Tag Archive for: KKN


“KKN bukan sekadar tugas kurikulum, tetapi wahana nyata yang mempertemukan mahasiswa dengan kehidupan. Proses ini membentuk kepemimpinan, empati, dan kemanusiaan melalui pembelajaran berbasis pengalaman.”
— Dr. Pudjiati, S.E., M.M., Koordinator KKN UM 2025

Humas Universitas Mulia, 25 Juni 2025— Sebanyak 420 mahasiswa Universitas Mulia (UM) dari berbagai program studi akan mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tahun 2025 yang tersebar di 6 kecamatan dan 24 kelurahan di seluruh wilayah Kota Balikpapan. Dalam kegiatan pembekalan yang digelar di Ballroom Cheng Hoo hari ini, Ibu Pudji sebagai koordinator KKN menyampaikan bahwa KKN bukan sekadar kewajiban kurikulum, tetapi merupakan wahana strategis dalam membentuk insan pembelajar yang utuh.

Para Dosen Pembimbing Lapangan bersama peserta KKN Universitas Mulia 2025 menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan penuh semangat dalam seremonial pembukaan pembekalan KKN.

 

Para mahasiswa berasal dari Program Studi Akuntansi, Hukum, Informatika, Manajemen, Sistem Informasi, Teknologi Informasi, dan Farmasi. Mereka akan dibimbing oleh 21 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), yang tidak hanya berperan sebagai pengawas tetapi juga fasilitator refleksi kritis mahasiswa selama proses KKN berlangsung.

Mahasiswa peserta KKN Universitas Mulia 2025 menyanyikan Mars Balikpapan dengan khidmat sebagai bentuk kecintaan terhadap daerah tempat pengabdian.

Pelaksanaan KKN akan dimulai pada 22 Juli hingga 25 Agustus 2025. Mahasiswa akan dilepas secara resmi pada 21 Juli dan langsung diterima oleh masing-masing kelurahan dengan pendampingan dari DPL. Berbeda dari pola konvensional, mayoritas mahasiswa tidak tinggal di lokasi KKN, mengingat sebagian besar dari mereka merupakan pekerja. Kegiatan akan dilakukan saat mereka hadir di lokasi sesuai dengan pembagian tugas dan strategi kelompok.

Sekretaris LPPM Henny Okta Piyani, S.E., M.Ak.; Sekretaris Rektor Suhartati, S.E., M.Kom.; dan Ketua Branding Universitas Mulia, Tatang, turut hadir dalam seremonial pembukaan dan pelepasan KKN 2025.

Setiap kelompok KKN terdiri dari 20 mahasiswa lintas prodi. Tidak ada tema tunggal yang ditetapkan, melainkan diserahkan kepada masing-masing kelompok berdasarkan hasil orientasi dan kebutuhan spesifik di lokasi. Mitra kerja juga akan ditentukan langsung oleh mahasiswa sesuai potensi dan permasalahan di masyarakat.

“Jadilah solusi, bukan beban. Tawarkan program sederhana tapi relevan. Kecil tak mengapa, asal bermanfaat dan bisa dilanjutkan masyarakat.” — Dr. Pudjiati, S.E., M.M.

“Mahasiswa tidak hanya belajar untuk tahu, tapi untuk mampu dan menjadi. Di sinilah KKN menjadi instrumen nyata dalam mengintegrasikan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam pencapaian CPL (Capaian Pembelajaran Lulusan),” tegas Ibu Pudji.

Lebih jauh, ia menyampaikan bahwa KKN harus menjadi platform pembelajaran kontekstual berbasis pengalaman.

“Perlu ada perubahan paradigma, dari pengabdian simbolik ke kolaborasi strategis. Dalam semangat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), KKN harus mempertemukan ilmu, aksi sosial, dan transformasi diri mahasiswa dalam kehidupan nyata masyarakat.”

DPL memiliki peran krusial dalam proses ini. Tidak hanya memantau, tetapi juga membimbing secara mendalam. Pemantauan dilakukan melalui laporan berkala dan grup WhatsApp, sementara evaluasi dilakukan berdasarkan progres kegiatan dan umpan balik dari masyarakat.

Dr. Pudji saat memberikan pembekalan kepada mahasiswa Universitas Mulia peserta KKN 2025 dengan penuh inspirasi dan penekanan nilai-nilai transformatif.

Harapan besar dititipkan kepada para peserta KKN.

“Jadilah solusi, bukan beban. Hadirlah dengan niat tulus untuk membantu. Tawarkan program sederhana tapi relevan. Kecil tidak masalah, asalkan bermanfaat dan bisa dilanjutkan masyarakat setelah kalian pergi,” pesan Ibu Pudji menutup pembekalan.

Dengan semangat menjadi agen perubahan, mahasiswa UM diharapkan mampu membawa perubahan positif, baik bagi masyarakat yang mereka dampingi maupun bagi perkembangan diri mereka sendiri sebagai calon pemimpin masa depan yang berintegritas, berempati, dan solutif.

Humas UM (YMN)

“KKN adalah kristalisasi Tri Dharma—di sanalah pendidikan menemukan konteksnya, penelitian menemukan penerapannya, dan pengabdian menemukan maknanya.”
Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si

Humas Universitas Mulia, 24 Juni 2025 – Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si., memberikan pembekalan inspiratif kepada ratusan mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan tajuk “Mahasiswa sebagai Agen Perubahan dalam Pemberdayaan Masyarakat”. Dalam orasinya yang bernuansa akademik dan sarat nilai transformatif, Prof. Ahsin menegaskan bahwa KKN bukan sekadar kewajiban akademik, tetapi merupakan panggilan strategis untuk mengubah realitas sosial masyarakat dari level akar rumput.

“KKN adalah jembatan antara teori dan realitas; antara ruang kuliah dan kehidupan nyata. Di sinilah mahasiswa diuji: bukan hanya pengetahuannya, tetapi keberpihakannya,” ujar beliau.

Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. M. Ahsin Rifa’i, M.Si., bersama jajaran pimpinan dan para peserta KKN berfoto bersama usai acara pembukaan Pembekalan KKN Tahun 2025.

Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. M. Ahsin Rifa’i, M.Si., bersama jajaran pimpinan dan para peserta KKN berfoto bersama usai acara pembukaan Pembekalan KKN Tahun 2025.

Potret Nyata Tantangan Masyarakat

Prof. Ahsin memulai dengan memaparkan berbagai tantangan struktural yang masih membelenggu masyarakat Indonesia: angka kemiskinan yang masih menyentuh 25,9 juta jiwa, prevalensi stunting 21,6% pada balita, hingga ketimpangan infrastruktur pendidikan dan sanitasi dasar.

“Realitas ini harus kita hadapi, bukan hanya dengan rasa iba, tetapi dengan strategi, inovasi, dan keterlibatan langsung,” tegasnya.

