkan melalui refleksi akademik, penguatan kolaborasi, dan peneguhan peran strategis perguruan tinggi dalam pembangunan daerah dan nasional. (YMN)

Balikpapan, 17 Desember 2025—Universitas Mulia (UM) resmi meraih peringkat akreditasi institusi Baik Sekali dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Bagi Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, capaian ini tidak dimaknai sekadar sebagai pemenuhan standar administratif, melainkan sebagai pengakuan atas mulai matangnya sistem tata kelola dan budaya mutu institusi.

Baik Sekali adalah pengakuan bahwa sistem kita tidak hanya patuh, tetapi sudah melampaui standar pada sejumlah aspek,” ujar Prof. Ahsin. Ia menegaskan bahwa hasil asesmen ini menjadi landasan kebijakan akademik ke depan, terutama dalam penguatan outcome pembelajaran, relevansi kurikulum, produktivitas riset, serta layanan mahasiswa yang terukur.

Menurutnya, proses akreditasi justru menghadirkan refleksi paling jujur terhadap kondisi internal universitas. Tantangan utama yang dihadapi UM terletak pada konsistensi antara data, narasi, dan bukti kinerja. Asesmen BAN-PT, kata Prof. Ahsin, menuntut setiap klaim capaian benar-benar terdokumentasi, terukur, dan dapat ditelusuri secara sistematis.

Para asesor BAN-PT—Prof. Dr. Ir. Ansar Suyuti, M.T. (Universitas Hasanuddin), Prof. Dr. Pupung Purnamasari, S.E., M.Si., Ak., CA. (Universitas Islam Bandung), dan Dr. Aan Listiana, S.Pd., M.Pd. (Universitas Pendidikan Indonesia)—menggali konsistensi data, narasi, dan bukti kinerja Universitas Mulia dalam sesi asesmen lapangan (visitasi) di Ballroom Cheng Hoo, 21 November 2025.

Dari sisi tata kelola, capaian ini menunjukkan mulai terhubungnya siklus perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut di berbagai unit. Budaya mutu tidak lagi berhenti pada dokumen formal, tetapi mulai hadir dalam ritme kerja harian.

Budaya mutu mulai hidup, bukan hanya di level dokumen, tetapi dalam ritme kerja unit,” jelasnya.

Prof. Ahsin menekankan bahwa hasil akreditasi ini merupakan buah kerja kolektif. Dosen menjaga kualitas akademik, tenaga kependidikan memastikan layanan dan validitas data, sementara unit pendukung menutup celah sistem yang ada. Dari proses tersebut, UM memetik satu pelajaran penting: mutu hanya dapat dibangun melalui koordinasi lintas unit yang disiplin dan berkelanjutan.

Ke depan, rekomendasi hasil asesmen BAN-PT akan diterjemahkan menjadi rencana aksi yang konkret. UM menargetkan perbaikan proses pembelajaran berbasis evidence, peningkatan kapasitas riset dan kolaborasi, serta penguatan standar layanan mahasiswa dengan indikator kinerja yang dipantau secara berkala.

Dalam peta jalan jangka menengah, UM menetapkan prioritas pada penguatan sumber daya manusia dan ekosistem riset, peningkatan mutu program studi, perluasan kemitraan strategis, serta konsistensi luaran publikasi, inovasi, dan dampak pengabdian kepada masyarakat. Prof. Ahsin menegaskan target institusi: paling lambat tahun 2030, Universitas Mulia telah meraih akreditasi Unggul.

Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si., didampingi para Wakil Rektor dan jajaran pimpinan, memaparkan penjelasan strategis sekaligus merespons secara komprehensif setiap pertanyaan asesor dalam proses asesmen lapangan BAN-PT.

Untuk memastikan mutu berjalan secara berkelanjutan, UM memperkuat pendekatan sistemik melalui kalender mutu tahunan, dashboard kinerja, rapat tinjauan manajemen rutin, serta mekanisme tindak lanjut yang diaudit. Dengan cara ini, mutu tidak lagi bersifat musiman, tetapi menjadi cara kerja sehari-hari.

