Tag Archive for: Penelitian

Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI Provinsi Kalimantan Timur menggelar Seminar tentang Aliran Keagamaan Menyimpang, bertempat di Hotel Puri Senyiur, Jalan Ruhui Rahayu I, Samarinda, Rabu, (13/9). Foto: Istimewa

UM – Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI Provinsi Kalimantan Timur menggelar Seminar tentang Aliran Keagamaan Menyimpang, bertempat di Hotel Puri Senyiur, Jalan Ruhui Rahayu I, Samarinda, Rabu, (13/9). Seminar bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kaltim serta beberapa perguruan tinggi.

Susunan acara diawali dengan sambutan Ketua Panitia oleh Prof. Drs. H. Syahrumsyah Asri. Kemudian dilanjutkan Ketua Umum MUI Kaltim KH. Muhammad Rasyid dan Kepala BRIDA Kaltim Dr.M. Ir. H. Fitriansyah, ST, MM.

Dalam sambutannya, Fitriansyah berharap peneliti tidak hanya memaparkan hasil penelitiannya tentang aliran keagamaan menyimpang. Namun, juga disertai dengan tindaklanjut serta pola pembinaan yang sesuai bersama pihak yang berwenang dan juga model penanganan yang tepat.

Sementara itu, para peneliti yang terlibat berasal dari beberapa perguruan tinggi, antara lain dari Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda atau UINSI, yakni Prof. Dr. H. Zurqoni, M.Ag., Dr. Syahar Siti Inayah, M.Si., Dra. Ida Farida,M.Si, Bruri Yahya, S.H., M.Kn.

Kemudian dari Universitas Mulawarman antara lain Dr. Iman Surya, M.Si., Ridwan Idris, M.Si., Irma Suryani, S.H.., M.H serta dari Universitas Mulia Kampus Samarinda, yakni Tina Tri Wulansari, S.Kom., M.T.I dan Deddy Kurniawan, S.Kom., M.Kom.

Narasumber Seminar yang diselenggarakan MUI Provinsi Kaltim di Samairnda, Rabu (13/9). Foto: Istimewa

Narasumber Seminar yang diselenggarakan MUI Provinsi Kaltim di Samairnda, Rabu (13/9). Foto: Istimewa

Tina Tri Wulansari saat memaparkan hasil penelitiannya. Foto: Istimewa

Tina Tri Wulansari saat memaparkan hasil penelitiannya. Foto: Istimewa

Kepada media ini, Tina Tri Wulansari mengatakan bahwa dirinya memaparkan tahapan penelitian, mulai dari tahapan pengambilan data dari media sosial sampai pada tahap analisis dan intepretasi.

Menurutnya, pengambilan data lewat media sosial saat ini sangat penting mengingat masyarakat pada umumnya menggunakannnya untuk menyebarkan informasi dan pemikiran secara luas dan cepat.

“Media sosial menjadi sarana penting untuk menyebarkan informasi dan pemikiran secara luas dan cepat. Di Kaltim teridentifikasi ada aliran menyimpang yang menggunakan media sosial Twitter sebagai publikasi dan penyeberan informasi,” ungkap Tina.

Dirinya bersama timnya kemudian melakukan pengumpulan data dari Twitter. “Penelitian ini dibatasi pada media sosial Twitter. Data yang diambil dari 1 Januari – 10 Juni 2023 menggunakan Key Word sesuai aliran yang diduga menyimpang,” tuturnya.

“Dugaan penyimpangan menggunakan indikator dari MUI yaitu 10 plus 1. Berdasarkan indikator tersebut, di Kaltim setidaknya terdapat sekitar 15 aliran yang diduga menyimpang,” tambah Tina.

Data yang dikumpulkan yang bersumber dari media sosial tersebut dipaparkan mengenai tren/isu, posters populer, time, lokasi posters, kecenderungan arah Tweet, kemudian dilakukan analisis sentimen.

“Untuk Posters Kaltim sendiri 99% arah Tweet adalah bermotif politik, yaitu mengaitkan tokoh seperti calon presiden dengan kelompok aliran tertentu,” pungkas Tina.

(SA/Puskomjar)

Kepala LPPM Universitas Mulia Richki Hardi, S.T., M.Eng saat memaparkan program LPPM di Ruang SmartClassroom Lantai 3, Rabu (5/4/2023). Foto: Nariza

UM – Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Mulia membuka usulan penelitian dan pengabdian masyarakat tahun 2023. Program ini disosialisasikan oleh Kepala LPPM Richki Hardi, S.T., M.Eng di Ruang SmartClassroom Lantai 3 White Campus, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani Damai Bahagia Balikpapan, Rabu (5/4).

“Proposal sifatnya kompetitif ya Bapak Ibu, untuk penelitian kategori nasional disediakan kuota 25 proposal dengan dana masing-masing sebesar Rp 3.5 juta. Luaran wajib berupa laporan penelitian, publikasi nasional terindeks SINTA, dan penerbitan HKI (Hak Kekayaan Intelektual),” tutur Richki.

Menurut Richki, yang dimaksud kategori nasional adalah penelitian yang masuk dalam publikasi nasional. Meski tidak terbatas apabila di kemudian hari melakukan publikasi internasional.

Sedangkan untuk kategori internasional disediakan kuota lima proposal dengan besaran dana hibah masing-masing sebesar Rp 5.5 juta. “Luaran wajib sama, yang membedakan publikasi internasional terindeks Scopus,” tutur Richki.

