Tag Archive for: Seminar Internasional

Bersamaan juga Digelar Konferensi Nasional SEMINASTIKA

UM – Universitas Mulia menggelar konferensi ilmiah ICSINTESA dan SEMINASTIKA 2024, Jumat (12/7). Konferensi diselenggarakan secara hybrid, onsite dan online ini bertempat di Ballroom Cheng Ho Universitas Mulia, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani, Balikpapan, Kalimantan Timur.

ICSINTESA atau International Conference of Science and Information Technology in Smart Administration adalah konferensi Internasional yang diikuti para peneliti, akademisi, dan profesional dari mancanegara.

Sedangkan SEMINASTIKA atau Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Administrasi merupakan konferensi nasional yang diikuti dosen, guru, peneliti, hingga mahasiswa dari seluruh Indonesia.

Konferensi dengan tema Kolaborasi Teknologi Cerdas dan Tata Kelola yang Baik untuk Pembangunan Berkelanjutan (The Collaboration of Smart Technology and Good Governance for Sustainable Development Goals) ini mendatangkan empat orang keynote speaker, antara lain Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, Prof. Vicente Aquino Pitogo dari Caraga State University Philipina, Prof. Shi-Jin Horng Ph.D dari National Taiwan University of Science and Technology, dan Prof. Dr. Suyanto, S.T., M.Sc dari Universitas Telkom Bandung.

Koordinator Panitia Acara ICSINTESA Dr. Linda Fauziyah Ariyani S.Pd., M.Pd mengatakan hingga penutupan pendaftaran terdapat 155 paper dari 32 negara yang diterima dan akan berpartisipasi dalam konferensi ICSINTESA.

“Kita sebagai tuan rumah ini kesempatan besar buat kita untuk belajar lebih banyak. Sambil persiapan semoga tahun depan akan lebih banyak paper kita dari internal yang bisa diterima,” tutur Dr. Linda, Kamis (11/7) malam.

Dalam beberapa kali pelaksanaan, jumlah peserta yang berpartisipasi dalam konferensi ICSINTESA tercatat terus mengalami peningkatan.

Untuk itu, Dr. Linda terus mendorong para dosen dan mahasiswa, terutama di lingkungan Universitas Mulia untuk terlibat mengikuti kegiatan dan berpartisipasi dalam konferensi tersebut.

Sementara itu, di tingkat nasional terdapat 26 paper yang diterima dan siap disajikan pada konferensi SEMINASTIKA 2024. Seluruh peserta diharapkan mempresentasikan makalahnya baik onsite maupun online pada waktu yang telah dijadwalkan.

Kedua konferensi tersebut dijadwalkan dibuka mulai pukul 8.00 WITA dan berakhir pukul 17.00 WITA. Kemudian disusul dengan pengumuman paper terbaik dan penyaji terbaik.

Acara diawali dengan sambutan ketua panitia Rizki Zulkarnain, sambutan Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, dan sambutan Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalimantan Timur Dr. M. Ir. Fitriansyah. S.T., M.M serta sambutan Ketua Yayasan Airlangga Hj. Mulia Hayati Deviantie.

Setelah istirahat, kemudian dilanjutkan sesi paralel para penyaji makalah masing-masing sesuai ruang dan jadwal yang telah ditentukan panitia.

Pada hari kedua, Sabtu (13/7) dijadwalkan akan dilaksanakan City Tour dengan tujuan wisata susur pantai Balikpapan dengan Kapal Pinisi dan wisata IKN.

(SA/Kontributor)

Riski zulkarnain saat menjadi Session Chair atau Ketua Sidang dalam Sesi A dengan topik Professional Track pada Konferensi Internasional CISCON 2022, Kamis (14/7). Foto: dok. Riski

UM – Dosen Universitas Mulia Riski Zulkarnain, S.Pd., M.Pd menjadi Ketua Sidang (Session Chair) pada Konferensi Internasional Computing and Information Science International Conference (CISCON 2022) yang berlangsung daring di Caraga State University di Filipina, 14-15 Juli 2022.

Riski mendapatkan tugas atas penunjukan Ketua LP3M Universitas Mulia untuk mewakili Ricky Hardi, S.T., M.Eng. “Penunjukan panitia CISCON 2022 kepada Universitas Mulia atas pertimbangan pengalamannya yang berulang kali pada konferensi internasional, baik secara online maupun offline,” tutur Riski.

