Sebagian sivitas Universitas Mulia foto bersama. Foto: Media Kreatif

Universitas Mulia Bangun Gedung Tiga Lantai

UM – Sivitas akademika Universitas Mulia menghadiri Refleksi Akhir Tahun 2024 yang diselenggarakan Yayasan Airlangga. Kegiatan yang diwarnai pembagian sejumlah hadiah ini bertempat di Ballroom Cheng Ho Universitas Mulia, Selasa (31/12).

Ketua Yayasan Airlangga Hj. Mulia Hayati Deviantie yang mengikuti secara daring, dalam sambutannya mengatakan, beberapa peristiwa penting selama tahun 2024 serta tantangan dan hambatan yang dihadapi, menjadi bahan evaluasi.

“Tujuannya adalah untuk mengukur sejauh mana kita telah bertumbuh, baik sebagai individu maupun sebagai bagian dari umat. Selain itu, kita juga perlu mengukur seberapa besar manfaat yang telah kita berikan dan dirasakan oleh orang lain,” tutur Hj. Mulia.

“Alhamdulillah, Yayasan Pendidikan Airlangga dikelola dengan prinsip humanis. Salah satu wujudnya adalah kita tidak menghilangkan peran seorang ibu yang mengantar anaknya ke sekolah atau ke kampus, agar mereka dapat tumbuh bersama dengan kemajuan yayasan,” tuturnya.

Demikian pula, lanjutnya, yayasan menghargai peran seorang bapak yang selalu mengantar dan menjemput anaknya ke sekolah. “Kita tidak melarang atau membatasi peran tersebut, karena kita menganut prinsip humanis,” terangnya.

Menurutnya, Yayasan Airlangga senantiasa mendukung upaya untuk mencapai dan merealisasikan visi dan misi yang telah direncanakan setiap tahun oleh lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Airlangga.

“Rencana tersebut kita kembangkan, kita jalankan, dan kita evaluasi bersama di akhir tahun,” tambahnya.

Ketua Yayasan Airlangga Hj. Mulia Hayati Deviantie memberikan sambutan pada Refleksi Akhir tahun 2024 secara daring. Foto: Media Kreatif

Ketua Yayasan Airlangga Hj. Mulia Hayati Deviantie memberikan sambutan pada Refleksi Akhir tahun 2024 secara daring. Foto: Media Kreatif

Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi. Foto: Media Kreatif

Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi. Foto: Media Kreatif

Dosen Berprestasi 2024 Universitas Mulia mendapatkan penghargaan dari Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi. Foto: Vio/Media Kreatif

Dosen Berprestasi 2024 Universitas Mulia mendapatkan penghargaan dari Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi. Foto: Vio/Media Kreatif

Firmansyah, Kepala SMK Kesehatan Airlangga Balikpapan, Guru Inovatif tingkat Provinsi Kalimantan Timur tahun 2024. Foto: SA/Kontributor

Firmansyah, Kepala SMK Kesehatan Airlangga Balikpapan, Kepala Sekolah Inovatif tingkat Provinsi Kalimantan Timur tahun 2024. Foto: SA/Kontributor

Capaian Tahun 2024

Sejumlah prestasi yang membanggakan di bidang pendidikan berhasil diraih. “Salah satunya adalah kebanggaan atas terpilihnya Bapak Firmansyah sebagai kepala sekolah inovatif tingkat Provinsi Kalimantan Timur tahun ini,” tuturnya, disambut aplaus meriah.

Selain itu, seluruh SMK di bawah naungan Yayasan Airlangga telah menjadi SMK Pusat Keunggulan. “Ini menunjukkan bahwa SMK-SMK kita telah menjadi acuan atau model bagi SMK lain,” terangnya.

Selain capaian akademik, yayasan juga telah berhasil mendirikan Pesantren Al-Madani di Sulawesi Selatan. Yayasan juga terus berupaya melakukan kolaborasi dengan berbagai komunitas dan mahasiswa.

“Kita juga telah berhasil mengadakan kegiatan kesenian, riset desa, dan seminar nasional dan internasional. Selain itu, kita juga berupaya untuk melakukan branding dan inovasi,” tambahnya.

Hj. Mulia juga memberikan apresiasi atas keberhasilan sivitas Universitas Mulia yang berhasil menyusun borang akreditasi institusi.

“Selain itu, kita terus berupaya membangun gedung kampus tiga lantai yang kita harapkan selesai dalam waktu dekat, agar dapat segera kita pergunakan,” ungkapnya.

SMK Pusat Keunggulan

Senada, Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi mengatakan, patut berbangga lantaran seluruh SMK di bawah naungan yayasan berhasil menjadi SMK Pusat Keunggulan.

“Kita berikan apresiasi atas pencapaian ini. Perlu diketahui bahwa tidak semua SMK dapat menjadi pusat keunggulan. Hanya sekolah yang dianggap mampu dan memiliki kualitas yang memadai yang dapat ditunjuk oleh pemerintah,” tutur Dr. Agung.

Ia menilai, SMK TI Samarinda menjadi pionir yang pertama kali mendapatkan bantuan pemerintah, diikuti oleh SMK Airlangga Balikpapan dan SMK Kesehatan Airlangga Balikpapan

Dr. Agung mengatakan, bantuan ini memiliki dampak signifikan terhadap kinerja lembaga pendidikan sekolah. Hal ini terlihat jelas ketika mengunjungi sekolah yang telah mendapatkan bantuan tersebut.

“Contohnya, di SMK Kesehatan, bantuan pemerintah sangat memajukan Prodi Keperawatan, dengan fasilitas ruangan yang profesional dan modern,” terang Dr. Agung.

Berawal dari Raker di Bali 2022

Kepala Sekolah SMK Kesehatan Airlangga Balikpapan Firmansyah mengatakan, bantuan pemerintah diperolehnya usai dirinya mengikuti Rapat Kerja Yayasan Airlangga, di Bali tahun 2022 yang lalu.

“Sejak Raker yang kita ikuti di Bali pada tahun 2022, kita mulai menyusun peta jalan untuk membawa institusi kita ke arah yang lebih baik. Materi Raker tersebut kemudian kami presentasikan di hadapan kurator. Sejak saat itu, kita mulai terarah dalam pengembangan institusi,” ujar Firmansyah.

Setelah itu, lanjutnya, Firmansyah mendapatkan program pendampingan selama tiga tahun terkait pengembangan mutu.

“Pada tahun 2022, kita mendapatkan bantuan sebesar 1,3 Miliar. Bantuan tersebut meliputi bantuan fisik, kurikulum, dan peralatan. Dengan dukungan tersebut, kita menjadi lebih terbuka dan terarah,” terangnya.

Sejak saat itu pula, kemitraan yang dijalin SMK Kesehatan juga semakin luas, baik di tingkat lokal, daerah, maupun nasional.

“Kita menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk rumah sakit dan institusi lainnya,” tambahnya.

Di tahun selanjutnya, SMK Kesehatan kembali mendapatkan bantuan berupa dana sebesar 150 juta. Meskipun tidak sebesar bantuan sebelumnya, tetapi sangat membantu dalam penguatan kurikulum.

Di tahun ketiga dan terakhir, mendapatkan bantuan serupa yang digunakan untuk penguatan kurikulum, menghadirkan guru tamu, dan berbagai program lainnya.

Sejumlah prestasi diraih Firmansyah, di antaranya adalah Juara 1 Kepala Sekolah Inovatif versi Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur. Kedua, Juara 2 versi Balai Guru Penggerak. Ketiga, mendapatkan Juara 2 SMK ter-perform di tingkat provinsi.

(SA/Kontributor)

Klasterisasi Perguruan Tinggi 2024 terdapat enam kriteria utama yang digunakan sebagai dasar pengelompokan meliputi: Kelembagaan 15%, Sumber Daya Manusia 15%, Penelitian 15%, Pengabdian kepada Masyarakat 15%, Publikasi 25%, dan Kekayaan Intelektual 10%. Bobot juga berbasis Sinta Score Affiliation dan Akreditasi Perguruan Tinggi.

Klasterisasi Berdasarkan Kinerja, Bukan Pemeringkatan, untuk Tingkatkan Kualitas Riset dan Pengabdian Masyarakat

UM – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengumumkan hasil klasterisasi perguruan tinggi tahun 2025, yang mengelompokkan institusi pendidikan tinggi berdasarkan kinerja penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Publikasi ilmiah menjadi salah satu prioritas utama dalam penilaian, dan kolaborasi antar perguruan tinggi lintas klaster sangat dianjurkan. Klasterisasi ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan tinggi secara keseluruhan di Indonesia.

Klasterisasi ini diumumkan melalui surat resmi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi yang ditandatangani Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat, M. Faiz Syuaib, tanggal 19 Desember 2024. (unduh)

Pengelompokan ini didasarkan pada data kinerja dari SINTA (Science and Technology Index) periode 2021-2023, yang mencakup data penulis, afiliasi, artikel, penelitian, pengabdian masyarakat, kekayaan intelektual, dan buku.

Berdasarkan klasterisasi tersebut, terdapat enam kriteria utama yang digunakan sebagai dasar pengelompokan meliputi: Kelembagaan 15%, Sumber Daya Manusia 15%, Penelitian 15%, Pengabdian kepada Masyarakat 15%, Publikasi 25%, dan Kekayaan Intelektual 10%. Bobot juga berbasis Sinta Score Affiliation dan Akreditasi Perguruan Tinggi.

Perguruan tinggi dikelompokkan menjadi empat klaster utama: Mandiri (tertinggi), Utama, Madya, dan Pratama. Daftar lengkap perguruan tinggi diurutkan secara alfabetis dalam setiap klaster dan bukan merupakan pemeringkatan. Perguruan tinggi yang tidak termasuk dalam daftar klaster dikelompokkan dalam klaster Binaan (Prakualifikasi).

Klasterisasi ini bukanlah untuk membandingkan atau pemeringkat perguruan tinggi, tetapi untuk memetakan kinerja, menentukan kewenangan, serta mendorong kolaborasi antar perguruan tinggi lintas klaster.

Tujuan klasterisasi adalah untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas penelitian serta pengabdian kepada masyarakat secara keseluruhan.

Kemendikbudristek sangat menganjurkan kolaborasi antar perguruan tinggi yang berada di klaster berbeda, yakni perguruan tinggi dengan klaster yang lebih tinggi dapat membimbing dan mendampingi perguruan tinggi di klaster yang lebih rendah dalam mengembangkan kinerjanya.

Klasterisasi ini memberikan informasi penting bagi masyarakat dan calon mahasiswa mengenai kualitas dan fokus kinerja setiap perguruan tinggi. Hal ini akan membantu calon mahasiswa memilih perguruan tinggi yang paling sesuai dengan minat dan kebutuhannya.