Beberapa syarat agar dosen bisa mendapatkan hibah internal tersebut di antaranya adalah telah memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN), memiliki akun SINTA, dan tidak memiliki tanggungan laporan penelitian sebelumnya.

Selain hibah penelitian internal, Richki juga mendorong dosen untuk mengajukan proposal hibah pengabdian pada masyarakat. “Ini lebih banyak kuota 30 proposal dengan pendanaan masing-masing Rp 1.5 juta,” ungkap Richki.

Richki juga mendorong dosen untuk menerbitkan buku ajar sebagai hasil dari pelatihan yang telah diikuti pada tahun 2022 yang lalu. “Kuotanya tahun ini hanya 6 proposal, dengan nilai hibah masing-masing sebesar Rp 3 juta. Penerbit Universitas Mulia Press,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris LPPM Nariza Wanti Wulan Sari, S.Si., M.Si mengatakan pembukaan pengajuan proposal penelitian maupun pengabdian masyarakat mulai 10 April 2023. Pengumuman hasil seleksi proposal 9 Mei 2023. Penandatanganan kontrak hibah 31 Mei 2023. Sedangkan monitoring evaluasi dilakukan September 2023 mendatang.

“Kemungkinan seperti biasa pengajuan proposal ada perpanjangan waktu yang akan diumumkan kemudian,” tutur Nariza Wanti.

Di luar program hibah tersebut, dosen juga diharapkan dapat mendaftarkan inovasi atau produk kekayaan intelektual atas berbagai karya yang telah dibuatnya untuk mendapatkan HKI.

“Untuk prosedur pengajuan HKI di luar hibah penelitian, dosen dapat mendaftarkannya kepada program studinya masing-masing. Nanti program studi yang akan mendaftarkannya kepada LPPM. Lebih lengkap akan diinformasikan di website LPPM,” pungkas Nariza Wanti.

(SA/Puskomjar)

Sosoalisasi LPPM 2023
Ketua Program Studi Farmasi Apt. Warrantia Citta Citti Putri, M.Sc didampingi Apt. Murtiyana Sari, S.Farm., M.Clin.Pharm, salah satu dosen Farmasi yang aktif berbicara di forum Apotek Q24 serta seorang Laboran Farmasi Sapri, S.Si. Foto: Media Kreatif

UM – Program Studi Farmasi Fakultas Humaniora dan Kesehatan menggelar sosialisasi Roadmap Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Jumat (20/1/2023). Sosialisasi diikuti 42 orang mahasiswa, berlangsung di Ruang Eksekutif White Campus Universitas Mulia, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani Balikpapan.

Ketua Program Studi Farmasi Apt. Warrantia Citta Citti Putri, M.Sc. mengatakan bahwa sosialisasi ditujukan kepada mahasiswa tahun masuk 2019 dan 2020. “Agar topik Skripsi dan rencana PKM (Program Kreativitas Mahasiswa Dikti mendatang) lebih terarah,” tutur Citta.

Menurutnya, dalam waktu dekat mahasiswanya pada tahun ini memasuki semester akhir dan harus menyusun tugas akhir. “Mereka harus fokus pada penyelesaian studi. Untuk itu, harus memiliki landasan penelitian dan penulisan tugas akhir agar terarah dan selaras dengan peminatan dan bidang keahlian yang diinginkan,” tuturnya.

Begitu juga dengan dosen yang akan memberikan bimbingan kepada mahasiswanya maupun akan melakukan tridarma, Citta berharap dosen bisa saling bersinergi satu sama lain, baik dengan sesama dosen maupun dengan mahasiswa untuk menghasilkan tujuan akhir yang bermanfaat bagi masyarakat. “Lebih terarah,” tuturnya.

Pada sosialisasi Roadmap ini, Citta didampingi Apt. Murtiyana Sari, S.Farm., M.Clin.Pharm, salah satu dosen Farmasi yang aktif berbicara di forum Apotek Q24 serta seorang Laboran Farmasi Sapri, S.Si.

Ketua Program Studi Farmasi Apt. Warrantia Citta Citti Putri, M.Sc didampingi Apt. Murtiyana Sari, S.Farm., M.Clin.Pharm, Foto: Media Kreatif

Ketua Program Studi Farmasi Apt. Warrantia Citta Citti Putri, M.Sc didampingi Apt. Murtiyana Sari, S.Farm., M.Clin.Pharm, Foto: Media Kreatif

Mahasiswa Prodi Farmasi menyimak sosialisasi Roadmap Penelitian. Foto: Media Kreatif

Mahasiswa Prodi Farmasi menyimak sosialisasi Roadmap Penelitian. Foto: Media Kreatif

Roadmap Penelitian Prodi Farmasi Universitas Mulia. Foto: tangkapan layar

Roadmap Penelitian Prodi Farmasi Universitas Mulia. Foto: tangkapan layar

Materi yang disampaikan dalam sosialisasi ini disusun oleh Tim Riset dan PKM FHK (perwakilan program studi farmasi) yang dibentuk oleh Dekan FHK, antara lain Rencana Pengembangan Prodi Farmasi, Roadmap Penelitian, dan Roadmap Pengabdian pada Masyarakat.

Citta mengamati beberapa permasalahan yang muncul khususnya di Kalimantan Timur. Di bidang kesehatan, menurutnya, distribusi tenaga kesehatan tampak belum merata dan kurangnya sarana prasarana serta layanan kesehatan bagi masyarakat miskin.