Menurut Riski, Konferensi Internasional tersebut menjadikan momentum bagi Universitas Mulia untuk memperbanyak kerja sama dengan berbagai kampus yang ada di luar negeri. Tercatat 23 makalah ilmiah (Paper) diterima untuk dipresentasikan. Pemakalah berasal dari tiga negara di antaranya adalah Filipina sebagai tuan rumah, Indonesia, dan Inggris.

Riski mengatakan bahwa konferensi tersebut terbagi tiga sesi berdasarkan topik masing-masing. Di antaranya adalah Session A dengan topik Professional Track yang diketuai Riski dan Wakil Sidang (Co-Chair) Dr. Markdy Orong Assoc Prof dari Misamis University, Filipina.

Riski Zulkarnain saat mengikuti Konferensi Internasional CCISCON 2022 secara daring di Universitas Mulia, Kamis (14/7). Foto: PSI

Riski Zulkarnain saat mengikuti Konferensi Internasional CCISCON 2022 secara daring di Universitas Mulia, Kamis (14/7). Foto: PSI

Salah satu pemakalah CISCON 2022 menyajikan makalahnya di CISCON 2022.

Salah satu pemakalah CISCON 2022 menyajikan makalahnya di CISCON 2022. Foto: dok. Riski

Sesi foto bersama seluruh pemakalah bersama Ketua dan Wakil Sidang CISCON 2022.

Sesi foto bersama seluruh pemakalah bersama Ketua dan Wakil Sidang CISCON 2022. Foto: dok. Riski

Session B dengan topik Artificial Intelligence, ICT and IT Applications dengan Ketua Sidang Jack Febrian Rusdi, S.T.,M.T dari STTB Bandung dan Wakil Ketua Sidang Dr. Eltimar T Castro dari Father Saturnino Urios University, Filipina.

Sedangkan untuk Session C dengan topik General Information System (IS). Bertindak sebagai Session Chair adalah Dr. Rozanne Tuesday G Flores dari Bukidnon State University, Filipina dan Co-Chair Dr. Catherine Alimboyong dari Surigao Del Sur State University, Filipina.

Peran utama Ketua Sidang atau Session Chair ini memastikan konferensi berjalan lancar. Setiap pemakalah atau presenter sesuai arahan dan menyajikan makalahnya dengan waktu yang tepat. Pemakalah diberi waktu mempresentasikan makalahnya maksimal lima belas (15) menit, dengan pembagian lama presentasi 10 menit, diikuti 5 menit tanya jawab.

Tugas Ketua Sidang selain juga bisa memberikan atau mengajukan pertanyaan/klarifikasi kepada presenter secara profesional, tetapi tidak diperkenankan mengintimidasi. Jika terdapat cukup waktu untuk diskusi, Session Chair atau Co-Chair dapat memutuskan untuk menjawab pertanyaan atau pertanyaan dari audients virtual atau co-presenter.

Di akhir setiap presentasi atau seluruh sesi, Ketua Sidang dan Wakil Ketua Sidang akan menilai penyaji atau pemakalah berdasarkan kriteria yang diberikan untuk menyatakan Makalah Terbaik dan Penghargaan Pemakalah Terbaik.

Makalah terbaik diberi penghargaan sebagai Best Paper Award, yang dinilai berdasarkan Originality (35%), Quality of Argument (30%), Positioning (15%) dan Writing Style (20%).

Sedangkan Penghargaan Pemakalah Terbaik atau Best Oral Presenter Award dinilai berdasarkan Content and relevant (25%), Methods Applied (25%), Organization and delivery (20%), Visual presentation (15%) dan correctness and manner of answering questions (15%).

Dalam kesempatan tersebut, Riski turut mengundang para pemakalah internasional tersebut untuk memasukkan makalahnya pada Konferensi Internasional ICSINTESA 2022, yang akan diselenggarakan oleh Universitas Mulia di Bali, 10-12 November 2022 mendatang.

“Saya mencoba membangun komunikasi penawaran kerja sama dengan University of Central Lancashire Preston, Inggris lewat DR Sulaeman Khan untuk Join atau kerja sama dengan Universitas Mulia,” tuturnya dengan senang.