Masyarakat juga dapat memantau perkembangan dan kinerja perguruan tinggi secara transparan.

Klasterisasi ini memberdayakan perguruan tinggi untuk secara aktif melihat posisi dan potensinya serta merencanakan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kinerja.

Perguruan tinggi yang berada di klaster rendah diharapkan termotivasi untuk memperbaiki diri. Sementara yang berada di klaster tinggi diharapkan terus berinovasi untuk mempertahankan kualitasnya.

Klasterisasi ini memberikan pemahaman bahwa kualitas pendidikan tinggi tidak hanya diukur dari peringkat, tetapi juga dari seberapa besar kontribusi perguruan tinggi dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Pemahaman ini dapat mengubah paradigma pendidikan tinggi menjadi lebih berorientasi pada dampak sosial dan kemajuan bangsa.

Dengan dirilisnya klasterisasi perguruan tinggi tahun 2025, Kemendikbudristek berharap dapat mendorong peningkatan mutu pendidikan tinggi di Indonesia.

Perguruan tinggi diharapkan dapat memanfaatkan informasi klasterisasi ini untuk terus berinovasi, berkolaborasi, dan berkontribusi dalam memajukan bangsa melalui penelitian dan pengabdian yang berkualitas.

Hasil pengukuran data kinerja perguruan tinggi untuk klasterisasi perguruan tinggi tahun 2025 dapat dilihat pada (tab) Metrics Cluster pada profil perguruan tinggi melalui laman (https://sinta.kemdikbud.go.id/) dan pengguna operator BIMA Kemdikbud (https://bima.kemdikbud.go.id/) .

(SA/Kontributor)

Mahasiswa memanfaatkan sarana foto booth menjadikan kenang-kenangan. Foto: Vio/Media Kreatif
Technofest IT FIKOM, Seminar Membahas Dampak, Peluang, dan Inovasi AI dalam Berbagai Aspek Kehidupan

UM – Kamis, (19/12), Ballroom Cheng Ho Universitas Mulia menjadi saksi perhelatan seminar Teknologi AI yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) bekerja sama dengan NVIDIA dan Bitracom.

Seminar ini tidak hanya menyoroti kecanggihan teknologi AI, tetapi juga menjawab berbagai pertanyaan seputar dampaknya pada kehidupan profesional dan pendidikan.

Sesi tanya jawab menjadi sorotan utama. Sejumlah mahasiswa dari berbagai program studi melontarkan pertanyaan kritis kepada dua narasumber, Irwan Chandra dari NVIDIA Indonesia dan konten kreator Ilham Subki Wijaya.

Kekhawatiran tergantikannya manusia oleh AI hingga peluang AI di masa depan menjadi tema diskusi yang menarik.

Sesi tanya jawab kedua narasumber, Irwan Chandra dan Ilham Subki Wijaya, dengan moderator Ir. Richki Hardi, S.T., M.Eng. Foto: Vio/Media Kreatif

Sesi tanya jawab kedua narasumber, Irwan Chandra dan Ilham Subki Wijaya, dengan moderator Ir. Richki Hardi, S.T., M.Eng. Foto: Vio/Media Kreatif

Mahasiswa mencoba perangkat AI besutan vendor ternama NVIDIA di Universitas Mulia, Kamis (19/12). Foto: Vio/Media Kreatif

Mahasiswa mencoba perangkat AI besutan vendor ternama NVIDIA di Universitas Mulia, Kamis (19/12). Foto: Vio/Media Kreatif

Berikut ini ringkasan beberapa pertanyaan menarik dan relevan yang diajukan oleh para mahasiswa dan dosen Universitas Mulia.

AI itu Membantu, Bukan Menggantikan Kreativitas Manusia

Diko, mahasiswa Prodi Informatika, mempertanyakan nasib pekerja kreatif di era AI.

“AI tidak akan menggantikan manusia, tetapi akan menjadi alat yang memaksimalkan kreativitas. AI membutuhkan input dari manusia. Pekerja seni, misalnya, bisa menggunakan AI untuk mempercepat proses kreatif tanpa kehilangan sentuhan personal,” kata Irwan Chandra.

Penjelasan ini menggarisbawahi bahwa teknologi AI adalah mitra, bukan pesaing.

Efisiensi Energi dan Lingkungan

Farhan, mahasiswa yang bekerja yang sebagai Software Engineer, mengangkat isu efisiensi energi GPU NVIDIA di tengah krisis global warming.

Irwan Chandra menjelaskan bahwa teknologi GPU generasi terbaru sudah didesain untuk konsumsi daya lebih rendah dengan performa lebih tinggi.

“Kami tidak hanya fokus pada inovasi performa tetapi juga efisiensi energi, mengurangi dampak lingkungan,” tegasnya.

Peluang Kolaborasi Lintas Bidang

Mahasiswa non-IT pun turut serta dalam diskusi, mempertanyakan relevansi AI bagi bidang mereka, seperti Farmasi.

Ilham Subki Wijaya memberikan contoh kolaborasi antara farmasi dan informatika dalam riset obat dan manajemen stok obat menggunakan AI.

“Kolaborasi lintas disiplin dapat menghasilkan solusi inovatif, seperti sistem diagnosis berbasis AI untuk kesehatan,” jelasnya.

Pemanfaatan AI untuk Pendidikan dan Penelitian

Moderator seminar, Richki Hardi, menyoroti potensi AI seperti ChatRTX untuk penelitian ilmiah.

Ilham Subki menjelaskan keunggulan ChatRTX yang menggunakan dataset spesifik, sehingga dapat memberikan hasil yang lebih terverifikasi dibandingkan AI generik lainnya.

“Sebagai contoh, tadi saya tunjukkan bahwa di dataset terdapat 115 jurnal yang tersimpan. Jadi, jawaban yang diberikan ChatRTX akan merujuk hanya pada jurnal-jurnal tersebut. Dengan pendekatan ini, setiap tanggapan yang diberikan oleh ChatRTX selalu berdasarkan referensi valid yang telah kita simpan,” ujarnya.

Kabar ini menjadi angin segar bagi mahasiswa maupun dosen yang menghadapi tantangan besar dalam penyusunan skripsi dan jurnal ilmiah.

Peluang Mahasiswa dalam Membangun Ibu Kota Nusantara (IKN)

Syanisa Mutho’an Nafil, mahasiswa Prodi Informatika, bertanya tentang peran mahasiswa dalam memanfaatkan AI untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Ilham Subki mengatakan, AI memiliki peluang luas, seperti penggunaan computer vision untuk memprediksi kemacetan dan teknologi scan wajah yang meningkatkan efisiensi transportasi.

“AI bisa diterapkan di banyak hal, dari prediksi kemacetan hingga manajemen real estate,” ujarnya.

Irwan Chandra menambahkan, pentingnya penguasaan dasar STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) oleh mahasiswa untuk memahami dan memanfaatkan AI secara optimal.

Ia mendorong mahasiswa memanfaatkan teknologi AI untuk mempercepat pembelajaran dan mengadaptasi solusi dari negara lain.

Pandangan ini memotivasi mahasiswa untuk menjadikan AI sebagai pendorong utama pembangunan IKN yang lebih canggih dan efisien.

AI sebagai Pemberdaya Konten Kreator

Hadrian, seorang konten kreator, bertanya tentang peran AI dalam mengatasi tantangan dunia kreatif.

Irwan Chandra menerangkan bagaimana AI, seperti teknologi noise cancellation, membantu meningkatkan kualitas audio dan efisiensi produksi. “Dengan AI, biaya produksi bisa ditekan tanpa mengorbankan kualitas,” ujarnya.

Seminar ini tidak hanya memberikan jawaban atas berbagai pertanyaan kritis, tetapi juga menanamkan pemahaman bahwa AI adalah alat yang mampu memberdayakan manusia di berbagai bidang.

Seperti yang dikatakan Irwan Chandra, “AI tidak akan menjadi manusia super, tetapi kita bisa menjadi manusia super dengan memanfaatkan AI.”

(SA/Kontributor)

Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) bekerja sama dengan NVIDIA dan Bitracom Balikpapan menggelar seminar dengan tema NVIDIA Powers the World’s AI and Yours, bertempat di Ballroom Cheng Ho, Kamis (19/12). Seminar ini merupakan rangkaian Festival Teknologi Informasi atau Technofest IT yang digelar FIKOM. Foto: Vio/Media Kreatif

UM – Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) bekerja sama dengan NVIDIA dan Bitracom Balikpapan menggelar seminar dengan tema NVIDIA Powers the World’s AI and Yours, bertempat di Ballroom Cheng Ho, Kamis (19/12). Seminar ini merupakan rangkaian Festival Teknologi Informasi atau Technofest IT yang digelar FIKOM.

Pada kesempatan ini, para narasumber, yakni Irwan Chandra dan Ilham Subki Wijaya, memperkenalkan produk-produk AI terbaru yang dapat digunakan untuk efisiensi dan produktivitas inovasi perguruan tinggi.

Chandra, Direktur CV. Bitracom Informatika mengawali sambutan, mengucapkan terima kasih kepada Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, Wakil Rektor, Dekan, Kepala Lembaga beserta seluruh jajaran pimpinan, dosen, dan mahasiswa Universitas Mulia.

“Kalau saya boleh cerita sedikit, nama gedung yang kita pakai ini adalah Cheng Ho. Sejarah Cheng Ho itu secara ringkas tahun 1400, yaitu memimpin tujuh ekspedisi mengarungi lautan sampai ke Asia dan Afrika,” ujar Chandra.

Tujuan Cheng Ho ditugaskan untuk melakukan ekspedisi, lanjutnya, adalah untuk mencari wilayah baru, destinasi baru, dan kesempatan baru.

“Kami berharap kolaborasi antara Universitas Mulia dan Bitracom dapat membuka peluang baru untuk mengembangkan teknologi AI, menjadikannya sebagai ‘Cheng Ho Teknologi’ yang membawa inovasi dan dampak nyata bagi masa depan,” harap Chandra.