Di bidang kebudayaan, ia mengatakan belum meratanya pemahaman masyarakat tentang pentingnya pelestarian dan pengamalan budaya lokal. Permasalahan juga muncul pada Koperasi dan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), masih minim kompetensi kewirausahaan, rendahnya minat berwirausaha serta belum tumbuhnya inkubasi bisnis.

“Nah, bagaimana Prodi Farmasi dapat berkontribusi dalam pemerataan layanan kesehatan bagi masyarakat? Bagaimana dapat berkontribusi dalam pelestarian dan pengamalan budaya lokal, dalam hal ini keanekaragaman hayati di Kaltim? Bagaimana berkontribusi agar terbentuk UMKM baru?” tuturnya.

Dengan mengetahui permasalahan dan bagaimana solusinya, Citta berharap dalam waktu yang tidak lama Prodi Farmasi memiliki Riset Unggulan pengembangan obat-obatan terstandar berbasis keanekaragaman hayati Kaltim.

Paparan Roadmap Penelitian yang dimulai tahun 2023 hingga 2027 mendatang dibagi tiga bidang keahlian, yakni Penelitian Bidang Keahlian Bahan Alam, Bidang Keahlian Analisis Farmasi, dan Bidang Keahlian Klinis.

Di tahun ini, misalnya, fokus penelitian bidang bahan alam meliputi, pertama eksplorasi tumbuhan khas Kaltim yang memiliki aktivitas farmakologi ethnomedicine dan kajian literatur. Tujuannya adalah inventarisasi tanaman berkhasiat obat khas Kaltim.

Kedua, fokus penelitian tentang eksplorasi senyawa dari ekstrak tumbuhan yang memiliki aktivitas biologi dan farmakologi melalui uji bioaktivitas dan uji farmakologi. Tujuannya, agar didapatkan tumbuhan yang memiliki potensi berkhasiat sebagai obat.

Dan yang ketiga, fokus penelitian tentang standarisasi simplisis dan ekstrak dari tumbuhan berkhasiat obat. Ada dua tujuan yang diharapkan, yakni agar dihasilkan bahan baku obat bahan alam yang terstandar. Dan menemukan formula jamu dan obat herbal terstandar.

(SA/Puskomjar)

Penjajakan Kerja Sama BRIN dengan Universitas Mulia terkait pembinaan UMKM di Balikpapan dan sekitarnya, Senin (13/6). Foto: PSI

UM – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan koordinasi dalam rangka tindak lanjut kerja sama dengan Universitas Mulia. Koordinasi membahas rencana pelaksanaan pembinaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ini berlangsung daring Zoom, Senin (13/6).

Dalam kesempatan ini, hadir Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T, Wakil Rektor Bidang Akademik Yusuf Wibisono, MTI, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Mundzir S.Kom, M.T, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ivan Armawan SE, M.M, Kepala LP3M yang diwakili Nariza Wanti Wulansari S.Si, M.Si, Kepala PSI Subur Anugerah, S.T., M.Eng dan dosen peneliti Nanda Narendra Muvano, S.E., M.M dan Alan Smith Purba, S.E., M.Ak.

Dari BRIN hadir pula Direktur Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Kementerian/Lembaga Masyarakat dan UMKM Dadan Nugraha, bersama Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada K/L dan UMKM Aswin Firmansyah, Agung Pambudi, beserta jajaran deputi lainnya.

Dadan mengatakan bahwa koordinasi tersebut terkait dengan penjajakan atau tindak lanjut kerja sama pemberdayaan usaha yang ada di Kalimantan Timur. “Jadi, dari UMKM nanti kita lebih tekankan lagi, lebih ditingkatkan lagi produk-produk Usaha Mikro,” tutur Dadan Nugraha.

Ia mengatakan bahwa BRIN memiliki komitmen untuk membantu Usaha Mikro, terutama Usaha Mikro berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). “Jadi bagaimana mengintervensi hasil-hasil riset dan inovasi, baik yang dari BRIN maupun yang dari kampus untuk memberdayakan Usaha Mikro di wilayah usaha mereka,” ungkapnya.

Untuk itu, lanjutnya, dibutuhkan usaha bagaimana mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada di UMKM, terutama di Balikpapan dan sekitarnya, kemudian dicarikan pemecahan solusinya melalui riset dan teknologi.

“Tentu apakah program-programnya kita susun bareng-bareng, apakah bisa dimulai dengan identifikasi usaha mikro yang ada di sana, kemudian kita buat semacam list kebutuhan-kebutuhan teknologi seperti apa, lalu kita matching-kan dengan hasil-hasil riset yang ada di BRIN,” tuturnya.

Setelah itu, lanjut Dadan, program dilanjutkan dengan kapitalisasi pembinaan. “Apa nanti kita siapkan di masing-masing PIC satu orang pembina, atau seperti apa, kemudian ada teknologi yang diaplikasikan di sana, apakah sudah dimulai dari bimbingan teknis, atau kita langsung melihat kepada aplikasinya di lapangan, seperti itu,” kata Dadan.

Meski demikian, Dadan mengatakan bahwa dalam kegiatan pembinaan tersebut bisa saja menghasilkan produk baru. “Ya kita juga bisa masuk untuk ke proses pendataan KI-nya (Kekayaan Intelektual), termasuk legalitas, sertifikat produknya, dan lainnya,” tuturnya.

