Tag Archive for: PKM

Narasumber kedua, Dr. Marlina Achmad, S.Pi, M.Si, dari Universitas Hasanuddin Makassar, pada Workshop PKM yang digelar di Ballroom Cheng Ho, Kamis (13/3/2025). Foto: Vio/Media Kreatif

UM – Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan ajang bergengsi yang tidak hanya menjadi wadah menuangkan ide kreatif, tetapi juga menjadi gerbang menuju pendanaan dan pengakuan. Namun, untuk lolos seleksi PKM bukanlah perkara mudah. Dibutuhkan perpaduan antara ide brilian, proposal yang solid, dan ketelitian administrasi.

Hal ini seperti yang diungkapkan narasumber kedua, Dr. Marlina Achmad, S.Pi, M.Si, dari Universitas Hasanuddin Makassar, pada Workshop PKM yang digelar di Ballroom Cheng Ho, Kamis (13/3/2025). Ia membagikan kiat-kiat sukses menyusun proposal PKM yang memikat reviewer.

“Sebelum saya memulai, izinkan saya menyampaikan sebuah pantun,” ujarnya mengawali paparan.

Jalan-jalan ke Balikpapan,
Jangan lupa beli kepiting.
Jauh-jauh kami dari Makassar,
Untuk berbagi ilmu dengan mahasiswa Universitas Mulia yang hebat.

Dr. Marlina kemudian mengajak para mahasiswa untuk mengikuti permainan sebagai salah satu cara menarik perhatian. Ia meminta seluruh peserta membayangkan satu atau dua kata yang menggambarkan hal paling menarik.

Setelah itu, Dr. Marlina meminta salah seorang mahasiswi, Suci Ramadani dari Fakultas Ekonomi Bisnis, untuk menyampaikan kata yang dipikirkannya. Suci menjawab “liburan”, dan setelah digali lebih lanjut, ternyata ia membayangkan “jalan-jalan ke luar kota”.

Ternyata, di balik kata ‘liburan’, ada keinginan untuk menjelajah tempat baru. Dari sini, kita bisa melihat bagaimana sebuah ide sederhana bisa berkembang menjadi gagasan yang lebih besar.

“Mengapa saya meminta Anda memikirkan hal yang menarik? Karena biasanya, hal yang menarik adalah hal yang ingin kita ketahui lebih dalam. Itulah benih dari sebuah ide kreatif,” terangnya.

Dr. Marlina mencontohkan bagaimana ide “liburan” Suci bisa dikembangkan menjadi proposal PKM tentang aplikasi atau platform yang memudahkan pencarian destinasi wisata.

“Sebelum kita masuk ke teknis penulisan proposal, saya ingin membangkitkan semangat Anda semua. Ingatlah, ide-ide brilian itu ada di sekitar kita. Jangan pernah merasa minder atau takut untuk menuangkan gagasan, sekecil apa pun itu,” ujarnya.

Dr. Marlina kemudian kembali meminta mahasiswa yang lebih spesifik. Ia menunjuk dua orang mahasiswa, Ade dari Fakultas Ilmu Komputer dan Desmi, untuk menyebutkan kata yang sedang dipikirkan. Ade menyampaikan “kesehatan mental” dan Desmi menyampaikan “sampah”.

“Dua kata yang sangat berbeda, tapi sama-sama menarik. Ade tertarik pada kesehatan mental, khususnya emosi manusia. Desmi tertarik pada isu sampah. Dari sini, kita bisa melihat beragamnya minat dan kepedulian mahasiswa. Sekarang, bagaimana kita bisa mengubah ketertarikan ini menjadi ide proposal PKM?” tanya dia.

Dr. Andi Aliah Hidayani, S.Si., M.Si dan Dr. Marlina Achmad, S.Pi, M.Si, dari Universitas Hasanuddin Makassar menerima cenderamata dari Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Sumardi, S.Kom., M.Kom bersama panitia lainnya. Foto: Vio/Media Kreatif

Dr. Andi Aliah Hidayani, S.Si., M.Si dan Dr. Marlina Achmad, S.Pi, M.Si, dari Universitas Hasanuddin Makassar menerima cenderamata dari Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Sumardi, S.Kom., M.Kom bersama panitia lainnya. Foto: Vio/Media Kreatif

Cara Mengembangkan Ide

Dr. Marlina kemudian memberikan contoh bagaimana ide “kesehatan mental” Ade bisa dikaitkan dengan ilmu komputer, misalnya, dengan mengembangkan aplikasi untuk mendeteksi atau mengelola emosi. Sedangkan ide “sampah” Desmi bisa diarahkan pada inovasi pengelolaan sampah berbasis teknologi.

“Perhatikan, bagaimana dua ide yang sangat berbeda ini bisa dikaitkan dengan bidang ilmu masing-masing mahasiswa. Inilah pentingnya menghubungkan minat pribadi dengan keahlian yang Anda miliki,” terangnya.

Pentingnya Format dan Administrasi

Setelah ide tercipta, menurutnya, yang tidak kalah penting adalah memahami format penyusunan proposal dan administrasi.

“Percayalah, sebagus apapun ide Anda, jika tidak memenuhi format yang ditentukan, proposal Anda akan langsung ditolak. Jadi, patuhi panduan penulisan PKM 100%! Jangan ada diskon, jangan ada toleransi,” tandasnya.

