Tag Archive for: Rektor

Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa'i saat menerima tamu di ruang kerjanya, Kamis (5/10). Foto: Media Kreatif

UM – Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si memberikan masukan untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan kawasan penyangga. Masukan untuk menanggapi berita yang dimuat media Kaltim Post berjudul Kesenjangan Pembangunan Bikin Was-was, yang terbit pada Jumat (27/10) yang lalu.

“Judul itu merupakan hasil ulasan pernyataan Pj. Gubernur Kalimantan Timur, Bapak Akmal Malik, pada saat membuka acara Seminar Nasional Strategi dan Kebijakan Penyelenggara Pembangunan IKN terkait Peran Serta Pelaku Jasa Konstruksi di Provinsi Kaltim, Jumat (27/10),” tutur Prof. Ahsin.

Menurutnya, Pj. Gubernur Kaltim menyebut koneksitas antara IKN baru dengan kawasan penyangga menjadi hal krusial agar disparitas pembangunan tidak menimbulkan gejolak sosial di kemudian hari.

“Saya sangat sependapat dengan Bapak Gubernur, jangan sampai ketika IKN sudah dipindahkan dari Jakarta ke Nusantara (nama ibu kota baru) menimbulkan masalah-masalah sosial kemasyarakatan yang dapat menjadi api dalam sekam atau istilah Bapak Gubernur akan menimbulkan gejolak sosial,” tuturnya.

Pasalnya, warga Kaltim tentu tidak menginginkan pembangunan IKN yang digagas dengan konsep Smart City tersebut akan menemukan kendala dalam implementasinya untuk menyelaraskan pembangunan IKN dengan wilayah penyangga (Buffer Area).

Prof. Ahsin berharap kepindahan IKN harus mampu menyelaraskan pembangunan dan memberikan jaminan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar. Oleh karena itu, Prof. Ahsin mengusulkan adanya Blueprint pembangunan IKN dan wilayah penyangga.

“Blueprint pembangunan IKN yang terkoneksi dengan wilayah penyangga adalah sebuah kedigjayaan, agar ketika IKN sudah pindah tidak akan menimbulkan konflik-konflik sosial atau minimal dapat dimitigasi,” ungkapnya.

Hal ini mengingat pernyataan Pj. Gubernur Kaltim pada berita yang dimaksud Blueprint belum ada, padahal IKN menurut rencana akan ditempati mulai tahun depan, tahun 2024.

“Kita masyarakat Kalimantan Timur tidak boleh tinggal diam dan harus mendesak agar Blueprint IKN yang terkoneksi dengan wilayah penyangga segera dirampungkan oleh Pemerintah Pusat,” tutur Prof. Ahsin.

Dengan selesainya Blueprint, selanjutnya perlu disosialisasikan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, khususnya Kabupaten-kabupaten di wilayah penyangga, seperti Kabupaten Panajam Pasar Utara dan Kabupaten Kutai Kertanegara.

Termasuk disosialisasikan untuk Kota Samarinda sebagai ibukota Provinsi dan Balikpapan sebagai Kota yang memiliki infrastruktur pendukung utama IKN seperti Bandara Internasional, Pelabuhan Internasional, industri strategis nasional, dan lainnya.

Menurutnya, Blueprint IKN sangat penting bagi Pementah Provinsi dan Kabupaten Kota di kawasan penyangga sebagai rujukan penyusunan Blueprint pembangunan daerahnya masing-masing.

Hal ini diharapkan agar dapat terkoneksi dan terintegrasi sehingga segala potensi resiko disparitas atau kesenjangan IKN dengan Kabupaten Kota di wilayah penyangga tidak akan terjadi atau dapat diminimalkan.

Untuk itu, Prof. Ahsin mengusulkan Badan Otorita IKN menggandeng para pakar, tokoh masyarakat, tokoh adat yang ada di daerah Kalimantan Timur agar duduk bersama agar Blueprint yang dibuat nantinya dapat mengakomodir kearifan lokal, sosio kultural, kondisi geografis dan demografis bumi dan masyarakat Kalimantan yang spesifik.

“Tentunya mereka, para tokoh, lebih banyak merasakan dan mengetahui daerahnya ketimbang para pakar luar daerah yang kadang-kadang mendapatkan informasi hanya dari referensi-referensi,” tutur Prof. Ahsin.

Konsep Smart City dan Pembangunan Terintegrasi

Smart City merupakan konsep dalam pembangunan IKN yang diharapkan mampu mengatasi isu dan permasalahan dalam pembangunan perkotaan di masa yang akan datang.

Untuk mewujudkan konsep tersebut, menurut Prof. Ahsin, diperlukan data wilayah penyangga yang valid dan akurat serta teknologi inovatif berbasis potensi wilayah.

Dirinya menyarankan pembangunan Smart City sebaiknya diikuti dengan keberhasilan pembenahan di wilayah penyangganya. Penerapan standar dalam pembangunan infrastruktur baik dalam pembangunan IKN maupun infrastruktur pendukung di daerah penyangga akan membantu pencapaian kondisi ideal IKN dan wilayah penyangganya.

“Menurut hemat saya, beberapa elemen penting untuk mengintegrasikan pembangunan IKN dengan kawasan penyangga yang dapat dilakukan antara lain pembangunan sarana fisik seperti jaringan jalan, listrik, air dan telekomunikasi yang mendukung pengembangan potensi ekonomi potensial yang akan dikembangkan sebagai penyangga IKN,” tuturnya.

Berikutnya adalah pembangunan kelembagaan formal dan informal yang akan mendukung berkembangnya sektor ekonomi baru untuk menyangga IKN serta mengembangan pusat ekonomi baru sesuai potensi daerah yang kelak diharapkan mampu memberikan dukungan sandang dan pangan, termasuk ekowisata kepada penduduk baru IKN.

“Dan yang terakhir adalah memberikan perlindungan dan kepastian hukum terhadap hukum adat dan kearifan lokal masyarakat yang ada di wilayah penyangga IKN,” sebut Prof. Ahsin.

Ia mengatakan, pembenahan wilayah penyangga IKN, menurut para ahli yang ditulis di berbagai jurnal dan media, dapat dilakukan melalui pembangunan terintegrasi antar berbagai level pemerintahan, antar tata ruang, antar fungsi, dan antar sektor.

Meski demikian, pembangunan terintegrasi memerlukan komunikasi, koordinasi dan kerjasama berbagai sektor di tingkat berbagai level pemerintahan.

“Oleh karena itu, diperlukan strategi koordinasi yang efektif untuk pengintegrasian pembangunan antara wilayah IKN dengan wilayah penyangga. Semoga IKN jaya menuju Kota terbaik dunia,” pungkasnya.

(SA/Puskomjar)

Rektor Prof. Muhammad Ahsin Rifa'i saat memberikan pengarahan pada apel pagi, Senin (18/9). Foto: Puskomjar

UM – Hari pertama perkuliahan Semester Ganjil 2023/2024 pada Senin (18/9) pagi berjalan lancar. Rektor Prof. Muhammad Ahsin Rifa’i mengawali dengan melaksanakan jalan kaki keliling kampus dan apel pagi bersama Wakil Rektor Wisnu Hera Pamungkas dan Wakil Rektor Yusuf Wibisono serta kepala biro, dosen, dan karyawan.