“Intinya adalah bagaimana kita mendorong usaha-usaha mikro itu supaya lebih banyak berkembang, tentu dibatasi pada aspek dukungan teknologinya, tidak memberikan bantuan permodalan, juga tidak memberikan bantuan alat, mesin, dan peralatan, kecuali peralatan yang sifatnya mendukung proses aplikasi teknologi tadi,” ungkapnya.

Dirinya berharap, BRIN dan Universitas Mulia dapat bersinergi. “Kami di BRIN fokus pada aspek teknologi apa yang akan kita bawa untuk mengembangkan UMKM, usaha mikro khususnya, kemudian kami mohon dukungan dari Universitas Mulia nanti dalam penyediaan data dan informasi mengenai kebutuhan UMKM itu, termasuk nanti jika teknologinya sudah ada di Universitas Mulia untuk kita aplikasikan juga,” tuturnya.

Dadan berharap, dalam waktu yang tidak terlalu lama, hasil diskusi tersebut dapat segera dijalankan dan direalisasikan, baik dalam jangka waktu satu tahun maupun multiyears.

Fasilitasi Usaha Mikro berbasis IPTEk yang dipaparkan Aswin Firmansyah Deputi BRIN, Senin (13/6). Foto: PSI

Fasilitasi Usaha Mikro berbasis IPTEk yang dipaparkan Aswin Firmansyah Deputi BRIN, Senin (13/6). Foto: PSI

Aswin Firmansyah dalam paparan penjelasannya mengatakan, pelaku usaha mikro yang termasuk dalam kriteria UMKM dalam kerja sama ini adalah memiliki modal paling banyak Rp 1 Miliar dan omzet tahunan maksimal Rp 2 Miliar.

Beberapa permasalahan UMKM, menurut Aswin, di antaranya adalah kurangnya modal usaha, kurang inovasi produk, kesulitan dalam distribusi dan pemasaran, belum mengoptimalkan pemasaran online, tidak adanya branding/merk prduk, dan mengandalkan pembukuan secara manual.

“Tujuan dari fasilitasi ini yang pertama mengakselerasi sebetulnya, mengakselerasi pemanfaatan dan diseminasi hasil riset dan inovasi pada Usaha Mikro,” tutur Aswin. Di satu sisi, tambahnya, ia berharap adanya peningkatan produktivitas, nilai tambah mutu/kualitas, serta daya saing berbasis riset dan inovasi.

“Mereka yang mengembangkan Usaha Mikro ini memiliki jejaring yang lebih kuat, baik antar pelaku usaha maupun juga dengan sektor lainnya, terutama dengan BRIN dan Universitas Mulia,” tutur Aswin.

Paket fasilitasi yang disediakan BRIN antara lain aplikasi teknologi hasil riset, fasilitasi pengujian produk, pendampingan sertifikasi, dan promosi.

Sementara itu, Rektor Dr. Muhammad Rusli menyambut baik kerja sama BRIN dengan tangan terbuka dan sangat mendukung kerja sama tersebut dilaksanakan dengan baik.

“Jadi intinya kami tetap support, dari kampus juga mohon bimbingan, karena terus terang masih baru berdiri sejak 2019, kita mohon dukungan dari BRIN agar kegiatan-kegiatan kita, inovasi kita bisa lebih terarah,” pungkas Dr. Rusli.

(SA/PSI)

Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T bersama Dr. Mego Pinandito, M.Eng dari BRIN bersama pejabat yang mendampingi di Kantor BRIN Jakarta, Kamis (12/5). Foto: Istimewa

UM – Universitas Mulia menjalin kerja sama dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN). Nota Kesepahaman ditandatangani oleh Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T bersama Dr. Mego Pinandito, M.Eng selaku Plt. Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), bertempat di Kantor BRIN Jakarta, Kamis (12/5).

“Kita akan memberikan dukungan kepada BRIN untuk mengimplementasikan hasil-hasil risetnya di Kalimantan Timur,” tutur Dr. Rusli saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (23/5).

Beberapa riset unggulan di antaranya dalam bidang Natural Language Processing, e-governance dan Cyber Security.

“Bidang lain yang akan segera ditindaklanjuti dalam PKS (Perjanjian Kerja Sama) adalah Pemberdayaan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah),” tutur Yusuf Wibisono, S.E, MTI, Wakil Rektor Bidang Akademik yang turut mendampingi.

Dengan adanya kerja sama ini, menurut Yusuf Wibisono, Universitas Mulia berpeluang menjadi semacam Hub UMKM Balikpapan atau Provinsi Kalimantan Timur bagi BRIN.

“Selain itu Universitas Mulia akan terlibat dalam penelitian bersama terkait IT Governance untuk UMKM,” pungkas Yusuf Wibisono.

(SA/PSI)

Monitoring dan Evaluasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Internal Universitas Mulia DIPA 2021 dengan asesor Zaini, S.Pd., M.Pd. Wakil Ketua Bidang Akademik STITEK Bontang, Jumat (10/12). Foto: PSI

UM – Lembaga Pengembangan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP3M) Universitas Mulia menggelar Monitoring dan Evaluasi (Monev) berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggara (DIPA) tahun 2021, Rabu (8/12) dan Jumat (10/12). Monev diselenggarakan daring Zoom dengan narasumber Zaini, S.Pd., M.Pd. dari STITEK Bontang.