Para peserta KKN Universitas Mulia menjalankan program pengabdian di Kelurahan Manggar dengan penuh semangat dan kolaborasi bersama masyarakat setempat.

KKN: Arena Integratif Tri Dharma Perguruan Tinggi

Sejak diperkenalkan pada 1971, KKN telah menjadi bentuk pengabdian wajib bagi mahasiswa Indonesia. Prof. Ahsin menekankan bahwa KKN adalah implementasi konkret dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian.

Mahasiswa bukan sekadar “tamu” di desa, melainkan subjek aktif yang menyatu dan bekerja bersama masyarakat. Mereka dituntut untuk hidup berdampingan, memahami konteks lokal, dan menjadi pemantik perubahan.

Mahasiswa sebagai Katalisator Perubahan Sosial

Dengan lebih dari 7 juta mahasiswa aktif di Indonesia, potensi kolektif mereka dinilai sangat besar untuk mentransformasi desa-desa menjadi pusat inovasi dan pemberdayaan. Mahasiswa, menurut Prof. Ahsin, membawa kekuatan pengetahuan, idealisme, kemampuan adaptif, serta semangat kolaboratif yang menjadi kunci penggerak perubahan.

Ia membagikan studi kasus inspiratif seperti program digitalisasi UMKM di Desa Suka Makmur yang berhasil meningkatkan omzet hingga 25%, dan pembangunan jamban komunal di Sleman yang menurunkan kasus diare balita hingga 40%.

Strategi Optimalisasi KKN: Survei, Sinergi, dan Solusi Nyata

Prof. Ahsin juga memaparkan berbagai strategi untuk meningkatkan efektivitas KKN: survei pra-penempatan, kolaborasi lintas sektor (termasuk LSM dan pemerintah), komunikasi yang membangun kepercayaan masyarakat, serta eksplorasi pendanaan eksternal yang bisa melipatgandakan dampak program.

“Keberhasilan program tidak hanya soal dana, tetapi terutama pada komunikasi dan empati. Mahasiswa harus hadir sebagai pendengar, bukan hanya penyuluh,” ujarnya.

Mengukuhkan Peran Mahasiswa sebagai Agen Perubahan

Sebagai penutup, Prof. Ahsin menyerukan tiga seruan aksi:

  1. Bagi mahasiswa, manfaatkan KKN sebagai medan aktualisasi diri dan kontribusi nyata.

  2. Bagi universitas, perkuat peran institusi dalam memfasilitasi KKN sebagai pembelajaran kontekstual.

  3. Bagi pemerintah dan masyarakat, buka ruang kolaborasi dan sinergi yang berkelanjutan.

“KKN adalah investasi sosial jangka panjang. Dari situlah akan lahir pemimpin-pemimpin masa depan yang berempati, solutif, dan visioner,” tutupnya.

Humas UM (YMN)

“KKN bukan hanya tentang menyelesaikan kewajiban akademik, tetapi tentang merajut empati, membangun kolaborasi, dan menciptakan kebermanfaatan nyata bagi masyarakat.”
— Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si., Rektor Universitas Mulia

Humas Universitas Mulia, 24 Juni 2025 – Sebagai wujud komitmen terhadap implementasi Tridharma Perguruan Tinggi, Universitas Mulia menyelenggarakan kegiatan Pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswa Tahun Akademik 2024/2025. Acara yang berlangsung di Ballroom Cheng Hoo ini dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si., dengan sambutan penuh makna yang menegaskan urgensi peran mahasiswa sebagai agen pengabdian sosial.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Sumardi, S.Kom., M.Kom., Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, dan Kaprodi Manajemen Dr. Pudjiati, S.E., M.M. berdiri di atas panggung saat menyanyikan Mars Universitas Mulia pada pembukaan kegiatan Pembekalan KKN Tahun Akademik 2024/2025.

Dalam sambutannya, Rektor menegaskan bahwa KKN bukan sekadar tugas akademik atau formalitas kelulusan, melainkan sebuah proses pembelajaran holistik yang mengasah kemampuan adaptasi, kepekaan sosial, dan kepemimpinan mahasiswa di tengah masyarakat.

“Saudara sekalian akan menjadi duta Universitas Mulia—mewakili nilai-nilai intelektual, integritas, dan inovasi yang kita tanamkan bersama selama perkuliahan,” tegas beliau.

Rektor menjabarkan bahwa pembekalan ini merupakan fase strategis untuk memperkuat pemahaman mahasiswa mengenai tugas, peran, etika, dan pendekatan sosial yang relevan. Ia mendorong peserta KKN untuk menyusun program kerja yang tidak hanya kontekstual dan relevan dengan kebutuhan masyarakat, namun juga memiliki keberlanjutan dampak setelah masa KKN berakhir.

Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si. secara resmi membuka kegiatan Pembekalan KKN melalui pidato akademik yang menekankan pentingnya integritas, kolaborasi, dan kebermanfaatan sosial mahasiswa di masyarakat.

Dalam pidato akademiknya, Rektor menyampaikan tiga poin utama yang harus menjadi prinsip kerja mahasiswa selama menjalankan KKN:

  1. Integritas dan Etika Personal – Mahasiswa diminta menjaga nama baik pribadi, keluarga, dan universitas melalui sikap santun dalam berpakaian, bersikap, dan berinteraksi dengan masyarakat.

  2. Kolaborasi dan Partisipasi Aktif – Mahasiswa harus melibatkan masyarakat secara langsung dalam seluruh proses kegiatan, menjadikan mereka subjek, bukan objek dalam pembangunan sosial.

  3. Kreativitas dan Kebermanfaatan Program – Mahasiswa diimbau untuk merancang program-program inovatif yang meskipun sederhana, mampu memberikan dampak nyata dan berkelanjutan bagi komunitas setempat.

Tak lupa, Rektor juga memberi pesan kepada para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan tim LPPM untuk aktif memberikan pendampingan dan membuka ruang dialog dua arah yang mendorong terbentuknya inovasi sosial maupun penelitian terapan.

“Jadikan KKN ini bukan hanya sekadar catatan akademik, tetapi pengalaman hidup yang memperkaya perspektif, membentuk karakter, dan memantapkan komitmen Saudara sebagai insan akademik yang berpihak pada masyarakat,” ujar Prof. Ahsin menutup sambutannya.

Acara pembekalan KKN ini turut dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, Ketua LPPM, para Dosen Pembimbing Lapangan, serta panitia pelaksana dan ratusan mahasiswa dari berbagai program studi yang akan diterjunkan ke sejumlah wilayah mitra.

Suasana kegiatan pembekalan KKN Universitas Mulia. Para peserta terlihat antusias menyimak materi sebagai bekal sebelum diterjunkan ke lokasi pengabdian.

Dengan semangat integritas, kolaborasi, dan inovasi, Universitas Mulia kembali mengukuhkan peran strategisnya dalam mencetak generasi muda yang mampu menjawab tantangan zaman melalui kontribusi nyata di tengah masyarakat.