“Alhamdulillah puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala Tuhan Yang Maha Esa. Pada hari ini saya sudah mengikuti kegiatan yang pertama tadi jalan keliling melihat kampus Universitas Mulia,” tutur Prof. Ahsin saat memberikan sambutan apel pagi.

“Sesuai dengan nama Universitas Mulia, dan mudah-mudahan seluruh civitas akademiknya, juga sesuai dengan namanya, menghasilkan pendidikan tinggi yang tujuannya sangat mulia untuk meningkatkan SDM atau sumber daya manusia yang mulia,” tambah Prof. Ahsin.

Untuk itu, Rektor berharap kegiatan apel pagi rutin tersebut dapat menyatukan rasa dan menambah motivasi sivitas akademika untuk bekerja. “Apalagi pekerjaan kita ini sudah ada, nanti akan sedikit berubah dengan kebijakan yang saya sampaikan pada saat saya dilantik kemarin dengan adanya Permendikbud Nomor 53 Tahun 2023,” tutur Prof. Ahsin.

Dengan peraturan menteri tersebut, Rektor mengingatkan bahwa perguruan tinggi ini ke depan tidak lagi dibatasi peraturan yang mengikat seperti sebelumnya. “Nah, ini nanti diharapkan akan memudahkan kita untuk menghasilkan sumber daya manusia ataupun kurikulum yang tidak terlalu terikat dengan aturan-aturan,” tuturnya.

Meski demikian, Rektor mengingatkan untuk tetap bersabar menunggu detail atau petunjuk pelaksanaan peraturan menteri tersebut sebelum melakukan improvisasi menyusun buku besar.

Terhadap kebijakan yang baru nanti, Rektor berharap seluruh sivitas akademika saling bekerja sama dan berkolaborasi. “Yang ingin saya sampaikan pada hari ini, saya hadir di sini niatannya betul-betul ingin membantu, kemudian menjadikan fokus yang sesuai dengan visi akan menjadi apa,” tuturnya.

Perkuliahan hari pertama di Prodi Hukum Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK), Senin (18/9). Media Kreatif

Perkuliahan hari pertama di Prodi Hukum Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK), Senin (18/9). Media Kreatif

Perkuliahan hari pertama di Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM), Senin (18/9). Media Kreatif

Perkuliahan hari pertama di Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM), Senin (18/9). Media Kreatif

Perkuliahan hari pertama di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Senin (18/9). Media Kreatif

Perkuliahan hari pertama di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Senin (18/9). Media Kreatif

Sementara itu, pagi itu pelaksanaan perkuliahan Semester Ganjil 2023/2024 mulai berlangsung di beberapa kelas. Sejak pagi mahasiswa datang tepat waktu, memarkir kendaraan di tempatnya dengan tertib, kemudian menuju ke ruang kelas masing-masing.

Aktivitas perkuliahan tampak terlihat di White Campus Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) dan Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) serta Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK).

Salah seorang dosen yang mengajar mata kuliah Teknologi Informasi yang diikuti mahasiswa baru 2023, mengatakan bahwa di hari pertama ia mengisi materi kuliah bukan saja berisi perkenalan dan kontrak kuliah seperti pada umumnya.

“Tidak cuma perkenalan dan kontrak kuliah saja, tapi yang lebih penting di hari pertama itu mahasiswa baru harus diberi pemahaman bagaimana cara meraih sukses menjalani kuliah dalam satu semester ini,” tutur dosen yang tidak ingin disebut namanya ini.

“Karena, ketika mereka sukses meraih IP 4, misalnya, maka itu berarti peluang besar untuk meraih kesuksesan, salah satunya peluang mendapatkan beasiswa, misalnya, beasiswa Kaltim Tuntas,” pungkasnya.

(SA/Puskomjar)

Rektor Universitas Mulia periode 2023-2027 Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa'i, M.Si. Foto: Media Kreatif

UM – Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si resmi dilantik sebagai Rektor Universitas Mulia periode 2023-2027 menggantikan Prof. Dr. Muhammad Rusli, M.T. Pelantikan dilakukan oleh Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, bertempat di Ruang Eksekutif White Campus, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani, Balikpapan, Jumat (15/9).

Pada kesempatan ini, turut menyaksikan seremonial pelantikan Ketua Yayasan Airlangga Hj. Mulia Hayati Devianti, Pembina Yayasan Drs. Satria Dharma, Bendahara Ny. Elly Nur Amalia Safitri, Ny. Ririn Kusdyawati dan keluarga.

Turut hadir Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI Kalimantan Dr. Drs. Muhammad Akbar, M.Si, Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat Dr. Ir. Hj. Agustiana, M.P dan staf beserta para undangan.

Direktur Eksekutif Dr. Agung Sakti mengatakan pergantian Rektor merupakan hal biasa terjadi pada perguruan tinggi. “Pergantian Rektor ini untuk penyegaran institusi,” tuturnya singkat.

Rektor sebelumnya, Prof. Rusli mengucapkan terima kasih kepada seluruh sivitas akademika yang telah bekerja sama mendorong pengembangan Unversitas Mulia. Kepada Rektor yang baru, dirinya berharap dapat lebih memajukan dan mengembangkan Universtas Mulia menjadi lebih baik.

Sementara itu, Rektor Prof. Ahsin yang merupakan Guru Besar di Bidang Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat ini berterima kasih kepada Rektor sebelumnya, yang telah meletakkan dasar-dasar manajemen di dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi di Universitas Mulia.

Kepala LLDIKTI 11 Kalimantan Dr. Drs. Muhammad Akbar, M.Si saat memberikan sambutan. Foto: Media Kreatif

Kepala LLDIKTI 11 Kalimantan Dr. Drs. Muhammad Akbar, M.Si saat memberikan sambutan. Foto: Media Kreatif

Kepala LLDIKTI 11 Kalimantan Dr. Drs. Muhammad Akbar, M.Si saat memberikan sambutan. Foto: Media Kreatif

Kepala LLDIKTI 11 Kalimantan Dr. Drs. Muhammad Akbar, M.Si saat memberikan sambutan. Foto: Media Kreatif

Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, Prof. Dr. Muhammad Rusli, M.T, dan Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa'i, M.Si. Foto: Media Kreatif

Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, Prof. Dr. Muhammad Rusli, M.T, dan Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si. Foto: Media Kreatif

Foto bersama Rektor Prof. Muhammad Ahsin Rifa'i dengan Prof. M Rusli, Ketua Yayasan Hj. Mulia Hayati, Direktur Eksekutif Dr. Agung Sakti, Drs. Satria Dharma, pejabat LLDIKTI 11 Dr. M Akbar, Dekan FPK ULM Dr. Agustiana, dan pengurus Yayasan. Foto: Media Kreatif

Foto bersama Rektor Prof. Muhammad Ahsin Rifa’i dengan Prof. M Rusli, Ketua Yayasan Hj. Mulia Hayati, Direktur Eksekutif Dr. Agung Sakti, Drs. Satria Dharma, pejabat LLDIKTI 11 Dr. M Akbar, Dekan FPK ULM Dr. Agustiana, dan pengurus Yayasan. Foto: Media Kreatif

