Tag Archive for: dosen

Suasana seminar SNITT 2023 offline di Hotel Platinum Balikpapan, Rabu (18/10). Foto: Istimewa

UM – Dosen Program Studi S1 Informatika Fakultas Ilmu Komputer mendapat penghargaan dari Politeknik Negeri Balikpapan sebagai Best Presenter III. Penghargaan diberikan usai mempresentasikan makalahnya pada Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Terapan (SNITT), Rabu (18/10).

Hal ini dikonfirmasi oleh salah seorang panitia, Danar Retno Sari, S.Kom., M.Kom yang datang ke Kampus Universitas Mulia dan bertemu Kaprodi S1 Informatika M. Safii, S.Kom., M.Kom di ruang kerjanya. Danar memberikan Sertifikat Penghargaan Best Presenter III kepada Subur Anugerah, S.T., M.Eng dan disaksikan M. Safii dan staf.

“Di akhir seminar diumumkan tiga orang Best Presenter, Pak Subur Best Presenter III, satu-satunya dari seluruh peserta daring. Saat seremoni, pemberian sertifikat diwakili panitia di lokasi kegiatan. Dua orang Best Presenter dari peserta luring,” tutur Danar.

Menurut Danar, pemilihan Best Presenter berdasarkan penilaian dengan kriteria antara lain ketepatan waktu, penampilan, dan konten atau isi makalah.

Danar berharap ke depan semoga menjadi pemakalah tetap SNITT. Untuk peserta yang terpilih sebagai Best Presenter, makalahnya akan dimasukkan ke dalam jurnal Sinta 4 Poltekba secara gratis.

“Terus berkarya dan memberikan kontribusi yang positif di bidang akademik. Ditunggu tulisan-tulisan bermanfaat selanjutnya,” harap Danar Retno Sari.

Dikonfirmasi hal tersebut, Subur mengatakan dirinya mempresentasikan makalah yang berjudul Perancangan Dashboard Visualisasi Data Komoditas Pasar Balikpapan dengan Tableau.

Ia tertarik menulis visualisasi data lantaran melihat banyak sekali data dan grafik yang melimpah, yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan pembelajaran, seperti untuk riset data sains, data warehouse, visualisasi data, atau data mining.

Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Terapan (SNITT) 2023 yang diselenggarakan Poltekba daring dan luring, bertempat di Hotel Platinum Balikpapan, Rabu (18/10). Foto: Tangkapan layar daring

Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Terapan (SNITT) 2023 yang diselenggarakan Poltekba daring dan luring, bertempat di Hotel Platinum Balikpapan, Rabu (18/10). Foto: Tangkapan layar daring

Makalah Subur Anugerah yang dipresentasikan di Room Online 1 SNITT 2023. Foto: Tangkapan layar daring

Makalah Subur Anugerah yang dipresentasikan di Room Online 1 SNITT 2023. Foto: Tangkapan layar daring

Danar Retno Sari, S.Kom., M.Kom saat menyerahkan Sertifikat Penghargaan kepada Subur Anugerah sebagai Best Presenter III pemakalah SNITT 2023 yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Balikpapan, disaksikan Kaprodi Informatika M Safii, Kamis (19/10). Foto: dok. Puskomjar

Danar Retno Sari, S.Kom., M.Kom saat menyerahkan Sertifikat Penghargaan kepada Subur Anugerah sebagai Best Presenter III pemakalah SNITT 2023 yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Balikpapan, disaksikan Kaprodi Informatika M Safii, Kamis (19/10). Foto: dok. Puskomjar

Sertifikat Penghargaan sebagai Best Presenter III SNITT 2023 Polteknik Negeri Balikpapan. Foto: dok. Puskomjar

Sertifikat Penghargaan sebagai Best Presenter III SNITT 2023 Polteknik Negeri Balikpapan. Foto: dok. Puskomjar

“Makalah ini sebenarnya hasil dari pembelajaran di kelas semester sebelumnya. Kebetulan Pak Rusli, Rektor saat itu menugasi saya menulis buku. Saya juga ditugasi Kaprodi Teknologi Informasi Pak Djumhadi mengajar Manajemen Big Data,” tutur Subur.

Ibarat botol bertemu dengan tutupnya, lanjutnya, maka dirinya mengaku tertarik untuk menulis teori pembelajarannya di kelas ke dalam bentuk buku atau karya tulis ilmiah.

“Kalau hanya dipikir-pikir saja, tidak ada waktu mengerjakan sih ya. Rasanya sibuk terus 24 jam 7 hari dalam seminggu. Untuk itu, saya harus fokus, buat prioritas, segera menulisnya sebelum keburu lupa atau tertinggal,” tuturnya.

Seminar ini diikuti 55 makalah dari sejumlah peserta, baik yang berprofesi sebagai praktisi, peneliti, dosen, maupun mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Seminar diselenggarakan luring, yang bertempat di Hotel Platinum Balikpapan maupun daring dengan aplikasi Zoom.

Seminar yang memiliki tema Sinergi Pendidikan Vokasi Dan Industri Dalam Mewujudkan Kota Cerdas Melalui Teknologi Berkelanjutan ini sangat menarik dan relevan dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) saat ini.

Seminar dibuka oleh Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Provinsi Kalimantan Timur Surasa, S.Pd., M.Si.

Narasumber pertama Beny Bandanadjaja, Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbudristek. Benny mempresentasikan Membangun Kota Cerdas yang Beradab dan Beretika. Ia membekali generasi milenial dan generasi Z bagaimana mempersiapkan diri menyambut kota cerdas IKN.

Narasumber berikutnya, Tony D. Susanto, Ph.D, dosen Program Studi S3 Sistem Informasi ITS Surabaya. Tony mempresentasikan materi tentang Memahami Konsep Kota Cerdas dan Rekomendasi Smart City IKN.