Chandra, Direktur CV. Bitracom Informatika mengawali sambutannya. foto: Vio/Media Kreatif

Chandra, Direktur CV. Bitracom Informatika mengawali sambutannya. foto: Vio/Media Kreatif

Irwan Chandra, pembicara pertama, membuka diskusi dengan menggambarkan perjalanan teknologi AI. Foto: Vio/Media Kreatif

Irwan Chandra, pembicara pertama, membuka diskusi dengan menggambarkan perjalanan teknologi AI. Foto: Vio/Media Kreatif

Ilham Subki Wijaya memperkenalkan diri dari Gadgets.id sebagai Content Creator di YouTube. Foto: Vio/Media Kreatif

Ilham Subki Wijaya memperkenalkan diri dari Gadgets.id sebagai Content Creator di YouTube. Foto: Vio/Media Kreatif

Mahasiswa mencoba perangkat AI besutan vendor ternama NVIDIA di Universitas Mulia, Kamis (19/12). Foto: Vio/Media Kreatif

Mahasiswa mencoba perangkat AI besutan vendor ternama NVIDIA di Universitas Mulia, Kamis (19/12). Foto: Vio/Media Kreatif

AI: Dari Masa Lalu ke Masa Depan

Irwan Chandra, pembicara pertama, membuka diskusi dengan menggambarkan perjalanan teknologi AI. “Perkembangan AI mulai terlihat signifikan sejak tahun 2012-2013, tetapi lonjakan besar terjadi pada 2018-2019,” jelasnya.

AI, menurutnya, adalah kemampuan komputer untuk meniru kecerdasan manusia, dan teknologi ini berkembang pesat sejak hadirnya Neural Processing Unit (NPU), yang memungkinkan komputer memproses tugas AI secara lebih efisien.

Tak hanya itu, Irwan menyoroti bagaimana AI telah menjadi bagian dari komputasi modern. Teknologi NVIDIA RTX, misalnya, memungkinkan akselerasi komputasi hingga tingkat yang sebelumnya tidak terbayangkan.

Dengan kemampuan menjalankan aplikasi AI secara lokal, perangkat modern kini mampu memberikan respons cepat tanpa tergantung server jarak jauh.

AI dalam Dunia Kreatif

Dalam sesi yang menggugah minat para kreator konten, Irwan menyoroti peran NVIDIA dalam mendukung lebih dari 125 aplikasi berbasis AI, mulai dari pengeditan video hingga broadcasting. Teknologi seperti NVIDIA DLSS, Broadcast, dan Omniverse dirancang untuk mempercepat proses kreatif hingga beberapa kali lipat dibandingkan perangkat standar.

“Bayangkan, laptop dengan RTX 4090 dapat menyelesaikan tugas delapan kali lebih cepat dibandingkan MacBook Pro dalam beberapa skenario,” katanya.

Ia juga memamerkan teknologi Canvas, yang memungkinkan kreator membuat sketsa dan elemen visual dengan mudah, dan NVIDIA Broadcast yang mampu meningkatkan kualitas meeting online dengan fitur noise reduction dan eye contact adjustment.

AI untuk Gaming dan Pengembangan

Industri gaming juga tidak luput dari pembahasan. Dengan lebih dari 150 juta gamer di Indonesia, NVIDIA membawa inovasi seperti RTX Remix, alat gratis untuk memodifikasi game lama, dan NVIDIA ACE for Gamers, yang memberikan kecerdasan pada karakter dalam game.

“Karakter dalam game kini dapat berinteraksi lebih dinamis dengan pemain, memberikan pengalaman gaming yang lebih imersif,” tambah Irwan.

Selain itu, teknologi DLSS telah meningkatkan performa lebih dari 400 game, membuktikan bahwa AI tidak hanya mendukung kreator tetapi juga komunitas gamer secara luas.

Teknologi GPU: Pendukung Revolusi AI

Semua inovasi AI yang dibahas tidak terlepas dari peran GPU RTX. NVIDIA menawarkan pilihan GPU dengan performa beragam, seperti RTX 4060 hingga RTX 4090, yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna dari berbagai kalangan.

GPU ini kini tersedia di laptop dan desktop, memberikan fleksibilitas bagi pengguna untuk menjalankan aplikasi berbasis AI sesuai kebutuhan.

AI: Alat untuk Manusia Super

Irwan menutup presentasinya dengan pesan yang menginspirasi dari CEO NVIDIA Jensen Huang, yang mengatakan, “AI adalah alat untuk membantu manusia menjadi lebih baik, bukan untuk menggantikan manusia.”

Dalam pandangannya, AI seharusnya digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas hidup manusia, layaknya kalkulator yang mempermudah penghitungan.

AI: Alat untuk Animasi dan Gaming

Narasumber kedua, Ilham Subki Wijaya, mengawali dengan mengucapkan terima kasih untuk NVIDIA Indonesia, Bitracom, dan Universitas Mulia.

“Saya baru tahu kalau universitas ini umurnya belum begitu tua dan kampusnya bagus sekali. Dari sekian banyaknya roadshow, jujur, aula di sini adalah yang paling keren yang pernah saya temui,” kata Ilham.

Ilham memperkenalkan diri dari Gadgets.id sebagai Content Creator di YouTube. “Kerjaan saya biasanya nyobain beberapa komponen-komponen komputer, baik PC desktop ataupun laptop. Kebetulan lagi ngulik-ngulik AI dan sering diundang beberapa vendor untuk mendemokan AI,” katanya.

Hardware untuk AI PC (Khususnya 3D Content)

Karena kerjaan saya biasanya nge-review hardware, di sini saya ingin memperkenalkan hardware-hardware yang memang digunakan, terutama untuk AI PC dan spesifik untuk 3D content (animasi dan gaming).

Hardware untuk AI di antaranya adalah NPU, GPU, dan AI Cloud. Ketiganya, menurutnya, adalah prosesor. Jadi, AI dikerjakan oleh CPU, tapi GPU, NPU, dan GPU di cloud adalah akselerator.

“AI akselerator adalah chip yang spesifik untuk perhitungan matematis. Jadi, belajar matriks dan statistik itu penting untuk develop AI,” ujar Ilham.

Ia kemudian menjelaskan perbedaan NPU, GPU, dan Cloud GPU.

NPU biasa terdapat di laptop, tujuannya untuk efisiensi. NPU mengerjakan hal-hal basic seperti background blur. Contoh, jika laptop ada fitur Microsoft Studio Effect, berarti ada NPU di prosesornya.

“Aplikasi Audacity juga bisa jalan di NPU,” ujarnya.

GPU (RTX) memiliki kemampuan lebih luas lagi. Bisa untuk ComfyUI (generative image dengan node workflow), realtime generative image, dan DLSS (Deep Learning Super Sampling).

Sedangkan Cloud yang digunakan untuk AI seperti ChatGPT, Suno, Hagen, Copilot yang tidak berjalan lokal. Ada yang gratis dan berbayar. “Tetapi dengan RTX, karena jalannya lokal, jadi gratis, kecuali software yang memerlukan subscription,” ujarnya.

Pemanfaatan AI dalam Animasi

“Di sini saya mendemokan pembuatan animasi 30 detik dalam satu hari dengan ComfyUI (untuk still image, texturing), Cloud AI dengan Tripo (untuk membuat aset 3D), Blender (untuk pose, bukan untuk bikin animasi), dan live portrait (untuk dialog). Lalu, untuk merangkai videonya dapat memanfaatkan CapCut,” terang Ilham.

Nvidia Chat RTX

Ilham menerangkan penggunaan Nvidia Chat RTX, yang merupakan LLM (Large Language Model) lokal.

“Saya sudah menyiapkan satu folder jurnal berisi 115 jurnal yang dijadikan dataset. Apapun yang ditanya mengenai supply chain dan management risk, jawaban diberikan dan juga referensi jurnalnya,” ujar Ilham.

Model Chat RTX baru bisa berjalan dengan Bahasa Inggris, tapi bisa dilakukan finetuning jika ingin menggunakan Bahasa Indonesia.

Perbandingan Generate Image dengan CPU dan GPU RTX

Ilham kemudian mendemokan dua stable diffusion dengan prompt yang sama “one car in the mountain“.

Satu menggunakan CPU core i7 13700H yang memakan waktu sekitar 5 menit untuk 1 gambar dengan load 100%. Sementara, stable diffusion yang menggunakan RTX 4070 memakan waktu sekitar 26 detik untuk 10 gambar.

“Jadi, GPU RTX lebih cepat dan efisien untuk generative image. CPU tidak dioptimalkan untuk tugas tersebut,” ujarnya.

Sedangkan implementasi AI pada Gaming, NVIDIA dengan DLSS bisa memperkecil resolusi lalu di-upscale. Dengan adanya AI, kualitas gambar bisa tetap dipertahankan, performa pun lebih tinggi.

Ilham mengakhiri presentasi dengan pesan yang bijak. “AI adalah tools tambahan untuk memaksimalkan dan membuat pekerjaan kita lebih efisien. Pintar-pintarlah belajar matematika agar jago develop AI,” ujarnya.

Semua hal tentang AI perlu akselerator yang tepat dan software perlu di-coding untuk memaksimalkan GPU, Tensor Core, dan CUDA.

“Jika kita menggunakan RTX, maka banyak fitur AI yang dapat digunakan secara lokal, tanpa berbayar. Hal ini juga dapat menjaga privasi data perusahaan atau kampus,” pungkasnya.

(SA/Kontributor)

Mahasiswa mencoba perangkat AI besutan vendor ternama NVIDIA di Universitas Mulia, Kamis (19/12). Foto: Vio/Media Kreatif

Universitas Mulia Teken Kerjasama dengan Mitra Perusahaan

UM – Dalam sesi Talkshow seminar teknologi Artificial Intelligence (AI), para narasumber menekankan bahwa kecerdasan artifisial bukanlah ancaman, melainkan alat yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dan mendorong inovasi. Mahasiswa didorong untuk menguasai AI dan mengintegrasikannya dalam berbagai bidang.

Hal ini terungkap dalam seminar yang digelar Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) bekerja sama dengan NVIDIA dan Bitracom Balikpapan, dengan tema NVIDIA Powers the World’s AI and Yours, bertempat di Ballroom Cheng Ho, Kamis (19/12).

Dalam kesempatan ini, juga dilakukan penandatanganan kerjasama oleh Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i selaku Rektor Universitas Mulia dengan Candra selaku Direktur CV. Bitracom Informatika.

Dua orang narasumber tampil sebagai pembicara, yakni Irwan Chandra selaku SBPC Manager NVIDIA Indonesia dan Ilham Subki Wijaya, seorang Digital Creator Tech Reviewer Gadgets.id dan moderator Ir. Richki Hardi, S.T., M.Eng serta MC Tiara Rafandini.

Seminar diikuti lebih kurang 300 orang peserta, yang didominasi mahasiswa Universitas Mulia serta dari perguruan tinggi lain hingga siswa-siswi SMK. Sebagian dari peserta yang beruntung mendapatkan doorprize serta hadiah bagi pemenang lomba NVIDIA Canvas Competition.

Seminar mengupas produk teknologi berbasis AI bersama NVIDIA, salah satu vendor ternama dunia yang bergerak dalam industri semikonduktor, teknologi grafis, kecerdasan artifisial, dan komputasi paralel.

