Tag Archive for: Univeritas mulia.

“Inovasi bukan momen jenius yang datang sekali. Ia adalah proses yang konsisten, rendah hati, dan penuh rasa ingin tahu. Kamu tak perlu jadi yang paling pintar—cukup jadi yang paling tangguh dan mudah beradaptasi.”
Sanjith M. Gowda, Manajer R&D

Humas Uni versitas Mulia, 21 Juni 2025 – Dalam lanjutan program Business Coaching yang diinisiasi oleh UPT Inkubator Bisnis Universitas Mulia, hadir narasumber istimewa dari India, Sanjith M. Gowda, seorang R&D Manager dari perusahaan listrik ternama di negaranya. Dalam sesi wawancara eksklusif dengan Tim Humas UM sebelum acara, Sanjith membagikan pandangannya yang tajam dan reflektif mengenai inovasi dan peran pentingnya dalam dunia bisnis masa kini.

Menurutnya, inovasi bukan sekadar menciptakan sesuatu yang baru, tetapi bagaimana ide tersebut mampu menyelesaikan masalah nyata secara praktis dan bisa diterapkan dalam skala luas.

“Young entrepreneurs must shift from ‘cool idea’ thinking to ‘what problem am I truly solving?’” ujarnya, menekankan pentingnya empati dan ketekunan dalam berinovasi.

Saat ditanya tentang tahapan penting dalam mengubah ide menjadi produk siap pasar, ia menyebut lima tahap krusial: validasi masalah, desain konsep, uji prototipe, umpan balik pasar, dan rekayasa skalabilitas. Namun, ia menggarisbawahi satu kesalahan umum:

“Most innovators fail at underestimating iteration—they fall in love with version one and stop listening to the user.”

Berkarier di negara dengan populasi terbesar dan pasar yang sangat kompetitif, Sanjith menilai bahwa inovasi di India adalah soal bertahan hidup.

“Frugal innovation is a necessity, not a choice,” katanya. Dengan keterbatasan sumber daya dan ekspektasi tinggi, solusi yang bertahan adalah yang murah, andal, dan bisa disesuaikan.

Ia juga membagikan titik balik dalam kariernya saat timnya berhasil menghemat waktu dan biaya dengan mendesain ulang arsitektur modular untuk dua jenis kendaraan listrik yang berbeda. “That mindset shift was a game-changer,” ungkapnya.

Lebih jauh, ia mengajak mahasiswa untuk memandang R&D sebagai jantung dari kelangsungan hidup bisnis, bukan sekadar bagian eksperimental. Di negara berkembang seperti Indonesia, inovasi yang berkelanjutan adalah satu-satunya cara untuk tetap relevan.

“R&D isn’t an expense—it’s an investment in survival.”

Berbagai kesalahan umum dalam pengembangan produk juga diungkapnya secara lugas—mulai dari over-engineering, mengabaikan kebutuhan nyata, hingga kurangnya pengujian dan ketidaksiapan produksi massal.

Sanjith juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas bidang dan lintas budaya. “Some of the best solutions emerge when engineers talk to designers, marketers, even users from other countries.” Ia menyarankan mahasiswa untuk mengasah kemampuan mendengar, empati, dan kerja tim lintas latar belakang sejak dini.

Menutup wawancara, Sanjith menyampaikan pesan menyentuh untuk mahasiswa Indonesia:

“Don’t wait to be perfect—start small, fail fast, and listen harder. Innovation isn’t a lone genius moment. It’s a consistent, humble, curious process.”

Webinar ini menjadi panggung inspiratif bagi mahasiswa Universitas Mulia untuk tidak hanya menyerap wawasan global, tapi juga melatih keberanian, rasa ingin tahu, dan kemampuan adaptif—bekal utama dalam menaklukkan dunia inovasi masa depan.

Humas UM (YMN)

 

 

Humas Universitas Mulia, 30 Mei 2025 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia terus memperluas jaringan kerja sama dengan dunia industri dalam rangka memperkuat relevansi pendidikan tinggi dengan kebutuhan nyata di lapangan. Terbaru, FEB resmi menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) dengan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Balikpapan dalam sebuah seremoni yang berlangsung di Hotel Platinum Balikpapan.