Narasumber ketiga, Direktur PT. Position Partners Indonesia Bayu Murtiyoso. Bayu memperkenalkan perusahaannya yang memiliki berbagai macam keahlian seperti surveyor, engineer, teknisi, dan konsultan. Selain di Indonesia, perusahaannya juga memberikan layanan di Asia Tenggara, Australia, dan New Zealand.

Di akhir presentasinya, Bayu berdasarkan pengalamannya, ia mengajak berbagai pihak untuk mengatasi kekurangan Sumberdaya Manusia (SDM) dalam pembangunan IKN.

“Soal SDM kita? Asal mau belajar, bisa. Ini soal kemauan saja, bukan soal kepintaran. Kemudian, di dalam bekerja kami tekankan kepada tim kami adalah jujur dan disiplin, itu akan menghasilkan kualitas,” pungkasnya.

(SA/Puskomjar)

Humas UM-LPPM Universitas Mulia mengadakan kegiatan pelatihan penulisan Proposal Hibah matching fund Kedaireka dari Kemendikbud RI dan dibuka langsung oleh Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si . Selasa (17/10). Narasumber tamu yang hadir adalah ibu Paula Mariana Kustiawan, PH.D dari Universitas Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT).

Dalam kegiatan ini Rektor Universitas Mulia Prof. Ahsin Menyampaikan “tugas dosen salah satunya adalah mampu mengikuti hibah penelitian yang keluaran nya bisa berupa jurnal yang terpublish nasional dan internasional” . Dengan dosen aktif dalam kegiatan hibah maka akan juga dapat meningkatkan kwalitas SDM yang ada di perguruan tinggi yang akan berimbas pula pada penilaian akreditasi perguruan tinggi dan untuk mewujudkan nya maka dosen dalam hal ini dapat mulai mengajukan proposal hibah yang diselenggarakan serta untuk membuat proposal ini bukan hanya kemauan saja tapi juga progress yang berkala.terang Prof. Ahsin.

Foto Bersama Rektor Universitas Mulia beserta seluruh peserta kegiatan penyusunan proposal Kedaireka Matching Fund 2024. Foto by Media Kreatif

Kedaireka adalah solusi terkini dalam mewujudkan kemudahan sinergi kontribusi perguruan tinggi dengan komersialisasi mitra untuk kemajuan bangsa Indonesia, yang sejalan dengan visi Kampus Merdeka Kemendikbud RI.Dalam hal ini ibu Paula Mariana Kustiawan, PH.D menerangkan tentang hal yang paling penting sebelum melakukan penyusunan Proposal yakni dosen sebagai ketua pengusul harus mulai membuat road map penelitian agar sejalan dengan keilmuan dosen serta sesuai dengan keilmuan dalam pengajuan proposal Matching fund dalam Kedaireka. Selain itu harus selalu menjalin kedekatan dengan mitra secara berkelanjutan.

Selain dapat melakukan pengajuan proposan Maching Fund Dosen atau pengusul juga dapat melakukan akselerasi reka cipta perguruan tinggi. Kedaireka juga dapat menjadi terobosan yang digagas oleh Kementrian Pendidikan dan kebudayaan melalui Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi ( Ditjen Dikti) sebagai tempat bertemunya perguruan tinggi dan dunia Industri untuk dapat saling berkolaborasi menciptakan beragam inovasi demi bersama dan kepentingan masyarakat luas.

WN/Humas-UM

Haerullah saat memberikan workshop pemanfaatan AI kepada siswa-siswi SMK 2 Muhammaiyah Samarinda. Foto: dok. PSDKU Samarinda

UM – Dosen Sistem Informasi, Program Studi Di luar Kampus Utama (PSDKU) Samarinda Haerullah, S.Kom., M.T melaksanakan penugasan sebagai narasumber Workshop Pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) bagi siswa-siswi SMK 2 Muhammadiyah Samarinda. Workshop digelar di Kampus PSDKU Samarinda, Jum’at (13/10).

Tercatat 40 orang peserta yang terdiri dari siswa-siswi, guru, dan kepala sekolah aktif mengikuti workshop. Materi yang dipaparkan adalah seputar pemanfaatan TI, khususnya pada pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) ChatGPT.

“Aplikasi ChatGPT untuk membantu mengerjakan tugas seperti pembuatan makalah, pemahaman materi pembelajaran, memahami rumus matematika dan yang lainnya,” tutur Haerullah.

Berfoto bersama siswa-siswi dan guru SMK 2 Muhammadiyah Samarinda. Foto: dok. PSDKU Samarinda

Berfoto bersama siswa-siswi dan guru SMK 2 Muhammadiyah Samarinda. Foto: dok. PSDKU Samarinda

Menurutnya, pemanfaatan teknologi semakin meluas di berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan.

“Salah satu inovasi terbaru adalah pemanfaatan aplikasi ChatGPT bagi siswa SMA dan SMK. Aplikasi ini menggunakan kecerdasan artifisial untuk membantu proses pembelajaran,” ungkap Haerullah.

Melalui aplikasi ChatGPT, terangnya, siswa dapat mengajukan pertanyaan, mendapatkan penjelasan, dan memperoleh bantuan dalam memahami materi pelajaran dengan lebih mudah dan interaktif.

“Dengan adanya teknologi ini, diharapkan siswa SMA/SMK dapat meningkatkan pemahaman mereka dalam berbagai mata pelajaran dan mengoptimalkan proses pembelajaran,” tuturnya.

Haerullah mengatakan aplikasi ChatGPT menyediakan manfaat yang sangat berarti bagi siswa SMA dan SMK dalam pembelajaran.

“Dengan adanya akses langsung ke sistem kecerdasan artifisial ini, diharapkan siswa dapat belajar secara mandiri dan fleksibel,” tuturnya.

Ia kemudian mencontohkan bagaimana siswa dapat terbantu dengan adanya aplikasi kecerdasan artifisial tersebut.

