UM– Mengusung Tema “Perlindungan Hak Tenaga Kerja dan Kewajiban Pemberi Kerja” Program Studi (Prodi) S1 Manajemen Universitas Mulia Balikpapan kembali menggelar webinar dengan menghadirkan narasumber dari BPJS Ketenagakerjaan.

Dengan menghadirkan pakar dibidang ketenagakerjaan, Universitas Mulia ingin menjawab semua permasalahan yang sedang ramai dibahas di masyarakat saat ini. Dalam webinar yang digelar pada Sabtu, 06 Maret ini, hadir Kepala Bidang Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan (BPJS-TK) Kota Balikpapan, Murniati.

Kaprodi S1 Manajemen Universitas Mulia, Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd, M.Pd mengatakan, tema ini diangkat karena selain mahasiswa Universitas Mulia banyak yang berstatus pekerja dan magang. Selain itu perlindungan terhadap tenaga kerja merupakan hal yang paling utama untuk diketahui bila seseorang memasuki dunia kerja.

“Tema yang kita diangkat ini memang sedang ramai dibahas, dimana di Universitas Mulia juga banyak yang pekerja dan juga berstatus magang, maka mereka perlu belajar dari sumbernya langsung, tentang hak-hak pekerja. Maka kita hadirkan Ibu Murniati ini,” kata Linda Fauziyah.

Dalam pemaparannya kata Linda, Ibu Murni banyak menjelaskan terkait jaminan apa saja yang harus dimiliki para pekerja dan apa saja manfaatnya, hingga kerugian apa saja yang didapat bila pekerja tidak dilindungi. Ia juga, katanya, banyak menunjukkan kasus-kasus yang ada di Balikapapan. Dimana akhirnya para mahasiswa sadar akan pentingnya jaminan sosial sehingga membuat mereka langsung ikut memilih bergabung dengan BPJS Ketenagakerjaan secara mandiri.

Dan karena antusiasme mahasiswa Universitas Mulia yang sangat tinggi ini pula, kata Linda, maka Ibu Murni pun menawarkan kerjasama kepada mahasiswa untuk ikut menjadi Agen Perisai yang tugasnya mensosialisasikan program-program BPJS Ketenagakerjaan kepada masyarakat agar sadar akan pentingnya jaminan sosial bagi para pekerja. “Jadi mahasiswa Universitas Mulia akan menjadi kepanjangan tangan dari BPJS Ketenagakerjaan,” ungkap Linda.

Pihaknya pun, katanya, sudah secara resmi melakukan penandatanganan kerjasama. Dimana BPJS Ketenagakerjaan akan memberikan pelatihan khusus untuk para mahasiswa sebagai Agen Perisai. “Dan saat ini saya juga sudah mulai mendata berapa banyak mahasiswa yang ingin bergabung menjadi Agen Perisai ini,” ujarnya.

Selain kerjasama terkait program tersebut, sebut Linda, pihaknya dengan BPJS Ketenagakerjaan secara meluas juga bekerjasama terkait Tri Dharma Perguruan Tinggi, mulai dari Pengajaran, seperti menjadi pemateri di webinar atau kuliah umum untuk pengembangan SDM, kemudian penelitian dan juga pengabdian masyarakat. “Untuk pengabdian masyarakat inilah, mahasiswa dapat ikut mensosialisasikan program BPJS Ketenagakerjaan ke masyarakat. Dan mahasiswa juga bisa melakukan penelitian dimana BPJS Ketenagakerjaan sangat terbuka menerima mahasiswa kami,” sebutnya.

“Ibu Murni sangat mengapresiasi program yang dijalankan Universitas Mulia karena sangat peduli dengan pengembagan SDM, melalui pelatihan yang diberikan kepada mahasiswa khususnya tentang program BPJS Ketenagakerjaan, karena mahasiswa ini akan masuk di dunia kerja. Dan Universitas Mulia sangat paham apa yang dibutuhkan oleh mahasiswa karena belajarnya pun dapat secara langsung dengan para pakar atau praktisi,” tambahnya.