Foto bersama Rektor Prof. Muhammad Ahsin Rifa'i dengan Prof. M Rusli, Ketua Yayasan Hj. Mulia Hayati, Direktur Eksekutif Dr. Agung Sakti, Drs. Satria Dharma, pejabat LLDIKTI 11 Dr. M Akbar, Dekan FPK ULM Dr. Agustiana, Wakil Rektor Yusuf Wibisono, Wisnu Hera Pamungkas, Mundzir, serta Dekan di Universitas Mulia. Foto: Media Kreatif

Foto bersama Rektor Prof. Muhammad Ahsin Rifa’i dengan Prof. M Rusli, Ketua Yayasan Hj. Mulia Hayati, Direktur Eksekutif Dr. Agung Sakti, Drs. Satria Dharma, pejabat LLDIKTI 11 Dr. M Akbar, Dekan FPK ULM Dr. Agustiana, Wakil Rektor Yusuf Wibisono, Wisnu Hera Pamungkas, Mundzir, serta Dekan di Universitas Mulia. Foto: Media Kreatif

“Bapak satu-satunya, yang saya dengar, Profesor IT kebanggaan LLDIKTI Wilayah 11. Semoga, meskipun tidak lagi menjabat Rektor, dapat membantu kami di sini memberikan masukan dan saran,” tutur Prof. Ahsin.

Menurutnya, pengalaman-pengalaman selama menjabat Rektor sebelumnya sangat dibutuhkan. “Sehingga kami bisa meneruskan yang baik, ya tentu diberikan saran-saran apa yang harus kami lakukan di masa yang akan datang,” tuturnya.

Pria kelahiran Kotabaru Kalimantan Selatan, 5 September 1966 ini merupakan lulusan Program Studi Budidaya Perairan S1 Universitas Lambung Mangkurat tahun 1990.

Kemudian menyelesaikan pendidikan S2 pada Program Studi Pengelolaan Pesisir dan Laut Dangkal Universitas Hasanuddin Makassar tahun 1998. Di perguruan tinggi yang sama, ia menyelesaikan pendidikan S3 Ilmu Pertanian/Kelautan tahun 2009.

Terkait program kerja ke depan, Prof. Ahsin telah mempelajari visi dan misi Universitas Mulia yang akan menjadi perguruan tinggi Technopreneur terdepan dan terkemuka di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Saya bersyukur, ternyata Universitas Mulia sudah menyusun Milestone menjadi lima Milestone. Pertama, sudah dilewati tahun ini yang disebut dengan istilahnya Teaching University,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia melihat ada beberapa hal yang belum atau masih dalam tahap penyusunan agar memenuhi syarat sebagai Teaching University. “Kita harus kuat dulu SDM-nya, infrastrukturnya, dan lain sebagainya,” tuturnya,

“Jadi ini yang mungkin menjadi pekerjaan yang harus kita selesaikan. Tugas saya nanti masuk ke Milestone yang kedua, yaitu 2024 sampai 2028, Riset dan Inovasi,” tambah Prof. Ahsin.

Terhadap rencana ke depan Rektor Prof. Ahsin, Kepala LLDIKTI 11 Dr. Muhammad Akbar mendorong agar seluruh sivitas akademik bekerja sama berkolaborasi untuk mewujudkan tercapainya visi dan misi perguruan tinggi.

“Semuanya itu menggembirakan bagi Kami ketika ada perguruan tinggi memiliki visi yang baik dan ada kesadaran dari seluruh sivitas untuk saling tolong-menolong, saling gotong royong dan kolaborasi, untuk maju bersama, tugasnya harus banyak kolaborasi dengan pihak luar mana saja yang bisa diajak berkomunikasi, berkolaborasi, berkontribusi ke dalam kampus,” tutur Dr. Muhammad Akbar.

Usai memberikan sambutan, Prof. Ahsin melakukan serah terima jabatan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi, yang sebelumnya dijabat Yusuf Wibisono, S.E.,M.T.I kepada Wisnu Hera Pamungkas, S.T.P., M.Eng. Sedangkan Wakil Rektor Bidang Sumber Daya yang sebelumnya dijabat Wisnu Hera Pamungkas kepada Yusuf Wibisono.

(SA/Puskomjar)

Prof. Rusli tampak menyimak salah seorang mahasiswa Program Studi S1 Informatika yang sedang menjalankan Seminar Hasil Skripsi, (7/8/2023). Foto: Puskomjar

UM – Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) RI Nadiem Anwar Makarim menerbitkan Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. Di dalamnya terdapat aturan baru terkait syarat kelulusan Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana.

Melalui aturan tersebut, skripsi tidak lagi wajib diambil oleh mahasiswa strata satu. Perguruan tinggi diberikan keleluasaan untuk menentukan syarat kelulusan tidak saja lewat skripsi, tetapi juga dalam bentuk project base, prototype, atau lainnya.

Rektor Prof. Dr. Muhammad Rusli, M.T mengatakan bahwa mahasiswa program sarjana Universitas Mulia tidak lagi wajib mengerjakan skripsi, tetapi diberikan pilihan menulis buku atau menulis karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal.

“Skripsi tetap, tapi tidak wajib. Mahasiswa diberikan alternatif selain skripsi, yakni menulis buku atau menulis jurnal,” tutur Prof. Rusli.

Meski demikian, jurnal yang dimaksud harus terindeks SINTA. “Tergantung dosen pembimbingnya. Jadi nanti pembimbing yang bertanggung jawab pada mahasiswa. Memilih menulis buku juga ada dosen pembimbingnya. Nama dosennya ikut juga di situ,” tutur Prof. Rusli.

Selesai melakukan pembimbingan, lanjut Prof. Rusli, makalah yang akan masuk di jurnal dilakukan pengujian terlebih dahulu. Begitu pula buku yang akan diterbitkan oleh penerbit dilakukan pengujian terlebih dahulu.

“Ini untuk meringankan beban mahasiswa,” tutur Prof. Rusli. Menurutnya, aturan Rektor yang mengatur tentang alternatif skripsi sudah dibuat dan akan diberlakukan pada Semester Ganjil 2023/2024 mendatang.

Senada dengan Prof. Rusli, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono mengatakan bahwa skripsi tidak dihapus, tetapi diberikan alternatif pilihan untuk mempermudah mahasiswa dalam menyelesaikan studi.

“Peraturan menteri itu sebenarnya memberi keleluasaan dan alternatif menyelesaikan studi. Sama sekali bukan menghapus skripsi,” tutur Yusuf Wibisono.

Menurut Yusuf Wibisono, ada dua alasan yang digunakan mahasiswa untuk tidak menyusun skripsi.

“Pertama adalah dari diri mahasiswa sendiri yang merasa lebih bisa menunjukkan kompetensinya dalam bentuk karya tertentu, walaupun di prodi itu umumnya adalah menyusun skripsi,” tuturnya.

Ia mencontohkan, misal, mahasiswa menciptakan karya atau produk tertentu yang bisa dikembangkan untuk manfaat yang lebih luas.

“Alasan yang kedua, bisa juga ada prodi yang memang kurang cocok untuk membuat skripsi, misalnya prodi seni tertentu,” tuturnya.

