Tag Archive for: LPPM


“KKN bukan sekadar tugas kurikulum, tetapi wahana nyata yang mempertemukan mahasiswa dengan kehidupan. Proses ini membentuk kepemimpinan, empati, dan kemanusiaan melalui pembelajaran berbasis pengalaman.”
— Dr. Pudjiati, S.E., M.M., Koordinator KKN UM 2025

Humas Universitas Mulia, 25 Juni 2025— Sebanyak 420 mahasiswa Universitas Mulia (UM) dari berbagai program studi akan mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tahun 2025 yang tersebar di 6 kecamatan dan 24 kelurahan di seluruh wilayah Kota Balikpapan. Dalam kegiatan pembekalan yang digelar di Ballroom Cheng Hoo hari ini, Ibu Pudji sebagai koordinator KKN menyampaikan bahwa KKN bukan sekadar kewajiban kurikulum, tetapi merupakan wahana strategis dalam membentuk insan pembelajar yang utuh.

Para Dosen Pembimbing Lapangan bersama peserta KKN Universitas Mulia 2025 menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan penuh semangat dalam seremonial pembukaan pembekalan KKN.

 

Para mahasiswa berasal dari Program Studi Akuntansi, Hukum, Informatika, Manajemen, Sistem Informasi, Teknologi Informasi, dan Farmasi. Mereka akan dibimbing oleh 21 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), yang tidak hanya berperan sebagai pengawas tetapi juga fasilitator refleksi kritis mahasiswa selama proses KKN berlangsung.

Mahasiswa peserta KKN Universitas Mulia 2025 menyanyikan Mars Balikpapan dengan khidmat sebagai bentuk kecintaan terhadap daerah tempat pengabdian.

Pelaksanaan KKN akan dimulai pada 22 Juli hingga 25 Agustus 2025. Mahasiswa akan dilepas secara resmi pada 21 Juli dan langsung diterima oleh masing-masing kelurahan dengan pendampingan dari DPL. Berbeda dari pola konvensional, mayoritas mahasiswa tidak tinggal di lokasi KKN, mengingat sebagian besar dari mereka merupakan pekerja. Kegiatan akan dilakukan saat mereka hadir di lokasi sesuai dengan pembagian tugas dan strategi kelompok.

Sekretaris LPPM Henny Okta Piyani, S.E., M.Ak.; Sekretaris Rektor Suhartati, S.E., M.Kom.; dan Ketua Branding Universitas Mulia, Tatang, turut hadir dalam seremonial pembukaan dan pelepasan KKN 2025.

Setiap kelompok KKN terdiri dari 20 mahasiswa lintas prodi. Tidak ada tema tunggal yang ditetapkan, melainkan diserahkan kepada masing-masing kelompok berdasarkan hasil orientasi dan kebutuhan spesifik di lokasi. Mitra kerja juga akan ditentukan langsung oleh mahasiswa sesuai potensi dan permasalahan di masyarakat.

“Jadilah solusi, bukan beban. Tawarkan program sederhana tapi relevan. Kecil tak mengapa, asal bermanfaat dan bisa dilanjutkan masyarakat.” — Dr. Pudjiati, S.E., M.M.

“Mahasiswa tidak hanya belajar untuk tahu, tapi untuk mampu dan menjadi. Di sinilah KKN menjadi instrumen nyata dalam mengintegrasikan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam pencapaian CPL (Capaian Pembelajaran Lulusan),” tegas Ibu Pudji.

Lebih jauh, ia menyampaikan bahwa KKN harus menjadi platform pembelajaran kontekstual berbasis pengalaman.

“Perlu ada perubahan paradigma, dari pengabdian simbolik ke kolaborasi strategis. Dalam semangat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), KKN harus mempertemukan ilmu, aksi sosial, dan transformasi diri mahasiswa dalam kehidupan nyata masyarakat.”

DPL memiliki peran krusial dalam proses ini. Tidak hanya memantau, tetapi juga membimbing secara mendalam. Pemantauan dilakukan melalui laporan berkala dan grup WhatsApp, sementara evaluasi dilakukan berdasarkan progres kegiatan dan umpan balik dari masyarakat.