“Misalnya, jika siswa kesulitan memahami suatu konsep atau rumus matematika, mereka dapat mengajukan pertanyaan kepada ChatGPT. Aplikasi ini akan memberikan penjelasan yang jelas dan terperinci, membantu siswa memecahkan masalah mereka,” ungkapnya.

Selain itu, tambahnya, ChatGPT juga dapat digunakan untuk latihan soal, memeriksa tugas, dan memberikan umpan balik seketika.

“Dengan demikian, siswa dapat mengembangkan keterampilan mereka dengan lebih efektif dan meningkatkan prestasi belajar mereka,” pungkas Haerullah.

(SA/Puskomjar)

Drs. Suprijadi, M.Pd bersama anggota Dewan Pendidikan Kaltim 2023-2027 berfoto bersama Gubernur Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi, bertempat di ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Selasa (26/9). foto: Istimewa

UM – Bertempat di ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Selasa (26/9) yang lalu, Gubernur Isran Noor melantik Pengurus Dewan Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur periode 2023-2027. Drs. Suprijadi, M.Pd selaku Dosen Universitas Mulia turut dilantik sebagai anggota.

Pada kesempatan ini, Gubernur Isran Noor juga melantik Tim Koordinasi Revitalisasi Daerah Pendidikan dan Pelatihan Vokasi (TKDV).

“Salah satu strategi untuk pendidikan vokasi adalah dengan mengukuhkan Dewan Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur dan TKDV sebagai upaya menciptakan sinergi,” tutur Gubernur Isran Noor, seperti dikutip dari laman Vokasi Kemdikbud RI, (29/9).

Menurut Gubernur Isran, bangsa tanpa pendidikan yang cukup, tidak akan cepat majunya. Dengan demikian, TKDV dan Dewan Pendidikan ini menjadi sebuah cara untuk turut mempercepat kemajuan Indonesia dengan revitalisasi pendidikan vokasi.

Sementara itu, Suprijadi mengatakan, pada periode kali ini proses perekrutan berbeda jika dibanding dengan dua periode sebelumnya. Menurutnya, perekrutan dilakukan melalui penilaian administrasi, penilaian portofolio dan makalah, penilaian presentasi makalah, dan terakhir penilaian wawancara atau fit and proper test.

“Rekrutmen awalnya diikuti sebanyak 54 peserta. Tahap pertama 38 peserta dinyatakan lolos adminitrasi, selanjutnya mengikuti penilaian tahap kedua, yaitu penilaian portofolio dan presentasi makalah dan dinyatakan lolos sebanyak 26 peserta,” ungkap Suprijadi kepada media ini.

Di tahap akhir, tambah Suprijadi, 26 peserta tersebut diwajibkan mengikuti wawancara. “Alhamdulilah, sebanyak 13 peserta dinyatakan lolos sebagai Pengurus Dewan Pendidikan Kalimantan Timur. Saya termasuk di dalamnya mewakili Universitas Mulia,” tuturnya.

Suprijadi mengatakan dirinya merasa termotivasi mengikuti seleksi Dewan Pendidikan Provinsi lantaran banyak dorongan justru datang dari beberapa teman sejawatnya.

Saat pelantikan Pengurus Dewan Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur periode 2023-2027. Foto: Istimewa

Saat pelantikan Pengurus Dewan Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur periode 2023-2027. Foto: Istimewa

Saat audensi memperkenalkan diri dg Kepala cabang dinas pendidikan wilayah 1 Provinsi Kalimantan Timur Mutanto,S.Pd.,M.Si. Foto: dok. Suprijadi

Saat audensi memperkenalkan diri dengan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 1 Provinsi Kalimantan Timur Mutanto,S.Pd.,M.Si. Foto: dok. Suprijadi

Drs. Suprijadi, M.Pd mendapatkan pembekalan di Surabaya, Jawa Timur,, 9-12 Oktober 2023. Foto: dok. Suprijadi

Drs. Suprijadi, M.Pd mendapatkan Pembekalan Pengurus Dewan Pendidikan Provinsi di Surabaya, Jawa Timur, 9-12 Oktober 2023. Foto: dok. Suprijadi

“Sebenarnya saya termotivasi mengikuti seleksi ini datang dari teman-teman Kepala Sekolah dan Guru yang tergabung dalam komunitas Program Sekolah Penggerak Kalimantan Timur,” ungkapnya.

Dirinya kemudian menyebut, di antara dorongan itu datang dari Kadiknas Kota Balikpapan, Kadiknas Penajam Paser Utara, dan Kadiknas Provinsi Kalimantan Timur.

“Kebetulan saya adalah Fasilitator Program Sekolah Penggerak di bawah naungan Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan Timur,” ungkapnya.

Usai dilantik Gubernur, dirinya bersiap melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dewan Pendidikan Provinsi, sebagaimana tertuang dalam surat Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor: 100.3.3.1/K.461/2023.

Disebutkan, tugas pokok dan fungsi itu antara lain memberi pertimbangan dalam penentuan pelaksanaan, pemantauan, pengawasan dan penilaian arah kebijakan serta program kegiatan strategis pendidikan di Provinsi Kalimantan Timur.

Kedua, melakukan pengawasan penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu, adil, demokratis, transparan dan terbuka baik berupa pemikiran,gagasan,finansial maupun tenaga ahli dan pengembangan jaringan.

Ketiga, mengendalikan penyelenggaraan, pelayanan dan keluaran pendidikan guna mewujudkan transparansi dan akuntabilitas publik bidang pendidikan.

Keempat, menjadi mediator antara masyarakat, eksekutif dan legislatif berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan , pelayanan pendidikan dan penentuan kebijakan dalam program pendidikan.

Dan yang kelima, meningkatkan mitra kerja masyarakat, Pemerintah Provinsi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dalam perencanaan,pemantauan, pengawasan dan penilaian kebijakan serta program pendidikan dalam pencapaian mutu pendidikan.