Monev Pengabdian Masyarakat diikuti 13 judul baik pengusul tunggal maupun kelompok. Sedangkan Penelitian diikuti 15 judul, baik penulis tunggal maupun kelompok. Monev berlangsung selama dua jam, mulai pukul 13.15 Wita sampai dengan pukul  16.15 Wita.

Usai menjalankan Monev, Zaini menilai dan memberikan masukan terkait apa yang telah dipaparkan masing-masing dosen. Ia mengatakan bahwa ketika melaksanakan pengabdian masyarakat maupun penelitian, dosen hendaknya juga melibatkan mahasiswa.

Pasalnya, keterlibatan mahasiswa memiliki dampak yang cukup baik bagi peningkatan akreditasi program studi maupun lembaga atau institusi.

“Untuk membantu akreditasi program studi maupun institusi adalah melibatkan mahasiswa dalam penelitian,” tutur Zaini, Wakil Ketua Bidang Akademik STITEK Bontang ini. Menurutnya, salah satu hal yang menyebabkan mahasiswa butuh waktu lama untuk menyelesaikan studi adalah kesulitan menyelesaikan tugas akhirnya.

“Siapa tahu nanti mahasiswa dilibatkan dalam penelitian dosen akan meningkatkan mahasiswa lulus tepat waktu maupun bisa mengurangi potensi drop-out,” ungkapnya. Hal ini membawa pengaruh bagi prodi saat melakukan akreditasi.

Monitoring dan Evaluasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Internal Universitas Mulia DIPA 2021 dengan asesor Zaini, S.Pd., M.Pd. Wakil Ketua Bidang Akademik STITEK Bontang, Jumat (10/12). Foto: PSI

Monitoring dan Evaluasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Internal Universitas Mulia DIPA 2021 dengan asesor Zaini, S.Pd., M.Pd. Wakil Ketua Bidang Akademik STITEK Bontang, Jumat (10/12). Foto: PSI

Selain itu, Zaini memberikan masukan bahwa dosen perlu juga memikirkan luaran yang berdampak besar, yakni terbit pada jurnal terakreditasi atau jurnal Internasional yang ter-indeks. Menurutnya, hal ini memiliki kontribusi yang cukup signifikan bagi perguruan tinggi maupun pada jabatan fungsional dosen tersebut.

Zaini memberikan perhatian pada jabatan fungsional agar mendorong agar dosen bersemangat untuk meningkatkan jabatan fungsional lektor kepala hingga guru besar. “Bapak Ibu, silakan untuk bersemangat mengajukan fungsionalnya,” tuturnya.

Ia mengatakan, berdasarkan pengalamannya ada salah satu dosen yang sudah 11 tahun masih memiliki jabatan fungsional Asisten Ahli 100. “Alhamdulillah, kami dorong sehingga bisa naik jabatan fungsional Lektor 300,” tuturnya.

Terkait dengan paparan Monev masing-masing dosen, Zaini melihat dari beberapa penelitian yang memiliki potensi menjadi ‘Brand’ keunggulan bagi Universitas Mulia. “Nah itu juga bisa mendorong calon mahasiswa untuk bergabung dengan Universitas Mulia,” ungkapnya.

Meski demikian, dirinya melihat penelitian dosen Universitas Mulia juga memiliki potensi menjadi penelitian multiyear. “Artinya, Bapak Ibu tidak perlu berpikir untuk mengembangkan penelitian yang lain, tapi fokus saja pada bagian-bagian itu dan dikembangkan,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala LP3M Richki Hardi, S.T., M.Eng. menyambut hangat masukan Zaini yang dinilainya cukup banyak. “Beberapa masukan sebenarnya ada yang sudah Kami terima, tapi ada yang belum Kami tahu juga. Alhamdulillah, terima kasih Pak Zaini, mudah-mudahan ke depan Kita bisa lebih baik lagi,” tutup Richki Hardi.

(SA/PSI)

Richki Hardi, S.T., M.Eng. bersama Letkol Imat Rakhmat Hidayat, S.T., M.Eng. di Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur. Foto: Istimewa

UM – Universitas Mulia menjalin kerja sama riset dengan Pusat Pengendalian Operasi Markas Besar (Mabes) Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Cilangkap Jakarta Timur, Jumat (26/11). Riset yang akan dibangun berfokus pada Pertahanan dan Keamanan khususnya Siber, pengembangan Teknologi Pemetaan dan Satelit serta pengembangan Teknologi Informasi di TNI.

Kepala LP3M Universitas Mulia Richki Hardi, S.T., M.Eng. mengatakan bahwa sistem pengembangan Kecerdasan Artifisial atau Artificial Intelligence (AI) saat ini telah menjadi teknologi yang paling sering diadopsi di berbagai sektor kehidupan, mulai dari bidang sosial, ekonomi, sampai dengan militer.

“Pola Human Intelligence semata sudah tidak bisa lagi menjawab tantangan zaman saat ini. Butuh sistem intelligence yang dapat membantu human tersebut. Hal inilah yang menjadi dasar riset antara Universitas Mulia dan Pusat Pengendalian Operasi Mabes TNI,” tutur Richki.

Meski demikian, menurutnya, penggunaan AI semakin marak lantaran memiliki fungsi yang sangat membantu tugas manusia serta meningkatkan produktivitas.

“AI tidak sepenuhnya menggantikan peran konvensional, namun menjadi sebuah pelengkap yang dapat diintegrasikan antara mesin dengan manusia untuk menciptakan produktivitas yang semakin optimal,” terang Richki.