Dr. Marlina menjelaskan secara rinci poin-poin penting yang harus diperhatikan mahasiswa dalam format penulisan proposal, seperti:

  1. Halaman: Penggunaan angka Romawi dan angka Arab yang tepat, letak nomor halaman.
  2. Font: Jenis (Times New Roman) dan ukuran font.
  3. Spasi: 1.5 spasi, bukan 1,5 spasi.
  4. Judul: Atraktif, maksimal 20 kata, hindari judul ala skripsi.
  5. Referensi: Minimal 20 referensi, 80% dari 5 tahun terakhir, gunakan gaya sitasi Harvard.
  6. Tanda Tangan: Tanda tangan basah, bukan hasil scan terbatas.
  7. Biodata: Lengkap, sesuai format, termasuk biodata dosen pendamping.
  8. Tidak ada cover.
  9. RAB Harus Realistis.

Mengapa Proposal Ditolak?

Menurut Dr. Marlina, ada beberapa alasan mengapa proposal PKM ditolak. Di antaranya disebabkan sebagai berikut.

  • Ketidaksesuaian Format. Menurutnya, ini yang paling sering terjadi.
  • Kurang Kreatif. Idenya terlalu umum atau sudah banyak dilakukan.
  • Masalah Tidak Jelas. Perumusan masalah lemah, kurang tajam, atau tidak relevan.
  • Dana Tidak Realistis. Terlalu besar atau tidak sesuai dengan panduan.
  • Plagiarisme. Meniru proposal lain. Hati-hati, ada aplikasi pendeteksi plagiarisme!
  • Tidak Sesuai Bidang Ilmu. Misalnya, mahasiswa ilmu komputer mengajukan proposal tentang pengobatan tradisional.
  • Salah Memilih Mitra. Pemilihan Mitra juga harus dicermati, hindari menggunakan mitra non-produktif saat mengajukan PKM-M, begitu pula sebaliknya.

Seleksi Proposal PKM

Seleksi proposal PKM nantinya biasanya terdiri dari dua tahap.

  1. Tahap Pertama (Administrasi). Paling banyak proposal gugur di tahap ini.
  2. Tahap Kedua (Substansi). Penilaian ide, kreativitas, inovasi, dan potensi kebermanfaatan.

Contoh Ide Kreatif dan Inovatif

Dr. Marlina memberikan beberapa contoh ide PKM yang kreatif dan inovatif, di antaranya sebagai berikut.

  1. Metode belajar membaca untuk anak-anak di pulau terpencil dengan cara memancing huruf.
  2. Alat pendeteksi dan pengelola emosi berbasis aplikasi.
  3. Inovasi pengelolaan sampah berbasis teknologi.
  4. Mengangkat isu SDGs (Sustainable Development Goals), isu terkini, dan kondisi up-to-date).

Sebagai penutup, Dr. Marlina mengingatkan kembali tentang pentingnya kepatuhan format administrasi 100%, memperhatikan substansi seperti ide kreatif, orisinalitas, inovatif, dan kebermanfaatan bagi masyarakat.

Namun, apabila proposal ditolak, ia mengingatkan untuk melakukan refleksi dan tidak putus asa, memperbaiki dan mencoba kembali di waktu berikutnya.

“Mahasiswa Universitas Mulia, saya yakin Anda semua memiliki potensi besar. Jangan sia-siakan kesempatan ini. Manfaatkan PKM sebagai wadah untuk mengembangkan diri, berkontribusi bagi masyarakat, dan meraih prestasi,” pungkas Dr. Marlina.

(SA/Kontributor)

Dr. Andi Aliah Hidayani, S.Si., M.Si di hadapan mahasiswa Universitas Mulia, dalam rangka Pembekalan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025, yang berlangsung di Ballroom Cheng Ho, Kamis (13/2). Foto: Vio/Media Kreatif

UM – Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan ajang bergengsi bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi diri, berinovasi, dan berkontribusi dalam memecahkan masalah bangsa. Meraih pendanaan PKM bukanlah hal yang mustahil, asalkan dengan strategi yang tepat.

Hal ini seperti yang dikatakan oleh Dr. Andi Aliah Hidayani, S.Si., M.Si di hadapan mahasiswa Universitas Mulia, dalam rangka Pembekalan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025, yang berlangsung di Ballroom Cheng Ho, Kamis (13/2).

Dr. Andi menyajikan panduan lengkap berdasarkan pengalaman dan praktik baik dari Universitas Hasanuddin (Unhas). Ia sendiri merupakan dosen di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Program Studi Budidaya Perairan.

Dr. Andi mengatakan, berdasarkan pengalamannya, perguruan tinggi harus memiliki komitmen kuat dalam mendukung mahasiswanya untuk berprestasi di ajang PKM.

Dukungan ini diwujudkan dalam berbagai bentuk, mulai dari pelatihan public speaking gratis, pendanaan transportasi dan akomodasi bagi tim yang lolos ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), hingga reward bagi dosen pembimbing dan mahasiswa yang berprestasi.

Di tingkat fakultas, dukungan serupa juga diberikan, termasuk pendampingan intensif dalam penyusunan proposal,” ujarnya.