Dirinya berharap tupoksi tersebut benar-benar dapat berjalan. Dan akhir tahun 2023 akan diadakan Rapat Kerja Penyusunan Program tahun 2024.

“Berhubung saya bertempat tinggal di Balikpapan, maka wilayah kerja yang menjadi tugas saya adalah Ketua Koordinator Wilayah 1, meliputi Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara,” tuturnya.

Ia akan bertugas pada satuan pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), SD, SMP,SMA, SMK hingga Perguruan Tinggi. “Semoga saya dapat mengemban amanat ini dengan ikhlas, tulus, dan istiqomah,” pungkasnya.

(SA/Puskomjar)

Bimbingan teknis Internal penyusunan RPS dan pelatihan Lentera oleh Dosen MKDU Universitas

Humas -UM Dosen Universitas Mulia pengampu Matakuliah Dasar Umum (MKDU) mengikuti kegiatan Bimbingan teknis dalam penyusunan RPP dan RPS sekaligus Workshop pelatihan Penggunaan Learning Management System Airlangga ( LENTERA ). Kamis (12/10)

Sesuai edaran rektor No. 391/Int-UM/REKTORAT/08/2023 tentang pelaksanaan perkuliahan 2023/2024 bawasannya MKDU dilaksanakan terpisah di masing-masing Fakultas.

Wakil Rektor 1 Bidang akademik bapak. Wisnu Hera Pamungkas, S.Tp., M.Eng menyampaikan bahwa akan mendorong Dosen MKDU untuk menyeragamkan materi sesuai matakuliah yang diampu pada semua fakultas di Universitas mulia. Beliau juga menyampaikan bahwa akan mendorong dosen MKDU  menerapkan Model pembelajaran Project base Learning dimana pada model pembelajaran ini peserta didik sebagai subjek atau pusat pembelajaran yang menitikberatkan pada proses belajar yang memiliki akhir berupa produk. Mahasiswa diberi kebebasan untuk menentukan aktivitas belajarnya sendiri dengan mengerjakan proyek pembelajaran secara kolaboratif sampai diperoleh hasil berupa suatu produk.

sebelah Kiri bpk. Yamani, S.pd., M.Pd, Dr. Mada Aditia wardhana, S.Sos., M.M.

Menurut Wisnu, kegiatan ini dihadiri oleh 14 dosen MKDU seluruh fakultas Universitas Mulia, “Harapan dari kegiatan ini adalah selain  menyamakan projek sesuai mata kuliah pada semua dosen MKDU tetapi juga dapat langsung di terapkan pendampingan kepada mahasiswa sampai dengan hasil nya yakni produk yang nantinya di rencanakan untuk  dibuatkan pameran atau expo untuk hasil akhir pembelajaran.”terang Wisnu.

Bimbingan teknis Internal penyusunan RPS dan pelatihan Lentera oleh Dosen MKDU Universitas Mulia


Sebelah kiri Drs. Miran, M.Si dan Ibu Lisda Hani Agustina, S.Ag., M.Pd

Selain kegiatan Penyusunan RPP-RPS Matakuliah MKDU diadakan pula kegiatan workshop penggunaan LENTERA yang didampingi oleh narsum Bapak. Wisnu Hera Pamungkas, S.Tp., M.Eng dan bapak   Thami Rusdi  Agus, S.Kom dari PSDKU Samarinda. Menurut Ka.Biro Akademik Yeyen Dwi Atma,S.Kom.,M.Kom kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan pelatihan penggunaan lentera secara langsung agar seluruh dosen di lingkungan Universitas Mulia dapat mulai menggunakan media lentera ini dalam proses belajar mengajar. Selain itu, semua RPS yang telah disusun sesuai matakuliah harus juga ada pada Lentera masing-masing dosen pengampu mata kuliah.

Bimbingan teknis Internal penyusunan RPS dan pelatihan Lentera oleh Dosen MKDU Universitas Mulia

Dosen Pengampu MKDU Peserta Kegiatan Bimbingan teknis Internal penyusunan RPS dan pelatihan Lentera oleh Dosen MKDU Universitas

Yeyen Mengungkapkan didalam Lentera dosen dapat melakukan Monitoring pembelajaran mahasiswa, pembuatan Konten Pembelajaran, pembuatan Kuis dan penugasan, pembatasan akses tugas serta konfigurasi penilaian sehingga dapat menunjang kegiatan belajar mengajar antara dosen dan mahasiswa.Harapan beliau , semua dosen khususnya dosen yang mengikuti workshop hari ini dapat menguasai konten yang ada pada LENTERA dan dapat menggunakan nya secara maksimal. terang Yeyen.

WN(Humas-UM)

Muhammad Yani saat bersama Kepala SMK Negeri 2 Sangatta Utara Puji Rahayu Effendi, M.Pd bersama Wakil Kepala Sekolah dan para guru. Foto: dok. Muhammad Yani

UM – Dosen Program Studi Di luar Kampus Utama (PSDKU) Samarinda Muhammad Yani, S.Kom., M.T.I menjadi narasumber Workshop Pembuatan Media Pembelajaran Menyenangkan berbasis Teknologi Informasi, bertempat di SMK Negeri 2 Sangatta Utara, Kamis (5/10).

Workshop diikuti 40 orang guru SMK Negeri 2 Sangatta Utara yang juga merupakan SMK Pusat Keunggulan (SMKPK) di Kabupaten Kutai Timur.

Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, Muhammad Yani mengatakan dirinya mendapatkan penugasan untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat menjadi narasumber workshop pembuatan media pembelajaran di sekolah tersebut.

Muhammad Yani merasakan surprise lantaran untuk pertama kalinya dirinya menumpangi kendaraan hybrid yang mulai banyak digunakan di daerah pelosok di Kalimantan Timur.

“Saya dijemput dari Samarinda. Berangkat hari Rabu (4/10) siang, pulang Kamis (5/10) sore kemarin. Alhamdulillah, merasakan naik mobil hybrid,” kata Muhammad Yani sembari tersenyum.