Humas UM (YMN)

Mahasiswa KKN di Kel. Lamaru, Kec. Balikpapan Timur, Kota Balikpapan, Senin (17/2). Foto: Istimewa

Di Kel. Lamaru, Kec. Balikpapan Timur

UM – Mahasiswa Universitas Mulia Balikpapan yang tergabung dalam Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) mengembangkan alat penyiraman otomatis berbasis Internet of Things (IoT) di Kelurahan Lamaru.

Inovasi ini bertujuan untuk membantu masyarakat dalam mengoptimalkan penggunaan air dalam pertanian serta meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga.

Namun, Ketua Tim Muhammad As’ad Durrofiqi mengatakan, timnya menghadapi tantangan teknis maupun non-teknis di lapangan. Tim dituntut kreatif dan bekerjasama dalam mencari solusi.

Menurutnya, di lokasi KKN, ia mengidentifikasi beberapa tantangan yang sekaligus dicari solusinya. Tantangan tersebut antara lain jaringan internet yang tidak stabil. Padahal, alat IoT ini nantinya sangat bergantung pada jaringan Internet yang baik.

Kedua, lanjutnya, kurangnya pemahaman masyarakat yang menurutnya masih kurang dalam hal teknologi. Ia bersama timnya membuat panduan sekaligus sosialisasi pelatihan secara langsung.

Ketiga, kendala teknis saat perakitan dan pemasangan (instalasi). Kendala itu berupa kekurangan komponen IoT, seperti sensor cuaca yang tersedia di lokasi. Ia dan timnya pun mencari bahan lokal sebagai salah satu alternatif.

Ia bersama timnya mencoba mengembangkan alat penyiram otomatis tersebut dengan beberapa langkah. Di antaranya adalah, pertama, melakukan survei dan analisis kebutuhan.

Mahasiswa KKN di Kel. Lamaru, Kec. Balikpapan Timur, Kota Balikpapan, Senin (17/2). Foto: Istimewa

Mahasiswa KKN di Kel. Lamaru, Kec. Balikpapan Timur, Kota Balikpapan, Senin (17/2). Foto: Istimewa

Mahasiswa KKN sedang mencari solusi IoT untuk Pertanian di Kel. Lamaru, Kec. Balikpapan Timur, Kota Balikpapan, Senin (17/2). Foto: Istimewa

Mahasiswa KKN sedang mencari solusi IoT untuk Pertanian di Kel. Lamaru, Kec. Balikpapan Timur, Kota Balikpapan, Senin (17/2). Foto: Istimewa

Setelah itu, ia dan timnya melakukan perancangan alat berbasis kelembaban tanah yang dapat mengatur penyiraman air secara otomatis.

Setelah melakukan implementasi, ia dan timnya melakukan pemasangan dan uji coba. Setelah alat dinyatakan bekerja dengan baik, maka ia bersama timnya melakukan sosialisasi dan pelatihan.

Durrofiqi mengatakan, proyek ini menjadi tantangan besar bagi timnya lantaran harus mengintegrasikan teknologi IoT dengan kondisi lapangan yang belum sepenuhnya mendukung.

“Kami harus berpikir kreatif dalam menghadapi keterbatasan infrastruktur dan sumber daya. Namun, justru dari keterbatasan inilah kami mendapatkan pembelajaran yang sangat berharga,” ujarnya.

Ia juga merasa bangga melihat antusiasme masyarakat setelah memahami manfaat sistem ini.

“Melihat warga mulai memahami dan menggunakan teknologi ini dengan baik adalah pencapaian terbesar bagi kami,” tambahnya.

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, ia berharap program ini membawa dampak nyata bagi masyarakat Kelurahan Lamaru.

Dengan adanya sistem penyiraman otomatis berbasis IoT, para petani kini dapat menghemat waktu, tenaga, dan penggunaan air, sekaligus meningkatkan hasil pertanian secara lebih efisien.

(SA/Kontributor)

Dosen Universitas Mulia Drs. Suprijadi, M.Pd bersama Ir. Bambang Irianto penggagas Glintung Go Green (3G). Foto: dok. Suprijadi

UM – Berawal dari kondisi kampung yang kumuh, rawan banjir, dan tingkat kriminalitas yang tinggi, Bambang Irianto, Ketua RW 23 Kelurahan Purwantoro, Blimbing, Kota Malang, menginisiasi perubahan besar pada lingkungan tempat tinggalnya sejak tahun 2012 yang lalu.

Dengan konsep Glintung Go Green (3G), Bambang berhasil mengubah kampungnya menjadi lingkungan hijau dan asri yang kini bahkan menjadi rujukan destinasi wisata pendidikan bagi banyak pihak.

Atas prestasi inilah, dosen Universitas Mulia Drs. Suprijadi, M.Pd berkunjung ke Kota Malang, 19 September 2024. Tujuannya adalah untuk mempelajari secara langsung program penghijauan yang dilakukan di Glintung. Kunjungan ini berkaitan dengan rencana menerapkan program serupa dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Universitas Mulia.

“Berdasarkan hasil laporan kerja lapangan ini, saya mendapatkan beberapa kesimpulan yang sangat relevan untuk pengembangan lingkungan hijau dalam kegiatan KKN,” ujar Suprijadi.

“Pertama, pengalaman dari kunjungan ini perlu disosialisasikan kepada calon mahasiswa peserta KKN, khususnya dalam membangun wilayah KKN untuk menjadi Kampung Kampus Mulia the Green. Kami juga merencanakan pembentukan tim khusus yang terdiri dari dosen dan mahasiswa untuk proyek Kampung Kampus Mulia the Green 2025,” tambahnya.

Suprijadi juga mengungkapkan bahwa kampung di sekitar Kampus Universitas Mulia akan menjadi pilot project sebagai Kampung Kampus Mulia the Green 2025 dalam bingkai Smart RT, dengan penanaman produktif seperti tanaman nanas.

“Penanaman nanas sangat sesuai dengan kondisi tanah dan iklim Kalimantan Timur, serta dapat memberikan hasil panen dalam waktu 170 hari hingga satu tahun,” ujar Suprijadi.

Di samping itu, menurutnya, tanaman hias dan tanaman obat keluarga atau yang dikenal dengan sebutan tanaman Toga ini, dinilai sesuai dengan karakter tanah di lingkungan sekitarnya yang akan ditambahkan untuk memperkaya lingkungan.