Terkait Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Audit Mutu Internal (AMI), Prof. Ahsin menilai keduanya telah berjalan, namun masih perlu dipertajam. Fokus penguatan diarahkan pada ketajaman analisis akar masalah dan kecepatan tindak lanjut.

AMI harus makin adaptif, fokus pada perbaikan proses, bukan hanya kepatuhan,” tegasnya.

Bagi mahasiswa dan masyarakat, peringkat Baik Sekali menandai penguatan kualitas tata kelola dan layanan UM. Rektor menekankan bahwa capaian ini merupakan komitmen jangka panjang untuk terus meningkatkan proses belajar, layanan, dan kualitas lulusan—bukan hanya untuk kebutuhan saat ini, tetapi juga untuk menjawab tantangan masa depan.

Di tengah dinamika regulasi, kompetisi antarperguruan tinggi, meningkatnya ekspektasi publik, serta tuntutan transformasi digital, UM dihadapkan pada tantangan menjaga kecepatan perubahan tanpa mengorbankan kualitas dan integritas akademik. Karena itu, Prof. Ahsin menutup dengan penegasan bahwa capaian ini bukan titik akhir.

Baik Sekali bukan garis akhir. Ini awal lompatan,” ujarnya.

Ia mengajak seluruh sivitas akademika Universitas Mulia menjadikan mutu sebagai karakter institusi: disiplin, kolaboratif, berbasis bukti, dan berorientasi pada dampak nyata. (YMN)

 

 

 

Balikpapan, 16 Desember 2025 — Universitas Mulia meraih Juara II dalam Program Sinergi KKN dan BI Program Chapter (Championship Perguruan Tinggi Terintegrasi Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah/CBP Rupiah) yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Rabu, 11 Desember 2025.

Capaian tersebut merupakan hasil kolaborasi pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mulia dengan Program CBP Rupiah, sebuah gerakan nasional yang diinisiasi Bank Indonesia untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap Rupiah sebagai alat pembayaran yang sah sekaligus simbol kedaulatan negara.

Wahyu Nur Alimyaningtias, S.Kom., M.Kom., mewakili Universitas Mulia, menerima penghargaan Juara II Program Sinergi KKN dan BI Program Chapter (Championship Perguruan Tinggi Terintegrasi Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah/CBP Rupiah) yang diserahkan oleh pejabat Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kota Balikpapan, Rabu (11/12/2025).

Melalui KKN berbasis CBP Rupiah, mahasiswa Universitas Mulia berperan aktif mengenalkan nilai Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah kepada masyarakat di lokasi KKN. Program ini dirancang tidak hanya sebagai edukasi literasi keuangan, tetapi juga sebagai wahana pembentukan sikap kebangsaan dan tanggung jawab sosial mahasiswa dalam kehidupan bermasyarakat.

Salah seorang dosen pembimbing KKN Universitas Mulia, Wahyu Nur Alimyaningtias, S.Kom., M.Kom., menjelaskan bahwa kolaborasi dengan Bank Indonesia melalui Program CBP Rupiah memberikan ruang pembelajaran kontekstual bagi mahasiswa. “Melalui KKN ini, mahasiswa tidak hanya menyampaikan edukasi tentang penggunaan Rupiah yang baik dan bijak, tetapi juga belajar menanamkan nilai kebangsaan serta literasi keuangan secara langsung di tengah masyarakat,” ujarnya.

Pelaksanaan program tersebut terintegrasi dengan kolaborasi lintas pemangku kepentingan, melibatkan perguruan tinggi se-Balikpapan serta seluruh kelurahan di enam kecamatan. Sinergi ini menjadi bagian dari upaya bersama dalam mengedukasi masyarakat agar menggunakan Rupiah secara tepat, bijak, dan bertanggung jawab.

Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i (tengah) didampingi Ketua Panitia KKN Universitas Mulia Tahun 2025 Dr. Pudjiati, S.E., M.M. (kanan) dan Dosen Pembimbing KKN Universitas Mulia Tahun 2025 Wahyu Nur Alimyaningtias, S.Kom., M.Kom. (kiri) pada kegiatan penyerahan penghargaan Program Sinergi KKN dan BI Program Chapter CBP Rupiah oleh Bank Indonesia Balikpapan.

Penghargaan Juara II yang diterima Universitas Mulia merupakan bentuk apresiasi Bank Indonesia terhadap kontribusi akademisi, mahasiswa, dan mitra daerah dalam mendukung penguatan literasi Rupiah melalui pendekatan pengabdian kepada masyarakat yang terstruktur dan kolaboratif. (YMN)

 

Balikpapan, 16 Desember 2025— Pelaksanaan Airlangga Saptalomba Internal Championship (ASIC) Vol. 1 dalam rangka Dies Natalis Yayasan Airlangga memperlihatkan bahwa kompetisi olahraga dan rekreasi internal tidak semata berfungsi sebagai ajang lomba, tetapi juga sebagai medium pembelajaran sosial dan kelembagaan. Hingga pertengahan Desember 2025, empat cabang lomba telah rampung dilaksanakan, yakni futsal, badminton, catur, dan tenis meja, sementara tiga agenda lain—Tumpeng Competition, Jalan Santai, dan Fun Quiz—dijadwalkan berlangsung pada 20 Desember 2025.

Ketua Panitia Dies Natalis Yayasan Airlangga, Dicky Satrio Ikhsan Utomo, S.Kom., M.Kom., menilai pelaksanaan lomba sejauh ini berjalan dalam koridor yang terorganisasi dengan baik dan menunjukkan tingkat partisipasi yang konsisten dari seluruh unit. Menurutnya, keberhasilan panitia bukan hanya terletak pada kelancaran teknis, tetapi pada tumbuhnya iklim kompetisi yang sehat dan partisipatif.

Ketua Panitia Dies Natalis Yayasan Airlangga, Dicky Satrio Ikhsan Utomo, S.Kom., M.Kom.

“Tahun ini, dinamika pertandingan terasa lebih hidup. Beberapa cabang bahkan menunjukkan peningkatan kualitas kompetisi dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Dicky.

Kompetisi yang Menguji Strategi, Bukan Sekadar Keterampilan

Dari sejumlah cabang yang telah dipertandingkan, futsal dan badminton menjadi dua nomor yang paling menyita perhatian. Kedua cabang ini dinilai paling kompetitif, terutama dengan munculnya divisi Tendik Universitas Mulia sebagai penantang baru yang mampu mengubah peta persaingan.

Pada cabang catur, Universitas Mulia keluar sebagai juara setelah memimpin klasemen akhir dengan 9 poin, hasil dari tiga kemenangan dan satu kekalahan. Keunggulan Universitas Mulia tidak hanya ditentukan oleh jumlah kemenangan, tetapi juga oleh efektivitas strategi permainan, tercermin dari selisih poin papan yang lebih baik dibandingkan pesaing terdekatnya, Tendik UM Airlangga, yang juga mengoleksi 9 poin namun memiliki selisih nol. Sementara SMK Airlangga menempati posisi ketiga, disusul Yayasan Airlangga dan SMP Airlangga.

Di badminton, dominasi Tendik UM terlihat lebih tegas. Menyapu bersih seluruh pertandingan, Tendik UM meraih medali emas dengan catatan empat kemenangan, 12 poin, dan selisih angka +12. Konsistensi permainan dan kedalaman tim menjadi faktor kunci, sementara SMK Airlangga dan Universitas Mulia masing-masing mengamankan perak dan perunggu.

