FIKOM Menggelar Lomba Pemrograman dan Mengetik Cepat untuk Siswa SMA dan SMK

, ,
Foto bersama Rektor bersama Wakil Rektor dan jajaran pejabat Universitas Mulia dan seluruh peserta dan panitia Technofest 2025. Foto: Vio/Media Kreatif

Rangkaian Technofest 2025, Ada Lomba UI/UX Design, Jaringan Komputer, dan Ranking 1

UM – Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) Universitas Mulia menggelar Festival Technologi Technofest yang diisi dengan berbagai lomba untuk siswa SMA dan SMK se-Kota Balikpapan, Selasa (4/2). Lomba antara lain UI/UX Design, Jaringan Komputer, Ranking 1, Mengetik Cepat, dan Software Engineering atau pemrograman yang diikuti oleh 50 orang peserta.

Dekan FIKOM Djumhadi, S.T., M.Kom dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini diharapkan akan menjadi wadah bagi anak-anak para generasi muda untuk berinovasi, belajar, dan berkontribusi dalam memajukan teknologi di masa depan.

“Semoga kegiatan ini menjadi pengalaman yang cukup berharga serta meningkatkan semangat untuk terus belajar dan berkarya,” tuturnya, seraya tersenyum.

Menurutnya, lomba yang digelar dalam sehari ini menekankan para peserta tidak perlu risau, baik menang maupun kalah. Di dalam setiap kompetisi, tambahnya, yang terpenting adalah proses belajar dan semangat untuk berkembang.

“Kalah menang itu sudah biasa. Jadi, bagi siapa yang menang, saya ucapkan selamat. Yang kalah, jangan putus asa, belajar lebih giat lagi,” ujarnya.

Djumhadi berharap, Festival Teknologi atau Technofest FIKOM akan terus dilanjutkan penyelenggaraannya di tahun depan dan tahun yang akan datang.

Senada, Rektor Universitas Mulia Balikpapan Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si menyambut hangat para peserta lomba yang terlihat antusias.

“Selamat datang di Kampus Universitas Mulia. Kampus kita adalah kampus berbasis teknologi dengan visi akan menghasilkan wirausahawan baru berbasis technopreneur. Jadi, itu adalah visi kita,” tutur Rektor, menyapa peserta.

Rektor menyebut beberapa nama sekolah yang mengirimkan pesertanya untuk mengikuti lomba yang didominasi dari Kota Balikpapan. Di antaranya adalah SMK Negeri 6, SMK Negeri 3, SMK Negeri 1, SMA Integral Luqman Al Hakim, SMK Kartika, SMAIT Al-Aulia, SMK Negeri 5, dan yang terjauh SMKTI Airlangga Samarinda.

“SMK TI Airlangga Samarinda. Oke, selamat datang, ya. Sangat jauh perjalanan, jam berapa dari Samarinda ini baru nyampai ke sini? Oke, jam 06.00, ya. Terima kasih, ya, telah hadir walaupun jauh dari Samarinda,” sapa Rektor.

Selain itu, turut hadir peserta mahasiswa dari Institut Teknologi Kalimantan (ITK) dan Universitas Mulia, yang didominasi dari program studi yang ada di bawah naungan Fakultas Ilmu Komputer.

“Saya selaku pimpinan Universitas Mulia mengucapkan terima kasih dan penghargaan serta apresiasi kepada Dekan Fakultas Komputer yang telah melaksanakan kegiatan ini, yaitu dengan nama FIKOM Techno Fest 2025,” tutur Rektor.

Rektor setuju kegiatan ini digelar secara berkelanjutan, karena dinilai memberikan manfaat bagi generasi muda di Kota Balikpapan, agar termotivasi dan memiliki wadah yang rutin untuk mengasah kemampuan dan keterampilan di bidang teknologi informasi.

Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa'i, M.Si saat memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi Technofest 2025. Foto: Vio/Media Kreatif

Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si saat memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi Technofest 2025. Foto: Vio/Media Kreatif

Dekan Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) Djumhadi, S.T., M.Kom saat memberikan sambutan Technofest 2025. Foto: Vio/Media Kreatif

Dekan Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) Djumhadi, S.T., M.Kom saat memberikan sambutan Technofest 2025. Foto: Vio/Media Kreatif

Tampak sebagian peserta dari SMA/SMK di Kota Balikpapan dan Samarinda. Foto: Vio/Media Kreatif

Tampak sebagian peserta dari SMA/SMK di Kota Balikpapan dan Samarinda. Foto: Vio/Media Kreatif

“Jadi, ini suatu kegiatan yang saya kira sangat memberikan manfaat kepada pencerdasan, kepada mengasah kemampuan dari para siswa, siswa yang ada di Kota Balikpapan untuk mencoba berkompetisi, menjadi siswa-siswa yang berprestasi di bidang teknologi dan informasi,” tutur Rektor.