Terkait webinar, tambah Linda, pihknya akan semakin gencar menggelar secara rutin. “Kedepan, agenda webinar ini akan kita buat secara rutin setiap bulan dengan tema yang berbeda dan dengan narasumber yang juga berbeda. Para pakar atau praktisi dibidangnya. Karena di Universitas Mulia ini kita juga memiliki konsentrasi Business Innovation and Management, jadi dengan menghadirkan para pakar kita bisa menciptakan inovasi yang bisa dikembangkan mahasiswa dan meningkatkan pemahaman mereka diberbagai bidang khususnya,” lanjutnya.  

Sementara itu, dilain pihak, Murniati mengatakan, pada dasarnya ujung dari muara para siswa dan mahasiswa bersekolah maupun kuliah dalah untuk bekerja. Dimana selama ini yang diketahui oleh para pekerja khususnya yang baru akan bekerja selain tugas pekerjaan adalah menerima gaji. Sementara kita tidak tahu hak-hak apa saja yang bisa didapatkan oleh seorang calon pekerja bila sudah resmi masuk disebuah perusahaan.

“Harusnya kita tahu lebih dulu apa saja hak yang akan kita dapatkan bila nanti kita sudah bekerja. Salah satunya yang sangat penting harus kita pahami adalah hak perlindungan Jaminan Sosial. Dimana jaminan sosial ini meliputi jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan pensiun hingga jaminan hari tua ketika kelak kita sudah tidak bisa bekerja. Maka saat memasuki dunia kerja, kita harus sudah mengetahui hak-hak apa saja yang bisa didapatkan saat bekerja,” ungkapnya.

Ia pun meminta para mahasiswa khususnya yang sudah bekerja untuk dari sekarag mengawal tempat kerjanya masing-masing. “Lihat di BPJS TK, ketahui semua apakah perusahaan membayar lancar apa tidak, upahnya lancar apa tidak. Kawal ini agar perusahaan bisa tertib administrasi dan peduli terhadap para pekerja,” katanya.

Ia pun menegaskan, bahwa Jaminan Sosial untuk para pekerja adalah kebutuhan utama, karena bila pekerja mengalami kecelakaan kerja, akan memerlukan biaya yang pastinya besar. “Jangan berpikir ini kebutuhan yang kesekian, karena ini menyagkut masa depan kita sendiri. Kesehatan pun juga sebagai kebutuhan utama, hingga jaminan hari tua pun sama. Maka sebagai pekerja kita sangat harus punya. Bahkan mahasiswa pencinta alam pun perlu mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan,” terangnya.

Dalam closing statementnya pun, dia menyebut, tidak akan ada keadila sosial bila tidak memiliki Jaminan Sosial. “Kita tidak akan sejahtera bila tidak memiliki jaminan sosial. Jaminan sosial adalah hal yang sangat penting dalam kehiduapan kita, baik sebagai pekerja maupun sebagai warga negara Indonesia. Dimana pemerintah sudah meyiapkan jaminan sosial baik dari BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Maka mari berpikirlah cerdas untuk masa depan kita, dan untuk warisan bagi kelurga kita atau hingga masa tua kita. Utamakan keselamatan kerja dan pelindunganya adalah jaminan sosial,” pesannya. (mra)

Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP bersama Rektor Universitas Mulia Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H.

Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP bersama Rektor Universitas Mulia Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H.

Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP saat sosialisasikan Empat Pilar MPR RI, Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika yang dipusatkan di aula Kampus Cheng Ho, Rabu (10/2).

Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP saat sosialisasikan Empat Pilar MPR RI, Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika yang dipusatkan di aula Kampus Cheng Ho, Rabu (10/2).

UM – Di hadapan beberapa perwakilan mahasiswa, rektor, dan dosen Universitas Mulia (UM) Balikpapan, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menegaskan pentingnya implementasi empat pilar kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari.

Hal tersebut ia sampaikan dalam sosialisasi Empat Pilar MPR RI, Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika yang dipusatkan di aula Kampus Cheng Ho, Rabu (10/2).