Dokumentasi Suprijadi ketika berkunjung di Glintung Go Green. Gambar 1 dan 2 Kediaman Ir. Bambang Irianto, 3. Sejumlah Penghargaan yang diterima Bambang Irianto, 4. dan 5 Salah satu sudut Kampung Glintung, 6. Kunjungan anak-anak rombongan SD Islam Muhammad Hatta Kota Malang, 19 September 2024. Foto: dok. Suprijadi

Dokumentasi Suprijadi ketika berkunjung di Glintung Go Green. Gambar 1 dan 2 Kediaman Ir. Bambang Irianto, 3. Sejumlah Penghargaan yang diterima Bambang Irianto, 4. dan 5 Salah satu sudut Kampung Glintung, 6. Kunjungan anak-anak rombongan SD Islam Muhammad Hatta Kota Malang, 19 September 2024. Foto: dok. Suprijadi

Sumur resapan yang dibangun Bambang Irianto di sekitar Kampung Glintung Kota Malang. Foto: dok. pribadi

Sumur resapan yang dibangun Bambang Irianto di sekitar Kampung Glintung Kota Malang. Foto: dok. Suprijadi

Transformasi Glintung Go Green

Bambang Irianto pertama kali menjabat sebagai Ketua RW di Glintung pada akhir tahun 2012. Pada saat itu, kondisi kampung di Jalan Karya Timur, Kota Malang, dikenal dengan lingkungan yang kumuh dan minim prestasi. Bambang pun memutuskan untuk membangun kampungnya melalui inisiatif penghijauan.

“Saat saya terpilih sebagai Ketua RW, kondisi kampung sangat memprihatinkan. Saya pun mulai menggerakkan warga untuk menghijaukan lingkungan,” ujar Bambang, Kamis (13/7/2023), yang dikutip dari media.

Pada awalnya, tidak semua warga antusias dengan program ini, hanya sekitar 10 persen warga yang merespon. Namun, Bambang terus berupaya mengubah pola pikir warga dengan pendekatan sosialisasi dan kegiatan berkelanjutan.

Dari dana yang minim, ia memanfaatkan barang bekas dan bantuan bibit tanaman dari berbagai relasi, sehingga secara bertahap kampungnya mulai hijau dan bersih.

Untuk lebih memperkuat konsep hijau di kampung Glintung, warga kemudian membangun fasilitas ramah lingkungan, seperti sumur resapan dan biopori. Saat ini, terdapat tujuh sumur resapan, ratusan lubang biopori standar, jumbo, dan super jumbo yang dibuat secara swadaya menggunakan kaleng bekas.

Selain itu, warga juga mempelajari berbagai teknik bercocok tanam seperti hidroponik, vertical farming, dan sky garden yang membuat suasana kampung semakin sejuk.

Atas kerja keras dan keberhasilan dalam mengubah lingkungan, berbagai penghargaan pun diraih, termasuk Kalpataru dari Presiden RI dan penghargaan sebagai Kampung Proklim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

“Kami juga menciptakan Gerakan Menabung Air atau Gemar, yang dampaknya terlihat jelas: kondisi air tanah meningkat, udara kampung lebih sejuk, dan warga merasakan manfaat dari kampung yang sehat,” tambah Bambang.

Pada Kamis, 19 September 2024 hari itu juga, kampung ini juga dikunjungi oleh rombongan SD Islam Muhammad Hatta Kota Malang dalam kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang bertema “Hidup Sehat dengan Toga” sebagai bagian dari Kurikulum Merdeka.

Kunjungan ini bertujuan untuk memahami penerapan program Glintung Go Green yang meliputi aspek penghijauan, sumur resapan, hingga teknik bertanam secara modern.

Bambang berharap keberhasilan Glintung Go Green dapat menginspirasi kampung-kampung lain untuk melakukan transformasi serupa.

“Dengan mengidentifikasi potensi dan masalah setempat, kami bisa membangun kampung tematik yang tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan tapi juga meningkatkan kebersamaan warga,” tutupnya.

(SA/Kontributor)

Mahasiswa KKN kelompok 1 menggelar kegiatan sosialisasi pencegahan penyakit hipertensi kepada para lansia di Jalan Blora RT 25 dan RT 27 Kel. Klandasan Ilir Kec. Balikpapan Kota, Kamis (8/8). Foto: dok. KKN

UM – Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mulia hingga hari ini sangat beragam aktivitas. Hingga menjelang berakhir 24 Agustus 2024, berbagai aktivitas pengabdian kepada masyarakat telah dilakukan mahasiswa. Mulai dari edukasi kesehatan dan pencegahan Stunting, edukasi Cyber Bullying dan privasi data, sampai dengan ikut serta menjaga keamanan lingkungan bersama Bhabinkamtibmas setempat.

Hal ini seperti yang dituturkan Ketua Panitia KKN angkatan ke-3 2024 Warrantia Citta, S.Farm, M.Sc kepada media ini, Senin (12/8). Citta mengatakan, diawali laporan kegiatan kelompok 15 tentang edukasi Cyber Bullying, bertempat di SDN 005, Kel. Margomulyo, Kec. Balikpapan Barat, Jumat (2/8).

Esoknya, di Kelurahan yang sama, kelompok 15 menggelar edukasi tentang pemanfaatan media sosial untuk sarana informasi. Sasaran peserta edukasi ini adalah para pelaku usaha dan UMKM. Mereka menggandeng narasumber dari KUA untuk mengedukasi tata cara pendaftaran usaha agar terdaftar sebagai brand berlabel dan bersertifikasi halal.

Kegiatan yang sama juga dilakukan kelompok 13, dengan memberikan edukasi tentang manfaat sosial media, branding, dan workshop pengambilan video bagi para pelaku usaha dan UMKM. Kegiatan ini bertempat RT 23, Kel. Sepinggan Raya, Kec. Balikpapan Selatan, Senin (5/8).

Sementara itu, di Jalan Blora RT 25 dan RT 27 Kel. Klandasan Ilir Kec. Balikpapan Kota, mahasiswa KKN kelompok 1 menggelar kegiatan sosialisasi pencegahan penyakit hipertensi kepada para lansia, Kamis (8/8).

Dalam kegiatan ini, mahasiswa melakukan pemeriksaan tekanan darah dan menyediakan asupan bergizi untuk para lansia. Mahasiswa juga memberikan edukasi bagaimana lansia menjaga kesehatan. Sebelumnya, mahasiswa mendapatkan bimbingan dari para dosen Program Studi S1 Farmasi.

Aktivitas kelompok 17, mahasiswa menggelar edukasi belajar bahasa Inggris untuk anak-anak, yang diberi nama English Education for Early Childhood. Kegiatan ini bertempat di Taman Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) RT 14 Kel. Baru Ilir, Kec. Balikpapan Barat, Kamis (8/8).

“Lewat animasi gambar hewan berwarna dan mengajak anak-anak bermain puzzle dengan bahasa Inggris. Mahasiswa berharap kegiatan ini menjadi salah satu alternatif mudah untuk membiasakan anak-anak belajar bahasa inggris dengan suasana yang menyenangkan,” ungkap Citta.