Dekan FEB Universitas Mulia, Dr. Ivan Armawan, S.E., M.M., menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) sebelumnya antara Universitas Mulia dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO). “Kemitraan dengan PHRI menjadi langkah implementatif dari kerja sama strategis dengan APINDO, khususnya pada sektor pariwisata dan perhotelan yang kini tengah bertumbuh pesat di Kalimantan Timur,” ujarnya melalui wawancara daring bersama tim Humas Universitas Mulia, Rabu (29/5/2025).

Dr. Ivan menambahkan, kerja sama ini tidak hanya bersifat simbolik, melainkan diarahkan pada program-program konkret seperti pengembangan kurikulum berbasis industri, pelatihan kompetensi, program magang mahasiswa, hingga penyaluran alumni ke dunia kerja.

“Kami ingin memastikan bahwa lulusan FEB tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga siap pakai di lapangan,” tegasnya.

Kerja sama ini juga membuka peluang pembentukan Program Studi Bisnis Pariwisata di masa depan. Menurut Dr. Ivan, kebutuhan akan SDM unggul di bidang ini akan semakin meningkat seiring dengan perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ke Kalimantan Timur.

“Sektor pariwisata akan menjadi salah satu penggerak utama ekonomi kawasan penyangga IKN. FEB Universitas Mulia harus mengambil peran strategis dalam menyiapkan SDM yang kompeten dan adaptif,” jelasnya.

Di sisi lain, kerja sama ini juga akan memperkuat jejaring profesional dosen melalui pelatihan dan kolaborasi bersama pelaku industri. “Kami sedang merancang skema kolaboratif yang memungkinkan dosen untuk mendapatkan pengalaman praktis dan insight langsung dari industri, sekaligus memperkaya proses pembelajaran di kelas,” kata Dr. Ivan.

Dalam jangka pendek, mahasiswa FEB berpeluang untuk magang sesuai kebutuhan dan syarat yang ditentukan.

“Kami ingin mahasiswa merasakan atmosfer kerja profesional sejak dini, sekaligus membangun jejaring yang bermanfaat untuk karier mereka setelah lulus,” tambahnya.

Lebih jauh, Dr. Ivan menekankan pentingnya kolaborasi yang berkelanjutan dan berbasis pada kebutuhan nyata.

“FEB tidak hanya ingin menjadi lembaga akademik yang unggul, tetapi juga menjadi mitra industri yang relevan dan responsif terhadap dinamika dunia usaha,” pungkasnya.

Kerja sama dengan PHRI Balikpapan menjadi tonggak penting bagi FEB Universitas Mulia dalam membangun ekosistem pendidikan tinggi yang terintegrasi dengan dunia industri. Dengan semangat kolaboratif dan orientasi pada masa depan, FEB terus berupaya menjadikan kampus sebagai pusat keunggulan dalam pendidikan ekonomi dan bisnis yang berbasis kebutuhan riil masyarakat dan dunia kerja.

Humas UM (YMN)

WR Bidang Sumber Daya: Ini Pintu Menuju Pembukaan Program S2 Manajemen

Humas Universitas Mulia, 12 April 2025 — Kabar membanggakan datang dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulia. Kepala Program Studi Manajemen FEB S1, Dr. Pudjiati, S.E., M.M., telah resmi menyandang gelar Doktor Ilmu Manajemen dari Universitas Mulawarman Samarinda. Dalam prosesi wisuda yang digelar pada Kamis (4/4/2025) lalu, beliau juga berhasil meraih predikat lulusan terbaik kedua di Program Doktor Ilmu Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unmul.

Keberhasilan ini bukan hanya menjadi capaian personal yang membanggakan, tetapi juga memiliki dampak strategis terhadap peningkatan mutu akademik dan sumber daya manusia di Universitas Mulia.

Wakil Rektor II Bidang Sumber Daya, Bapak Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I., menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas pencapaian Dr. Pudjiati. “Pencapaian ini akan memberikan dampak setidaknya dalam dua hal. Pertama, memperkuat tim pengajar di Prodi Manajemen dan secara umum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Kedua, memberikan motivasi kuat bagi dosen lain untuk menempuh jenjang doktoral,” ujarnya.

Wakil Rektor II Bidang Sumber Daya, Bapak Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I.

Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa peningkatan kualitas SDM dosen akan turut mendorong perbaikan akreditasi program studi maupun institusi. “Ini bukan sekadar gelar, tetapi sebuah lompatan dalam memperkuat struktur akademik universitas.”