Adapun di futsal, Universitas Mulia tampil sebagai juara dengan performa ofensif yang mencolok. Dari empat pertandingan, tim ini mencetak 16 gol dan hanya kebobolan dua kali, menghasilkan selisih gol +14. Capaian ini menegaskan bahwa keunggulan tidak hanya dibangun dari kemampuan individu, tetapi dari koordinasi tim dan pengelolaan strategi pertandingan. Tendik UM menyusul di posisi kedua, diikuti BPH Yayasan dan SMK Airlangga yang bersaing ketat di papan tengah.

Direktur Eksekutif BPH Yayasan Airlangga, Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H., berhadapan dengan H. M. Rizal Effendi, S.E., dalam salah satu pertandingan cabang olahraga pada rangkaian ASIC Vol. 1.

Sistem Beregu dan Pembentukan Kohesi Antarunit

Salah satu pendekatan yang secara sadar diterapkan panitia pada ASIC Vol. 1 adalah penekanan pada sistem beregu. Bagi Dicky, pilihan ini bukan tanpa alasan. Sistem beregu mendorong setiap unit untuk membangun komunikasi internal, membagi peran, serta merumuskan strategi secara kolektif.

“Pemenang tahun ini bukan hasil kerja individual. Setiap tim dipaksa untuk duduk bersama, menyusun strategi, dan saling menutupi kekurangan,” jelasnya.

Pendekatan ini berdampak langsung pada interaksi lintas unit pendidikan di bawah Yayasan Airlangga. Guru, tenaga kependidikan, dan civitas akademika dari berbagai jenjang tidak lagi bertemu dalam konteks struktural formal, tetapi dalam ruang sosial yang setara dan kolaboratif.

Kaprodi Hukum Universitas Mulia, Ashar, melepaskan tendangan (shoot) ke arah gawang lawan pada pertandingan futsal ASIC Vol. 1.

Partisipasi sebagai Pernyataan Komitmen

Di tengah persaingan yang ketat, terdapat pula cerita-cerita kecil yang justru merepresentasikan makna Dies Natalis secara lebih substantif. Salah satunya datang dari SMP Airlangga, yang hanya berbekal empat orang peserta, namun tetap mengikuti seluruh cabang lomba hingga tuntas.

Bagi panitia, partisipasi tersebut tidak dapat diukur dengan medali atau peringkat.

“Ini soal komitmen dan semangat kebersamaan. Dengan keterbatasan personel, mereka tetap hadir dan menyelesaikan semua lomba,” ungkap Dicky.

Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Universitas Mulia, Wibisono bersiap menangkis serangan lawan dalam pertandingan bulu tangkis ASIC Vol. 1.

Klasemen Medali dan Dinamika yang Masih Terbuka

Secara agregat, klasemen sementara perolehan medali menunjukkan persaingan yang masih terbuka. Universitas Mulia dan Tendik UM sama-sama mengoleksi tiga medali, dengan komposisi yang berbeda—Universitas Mulia unggul pada emas, sementara Tendik UM kuat di perak. SMK Airlangga menyusul dengan tiga medali, sedangkan BPH Yayasan dan SMP Airlangga masih memiliki peluang untuk memperbaiki posisi pada cabang yang belum dipertandingkan.

Dengan masih tersisanya beberapa agenda utama, ASIC Vol. 1 belum mencapai klimaksnya. Namun satu hal yang sudah terbaca jelas: Dies Natalis Yayasan Airlangga tahun ini tidak berhenti pada seremoni, melainkan menjadi ruang aktualisasi nilai kerja sama, strategi kolektif, dan kohesi kelembagaan—nilai-nilai yang relevan dengan denyut kehidupan akademik itu sendiri. (YMN)

Lisda, dosen PGPAUD Universitas Mulia, melakukan smash untuk menyambut bola dari tim lawan pada pertandingan tenis meja dalam rangkaian ASIC Vol. 1.

 

Balikpapan, 15 Desember 2025 — Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si., menghadiri acara pisah sambut Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) VI/Mulawarman yang digelar di Aula Makodam VI/Mulawarman, Senin (15/12/2025) pukul 10.00 WITA.