Ia berharap, melalui kegiatan tersebut doa dan usaha seluruh sivitas akademika Universitas Mulia menuju Global Technopreneur Campus segera terwujud di depan mata.

(SA/PSI)

Prof. DR. HM Aswin, M.M. Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Timur memaparkan materi seminar ICSINTESA dan SEMINASTIKA 2021. Foto: Tangkapan layar

UM – Universitas Mulia menggelar ICSINTESA dan SEMINASTIKA 2021 selama dua hari, Rabu (20/10) dan Kamis (21/10). Pada kesempatan ini, Gubernur Kalimantan Timur DR. Isran Noor menyampaikan sambutan kunci terkait pembangunan daerah di Kalimantan Timur yang disampaikan oleh Prof. DR. Ir. HM Aswin MM, Kepala Bappeda Kalimantan Timur.

Gubernur Isran Noor sebelumnya menyampaikan apresiasi atas diselenggarakannya acara Seminar ICSINTESA dan SEMINASTIKA 2021 yang digelar Universitas Mulia.

“Kami yakin, bahwa acara ini akan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan di Kalimantan Timur, terutama bagaimana Kemajuan Teknologi, yang telah ada di seluruh belahan dunia dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah Kalimantan Timur untuk mendorong terwujudnya kesejahteraan yang berkeadilan dan berkelanjutan,” tutur Prof. Aswin, mewakili Gubernur Isran Noor.

Gubernur mengatakan, Kalimantan Timur merupakan pulau terluas kelima di Indonesia. Saat ini memiliki 7 Kabupaten dan 3 kota, dengan jumlah penduduk pada tahun 2020 mencapai 3,76 juta orang. Dengan jumlah tersebut, Kaltim memiliki Indeks Pembangunan Manusia pada tahun 2020 sebesar 76,24, tertinggi ketiga di Indonesia.

Dari sisi Produk Domestik Regional Bruto, Kaltim memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Nasional dan Regional, dengan PDRB tahun 2020 sebesar Rp. 607,32 triliun yang berhasil memberikan kontribusi sebesar 3,84% terhadap perekonomian nasional dan 48,46% terhadap perekonomian regional Kalimantan.

“Perlu saya sampaikan bahwa pada tahun 2020 yang lalu, sekitar 80,1% perekonomian Indonesia masih ditopang oleh Pulau Jawa dan Sumatera. Sampai saat ini, perekonomian Kalimantan Timur masih bertumpu pada produk primer dan sumberdaya tidak terbarukan, terutama Migas dan Batubara. Kemudian Industri Pengolahan berbasis Migas,” ungkap Prof. Aswin.

Prof. DR. HM Aswin, M.M. Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Timur memaparkan materi seminar ICSINTESA dan SEMINASTIKA 2021. Foto: Tangkapan layar

Prof. DR. HM Aswin, M.M. Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Timur memaparkan materi seminar ICSINTESA dan SEMINASTIKA 2021. Foto: Tangkapan layar

Meski demikian, lanjut Prof. Aswin, melalui upaya yang terus dilakukan, diharapkan pada tahun 2030, struktur perekonomian Kalimantan Timur sudah didominasi oleh Industri Pengolahan berbasis sumberdaya alam terbarukan.

“Selanjutnya pada tahun 2030 sampai 2050 perekonomian Kalimantan Timur diupayakan menjadi ekonomi berbasis inovasi dan pengembangan teknologi,” tutur Prof. Aswin.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kalimantan Timur 2019-2023, yang memiliki Visi “Berani untuk Kalimantan Timur Berdaulat”, telah memuat kebijakan dan program untuk mendukung transformasi tersebut.

Pembangunan Sumberdaya Manusia merupakan prioritas utama yang salah satunya dilakukan melalui pemberian “Beasiswa Kaltim Tuntas”.

Infrastruktur yang andal terus dibangun terutama untuk menghubungkan pusat-pusat produksi menuju outlet. Sementara itu kemudahan investasi terus didorong dan penyediaan Kawasan Industri yang berdaya saing terus dilakukan.

Saat ini terdapat Kawasan Industri Kariangau-Buluminung di Balikpapan dan PPU, Kawasan Industri berbasis Migas dan Kondensat di Bontang, Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) di Kutai Timur yang posisinya berhadapan langsung dengan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II.