Di hari yang sama, kelompok 17 ini juga mengedukasi anak-anak usia Sekolah Dasar tentang pentingnya menjaga privasi data pribadi di Internet. Kegiatan ini bertempat di SDN 011 Balikpapan Barat.

Menurutnya, menjaga keamanan privasi di zaman sekarang adalah salah satu cara untuk mengantisipasi kebocoran data, terutama milik sendiri.

“Menurut mahasiswa, para siswa SD diharapkan mampu menjaga keamanan datanya sejak dini. Ditambah lagi banyaknya cyber crime yang semakin merajalela mengharuskan kita dapat mengamankan data pribadi dengan benar,” katanya.

Di tempat yang berbeda, mahasiswa KKN kelompok 2 dibimbing dosen Apt. Murtiyana Sari, S.Farm., M.Clin.Pharm menggelar kegiatan pemeriksaan kadar gula darah para lansia dan pemberian Vitamin A pada anak-anak. Kegiatan ini juga dirangkai dengan sosialisasi pencegahan diabetes dan Stunting pada anak, bertempat di Gedung Serbaguna RT 29, Kel. Damai, Kec. Balikpapan Selatan.

Salah seorang dosen, Wuri Damayanti, S.Farm, M.Farm turut terlibat membimbing dan membantu mahasiswa mengedukasi warga tentang pencegahan Stunting. Kegiatan ini berlangsung di RT 19 Kel. Sepinggan, Kec. Balikpapan Selatan, Minggu (11/8).

Sementara itu, sejumlah mahasiswa KKN kelompok 14, terutama laki-laki, melakukan patroli siskamling bersama Bhabinkamtibmas dan anggota Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) di Kel. Sungai Nangka, Kec. Balikpapan Selatan, Sabtu (10/8), pukul 19.30 – 10.30 WITA.

Dalam kesempatan ini, Bhabinkamtibmas Bripka Priantono memberikan pengarahan kepada anggota FKPM dan mahasiswa KKN yang ikut bergabung patroli, meliputi wilayah RT 08, 09, 45, 46, 02, 03, 21, 22, 35, dan 30.

“Kita melakukan patroli mengimbau kepada masyarakat agar bersama-sama menjaga Kamtibmas, tidak melakukan hal-hal yang mengganggu keamanan, ketertiban masyarakat. Patroli ini bertujuan guna mencegah penyakit masyarakat seperti miras, judi, dan kerawanan kejahatan lainnya,” tutup Bripka Priantono.

(SA/Kontributor)

Sebagian foto dokumentasi.

Dosen Farmasi Apt. Murtiyana Sari, S.Farm., M.Clin.Pharm ikut membimbing mahasiswa mengedukasi warga tentang bahaya diabetes melitus pada anak, bertempat di Gedung Serbaguna RT 29, Kel. Damai, Kec. Balikpapan Selatan, Kamis (8/8). Foto: dok. KKN

Dosen Farmasi Apt. Murtiyana Sari, S.Farm., M.Clin.Pharm ikut membimbing mahasiswa mengedukasi warga tentang pencegahan diabetes melitus pada anak, bertempat di Gedung Serbaguna RT 29, Kel. Damai, Kec. Balikpapan Selatan, Kamis (8/8). Foto: dok. KKN

Mahasiswa KKN kelompok 14 melakukan patroli siskamling bersama Bhabinkamtibmas dan anggota Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) di Kel. Sungai Nangka, Kec. Balikpapan Selatan, Sabtu (10/8). Foto: dok. KKN

Mahasiswa KKN kelompok 14 melakukan patroli siskamling bersama Bhabinkamtibmas dan anggota Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) di Kel. Sungai Nangka, Kec. Balikpapan Selatan, Sabtu (10/8). Foto: dok. KKN

Mahasiswa KKN kelompok 2 menggelar kegiatan pemeriksaan kadar gula darah para lansia dan pemberian Vitamin A pada anak-anak. Foto: dok. KKN

Mahasiswa KKN kelompok 2 menggelar kegiatan pemeriksaan kadar gula darah para lansia dan pemberian Vitamin A pada anak-anak. Foto: dok. KKN

Dosen Farmasi Wuri Damayanti ikut membimbing mahasiswa menjalankan KKN mengedukasi kesehatan pada warga. Foto: dok. KKN

Dosen Farmasi Wuri Damayanti ikut membimbing mahasiswa menjalankan KKN mengedukasi kesehatan pada warga. Foto: dok. KKN

Mahasiswa KKN kelompok 1 menggelar kegiatan sosialisasi pencegahan penyakit hipertensi kepada para lansia di Jalan Blora RT 25 dan RT 27 Kel. Klandasan Ilir Kec. Balikpapan Kota, Kamis (8/8). Foto: dok. KKN

Mahasiswa KKN kelompok 1 menggelar kegiatan sosialisasi pencegahan penyakit hipertensi kepada para lansia di Jalan Blora RT 25 dan RT 27 Kel. Klandasan Ilir Kec. Balikpapan Kota, Kamis (8/8). Foto: dok. KKN

Kelompok 17, mahasiswa menggelar edukasi belajar bahasa Inggris untuk anak-anak, yang diberi nama English Education for Early Childhood. Kegiatan ini bertempat di Taman Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) RT 14 Kel. Baru Ilir, Kec. Balikpapan Barat, Kamis (8/8). Foto: dok. KKN

Kelompok 17, mahasiswa menggelar edukasi belajar bahasa Inggris untuk anak-anak, yang diberi nama English Education for Early Childhood. Kegiatan ini bertempat di Taman Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) RT 14 Kel. Baru Ilir, Kec. Balikpapan Barat, Kamis (8/8). Foto: dok. KKN

Kegiatan yang memiliki tema Raih Berkah Jum’at dengan Berbagi itu digelar dengan melibatkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas, anggota FKPM, Ketua RT dan warga setempat serta mahasiswa KKN Universitas Mulia. Foto: baraberita.com

UM – Kuliah Kerja Nyata atau KKN Universitas Mulia tahun ini berlangsung di beberapa kelurahan di Kota Balikpapan. Beberapa kegiatan sudah berjalan, salah satunya kegiatan mahasiswa KKN bersama Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) di Kel. Sungai Nangka, Kec. Balikpapan Selatan, Jumat (26/7).

Kegiatan yang memiliki tema Raih Berkah Jum’at dengan Berbagi itu digelar dengan melibatkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas, anggota FKPM, Ketua RT dan warga setempat serta mahasiswa KKN Universitas Mulia.

Ketua Panitia KKN Apt. Warrantia Citta Citti Putri, S.Farm, M.Sc mengatakan, program kerja KKN, terutama untuk kelompok 14, setiap hari Jumat akan bekerja sama dengan FKPM melakukan kegiatan sosial.

“Dalam kegiatan ini, kita akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat tentang pentingnya menjaga ketertiban dan kerukunan di lingkungan warga setempat,” tutur Citta.