Dr. Andi Aliah Hidayani, S.Si., M.Si di hadapan mahasiswa Universitas Mulia, dalam rangka Pembekalan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025, yang berlangsung di Ballroom Cheng Ho, Kamis (13/2). Foto: Vio/Media Kreatif

Dr. Andi Aliah Hidayani, S.Si., M.Si di hadapan mahasiswa Universitas Mulia, dalam rangka Pembekalan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025, yang berlangsung di Ballroom Cheng Ho, Kamis (13/2). Foto: Vio/Media Kreatif

Tantangan dan Solusi dalam Memotivasi Mahasiswa PKM

Menurutnya, salah satu tantangan utama adalah menarik minat mahasiswa untuk berpartisipasi dalam PKM. Mahasiswa seringkali merasa PKM hanya bermanfaat bagi dosen atau universitas.

Untuk mengatasi hal ini, Unhas mengandalkan testimoni dan pengalaman positif dari kakak tingkat yang pernah lolos PKM.

Selain itu, dosen juga aktif memberikan motivasi dan meyakinkan mahasiswa bahwa PKM dapat menjadi sarana pengembangan diri, bahkan menjadi dasar untuk penyusunan skripsi.

Peran Prodi dan Dosen dalam Pendampingan Intensif dari Awal hingga Akhir

Dr. Andi menerangkan, program studi (prodi) dan dosen memainkan peran krusial dalam membimbing mahasiswa meraih kesuksesan PKM. Pendampingan intensif diberikan sejak awal, mulai dari.

  1. Pemilihan Judul, yakni dosen membantu mahasiswa menemukan ide orisinal dan relevan, bahkan terkadang menyediakan daftar judul sebagai inspirasi.
  2. Pencarian Referensi. Dosen membimbing mahasiswa dalam mencari sumber-sumber pustaka yang kredibel dan relevan dengan topik PKM.
  3. Penyusunan Proposal. Dosen memberikan masukan, koreksi, dan bahkan membuatkan outline proposal untuk memastikan proposal memenuhi kriteria dan panduan PKM.
  4. Persiapan Presentasi. Dosen melatih mahasiswa dalam menyampaikan presentasi yang efektif, baik untuk seleksi internal maupun PIMNAS.

Penyelesaian laporan. Dosen membimbing dan memberi masukan pada laporan akhir PKM.

Berpikir Kreatif dan Inovatif adalah Kunci Utama Proposal PKM

Dr. Andi menjelaskan, proposal PKM yang unggul harus mencerminkan pemikiran kreatif dan inovatif. Hal ini berarti mahasiswa bersama tim penyusun proposal harus memperhatikan sebagai berikut.

  1. Orisinalitas. Ide PKM harus asli, bukan hasil plagiasi atau menjiplak ide orang lain.
  2. Kreativitas. Ide PKM harus menawarkan solusi baru atau pendekatan yang berbeda dalam memecahkan masalah.
  3. Kebaruan. Ide PKM sebaiknya belum banyak diteliti atau diimplementasikan sebelumnya.

Oleh karena itu, untuk memastikan hal ini, mahasiswa disarankan untuk.

  • Melakukan penelusuran, seperti di Google Scholar dan mesin pencari lainnya untuk mengetahui apakah ide tersebut sudah pernah diteliti.
  • Mencari inspirasi dari permasalahan di lingkungan sekitar atau isu-isu global yang relevan dengan Sustainable Development Goals (SDGs).
  • Memanfaatkan perkembangan teknologi, seperti kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT), untuk menciptakan solusi yang inovatif.

Dr. Andi kemudian memberikan beberapa contoh ide PKM di bidang perikanan yang relevan dengan konteks lokal, seperti.

  • Penelitian tentang cara menurunkan kandungan kolesterol pada kepiting dengan memanfaatkan tanaman lokal.
  • Pengembangan produk olahan inovatif dari sumber daya perikanan yang kurang dimanfaatkan.
  • Penerapan teknologi digitalisasi untuk monitoring kualitas air budidaya.

Contoh-contoh ini menunjukkan bagaimana potensi lokal dapat diangkat menjadi ide PKM yang menarik dan berpotensi lolos pendanaan. Tentu saja mahasiswa didorong untuk menemukan ide lokal yang sesuai dengan bidangnya.

Memanfaatkan AI dan IoT

Dr. Andi mengatakan, saat ini Generasi Z sangat akrab dengan teknologi. Hal ini dapat menjadi modal besar dalam menyusun proposal PKM. Kehadiran kecerdasan artifisial (AI) dan Internet of Things (IoT) dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal, seperti.

  • Mengembangkan aplikasi mobile untuk deteksi dini penyakit pada tanaman atau hewan.
  • Membangun sistem monitoring berbasis sensor untuk mengoptimalkan proses produksi.
  • Menganalisis data dalam jumlah besar (big data) untuk mendapatkan insight yang berharga.

Langkah-Langkah Persiapan Proposal PKM yang Efektif

Dr. Andi memberikan langkah-langkah penting dalam mempersiapkan proposal PKM, sebagai berikut.

Bentuk Tim yang Solid. Pilih anggota tim yang memiliki komitmen, kemampuan bekerja sama, dan keahlian yang saling melengkapi. Usahakan tim terdiri dari mahasiswa dari berbagai angkatan dan, jika memungkinkan, dari prodi yang berbeda.