Dengan mengenalkan berbagai macam teknologi berbasis AI tersebut, diharapkan mahasiswa maupun dosen mampu memanfaatkannya untuk berbagai keperluan dan produktivitas dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi.

Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, dalam kesempatan ini diwakilkan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Wisnu Hera Pamungkas, S.T.P, M.Eng dalam sambutannya mengatakan, menyambut hangat kedatangan pihak NVIDIA.

Dalam kesempatan ini, juga dilakukan penandatanganan kerjasama yang dilakukan oleh Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i selaku Rektor Universitas Mulia dengan Candra selaku Direktur CV. Bitracom Informatika. Foto: Vio/Media Kreatif

Dalam kesempatan ini, juga dilakukan penandatanganan kerjasama yang dilakukan oleh Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i selaku Rektor Universitas Mulia dengan Candra selaku Direktur CV. Bitracom Informatika. Foto: Vio/Media Kreatif

Salah seorang narasumber Irwan Chandra saat memaparkan presentasinya. Foto: Vio/Media kreatif

Salah seorang narasumber Irwan Chandra saat memaparkan presentasinya. Foto: Vio/Media kreatif

Foto bersama panitia dan seluruh peserta Semina tentang Teknologi AI bersama NVIDIA. Foto: Vio/Media Kreatif

Foto bersama panitia dan seluruh peserta seminar tentang Teknologi AI bersama NVIDIA. Foto: Vio/Media Kreatif

Seminar ini, menurutnya, sangat positif mengingat perkembangan AI saat ini cukup masif. Hadirnya Meta AI yang masuk ke dalam grup WhatsApp bersama dengan chat GPT dan teknologi AI lainnya semakin mendekatkan kepada masyarakat luas.

Kini, kehadiran AI telah menyentuh hampir setiap aspek kehidupan masyarakat. Banyak orang, tanpa disadari, telah memanfaatkan teknologi AI dalam berbagai tools dan aplikasi.

“Peran AI, khususnya bagi programmer, sangat signifikan. Apa yang dahulu membutuhkan proses manual panjang, kini bisa diselesaikan dengan cepat dan efisien berkat AI,” ujarnya.

Namun, tambahnya, ia mengingatkan bahwa AI hanyalah alat. Keberhasilannya bergantung pada desain, model, dan pemanfaatan yang tepat oleh penggunanya. Oleh karena itu, mahasiswa diingatkan untuk memperdalam ilmu pengetahuan tentangnya.

Ia mengatakan, seminar ini merupakan momentum penting, terutama bagi mahasiswa, dosen, dan sivitas akademika pada umumnya. Tidak terbatas pada program studi Informatika, tetapi juga terbuka lintas program studi untuk berinovasi dan lebih produktif dalam memanfaatkan AI.

“Kami berterima kasih kepada NVIDIA dan Bitracom yang telah berkontribusi dalam acara ini, sekaligus memberikan semangat baru di momen Dies Natalis Universitas Mulia. Semoga kegiatan ini menginspirasi kolaborasi lintas program studi dan menghasilkan karya yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Senada, Dekan FIKOM Djumhadi, S.T., M.Kom, usai seminar yang berlangsung sejak siang sampai menjelang Maghrib ini mengatakan, mahasiswa mendapatkan wawasan tentang teknologi terkini dan inovasi AI dari para narasumber.

“Kita jadi tahu ada yang namanya Chat RTX ya kan, yang bisa kita gunakan untuk menyusun makalah ilmiah, artikel ilmiah seperti jurnal, skripsi, thesis, sampai disertasi yang menggunakan referensi,” ujarnya.

“Kami berharap kegiatan seperti ini, yang kita sebut Technofest IT FIKOM, Festival Teknologi Informasi, menjadi agenda tahunan Fakultas Ilmu Komputer sehingga diharapkan terus mendorong inovasi dan kolaborasi lintas industri,” tambahnya.

Ia berharap kegiatan serupa ke depan dengan memperluas cakupan tema dan melibatkan lebih banyak pelaku industri serta akademisi. Seminar ini diharapkan dapat menciptakan solusi yang lebih berdampak untuk tantangan global.

“Semoga Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia terus menjadi pelopor dalam memajukan teknologi yang inklusif, bermanfaat, dan berkelanjutan bagi masa depan,” pungkasnya.

(SA/Kontributor)

Tim FHK yang dipimpin Dekan Dr. Mada Aditia Wardhana mengunjungi pelaku usaha madu herbal Madsant, Ridwansyah, di Kel. Margomulyo Balikpapan, Kamis (19/12). Foto: Istimewa

UM – Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK) Universitas Mulia terus memperluas kemitraan dengan pelaku usaha lokal untuk mendukung pelaksanaan tridharma perguruan tinggi. Salah satu langkah nyata adalah kunjungan ke usaha lebah madu yang dikelola oleh Ridwansyah, pemilik merek Madu Madsant, di Kel. Margomulyo, Balikpapan, Kamis (19/12).

Kunjungan ini bertujuan untuk menjajaki peluang penelitian herbal dan edukasi lapangan, sekaligus mengembangkan produk berbasis propolis dan madu lokal.

“Kunjungan ini merupakan langkah awal untuk mengembangkan produk lebah madu melalui penelitian yang dilakukan oleh Program Studi S1 Farmasi,” kata Dekan FHK, Dr. Mada Aditia Wardhana.

Ia menjelaskan bahwa upaya ini tidak hanya untuk kepentingan riset, tetapi juga untuk Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di FHK.

Dalam kunjungan tersebut, tim FHK Universitas Mulia melihat secara langsung proses pemanenan propolis dari lebah jenis Biroi menggunakan teknik budidaya berbasis rekayasa.

Pelaku usaha madu juga memperkenalkan inovasi berupa modifikasi pada tutup kotak budidaya untuk meningkatkan kualitas propolis.

Tim FHK sedang mengamati produk madu herbal Madsant di Kel. Margomulyo Balikpapan, Kamis (19/12). Foto: Istimewa

Tim FHK sedang mengamati produk madu herbal Madsant di Kel. Margomulyo Balikpapan, Kamis (19/12). Foto: Istimewa

Sebagian produk madu herbal yang baru dipanen dan dalam bentuk kemasan yang siap dikonsumsi. Foto: Istimewa

Sebagian produk madu herbal yang baru dipanen dan dalam bentuk kemasan yang siap dikonsumsi. Foto: Istimewa

“Proses ini memberikan wawasan baru bagi kami, terutama dalam mengintegrasikan riset Farmasi dengan praktik industri. Selain itu, objek ini juga sangat cocok untuk edukasi lapangan bagi anak usia dini,” tambah Dr. Mada.

Menurutnya, FHK berencana mengembangkan riset lanjutan di bidang Farmasi dan menjadikan peternakan lebah sebagai tempat edukasi bagi anak-anak.

Prodi Pendidikan Guru Anak Usia Dini (PGAUD) direncanakan akan memanfaatkan objek ini untuk memperkenalkan anak usia dini pada dunia peternakan lebah dan manfaatnya.

Kegiatan ini bukanlah langkah awal, melainkan tindak lanjut dari kunjungan sebelumnya yang dilakukan Ridwansyah ke Prodi S1 Farmasi pada September 2024. Kala itu, ia berdiskusi tentang potensi pengembangan produk madu, propolis, herbal, dan kosmetik berbasis bahan lokal.

“Propolis, herbal, dan kosmetik di Balikpapan masih didominasi oleh produk luar daerah. Dengan dukungan Universitas Mulia, kami berharap dapat memproduksi sendiri dan meningkatkan kualitas produk lokal,” ujar Ridwansyah.

Ia juga menyampaikan harapan besar untuk menjalin kerjasama lebih erat dengan Universitas Mulia. “Kami optimis bahwa kolaborasi ini dapat mengembangkan sektor UMKM dan menciptakan produk unggulan yang bermanfaat bagi masyarakat,” tambahnya.

Selain mendorong riset dan inovasi, kegiatan ini juga sejalan dengan visi Universitas Mulia untuk memperkuat kontribusi dalam pengembangan sektor UMKM lokal.

Melalui penguatan kerjasama dengan pelaku usaha seperti Madu Madsant, Universitas Mulia berupaya mendorong terciptanya ekosistem inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Dalam kunjungan ini, tim FHK mendapat wawasan tentang manfaat propolis sebagai bahan baku herbal dengan nilai tambah tinggi. Propolis dikenal memiliki kandungan antimikroba dan antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan.

Dr. Mada menegaskan bahwa penelitian Farmasi Universitas Mulia ke depan akan difokuskan pada pengembangan bahan herbal lokal, termasuk propolis, untuk menghasilkan produk farmasi yang kompetitif.

“Kami ingin memastikan bahwa Balikpapan memiliki produk herbal berkualitas yang mampu bersaing di pasar nasional,” katanya.

Kolaborasi antara FHK Universitas Mulia dan pelaku usaha lokal seperti Madu Madsant menjadi langkah penting dalam memadukan dunia akademik dengan kebutuhan industri.

Kunjungan ini tidak hanya membuka peluang riset, tetapi juga memberikan dampak positif bagi edukasi anak usia dini dan pengembangan UMKM.

Dengan dukungan Universitas Mulia, diharapkan Balikpapan dapat menjadi pusat inovasi produk herbal lokal yang berkualitas.

Sinergi ini tidak hanya akan memperkuat sektor pendidikan, tetapi juga mendorong kemandirian ekonomi masyarakat melalui produk unggulan berbasis bahan lokal.

(SA/Kontributor)

Ketua BRIDA Jawa Timur Dr. Andriyanto, S.H., M.Kes saat memberikan orasi ilmiah pada Dies Natalis VI universitas Mulia di Ballroom Cheng Ho, Rabu (18/12). Foto: Media Kreatif

Orasi Ilmiah Dies Natalis VI, Universitas Mulia Didorong Menjadi Innovation Hub

UM – Dalam peringatan Dies Natalis ke-6 Universitas Mulia yang berlangsung di Ballroom Cheng Ho, Rabu (18/12), Ketua Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Jawa Timur, Dr. Andriyanto, S.H., M.Kes., memberikan orasi ilmiah bertajuk “Urgensi Inovasi Bagi Sivitas Akademika Universitas Mulia Menyongsong Generasi Emas 2045”.

Orasi ilmiah ini menjadi momentum refleksi dan motivasi bagi sivitas akademika Universitas Mulia untuk mengubah paradigma berpikir dan membangun mentalitas inovasi sebagai pondasi menuju masa depan yang lebih baik.

Dalam orasinya, Dr. Andriyanto menegaskan bahwa inovasi bukanlah sekadar konsep abstrak, tetapi harus menjadi kebiasaan dan mentalitas yang tertanam dalam diri setiap individu.