Ia menambahkan, selain itu juga mahasiswa diharapkan akan membantu berbagi sembako kepada warga yang membutuhkan, sebagai bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan warga.

“Imbauan yang akan kita sampaikan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan solidaritas di antara warga Kelurahan Sungai Nangka,” tambahnya.

Ia juga berharap kontribusi para mahasiswa KKN memiliki manfaat berarti bagi masyarakat setempat dan membawa perubahan positif.

Sementara itu, Ketua FKPM M. Ali Hasan Asy’ari mengatakan, FKPM memiliki tugas sebagai bagian dari mitra Kepolisian, yaitu menjaga keamanan lingkungan di RT di wilayah Kelurahan Sungai Nangka agar tetap kondusif dan menyelesaikan permasalahan dengan musyawarah.

Ia menerangkan, setiap dua pekan sekali FKPM ikut patroli bersama Bhabinkamtibmas, Babinsa, Babinpotdirga, dan Kasi Trantib Kel. Sungai Nangka. Dalam kesempatan tersebut, Ali Hasan Asy’ari mengutarakan FKPM ingin berbagi dengan ibu-ibu warga setempat dengan berbagi sembako.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dan mendukung terlaksananya kegiatan ini. Di antaranya adalah PT. Arteta Rent, Toko Emas Sejati Utama Klandasan, dan Sejati Utama Gold Jewelry Klandasan.

Bhabinkamtibmas Bripka Priantono berpesan kepada para mahasiswa agar tetap menjaga sikap selama menjalankan KKN. “Jauhi narkoba dan tidak bermain judi online,” ujarnya.

Ketua RT 09 Yuni mengatakan bersyukur dan berterima kasih kegiatan berbagi berlangsung lancar bersama warga setempat.

“Saya ucapkan terima kasih sudah datang ke lingkungan RT 09 dan mau berbagi dengan warga saya. Semoga kegiatan hari ini jadi berkah buat kita semua,” pungkas Yuni.

(SA/Kontributor)

Foto dokumentasi:

Bhabinkamtibmas Bripka Priantono. Foto: baraberita.com

Bhabinkamtibmas Bripka Priantono. Foto: baraberita.com

Babinpotdirga. Foto: baraberita.com

Babinpotdirga. Foto: baraberita.com

Ketua FKPM M. Ali Hasan Asy’ari. Foto: baraberita.com

Ketua FKPM M. Ali Hasan Asy’ari. Foto: baraberita.com

 

Salah seorang mahasiswa KKN Universitas Mulia memberikan sembako kepada seorang warga Kel. Sungai Nangka, Balikpapan. Foto: baraberita.com

Salah seorang mahasiswa KKN Universitas Mulia memberikan sembako kepada seorang warga Kel. Sungai Nangka, Balikpapan. Foto: baraberita.com

Foto bersama Rektor Prof. Ahsin, Wakil Rektor Wisnu Hera P, Kepala LPPM Richki Hardi, Ketua Panitia Warrantia Citta, para dosen serta seluruh peserta KKN angkatan ke-3 tahun 2024. Foto: Media Kreatif

UM – Panitia Pelaksana Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan ke-3 Tahun 2024 menggelar pembekalan bagi 342 mahasiswa Universitas Mulia. Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i memberikan pesan-pesan kepada mahasiswa, yang berlangsung di Ballroom Cheng Ho, Kamis (27/6).

“Kita patut bersyukur bahwa kebijakan-kebijakan pemerintah, terutama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pada hari ini fokus untuk menghasilkan lulusan-lulusan yang bukan hanya lulusan yang memiliki kompetensi akademik, tetapi lulusan-lulusan yang siap kerja,” tutur Prof. Ahsin mengawali sambutan.

“Kalau siap kerja, berarti kita ini akan jadi pekerja, jadi pegawai negeri, pegawai swasta, tetapi ke depan itu yang diinginkan adalah lulusan-lulusan yang akan menjadi bos, membuat lapangan pekerjaan,” tambahnya.

Hal ini sejalan dengan visi Universitas Mulia sebagai perguruan tinggi berbasis Technopreneurship pada tahun 2043. Dengan demikian, tambah Rektor, visi perguruan tinggi ini adalah menghasilkan teknopreneur atau wirausahawan bergerak di bidang teknologi.

“Jadi ini, kita sedang membangun pondasi-pondasi yang bertahap ya, mulai dari menyiapkan SDM, menyiapkan sarana prasarana, memperbaiki kurikulum, memperbaiki kerja sama sehingga nanti di tahun 2040 ketika menjelang generasi emas, alumni Universitas Mulia ini tidak hanya bisa mencari kerja, tetapi menghasilkan lapangan kerja,” harap Rektor.

Untuk itu, Rektor mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa maupun dosen yang telah menciptakan karya-karya maupun teknologi yang mampu menjadi bargaining dalam persaingan dengan perguruan tinggi lain.

“Karena kita memang bertekad untuk menjadikan perguruan tinggi ini adalah perguruan tinggi berkualitas di Kalimantan Timur,” tuturnya.

Rektor Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifa'i (dua dari kiri) bersama Wakil Rektor Wisnu Hera P, Kepala LPPM Richki Hardi dan Ketua Panitia KKN angkatan ke-3 2024 Warrantia Citta. Foto: Media Kreatif

Rektor Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifa’i (dua dari kiri) bersama Wakil Rektor Wisnu Hera P, Kepala LPPM Richki Hardi dan Ketua Panitia KKN angkatan ke-3 2024 Warrantia Citta. Foto: Media Kreatif

Kepala LPPM Richki Hardi saat memberikan pembekalan KKN angkatan ke-3 tahun 2024. Foto: Media Kreatif

Kepala LPPM Richki Hardi saat memberikan pembekalan KKN angkatan ke-3 tahun 2024. Foto: Media Kreatif

Salah seorang mahasiswa peserta KKN angkatan ke-3 tahun 2024. Foto: Media Kreatif

Salah seorang mahasiswa peserta KKN angkatan ke-3 tahun 2024. Foto: Media Kreatif

3 Pesan Rektor untuk Mahasiswa Peserta KKN

Sementara itu, seluruh peserta KKN tahun ini akan melaksanakan di enam Kecamatan yang ada di Kota Balikpapan. Sebelumnya, pelaksanaan KKN di Kelurahan Sesumpu Kabupaten Penajam Paser Utara. Sesumpu merupakan desa binaan Universitas Mulia.

Kepada seluruh mahasiswa, Rektor mengingatkan agar KKN tidak diartikan sekadar menyelesaikan kewajiban tugas matakuliah saja tanpa makna.

“Jangan memaknai KKN sebagai matakuliah wajib saja, saya mengharapkan memiliki makna filosofi daripada KKN,” tutur Prof. Ahsin.

Pertama, jika selama ini menjalani kuliah hanya mempelajari teks, maka saat KKN inilah waktunya belajar konteks.