  1. Temukan Ide Orisinal. Lakukan brainstorming, observasi lingkungan, dan penelusuran literatur untuk menemukan ide yang unik dan relevan.
  2. Cari Dosen Pembimbing. Pilih dosen yang memiliki keahlian dan pengalaman di bidang yang sesuai dengan ide PKM.
  3. Susun Proposal Sesuai Panduan. Baca dan pahami panduan PKM dengan cermat. Pastikan proposal Anda memenuhi semua persyaratan format dan substansi.
  4. Ikuti Seleksi Internal. Universitas biasanya mengadakan seleksi internal sebelum proposal diunggah ke sistem Belmawa.
  5. Unggah Proposal ke Belmawa. Jika lolos seleksi internal, unggah proposal ke sistem Belmawa (Simbelmawa) sesuai jadwal yang ditentukan.
  6. Lakukan kegiatan PKM yang sudah direncanakan.
  7. Buat laporan pertengahan dan laporan akhir PKM.

Kriteria dan Tips Membangun Tim PKM yang Solid

Dr. Andi yang telah berpengalaman dalam membimbing mahasiswa menyusun PKM ini memberikan kriteria dan tips membangun tim PKM yang solid. Menurutnya, hal ini menjadi fondasi kesuksesan.

Berikut adalah kriteria dan tips dalam membangun tim.

  1. Komitmen. Pastikan semua anggota tim memiliki komitmen yang sama untuk menyukseskan PKM.
  2. Kerja Sama. Anggota tim harus mampu bekerja sama dengan baik, berbagi tugas, dan saling mendukung.
  3. Keberagaman. Tim yang terdiri dari mahasiswa dari berbagai angkatan, prodi, dan keahlian akan lebih kaya ide dan perspektif.
  4. Komunikasi. Bangun komunikasi yang terbuka, efektif, dan teratur antar anggota tim.
  5. Tidak Baperan. Hindari konflik pribadi dan fokus pada tujuan bersama.
  6. Bertanggung Jawab. Pastikan semua pekerjaan dan tugas terlaksana tepat waktu.

Cara Menemukan Ide PKM sebagai Sumber Inspirasi dan Strategi

Berikut adalah beberapa sumber inspirasi dan strategi untuk menemukan ide PKM.

  • Artikel Ilmiah. Baca artikel-artikel ilmiah terbaru di bidang yang diminati.
  • Google Scholar. Gunakan Google Scholar untuk mencari penelitian-penelitian terkait.
  • Observasi Lingkungan. Amati permasalahan atau potensi di sekitar Anda yang dapat diangkat menjadi ide PKM.
  • Tradisi Lokal. Identifikasi tradisi atau kearifan lokal yang dapat dikembangkan atau dilestarikan.
  • Diskusi dengan Dosen. Konsultasikan ide-ide Anda dengan dosen pembimbing atau dosen lain yang ahli di bidangnya.
  • Isu-isu terkini yang sedang trending.

Jenis-Jenis PKM Pendanaan dan Insentif

PKM terbagi menjadi dua kategori utama.

  1. PKM Pendanaan. Terdiri dari 8 bidang, yaitu PKM Riset Eksakta (PKM-RE), PKM Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH), PKM Kewirausahaan (PKM-K), PKM Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM), PKM Penerapan Iptek (PKM-PI), PKM Karsa Cipta (PKM-KC), PKM Karya Inovatif (PKM-KI), dan PKM Video Gagasan Konstruktif (PKM-VGK).
  2. PKM Insentif. Terdiri dari PKM Gagasan Futuristik Tertulis (PKM-GFT) dan PKM Artikel Ilmiah (PKM-AI).

Setiap jenis PKM memiliki karakteristik dan persyaratan yang berbeda. Pilihlah jenis PKM yang paling sesuai dengan ide dan minat Anda.

Kriteria Ide PKM yang Unggul Orisinalitas, Kreativitas, dan Kebaruan

Ide PKM yang berpeluang lolos pendanaan harus memenuhi kriteria berikut.

  1. Orisinal. Ide harus asli, bukan hasil plagiasi.
  2. Kreatif. Ide harus menawarkan solusi atau pendekatan baru.
  3. Inovatif. Ide harus memiliki unsur kebaruan, baik dari segi konsep, metode, maupun implementasi.
  4. Relevan. Ide harus relevan dengan permasalahan yang ada atau potensi yang dapat dikembangkan.
  5. Bermanfaat. Ide harus memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat, lingkungan, atau ilmu pengetahuan.
  6. Layak. Ide harus dapat dilaksanakan dengan sumber daya yang tersedia dan dalam jangka waktu yang ditentukan.

Mengangkat Potensi Lokal Balikpapan dalam PKM

Dr. Andi mengatakan, Kota Balikpapan memiliki banyak potensi yang dapat diangkat menjadi ide PKM, antara lain.

  1. Keanekaragaman Hayati. Potensi buah belimbing darah, kepiting kenari, dan flora fauna lainnya.
  2. Tradisi dan Budaya. Upacara adat di Bumi Banua dan tradisi lokal lainnya.
  3. Pariwisata. Potensi ecotourism, wisata kuliner, dan wisata bahari.
  4. Isu Lingkungan. Pengelolaan limbah, konservasi mangrove, dan adaptasi perubahan iklim.