Acara tersebut menandai serah terima kepemimpinan dari Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, S.I.P., M.Sc. kepada Mayjen TNI Krido Pramono, S.H., M.Si. yang selanjutnya akan melanjutkan estafet kepemimpinan Kodam VI/Mulawarman, wilayah strategis yang mencakup Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

Gubernur Kalimantan Timur, H. Rudy Mas’ud, menyampaikan sambutan pada acara pisah sambut Pangdam VI/Mulawarman di Aula Makodam VI/Mulawarman, Balikpapan, Senin (15/12/2025).

Gubernur Kalimantan Timur, H. Rudy Mas’ud, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha atas amanah barunya sebagai Direktur Jenderal Imigrasi Republik Indonesia. Kepada Pangdam yang baru, Gubernur mengucapkan selamat datang sekaligus menegaskan posisi strategis Kodam VI/Mulawarman sebagai satu-satunya komando daerah militer yang wilayahnya berbatasan langsung dengan Malaysia, sehingga memerlukan kewaspadaan, sinergi, dan kepemimpinan yang kuat.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, antara lain Wakapolda Kalimantan Timur Brigjen Pol. Dr. H. Muhammad Sabilul Alif, S.H., S.I.K., M.Si., Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur H. Yono Suherman, S.T., Wakil Wali Kota Balikpapan Dr. Ir. H. Bagus Susetyo, M.M., Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur Nur Asiah, S.H., M.Hum., Kepala BIN Daerah Kalimantan Timur Kolonel Inf. Aldrin Ali Bahasoan, Komandan Kopassus di IKN, jajaran Forkopimda Balikpapan, serta Gubernur Kalimantan Utara Dr. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum., perwakilan DPRD Kaltara, dan para rektor perguruan tinggi negeri maupun swasta.

Pangdam VI/Mulawarman, Mayjen TNI Krido Pramono, S.H., M.Si., menyampaikan sambutan perdana sekaligus menegaskan komitmen melanjutkan program strategis dan memperkuat sinergi Forkopimda di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

Dalam sambutan perdananya, Mayjen TNI Krido Pramono menegaskan bahwa momentum pisah sambut ini bukan sekadar pergantian jabatan, melainkan ajang silaturahmi dan kesinambungan kepemimpinan. Ia menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha atas berbagai capaian dan fondasi strategis yang telah dibangun selama memimpin Kodam VI/Mulawarman, termasuk peran serta keluarga, khususnya istri Pangdam lama, dalam mendukung tugas negara.

Pangdam baru juga menegaskan komitmennya untuk melanjutkan dan menguatkan program-program yang telah dirintis, serta menjaga sinergi erat bersama TNI, Polri, dan seluruh unsur Forkopimda. Menurutnya, tantangan keamanan saat ini tidak lagi semata-mata berbentuk konflik bersenjata, melainkan ancaman multidimensi yang menuntut koordinasi lintas sektor, kewaspadaan sosial, dan ketangguhan wilayah.

Secara khusus, Pangdam VI/Mulawarman menekankan pentingnya menjaga stabilitas keamanan IKN Nusantara sebagai ibu kota negara, serta kesiapsiagaan TNI dalam menghadapi potensi bencana di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Ia menegaskan bahwa kekuatan sejati bukan hanya pada persenjataan, melainkan pada kehormatan dalam menjaga Merah Putih, kedaulatan negara, dan ketahanan wilayah.

Menutup sambutannya, Mayjen TNI Krido Pramono memohon doa dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara agar amanah yang diembannya dapat dijalankan dengan baik, profesional, dan penuh tanggung jawab.

Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si., tampak menghadiri acara pisah sambut Pangdam VI/Mulawarman bersama para pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta se-Kota Balikpapan.