Dr. Pudji saat memberikan pembekalan kepada mahasiswa Universitas Mulia peserta KKN 2025 dengan penuh inspirasi dan penekanan nilai-nilai transformatif.

Harapan besar dititipkan kepada para peserta KKN.

“Jadilah solusi, bukan beban. Hadirlah dengan niat tulus untuk membantu. Tawarkan program sederhana tapi relevan. Kecil tidak masalah, asalkan bermanfaat dan bisa dilanjutkan masyarakat setelah kalian pergi,” pesan Ibu Pudji menutup pembekalan.

Dengan semangat menjadi agen perubahan, mahasiswa UM diharapkan mampu membawa perubahan positif, baik bagi masyarakat yang mereka dampingi maupun bagi perkembangan diri mereka sendiri sebagai calon pemimpin masa depan yang berintegritas, berempati, dan solutif.

Humas UM (YMN)

“KKN adalah kristalisasi Tri Dharma—di sanalah pendidikan menemukan konteksnya, penelitian menemukan penerapannya, dan pengabdian menemukan maknanya.”
Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si

Humas Universitas Mulia, 24 Juni 2025 – Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si., memberikan pembekalan inspiratif kepada ratusan mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan tajuk “Mahasiswa sebagai Agen Perubahan dalam Pemberdayaan Masyarakat”. Dalam orasinya yang bernuansa akademik dan sarat nilai transformatif, Prof. Ahsin menegaskan bahwa KKN bukan sekadar kewajiban akademik, tetapi merupakan panggilan strategis untuk mengubah realitas sosial masyarakat dari level akar rumput.

“KKN adalah jembatan antara teori dan realitas; antara ruang kuliah dan kehidupan nyata. Di sinilah mahasiswa diuji: bukan hanya pengetahuannya, tetapi keberpihakannya,” ujar beliau.

Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. M. Ahsin Rifa’i, M.Si., bersama jajaran pimpinan dan para peserta KKN berfoto bersama usai acara pembukaan Pembekalan KKN Tahun 2025.

Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. M. Ahsin Rifa’i, M.Si., bersama jajaran pimpinan dan para peserta KKN berfoto bersama usai acara pembukaan Pembekalan KKN Tahun 2025.

Potret Nyata Tantangan Masyarakat

Prof. Ahsin memulai dengan memaparkan berbagai tantangan struktural yang masih membelenggu masyarakat Indonesia: angka kemiskinan yang masih menyentuh 25,9 juta jiwa, prevalensi stunting 21,6% pada balita, hingga ketimpangan infrastruktur pendidikan dan sanitasi dasar.

“Realitas ini harus kita hadapi, bukan hanya dengan rasa iba, tetapi dengan strategi, inovasi, dan keterlibatan langsung,” tegasnya.

Para peserta KKN Universitas Mulia menjalankan program pengabdian di Kelurahan Manggar dengan penuh semangat dan kolaborasi bersama masyarakat setempat.

KKN: Arena Integratif Tri Dharma Perguruan Tinggi

Sejak diperkenalkan pada 1971, KKN telah menjadi bentuk pengabdian wajib bagi mahasiswa Indonesia. Prof. Ahsin menekankan bahwa KKN adalah implementasi konkret dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian.

Mahasiswa bukan sekadar “tamu” di desa, melainkan subjek aktif yang menyatu dan bekerja bersama masyarakat. Mereka dituntut untuk hidup berdampingan, memahami konteks lokal, dan menjadi pemantik perubahan.

Mahasiswa sebagai Katalisator Perubahan Sosial

Dengan lebih dari 7 juta mahasiswa aktif di Indonesia, potensi kolektif mereka dinilai sangat besar untuk mentransformasi desa-desa menjadi pusat inovasi dan pemberdayaan. Mahasiswa, menurut Prof. Ahsin, membawa kekuatan pengetahuan, idealisme, kemampuan adaptif, serta semangat kolaboratif yang menjadi kunci penggerak perubahan.