Wakil rakyat dari Dapil Kaltim ini mengatakan, bahwa pemahaman kembali Empat Pilar MPR RI terlebih sampai dalam taraf implementasi adalah sangat penting terutama bagi generasi muda saat ini. “Mahasiswa adalah generasi muda yang merupakan elemen penting bagi bangsa dan negara, peran mahasiswa amat strategis sebagai agen perubahan untuk masa depan yang lebih baik lagi. Jadi walau jurusan apapun, tetap saja sebagai warga negara mahasiswa harus tahu pengaturan-pengaturan yang terpenting di dalam berbangsa, terutama nilai-nilai pancasila yang saat ini mulai tergerus,” ujarnya.

Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP setelah melaksanakan sosialisasi Empat Pilar MPR RI, Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika yang dipusatkan di aula Kampus Cheng Ho, Rabu (10/2).

Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP setelah melaksanakan sosialisasi Empat Pilar MPR RI, Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika yang dipusatkan di aula Kampus Cheng Ho, Rabu (10/2).

Ia menjelaskan sosialisasi ini bertujuan untuk menanamkan pemahaman ideologi kebangsaan kepada setiap mahasiswa, agar pancasila menjadi perilaku dalam kehidupan sehari-hari, karena Pancasila dapat mempersatukan masyarakat Indonesia yang terdiri dari beragam kepulauan, suku dan bahasa. “Kita harus bersama-sama merawat bangsa kita yang sudah dibentuk dengan susah payah agar tidak terpecah hanya karena perbedaan. Pandangan hidup ini bila tidak di praktekkan atau dipahami tentu sangat berbahaya. Jadi sebagai mahasiswa, kita lah yang menjadi motor, jangan sampai kita tidak bisa memberikan contoh ataupun teladan pada adik-adik atau teman yang lain,” terangnya.

Politisi Partai Golkar ini juga menyebut, bahwa mahasiswa khususnya Universitas Mulia menjadi harapan untuk menggantikan para wakil rakyat membangun Kaltim dan Indonesia nantinya. “Apalagi Jakarta saat ini merupakan Indonesia masa kini, tetapi Balikpapan dan Kaltim adalah Indonesia masa depan. Jadi penerus Indonesia masa depan tentu haruslah berasal dari sini,” ungkapnya.

Hetifah juga berharap melalui sosialisasi, selain dapat memberikan motivasi kepada mahasiswa juga agar mereka tidak anti dan akan lebih tertarik untuk mendalami seluk beluk ketatanegaraan dan juga kebijakannya.

Sementara itu Rektor Universitas Mulia Agung Sakti Pribadi sangat menyambut baik kehadiran  wakil rakyat tiga periode tersebut. Ia pun berpesan kepada mahasiswa untuk dapat mengamalkan atau menerapkan ilmu yang didapat baik di kampus maupun di lingkungan sehari-hari. “Ini adalah kesempatan langka untuk bisa berbicara langsung dengan beliau dimana mahasiswa dapat menyampaikan apa pendapat mereka yang mungkin bisa disampaikan langsung kepada Menteri dan pejabat tertinggi lainnya. Mudah-mudahan ini bisa memberikan pencerahan untuk seluruh mahasiswa,” harapnya. (mra)

Kuliah Umum Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan narasumber Ibnu Pramono dari Bank Mandiri, Rabu (25/11). Foto: Tangkapan layar

UM – Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis menyelenggarakan Kuliah Umum dengan narasumber praktisi di bidang perbankan, Ibnu Pramono selaku Assistant Vice President Bank Mandiri Wilayah Kalimantan Timur dan Utara. Kuliah Umum yang mengangkat tema Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Industri Perbankan ini diselenggarakan daring Zoom, Rabu (25/11) yang lalu.

Wakil Rektor Bidang Akademik Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I mengatakan bahwa perguruan tinggi memiliki kewajiban melaksanakan tri dharma perguruan tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.

“Nah, di pendidikan itu tidak cukup dengan sumber-sumber dari internal. Penting juga kita tahu untuk pengetahuan dan kompetensi mahasiswa kita yang berasal dari luar,” tutur Yusuf Wibisono.

Ia berharap, kepada Program Studi Manajemen untuk mengembangkan lagi di ranah penelitian dan pengabdian masyarakat yang melibatkan praktisi di bidang perbankan.