Sebagaimana diketahui, mobil hybrid merupakan kendaraan yang menggunakan sistem penggerak dari dua sumber energi, yaitu bahan bakar yang diolah pada mesin pembakaran dalam dan listrik dari baterai yang diproses motor listrik.

Sampai di lokasi kegiatan, dirinya disambut hangat Kepala SMKN 2 Sangatta Utara Puji Rahayu Effendi, M.Pd bersama para guru. “Sambutan sangat baik,” ujar Muhammad Yani.

Saat pelaksanaan workshop pembuatan media pembelajjaran. Foto: dok. Muhammad Yani

Saat pelaksanaan workshop pembuatan media pembelajjaran. Foto: dok. Muhammad Yani

Muhammad Yani bersama Abdul Rahman Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, saat menggunakan mobil hybrid. Foto: dok. Muhammad Yani

Muhammad Yani bersama Abdul Rahman Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan mobil hybrid. Foto: dok. Muhammad Yani

Pada workshop tersebut, Yani memberikan materi pelatihan seputar bagaimana membuat presentasi dan video pembelajaran menggunakan perangkat lunak Canva.

“Kami optimalisasikan akun belajar.id yang telah difasilitasi oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Guru-guru di Indonesia, termasuk kepala sekolah, dan siswa-siswi mulai jenjang TK sampai dengan SMA dan yang sederajat menggunakan platform belajar.id,” terang Muhammad Yani.

Hasil pembuatan video pembelajaran masing-masing guru pada workshop tersebut kemudian disimpan di YouTube dan dibagikan pada Platform Merdeka Mengajar Kemdikbudristek RI.

“Kami upload di YouTube, selanjutnya dibagikan ke dalam Platform Merdeka Mengajar (PMM) dalam bentuk Bahan Ajar Digital. Dari PMM, para guru bisa belajar, mengajar, dan berkarya,” tutur Yani.

Meski demikian, Yani menerangkan bahwa karya video pembelajaran tersebut hanya dapat dilihat atau diakses oleh pengguna atau user yang telah memasang (install) atau memiliki akses PMM. “Alhamdulillah,” pungkas Yani.

(SA/Puskomjar)

Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI Provinsi Kalimantan Timur menggelar Seminar tentang Aliran Keagamaan Menyimpang, bertempat di Hotel Puri Senyiur, Jalan Ruhui Rahayu I, Samarinda, Rabu, (13/9). Foto: Istimewa

UM – Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI Provinsi Kalimantan Timur menggelar Seminar tentang Aliran Keagamaan Menyimpang, bertempat di Hotel Puri Senyiur, Jalan Ruhui Rahayu I, Samarinda, Rabu, (13/9). Seminar bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kaltim serta beberapa perguruan tinggi.

Susunan acara diawali dengan sambutan Ketua Panitia oleh Prof. Drs. H. Syahrumsyah Asri. Kemudian dilanjutkan Ketua Umum MUI Kaltim KH. Muhammad Rasyid dan Kepala BRIDA Kaltim Dr.M. Ir. H. Fitriansyah, ST, MM.

Dalam sambutannya, Fitriansyah berharap peneliti tidak hanya memaparkan hasil penelitiannya tentang aliran keagamaan menyimpang. Namun, juga disertai dengan tindaklanjut serta pola pembinaan yang sesuai bersama pihak yang berwenang dan juga model penanganan yang tepat.

Sementara itu, para peneliti yang terlibat berasal dari beberapa perguruan tinggi, antara lain dari Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda atau UINSI, yakni Prof. Dr. H. Zurqoni, M.Ag., Dr. Syahar Siti Inayah, M.Si., Dra. Ida Farida,M.Si, Bruri Yahya, S.H., M.Kn.

Kemudian dari Universitas Mulawarman antara lain Dr. Iman Surya, M.Si., Ridwan Idris, M.Si., Irma Suryani, S.H.., M.H serta dari Universitas Mulia Kampus Samarinda, yakni Tina Tri Wulansari, S.Kom., M.T.I dan Deddy Kurniawan, S.Kom., M.Kom.

Narasumber Seminar yang diselenggarakan MUI Provinsi Kaltim di Samairnda, Rabu (13/9). Foto: Istimewa

Narasumber Seminar yang diselenggarakan MUI Provinsi Kaltim di Samairnda, Rabu (13/9). Foto: Istimewa

Tina Tri Wulansari saat memaparkan hasil penelitiannya. Foto: Istimewa

Tina Tri Wulansari saat memaparkan hasil penelitiannya. Foto: Istimewa

Kepada media ini, Tina Tri Wulansari mengatakan bahwa dirinya memaparkan tahapan penelitian, mulai dari tahapan pengambilan data dari media sosial sampai pada tahap analisis dan intepretasi.

Menurutnya, pengambilan data lewat media sosial saat ini sangat penting mengingat masyarakat pada umumnya menggunakannnya untuk menyebarkan informasi dan pemikiran secara luas dan cepat.

“Media sosial menjadi sarana penting untuk menyebarkan informasi dan pemikiran secara luas dan cepat. Di Kaltim teridentifikasi ada aliran menyimpang yang menggunakan media sosial Twitter sebagai publikasi dan penyeberan informasi,” ungkap Tina.

Dirinya bersama timnya kemudian melakukan pengumpulan data dari Twitter. “Penelitian ini dibatasi pada media sosial Twitter. Data yang diambil dari 1 Januari – 10 Juni 2023 menggunakan Key Word sesuai aliran yang diduga menyimpang,” tuturnya.

“Dugaan penyimpangan menggunakan indikator dari MUI yaitu 10 plus 1. Berdasarkan indikator tersebut, di Kaltim setidaknya terdapat sekitar 15 aliran yang diduga menyimpang,” tambah Tina.