Ia membagikan studi kasus inspiratif seperti program digitalisasi UMKM di Desa Suka Makmur yang berhasil meningkatkan omzet hingga 25%, dan pembangunan jamban komunal di Sleman yang menurunkan kasus diare balita hingga 40%.

Strategi Optimalisasi KKN: Survei, Sinergi, dan Solusi Nyata

Prof. Ahsin juga memaparkan berbagai strategi untuk meningkatkan efektivitas KKN: survei pra-penempatan, kolaborasi lintas sektor (termasuk LSM dan pemerintah), komunikasi yang membangun kepercayaan masyarakat, serta eksplorasi pendanaan eksternal yang bisa melipatgandakan dampak program.

“Keberhasilan program tidak hanya soal dana, tetapi terutama pada komunikasi dan empati. Mahasiswa harus hadir sebagai pendengar, bukan hanya penyuluh,” ujarnya.

Mengukuhkan Peran Mahasiswa sebagai Agen Perubahan

Sebagai penutup, Prof. Ahsin menyerukan tiga seruan aksi:

  1. Bagi mahasiswa, manfaatkan KKN sebagai medan aktualisasi diri dan kontribusi nyata.

  2. Bagi universitas, perkuat peran institusi dalam memfasilitasi KKN sebagai pembelajaran kontekstual.

  3. Bagi pemerintah dan masyarakat, buka ruang kolaborasi dan sinergi yang berkelanjutan.

“KKN adalah investasi sosial jangka panjang. Dari situlah akan lahir pemimpin-pemimpin masa depan yang berempati, solutif, dan visioner,” tutupnya.

Humas UM (YMN)

“KKN bukan hanya tentang menyelesaikan kewajiban akademik, tetapi tentang merajut empati, membangun kolaborasi, dan menciptakan kebermanfaatan nyata bagi masyarakat.”
— Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si., Rektor Universitas Mulia

Humas Universitas Mulia, 24 Juni 2025 – Sebagai wujud komitmen terhadap implementasi Tridharma Perguruan Tinggi, Universitas Mulia menyelenggarakan kegiatan Pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswa Tahun Akademik 2024/2025. Acara yang berlangsung di Ballroom Cheng Hoo ini dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si., dengan sambutan penuh makna yang menegaskan urgensi peran mahasiswa sebagai agen pengabdian sosial.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Sumardi, S.Kom., M.Kom., Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, dan Kaprodi Manajemen Dr. Pudjiati, S.E., M.M. berdiri di atas panggung saat menyanyikan Mars Universitas Mulia pada pembukaan kegiatan Pembekalan KKN Tahun Akademik 2024/2025.

Dalam sambutannya, Rektor menegaskan bahwa KKN bukan sekadar tugas akademik atau formalitas kelulusan, melainkan sebuah proses pembelajaran holistik yang mengasah kemampuan adaptasi, kepekaan sosial, dan kepemimpinan mahasiswa di tengah masyarakat.

“Saudara sekalian akan menjadi duta Universitas Mulia—mewakili nilai-nilai intelektual, integritas, dan inovasi yang kita tanamkan bersama selama perkuliahan,” tegas beliau.

Rektor menjabarkan bahwa pembekalan ini merupakan fase strategis untuk memperkuat pemahaman mahasiswa mengenai tugas, peran, etika, dan pendekatan sosial yang relevan. Ia mendorong peserta KKN untuk menyusun program kerja yang tidak hanya kontekstual dan relevan dengan kebutuhan masyarakat, namun juga memiliki keberlanjutan dampak setelah masa KKN berakhir.

Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si. secara resmi membuka kegiatan Pembekalan KKN melalui pidato akademik yang menekankan pentingnya integritas, kolaborasi, dan kebermanfaatan sosial mahasiswa di masyarakat.

Dalam pidato akademiknya, Rektor menyampaikan tiga poin utama yang harus menjadi prinsip kerja mahasiswa selama menjalankan KKN:

  1. Integritas dan Etika Personal – Mahasiswa diminta menjaga nama baik pribadi, keluarga, dan universitas melalui sikap santun dalam berpakaian, bersikap, dan berinteraksi dengan masyarakat.