Mahasiswa Balikpapan dapat menggali potensi-potensi ini dan menjadikannya sebagai dasar untuk menyusun proposal PKM yang kreatif dan inovatif.

Contoh Judul PKM Lolos Pendanaan dari Unhas

Berikut contoh judul PKM yang lolos pendanaan dari FIKP Unhas.

  • Pemanfaatan Ekstrak Daun X untuk Menurunkan Kadar Kolesterol pada Kepiting Bakau (Scylla serrata) sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Produk Perikanan.”
  • Sistem Monitoring Kualitas Air Tambak Berbasis IoT untuk Meningkatkan Produktivitas Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei).
  • Pengembangan Aplikasi Mobile Berbasis AI untuk Deteksi Dini Penyakit pada Tanaman Padi.

Contoh-contoh ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa dalam menyusun judul PKM yang menarik dan relevan.

Sebagai penutup, untuk meraih pendanaan PKM membutuhkan kerja keras, tanggung jawab, dan kolaborasi yang baik antar anggota tim dan dengan dosen pembimbing.

Jangan ragu untuk bertanya, berdiskusi, dan meminta masukan dari berbagai pihak. Ingatlah bahwa PKM adalah kesempatan emas untuk belajar, berkarya, dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

(SA/Kontributor)

Humas Universitas Mulia, 13 Maret 2025 – Universitas Mulia terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas akademik dan inovasi mahasiswa melalui Workshop Pembekalan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025. Dalam wawancara eksklusif, Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifa’i, menegaskan pentingnya partisipasi mahasiswa dalam PKM sebagai salah satu upaya untuk meraih pendanaan penelitian dan pengabdian masyarakat dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti).

Membuka Peluang Hibah Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Menurut Prof. Ahsin Rifa’i, salah satu tujuan utama dari workshop ini adalah memberikan pemahaman kepada mahasiswa bahwa Dikti menyediakan banyak peluang hibah dalam berbagai skema PKM. Namun, agar bisa mendapatkan pendanaan, mahasiswa harus menyusun proposal yang tidak hanya memenuhi aspek administratif, tetapi juga memiliki substansi yang kuat dan urgensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, serta pemberdayaan masyarakat.

Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifa’i, saat menyampaikan wawasan dan harapan terhadap partisipasi mahasiswa dalam PKM 2025.

“Mahasiswa harus menyadari bahwa peluang untuk mendapatkan hibah penelitian dan pengabdian ini cukup besar, asalkan proposal yang diajukan memenuhi kriteria yang ditetapkan. Oleh karena itu, keterampilan menyusun proposal yang baik sangat penting,” ujar Prof. Ahsin.

Untuk mendukung hal tersebut, Universitas Mulia tidak hanya membekali mahasiswa, tetapi juga melibatkan dosen pembimbing dalam workshop ini. Hal ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan memperbarui pemahaman mereka terhadap panduan penyusunan proposal PKM 2025 agar bimbingan yang diberikan kepada mahasiswa semakin optimal.

Dukungan Penuh Universitas Mulia dalam PKM

Sebagai bentuk dukungan konkret, Universitas Mulia menghadirkan narasumber kompeten dari Universitas Hasanuddin yang telah berpengalaman membimbing mahasiswa hingga sukses meraih pendanaan PKM dan melaju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas).

Sesi tanya jawab yang interaktif, di mana mahasiswa dan dosen aktif berdiskusi dengan narasumber terkait strategi sukses dalam PKM.

Selain itu, universitas juga menyediakan dosen pembimbing untuk setiap proposal PKM mahasiswa, sehingga mereka bisa mendapatkan arahan dan masukan yang lebih terarah sebelum proposal diunggah ke Dikti.

“Kami juga memberikan dukungan moral dan finansial bagi mahasiswa yang serius mengikuti PKM. Wakil Rektor dan Kepala Bagian Kemahasiswaan siap mendampingi mahasiswa dalam setiap tahap penyusunan proposal,” tambahnya.

Strategi Lolos Pendanaan dan Target 2025

Universitas Mulia tidak hanya berhenti pada workshop pembekalan. Sebagai strategi untuk meningkatkan peluang lolos pendanaan, universitas akan mengadakan boot camp intensif yang melibatkan mahasiswa dan dosen pembimbing.

Foto bersama pemateri, dosen, dan mahasiswa di akhir acara sebagai simbol kolaborasi dalam mempersiapkan PKM 2025.

“Workshop ini adalah langkah awal, selanjutnya akan ada boot camp agar mahasiswa lebih siap dalam menyusun proposal yang kompetitif. Dengan cara ini, kami berharap setidaknya tiga proposal PKM mahasiswa Universitas Mulia bisa lolos pendanaan tahun ini. Bahkan, jika memungkinkan, kami ingin ada yang sampai ke Pimnas 2025,” harap Prof. Ahsin.

PKM, Inovasi, dan Reputasi Akademik Universitas Mulia

Lebih dari sekadar ajang kompetisi, PKM memiliki peran penting dalam meningkatkan reputasi akademik dan inovasi di Universitas Mulia. Prof. Ahsin menegaskan bahwa semakin banyak mahasiswa yang mendapatkan pendanaan PKM, maka prestasi akademik dan non-akademik kampus juga akan semakin meningkat.