Pengumuman rencana pemindahan Ibu Kota Negara, oleh presiden Jokowi pada tanggal 26 Agustus 2019, memberikan dampak yang sangat besar terhadap pembangunan di Kalimantan Timur, termasuk dalam percepatan pembangunan berbasis Inovasi dan Teknologi.

Berdasarkan IPTEK Masterplan Kawasan IKN, akan terdapat Kawasan Pengembangan Teknologi, Kawasan Pendidikan, Kawasan Pengembangan Kreativitas dan Inovasi dan Kawasan Pengembangan Riset Medis dan Kesehatan.

“Saya kira peran Universitas Mulia ini sangat bagus karena Ibu Kota Negara nanti menerapkan Smart City kemudian Smart Province sehingga kita mempersiapkan Sumber Daya Manusia ke depan,” tutur Prof. Aswin.

Selain itu, menurutnya, dari profil yang dimiliki Universitas Mulia sangat mendukung pengembangan SDM yang selain terampil bidang pemanfaatan teknologi informasi juga menguasai bahasa pemrograman.

Hal ini tentunya akan mempercepat transformasi ekonomi di Kalimantan Timur dan mendorong pemanfaatan teknologi yang lebih besar dalam mendukung pembangunan.

Pemerintah Kalimantan Timur berkomitmen untuk mendukung pemindahan Ibu Kota Negara ini dan akan secara cerdas memanfaatkannya demi pencapaian tujuan pembangunan daerah.

Sejalan dengan rencana ini maka Tema Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kalimantan Timur pada tahun 2022 adalah Reformasi Struktural dan Penguatan Daya Saing Daerah dalam Rangka Menyambut IKN.

Inovasi dan Pemanfaatan teknologi merupakan bagian yang sangat penting dalam pencapaian tujuan pembangunan.

Pandangan global dan nasional bahwa inovasi dan pemanfaatan teknologi menjadi tolok ukur daya saing global suatu negara.

Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak krisis bagi berbagai sektor di masyarakat, namun di sisi lain teknologi informasi di masa pandemi Covid-19 ini mengalami perkembangan yang sangat pesat dan mampu memfasilitasi hampir seluruh kegiatan masyarakat. Kreatifitas masyarakat terus berkembang dengan semakin cepat dan luasnya penyebaran informasi.

Oleh karena, Pemprov Kaltim memandang perlu dukungan berbagai pihak sehingga teknologi terus dapat dimanfaatkan dengan baik.

“Mudah-mudahan Universitas Mulia memelopori hal seperti ini agar negara kita ini kebijakan-kebijakan yang dibuat sudah sejalan dengan teknologi informasi yang ada,” harap Prof. Aswin.

Ia berharap Pendidikan Tinggi lebih berperan penting sebagai wahana penguasaan IPTEK dalam membangun daya saing Bangsa Indonesia.

(SA/PSI)

Rektor Universitas Mulia Dr Agung Sakti Pribadi SH MH saat memberikan sambutan ICSINTESA dan SEMINASTIKA 2021 secara virtual, Rabu (20/10). Foto: Tangkapan Layar

UM – Seminar Internasional ICSINTESA dan Seminar Nasional SEMINASTIKA 2021 dibuka hari ini, Rabu (20/10) dan berakhir Kamis (21/10) besok. Seminar yang diikuti peserta dari dalam negeri maupun mancanegara ini disiarkan aplikasi Zoom Meeting dan Live Streaming on YouTube.

Rektor Universitas Mulia DR. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. dalam sambutannya mengatakan bahwa ICSINTESA dan SEMINASTIKA merupakan seminar Call-for-Papers yang ditujukan untuk para peneliti, profesional, maupun akademisi untuk berbagi hasil penelitian yang dipresentasikan dalam sebuah makalah. Kegiatan ini rutin diselenggarakan oleh Universitas Mulia sejak tahun 2018 sampai saat ini.

SEMINASTIKA and ICSINTESA are two calls for paper seminars routinely held by Mulia University start from 2018 until know to open up discussion space and provide a means for researchers to present their research directly to produce better research quality,” tutur DR. Agung Sakti Pribadi yang disampaikan dalam Bahasa Inggris.