Data yang dikumpulkan yang bersumber dari media sosial tersebut dipaparkan mengenai tren/isu, posters populer, time, lokasi posters, kecenderungan arah Tweet, kemudian dilakukan analisis sentimen.

“Untuk Posters Kaltim sendiri 99% arah Tweet adalah bermotif politik, yaitu mengaitkan tokoh seperti calon presiden dengan kelompok aliran tertentu,” pungkas Tina.

(SA/Puskomjar)

Drs. Suprijadi, M.Pd dalam suatu kesempatan bersama dengan mahasiswanya. Foto: Istimewa

UM – Sekian lama kekosongan Wakil Wali Kota Balikpapan menarik perhatian Akademisi Universitas Mulia, Drs. Suprijadi, M.Pd. Pasalnya, hingga 26 bulan berlalu, belum juga ada perubahan dan/atau tanda-tanda bakal ada salah satu warga yang akan mengisi kekosongan Wakil Wali Kota Balikpapan.

“Warga Balikpapan patut berterima kasih kepada Wali Kota Rahmad Mas’ud dalam memimpin kota ini selama 26 bulan tetap kondusif. Tidak ada permasalahan yang cukup berarti yang berakibat timbulnya demonstrasi,” tutur Suprijadi, seperti yang disampaikan pada media massa lokal.

Pasalnya, menurutnya, Wali kota dinilai telah melaksanakan perannya sebagaimana tugas dan wewenangnya yang diatur dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Tugas, Wewenang, Kewajiban dan Hak Kepala Daerah. “Itu sudah dijalankan dengan baik oleh Wali Kota Rahmad Mas’ud meski belum sempurna,” tuturnya.

Dengan begitu, lanjutnya, Wali Kota akan lebih sempurna apabila kepemimpinannya dibantu oleh seorang Wakil Wali Kota (Wawali). “Namun, apa daya situasi yang mengharapkan kekosongan Wawali harus terjadi. Walaupun pada kenyataannya tanpa Wawali, Rahmad Mas’ud mampu memimpin Balikpapan mendapatkan penghargaan dengan baik,” ujarnya.

Menurut catatannya, Balikpapan telah mendapatkan penghargaan dan apresiasi seperti Penghargaan Adipura Kencana sebagai lambang kota terbersih yang paling paripurna. “Masih banyak prestasi lain yang tidak dapat kami sebutkan semua,” ungkapnya.

Meski tampak beberapa keberhasilan yang diterima Wali Kota, juga ada kekurangan atau permasalahan-permasalahan yang cukup berarti. “Antara lain kebijakan mutasi aparatur sipil negara, pembangunan pelebaran jalan, sekolah terpadu dan kebijakan yang bernuansa kolusi, nepotisme masih dirasakan serta permasalahan lain yang dihadapi Wali Kota,” urai Suprijadi.

Ia menilai, permasalahan tersebut dapat diminimalkan apabila DPRD dapat menempatkan Wawali sebagai mitra kerja Wali Kota dalam memimpin Balikpapan.

“Jadi, kekosongan Wawali merupakan produk dari DPRD sekarang ini. Mengapa hal itu terjadi? Karena DPRD dengan santainya tidak memerankan dirinya dalam melahirkan Wawali,” tukasnya.

Dirinya mengaku tak habis pikir mengapa fungsi kontrol dan pengawasan dari anggota DPRD kurang dapat berfungsi sebagaimana mestinya. “Padahal, secara substansial, kualitas anggota DPRD tidak diragukan,” ujarnya.

Melihat kenyataan bahwa kinerja anggota DPRD seperti demikian, maka dirinya merasa patut mempertanyakannya. “Fungsi pengawasan DPRD mandul, karena terkontaminasi dengan julukan Partai Pengusung Wali Kota, kecuali dua partai lainnya. Seharusnya anggota DPRD mampu bercermin diri, untuk all-out secara maksimal di akhir masa jabatannya,” ujarnya memberi saran.

Lebih lanjut, dirinya menilai sudah waktunya partai pengusung mampu menunjukkan jati dirinya sebagai partai yang memiliki kredibilitas dan profesionalisme dalam mengawasi kebijakan Wali Kota. “Bukan berarti partai pengusung selalu sami’na wa atho’na, patuh dan taat pada Wali Kota atau partainya Wali Kota,” ujarnya.

Dirinya pun mengingatkan peran dan fungsi partai pengusung hanya sebatas mengantarkan Rahmad Mas’ud dan Thohari Azis (almarhum) untuk menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota. “Setelah itu, gugurlah hak dan kewajiban, karena partai pengusung kembali kepada jati diri sebagai wakil rakyat, anggota DPRD,” ujarnya.

Untuk itu, tibalah saatnya partai pengusung harus berani bercerai dengan partai pengusung utama. Partai pengusung harus mampu dan berani mengkritik kebijakan walikota yang kurang populis.

Apabila kondisi partai pengusung tetap adem ayem, mencari titik aman, tanpa menunjukkan dan memperbaiki kredibilitas, jangan disalahkan apabila pada Pemilu Legislatif 2024 rakyat lebih condong menjatuhkan pilihan pada calon anggota legislatif baru.

Oleh karena itu, tidak lama lagi warga masyarakat Kota Balikpapan akan menyongsong pemilihan umum serentak tepatnya 14 Februari 2024. “Kurang 198 hari, tentu bukanlah waktu yang lama,” ujarnya.

Rakyat Indonesia akan menggelar pesta demokrasi pemilihan umum serentak, termasuk di Kota Balikpapan. “Notabene masyarakat Balikpapan akan menentukan nasibnya dalam memilih wakil rakyat yang benar-benar kredibel, amanah, bertanggung impian masa depan, sebagai kota yang layak huni dan bermartabat,” ujarnya.

Masyarakat saat ini dinilainya memiliki kecerdasan yang tinggi dalam menggunakan hak pilihnya dan akan menjatuhkan pilihan kepada calon anggota legislatif yang sangat dibutuhkan.