“Mahasiswa menciptakan karya seni baru, kemudian menjelaskan karya seni tersebut dalam sebuah naskah akademik yang tidak lagi menggunakan format skripsi, begitu,” tambahnya.

Meski demikian, Yusuf Wibisono berpendapat bahwa menyusun skripsi dengan baik memiliki beberapa kelebihan.

“Karena, dunia kerja itu juga memerlukan pola pikir ilmiah. Bagi fresh graduate atau lulusan baru, pola pikir ilmiah itu terbentuk salah satunya dari pengalaman dalam menyelesaikan skripsi,” ungkapnya.

Ia kemudian menceritakan bagaimana pengalamannya ketika bekerja di industri. Menurutnya, perusahaan ketika melakukan perekrutan karyawan baru, biasanya akan disiapkan dengan menjalani Management Training lebih dulu.

“Nah, yang lebih disukai dari calon karyawan adalah yang memiliki cara berpikir runtut dan ilmiah dalam mengidentifikasn permasalahan, lalu memperkuatnya dengan fakta dan data, serta teori yang melandasinya,” tutur Yusuf Wibisono.

Kesiapan para karyawan yang fresh graduate dalam menyelesaikan sebuah tantangan pekerjaan baru, akan terbantu dengan kemampuan dalam membuat perencanaan yang baik. Ini di kampus dilatih dengan menyusun Metodologi Penelitian dalam skripsi.

“Harus diselesaikan dengan metode apa, bagaimana implementasinya, cara mengujinya seperti apa. Pola-pola ini apabila diterapkan pada pekerjaan di perusahaan akan meningkatkan kualitas proses dan hasilnya juga akan lebih bagus,” terangnya.

Ia menambahkan, tentu saja perlu penyesuaian dalam setiap jenis pekerjaan. Tapi seiring dengan jam terbang, maka seorang sarjana akan tahu bagaimana implementasi pola pikir yang runtut dan ilmiah itu dalam menyelesaikan pekerjaan yang berbeda-beda.

Jadi, skripsi melatih untuk menyelesaikan permasalahan secara ilmiah, tidak berarti semua permasalahan harus dibuat seperti naskah skripsi.

Untuk itulah, ia menyayangkan adanya pemikiran keliru yang menganggap bahwa perusahaan tidak membutuhkan kemampuan menyusun skripsi. “Itu salah. Perusahaan menyukai orang yang profesional yang terlihat dari pola pikir yang runtut dan ilmiah. Tentu harus ditunjang hal lain yang juga penting yaitu attitude orang tersebut,” tambahnya.

Bagaimanapun, peraturan baru ini memberikan manfaat baik yang memberi keleluasaan bagi Program Studi dalam menentukan bentuk Tugas Akhir mahasiswa, dengan skripsi sebagai salah satu pilihannya.

Jika ditemukan bentuk baru yang memungkinkan mahasiswa untuk menunjukkan kompetensi terbaiknya, tentu layak untuk menjadi salah satu pilihan tambahan. “Yang penting, tidak disimpulkan bahwa skripsi dihapus dari pendidikan sarjana. Ini yang harus kita luruskan,” pungkasnya.

(SA/Puskomjar)

Selamat Atas Diraihnya Gelar Profesor Guru Besar Bidang Informatika, Prof. Dr. Muhammad Rusli, M.T, 12 juni 2023.

,UM – Segenap sivitas akademika Universitas Mulia mengucapkan selamat kepada Rektor Prof. Dr. Muhammad Rusli, M.T atas diraihnya gelar Profesor dalam bidang Informatika. Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Nomor 29410/M/2023 tanggal 12 Juni 2023.

Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H mengucapkan selamat untuk yang pertama kalinya sembari mengirimkan SK Kenaikan Jabatan Akademik Dosen atas nama Prof. Muhammad Rusli, dari Mendikbud Ristek Nadiem Anwar Makarim.

“Alhamdulillah, akhirnya Rektor UM Bapak M Rusli telah mendapatkan gelar Profesor (Guru Besar). Kini UM punya Profesor pertama di kampus. Selamat Prof Rusli. Kami turut bangga dan bahagia,” tutur Dr. Agung, yang diikuti ucapan selamat seluruh koleganya.

“Alhamdulillah wa syukurillah. Universitas Mulia telah mempunyai Profesor pertama yakni Prof. Dr. Drs. Muhammad Rusli, M.T. Selamat Pak Rektor moga berguna dan bermanfaat untuk Universitas Mulia pada umumnya dan keluarga khususnya. Amin x3 Ya Rabbal ‘Alamin,” tutur Dr. Sudarmo, S.H., M.M.

“Alhamdulillah. Selamat untuk Pak Rektor atas raihan Guru Besarnya. Semoga semakin berkah dan amanah dalam menyebarkan keilmuan dan meningkatkan keunggulan Universitas Mulia,” tutur Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I.

Atas ucapan selamat tersebut, Prof. Muhammad Rusli mengucapkan terima kasih dan berharap menjadi keberkahan bagi Universitas Mulia. “Terimakasih atas perhatian, harapan dan doanya. Semoga menjadi keberkahan bagi kita semua. Amiin ya rabbal alamin,” ucap Prof. Rusli.

Ketika berbincang dengan media ini di ruang kerjanya, Prof. Rusli menceritakan perjalanannya meraih gelar Profesor. Menurut Prof. Rusli, meski memiliki latar belakang pendidikan Teknik Informatika (S2) dan Teknologi Pembelajaran (S3), namun karyanya lebih banyak di bidang pengembangan Ilmu Informatika di bidang e-Learning, khususnya yang terkait dengan efektivitas pengembangan e-modul, modul-modul pembelajaran, baik yang interaktif ataupun video, baik yang bisa dipelajari secara mandiri ataupun daring.

Selanjutnya, sebagai Guru Besar, Prof. Rusli terus mendorong para dosen untuk meraih jenjang pendidikan tertinggi dan bergelar Doktor. “Untuk para dosen yang telah menerima tunjangan sertifikasi dosen, mulai semester depan kita akan wajibkan untuk publikasi pada jurnal minimal terindeks Sinta 4 dan juga Scopus,” tutur Prof. Rusli.

Prof. Rusli juga mendorong agar dosen menerbitkan buku, baik buku ajar maupun buku referensi yang diterbitkan oleh penerbit. Apabila kewajiban tersebut tidak ditunaikan, tunjangan sertifikasi dosen yang selama ini didapatkan setiap bulan terancam dihentikan.

“Ini saya tekankan agar para dosen terus meningkatkan kapasitas keilmuannya, tidak berhenti sampai di sini. Terus berusaha meningkatkan kemampuan sebagai orang yang memiliki privilege mendidik mahasiswa,” pungkasnya.

(SA/Puskomjar)

Rapat Dosen dengan Rektor menjelang Semester Ganjil 2022/2023, Rabu (14/9). Foto: Screenshot

UM – Menjelang pelaksanaan Semester Ganjil 2022/2023 yang akan dimulai Senin, 19 September 2022, Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T., mengundang seluruh dosen tetap dalam pertemuan yang digelar secara daring dan luring, Rabu (14/9). Selain mendorong seluruh dosen meningkatkan karier dalam jabatan fungsional, Rektor juga mengajak dosen meraih pendidikan setinggi-tingginya hingga Doktoral.