Menanggapi harapan terhadap peran Dr. Pudjiati ke depan, Bapak Yusuf Wibisono optimis bahwa capaian ini akan mendorong kontribusi keilmuan yang lebih besar, terutama dalam menjawab tantangan dunia manajemen di era teknologi yang terus berkembang. “Kami juga semakin percaya diri untuk membuka Program Magister (S2) Manajemen di Universitas Mulia dalam waktu dekat,” tambahnya.

Universitas Mulia, menurut beliau, terus berkomitmen mendorong dosen-dosennya untuk melanjutkan studi ke jenjang tertinggi. Saat ini terdapat 13 dosen yang tengah menempuh pendidikan doktoral, baik di dalam maupun luar negeri. Rinciannya, 6 dosen di bidang computer science, 3 di farmasi, 2 di ilmu ekonomi, dan 2 di pendidikan anak usia dini.

“Sebagian besar dari mereka didukung melalui berbagai skema beasiswa, baik dari yayasan, pemerintah pusat/daerah, maupun biaya mandiri. Kami terus mendorong dan memfasilitasi semua jalur yang memungkinkan,” jelas Bapak Yusuf Wibisono.

Selain memberi dampak akademik, Bapak Yusuf Wibisono juga menyoroti pentingnya keteladanan dosen dalam membangun semangat belajar mahasiswa. “Mahasiswa akan semakin percaya diri ketika dibimbing oleh para ahli. Selain itu, perjuangan dosen meraih gelar doktor memberi pesan nyata tentang arti kerja keras dan komitmen menuntut ilmu.”

Pencapaian ini juga membuka peluang lebih besar untuk memperluas jaringan kerja sama kampus, baik dengan perguruan tinggi lain maupun dengan dunia industri. Reputasi akademik yang ditopang oleh SDM unggul menjadi daya tarik tersendiri dalam membangun kolaborasi ke depan.

Sebagai penutup, Bapak Yusuf Wibisono menegaskan bahwa peningkatan kualitas SDM dosen akan terus dibarengi dengan upaya memperkuat sinergi antar dosen, mahasiswa, dan mitra eksternal. Melalui Bagian Kerja Sama dan Humas, pihak universitas terus menjembatani kolaborasi nyata dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dengan melibatkan mahasiswa secara aktif.

Capaian Dr. Pudjiati menjadi salah satu bukti nyata dari komitmen Universitas Mulia dalam mencetak akademisi unggul dan membangun institusi yang adaptif dan visioner.

Humas UM (YMN)

Humas Universitas Mulia, 10 April 2025-Universitas  Mulia patut berbangga. Salah satu dosen terbaiknya, Dr. Pudjiati, S.E., M.M., yang juga menjabat sebagai Kepala Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis S1, telah resmi meraih gelar Doktor (Dr.) setelah menyelesaikan studi pada Program Doktor Ilmu Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mulawarman, Samarinda.

Dalam prosesi wisuda yang digelar pada Kamis, 10 April 2025, Dr. Pudjiati tidak hanya meraih gelar akademik tertinggi, namun juga berhasil mencatatkan prestasi membanggakan sebagai lulusan terbaik kedua di Program Studi S3 Ilmu Manajemen.

Pencapaian ini menjadi bukti dedikasi, ketekunan, dan komitmen beliau dalam menempuh jenjang pendidikan tertinggi di bidang manajemen. Universitas Mulia memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas capaian ini, yang sekaligus menjadi motivasi dan inspirasi bagi sivitas akademika lainnya.

Rektor Universitas Mulia beserta seluruh jajaran pimpinan, dosen, dan staf menyampaikan ucapan selamat dan sukses kepada Dr. Pudjiati atas pencapaian luar biasa ini. Semoga ilmu, pengalaman, dan semangat belajar yang dimiliki beliau dapat semakin memperkuat mutu pendidikan, khususnya di Program Studi Manajemen, serta memberi kontribusi lebih luas bagi dunia akademik dan masyarakat.

Humas UM (YMN)

Sosialisasi Skripsi dan Penelitian Dosen Program Studi Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia, Sabtu (14/11). Foto: Screenshot

UM – Program Studi Informatika (S1) Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia mensosialisasikan Grand Design SmartRT sebagai arah luaran atau hasil riset, baik penelitian dosen maupun skripsi mahasiswa. Luaran ini mulai diberlakukan Semester Ganjil 2020/2021. Sosialisasi ini disampaikan Wakil Rektor Mundzir, S.Kom., M.T. di kelas daring Zoom, Sabtu (14/11).