“Untuk itu, mari menyongsong masa depan Kota Balikpapan yang bermartabat dan berdaulat dengan memelihara moto Kota Balikpapan sebagai Kota Beriman, Bersih, Indah, Aman dan Nyaman, dengan semangat juang Balikpapan Kubangun, Kujaga dan Kubela sebagai kota yang layak huni, patut kiranya untuk kita pertahankan,” pungkasnya.

(SA/Puskomjar)

Drs. Suprijadi, M.Pd. Foto: Istimewa

UM – Sejak pelantikan Wali Kota Kota Balikpapan periode 2021-2024 pada 31 Mei 2021 yang lalu, Rahmad Mas’ud hingga kini belum mendapatkan Wakilnya. Menurut PP No. 12 tahun 2018, apabila terjadi kekosongan untuk sisa jabatan lebih dari 18 bulan, maka DPRD berhak memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

“Tapi ini sudah lebih dari 18 bulan, jika dihitung mulai 29 Juni 2023, maka sudah 25 bulan Rahmad Mas’ud menjabat Wali Kota tanpa Wakil Wali Kota. Tentu hal ini terjadi bukan semata kesalahan dari Wali Kota,” tutur Drs. Suprijadi, M.Pd, dosen aktif Universitas Mulia.

Menurutnya, berdasarkan pasal 24 ayat 1 dan 2 dalam PP No. 12 tahun 2018 menyebutkan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah diselenggarakan dalam rapat paripurna yang hasilnya ditetapkan dengan keputuskan DPRD. “Ya, dalam hal ini adalah DPRD Kota Balikpapan,” ujarnya.

DPRD Kota Balikpapan, menrutunya, tidak melaksanakan mekanisme pemilihan Kepala Daerah dan Wakilnya dengan baik. Pasalnya, berdasarkan hasil pemilihan, maka dalam rapat paripurna pimpinan DPRD mengumumkan pengangkatan Wakil Wali Kota.

Selanjutnya, pimpinan DPRD Kota Balikpapan menyampaikan usulan pengesahan pengangkatan Wakil Wali Kota kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat.

“Memperhatikan mekanisme dalam peraturan tersebut, jelas DPRD Kota Balikpapan dinilai kurang kompeten dalam mengemban amanat sebagai wakil rakyat. Sampai Juli 2023 ini berjalan 26 bulan kekosongan Wakil Wali Kota. Ini tidak bisa dianggap ringan,” tutur Suprijadi,.

Melihat rekam jejak para wakil rakyat yang ada di DPRD tersebut, Suprijadi mengingatkan masyarakat agar ke depan dapat menilai kredibilitas dan kualitas DPRD secara jernih.

“Seharusnya, sebagai insan pemegang amanat wakil rakyat merasa malu jika kekosongan Wakil Wali Kota Balikpapan ini sampai berlarut-larut. Sampai saat ini tidak ada kepastian,” tukasnya.

Ia mengingatkan agar wakil rakyat mengevaluasi dirinya sendiri sehingga berhak untuk mencalonkan kembali Pemilihan Umum Legislatif pada 14 Februari 2024 mendatang.

“Untuk itu, saya mengajak warga Kota Balikpapan yang mempunyai hak pilih, gunakan hak pilih Anda dalam Pemilihan Umum Legislatif, untuk memilih kader-kader bangsa yang mengemban amanah sebagai wakil rakyat,” tuturnya.

Ia mendorong perlunya gerakan reformasi dengan memilih calon anggota DPRD yang baru yang benar-benar memiliki semangat melaksanakan amanat reformasi. “Apapun partainya, DPRD Kota Balikpapan diharapkan bermartabat sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara,” pungkasnya.

(SA/Puskomjar)

Peserta Percepatan Jabatan Fungsional Dosen Universitas Mulia bersama LLDIKTI 11 Kalimantan, Selasa (13/12). Foto: Media Kreatif

UM – Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T mendorong dosen-dosen Universitas Mulia baik yang baru maupun yang lama untuk memperhatikan Jabatan Fungsional atau Jafung. Hal ini disampaikan pada pertemuan daring dan luring Program Percepatan Jafung bersama LLDIKTI 11 Kalimantan, bertempat di Aula Cheng Ho Universitas Mulia, Selasa (13/12).

Sebagai narasumber dari LLDIKTI 11 Kalimantan Ida Adhiyati, S.E bersama dengan Operator BKD Wilayah Kalimantan Barat Emi Hidayah dan Verifikator Jabatan Fungsional Wilayah Kalimantan Timur, Utara, dan Barat Noorhayati serta Hidayatul Hijrah selaku Tim Verifikator BKD yang telah lulus Sertifikasi Dosen utuk Wilayah Kalimantan Timur dan Riza Rahadian selaku Operator Tim IT Sister LLDIKTI 11.

Tampak hadir Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono, M.T.I, Wakil Rektor Bidang Ketenagaan dan Keuangan Wisnu Hera Pamungkas serta Kepala Biro Penjaminan Mutu Internal (BPMI) Mada Aditia Wardana.

“Sehubungan dengan tugas Rektor dalam melaksanakan tridarma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat harus didukung oleh semua dosen yang ada di sini, baik dosen tetap yang sudah memiliki jafung maupun yang belum,” tutur Dr. Rusli dalam sambutannya.

Rektor mengingatkan bagi dosen yang memiliki NIDN atau Nomor Induk Dosen Nasional berkewajiban melaksanakan tridarma perguruan tinggi. “Dalam pendidikan, minimal Bapak Ibu minimal harus memiliki beban mengajar yang ditunjukkan dengan SK Mengajar, dan itu digunakan untuk mengurus Jafung,” tutur Rektor.

“Kedua, terkait dengan penelitian, diusahakan setiap dosen dalam satu tahun minimal satu jurnal yang terbit, apakah sebagai penulis pertama atau kedua dalam sebuah grup, tapi minimal ada satu jurnal atas namanya sebagai penulis pertama atau utama,” ungkap Rektor.