“Bapak/Ibu. Jika sudah mencapai gelar Doktor dan jabatan fungsional, akan ada hibah dari Dikti yang sementara ada yang belum bisa kita capai. Kenapa? Dosen-dosen dengan jabatan fungsional kita masih kurang, demikian juga yang bergelar Doktor,” tutur Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T.

Mengingat pentingnya kebutuhan dan tantangan perguruan tinggi ke depan, kata Rektor, beberapa kerja sama dengan lembaga pemerintah maupun perguruan tinggi lainnya telah dilakukan, diakuinya adanya kendala dalam mengusulkan nama-nama Doktor yang akan terlibat dalam riset kerja sama tersebut.

“Dengan demikian Bapak Ibu, di samping perlunya meningkatkan jumlah Dosen dalam jabatan fungsional, juga jumlah Dosen dengan kualifikasi Doktor harus diperbanyak secara signifikan,” tegas Rektor. Hal ini juga nantinya dapat meningkatkan peringkat akreditasi institusi maupun program studi, misalnya, dari peringkat Baik menjadi Baik Sekali (minimal).

“Untuk itu, silakan bapak/ibu Dosen mengejar/menggapai jabatan fungsional setinggi mungkin sampai dengan Guru Besar/Profesor, demikian juga yang ingin bergelar Doktor” tuturnya.

Selain memberikan keuntungan yang besar bagi perguruan tinggi, dengan mengurus dan meningkatkan jabatan fungsional, dosen juga berpeluang meningkatkan karier hingga kesempatan mendapatkan pendanaan hibah dan mendapatkan tunjangan Sertifikasi Dosen.

Oleh karena itu, Rektor terus mengingatkan agar dosen selain memiliki kapasitas untuk meningkatkan kemampuan dalam pendidikan dan pengajaran, dosen juga diharapkan untuk tidak melupakan kewajibannya dalam tridarma perguruan tinggi lainnya serta meningkatkan karier fungsionalnya.

Pada kesempatan ini, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi, Yusuf Wibisono melakukan Grand Launching E-Learning Lentera yang akan siap digunakan di awal semester ini. Grand Launching Lentera ini diresmikan oleh Rektor Universitas Mulia.

Lentera merupakan aplikasi E-Learning berbasis LMS-Moodle yang telah dikembangkan oleh Dosen PSDKU Samarinda Muhammad Yani, S.Kom., M.TI bersama dengan anggota Tim Pengembang lainnya, termasuk Dr. Muhammad Rusli sebagai Penasehat Ahli

Dengan dibukanya Lentera, Rektor berharap seluruh dosen nantinya dapat menggunakannya untuk mendukung kegiatan pembelajaran di kelas baik secara online (sinkron/asinkron) maupun untuk evaluasi pembelajaran seperti tugas, kuis, maupun ujian.

“Bapak Ibu nantinya harus siap dengan materi pertemuan pertama sampai dengan pertemuan akhir, demikian juga dengan soal-soal kuis/tugas/UTS/UAS. Mungkin siapnya tidak harus serentak, pertama boleh siap materi pertemuan pertama, kedua, dan ketiga, kemudian materi pertemuan berikutnya. Itu bisa di-upload di Lentera,” tutur Rektor mengingatkan.

Rektor sempat menuturkan pengalamannya, suatu ketika saat selesai melaksanakan ujian, seorang mahasiswa melaporkan bahwa dirinya telah melaksanakan ujian dan mengumpulkan ujian. Namun dalam E-Learning tidak terekam dengan baik.

“Setelah saya cek, memang datanya tidak ada, namun mahasiswa bisa menunjukkan hasil screenshoot-nya. Nah, itu bagaimana Bapak/Ibu? Silakan Bapak/Ibu melakukan update nilainya,” tutur Rektor.

Rektor berharap upaya meningkatkan kualitas pembelajaran akan terus dilakukan secara bertahap, baik dari sisi kompetensi Dosen, sarana dan prasarana, sebagaimana yang ada dalam Rencana Strategis (Renstra) perguruan tinggi.

Rektor juga mendorong para dosen mengikuti pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan Universitas Mulia, baik pelatihan yang mendukung dosen untuk berkarir, baik karier di struktural maupun karier fungsional.

(SA/Puskomjar)

Komunitas Bedah Buku Bisnis yang diikuti profesional, praktisi, akademisi yang dikoordinasi oleh Gatot Widayanto dan Budi Rahardjo, saat membahas buku Unboss, Rabu (13/4) menjelang berbuka puasa Ramadan. Foto: Zoom.

UM – Rektor Dr. Muhammad Rusli menjadi Guest dalam forum diskusi daring bedah buku bisnis tentang Leadership berjudul Unboss. Diskusi diikuti 26 orang profesional, pimpinan perusahaan, hingga praktisi yang tergabung dalam komunitas Bedah Buku Bisnis, Rabu (13/4) menjelang buka puasa Ramadan.

Pada kesempatan tersebut, Dr. Rusli untuk pertama kalinya mengikuti diskusi setelah menerima undangan Subur Anugerah, dosen Informatika Universitas Mulia. Subur tampil sebagai pengulas buku Unboss. Sebagai moderator Addy Kurnia Komara, seorang Profesional Engineer yang bekerja di Telin, perusahaan telekomunikasi besar di Hong Kong.

“Buku yang saya ulas ini bercerita tentang kepemimpinan di era industri 4.0 saat ini. Saya diminta mengundang seorang pimpinan yang berkenan menjadi Guest untuk berbagi pengalaman. Alhamdulillah, ternyata Bapak Rektor berkenan,” tutur Subur Anugerah.

Ia mengaku merasakan canggung saat mengundang Rektor mengingat kegiatan tersebut bersifat non-formal dan bukan kegiatan akademik. “Mengingat kegiatan Bapak Rektor yang cukup padat, maka saya juga mengundang Pak Yusuf Wibisono Wakil Rektor. Alhamdulillah beliau juga berkenan menggantikan Bapak Rektor apabila berhalangan,” tuturnya.

Unboss ditulis oleh Jacob Botter (36), seorang Blogger dari Denmark. Jacob merupakan pendiri perusahaan konsultan media sosial Wemind (2005), dan menciptakan konsep NQ (kecerdasan berjejaring) dengan bukunya NQ: Involvement with Social Media. Wemind was a digital agency, started up in 2007 with social media as their focal point.

“Sebenarnya bukan Jacob sendiri yang menulisnya, mungkin lebih tepatnya meramu masukan dari seluruh koleganya, termasuk dari Lars Kolind (71), mantan Ketua World Scout Foundation dan anggota World Scout Committee,” tutur Subur mengawali cerita.

Dari hasil kolaborasi ratusan kolega tersebut, Jacob berhasil menyusun Unboss hingga 20 lebih kasus yang berbeda. “Nama-nama mereka tersusun di belakang buku. Menariknya, buku Unboss ini merupakan implementasi konsep Unboss yang dia ciptakan. Artinya, meskipun dia blogger, sering menulis gagasan, tapi berhasil diwujudkan,” tuturnya.

Oleh karena itu, Subur tidak menampik apabila kemungkinan konsep Unboss akan semakin berkembang lagi di masa yang akan datang.