“Kita harus meninggalkan pola lama, cara berpikir kita harus extraordinary. Kita tidak bisa lagi hidup dengan cara yang biasa,” ungkapnya.

Mengawali orasinya, Dr. Andriyanto menyoroti era disrupsi dan Society 5.0, di mana perubahan terjadi dengan sangat cepat dan menjadi keniscayaan. Ia menekankan pentingnya sikap adaptif dalam menghadapi tantangan zaman dan meninggalkan pola pikir lama.

“Kita harus bisa melompat dan bahkan melampaui batas dalam meraih tujuan,” tambahnya.

Ia juga menjelaskan perbedaan mendasar antara kreativitas dan inovasi. Kreativitas adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru, sedangkan inovasi menambahkan nilai ekonomis pada kreativitas tersebut.

“Inovasi harus memiliki nilai tambah, khususnya dalam konteks manfaat ekonomi dan kemaslahatan umat,” ujar Dr. Andriyanto.

Ia memberikan contoh konkret seperti memanfaatkan teknologi untuk kemaslahatan umat, dan mengajak universitas untuk bekerjasama dengan UMKM dalam rangka hilirisasi.

“Saya lebih banyak mendengar daripada berbicara,” ungkapnya, mengutip dari seorang tokoh sukses.

Ia menekankan pentingnya mendengarkan dan memahami aspirasi serta kebutuhan mahasiswa dan masyarakat, sebagai landasan untuk berinovasi.

Melalui contoh negara Swiss, Dr. Andriyanto menunjukkan bagaimana sebuah bangsa dapat menjadi negara yang paling inovatif di dunia dengan menjadikan inovasi sebagai kebiasaan. Ia mengajak seluruh hadirin untuk meniru kebiasaan berpikir kritis dan analitis seperti Isaac Newton.

“Jangan hanya menjadi seperti anjingnya Newton yang diam saja saat mendengar kelapa jatuh, tetapi jadilah seperti Newton yang berpikir, menganalisis, dan mencari solusi,” katanya penuh makna.

Untuk menanamkan budaya inovasi, Dr. Andriyanto menawarkan tiga langkah strategis. Pertama, Behavior Change Communication, yaitu menjadikan inovasi sebagai kebiasaan melalui komunikasi perubahan perilaku.

Kedua, Demand Creation, yaitu menciptakan permintaan terhadap universitas, seperti permintaan dari masyarakat dan mahasiswa. “Bagaimana caranya masyarakat datang, meminta kita untuk memberikan konsultasi, atau pembinaan?” jelasnya.

Ketiga, Enabling Environment, yakni membentuk lingkungan yang mendukung tumbuhnya inovasi. “Ciptakan ekosistem inovasi yang berkelanjutan, di mana penelitian, kebaruan, dan kemanfaatan berjalan seiring,” tambahnya.

Ia juga mengingatkan bahwa inovasi harus berbasis penelitian, memiliki kebaruan, memberikan manfaat, dan bersifat berkelanjutan. Dengan membangun Innovation Hub, perguruan tinggi dapat menjadi pusat solusi untuk berbagai masalah yang dihadapi masyarakat.

Dr. Andriyanto bersama Dr. Agung Sakti dan Prof. Muhammad Ahsin Rifa'i. Foto: Vio/MediaKreatif

Dr. Andriyanto bersama Dr. Agung Sakti dan Prof. Muhammad Ahsin Rifa’i. Foto: Vio/MediaKreatif

Orasi Ilmiah Ketua BRIDA Jatim Dr. Andriyanto tentang Kelemahan Pengembangan Inovasi. Foto: SA/Kontributor

Orasi Ilmiah Ketua BRIDA Jatim Dr. Andriyanto tentang Kelemahan Pengembangan Inovasi. Foto: SA/Kontributor

Orasi Ilmiah Ketua BRIDA Jatim Dr. Andriyanto tentang Instrumen Membangun Inovasi. Foto: SA/Kontributor

Orasi Ilmiah Ketua BRIDA Jatim Dr. Andriyanto tentang Instrumen Membangun Inovasi. Foto: SA/Kontributor

Orasi Ilmiah Ketua BRIDA Jatim Dr. Andriyanto tentang Proses Membudayakan Inovasi. Foto: SA/Kontributor

Orasi Ilmiah Ketua BRIDA Jatim Dr. Andriyanto tentang Proses Membudayakan Inovasi. Foto: SA/Kontributor

Pentingnya Generasi Muda untuk Indonesia Emas 2045

Dr. Andriyanto menekankan peran strategis perguruan tinggi dalam mempersiapkan generasi muda untuk menyongsong Indonesia Emas 2045. Dengan bonus demografi yang menjadi peluang besar, Indonesia harus mempersiapkan generasi muda yang inovatif dan kompetitif.

“Kita punya bonus demografi, tapi kalau hanya itu-itu saja kita tidak akan maju,” tegasnya.

Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa pemimpin yang baik adalah pemimpin yang transformasional dan adaptif.

“Kita semua adalah pemimpin yang akan mempertanggungjawabkan setiap tindakan kita di akhirat. Mari kita menjadi pemimpin yang mampu melihat perubahan dengan baik,” ajaknya.

Dalam penutup orasinya, Dr. Andriyanto mengajak seluruh sivitas akademika Universitas Mulia untuk menjadi agen perubahan yang proaktif. “Kesuksesan ada di tangan kita, dan kolaborasi, sinergitas serta inovasi adalah kunci untuk mencapai hal itu,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya kontribusi setiap individu untuk kemajuan universitas. “Jika kita adalah bagian dari Universitas Mulia, mari berikan kontribusi terbaik. Jangan takut untuk melakukan perubahan,” pungkasnya.

Orasi ilmiah ini menjadi tonggak penting bagi Universitas Mulia dalam membangun budaya inovasi, sekaligus memotivasi sivitas akademika untuk bertransformasi dan mengambil peran aktif dalam menciptakan masa depan yang lebih baik. (SA/Kontributor)

Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa'i menyempaikan roadmap visi besar Universitas Mulia pada Dies Natalis VI, Rabu (18/12). Foto: SA/Kontributor

Perkuat Komitmen Menuju Global Technopreneur Campus

UM – Universitas Mulia memperingati Dies Natalis VI, pada Rabu (18/12) bertempat di Ballroom Cheng Ho Kampus Utama. Dalam pidatonya, Rektor Universitas Mulia menegaskan pencapaian signifikan yang telah diraih selama enam tahun perjalanan dan visi besar dalam roadmap yang akan dicapai pada tahun 2045 mendatang.

Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si menyampaikan bahwa Dies Natalis kali ini menjadi momentum refleksi atas perjalanan universitas sejak didirikan enam tahun lalu.

“Kami telah mencapai milestone pertama sebagai Teaching University pada tahun 2025 dan kini bergerak menuju target berikutnya menjadi Research University pada 2026-2030,” ujar Rektor.

Capaian akademik yang signifikan meliputi 519 publikasi ilmiah, 70 Hak Kekayaan Intelektual (HKI), dan 53 buku yang dihasilkan oleh dosen dalam tiga tahun terakhir.

Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa'i menyempaikan roadmap visi besar Universitas Mulia pada Dies Natalis VI, Rabu (18/12). Foto: SA/Kontributor

Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i menyempaikan roadmap visi besar Universitas Mulia pada Dies Natalis VI, Rabu (18/12). Foto: SA/Kontributor

Universitas Mulia juga memperkuat kemitraan dengan 72 institusi, termasuk kolaborasi internasional, di antaranya dengan Caraga State University, Universiti Teknikal Malaysia Melaka, Universitas Malaysia Sarawak.

Saat ini, dengan jumlah mahasiswa mencapai 3.443 orang yang didukung oleh 127 dosen, dengan rasio dosen terhadap mahasiswa sebesar 1:27 sesuai standar nasional.

Berdasarkan tracer study pada Oktober 2024 lalu, menunjukkan masa tunggu lulusan untuk mendapatkan pekerjaan pertama hanya 3,67 bulan, dengan tingkat kepuasan pengguna alumni sebesar 92,59%.

Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, Universitas Mulia telah mengajukan pembukaan empat program studi baru, yakni Teknik Sipil, Teknik Industri, Teknologi Pangan, dan Desain Komunikasi Visual.

Langkah ini bertujuan mendukung pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) serta menjawab kebutuhan sumber daya manusia di berbagai sektor.

Rektor juga memberikan perhatian pada peran aktif mahasiswa dalam kegiatan akademik dan non-akademik melalui 12 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang mencakup seni, debat bahasa Inggris, dan robotik.

Prestasi mahasiswa dari tahun ke tahun, baik di tingkat regional maupun nasional, diharapkan terus meningkat.

Acara Dies Natalis ini juga menghadirkan orasi ilmiah dari Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jawa Timur, Dr. Andriyanto, S.H., M.Kes., yang memberikan wawasan inspiratif kepada para hadirin.

Peringatan Dies Natalis ke-6 Universitas Mulia ini menegaskan langkah universitas untuk semakin maju dan berkontribusi di era transformasi global.

Berikut selengkapnya Pidato Rektor pada Dies Natalis VI

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh,

Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua, Shalom, Om Swastiastu, Namo Buddhaya, salam kebajikan.

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, Tuhan Yang Maha Esa. Atas izin-Nya, kita dapat menghadiri acara peringatan Dies Natalis ke-6 Universitas Mulia Tahun 2024.

Shalawat dan salam kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad Shallallahu alaihi wasallam, nabi akhir zaman, pembawa risalah kebenaran dan teladan umat manusia sepanjang masa.

Kepada yang saya hormati:
Ketua Yayasan Airlangga beserta jajarannya,
Direktur Eksekutif BPH Yayasan Airlangga, Bapak Dr. Agung Sakti Pribadi,
Para pimpinan perusahaan mitra Universitas Mulia,
Para pimpinan perguruan tinggi se-Kota Balikpapan,
Para Wakil Rektor, Kepala Lembaga, dan Kepala UPT,
Para Dekan, Wakil Dekan, dan Ketua Program Studi di lingkungan Universitas Mulia,
Para Kepala Biro, Kepala Bagian, dan Kepala Sub Bagian di lingkungan Universitas Mulia,
Para dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan Universitas Mulia,
Presiden BEM Universitas Mulia beserta seluruh pengurus UKM di lingkungan Universitas Mulia,
Serta seluruh undangan yang hadir pada hari ini.

Bapak Ibu yang saya hormati,

Atas nama Pimpinan Universitas Mulia, kami menyampaikan terima kasih atas kehadiran Bapak Ibu pada acara ini khususnya kepada Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah, BRIDA Provinsi Jawa Timur, Bapak Dr. Andriyanto, S.H., M.Kes. Tepuk tangan untuk Bapak Andriyanto .