Bahkan, menurutnya, AI mampu mengerjakan beberapa tugas yang tidak dapat dilakukan oleh manusia.

Sistem AI dan bot intelligence saat ini dinilai mampu mempermudah proses pemantauan dan pendeteksian dengan respons yang cepat melalui berbagai device dalam manangani permasalahan kompleks dan sistematis. “Sehingga dapat memberikan informasi detail secara realtime terhadap lokasi atau area tertentu atau bahkan area sasaran,” tuturnya.

Richki Hardi, S.T., M.Eng. bersama Letkol Imat Rakhmat Hidayat, S.T., M.Eng. di Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Jumat (26/11). Foto: Istimewa

Richki Hardi, S.T., M.Eng. bersama Letkol Imat Rakhmat Hidayat, S.T., M.Eng. di Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Jumat (26/11). Foto: Istimewa

Richki Hardi, S.T., M.Eng. sata berfoto di pintu masuk Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Jumat (26/11). Foto: Istimewa

Richki Hardi, S.T., M.Eng. saat berfoto di pintu masuk Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Jumat (26/11). Foto: Istimewa

“Militer memiliki tugas pokok untuk mempertahankan keutuhan wilayah NKRI dan menegakkan kedaulatan bangsa. Untuk itulah, Kami dari Universitas Mulia dalam rangka Tri Darma Perguruan Tinggi melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan target hasil yang diharapkan,” ungkap Richki.

Ia menerangkan, riset yang hendak dicapai adalah bagaimana menghasilkan strategi pemantauan dan pendeteksian otomatis secara “Deep” yang dapat diproses detail pada mesin AI sehingga menghasilkan pemantauan dan deteksi yang mendetail dan realtime.

Sementara itu, Kepala Pusat Pengendalian Operasi Bagian Teknologi dan Informasi Mabes TNI Letnan Kolonel Elektronika Imat Rakhmat Hidayat, S.T., M.Eng. mengatakan dengan adanya kerja sama riset ini kami berharap dapat memberikan solusi terbaik terhadap permasalahan yang ada di bagian teknologi dan Informasi Pusdalops TNI.

“Karena AI dan mesin bot intelligence relevan dengan masalah yang sedang kami hadapi,” ungkapnya. Dirinya bersama Richki Hardi berharap kerja sama riset ini dapat menghasilkan kontribusi yang nyata bagi bangsa dan Negara Republik Indonesia.

(SA/PSI)

Dari kiri Prof. Dr. Ch. Whidya Utami, M.M., CLC., CPM.(A), DR. Agung Sakti Pribadi, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sinjai Lukman Dahlan S.IP , M.Si dan Kepala Badan Litbang Sinjai Arifuddin. Foto: Mundzir

UM – Universitas Mulia bekerja sama dengan Universitas Ciputra Surabaya dalam bidang penelitian dan pengabdian pada masyarakat menyusun prospektus ekonomi pembangunan daerah Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan. Kerja sama ini ditandai dengan melakukan kunjungan ke Kabupaten Sinjai bertemu dengan pejabat setempat, Kamis (18/11).

Kerja sama ini merupakan tindak lanjut sebelumnya pada 29 April 2021 yang lalu dengan mengajak Dekan Fakultas Manajemen dan Bisnis Universitas Ciputra, Prof. Dr. Dra. Christina Whidya Utami, S.E., M.M., CLC., CPM (Asia) untuk terlibat dalam mengembangkan potensi Kabupaten Sinjai.

“Kerjasama kolaboratif penelitian ini tentang potensi investasi Kabupaten Sinjai di Sulawesi Selatan. Kami ingin menggandeng peneliti yang memiliki pengalaman yang luas di bidang Ekonomi Pembangunan, dan Prof. Utami menyambut baik penelitian ini untuk bekerja sama,” ungkap Dr. Agung Sakti Pribadi.

Pada kesempatan ini, kedua belah pihak, baik Universitas Mulia maupun Universitas Ciputra membentuk tim untuk bersama-sama menyusun prospektus ekonomi pembangunan daerah dengan melakukan kajian, riset, maupun pengumpulan data terkait yang diperlukan untuk keperluan prospektus tersebut.

Dari kiri Prof. Dr. Ch. Whidya Utami, M.M., CLC., CPM.(A), DR. Agung Sakti Pribadi,  Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sinjai Lukman Dahlan S.IP , M.Si dan Kepala Badan Litbang Sinjai Arifuddin. Foto: Mundzir

Dari kiri Prof. Dr. Ch. Whidya Utami, M.M., CLC., CPM.(A), DR. Agung Sakti Pribadi, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sinjai Lukman Dahlan S.IP , M.Si dan Kepala Badan Litbang Sinjai Arifuddin. Foto: Mundzir

Pertemuan Tim Penyusun Prospektus dengan Kepala Dinas Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan. Foto: Mundzir

Pertemuan Tim Penyusun Prospektus dengan Kepala Dinas Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan. Foto: Mundzir

Pertemuan Tim Penyusun Prospektus dengan Kepala Dinas Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan. Foto: Mundzir

Pertemuan Tim Penyusun Prospektus dengan Kepala Dinas Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan. Foto: Mundzir

“Sinjai ini memiliki potensi yang luar biasa, membuat Kita berpikir apa yang bisa Kita lakukan. Luasnya saja mengalahkan Kota Makassar,” tutur DR. Agung Sakti Pribadi. Dengan potensi tersebut, sebagai putra daerah ia berkeinginan untuk lebih memajukan Kabupaten Sinjai makin berkembang.