“Jadi, teks di bidang informatika, di bidang manajemen, di bidang akuntansi itu kita sudah pelajari ilmunya, teksnya, tetapi konteksnya belum kita dapatkan,” ujarnya.

Untuk itu, Rektor mengingatkan pada saat melaksanakan KKN itulah merupakan kesempatan bagi mahasiswa belajar untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajarinya selama kuliah di lapangan.

“Nah, itulah yang namanya kita mendapatkan konteks dari teks yang sudah kita dapatkan di kuliah,” tuturnya.

Kedua, saat menjalani KKN, mahasiswa diharapkan tidak saja menerapkan satu disiplin ilmu saja yang dikuasainya, tetapi bekerja multidisiplin.

“Saya berharap nanti dalam satu kelompok itu jangan hanya satu program studi, kalau bisa diatur, tapi berbagai program studi,” harapnya.

Dengan berkumpulnya beberapa mahasiswa lintas program studi dalam kelompok KKN, maka diharapkan akan melakukan implementasi pengetahuan dan teknologi yang didapatkan secara lintas keilmuan.

“Yang selama ini hanya kita tahu manajemen, hanya tahu akuntansi, hanya tahu Informatika, tetapi ketika di sana kita nanti akan mencoba menerapkan iptek ini berbasis ilmu, berbasis kombinasi atau multidisiplin keilmuan,” tutur Rektor.

Ketiga, saat menjalani KKN, mahasiswa diharapkan meningkatkan rasa dan empati melihat kondisi sosial masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Hal ini menjadi sangat penting mengingat kondisi sosial ekonomi mahasiswa yang beragam dan lebih baik. Namun, ketika berada di lapangan, mahasiswa hendaknya belajar melihat permasalahan di lingkungan sekitar.

“Dari masalah-masalah itulah kita harus timbul rasa empati dan itulah yang menjadi program yang harus dilakukan, bagaimana masalah itu menjadi solusi, ya solusi yang berkelanjutan, jangan solusi jangka pendek setelah selesai KKN selesai juga,” tutur Rektor.

Rektor mengingatkan kepada seluruh peserta KKN tidak lagi mengadopsi model-model KKN pada zaman dahulu, seperti membuat tulisan Selamat Datang di batas wilayah atau memperbaiki papan nama kantor desa dan di bawahnya ada tulisan KKN Universitas Mulia.

Tetapi bagaimana kepekaan mahasiswa ketika tiba di sana, kemudian berdiskusi dengan masyarakat dan tokoh masyarakat menggali apa saja persoalan-persoalan yang ada, terutama persoalan dasar.

“Nah, ini mahasiswa sistem informasi bisa masuk di sana, Informatika, apakah layanan-layanan mereka itu sudah bagus apa tidak?” tanya Rektor.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan itulah mahasiswa diharapkan dapat menyerap dengan baik, kemudian menyusun programnya.

“Sehingga apa yang kita lakukan betul-betul program yang dibutuhkan oleh masyarakat di sana, bukan program-program yang kita bikin, tetapi mereka sebenarnya tidak membutuhkan,” tutur Rektor.

“Nah, kemudian saya berpesan, selama KKN, jagalah nama baik Universitas Mulia ya, karena adik-adik semua itu membawa baju Universitas Mulia,” tutupnya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pembekalan yang disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Wisnu Hera Pamungkas, S.T.P, M.Eng dan Kepala LPPM Richki Hardi, S.T., M.Eng serta Ketua Panitia KKN 2024 Warrantia Citta, S.Farm., M.Sc.

(SA/Kontributor)

HUMAS UM- Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si. mengunjungi mahasiswa KKN di Kelurahan Sesumpu, Kabupaten Penajam Paser Utara bersama Panitia KKN semester ganjil 2023-2024. Selasa, 20/02/2024.

Dalam Kegiatan ini Rektor Universitas Mulia disambut langsung oleh Lurah Sesumpu bapak Agusman dan pak sekertaris Lurah bapak Adi.Lurah Sesumpu Bapak Agusman berharap dapat terus bekerjasama dengan universitas mulia terutama dalam pengiriman mahasiswa KKN karena masyarakat merasakan dampak serta tanggapan positif yang terjadi di masyarakat ketika ada mahasiswa KKN , kedepan Pak Agusman berharap agar mahasiswa KKN dapat berfokus mengembangkan UMKM yang ada yang di Sesumpu sesuai dengan Komoditas yang ada dikelurahan sesumpu.

Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si. menyampaikan bahwa tujuan dari KKN ini adalah menumbuhkan Softskill mahasiswa ketika berada di masyarakat, karena menurut beliau untuk hardskill mahasiswa telah dapatkan di perkuliahan. beliau berharap mahasiswa dapat mengambil pelajaran untuk bisa mengasah mahasiswa dalam berhadapan dengan masyarakat secara langsung dan juga membangun karakter mahasiswa dalam bermasyarakat.

Mahasiswa KKN  Kelompok 3 Universitas Mulia yang didampingi langsung oleh DPL Ibu Dian Yahya merasa bahwa sebuah tantangan tersendiri ketika melakukan KKN diluar daerah balikpapan. Di tempat KKN mahasiswa merasa benar-benar menghadapi masyarakat yang belum pernah dikenal dan membantu warga yang ada di sesumpu dengan membantu mensosialisasikan program kesehatan masyarakat hingga sosialisasi tentang pengembangan UMKM.Ketua Panitia KKN semester ganjil 2023-2024 ibu warantia Citta Citti Putri menyampaikan bahwa akan mengirim kembali mahasiswa KKN disemester berikutnya untuk wilayah Sesumpu. Beliau berharap bahwa akan muncul banyak kerjasama yang dapat dilakukan antara kelurahan Sesumpu dengan Universitas Mulia terutama dalam pengembangan desa .

WN-HUMAS UM

Kepala Universitas Mulia Samarinda Drs. Suprijadi, M.Pd bersama Lurah Kel. Tanah Merah Deddy Irawan, SE., MM menerima cenderamata. Foto: Istimewa

UM – Mahasiswa Universitas Mulia Samarinda melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama sebulan. Mereka menggelar serangkaian kegiatan di Kel. Selili Kec. Samarinda Ilir dan Kel. Tanah Merah Kec. Samarinda Utara, Samarinda, Kalimantan Timur, 24 Januari – 24 Februari 2024. Apa saja?

Kepala Universitas Mulia Samarinda (Univmas) Drs. Suprijadi, M.Pd mengatakan bahwa pelaksanaan KKN merupakan bagian dari pendidikan untuk memperoleh pengalaman nyata penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni, sosial dan budaya oleh mahasiswa kepada masyarakat.

“Ciri KKN adalah Interdisipliner, cross sectoral, dan komprehensif. Kemudian berdimensi luas, pragmatis, dan praktis,” tutur Suprijadi.