  2. Kolaborasi dan Partisipasi Aktif – Mahasiswa harus melibatkan masyarakat secara langsung dalam seluruh proses kegiatan, menjadikan mereka subjek, bukan objek dalam pembangunan sosial.

  3. Kreativitas dan Kebermanfaatan Program – Mahasiswa diimbau untuk merancang program-program inovatif yang meskipun sederhana, mampu memberikan dampak nyata dan berkelanjutan bagi komunitas setempat.

Tak lupa, Rektor juga memberi pesan kepada para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan tim LPPM untuk aktif memberikan pendampingan dan membuka ruang dialog dua arah yang mendorong terbentuknya inovasi sosial maupun penelitian terapan.

“Jadikan KKN ini bukan hanya sekadar catatan akademik, tetapi pengalaman hidup yang memperkaya perspektif, membentuk karakter, dan memantapkan komitmen Saudara sebagai insan akademik yang berpihak pada masyarakat,” ujar Prof. Ahsin menutup sambutannya.

Acara pembekalan KKN ini turut dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, Ketua LPPM, para Dosen Pembimbing Lapangan, serta panitia pelaksana dan ratusan mahasiswa dari berbagai program studi yang akan diterjunkan ke sejumlah wilayah mitra.

Suasana kegiatan pembekalan KKN Universitas Mulia. Para peserta terlihat antusias menyimak materi sebagai bekal sebelum diterjunkan ke lokasi pengabdian.

Dengan semangat integritas, kolaborasi, dan inovasi, Universitas Mulia kembali mengukuhkan peran strategisnya dalam mencetak generasi muda yang mampu menjawab tantangan zaman melalui kontribusi nyata di tengah masyarakat.

Humas UM (YMN)

Humas Universitas Mulia, 22 Mei 2025 – Universitas Mulia kembali menunjukkan kiprah globalnya dalam pengembangan sumber daya manusia internasional melalui salah satu dosen terbaiknya, Dr. Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd. Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) ini didaulat menjadi narasumber utama dalam pelatihan bertajuk Leadership Management and Financial Strategic Management yang diadakan oleh State Electric Company Limited (STELCO), perusahaan listrik nasional milik Pemerintah Maladewa.

Foto Hari Pertama Pelatihan: Dr. Ali Azwar (Executive Director), Mohammed Latheef (Chairman), Dr. Linda Fauziyah Ariyani, M.Pd. (Keynote Speaker), dan Ahmed Hasyim (Non-Executive Director) berpose bersama mengenakan syal Sasirangan, kain batik khas Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Pelatihan yang berlangsung selama dua hari di Hotel Hilton Garden Inn, Taman Palem, Jakarta, tersebut dihadiri langsung oleh jajaran pimpinan STELCO, seperti Chairman, Deputy Managing Director, dan Non-Executive Director. Kehadiran Dr. Linda sebagai narasumber menjadi bukti nyata pengakuan atas kompetensi akademisi Universitas Mulia di tingkat internasional.

“Pada hari pertama, saya membawakan materi seputar gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan dalam menghadapi beragam karakter bawahan. Saya juga menghadirkan simulasi penanganan krisis yang kerap dihadapi manajemen puncak,” jelas Dr. Linda.

Materi yang disampaikan terbukti sangat relevan dan menggugah perhatian peserta. Simulasi serta studi kasus yang dibawakan tidak hanya menarik, tetapi juga membuka wawasan baru. Bahkan, karena begitu terlibatnya peserta dalam diskusi, waktu pelatihan melebihi batas yang direncanakan.

Foto Hari Kedua Pelatihan: Dr. Ali Azwar (Executive Director), Mohammed Latheef (Chairman), Dr. Linda Fauziyah Ariyani, M.Pd. (Keynote Speaker), dan Ahmed Hasyim (Non-Executive Director) dalam sesi foto bersama pada hari kedua pelatihan STELCO.

Hari kedua pelatihan diisi dengan simulasi strategi manajemen keuangan yang aplikatif. Peserta yang merupakan jajaran pimpinan STELCO mengaku mendapatkan banyak insight baru dan menyebut sesi ini sebagai yang paling menyenangkan sekaligus bermanfaat bagi tugas-tugas mereka.