Kerja sama kemudian dilakukan dengan Pemerintah Kabupaten Sinjai untuk memaksimalkan potensi yang ada di Kabupaten Sinjai agar dapat dikembangkan berdasarkan keunggulan yang ada di berbagai sektor ekonomi. Ini dilakukan agar membantu Sinjai menarik para investor untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Sinjai.

“Terakhir saya melihat makin lama makin berkembang, potensi wisata makin berkembang, tapi masih tersembunyi sehingga Kami mengajak Prof. Utami untuk meneliti potensi apa saja yang dimiliki Sinjai agar semakin berkembang,” ungkap DR. Agung.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sinjai Lukman Dahlan S.IP, M.Si mengatakan bahwa penelitian yang akan dilakukan tersebut memiliki latar belakang kedekatan hubungan antara Balikpapan dengan Kabupaten Sinjai. Menurutnya, sebagian penduduk Kota Balikpapan yang berasal dari Sulawesi merupakan warga Sinjai.

“Fokus penelitian yang akan dilakukan di Sinjai kali ini ada hal yang perlu diungkapkan. Dan Kami pemerintah daerah percaya bahwa hasil penelitian ini akan bermanfaat,” ungkap Lukman Dahlan. Pada kesempatan ini tampak Kepala Badan Litbang Arifuddin beserta dengan sembilan orang Kepala Dinas Kabupaten Sinjai.

Di antaranya tampak pula Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan, Kepala Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan, Kepala Dinas Perikanan, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian serta para camat se-Kabupaten Sinjai.

Sementara itu, Prof. Utami mengatakan bahwa dirinya baru pertama kali berada di Kabupaten Sinjai. “Kemarin saya tanya, berapa jauh dari Makassar? Katanya 100 kilo lebih sedikit. Tidak tahunya sedikitnya 100 kilometer lagi,” tuturnya sembari tertawa.

Meski demikian, Prof. Utami mengungkapkan dirinya senang sekali mengingat pernah memiliki pengalaman melakukan riset di Manado, Gorontalo, Poso, Makassar, Pare Pare serta beberapa daerah lainnya di Sulawesi.

“Sekarang terakhir di Sinjai ini, kalau orang Jawa bilang ‘matur nuwun‘ ya Pak, terima kasih diberi kesempatan untuk terlibat di dalam pengembangan (daerah),” tutur Prof. Utami.

Pada kesempatan ini, rombongan Tim Universitas Mulia di Kabupaten Sinjai dipimpin Rektor DR. Agung Sakti Pribadi dan istri. Tampak turut mendampingi antara lain Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Mundzir S.Kom., M.T., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ivan Armawan, S.E., M.M., dosen yang asli Sulawesi Rizqi Zulkarnain, S.Pd., M.Pd. serta lainnya.

“Diharapkan hasil kajian ini membantu Pemerintah Kabupaten Sinjai mampu memetakan potensi investasi yang tepat di kecamatan masing-masing,” pungkas Dekan FEB Ivan Armawan menambahkan.

(SA/PSI)

 

Dekan FMB Universitas Ciputra Surabaya Prof. Dr. Dra. Christina Whidya Utami, S.E., M.M. saat memberikan paparan penelitiannya pada dosen Universitas Mulia secara daring, Rabu (10/3). Foto: tangkapan layar

UM – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia menjalin kerjasama di bidang Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat dengan Fakultas Manajemen dan Bisnis (FMB) Universitas Ciputra Surabaya. Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Rektor Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. dengan Dekan FMB Prof. Dr. Dra. Christina Whidya Utami, S.E., M.M., CLC., CPM (Asia), Senin (29/3) yang lalu.

“Kerjasama kolaboratif penelitian ini tentang potensi investasi Kabupaten Sinjai di Sulawesi Selatan. Kami ingin menggandeng peneliti yang memiliki pengalaman yang luas di bidang Ekonomi Pembangunan, dan Prof. Utami menyambut baik penelitian ini untuk bekerja sama,” ungkap Dr. Agung Sakti Pribadi kala itu.

Ruang lingkup kolaborasi ini terkait potensi investasi di Kabupaten Sinjai, yang hasilnya diharapkan mampu memberikan kontribusi kepada Dinas Penanaman Modal dan para investor untuk melakukan investasi dan pengembangan daerah.

“Dalam penelitian ini kita akan melibatkan dosen kedua belah pihak untuk menggali potensi investasi yang ada,” tambahnya.

Sementara itu, Prof. Utami mengatakan bahwa penelitian yang dilakukan ini besar sekali. “Effort-nya itu luar biasa karena kita itu sampai membuat nobel sampai memetakan. Jadi peta geografisnya itu menunjukkan potensi investasi ini itu layak diletakkan di daerah mana, sampai seperti itu,” tutur Prof. Utami saat diskusi daring dengan tim peneliti Universitas Mulia, Rabu (10/3) yang lalu.

Menurutnya, ia telah melakukan penelitian serupa di Surabaya yang memiliki Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang lebih tinggi. “Nilai Project-nya yang kemarin itu hampir 300 juta untuk 6 survey. Ini kalau pemerintah Surabaya tidak bisa disamakan dengan Kabupaten Sinjai, tapi ini untuk gambaran saja,” tuturnya.