“Dengan pendanaan PKM, mahasiswa bisa lebih aktif dalam publikasi ilmiah, menulis di media massa, hingga menghasilkan paten atau Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Selain itu, pengalaman dalam penelitian dan pengabdian akan menjadi bekal berharga bagi mereka setelah lulus dan memasuki dunia kerja,” tuturnya.

Suasana workshop yang berlangsung dengan penuh antusiasme, di mana peserta menyimak materi dengan serius untuk mempersiapkan proposal PKM yang berkualitas.

Workshop PKM 2025 ini menjadi langkah awal dalam membangun generasi mahasiswa Universitas Mulia yang inovatif, kompetitif, dan siap berkontribusi dalam dunia riset serta pengabdian masyarakat. Dengan dukungan penuh dari universitas, mahasiswa diharapkan dapat mencetak prestasi lebih tinggi dan mengharumkan nama Universitas Mulia di tingkat nasional.

Humas UM (YMN)

Humas UM, 4 November 2024 — Kecamatan Bontang Selatan, Kota Bontang, baru saja melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kepemimpinan bagi Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidik Tenaga Kependidikan (PTK) PAUD. Berlangsung di Hotel Neo by Aston Balikpapan, kegiatan ini diikuti oleh 48 kepala sekolah PAUD se-Kecamatan Bontang Selatan. Kegiatan ini semakin istimewa dengan kehadiran narasumber dari kalangan akademisi, yakni Lisda Hani Gustina, S.Ag., M.Pd., dosen dari Fakultas Pendidikan Guru (PG) PAUD Universitas Mulia, yang juga merupakan pakar dalam bidang pendidikan anak usia dini.

Dalam sesi yang disampaikan oleh Lisda Hani Gustina, para peserta mendapatkan wawasan baru terkait kepemimpinan yang efektif dan pengelolaan pendidikan anak usia dini yang berbasis kualitas. Lisda, yang dikenal berpengalaman dalam mengajar dan melatih tenaga pendidik PAUD, memaparkan berbagai strategi kepemimpinan dan teknik manajemen yang dapat diterapkan di lingkungan pendidikan PAUD. Didukung oleh narasumber lain, Pak Sahril, Lisda Hani memberikan pandangan mendalam tentang pentingnya peran kepala sekolah sebagai pemimpin yang inspiratif dan inovatif.

 

“Universitas Mulia sangat berkomitmen untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik di segala jenjang, termasuk PAUD. Melalui kegiatan seperti ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan pendidikan usia dini yang lebih berkualitas,” ungkap Lisda Hani Gustina di sela-sela sesi pelatihan.

Acara ini dibuka oleh Camat Bontang Selatan, Bapak Kamsal, S.Pd., yang didampingi oleh Bunda PAUD Bontang Selatan. Dalam sambutannya, Camat Bontang Selatan menyampaikan apresiasi tinggi terhadap Universitas Mulia yang turut mendukung peningkatan kualitas pendidikan di wilayahnya melalui partisipasi dosen sebagai narasumber dalam kegiatan ini.

Peserta Bimtek mengaku antusias mengikuti pelatihan yang dibimbing oleh dosen Universitas Mulia ini. Selain menambah wawasan, materi yang disampaikan sangat aplikatif dan relevan dengan tantangan yang mereka hadapi di lapangan. “Dengan bimbingan dari Ibu Lisda Hani, kami mendapatkan banyak ilmu baru yang akan kami terapkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di PAUD masing-masing,” ujar salah satu peserta.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi tonggak awal dalam upaya meningkatkan profesionalisme dan kualitas pengelolaan PAUD di Kecamatan Bontang Selatan. Peran dosen Universitas Mulia sebagai narasumber menambah nilai lebih pada Bimtek ini, memperlihatkan bagaimana kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi dan pemerintah dapat membawa perubahan positif dalam dunia pendidikan.

Humas UM (YMN)

Humas UM – Dalam rangka mendukung tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), tim dosen Universitas Mulia berinisiatif untuk meningkatkan kualitas penjualan UMKM Amplang di Kelurahan Sesumpu, Kecamatan Penajam. Program ini diwujudkan melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang didanai oleh hibah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (KemendikbudRistekDikti), dengan fokus pada pemanfaatan media sosial sebagai sarana pemasaran.

Tim dosen Universitas Mulia yang diketuai oleh Dr. Siti Rahmayuni, SE., MM., CFA, bekerja sama dengan anggota dosen lain yaitu Anwar Arifin Pinem, SP., ME, Ekki Satria Jaya, SE., M.Si., AK., CFA, Henny Okta Piyani, SE., M.Ak, serta melibatkan mahasiswa seperti Agung Widiyanto, Meisy Dwi Anjani, dan Naya Thalita Ramadhani. Mereka bersama-sama memberikan pelatihan yang komprehensif kepada pelaku UMKM, mulai dari dasar pemasaran digital hingga penggunaan strategi media sosial yang efektif.

Tim Dosen Universitas Mulia bersama Pejabat pemerintah di Sesumpu

“Media sosial merupakan salah satu sarana yang efektif untuk memperluas jangkauan pasar, terutama bagi produk lokal seperti amplang ini,” ungkap Dr. Siti Rahmayuni. “Dengan pemahaman yang baik tentang pemasaran digital, pelaku UMKM bisa mengoptimalkan potensi penjualan tanpa harus bergantung pada metode konvensional saja,” tambahnya.