Rektor mengatakan, terdapat 60 makalah yang akan dipresentasikan pada konferensi ini. Rinciannya, 30 makalah disampaikan di konferensi nasional SEMINASTIKA 2021 dan 30 makalah pada konferensi internasional ICSINTESA 2021.

Tahun ini, lanjut DR. Agung Sakti, grafik pemakalah dari luar negeri meningkat dibanding pada pelaksanaan tahun sebelumnya yang berasal hanya dari 2 negara, yakni Indonesia dan Malaysia.

Rektor Universitas Mulia Dr Agung Sakti Pribadi SH MH saat memberikan sambutan ICSINTESA dan SEMINASTIKA 2021 secara virtual, Rabu (20/10). Foto: Tangkapan Layar

Rektor Universitas Mulia Dr Agung Sakti Pribadi SH MH saat memberikan sambutan ICSINTESA dan SEMINASTIKA 2021 secara virtual, Rabu (20/10). Foto: Tangkapan Layar

DR. Paristyanti Nur Wardani dari Ditjen Dikti mewakili Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, Rabu (20/10). Foto: Tangkapan layar

DR. Paristyanti Nur Wardani dari Ditjen Dikti mewakili Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, Rabu (20/10). Foto: Tangkapan layar

Prof. DR. HM Aswin, M.M. Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Timur memaparkan materi seminar ICSINTESA dan SEMINASTIKA 2021. Foto: Tangkapan layar

Prof. DR. HM Aswin, M.M. Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Timur memaparkan materi seminar ICSINTESA dan SEMINASTIKA 2021. Foto: Tangkapan layar

Sambutan Wali Kota Balikpapan H. Rahmad Mas'ud, S.E., M.E. pada ICSINTESA dan SEMINASTIKA 2021. Rabu (20/10).

Sambutan Wali Kota Balikpapan H. Rahmad Mas’ud, S.E., M.E. pada ICSINTESA dan SEMINASTIKA 2021. Rabu (20/10).

Moderator ICSINTESA dan SEMINASTIKA 2021 I Gusti Ayu Prajna Paramita BBS.

Moderator ICSINTESA dan SEMINASTIKA 2021 I Gusti Ayu Prajna Paramita BBS.

But this year there are more speakers from 5 foreign countries. This year ICSINTESA is not only followed by Indonesia and Malaysia, but also followed by Brunei Darussalam, India, and Iraq,” tutur DR. Agung Sakti.

Makalah yang masuk kemudian di-review oleh beberapa editor dan Reviewer dari 6 negara, yakni dari Amerika Serikat, Jepang, Malaysia, Cina, Irak, dan Indonesia.

Rektor mengatakan bahwa dirinya surprise dan senang dengan jumlah keterlibatan Reviewer. “Ini membuktikan bahwa walaupun masih dalam kondisi pandemi, tetapi antusiasme dan keinginan peneliti untuk terlibat dalam Call-for-Papers ICSINTESA maupun SEMINASTIKA semakin meningkat,” tuturnya.

Untuk itu, Rektor sangat berterima kasih atas partisipasi seluruh panitia, peserta maupun Reviewer dalam kegiatan seminar tahun ini. “Thank you to the editor team, reviewer team, committee team and all presenters and non-presenters that attend this conference,” tutur DR. Agung Sakti.

Seminar yang diselenggarakan dalam dua hari ini mengundang narasumber yang berasal dari pemerintahan maupun akademisi. Di hari pertama, Rabu (20/10), tampil narasumber Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim yang diwakili Ditjen Dikti DR. Ir. Paristyanti Nur Wardani.

Narasumber kedua Gubernur Kalimantan Timur DR. Isran Noor yang diwakili oleh Prof. DR. HM Aswin, M.M. Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Timur, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud S.E., M.E. serta Prof. DR. Masilla Kamalruddin dari Universiti Teknikal Melaka Malaysia.

Sedangkan hari kedua, Kamis (21/10), dijadwalkan narasumber dari akademisi antara lain DR. Chiew Kang Leng dari University Malaysia Sarawak dan Prof. DR. Richardus Eko Indrajit dari Universitas Pradita Jakarta.