“Kegiatan ini mencerminkan peran strategis Universitas Mulia dalam menjembatani dunia akademik dan kebutuhan nyata dunia kerja global. Kami sangat mengapresiasi kepercayaan yang diberikan kepada dosen kami sebagai narasumber utama di forum internasional seperti ini. Dosen adalah duta intelektual institusi, dan kehadiran Dr. Linda memperkuat posisi Universitas Mulia sebagai institusi yang unggul dan adaptif terhadap dinamika global,” ujar Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Mulia, Wisnu Hera Pamungkas, S.T.P., M.Eng.

Wisnu Hera Pamungkas, S.T.P., M.Eng., Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Mulia.

Sebagai ungkapan terima kasih, pihak STELCO memberikan cinderamata khas Maladewa kepada Dr. Linda, yang membalas dengan cinderamata syal sasirangan khas Kalimantan.

Pemberian Cinderamata: Dr. Linda Fauziyah Ariyani, M.Pd. menerima cinderamata khas Maladewa dari Mr. Mohammed Latheef, Chairman STELCO, sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya sebagai narasumber utama.

Prestasi ini menegaskan komitmen Universitas Mulia untuk terus mendorong dosen-dosennya mengembangkan keilmuan, memperluas jaringan, dan berkontribusi dalam forum-forum strategis internasional demi mewujudkan visi kampus sebagai institusi unggul dan berdampak global.

 

Humas UM (YMN)

Foto bersama Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti, Rektor Prof. Muhammad Ahsin Rifa'i, Kepala LPPM Richki Hardi, perwakilan penerbit nasional serta para dosen dan undangan. Foto: Media Kreatif

Sivitas Akademika Didorong Terbitkan Buku dan Karya Intelektual

UM – Universitas Mulia meluncurkan penerbitan Mulia Press yang diresmikan oleh Rektor Prof. Muhammad Ahsin Rifa’i dan Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi. Seremoni peluncuran Mulia Press berlangsung di Ballroom Cheng Ho Kampus Utama, Jumat (18/10).

Dalam sambutannya, Rektor mengatakan bangga dan berterima kasih kepada Yayasan Airlangga dan LPPM atas berdirinya Mulia Press. Kehadiran Mulia Press tentunya sangat diharapkan sivitas akademika sehingga memberikan dampak yang besar bagi Universitas Mulia ke depan.

Rektor juga berharap Mulia Press memudahkan dan memenuhi kebutuhan para akademisi dan mahasiswa. Kehadiran Mulia Press diharapkan mendorong sivitas akademika menerbitkan karyanya, baik dalam bentuk buku referensi, buku ajar, buku teks, jurnal dan karya intelektual lainnya.

Rektor Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifa'i secara resmi meluncurkan penerbit Mulia Press, Jumat (18/10). Foto: Media Kreatif

Rektor Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifa’i secara resmi meluncurkan penerbit Mulia Press, Jumat (18/10). Foto: Media Kreatif

Perwakilan penerbit nasional antara lain Gramedia Balikpapan, Deepublish dan Penerbit Andi. Foto: Media Kreatif

Perwakilan penerbit nasional antara lain Gramedia Balikpapan, Deepublish dan Penerbit Andi. Foto: Media Kreatif

Perwakilan Penerbit Andi Yogyakarta mempresentasikan Kiat Sukses Menulis dan Menerbitkan Buku Perguruan Tinggi. Foto: Media Kreatif

Perwakilan Penerbit Andi Yogyakarta mempresentasikan Kiat Sukses Menulis dan Menerbitkan Buku Perguruan Tinggi. Foto: Media Kreatif

Peluncuran dihadiri Kepala LPPM Ir. Richki Hardi, S.T., M.Eng serta undangan dan para dosen lainnya. Panitia juga mengundang perwakilan penerbit nasional, seperti Andi Publisher dan Penerbit Deepublish, keduanya dari Yogyakarta. Hadir pula perwakilan Gramedia Balikpapan.