Yang dengan kesibukannya menyempatkan waktunya untuk berhadir dan berkenan memberikan orasi ilmiah yang nanti akan kita simak bersama.

Hadirin yang saya hormati,

Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkan saya menyampaikan pidato dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-6.

Dies Natalis merupakan peristiwa penting yang menandai awal perjalanan pendidikan dari satu lembaga pendidikan. Dies Natalis mempunyai makna yang penting, karena bukan hanya sebagai penanda bertambahnya usia, tetapi juga menjadi penanda kedewasaan dalam perkara dan merupakan suatu kesempatan untuk menguatkan komitmen akan perubahan demi kemajuan Universitas Mulia.

Mengawali pidato ini, izinkan saya menyampaikan sekilas kiprah Universitas Mulia dalam 6 tahun terakhir sebagai bentuk akuntabilitas atau pertanggungjawaban kami kepada orang tua yang menitipkan anak-anaknya untuk dididik di kampus ini, juga kepada seluruh stakeholder termasuk pemerintah Kota Balikpapan yang telah bekerjasama di bidang Pendidikan, penelitian dan pegabdian kepada masyarakat.

Hadirin yang kami hormati,

Universitas Mulia terus berupaya menggapai mimpi besar kami menjadi perguruan tinggi yang unggul dan berwawasan global di bidang Technopreneurship pada tahun 2045.

Kami memiliki 5 tahapan dalam mencapai visi besar. Insya Allah pada tahun depan 2025 milestone tahap pertama kami berakhir.

Selama 6 tahun ini kami berupaya untuk meningkatkan SDM, meningkatkan sarana-prasarana, meningkatkan organisasi, penguatan organisasi, dan meningkatkan pembelajaran sehingga dapat memenuhi milestone pertama kami menjadi Teaching University.

Selanjutnya, kami akan tinggal landas menuju milestone yang kedua. Insya Allah pada tahun 2026 sampai 2030, kami akan menjadi Research University.

Salah satu indikatornya di dalam Research University itu, kami akan melakukan adalah penguatan di bidang technopreneur baik dalam proses pembelajaran, riset, dan pemberdayaan masyarakat di bidang Technopreneur, sebagaimana visi kami di tahun 2024.

Untuk mewujudkan tahapan ini juga, kita telah membentuk berbagai wadah untuk memfasilitasi dan menginkubasi para mahasiswa dan alumni, termasuk masyarakat yang dapat kelak menjadi wirausaha baru berbasis teknologi.

Saat ini, Universitas Mulia dengan semangat baru, kita memiliki yang namanya inkubator bisnis. Kita harap inkubator bisnis ini menjadi wadah para mahasiswa yang memiliki wirausaha, ataupun yang sudah memiliki usaha, masyarakat yang juga sudah memiliki usaha untuk kita inkubasi dalam inkubator bisnis ini.

Tujuannya tidak lain adalah sebagaimana yang sudah saya sampaikan pada saat main sekon kedua ini. Karena kita di 2026-2030 akan fokus kepada pendidikan, tetapi juga mulai memikirkan agar technopreneur itu akan tumbuh dan berkembang.

Para dosen Universitas Mulia juga terus kami upayakan lagi di dosen yang profesional, sebagaimana undang-undang.

Untuk mewujudkan tersebut, para dosen kami dorong untuk mengikuti berbagai sertifikasi kompetensi, antara lain wajib mengikuti pekerti, wajib mengikuti AA, dan juga kita anjurkan seluruh dosen agar semuanya bisa sertifikasi pendidikan atau serdos, sertifikasi kompetensi, dan sertifikasi profesi lainnya, baik nasional maupun internasional.

Berbagai karya besar telah dihasilkan oleh para dosen dengan karya-karya inovatif selama 3 tahun ini dalam berbagai publikasi nasional dan internasional dalam bentuk jurnal maupun prosiding. Kita sudah menghasilkan 519 publikasi, 266 publikasi yang sudah diikuti oleh para peneliti dalam dan luar negeri.

Kita memiliki 70 HKI, 53 buku, dan ratusan karya robotik dan produk akhir, dan lain-lain. Saat ini, kami telah melakukan kerjasama dengan berbagai pihak baik di tingkat regional Kalimantan, nasional maupun internasional.

Kami telah memiliki kerjasama di bidang pendidikan sebanyak 18 kerjasama, bidang penelitian dari 24 kerjasama, dan bidang PKM sebanyak 30 kerjasama.

Beberapa contoh yang sudah kita lakukan kerjasama di tingkat internasional adalah dengan Universitas Malaysia Sarawak, dan kerjasama ini kami rasakan masih kurang.

Oleh sebab itu, 2026 sampai 2030 yang menjadi prioritas kami akan membangun kerjasama dengan berbagai universitas agar kita bisa menunjukkan kontribusi di bidang tridharma kepada stakeholder yang ada di tingkat nasional dan internasional.

Pada tahun ini, Universitas Mulia juga telah menyelenggarakan beberapa konferensi di tingkat nasional dan internasional. Di antaranya yang sudah dilakukan adalah seminar nasional SEMINASTIKA, kemudian SAFANA yang dilakukan oleh Program Studi Farmasi dan juga seminar Internasional ICSintesa dengan pembicara dari berbagai negara yang sudah kita lakukan dan Alhamdulillah berjalan dengan lancar.

Para dosen kita juga aktif menjadi tenaga ahli dan narusumber di berbagai tingkatan. Di tingkat kota, provinsi, dan atas peserta personal maupun organisasi. Hal ini membuktikan bahwa Universitas Mulia telah mendapat kepercayaan dari berbagai pihak dan telah menjadi rujukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Hadirin yang kami muliakan,

Hingga tahun 2025 kami telah memiliki tiga fakultas, yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Yang kedua adalah Fakultas Ilmu Komputer. Yang ketiga adalah Fakultas Humaniora dan Kesehatan. Fakultas Ekonomi Bisnis terdiri S1 Akuntansi dan S1 Manajemen.

Fakultas Ilmu Komputer, kami memiliki tiga program studi. S1 Informatika, S1 Sistem Teknologi Informatika, dan S1 Sistem Informasi. Fakultas Humaniora dan Kesehatan, terdiri dari S1 Hukum, S1 Farmasi, dan S1 Pendidikan Guru Anak Usia Dini.

Dan kami juga memiliki kampus yang namanya PSDKU, Program Studi Di luar Kampus Utama, yaitu di Samarinda, dengan Program Studi S1 Sistem Informasi.

Semua program studi yang saya sebutkan tadi, Alhamdulillah, sudah terakreditasi baik dan baik sekali dari BAN-PT dan LAM-PT.

Kemudian sebagai informasi awal, mudah-mudahan ini menjadi kenyataan, kami juga sudah mengajukan program studi baru dalam rangka mengantisipasi kehadiran IKN, yang kami prediksi membutuhkan SDM di bidang konstruksi, di bidang industri, kemudian juga dengan adanya kebijakan pemerintah terkait dengan kebijakan makan bergizi nasional.

Maka kami sudah mengusulkan ke Dikti empat program studi baru, dan ini sudah berproses di Dikti, yaitu yang pertama adalah S1 Teknik Sipil, yang kedua adalah S1 Teknik Industri, yang ketiga adalah S1 Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian. Dan yang keempat adalah S1 Desain Komunikasi Visual.

Mohon doanya, kiranya usulan program studi baru kita ini bisa disetujui oleh Dikti. Dan ke depan kami akan terus mengembangkan prodi-prodi baru sesuai dengan kebutuhan di tingkat lokal maupun di tingkat nasional.

Bapak Ibu yang saya hormati,

Saat ini, jumlah mahasiswa kita sebanyak 3.443 orang. Dalam waktu lima tahun kita memiliki student body sebanyak 3.443 orang, dengan dosen 127 orang. Rasionya adalah 1-27. Rasio ini menurut dikti adalah rasio yang cukup ideal untuk melaksanakan sebuah pendidikan.

Setiap tahun kami menghasilkan sarjana baru berkisar 400-500 orang dari berbagai program studi.

Ya, mudah-mudahan lulusan ini dapat berkontribusi untuk membangun Balikpapan, membangun Kalimantan Timur, dan tentunya berbagai daerah di seluruh Indonesia.

Bapak, Ibu yang kami hormati,

Untuk pertanggung jawaban kami terhadap seluruh stakeholder pada tahun 2025 ini, apakah kami ini baik atau tidak? Atau sudah memenuhi ekspektasi daripada stakeholder? Kami melakukan tracer-study pada bulan Oktober 2024.

Dari seluruh alumni, alumni itu kita survei adalah alumni yang sudah lulus 2 tahun, 3 tahun dan 6 tahun. Bukan yang baru selesai. Tapi berarti kalau ini 2024, kemarin adalah alumni 2022, 2021, 2020. Dari seluruh alumni yang telah mengembalikan jawabannya itu sebanyak 549.

Dari hasil tracer-study yang sangat membanggakan, Bapak-Ibu mungkin ini kita sama-sama dengarkan. Ternyata, rata-rata masa tunggu lulusan kita 3,67 bulan.

Jadi, alumni yang sudah lulus di Universitas Mulia itu bekerja, sudah mendapat pekerjaan pertama kalinya 3,67 bulan. Dan ini sudah memenuhi standar nasional yang mempersyaratkan minimal itu adalah 6 bulan ke bawah.

Kemudian bagaimana dengan pengguna? Bagaimana apakah para pengguna lulusan itu puas terhadap alumni kami?

Dari hasil survei, dari hasil tracer-study, ternyata rata-rata keputusan pengguna lulusan menyatakan sangat baik sebanyak 56,11%, baik 36,47%. Jika digabungkan ternyata baik dan sangat baik mencapai 92,59 persen.

Artinya, lulusan pengguna yang menggunakan lulusan Universitas Mulia itu memiliki kebanggaan atau menilai bahwa lulusan Universitas Mulia itu memiliki kualitas.

Kemudian, kalau kita lihat dari persentase yang bekerja, dari hasil tracer-study, ternyata alumni kita 7,5% itu bekerja di perusahaan multinasional. Tetapi yang membanggakan adalah 43,2% bekerja di level nasional atau berwirausaha berbadan hukum.

Artinya apa?

Kalau banyak alumni kita yang bekerja berwirausaha, berarti apa yang menjadi cita-cita kami menjadi perguruan tinggi di bidang Technopreneur itu akan terwujud. Bahkan juga, bukan hanya 39,42%, bahkan 39,3% juga bekerja berwirausaha di tingkat lokal. Ini adalah data yang kita dapatkan.

Dan yang terakhir adalah, dari hasil tracer-study yang dapat saya sampaikan kepada para hadirin semua, kesesuaian bidang kerja lulusan.