Meski seminar kali ini diselenggarakan secara virtual dan dimoderatori oleh I Gusti Ayu Prajna Paramita BBS., namun DR. Agung Sakti berharap seminar dapat memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan berkelanjutan, memperluas wawasan serta dapat menjalin persahabatan dan kerja sama di bidang tri dharma perguruan tinggi.

Hopefully, one day, we can also meet in face-to-face mode in the city of Balikpapan. Balikpapan is a city full of peace, which has a motto, I guard, I defend, and I build,” tutur DR. Agung.

Hopefully the presence of researchers from within and outside the country, at SEMINASTIKA and ICSINTESA, can give a great deal of contribution to our beloved country,” pungkas DR. Agung.

(SA/PSI)

Panitia mempersiapkan studio untuk Seminar Internasional ICSINTESA 2021 dan Seminar Nasional SEMINASTIKA 2021, 20-21 Oktober 2021 mendatang. Foto: Media Kreatif

UM – Seminar Internasional ICSINTESA dan Seminar Nasional SEMINASTIKA 2021 akan dilaksanakan daring pada 20-21 Oktober 2021 mendatang. Pekan ini panitia tampak sibuk mempersiapkan diri dengan segala peralatan, narasumber, tempat acara, hingga sarana dan prasarana. Mulai dari persiapan studio, perangkat komputer dan jaringan serta memastikan stabilitas jaringan Internet hingga kesiapan panitia menyukseskan gelaran besar Universitas Mulia.

Pasalnya, peserta Seminar Internasional datang bukan hanya berasal dari Indonesia saja, tetapi juga berasal dari luar negeri. Tercatat dari Universitas Mustansiriyah Baghdad Irak, Universiti Teknologi Brunei, Ramrao Adik Institute of Technology Navi Mumbai India, Thapar Institute of Engineering Technology India, Universiti Teknikal Melaka Malaysia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Institut Teknologi Kalimantan, Universitas Pelita Harapan serta beberapa dari perguruan tinggi dalam negeri lainnya.

Sedangkan SEMINASTIKA diikuti peserta dari Indonesia seperti Institut Teknologi Del, Universitas Indonesia, UIN Raden Fatah Palembang, Universitas Amikom Purwokerto, Universitas Pelita Bangsa, Politeknik Negeri Madiun, Politeknik Negeri Balikpapan, Universitas Pelita Harapan, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, STMIK Borneo Internasional Balikpapan, dan perguruan tinggi lainnya.

Rektor Universitas Mulia DR. Agung Sakti Pribadi S.H., M.H. saat mengadakan pertemuan dengan panitia dalam rangka persiapan di Aula Kampus Cheng Ho, Rabu (13/11), mengingatkan bahwa panitia diharapkan mempersiapkan secara matang, baik persiapan saat mengelola pendaftaran, pelaksanaan kegiatan, hingga akhir kegiatan.

“Meski ini bukan yang pertama kali bagi Universitas Mulia, tapi kita bertekad kegiatan akademik ini rutin diselenggarakan di tahun-tahun yang akan datang. Untuk itu, saya berharap panitia mempersiapkannya dengan baik sehingga ke depan kita belajar untuk menjadi semakin baik,” tuturnya.

Panitia mempersiapkan studio untuk Seminar Internasional ICSINTESA 2021 dan Seminar Nasional SEMINASTIKA 2021, 20-21 Oktober 2021 mendatang. Foto: Media Kreatif

Panitia mempersiapkan studio untuk Seminar Internasional ICSINTESA 2021 dan Seminar Nasional SEMINASTIKA 2021, 20-21 Oktober 2021 mendatang. Foto: Media Kreatif

Sementara itu, Ketua Panitia Umum Richki Hardi, S.T., M.Eng. mengatakan bahwa dirinya optimis pelaksanaan Seminar Internasional dan Nasional yang digelar daring dalam waktu yang bersamaan ini akan berjalan dengan lancar. “Kita berharap pelaksanaan yang digelar selama dua hari nanti berjalan dengan lancar dan sukses. Panitia berusaha mempersiapkannya dengan sebaik-baiknya. Mari kita sukseskan,” tuturnya.