Pasalnya, menurut Rektor, di era disrupsi 4.0 mengharuskan manusia untuk melakukan perubahan secara masif dalam sistem dan tatanan kehidupan, terutama bisnis akibat inovasi teknologi.

Bagi generasi saat ini, lanjutnya, perubahan tersebut tidak begitu terasa dirasakan, jika dibanding generasi para pendahulu yang lebih dulu mengenal tidak adanya teknologi informasi dan komunikasi.

“Tetapi, kami-kami yang sudah tua ini merasakan era itu. Ketika dulu kita kuliah, kalau ingin kita melakukan kumpul-kumpul begini, nggak ada handphone pada saat itu, yang ada saat itu wartel, warung telkom namanya,” tutur Rektor.

Namun, tambahnya, era saat itu kini telah menjadi kenangan, berganti dengan kemajuan teknologi informasi, media sosial, yang bagi generasi saat ini, kapanpun bisa berkomunikasi setiap saat.

“Saya itu sampai S1, karena saya selesai S1 tahun 89, saya masih menggunakan mesin tik. Jadi, skripsi kita itu kalau misalkan konsultasi satu halaman itu ada salah, misalkan dua kata dicoret sama dosen pembimbing, harus satu halaman kita ganti dan itu harus diketik,” kisahnya.

“Jadi, mengetik itu harus pintar lagi, harus rata kanan. Bagaimana caranya bisa rata kanan? Itu harus pintar-pintar, naluri spasi. Jadi misalnya mengetik satu kata, ada spasi, kira-kira kanan itu bisa rata. Coba repotnya pada saat itu,” tambahnya.

Saat ini, perubahan perilaku juga banyak dirasakan para generasi sebelumnya. Salah satu contohnya, kehadiran stop-kontak atau colokan listrik.

“Kalau dulu kita pergi ke suatu tempat, yang kita cari itu adalah apa, ya? Cari minum, cari makan. Kalau sekarang sampai ke satu tempat, yang dicari itu colokan. Benar, nggak?” ujarnya.

Perubahan perilaku masyarakat yang cenderung ringkas dan cepat dalam memenuhi kebutuhan teknologi, diikuti oleh berbagai industri lainnya, mulai dari rumah sakit, perhotelan, pendidikan, dan lainnya.

“Dan adik-adik mahasiswa dan para pelajar semua, hidup di era ini dan 30 tahun kemudian itu adalah masa di mana para mahasiswa yang sekarang yang menjadi pemilik dan berkontribusi dari pembangunan di Indonesia, apalagi menjelang yang namanya Indonesia Emas tahun 2045,” tuturnya.

Untuk itulah, Rektor menekankan pentingnya upaya mengasah kemampuan, mengasah inovasi yang harus dilakukan sedini mungkin.

“Kegiatan ini perlu kita berikan apresiasi,” tutur Rektor.

Rektor berharap Fakultas Ilmu Komputer secara reguler dan berkelanjutan menggelar Festival Teknologi sehingga akan lahir siswa-siswa di Kota Balikpapan yang berprestasi yang memiliki kemampuan di bidang teknologi informasi.

Rektor juga mengenalkan tiga program studi di bawah Fakultas Ilmu Komputer, antara lain S1 Informatika, S1 Teknologi Informasi, dan S1 Sistem Informasi. Ketiga program studi ini sangat cocok untuk mengembangkan talenta di bidang teknologi informasi.

Selain itu, Rektor juga berharap lima program studi baru mulai dibuka untuk tahun 2026 mendatang dan sudah keluar SK-nya. Di antaranya adalah S1 Desain Komunikasi Visual, S1 Teknik Sipil, S1 Teknik Industri, S1 Teknologi Pangan.

Rektor menutup sambutan dengan mengutip pernyataan mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, “Change will not come if we wait for some other person or some other time. We are the ones we’ve been waiting for, we are the change that we seek.

“Perubahan itu tidak akan datang jika kita menunggu orang, jika kita menunggu orang lain atau waktu lain. Kita adalah orang-orang yang kita tunggu-tunggu, kita adalah perubahan yang akan kita cari,” pungkasnya, sekaligus secara resmi membuka lomba.

(SA/Kontributor)