Ya, jadi lulusan yang bekerja itu apakah sesuai bidangnya menurut kompetensinya. Ternyata 20% sangat erat, 22,2% erat dan 37,9% cukup erat. Kita jumlahkan, maka jumlahnya mencapai 80,1%. Itulah gambaran umum lulusan dari Universitas Mulia.

Untuk menggambarkan suasana akademik yang kondusif kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik, kita juga pada tahun 2024 ini membentuk Badan Eksekutif Mahasiswa, BEM sudah hadir ya di ruangan ini.

Dan juga kita memiliki 12 UKM, yang antara lain adalah yang tadi, UKM Tari.

Jadi mohon maaf kalau misalkan seandainya ada yang kurang puas dengan tarian. Karena mereka itu adalah mahasiswa yang kita sedang belajar. UKM Tari yang sedang terus belajar mengembangkan seni tarinya. Kita juga memiliki UKM bahasa Inggris untuk melakukan debat bahasa Inggris, kita memiliki UKM robotik, dan UKM lainnya, ada 12 UKM yang kita miliki saat ini.

Nah, dengan adanya wadah-wadah aktivitas mahasiswa ini, kita harapkan mahasiswa dapat menumbuhkan minat, bakat, dan nalarnya menjadi mahasiswa yang nanti kelak ketika lulus, memiliki karakter, tidak hanya ahli pada bidang ilmu tertentu, tetapi juga dia memiliki karakter mampu untuk berkomunikasi, mampu untuk bekerjasama.

Yang selama ini menjadi permintaan para user agar karakter ini lebih dikuatkan. Oleh karena itu, kami melakukan berbagai kegiatan-kegiatan akademik mengenai akademik untuk membentuk karakter di Universitas Mulia.

Dan, Alhamdulillah, selama beberapa tahun ini, prestasi mahasiswa di bidang akademik mencapai 26% dan non-akademik mencapai 39%.

Prestasi ini kami rasa masih kurang, tetapi ke depan menjadi komitmen kami untuk memperbanyak prestasi proses mahasiswa dalam rangka membekali mereka menjadi mahasiswa yang tidak hanya pintar pada ilmunya, tetapi mereka mempunyai untuk mempunyai untuk berkomunikasi, mempunyai untuk bekerja sama, dan membentuk karakter-karakter kepribadian yang baik.

Hadirin yang berbahagia,

Menyongsong tonggak sebagai Research University, Universitas Mulia terus berupaya untuk memperkuat kapasitas kelembagaan melalui akreditasi nasional, regional, dan internasional.

Untuk mewujudkan impian ini, kami telah mengimplementasikan berbagai kebijakan, antara lain dengan organisasi dan tata kelola yang baru kita resmikan.

Kita mengubah yang namanya lembaga pengembangan mutu menjadi lembaga pengembangan mutu internal dan pengembangan pendidikan.

Kemudian juga kita mencoba menghidupkan kembali lembaga sertifikasi profesi yang siap mendukung agar setiap alumni, setiap mahasiswa sebelum lulus akan memiliki sertifikasi kompetensi.

Universitas Mulia terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana bagi civitas akademika Universitas Mulia dan masyarakat luas yang modern dan sesuai standar.

Kami telah menyediakan fasilitas pendidikan seperti ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, fasilitas olahraga, dan peralatan TI yang memadai.

Sistem informasi berbasis IT, termasuk SIM PT, SIM perpustakaan, dan database PBM, untuk memastikan ketersediaan data yang akurat, pengelolaan yang efisien, serta aksesibilitas yang mudah bagi civitas akademika.

Fasilitas kampus kami upayakan ke depan dapat mendukung pembelajaran modern dan inklusif yang mengacu kepada standar nasional Dikti pasal 33 yang mewajibkan menyediakan sarana untuk penyandang disabilitas.

Hadirin yang saya muliakan,

Usia enam tahun adalah usia yang sangat muda. Usia yang harus banyak belajar dan mencontoh praktek-praktek baik dari perguruan tinggi yang sudah maju.

Dengan sumber daya yang kami miliki, saat ini kami terus belajar dan membuat terobosan-terobosan inovatif mandiri dan humanis sebagai mana tagline Universitas Mulia.

Kita tidak puas dengan hasil-hasil yang kita dapatkan sekarang, tetapi kita harus inovatif menghasilkan karya-karya baru. Kita juga harus mandiri.

Jangan sampai karya-karya kita ini bisa disitir oleh orang lain. Kita memiliki kemampuan berdiri di atas kaki sendiri dan berpegang teguh kepada jati diri kita sebagai lembaga pendidikan tinggi.

Dan yang terakhir itu adalah kita juga humanis. Humanis dalam arti adalah apa yang kita dapatkan ini semuanya adalah untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.

Bapak-Ibu yang saya hormati,

Kami juga terus menjadikan kampus ini terbebas dari adanya kekerasan seksual, bullying dan intoleran yang menjadi tiga dosa besar pendidikan tinggi saat ini.

Untuk itu kami telah membentuk yang namanya Satgas PPKS, Penanganan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual yang sudah kita bentuk dan mulai jalan di tahun ini.

Kami juga berupaya ke depan menjadi kampus yang ramah terhadap penyandang disabilitas yang akan memberikan layanan khusus bagi penyandang disabilitas serta menyiapkan sarana dan prasarana serta dosen-dosen khusus dan profesional.

Pencapaian Universitas Mulia tidak bisa terlepas dari seluruh peran seluruh civitas akademika dan kolaborasi dengan para stakeholders.

Seiring dengan bertumbuhnya Universitas Mulia, maka harus dibarengi dengan kesejahteraan seluruh warga Universitas Mulia.

Oleh sebab itu, kami sudah membentuk yang namanya UPT yang kami namakan Usaha Pengembangan Bisnis, yang nantinya akan dilengkapi dengan unit-unit bisnis yang kalah menjadi income generating bagi unit sepenuhnya.

Kami menyadari sepenuhnya, perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semua berawal dan berakhir di setiap individu masing-masing.

Oleh karena itu, saya mengharapkan kepada seluruh civitas akademika, jangan menunggu apa-apa, jangan menunggu perintah, ambilah langkah pertama.

Kami mengajak seluruh civitas akademika di Universitas Mulia untuk bersikap proaktif melakukan inovasi yang dibutuhkan oleh perubahan zaman.

Melalui mimbar ini kami juga menyebarkan dan menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Yayasan Airlangga dan jajarannya yang telah bekerja keras menyiapkan dan mendukung segala kebutuhan Universitas Mulia hingga berada pada titik ini. Sehingga kami merasa nyaman untuk terbang mengembangkan sayap menuju visi besar yang kami cita-citakan.

Tepuk tangan buat Yayasan Airlangga dan Universitas Mulia.

Kepada seluruh Sivitas Akademika Universitas Mulia, saya haturkan terima kasih yang tak terhingga yang telah bekerja keras penuh dedikasi dalam mewujudkan UM sebagai Universitas Technoprenuer di tingkat nasional dan Asia Pasifik.

Dengan rasa syukur dan bangga, kita merayakan enam tahun keberhasilan Universitas Mulia. Enam tahun kemajuan, enam tahun inovasi, Universitas Mulia terus berkomitmen menciptakan generasi cerdas dan berkarakter.

Mari rayakan kesuksesan ini dengan semangat dan antusiasme. Terima kasih kepada seluruh civitas akademika yang telah menjadi bagian dari perjalanan ini. Mari teruslah berkarya dan menginspirasi

Sebelum saya akhiri pidato ini, ijinkan saya berpantun.
Pantun: Berbahasa dengan santun,
Dari kata menuju intonasi lalu ekspresi,
Universitas Mulia telah berusia enam tahun,
Dari Universitas Mulia untuk Indonesia maju berprestasi.
Burung kedasih terbang di halaman,
Bunga asoka mekar di taman,
Terima kasih hadirin yang kami muliakan,
Jayalah Universitas Mulia menuju masa depan.

Sebagai tanda syukur atas usia Universitas Mulia yang ke-6, izinkan saya mengucapkan, “Selamat Ulang Tahun Universitas Mulia yang ke-6.”

Demikian sambutan yang dapat saya sampaikan. Terima kasih atas perhatian Bapak/Ibu sekalian. Mohon maaf jika terdapat hal-hal yang kurang berkenan. Saya akhiri dengan mengucapkan:

Wallahu muwafiq ila aqwamith thariq.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Humas UM-Balikpapan, Universitas Mulia merayakan Dies Natalis ke-6 dengan penuh semangat dan antusiasme dalam sebuah acara ceremoni yang diadakan di Hall Gedung Cheng Ho Universitas Mulia, Rabu 19 /12/2024. Mengusung tema “Membangun Indonesia, dengan Inovasi & Technopreneur”, acara ini menegaskan komitmen Universitas Mulia untuk terus menciptakan generasi unggul yang berorientasi pada inovasi dan kewirausahaan berbasis teknologi.

Rektor Universitas Mulia, Prof.Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifai, M.Si, dalam pidatonya menyampaikan, “Enam tahun perjalanan Universitas Mulia adalah bukti nyata dari dedikasi kami dalam mencetak sumber daya manusia yang tidak hanya cerdas, tetapi juga kreatif dan siap menghadapi tantangan global. Dengan tema tahun ini, kami ingin menekankan pentingnya peran inovasi dan technopreneurship dalam membangun Indonesia yang lebih maju menuju generasi Emas 2045.”

Prof Ahsin juga menyampaikan bahwa dalam rangka mengatisipasi kehadiran IKN dibidang konstruksi dan industri serta mendukung program pemerintah pada bidang pangan nasional, Universitas Mulia telah mengajukan Program Studi baru antara lain, (S1)Tehnik Sipil, (S1)Teknik Industri, (s1)Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, (S1)Desain Komunikasi  Visual .

Acara yang dihadiri oleh Direktur Eksekutif BPH Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H.,M.H. berserta seluruh jajaran nya, jajaran pimpinan universitas, dosen, mahasiswa, serta mitra Kerjasama strategis.

Dr. Agung Sakti Pribadi menyampaikan dalam sambutan nya  bahwa kita punya tagline Inovasi, mandiri dan humanis, dengan Humanis kita berharap kita sebagai akademisi di Universitas Mulia dengan Mitra dapat bekerjasama dalam membangun kampus kita menjadi lebih baik lagi.Semoga Universitas Mulia menjadi lebih baik dan berguna untuk masyarakat.