Kehadiran Rektor Universitas Mulia dalam kegiatan ini menjadi wujud komitmen institusi pendidikan tinggi untuk terus memperkuat hubungan strategis dengan unsur TNI, pemerintah daerah, dan Forkopimda, khususnya dalam mendukung stabilitas wilayah dan pembangunan berkelanjutan di Kalimantan. (YMN)

 

Balikpapan, 8 Desember 2025— Universitas Mulia mendampingi Kelurahan Prapatan dalam penerapan administrasi digital untuk pengelolaan rumah maggot. Program ini dirancang sebagai bagian dari pengabdian masyarakat untuk merapikan alur data produksi, stok, dan penjualan, yang sebelumnya ditulis manual di kertas.

Inisiatif ini berawal dari evaluasi bersama pihak Kecamatan Balikpapan Kota mengenai sulitnya memantau aktivitas produksi secara cepat. Sistem berbasis digital dipandang lebih tepat karena memungkinkan informasi dibuka dari mana saja, tanpa menunggu bundel laporan fisik. Keputusan dapat diambil saat data masuk, bukan setelah menelusuri arsip.

Pendamping kegiatan dari Universitas Mulia, Muhammad Syafii, S.Kom., M.Kom., menjelaskan bahwa pemetaan kebutuhan dilakukan melalui komunikasi teknis dengan kelurahan. Materi yang disusun berangkat dari temuan lapangan: format laporan yang tersebar, waktu rekap yang panjang, dan risiko hilangnya dokumen. “Digitalisasi memberi struktur yang rapi. Data terkumpul, mudah diakses, dan bisa diverifikasi,” kata Syafii.

Muhammad Syafii, S.Kom., M.Kom., dari Universitas Mulia menjelaskan alur pencatatan administrasi digital pada sesi pelatihan di Kelurahan Prapatan.

Dalam sesi pelatihan, peserta diperkenalkan pada alur pencatatan produksi, distribusi, dan rangkuman penjualan harian melalui sistem aplikasi. Akses dibuat sederhana agar perangkat kelurahan dapat menggunakannya tanpa proses adaptasi yang panjang. Prinsipnya, teknologi disesuaikan dengan kebutuhan, bukan sebaliknya.

Bagi Universitas Mulia, kegiatan ini bukan sekadar pelatihan perangkat. Tujuan utamanya adalah membangun tata kelola layanan publik berbasis data. Hal ini sejalan dengan mandat Tri Dharma Perguruan Tinggi, di mana pengabdian dilakukan melalui keahlian akademik yang dimiliki dosen dan mahasiswa.

Konteks pengabdian tampak jelas: kelurahan memerlukan alat kerja yang terukur, sementara kampus memiliki kapasitas untuk merancang dan mendampingi implementasi. Kolaborasi ini menempatkan Universitas Mulia sebagai mitra teknis yang memastikan sistem berjalan dan dimengerti oleh pengguna.

Program di Kelurahan Prapatan melanjutkan pendampingan yang telah dilakukan pada kelurahan lain di wilayah Kecamatan Balikpapan Kota. Tahapannya berulang: memetakan kebutuhan, menyusun materi, menguji pemahaman, lalu memberi tindak lanjut. Dengan cara ini, setiap kelurahan mendapatkan intervensi yang sama, namun kontennya menyesuaikan realitas lapangan.

Pendampingan digital menghasilkan perubahan cara kerja: laporan tidak lagi menumpuk di map, penghitungan stok tidak bergantung pada ingatan, dan pembacaan data menjadi cepat. Langkah ini sederhana, tetapi memengaruhi banyak aspek: distribusi tanggung jawab, akurasi catatan, hingga transparansi.