“Inisiasi smartRT ini bermula dari gagasan Bapak Rektor tentang bagaimana memanfaatkan peran RT (Rukun Tetangga) pada masa pandemik Covid-19. Harapannya, dengan smartRT ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat maupun pemerintah kota untuk membantu mengelola permasalahan kota, terlebih suasana pandemi,” tutur Mundzir.

Menurutnya, ketua RT adalah sosok pemimpin sekaligus pengendali bagi suksesnya pengelolaan lingkungan sosial demi membantu kesejahteraan dan pelayanan masyarakat di wilayahnya.

“RT juga merupakan jembatan bagi masyarakat dan pemerintah, bahwa RT adalah organ daerah yang paling dekat dengan masyarakat,” terangnya.

Ia menambahkan, ide atau gagasan smartRT lahir sejak tanggal 15 Juni 2020 yang lalu, dan sempat diperkenalkan kepada Wali Kota Balikpapan HM Rizal Effendi dalam sebuah Webinar Peran RT di masa Pandemi Covid-19, 9 Juli 2020 silam.

“Harapannya, dengan smartRT ini kita punya data sendiri dengan cara kita akan mendata langsung kepada masyarakat,” ungkap Mundzir.

Ia mengatakan, smartRT ke depan diharapkan akan berkembang seiring kebutuhan masyarakat. Modul yang tengah dikerjakan saat ini beberapa di antaranya masuk tahap pengkodean hingga pengujian, yakni Profil Penduduk, Prestasi Warga, Prestasi RT, Manula, Putus Sekolah, Gakin, e-Survey, e-Lapor, Kedatangan dan Kepindahan Warga, Kelahiran dan Kematian, Pekuburan atau Pemakaman, UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan serta beberapa bidang lainnya.

Ia berharap, dosen dan mahasiswa dapat memilih salah satu di antaranya yang dapat dijadikan penelitian untuk melengkapi materi kuliah, proyek tugas akhir atau Skripsi untuk mahasiswa sehingga diharapkan dapat diintegrasikan ke dalam SmartRT.

“Jadi, aplikasi apa saja bisa kita masukkan atau integrasikan ke dalam smartRT,” terangnya.

Sosialisasi Skripsi dan Penelitian Dosen Program Studi Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia, Sabtu (14/11). Foto: Screenshot

Sosialisasi Skripsi dan Penelitian Dosen Program Studi Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia, Sabtu (14/11). Foto: Screenshot

Beberapa modul smarRT yang tengah dan akan dikembangkan dan ditawarkan kepada mahasiswa dan dosen Universitas Mulia, Sabtu (14/11). Foto: Screenshot

Beberapa modul smarRT yang tengah dan akan dikembangkan dan ditawarkan kepada mahasiswa dan dosen Universitas Mulia, Sabtu (14/11). Foto: Screenshot

Sosialisasi ini mengundang antusias dan beberapa pertanyaan dari mahasiswa, misalnya, terkait kesiapan pengguna smartRT. “Misalnya, terkait pertanian ini kan penggunanya banyak yang gaptek, itu bagaimana agar bisa menggunakan smartRT?” ujar salah satu penanya.

Mundzir mengatakan bisa saja nantinya yang menggunakan aplikasi adalah pemuda atau orang yang secara teknis memiliki kemampuan teknologi dapat memberikan bantuan kepada orang yang belum mampu menggunakan aplikasi.

Dari pantauan media ini, sosialisasi diikuti lebih dari 70 orang peserta, baik dosen maupun mahasiswa tingkat akhir yang tengah menyusun riset atau Skripsi. Tampil sebagai moderator Isa Rosita, S.Kom., M.Cs. selaku Sekretaris Program Studi Informatika.

Sementara itu, Ketua Program Studi Informatika Jamal, S.Kom., M.Kom. mengatakan bahwa mahasiswa harus memperhatikan rambu-rambu dalam menyusun Skripsi. “Silakan cek kembali mata kuliah dan jumlah SKS yang sudah pernah diambil, apakah masih ada yang belum tuntas,” tutur Jamal.

Ia mengimbau mahasiswa segera melengkapi kekurangan jumlah SKS tersebut. “Dahulukan mata kuliah yang wajib, jika sudah terambil semua, baru alokasikan untuk mata kuliah pilihan,” tutupnya. (SA/PSI)