Kegiatan Dies natalis kali ini mengundang Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Jawa Timur, Bapak Dr. Andriyanto, S.H., M.Kes, sebagai Orator Ilmiah dengan topik “Inovasi dan Technopreneur”. Beliau menyampaikan bahwa keberhasilan technopreneurship tidak hanya ditentukan oleh ide inovatif, tetapi juga oleh kemampuan untuk mengidentifikasi peluang pasar, merancang model bisnis yang kuat, serta membangun kolaborasi dengan berbagai pihak. Dalam lingkungan pendidikan, institusi seperti universitas memiliki peran penting dalam mencetak technopreneur muda dengan menyediakan ekosistem yang mendukung pengembangan keterampilan, riset, dan inkubasi bisnis. Maka kita sebagai pendidik perlu membangun ekosistem tersebut di lingkungan universitas Mulia.

Acara Dies Natalis ini juga dihadiri oleh Mitra kerjasama dan pada kesempatan ini juga telah dilakukan ceremoni penandatangan MoU dengan beberapa Mitra baru antara lain, Badan Riset dan Inovasi Daerah Jawa Timur, Pegadaian, dan APINDO , yang di tandatangani oleh Rektor Universitas mulia Prof.Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifai, M.Si dan beberapa Pimpinan Mitra Terkait didampingi oleh Direktur Eksekutif BPH Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H.,M.H.

Universitas Mulia terus berkomitmen untuk menjadi institusi pendidikan yang adaptif dan inovatif dalam menjawab tantangan era digital. Dengan semangat Dies Natalis ke-6 ini, Universitas Mulia berharap dapat terus berkontribusi dalam membangun Indonesia yang maju melalui inovasi dan technopreneurship. ( Humas UM- WN)

Selamat Dies Natalis ke-6, Universitas Mulia!

Selamat Dies Natalis ke-6, Universitas Mulia!

Yana Priatna ketika sedang berbicara Entrepreneurship di Universitas Mulia. Foto: Media Kreatif

Disampaikan dalam Youth Entrepreneur Summit 2024

UM – Universitas Mulia menggelar Youth Entrepreneur Summit 2024 dengan tema How to Raise Funds for Business, bertempat di Ballroom Cheng Ho, Selasa (3/12). Acara yang sangat menarik bagi para Entrepreneur pemula ini dihadiri Yana Priatna, pengusaha muda di bidang properti YanPro Land dari Bandung, Jawa Barat.

Acara yang dibuka Rektor Prof. Muhammad Ahsin Rifa’i ini turut dihadiri Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, para Wakil Rektor, Kepala Lembaga, Dekan serta dosen, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan ratusan mahasiswa Universitas Mulia.

Turut hadir Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kaltim periode 2024-2029 Dr. Abriantinus, Koordinator Rembuk Pemuda Daerah Kaltim Agung Syahrir, Ketua Bidang XII BPD HIPMI Kaltim Sidik Amirullah dan Bendahara Umum BPC HIPMI Balikpapan Dio Ramadhan.

Dalam sambutannya, Rektor Prof. Ahsin mengingatkan visi besar Universitas Mulia, yakni menjadi Global Technopreneur Campus pada tahun 2045. Visi ini selaras dengan misi untuk mencetak lulusan-lulusan yang mampu menjadi wirausaha berbasis teknologi.

“Universitas Mulia punya mimpi besar untuk menjadi perguruan tinggi unggul dalam bidang technopreneur. Oleh karena itu, kegiatan ini sangat relevan dengan roadmap kami untuk mendorong riset dan inovasi pada 2026-2027, hingga mencapai puncaknya pada 2045,” ujar Prof. Ahsin.

Untuk itu, Rektor memberikan apresiasi kepada BEM Universitas Mulia, Rembuk Pemuda Daerah Kalimantan Timur, dan IKN Youth Forum atas terselenggaranya kegiatan ini. “Ini adalah bentuk konkret dari komitmen kita untuk mempersiapkan Generasi Emas 2045,” tambahnya.

Acara tersebut menghadirkan sejumlah narasumber inspiratif, seperti Yana Priatna, CEO dan Founder YanPro Land, serta Sidik Amirullah dan Dio Ramadhan dari HIPMI. Para narasumber diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan.

Rektor Prof. Muhammad Ahsin Rifa'i menerima cenderamata dari Agung Syahrir, Koordinator Rembuk Pemuda Daerah Kaltim selaku panitia penyelenggara Youth Entrepreneur Summit 2024. Foto: Media Kreatif

Rektor Prof. Muhammad Ahsin Rifa’i menerima cenderamata dari Agung Syahrir, Koordinator Rembuk Pemuda Daerah Kaltim selaku panitia penyelenggara Youth Entrepreneur Summit 2024. Foto: Media Kreatif

Yana Priatna menerima cenderamata dari Agung Syahrir, Koordinator Rembuk Pemuda Daerah Kaltim. Foto: Media Kreatif

Yana Priatna menerima cenderamata dari Agung Syahrir, Koordinator Rembuk Pemuda Daerah Kaltim. Foto: Media Kreatif

Tips Menggalang Dana Bisnis

Memasuki sesi pemaparan yang dipandu Presiden BEM Agung Widianto, Yana Priatna mengawali dengan memperkenalkan dirinya sebagai CEO dan founder YanPro Land dan berbagi latar belakang pribadinya, termasuk tantangan yang dihadapinya dalam mencapai posisi sebagai pengusaha.

“Saya memulai dari nol, berjuang dari latar belakang keluarga sederhana. Jika saya bisa, Anda juga pasti bisa. Kuncinya adalah kerja keras, integritas, dan terus belajar,” katanya.

Ia juga menyarankan mahasiswa untuk memilih bidang usaha yang sesuai dengan keahlian dan fokus pada satu sektor hingga menguasainya.

“Jangan berpindah-pindah sebelum menguasai satu bidang. Bisnis harus memiliki rencana dan proyeksi jangka panjang yang matang,” kata Yana.

“Lima tahun pertama bisnis penuh dengan tantangan, tetapi karakter seperti jujur dan amanah akan menarik perhatian investor,” ujarnya.

Hal ini diperlukan lantaran, menurutnya, investor selalu melihat integritas, semangat, dan kemampuan bertahan dalam menghadapi kegagalan.

Ia menekankan pentingnya karakter sebagai pengusaha, seperti antusiasme, keinginan untuk belajar, dan kemampuan untuk membangun jaringan yang menjadi kunci dalam mencari pendanaan dan membangun bisnis.

“Permodalan bisnis cuma tiga. Satu adalah penjualan, bootstrap. Kalau Anda belum punya duit, belum punya apapun dan sebagainya. Kalau Anda punya jasa, jasa itu bisa jualan dulu baru barangnya inden, atau apa namanya PO, Purchasing Order dulu segala macam, Anda bisa melalui penjualan,” ujarnya.

Bootstrap adalah metode pengembangan bisnis dengan menggunakan pendapatan dari penjualan produk atau layanan untuk mendanai operasional dan pertumbuhan bisnis.

Konsep ini menekankan pada efisiensi, pengelolaan keuangan yang hati-hati, dan reinvestasi keuntungan untuk mendukung pertumbuhan.

Artinya, sebelum mencari pendanaan tambahan dari investor atau lembaga keuangan, penting bagi pebisnis pemula untuk menunjukkan kemampuan menghasilkan pendapatan sendiri.

“Kedua adalah equity, kepemilikan. Jadi, kepemilikan Anda di sebuah perusahaan PT-nya, sahamnya dibagi-bagi atau disiarkan ke orang lain,” terangnya.

“Nah, baru ketiga adalah loan atau pinjaman. Kalau Anda punya aset, sertifikat tanah, rumah, lain sebagainya itu bisa dipakai pinjaman,” tambahnya.

Meski demikian, Yana melihat banyak perusahaan rintisan atau startup tidak memiliki aset sehingga pada akhirnya lebih fokus pada penjualan dan ekuitas.

Yana menekankan pentingnya memahami empat tipe bisnis yang sedang dijalani untuk menentukan strategi yang tepat dalam pengembangan dan pencarian pendanaan.

Pertama, Creator. Tipe bisnis ini adalah yang baru dibangun dan masih dalam tahap pengembangan. Bisnis ini berfokus pada menciptakan produk atau layanan hingga mencapai stabilitas dan menghasilkan omset yang konsisten.

Kedua, Growth. Setelah bisnis mencapai stabilitas, tipe ini berfokus pada pertumbuhan dan ekspansi. Bisnis mulai mencari cara untuk meningkatkan omset dan memperluas jangkauan pasar.

Ketiga, Mature. Tipe bisnis ini sudah mapan dan memiliki sistem yang berjalan dengan baik. Bisnis ini biasanya memiliki pelanggan tetap dan pendapatan yang stabil.

Keempat, Decline. Tipe bisnis ini mengalami penurunan dalam pendapatan atau relevansi di pasar. Bisnis ini perlu melakukan inovasi atau perubahan strategi untuk bertahan.

Yana menyarankan bahwa dengan memahami tipe bisnis yang sedang dijalani, pengusaha dapat menentukan strategi yang tepat untuk mendapatkan pendanaan.

Ia menjelaskan beberapa metode pendanaan yang dapat dipertimbangkan berdasarkan tipe bisnis, diantaranya adalah lewat Pinjaman, Feasibility Study, Konsorsium dan Dana Khusus, dan IPO.

Pinjaman dilakukan dengan menggunakan aset yang dimiliki kepada bank atau lembaga keuangan. Namun, Yana mengingatkan agar pengusaha mempertimbangkan risiko dan kemampuan pengembalian sebelum mengambil langkah ini.

Sedangkan Feasibility Study, yakni dengan menyiapkan studi kelayakan untuk meyakinkan investor tentang potensi bisnis, terutama jika memerlukan dana yang besar. Ini sering kali dilakukan dengan bantuan konsultan.

“Studi kelayakan sangat penting untuk proyek berskala besar. Dengan bantuan konsultan seperti Deloitte, EY, PWC, atau Grant Thornton, Anda dapat membuktikan kelayakan bisnis kepada calon investor,” paparnya.

Pendanaan juga bisa diperoleh lewat Konsorsium dan Dana Khusus. Mencari dana dari konsorsium atau dana khusus yang mungkin tersedia untuk jenis bisnis tertentu.

Pendanaan melalui konsorsium atau dana khusus juga menjadi pilihan strategis, terutama untuk proyek kolaboratif atau skala besar. Pendekatan ini memungkinkan pengusaha menggalang dana dari berbagai pihak dengan berbagi risiko dan manfaat.

IPO (Initial Public Offering), yakni apabila bisnis sudah cukup besar dan mapan, maka pendanaan dapat diperoleh dengan melakukan IPO untuk menjual saham kepada publik sebagai cara untuk mendapatkan dana.

“Menjual saham di bursa efek memberikan akses ke dana besar dan meningkatkan kredibilitas perusahaan di mata publik,” tutup Yana.

(SA/Kontributor)