Istilah Unboss berarti lawan dari Boss. Unboss mengubah mindset bahwa hubungan bos dan karyawan menjadi relasi yang setara. Lokasi kerja tak lagi terpatok pada letak geografis. Tujuan perusahaan menjadi ke arah sosial. Semuanya bergerak mewujudkan visi. Manfaatnya lebih kepada publik. Tidak selalu profit.

“Leadership ala Unboss, bukan berarti Unboss menghilangkan Leadership, bukan pula tidak ada pimpinan, tetapi Unboss itu lebih kepada gaya kepemimpinan yang saat ini lebih cocok diterapkan dibanding gaya konvensional ala Boss,” tuturnya.

Penulis buku ini, menurutnya, ingin menghilangkan seluruh silo yang ada di organisasi. Silo berarti kurang informasi, miskin informasi, menyembunyikan informasi, atau tidak membagikan informasi sehingga mengganggu koordinasi antar bagian di sebuah organisasi atau perusahaan.

Konsep Unboss lebih cocok untuk perusahaan berbasis pengetahuan, yaitu perusahaan yang membuka diri dan menciptakan sebuah ekosistem penciptaan nilai melalui kemitraan-kemitraan timbal balik yang semuanya bekerja untuk visi yang sama.

Unboss juga cocok pada pekerjaan berbasis pengetahuan, yaitu pekerja yang menggunakan energi, kreativitas, dan imajinasi untuk menunaikan tugas-tugas yang sering tidak didefinisikan dengan jelas dan kerangka kerjanya sulit ditangkap. Informasi yang tersedia terbatas dan kerap tidak terstruktur. Tugas dan sasaran atau tujuan pun bisa jadi berubah setiap waktu.

“Oleh karena itu, saya rasa konsep Unboss ini bagus diterapkan di perguruan tinggi, misalnya, hubungan antara dosen dengan mahasiswa,” tutur Subur.

Ia memberi contoh, suatu ketika mahasiswa menghubungi atau mengabari dosen pada waktu tengah malam bahwa dia ingin bimbingan skripsi. Meski dosen tersebut membaca pesan tersebut, tapi tidak serta merta membalasnya. Dosen akan menunggu hingga pagi lalu membalasnya.

Alasannya, dosen tersebut tidak ingin melanggar sesuatu yang sudah disepakati secara umum bahwa menghubungi dosen tengah malam di waktu istirahat hanya untuk janjian bimbingan adalah tidak benar secara etika dan norma ketimuran.

“Itu berarti dosen Unboss. Beda dengan dosen Boss yang dengan cepat membalas pesan sambil menyisipkan stiker marah dan membumbui pesan ‘kamu harus tahu diri ya!’,” tuturnya sembari tersenyum.

Sementara itu, Rektor memberikan tanggapan bahwa konsep Unboss cocok diterapkan dimanapun organisasi atau perusahaan. Berdasarkan pengalamannya bekerja di berbagai perusahaan dan organisasi, konsep Unboss bahkan sudah diterapkan oleh banyak pimpinan lebih jauh sebelum buku Unboss ini terbit.

Dr. Rusli kemudian bercerita, ketika bekerja di sebuah perusahaan, dirinya didatangi oleh pimpinannya agar mempelajari sebuah jurnal. Selesai mempelajarinya, giliran Dr. Rusli mendatangi ruangan pimpinannya untuk mengembalikan jurnal tersebut.

“Saya kaget, di mejanya ada banyak buku yang dibuka, belum ditutup. Saat itu belum ada Google. Jadi itulah Unboss pertama kali yang saya jumpai,” ungkap Dr. Rusli. Buku-buku yang dibuka tersebut sedang dipelajari pimpinannya yang mantan direksi sebuah perusahaan.

“Dalam bekerja, seorang Direktur maupun Peneliti Muda semuanya sama, yang penting yang dihargai adalah argumentasi ilmiahnya,” ungkapnya. Selama 20 tahun bekerja tersebut, dirinya merasa terbentuk menerapkan konsep Unboss hingga saat ini.

“Jadi, kita sebagai Boss hanya pada organisasi resmi saja, sedangkan di dalam perilaku kita memperlakukan semuanya sebagai mitra, karena bagaimanapun ilmu kita juga terbatas, apalagi di perusahaan besar dengan disiplin ilmu yang banyak, kompetensi yang luas, kita tidak bisa merasa paling bisa,” tutur Dr. Rusli.

Rektor mengingatkan bahwa apabila bekerja di perusahaan yang multi disiplin, multi kompetensi, maka sudah menjadi kewajiban untuk selalu belajar. “Bawahan-bawahan kita, staf-staf kita itu adalah mitra, dan kita wajib juga belajar atas segala kelebihan dan kekurangannya,” terangnya.

Baginya, seorang pemimpin harus memiliki ilmu dimanapun dia bertugas. “Pemimpin itu harus on the right track, tidak boleh keluar dari track. Karena bagaimanapun, apabila tidak memiliki knowledges, apalagi pengalaman, dan masih butuh belajar lagi, maka gerak perusahaan akan terganggu,” tutupnya.

(SA/PSI)

Dr. Muhammad Rusli dengan buku-buku karyanya ketika di ruang kerjanya, Senin (18/4). Foto: PSI

UM – Rektor Dr. Muhammad Rusli secara langsung memberikan hibah enam buah buku karyanya, yang diterima Kepala Perpustakaan Universitas Mulia Fitrah Wahyuni Jamal. Prosesi serah terima berlangsung di Ruang Rektor, Senin (18/4) pagi.

Setidaknya ada enam buah buku yang semuanya masih baru dan diterbitkan oleh penerbit serta telah dipasarkan di toko-toko buku di seluruh Indonesia. Seluruh buku tersebut ditulis sendiri oleh Dr. Muhammad Rusli beserta koleganya.

Buku tersebut antara lain Memodelkan Sistem Informasi Berorientasi Objek, Konsep Dasar, Prosedur dan Implementasi Penerbit Andi Yogya. Belajar Pemrograman Java dengan Netbeans, Sebuah Pengantar Penerbit Andi Yogya.

Kemudian buku Logika dan Matematika, Penerbit Andi Yogya. Memahami E-Learning, Konsep, Teknologi, dan Arah Perkembangan. Penerbit Andi Yogya. Multimedia Pembelajaran yang Inovatif, Prinsip Dasar dan Model Pengembangan, Penerbit Andi Yogya, dan Pembelajaran Daring yang Efektif, Prinsip Dasar, Pengembangan, Desain, dan Asesmen, Penerbit Media Sains Indonesia Bandung.

“Mudah-mudahan ini dapat memotivasi dosen-dosen untuk ikut aktif dalam membuat modul-modul dan buku-buku tentang pembelajaran khususnya terkait dengan mata kuliah yang diajarkan,” tutur Dr. Rusli.

Dengan menggunakan buku dari dosen terkait, Rektor berharap mahasiswa dapat secara mudah menggunakannya, baik sebagai acuan atau referensi tugas akhir maupun untuk mendukung kegiatan belajar.