Panitia mengundang narasumber dari pemerintahan dan akademisi yang dijadwalkan berlangsung selama dua hari penuh. Dibuka mulai pukul 8.00 Wita dan berakhir pukul 16.00 Wita. “Hari pertama, Rabu (20/10), akan diisi oleh narasumber dari pemerintahan. Ada Mas Menteri Nadiem Anwar Makarim atau perwakilan dari Kemendikbudristek RI, kemudian Gubernur Kalimantan Timur DR. Isran Noor atau yang mewakili, dan Wali Kota Balikpapan Rahmad Masud S.E., M.E. atau yang mewakili,” tuturnya.

Sedangkan pada hari kedua, Kamis (21/10), dijadwalkan pembicara dari kalangan akademisi. “Ada Prof. Eko Indrajit Rektor Universitas Pradita Jakarta, Prof. Dr. Masilla Kamalruddin dari Universitas Teknikal Melaka Malaysia, dan Dr. Chiew Kang Leng dari Universitas Serawak Malaysia. Mudahan pada saat pelaksanaan nanti Beliau semua sehat dan dapat hadir,” tuturnya.

Narasumber akan berbicara terkait dengan topik Towards Sustainable Smart Technology and Engineering Innovation. Topik ini akan membahas terkait Teknologi Cerdas dan Inovasi untuk Pembangunan Berkelanjutan. Fokus pada berbagai metode dan teknik yang terkait dengan bidang pembangunan berkelanjutan seperti sistem dan teknologi cerdas, inovasi teknologi, rekayasa perangkat lunak, kecerdasan artifisial, data sains serta berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang relevan.

Topik ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan terkini dan otoritatif baik dari pemerintahan maupun akademisi. Narasumber akan berbagi terkait kebutuhan pembangunan hingga praktik industri terbaik di bidang inovasi teknologi cerdas. Hasil dari seminar ini diharapkan akan bermanfaat bagi mahasiswa, peneliti, guru, dosen, maupun profesional di bidang inovasi teknologi cerdas dan pembangunan berkelanjutan.

Hingga pada saat penutupan pendaftaran, Rabu (13/10), tercatat 32 pemakalah ICSINTESA baik penulis tunggal maupun berkelompok. Sedangkan peserta SEMINASTIKA tercatat sebanyak 27 pemakalah, baik penulis tunggal maupun penulis dengan anggota atau kelompok.

(SA/PSI)

Yusuf Wibisono memaparkan makalahnya pada CITA 2021 secara virtual, 25 Agustus 2021. Foto: Tangkapan layar

UM – Dosen Program Studi Informatika Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I. dan Riovan Styx Roring, S.T., M.Kom. memaparkan hasil risetnya pada Konferensi Internasional CITA 2021 yang diselenggarakan Universiti Malaysia Sarawak secara virtual, 25-26 Agustus 2021.

CITA 2021 atau Conference on Information Technology in ASIA 2021 adalah Konferensi Internasional yang ke-12 yang digelar rutin dua tahunan sejak 1999 oleh Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informatika, Universiti Malaysia Sarawak. Untuk pertama kalinya, tahun ini konferensi dilakukan secara virtual.

CITA 2021 memiliki tema Inspiring Technologies for Digital Inclusivity ini bertujuan untuk menampilkan presentasi dan diskusi terkini terkait tantangan, tren, dan temuan penelitian. Dengan dasar lintas bidang keilmuan atau transdisipliner, menjadikan tantangan bagi para dosen, peneliti, praktisi, hingga mahasiswa untuk belajar menyajikan hasil penelitian dan/atau hasil pengabdian masyarakat yang menghasilkan ide-ide yang menginspirasi.

Yusuf Wibisono mendapat kesempatan presentasi di hari pertama, 25 Agustus 2021. “Saya berbicara di Session 3 dengan judul The Design of Integrated Fire Spot Monitoring System for Industrial Plantation Forest Using Enterprise Architecture Approach,” tutur Yusuf Wibisono, yang juga Wakil Rektor Bidang Akademik ini. Makalah dapat diakses terbuka pada tandfonline.com

Yusuf Wibisono memaparkan makalahnya pada CITA 2021 secara virtual, 25 Agustus 2021. Foto: Tangkapan layar

Yusuf Wibisono memaparkan makalahnya pada CITA 2021 secara virtual, 25 Agustus 2021. Foto: Tangkapan layar