Prof. Utami memaparkan bahwa dalam penelitian yang dilakukan di Kabupaten Ngawi, misalnya, tujuan yang hendak ia capai adalah melakukan observasi dan eksplorasi daya tarik investasi di tiap kecamatan. Selain itu, ia melakukan pemetaan potensi daya tarik investasi di 19 kecamatan dalam usulan usaha bisnis yang layak ditawarkan pada investor.

“Tadi yang disampaikan Pak Rektor, potensi bisnis itu bisa macam-macam bidangnya, sektor perdagangan, sektor pertanian, perkebunan, pertambangan sesuai dengan PDRB masing-masing daerah,” tuturnya.

Kemudian melakukan penyusunan prospektus usaha yang mencakup studi kelayakan dari sisi pasar dan keuangan untuk tiga usulan bisnis. “Jadi, kami itu sampai menghitung, misalnya, ada investor yang akan investasi hotel bintang tiga, misalnya, di Surabaya Timur, bahwa kebutuhannya akan kembali dalam periode berapa tahun, kemudian net-present-value-nya semua dihitung sampai lokasinya dipotret,” paparnya.

Dengan demikian, menurutnya, pada akhirnya daerah tersebut dinilai berdasarkan penelitian tersebut sebagai daerah yang layak untuk investasi di bidang perhotelan bintang tiga.

“Hasil akhirnya itu nanti berupa Prospektus. Jadi kalau ada investor yang datang pada pemerintah daerah, pemerintah daerah tinggal memberi Prospektus-nya,” tutur Prof. Utami.

Ia mengatakan, Prospektus ini berisi Analisis Kelayakan Usaha, Studi Kelayakan Usaha dengan menghitung Return/Cost Ratio (R/C Ratio), Benefit/Cost Ratio (B/C Ratio), Net Present Value (NPV) dan Internal Rate Return (IRR). “Nah ini semua dipakai untuk Rencana Prospektus Analisis Kelayakan Usaha, kita bisa melakukan identifikasi potensi investasi dan sektor dan sub sektor unggulan yang perlu dipromosikan oleh daerah tersebut,” terangnya.

Kerjasama penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 5 bulan atau berakhir pada 31 Juli 2021 mendatang.

(SA/PSI)

Peserta Sosialisasi Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakan Pendanaan Tahun 2021 LP3M Universitas Mulia, Senin (22/3).

UM – Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP3M) membuka kesempatan bagi seluruh dosen di lingkungan Universitas Mulia untuk mengajukan proposal pendanaan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Proposal harus sudah diterima LP3M dalam pekan ini. Hal ini disampaikan dalam sosialisasi yang digelar daring, Senin (22/3) pekan lalu.

Kepala LP3M Richki Hardi, S.T., M.Eng. mengatakan bahwa tahun ini Program Kerja LP3M berbeda dibanding tahun sebelumnya. “Tahun 2021 ini pengajuan proposal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Abdimas) dengan DIPA LP3M hanya dibuka satu gelombang saja, yakni pada 29 Maret 2021 sampai dengan 2 Mei 2021,” tutur Richki Hardi.

Melalui kegiatan ini, lanjutnya, Universitas Mulia mendorong seluruh dosen untuk aktif melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Anggaran yang disediakan berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2021 sebesar 98.5 juta, yang bersumber dari Universitas Mulia. Dana ini disediakan berdasarkan kuota yang tersedia untuk 22 proposal Penelitian dan 25 proposal Pengabdian pada Masyarakat.

Proposal yang diterima akan mendapatkan bantuan pendanaan sesuai dengan klaster penelitian berdasarkan jabatan fungsional, yakni Tenaga Pengajar atau belum memiliki jabatan fungsional, Asisten Ahli, dan Lektor.

“Untuk lektor, luaran yang diharapkan minimal prosiding internasional terindeks Scopus, syukur lebih dari itu. Untuk Asisten Ahli minimal Jurnal atau Prosiding Nasional terindeks Sinta 6 sampai dengan Sinta 2, lebih baik lagi Prosiding Internasional terindeks Scopus. Sedangkan Tenaga Pengajar luaran yang diharapkan minimal Jurnal atau Prosiding Nasional,” tutur Richki.

Peserta Sosialisasi Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Pendanaan Tahun 2021 LP3M Universitas Mulia, Senin (22/3).

Peserta Sosialisasi Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Pendanaan Tahun 2021 LP3M Universitas Mulia, Senin (22/3).

Untuk mendorong dosen meningkatkan publikasi, Richki menawarkan bantuan dana yang lebih besar jika luaran publikasi melebihi standar dibanding jika dengan luaran standar.

Misalnya, seorang dosen yang berada di klaster Asisten Ahli menghasilkan luaran standar Jurnal atau Prosiding Nasional, maka akan mendapatkan tambahan bantuan pendanaan apabila luaran yang dihasilkan melebihi standar, misalnya, Prosiding Internasional terindeks Scopus. Begitu pula untuk klaster lainnya.

Berikutnya seluruh dosen yang akan memasukkan Proposal Penelitian maupun Abdimas tahun 2021 ini agar memperhatikan tanggal penting dan sistematika proposal penelitian dan proposal abdimas sesuai standar LP3M UM. (SA/PSI)

Tanggal penting Penelitian dan Abdimas Tahun 2021. Sumber: LP3M

Tanggal penting Penelitian dan Abdimas Tahun 2021. Sumber: LP3M

Jadwal Seminar Universitas Mulia Tahun 2021. Sumber: LP3M

Jadwal Seminar Universitas Mulia Tahun 2021. Sumber: LP3M