Menurutnya, seiring dengan perkembangan zaman, pada tahun 2020 ini Kemendikbud telah mengeluarkan kebijakan Kampus Merdeka, Merdeka Belajar.

“Nah, pada Kampus Merdeka ini mengubah banyak hal, yang pertama bahwa kalau SKS itu fokus pada belajar, praktikum dan lapangan hitungan SKS-nya akan kecil sekali. Sementara kalau sekarang satuan SKS-nya lebih fokus pada satuan kegiatan,” tuturnya.

Ia menerangkan, dengan fokus pada kegiatan berarti memahami bahwa kematangan mahasiswa belajar tidak hanya dibentuk dari kelas. “Dia harus (melakukan) observasi, dia harus merasakan, itu kalau sekarang lebih diakui,” tuturnya.

Kuliah umum ini dipandu oleh Endah Lestari, S.E., M.M. selaku Kepala Prodi Manajemen FEB. Kuliah umum ini juga tersedia untuk seluruh mahasiswa dengan berbagai disiplin ilmu, baik ekonomi, teknik, ilmu komputer, maupun hukum dan humaniora.

Sementara itu, dalam paparannya Ibnu Pramono memperkenalkan profil Bank Mandiri sebagai perusahaan perbankan nasional dan operasional di bidang digital. Ia mengatakan sepakat dengan paradigma baru Kampus Merdeka Merdeka Belajar Kemendikbud saat ini.

Dalam paparannya, ia memberikan contoh bagaimana nasabah Bank Mandiri tidak harus antre di kantor cabang jika ingin membuka rekening baru. Calon nasabah cukup melakukan pemindaian (scan) QR Code pada aplikasi smartphone-nya.

“Jadi, tidak harus antre di kantor cabang,” tuturnya. Hanya saja, tambahnya, datang ke Bank memang diperlukan untuk verifikasi maupun persyaratan lebih lanjut. “Cuman tidak setiap saat antre seperti melakukan transaksi dan lainnya,” ungkapnya.

Informasi terkait pembukaan rekening baru, misalnya, ia arahkan menuju website resmi yang lebih lengkap dengan harapan nasabah maupun calon nasabah mendapatkan informasi lebih detail. Saat ini pemanfaatan teknologi digital bukan hal baru bagi perbankan. Teknologi digital dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang significant.

Untuk mengatasi kendala saat perbankan pertama kali menerapkan teknologi digital, Ibnu Pramono mengatakan perbankan melakukan sosialisasi lebih dulu kepada nasabahnya terkait program yang akan diluncurkan, termasuk melalui media sosial, baik dengan akun resmi maupun pegawai.

“Siapa sih yang akan menggunakan di pasar, kita jaring, misalnya, 80% itu kaum milenial,” ungkapnya. Menurutnya, perbankan akan melakukan edukasi kepada masyarakat terkait.

Terkait dengan keamanan perbankan saat ini, Ibnu mengatakan perbankan secara teknologi melakukan pengamanan bertingkat di tiap lapis (layer) aplikasi, juga pengamanan bagaimana melakukan backup and recovery. (SA/PSI)

Senin 16 Maret 2020, Program Studi Pendidikan Guru PAUD Universitas Mulia melakukan kuliah bersama dosen tamu yang merupakan Pakar Psikologi Pendidikan dari Malang, Dr. Asriana Kibtiyah, M.Psi.  Materi yang diberikan berkaitan dengan Mata Kuliah Metode Pengembangan Kognitif dan Sains Anak Usia Dini. Dijelaskan tentang pengertian kognitif, teori pendidikan yang berhubungan dengan perkembangan kognitif anak usia dini, cara memahami dan mestimulasi aspek tersebut. Menurut ibu Asriana, mengetahui potensi anak sejak dini adalah sesuatu yang penting, karena setiap anak mempunyai keunikan dan kecerdasan masing-masing, sehingga sebagai guru dan orang tua akan lebih mudah mendidik dan mengarahkan anak.

Kuliah yang berlangsung di Ruang Kelas Gedung Cheng Ho Universitas Mulia ini dihadiri mahasiswa PG PAUD Semester 2 dan didampingi Kaprodi PG PAUD Universitas Mulia, Ibu Baldwine Honest, M.Pd.