Berikutnya, dosen juga dituntut untuk melaksanakan pengabdian pada masyarakat. “Jadi, tridarma itu memang harus ada. Harapan saya, ke depan kita sama-sama menata ini lebih baik lagi, baik secara administratif maupun secara dokumen. Kita usahakan semua berbasis IT,” tuturnya.

Ke depan, Rektor berharap dokumen terkait kebutuhan kenaikan Jabatan Fungsional seperti SK Mengajar, Surat Penugasan, dan surat-surat lainnya dapat menggunakan Sistem Informasi dan Aplikasi SISTER sehingga seluruh dokumen dapat dikelola dengan mudah.

“Jadi saya mencoba menata ini lebih baik lagi sehingga tidak ada lagi dosen-dosen yang sudah senior itu ternyata belum mengurus jafungnya,” ungkap Rektor.

Ke depan, Rektor berharap akan menata bersama-sama dengan keterlibatan seluruh dosen dan administrasi agar lebih cepat dan secara administratif lebih tertata.

Salah satu upaya yang dilakukan Rektor adalah ke depan bersama jajaran Wakil Rektor maupun Bidang Ketenagaan Kepegawaian mengontrol dan mengingatkan kepada masing-masing dosen untuk mengurus kepangkatan.

“Setiap tahun itu mengecek dosen-dosen yang sudah waktunya naik pangkat harus diberi Surat Cinta. Jadi, mengingatkan Bapak Ibu yang sudah waktunya untuk mengurus kenaikan pangkat,” tutur Rektor.

Dengan demikian, Rektor berharap bisa mempercepat kenaikan Jafung setiap dosen. Baginya, saat ini terbuka kesempatan dari pemerintah lewat Koordinator Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah 11 Kalimantan untuk mengurus kepangkatan menjadi lebih mudah.

“Untuk mengurus Guru Besar bukanlah suatu hal yang tidak mungkin sepanjang data kita tertib,” tuturnya.

Rektor Dr. Muhammad Rusli bersama Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono, M.T.I serta Kepala Biro Penjaminan Mutu Internal (BPMI) Mada Aditia Wardana.

Rektor Dr. Muhammad Rusli bersama Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono, M.T.I serta Kepala Biro Penjaminan Mutu Internal (BPMI) Mada Aditia Wardana.

Narasumber dari LLDIKTI 11 Kalimantan Ida Adhiyati, S.E bersama dengan Operator BKD Wilayah Kalimantan Barat Emi Hidayah dan Verifikator Jabatan Fungsional Wilayah Kalimantan Timur, Utara, dan Barat Noorhayati serta Hidayatul Hijrah selaku Tim Verifikator BKD yang telah lulus Sertifikasi Dosen untuk Wilayah Kalimantan Timur dan Riza Rahadian selaku Operator Tim IT Sister LLDIKTI 11.

Narasumber dari LLDIKTI 11 Kalimantan Ida Adhiyati, S.E bersama dengan Operator BKD Wilayah Kalimantan Barat Emi Hidayah dan Verifikator Jabatan Fungsional Wilayah Kalimantan Timur, Utara, dan Barat Noorhayati serta Hidayatul Hijrah selaku Tim Verifikator BKD yang telah lulus Sertifikasi Dosen untuk Wilayah Kalimantan Timur dan Riza Rahadian selaku Operator Tim IT Sister LLDIKTI 11.

Sistem Informasi Angka Kredit Online milik LLDIKTI 11 Kalimantan yang digunakan untuk mengurus Jabatan Fungsional.

Sistem Informasi Angka Kredit Online milik LLDIKTI 11 Kalimantan yang digunakan untuk mengurus Jabatan Fungsional.

Sementara itu, Ida Adhiyati dari LLDIKTI 11 mengatakan bahwa dipilihnya Universitas Mulia dalam sosialisasi Program Percepatan Jabatan Fungsional mengingat memiliki jumlah dosen yang banyak dan belum memiliki jabatan fungsional.

“Seperti kita diketahui bersama bahwa dengan Jabatan Fungsional seorang dosen dapat meningkatkan karier pada perguruan tinggi dan merupakan syarat utama untuk mendapatkan Sertifikat Pendidik serta meningkatkan akreditasi perguruan tinggi,” tutur Ida Adhiyati.

Beberapa syarat untuk kenaikan Jafung, lanjutnya, di antaranya adalah memiliki Ijazah Magister S2 sesuai dengan bidangnya, diangkat sebagai dosen tetap dan memiliki NIDN atau NIDK serta melaksanakan tugas mengajar paling sedikit satu tahun atau dua semester.

Selain itu, dosen juga harus memiliki karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal sebagai penulis pertama, telah melaksanakan pengabdian untuk satu kegiatan, dan melaksanakan tugas penunjang sebanyak minimal satu kegiatan.

Ida Adhiyati mengingatkan penghitungan masa penugasan dosen tetap dimulai terhitung mulai tanggal (tmt) diangkat sebagai dosen tetap. “Kalau misalnya dia diangkat duluan, kemudian setelah itu lulus S2, maka penghitungannya dimulai setelah dia lulus S2,” tuturnya.

Ia menambahkan, kegiatan tridarma yang dilakukan sebelum S2 atau sebelum diangkat sebagai dosen tetap, maka kegiatan tersebut belum dapat diakui untuk keperluan Jafung.

Paparan selanjutnya perihal tutorial penggunaan Aplikasi Singkron 2 atau Sistem Informasi Angka Kredit Online untuk mengurus Jabatan Fungsional. Aplikasi tersebut milik LLDIKTI 11 Kalimantan. Dengan mengetahui cara menggunakan aplikasi tersebut diharapkan percepatan kenaikan pangkat jabatan fungsional dosen tercapai.

(SA/Puskomjar)