“Kalau buku referensi dikaitkan dengan banyak referensi, sementara untuk buku ajar cukup dengan beberapa referensi, cenderung prosedural dan bersifat praktis agar mahasiswa mudah dalam mempelajari dan memahaminya,” tuturnya.

Rektor Dr. Muhammad Rusli menghibahkan enam buah buku karyanya yang masih baru diterima Kepala Perpustakaan Universitas Mulia Fitrah Wahyuni Jamal di Ruang Rektor, Senin (18/4). Foto: PSI

Rektor Dr. Muhammad Rusli menghibahkan enam buah buku karyanya yang masih baru diterima Kepala Perpustakaan Universitas Mulia Fitrah Wahyuni Jamal di Ruang Rektor, Senin (18/4). Foto: PSI

Kepala Perpustakaan Universitas Mulia Fitrah Wahyuni Jamal menerima hibah dua buah buku antologi dari salah satu penulisnya, Subur Anugerah. Senin (18/4). Foto: Perpustakaan

Kepala Perpustakaan Universitas Mulia Fitrah Wahyuni Jamal menerima hibah dua buah buku antologi dari salah satu penulisnya, Subur Anugerah. Senin (18/4). Foto: Perpustakaan

Terkait dengan era digital saat ini, banyak orang mengaitkan dengan modul atau buku digital sehingga mudah diperoleh dan dibaca dengan teknologi smartphone atau komputer. Meski demikian, menurut Dr. Rusli mahasiswa atau pembaca dapat menyesuaikan menurut gaya masing-masing.

“Gaya mahasiswa belajar itu ada dua macam, ada yang visual, ada yang verbal. Tidak semua mahasiswa menyukai digital. Itu semua gaya mahasiswa belajar yang diakomodasi oleh pengajar agar mudah dipahami mahasiswa,” tuturnya.

Dengan menggunakan sebuah buku cetak, maka diharapkan pembelajaran jadi lebih mudah. Meski demikian buku bukanlah satu-satunya sarana untuk belajar. Ada banyak materi belajar yang juga bukan dari sebuah buku cetak.

Usai menerima hibah buku, Kepala Perpustakaan Fitrah Wahyuni juga menerima hibah dua buah buku dari Subur Anugerah, salah satu dosen S1 Informatika Fakultas Ilmu Komputer.

“Ya, buku ini juga baru saja saya terima pagi ini dari penerbitnya di Bandung. Buku antologi berjudul Read! ini adalah tulisan tentang buku yang ditulis oleh sebagian anggota komunitas Bedah Buku Bisnis. Nah, saya salah satu penulisnya,” tutur Subur, senang.

Dirinya mengaku terinspirasi Rektor yang telah banyak menulis buku dan menjadi referensi kalangan akademis. Dapat dilihat di Google Scholar. Untuk itu, ia ingin belajar langsung kepada Dr. Rusli bagaimana tips dan trik menulis sebuah buku, baik buku ajar maupun buku referensi sehingga bisa diterbitkan oleh penerbit ternama.

“Kalau dibandingkan dengan Pak Rusli, ya jelas saya tertinggal jauh. Setidaknya, dengan menulis bersama-sama, kemudian diterbitkan dan dipasarkan lewat Tokopedia, buku Read! ini membuat saya termotivasi agar lebih serius menulis buku. Mudah-mudahan ke depan segera terwujud,” tutupnya.

(SA/PSI)

Rektor yang baru DR. Muhammad Rusli, M.T di ruang kerjanya, Selasa (22/2). Foto: PSI

UM – Universitas Mulia awal Februari 2022 ini tengah mengalami pergantian kepemimpinan yang baru. Rektor sebelumnya DR. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H digantikan oleh DR. Muhammad Rusli, M.T, akademisi dari Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali. Ingin tahu rencana kerja rektor yang baru?

Sebelumnya, pada Rapat Kerja di Bali, Senin (7/2), yang lalu Ketua Yayasan Airlangga Ibu Hj. Mulia Hayati Deviantie telah mengumumkan bahwa per tanggal 1 Februari 2022 melakukan rotasi jabatan untuk jabatan Rektor.

“Pak Rusli sebenarnya pulang kampung, dulunya dosen STIKOM Balikpapan yang kemudian pindah ke STIKOM Bali. Sekarang STIKOM Balikpapan menjadi Universitas Mulia. Sedangkan STIKOM Bali menjadi Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Bali. Kedua perguruan tinggi tersebut telah berkembang jauh lebih baik,” tutur Ibu Mulia.

Dalam lima tahun ke depan, sesuai dengan peta jalan atau roadmap pengembangan perguruan tinggi, Universitas Mulia diharapkan akan menjadi perguruan tinggi pembelajaran atau Teaching University, yakni perguruan tinggi yang fokus pada pengembangan kualitas pendidikan. Hingga pada 25 tahun ke depan Universitas Mulia diharapkan menjadi Global Technopreneurship Campus.

“Suatu visi yang jelas dan terukur dengan rencana capaian yang sangat tinggi. Sebagai Ketua Yayasan, saya akan mendukung seoptimal mungkin agar cita-cita kampus Universitas Mulia menjadi Global Technopreneur Campus terwujud di periode kelima, tahun 2037-2043,” tutur Ibu Mulia.

Rektor yang baru DR. Muhammad Rusli, M.T di ruang kerjanya, Selasa (22/2). Foto: PSI

Rektor yang baru DR. Muhammad Rusli, M.T di ruang kerjanya, Selasa (22/2). Foto: PSI

Untuk mewujudkan hal itu, pada lima tahun ke depan agar menjadi Teaching University, DR. Muhammad Rusli, M.T Rektor yang baru mengungkapkan akan mengembangkan pendidikan lewat beberapa hal, antara lain dengan menerapkan Transfer Knowledge, konten-konten pembelajaran berbasis ICT (Information Communication and Technology) dan teknologi multimedia.

Ketika ditemui media ini, DR. Rusli mengatakan bahwa menjadi dosen tidak sekadar mengajar kepada mahasiswa. “Kita (dosen) itu mengajar, menyampaikan materi pembelajaran kepada mahasiswa, tetapi juga harus mampu memotivasi mahasiswa untuk mau belajar lebih lanjut,” tuturnya di ruang kerjanya, Selasa (22/2).

Oleh karena itu, menurut DR. Rusli, kemampuan dosen dalam mendukung kegiatan belajar mengajarnya juga harus diimbangi dengan kemampuannya untuk bagaimana mengajarkan ilmu dan pengetahuannya kepada mahasiswa secara efektif. Dosen tidak hanya sekedar berpengalaman memiliki pengalaman mengajar sebagaimana yang lain, tetapi juga diharapkan memiliki kompetensi pedagogi dan secara bertahap mampu membangun modul-modul pembelajaran berbasis video atau multimedia interaktif.

“Itulah mengapa dosen-dosen mengikuti pelatihan Pekerti, Applied Approach, itu kan sarana untuk dosen-dosen meningkatkan kemampuan mengajarnya, meningkatkan pengetahuan di dalam pembelajaran,” tuturnya.

Dengan telah terbangunnya modul-modul pembelajaran tersebut, dan berjalan di platform LMS Moodle atau pembelajaran daring diharapkan dapat mengakomodasi berbagai ragam perbedaan, kecepatan pemahaman dalam proses Transfer Knowledge.