Di sisi akademik, Universitas Mulia memanfaatkan kegiatan ini sebagai sarana pembelajaran berbasis praktik. Setiap evaluasi dan temuan menjadi bahan refleksi untuk pengembangan model pengabdian berikutnya. Kampus memperoleh pengalaman langsung, kelurahan mendapatkan alat kerja yang lebih efisien. (YMN)

 

Balikpapan, 8 Desember 2025 — Mahasiswa Universitas Mulia melalui UKM LDK Al-Izzah mengadakan aksi penggalangan dana untuk membantu korban banjir bandang di Sumatra. Kegiatan dilaksanakan pada 4–5 Desember 2025 di lingkungan Kampus Universitas Mulia dan mendapat dukungan dari dosen serta mahasiswa.

Pembina UKM LDK Al-Izzah, Wahyu Nur Alimyaningtias, S.Kom., M.Kom., menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengumpulkan bantuan, tetapi juga untuk menumbuhkan kesadaran kritis mengenai bencana.
“Mahasiswa memiliki peran sebagai agen perubahan sekaligus kontrol sosial. Kepedulian tidak hanya berhenti pada empati, tetapi juga tindakan nyata dan pemikiran intelektual,” ujarnya.

Wahyu Nur Alimyaningtias, S.Kom., M.Kom., Pembina UKM LDK Al-Izzah UM, berfoto bersama para aktivis akhwat usai aksi solidaritas kampus.

Dalam penggalangan dana selama dua hari, relawan menyisir kelas-kelas pada waktu kuliah pagi dan malam. Dana yang terkumpul melalui QRIS berjumlah Rp2.707.000 dan disalurkan melalui Human Initiative. Selain itu, donasi sebesar dari Rp5.032.000 yang didapat melalui sumbagan langsung (kotak ifaq) disalurkan melalui Nurul Hayat sebagai mitra kampus dalam kegiatan filantropi.

Menurut Wahyu, penggalangan dana merupakan bagian dari tanggung jawab sosial kampus. Ia menilai bencana tidak hanya isu alamiah, tetapi juga terkait tata kelola lingkungan, mitigasi, dan kepedulian masyarakat.
“Mahasiswa diharapkan mampu memberikan edukasi yang benar kepada masyarakat, mendorong inovasi kebencanaan, dan hadir sebagai jembatan antara dunia akademik dan masyarakat,” katanya.

Respons civitas akademika dinilai sangat positif. Banyak dosen memberikan kesempatan bagi relawan untuk menyampaikan maksud kegiatan, dan mahasiswa menyambut antusias, termasuk melalui pembayaran nontunai melalui QRIS.

Wahyu menambahkan bahwa kesadaran ekologis dan solidaritas kemanusiaan perlu dijaga secara berkelanjutan.
“Gerakan ini adalah momentum untuk membangun kepedulian bersama. Bencana tidak boleh hanya menjadi berita yang lewat, tetapi panggilan untuk melindungi alam dan sesama,” tandasnya. (YMN)

Balikpapan, 8 Desember 2025—Mahasiswa Universitas Mulia melalui LDK Al-Izzah mengadakan aksi solidaritas penggalangan dana untuk membantu korban bencana di Sumatra. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari dengan menyisir seluruh gedung kampus, kelas pagi maupun malam. Total dana yang terhimpun mencapai Rp7.739.000, terdiri dari Rp5.032.000 donasi tunai melalui kotak infaq dan Rp2.707.000 melalui QRIS yang masuk langsung ke rekening Human Initiative.

Aktivis LDK Al-Izzah UM mengumpulkan donasi dari mahasiswa kelas malam sebagai bentuk solidaritas untuk korban bencana Sumatra.

Koordinator aksi sekaligus Ketua LDK Al-Izzah UM, Qolby Zakin, mengatakan pemicu kegiatan ini adalah rasa kemanusiaan dan ukhuwah. Menurutnya, kabar mengenai korban jiwa dan kerusakan di Sumatra memunculkan keinginan untuk ikut membantu.

“Rasanya pilu melihat saudara-saudari kita di Sumatra kehilangan nyawa, harta, dan tempat tinggal. Hati kami tergerak; kami ingin membantu tidak hanya lewat doa, tapi juga ikhtiar nyata dengan menggalang dana keliling kampus,” ujarnya.