Perwakilan Penerbit Andi memberikan tips dan trik atau kiat menulis dan menerbitkan buku perguruan tinggi, kepada sekira puluhan dosen dan mahasiswa yang hadir.

Kepada media, Richki Hardi mengatakan Mulia Press didirikan dengan tujuan memfasilitasi para dosen menerbitkan karya penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk buku maupun lainnya.

“Mulia Press ini tujuannya adalah untuk memfasilitasi Bapak Ibu Dosen dalam rangka menerbitkan karya penelitian dan pengabdiannya dalam bentuk buku maupun dalam bentuk yang lainnya,” ujarnya.

“Alhamdulillah, hari ini kita telah melakukan Grand Launching, juga dihadiri oleh partner kita yang sudah bekerja sama, diantaranya ada Andi Publisher atau Penerbit Andi, kemudian ada Deepublish, penerbit dari Yogyakarta, dan terakhir ada dari Gramedia Balikpapan,” terangnya.

Untuk saat ini, menurutnya, Mulia Press akan memfasilitasi penerbitan buku dengan mendaftarkan ISBN di Perpusnas. Adapun prosesnya, dosen atau mahasiswa yang berminat dapat mengirimkan manuskrip kepada LPPM Mulia Press.

Setelah itu, LPPM Mulia Press memeriksa kelengkapan dokumen. Apabila seluruh berkas persyaratan dinyatakan lengkap, editor akan melakukan proses penyuntingan, layouting dan desain cover.

Setelah tahapan terpenuhi, LPPM – Mulia Press mengajukan ISBN kepada Perpusnas. “Proses pengajuan ISBN ke Perpusnas ini kurang lebih tiga hari,” ujar Richki Hardi kepada media ini.

Setelah mendapatkan ISBN dari Perpusnas, maka LPPM Mulia Press melakukan pembuatan e-book dan melakukan pendistribusian.

(SA/Kontributor)

Humas UM- Kepala LPPM Universitas Mulia Bapak Richki Hardi, S.T., M.Eng mengadakan Sosialisasi PROKER LPPM Anggaran Tahun 2024. Selasa, 27/02/2024 . Dalam kesempatan ini beliau mengundang seluruh dosen Universitas Mulia untuk mengikuti sosialisasi secara hybrid.

Bapak Richki Hardi, S.T., M.Eng didampingi oleh Kabag. penelitian dan Pengabdian Masyarakat ibu Henny Okta Piyani, S.E., M.Ak beserta Kabag. Publikasi dan HKI, Bapak Nandha Narendra Muvano, S.E., M.M. menjelaskan tentang program kerja LPPM tahun 2024 dan hibah internal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh dosen Universitas Mulia melalui daring dan luring yang sangat antusias dalam mendengarkan paparan tentang hibah Penelitian dan PKM tahun 2024. Dalam kesempatan ini Kabag. penelitian dan Pengabdian Masyarakat ibu Henny Okta Piyani, S.E., M.Ak menjelaskan  penelitian akan dibagi menjadi 3 katagori yakni, Lektor dengan kuota 5 Proposal, Asisten Ahli dengan kuota 15 proposal dan Non Jafung dengan kuota 20 proposal, sedangkan pengabdian dibagi menjadi 2 katagori yakni Jafung dengan kuota 20 proposal  dan non jafung dengan kuota 10 proposal. seluruh katagori hibah ini diharapkan akan memberi kesempatan kepada dosen yang belum atau sedang dalam proses jafung untuk dapat bersama-sama mengikuti seleksi hibah tahun 2024.

Selain dengan hibah pada tahun ini juga diadakan reward publikasi Internasional terindeks Scopus dengan scopus Q3, Scopus Q4, Scopus Non Q atau prosidding, Reward Publikasi Nasional untuk Sinta 2, Sinta 3, Sinta 4, Reward selanjutnya adalah Reward Peran Narasumber dalam katagori Internasional, Nasional dan Lokal, serta juga ada Reward penulisan buku untuk katagori , Buku ajar, Buku Referensi, Chapter. Semua Katagori dari Reward dan hibah dapat di lihat pada laman sebagai berikut: Download – LPPM Universitas Mulia Sosialisasi Program Kerja 2024.