Suprijadi menerangkan, selama menjalani KKN, mahasiswa akan belajar mengembangkan pola pikir yang dilandasi oleh permasalahan pada kenyataan atau fakta yang ada di sekitarnya.

”Bahwa hampir setiap persoalan hidup dalam masyarakat mempunyai hubungan satu dengan yang lain, sangat kompleks, sehingga penyelesaiannya pun dengan pola pendekatan multi disiplin,” terangnya.

Dirinya berharap, usai menggelar KKN, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman dan cara berpikir interdisipliner, terpadu, dan komprehensif. Selain itu, hasil dari solusi yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswanya selama KKN diharapkan berdampak kepada masyarakat Kel. Selili dan Kel. Tanah Merah.

“Mahasiswa belajar dengan berdiskusi, bertukar pikiran serta pengalamannya selama KKN. Dengan begitu, mahasiswa diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran, tenaga, dan lainnya kepada masyarakat sekitar,” ujar Suprijadi.

Tercatat, beberapa agenda kegiatan sejumlah mahasiswa selama KKN antara lain

  1. Pembuatan Nomor Rumah Warga,
  2. Membantu kegiatan Posyandu pemberian Vitamin dan obat cacing
  3. Turut meramaikan kegiatan Jalan Santai dalam rangka HUT Pemerintah Kota Samarinda,
  4. Mahasiswa juga turut membantu pendistribusian bantuan beras ke warga,
  5. Menyusun program bersama Kepala Paud TK / Raudhatul Athfal AL Huda dan TK Dharma Mama dan menggelar lomba mewarna di anak-anak PAUD.
  6. Menggelar kegiatan Fardhu Kifayah bersama Ibu PKK dan Dasawisma,
  7. Turut membantu kerja bakti bersama warga melakukan bersih-bersih kampung, B
  8. Berbagi bersama warga membuat Prakarya dengan bahan bekas di RT 25 Kel. Selili serta berbagi cara membuat cairan pengusir kucing.
  9. Mahasiswa juga melakukan sosialisasi pemanfaatan Sosial Media untuk Bisnis kepada Ibu-ibu PKK dan Dasawisma,
  10. Menjadi fasilitator guru ngaji kepada anak-anak di RT 22 Kel Selili,
  11. Membuat tong sampah untuk Bank sampah di seluruh Dasawisma.
  12. Di Kel. Tanah Merah, sejumlah mahasiswa melakukan pemetaan rumah-rumah warga di setiap RT di Kelurahan Tanah Merah,
  13. Menggelar pelatihan Teknologi Informasi (IT) bagi siswa di SMA Negeri 10 dan
  14. Melaksanakan Bimbingan Teknis Digitalisasi data PKK dan Dasawisma.

Tindak Lanjut Pasca KKN

Sementara itu, Lurah Tanah merah Deddy Irawan beserta Kasi Kesra Irwansyah serta Ibu-ibu PKK tingkat RT dan Ketua Dasawisma mengucapkan terima kasih kepada Universitas Mulia yang telah turut membantu Kel. Tanah Merah melakukan pemberdayaan masyarakat.

Lurah berharap ke depan KKN dapat dilaksanakan lebih lama lagi, yakni selama tiga bulan agar beberapa program pengabdian masyarakat Kel. Tanah Merah dapat dikolaborasikan dengan mahasiswa, terutama di bidang Teknologi Informasi.

“Maka dari itu, Kelurahan Tanah Merah ke depan ingin menindaklanjuti kerjasama penandatanganan Nota Kesepahaman atau MoU dengan Universitas Mulia di bidang IT agar warga melek IT,” tutur Suprijadi.

Suprijadi mengatakan, mereka berharap dibantu pembuatan Aplikasi Pengurusan Dokumen Surat Menyurat Warga, untuk membantu warga yang menginginkan surat cukup menulis di Link Aplikasi Kelurahan.

“Daftarnya cukup lewat aplikasi sehingga warga datang ke Kantor Kelurahan tinggal ambil Hard Copy-nya saja,” ungkapnya.

Suprijadi berharap kegiatan seperti KKN dan program pengabdian kepada masyarakat akan menjadi bagian kegiatan atau sarana promosi Kampus Universitas Mulia Samarinda sehingga dikenal oleh masyarakat lebih luas.

(SA/Kontributor)

Foto dokumentasi.

Kepala Universitas Mulia Samarinda Drs. Suprijadi, M.Pd bersama Lurah Kel. Selili menerima cenderamata. Foto: Istimewa

Kepala Universitas Mulia Samarinda Drs. Suprijadi, M.Pd bersama Lurah Kel. Selili menerima cenderamata. Foto: Istimewa

Menggelar pelatihan Teknologi Informasi (IT) bagi siswa di SMA Negeri 10 Samarinda.

Menggelar pelatihan Teknologi Informasi (IT) bagi siswa di SMA Negeri 10 Samarinda.

Drs. Suprijadi bersama Sekretaris Lurah Tanah Merah.

Drs. Suprijadi bersama pejabat Kelurahan Tanah Merah.

KKN di Kel. Tanah Merah, Kec. Samarinda Utara.

KKN di Kel. Tanah Merah, Kec. Samarinda Utara.

Foto bersama Lurah dan pejabat Kelurahan Selili, Kec. Samarinda Ilir.

Foto bersama Lurah dan pejabat Kelurahan Selili, Kec. Samarinda Ilir.

Pembuatan Nomor Rumah Warga Kel. Selili

Pembuatan Nomor Rumah Warga Kel. Selili

Mahasiswa juga turut membantu pendistribusian bantuan beras ke warga Kel. Selili.

Mahasiswa juga turut membantu pendistribusian bantuan beras ke warga Kel. Selili.

KKN di Kel. Selili Kec. Samarinda Ilir, 24 Januari - 24 Februari 2024. Foto: Istimewa

KKN di Kel. Selili Kec. Samarinda Ilir, 24 Januari – 24 Februari 2024. Foto: Istimewa

Turut meramaikan kegiatan Jalan Santai dalam rangka HUT Pemerintah Kota Samarinda,

Turut meramaikan kegiatan Jalan Santai dalam rangka HUT Pemerintah Kota Samarinda,

Bersama warga Kel. Selili.

Bersama warga Kel. Selili.

Menggelar lomba mewarna di anak-anak PAUD

Menggelar lomba mewarna di anak-anak PAUD

Menggelar lomba mewarna di anak-anak PAUD

Menggelar lomba mewarna di anak-anak PAUD

Mahasiswa juga melakukan sosialisasi pemanfaatan Sosial Media untuk Bisnis kepada Ibu-ibu PKK dan Dasawisma. Foto: Istimewa

Mahasiswa juga melakukan sosialisasi pemanfaatan Sosial Media untuk Bisnis kepada Ibu-ibu PKK dan Dasawisma. Foto: Istimewa