Melalui kegiatan ini, para pelaku UMKM khususnya di bawah naungan Kelompok dagang Bayah pada Kelurahan Sesumpu diberikan pelatihan intensif mengenai pembuatan konten menarik, cara mengelola akun media sosial bisnis, serta strategi beriklan yang efektif. Dalam jangka panjang, program ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk amplang yang berbahan dasar ikan bandeng Jantan ini, serta mendukung keberlanjutan ekonomi masyarakat setempat.

Salah satu pelaku UMKM mengungkapkan rasa syukur atas pendampingan tersebut. “Dengan bantuan dari Universitas Mulia, kami menjadi lebih percaya diri dalam memasarkan produk di media sosial, terutama dalam menjangkau pasar yang lebih luas,” ujar salah satu peserta pelatihan.

Program ini tidak hanya membantu meningkatkan penjualan, tetapi juga sejalan dengan SDGs dalam aspek pengurangan kemiskinan, peningkatan ekonomi lokal, dan pembangunan masyarakat yang inklusif. Diharapkan dengan kolaborasi antara akademisi dan pelaku UMKM, amplang khas Penajam dapat meraih tempat yang lebih baik di pasar nasional, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan tinggi dan inovasi dapat bersinergi untuk kemajuan dan pemberdayaan masyarakat, khususnya di bidang ekonomi kreatif yang semakin berkembang.

Humas UM – WN

Humas UM- Mahasiswa Universitas Mulia Balikpapan berhasil menunjukkan dedikasi mereka terhadap pengabdian masyarakat dengan menciptakan sebuah inovasi teknologi berupa alat kontrol penyiram tanaman berbasis Internet of Things (IoT) yang  didampingi oleh Dosen Pengampu mata Kuliah Bapak Muhammad Safi’i, S.Kom., M.Kom sekaligus Kepala Program Studi Informatika, Fakultas Ilmu Komputer pada senin (31/09/2024), bertempat di Batakan , Kecamatan Balikpapan Timur, Kalimantan Timur. Inovasi ini merupakan bagian dari proyek akhir mata kuliah IoT yang diajarkan oleh Muhammad Safi’i, S.Kom., M.Kom.. Alat ini dirancang untuk membantu masyarakat, khususnya petani, dalam mengelola penyiraman tanaman secara efisien dan otomatis.

Alat penyiram tanaman ini bekerja dengan memantau kelembapan tanah dan secara otomatis mengontrol pompa air yang digunakan untuk menyiram tanaman. Dengan integrasi teknologi IoT, alat ini memungkinkan pengguna untuk mengontrol dan memantau kondisi tanaman melalui aplikasi smartphone. Hal ini memberikan kemudahan bagi petani atau pemilik kebun dalam mengelola kebutuhan air tanaman tanpa harus hadir di lokasi kebun. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di kebun milik Bapak Yosep, seorang petani lokal yang menyambut baik kehadiran alat tersebut. Bapak Yosep mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para mahasiswa Universitas Mulia atas inovasi yang telah dibuat. “Dengan adanya alat ini, sangat membantu kami dalam menyiram tanaman. Sekarang waktunya lebih cepat, dan kami tidak perlu repot-repot setiap hari menyiram secara manual,” ujarnya.

Alat penyiram tanaman berbasis IoT ini juga memiliki kemampuan monitoring yang lebih akurat. Dengan sensor yang terhubung langsung ke aplikasi, pengguna dapat memantau kelembapan tanah secara real-time dan menentukan kapan waktu yang tepat untuk menyiram. Ini memungkinkan penggunaan air yang lebih efisien, sehingga tidak hanya memudahkan pekerjaan petani, tetapi juga mendukung praktik pertanian yang ramah lingkungan. Menurut Muhammad Safi’i, S.Kom., M.Kom., inovasi ini menjadi salah satu contoh nyata penerapan teknologi IoT dalam sektor pertanian. “Teknologi IoT memberikan solusi yang praktis untuk masalah sehari-hari, terutama dalam hal pengelolaan sumber daya seperti air. Dengan alat ini, diharapkan petani dapat lebih fokus pada produktivitas tanaman tanpa harus khawatir soal irigasi,” jelasnya.Mahasiswa yang terlibat dalam proyek ini merasa bangga dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Mereka berharap inovasi ini dapat diadopsi oleh lebih banyak petani di wilayah Balikpapan dan sekitarnya. “Kami senang karena alat ini mendapat respons positif dari masyarakat. Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berinovasi,” kata salah satu mahasiswa yang terlibat dalam proyek ini.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini mencerminkan komitmen mahasiswa Universitas Mulia Balikpapan dalam mengaplikasikan ilmu yang mereka pelajari di kampus untuk memberikan dampak nyata di masyarakat. Alat ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk efisiensi dalam sistem irigasi serta mendukung peningkatan hasil pertanian di masa depan.