Kepala LPPM Universitas Mulia Bapak Richki Hardi, S.T., M.Eng berharap kepada seluruh Dosen untuk dapat menyelesaikan tanggungan penelitian dan pengabdian masyarakat yang belum selesai pada periode sebelumya hingga tanggal 25 Maret 2024. Bagi peserta hibah sebelum nya yang belum menyelesaikan tanggung jawab pelaporan maka belum bisa mengajukan hibah tahun 2024 yang batas upload proposal mulai dari 27 Februari s.d 4 April 2024. Dengan adanya hibah ini diharapkan dosen dapat terus berkarya dan melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat sebagai bentuk tugas Tridharma perguruan tinggi .

WN- Humas UM

Kepala LPPM Universitas Mulia Richki Hardi, S.T., M.Eng saat memaparkan program LPPM di Ruang SmartClassroom Lantai 3, Rabu (5/4/2023). Foto: Nariza

UM – Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Mulia membuka usulan penelitian dan pengabdian masyarakat tahun 2023. Program ini disosialisasikan oleh Kepala LPPM Richki Hardi, S.T., M.Eng di Ruang SmartClassroom Lantai 3 White Campus, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani Damai Bahagia Balikpapan, Rabu (5/4).

“Proposal sifatnya kompetitif ya Bapak Ibu, untuk penelitian kategori nasional disediakan kuota 25 proposal dengan dana masing-masing sebesar Rp 3.5 juta. Luaran wajib berupa laporan penelitian, publikasi nasional terindeks SINTA, dan penerbitan HKI (Hak Kekayaan Intelektual),” tutur Richki.

Menurut Richki, yang dimaksud kategori nasional adalah penelitian yang masuk dalam publikasi nasional. Meski tidak terbatas apabila di kemudian hari melakukan publikasi internasional.

Sedangkan untuk kategori internasional disediakan kuota lima proposal dengan besaran dana hibah masing-masing sebesar Rp 5.5 juta. “Luaran wajib sama, yang membedakan publikasi internasional terindeks Scopus,” tutur Richki.

Beberapa syarat agar dosen bisa mendapatkan hibah internal tersebut di antaranya adalah telah memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN), memiliki akun SINTA, dan tidak memiliki tanggungan laporan penelitian sebelumnya.

Selain hibah penelitian internal, Richki juga mendorong dosen untuk mengajukan proposal hibah pengabdian pada masyarakat. “Ini lebih banyak kuota 30 proposal dengan pendanaan masing-masing Rp 1.5 juta,” ungkap Richki.

Richki juga mendorong dosen untuk menerbitkan buku ajar sebagai hasil dari pelatihan yang telah diikuti pada tahun 2022 yang lalu. “Kuotanya tahun ini hanya 6 proposal, dengan nilai hibah masing-masing sebesar Rp 3 juta. Penerbit Universitas Mulia Press,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris LPPM Nariza Wanti Wulan Sari, S.Si., M.Si mengatakan pembukaan pengajuan proposal penelitian maupun pengabdian masyarakat mulai 10 April 2023. Pengumuman hasil seleksi proposal 9 Mei 2023. Penandatanganan kontrak hibah 31 Mei 2023. Sedangkan monitoring evaluasi dilakukan September 2023 mendatang.

“Kemungkinan seperti biasa pengajuan proposal ada perpanjangan waktu yang akan diumumkan kemudian,” tutur Nariza Wanti.

Di luar program hibah tersebut, dosen juga diharapkan dapat mendaftarkan inovasi atau produk kekayaan intelektual atas berbagai karya yang telah dibuatnya untuk mendapatkan HKI.

“Untuk prosedur pengajuan HKI di luar hibah penelitian, dosen dapat mendaftarkannya kepada program studinya masing-masing. Nanti program studi yang akan mendaftarkannya kepada LPPM. Lebih lengkap akan diinformasikan di website LPPM,” pungkas Nariza Wanti.

(SA/Puskomjar)

Sosoalisasi LPPM 2023