Selain mengumpulkan donasi, aksi ini juga dimaksudkan untuk menumbuhkan empati di lingkungan kampus. Aksi dilakukan dengan mendatangi kelas saat pergantian jam kuliah, menyampaikan maksud secara singkat setelah memperoleh izin dari dosen.

Penggalangan dana berlangsung di Fakultas Hukum Kelas Pagi, dengan antusiasme mahasiswa dalam mendukung aksi kemanusiaan.

Aksi ini digelar setelah adanya tawaran kerja sama dari Human Initiative Kaltim. Seluruh dana yang terkumpul dari penggalangan di kelas akan diserahkan penuh kepada lembaga tersebut untuk disalurkan ke lokasi bencana. LDK Al-Izzah juga tetap bekerja sama dengan Nurul Hayat sebagai pihak yang sudah memiliki hubungan resmi dengan kampus, membuka kesempatan donasi bagi civitas akademika melalui jalur tersebut.

Untuk memaksimalkan penggalangan, anggota UKM dibagi menjadi dua tim besar untuk menyisir fakultas: Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Humaniora dan Kesehatan, dan Fakultas Teknik. Setiap tim memiliki peran yang jelas, dari dokumentasi, pembawa kotak donasi, hingga anggota yang bertugas meminta izin masuk kepada dosen atau ketua kelas.

Seorang dosen menyerahkan donasinya kepada aktivis LDK Al-Izzah di area parkir kampus sebagai wujud kepedulian.

Respons kampus dinilai positif. Banyak dosen memberikan dukungan dan memberi kesempatan bagi relawan Al-Izzah untuk masuk ke kelas.

“Banyak dosen langsung mengeluarkan beberapa lembar merah dari dompet untuk disumbangkan. Melihat dukungan total dari para dosen itu sangat memotivasi,” tutur Qolby.

Beberapa mahasiswa juga menunjukkan antusiasme ketika mengetahui metode pembayaran tanpa tunai tersedia.

“Ada yang kecewa karena tidak bawa uang tunai, tetapi begitu kami sampaikan bisa pakai QRIS, mereka langsung teriak antusias, ‘Alhamdulillah!’,” katanya.

Seorang mahasiswi melakukan pembayaran donasi melalui QRIS untuk membantu penanganan bencana di Sumatra.

Menurut Qolby, bagi mahasiswa UM, kegiatan ini merupakan wujud persaudaraan sesama muslim dan sebangsa.

Ia mengutip sabda Nabi Muhammad tentang mukmin yang ibarat satu tubuh, di mana jika satu bagian sakit, seluruh tubuh merasakannya. Solidaritas dinilai sebagai bentuk pemenuhan tanggung jawab kemanusiaan.

Langkah setelah penggalangan adalah menyerahkan hasil donasi kepada Human Initiative. LDK Al-Izzah akan mengawal proses distribusi dan membagikan dokumentasi resmi penyaluran melalui media sosial untuk menjaga transparansi.

“Nantinya akan ada foto dan video penyaluran dari pihak Human Initiative. Kami akan publikasikan di Instagram resmi UKM Al-Izzah agar civitas akademika bisa melihat bukti penyalurannya,” ujar Qolby.

Seorang ibu kantin menyumbangkan donasi yang diterima oleh aktivis LDK Al-Izzah UM sebagai bagian dari aksi peduli bencana Sumatra.

Semangat relawan dijaga dengan mengingatkan kembali niat, memperkuat kebersamaan, dan menjadikan kegiatan ini sebagai amal jariyah.

Di akhir wawancara, Qolby menyampaikan pesan kepada masyarakat agar bencana tidak hanya menjadi berita duka yang berlalu.

“Peristiwa di Sumatra adalah panggilan hati. Doa adalah energi, tetapi aksi nyata, baik itu donasi sekecil apa pun, tenaga, adalah manifestasi keimanan kita.” (YMN)