Dalam pembelajaran daring sering kali dosen lepas kontrol terhadap mahasiswa, apakah mereka benar-benar belajar atau tidak. “Tahu-tahu diberi tes, ada yang dapat 50, 60, 100. Apakah yang mendapat nilai 50 bisa dikatakan tidak berhasil? Belum tentu,” tuturnya.

Untuk itu, menurutnya, perlu penerapan salah satu metodologi seperti Active Mastery Learning kepada mahasiswa yang memiliki kekurangan tersebut dengan cara pendampingan. Meski demikian, hal ini dirasa menyulitkan apabila diterapkan di sebuah kelas pembelajaran yang cukup banyak mahasiswanya.

“Oleh karena itulah kita perlu pembelajaran dengan menggunakan Multimedia, dengan membuat konten-konten yang menarik sehingga mahasiswa bisa belajar di rumah sesuai dengan kesempatan dan waktu yang dimilikinya,” tuturnya DR. Rusli.

Ke depan, menurut DR. Rusli, pengembangan pembelajaran di Universitas Mulia secara bertahap akan mulai diterapkan, diawali dari pembekalan pelatihan dosen terkait dengan teknologi multimedia dan pembelajaran yang efektif.

Ketika ditanya kapan waktu penerapannya, DR. Rusli memperkirakan mulai diterapkan pada Semester Ganjil 2022/2023 mendatang. “Diperkirakan paling lama dua tahun sudah selesai,” tuturnya. Pada Semester Genap 2021/2022 ini masih memerlukan waktu pendataan dan persiapan atas kebutuhan dan ketersediaan sarana dan prasarana.

(SA/PSI)

Rektor DR. Agung Sakti Pribadi menerima Cindy Maurellia, didampingi Dekan FHK Vidy, S.S., M.Si. dan Kaprodi PG PAUD Baldwine Honest Gunarto, S.T., M.Pd. di ruang Rektor, Kamis (1/7). Foto: Dok. Rektorat

UM – Rektor Universitas Mulia DR. Agung Sakti Pribadi menerima mahasiswa yang lolos tahap Desk Evaluation Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Tahun 2021, Cindy Maurellia, didampingi Dekan Fakultas Humaniora dan Kesehatan Vidy, S.S., M.Si dan Ketua Program Studi Pendidikan Guru PAUD Baldwine Honest Gunarto, S.T., M.Pd. di Ruang Rektor, Kamis (1/7) pagi.

Pada kesempatan ini, Rektor mendorong seluruh mahasiswa Universitas Mulia memiliki kesempatan yang sama dalam meraih prestasi di berbagai bidang. Menurut Rektor, tidak banyak mahasiswa yang memiliki banyak prestasi seperti yang dimiliki Cindy Maurellia ini yang cukup gigih dalam berbagai kegiatan dan pengembangan diri.

“Kita tahu, untuk mendapatkan penghargaan atau juara dalam salah satu bidang saja membutuhkan persiapan yang tidak sedikit dan waktu yang lama, ada effort yang tidak mudah, belum lagi nanti bersaing dengan yang lain,” tutur Rektor.

Oleh karena itu, tambahnya, Rektor terus mendorong mahasiswa tidak hanya belajar di kampus saja, tetapi juga untuk meningkatkan kapasitas diri dan meraih prestasi di berbagai bidang, apalagi kesempatan tersebut didukung dengan adanya Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

“Kelak berbagai penghargaan yang telah diperoleh mahasiswa selama ini bukan sekadar seremonial saja, tetapi akan bermanfaat untuk masa depannya, setidaknya untuk pengembangan diri dalam menjalani kehidupan,” tuturnya.

Rektor DR. Agung Sakti Pribadi menerima Cindy Maurellia, didampingi Dekan FHK Vidy, S.S., M.Si. dan Kaprodi PG PAUD Baldwine Honest Gunarto, S.T., M.Pd. di ruang Rektor, Kamis (1/7). Foto: Dok. Rektorat

Rektor DR. Agung Sakti Pribadi menerima Cindy Maurellia, didampingi Dekan FHK Vidy, S.S., M.Si. dan Kaprodi PG PAUD Baldwine Honest Gunarto, S.T., M.Pd. di ruang Rektor, Kamis (1/7). Foto: Dok. Rektorat

Sebagaimana diketahui, Cindy Maurellia, mahasiswa Semester Empat Prodi PG PAUD Universitas Mulia lolos pada tahap seleksi administrasi Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (PILMAPRES) tahun 2021 yang diselenggarakan Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia atau Kemendikbudristek RI.

Berdasarkan pengumuman yang diterbitkan Pusat Prestasi Nasional Nomor : 1024/J3/KM.01.00/2021 tanggal 19 Juni 2021 perihal Pengumuman peserta tingkat wilayah Pilmapres, Cindy masuk dalam daftar Peserta Pilmapres Sarjana dengan nomor urut 89. Cindy akan bersaing dengan 456 mahasiswa dari seluruh Indonesia.

“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak/Ibu untuk menginformasikan pengumuman ini kepada mahasiswa di perguruan tinggi masing-masing. Apabila terdapat pertanyaan dalam pelaksanaan seleksi wilayah Tahun 2021, dapat menghubungi panitia melalui aplikasi Telegram https://t.me/PILMAPRES2021. Untuk akses ke laman https://pilmapres.kemdikbud.go.id dapat dilakukan bagi peserta yang lolos mulai tanggal 20 Juni 2021 s.d 5 Juli 2021,” tulis surat yang ditandatangani plt Kepala Pusat Prestasi Nasional Asep Sukmayadi.

Sejumlah prestasi yang telah diraih Cindy di antaranya Juara Puisi POLGAN FEST 21 yang diselenggarakan Politeknik Ganesha Medan, Juara 3 Lomba Microteaching IMPASI FEST 2021 yang diselenggarakan IMPPASI, Juara I Story Telling yang diselenggarakan Universitas Jambi 2021, Juara I Lomba Mendongeng 2020 yang diselenggarakan HIM PG PAUD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang, Juara I Lomba Video Pembelajaran PAUD FAIR Nasional 2021 HMPS PG PAUD yang diselenggarakan Universitas Muhammadiyah Purwokerto, dan lainnya.

Aktifitas Cindy sehari-hari berprofesi sebai Guru Sekolah Dasar untuk murid Kelas Satu. Dia menempuh Prodi PG PAUD Universitas Mulia dengan Indeks Prestasi rata-rata 3.87. Selain belajar, aktif berorganisasi sebagai sekretaris di HIMA PG PAUD Universitas Mulia. Ia tergolong mahasiswa yang rajin menciptakan karya seperti lagu anak, Alat Permainan Edukatif Anak Usia Dini, Video pembelajaran anak, dan mendesain logo HIMA PG PAUD UM.

“Ya, ini kita terus mendampingi mahasiswa untuk terus berprestasi, mudah-mudahan berhasil sukses, baik untuk diri mereka sendiri maupun untuk Universitas. Tetap semangat!” pungkas Baldwine Honest Gunarto, S.T., M.Pd. Ketua Prodi PG PAUD.

(SA/PSI)

Pengumuman-Lolos-Desk-Evaluation-Pilmapres-1