User Interaction pada Desain Sistem Pemantauan Titik Api Terintegrasi dengan menggunakan pendekatan Zachman Framework pada perusahaan HTI. Foto: Tangkapan layar

User Interaction pada Desain Sistem Pemantauan Titik Api Terintegrasi dengan menggunakan pendekatan Zachman Framework pada perusahaan HTI. Foto: Tangkapan layar

Metode pada Desain Sistem Pemantauan Titik Api Terintegrasi dengan menggunakan pendekatan Zachman Framework pada perusahaan HTI. Foto: Tangkapan layar

Metode pada Desain Sistem Pemantauan Titik Api Terintegrasi dengan menggunakan pendekatan Zachman Framework pada perusahaan HTI. Foto: Tangkapan layar

Pak Wibi, demikian media ini menyapa, mengatakan bahwa penelitiannya didasari atas peristiwa kebakaran yang terjadi di hutan Kalimantan dan menyebabkan kepulan asap yang mengganggu hingga menimbulkan dampak yang buruk gangguan pernapasan di negara tetangga.

“Pengendalian kebakaran di kawasan hutan sering terkendala karena terlambatnya informasi lokasi titik api. Padahal kunci keberhasilan dalam kegiatan pemadaman adalah kecepatan dalam mendeteksi dan memadamkan titik api,” tuturnya membuka isi makalahnya.

Penelitiannya diawali dengan observasi dan wawancara untuk memperoleh informasi dari narasumber langsung yang terlibat dalam proses penanganan titik api. “Kemudian dengan metode analisis SWOT diperoleh ringkasan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari sistem manajemen titik api yang ada saat ini,” ungkapnya.

“Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi sistem pemantauan dan penanganan titik api dan menghasilkan desain Sistem Pemantauan Titik Api Terintegrasi dengan menggunakan pendekatan Zachman Framework pada perusahaan HTI,” terang Pak Wibi.

Perusahaan HTI atau Hutan Tanaman Industri adalah perusahaan yang bergerak di bidang Hutan Tanaman Industri (HTI), seperti perkebunan kayu monokultur skala besar yang ditanam dan dipanen untuk produksi bubur dan bubur kertas. Pohon-pohon seperti Eucalyptus dan Akasia ditanam melebihi batas produktivitas alami dengan kecepatan tumbuh dan toleransi tinggi terhadap lahan terdegradasi.

Menurutnya, desain Sistem Pemantauan Titik Api Terintegrasi merupakan sebuah model baru yang dirancang dengan mengintegrasikan semua metode deteksi yang ada.

Model baru ini, lanjutnya, memanfaatkan teknologi pendukung seperti teknologi messenger, satelit, drone, CCTV, dan aplikasi di server yang secara cerdas melengkapi data yang dibutuhkan, termasuk informasi spasial untuk jalur terdekat ke titik api.

Dengan model baru tersebut, pada tahap implementasi Enterprise Architecture menggunakan Zachman Framework yang didukung oleh SWOT Analysis dan Value Chain Analysis. “Fungsinya untuk memastikan semua kebutuhan dapat dieksplorasi dan menghasilkan desain sistem yang mempertimbangkan semua kebutuhan secara komprehensif,” tuturnya.

Ia meyakini, apabila penerapan model baru ini tanpa pendekatan Enterprise Architecture, maka dikhawatirkan solusi yang didapatkan hanya akan fokus pada aspek teknologi saja.

“Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam kegiatan ini selain melibatkan tim pemadam kebakaran, juga melibatkan tanggung jawab dan tindakan dari banyak bagian di perusahaan, termasuk kontraktor dan masyarakat yang beraktivitas di hutan,” pungkasnya.

Sementara itu, Riovan Styx Roring memaparkan hasil penelitiannya di hari kedua, 26 Agustus 2021, dengan judul Towards Society 5.0: A Costless Smart Transportation Business Model.

Menurut informasi, CITA 2021 akan memublikasikan makalah pada jurnal internasional terindeks Scopus, di antaranya adalah International Journal of Systematic Innovation (Scopus), Acta Informatica Pragensia (Scopus), EDPACS (Scopus), International Journal of Business and Society (Scopus), Journal of Telecommunications and Information Technology (Scopus), dan Journal of IT in Asia.

(SA/PSI)