Humas UM- WN

Humas UM-Menjadi salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat, salah satu dosen Program Studi Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Mulia bapak Agus Wijayanto, S.Kom., M.Kom Dosen Teknologi Informasi untuk menjadi Pembicara di Seminar Cybersecurity dengan tema Mengenal Cybersecurity: Lindungi Dirimu dan Organisasi dari Ancaman Online pada Selasa, 11 Juni 2024. Seminar ini dimaksudkan agar memberikan pencerahan terkait bahaya yang mengintai di dunia maya serta langkah-langkah untuk mengamakan data dari serangan siber. Seminar yang dihadiri serta dibuka langsung Pimpinan Telkom yakni GM WITEL Balikpapan Bapak Wahyu Jati, yang kemudian dilanjutkan dengan penyerahan bantuan untuk mendukung program digitaliasi di lingkungan sekolah. Salah satunya dengan memberikan bantuan berupa perangkat beserta platform untuk SMA Negeri 1 Samboja dan MA Nuriddin Samboja. Sesi berikut pemaparan terkait dengan seminar cybersecurity.

Agus Wijayanto memaparkan beberapa jenis ancaman siber utama seperti malware, phishing, ransomware, dan serangan DDoS (Distributed Denial of Service). Ia juga menjelaskan bagaimana serangan-serangan ini dapat merusak sistem, mencuri data, dan menyebabkan kerugian finansial yang signifikan. “Kesadaran dan pemahaman tentang ancaman siber adalah langkah pertama yang sangat penting untuk melindungi diri dan organisasi,” tegasnya.

Seminar ini dibuka oleh GM WITEL Balikpapan, Bapak Wahyu Jati, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya literasi digital dan keamanan siber di era modern ini. “Kami berharap melalui seminar ini, peserta dapat lebih waspada dan siap menghadapi berbagai ancaman siber yang ada,” ujar Bapak Wahyu Jati.

Pelaksanaan seminar ini diadakan pada Selasa, 11 Juni 2024, mulai pukul 08.00 hingga 12.30 di Aula SMA Negeri 1 Samboja dan dihadiri oleh guru serta siswa-siswi dari SMA Negeri 1 Samboja dan MA Nuruddin Samboja sebagai peserta. Kehadiran mereka menunjukkan antusiasme dan kepedulian terhadap pentingnya keamanan siber dalam lingkungan pendidikan. Para guru dan siswa-siswi mendapatkan kesempatan berharga untuk memahami lebih dalam mengenai ancaman siber serta cara-cara efektif untuk melindungi data pribadi dan institusi mereka.

Selain memberikan pencerahan tentang ancaman siber, Agus Wijayanto juga memberikan berbagai tips dan strategi untuk melindungi data dari serangan siber. Ia menekankan pentingnya penggunaan antivirus yang selalu diperbarui, menghindari mengklik tautan yang mencurigakan, menggunakan sandi yang kuat, dan rutin melakukan backup data.

Sebagai bagian dari program TJSL, Telkom Indonesia juga memberikan dukungan terhadap digitalisasi di lingkungan sekolah. Pada kesempatan ini, Telkom menyerahkan bantuan berupa perangkat dan platform digital kepada SMA Negeri 1 Samboja dan MA Nuriddin Samboja. Bantuan ini diharapkan dapat mendukung proses belajar mengajar yang lebih modern dan aman dari ancaman siber.

 

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi akan menyelenggarakan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Tahun 2024. Untuk itu, Universitas Mulia menyelenggarakan Sosialisasi dan Pembekalan yang disampaikan Direktur Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Negeri Malang Dr. Heny Kusdiyanti, S.Pd., M.M, Jumat (13/2).

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Inkubator Bisnis Mundzir, S.Kom., M.T mengatakan bahwa ia berharap setiap tahun mahasiswa selalu lolos PKM.  “kami berpikir harus ada pembekalan dan pencerahan dari mentor-mentor yang terbukti sering meloloskan mahasiswanya di PKM,” tutur Mundzir.

Mundzir menceritakan, dirinya mencari beberapa mentor berpengalaman yang berasal dari kampus ternama di Malang. di antaranya adalah  Universitas Negeri Malang.

Dengan adanya sosialisasi dan pembekalan bagi mahasiswa dan dosen, ia berharap akan ada peningkatan jumlah proposal yang masuk dan lolos PKM dibanding tahun sebelumnya.

Dr. Heny mengaku dirinya menyukai memaparkan tentang PKM. “Sampai detik ini saya tidak bisa dilepaskan dari PKM,” ungkapnya. Bahkan, meski berkeinginan untuk ke bidang lain, namun ia diberikan tugas menjadi Direktur Kemahasiswaan. “Ini yang menjadikan saya tetap harus di PKM,” tuturnya. selain itu beliau juga menyampaikan bahwa tujuan PKM ini dapat mempersiapkan lulusan yang unggul dan inovatif agar memiliki daya saing kedepan nya.

Menurutnya, PKM adalah pembuktian dalam hal keilmuan yang sudah dipelajari selama di bangku kuliah untuk diujikan secara nasional atau diujikan dengan kreativitas. “Semakin kita berkreativitas, semakin kita meng-unit-kan ke dalam satu tema, itu dihargai oleh tim reviewer,” tuturnya membuka rahasia.

Pimnas atau Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional merupakan kegiatan resmi tahunan yang diselenggarakan Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Pimnas dalam bidang penalaran berupa lomba karya ilmiah mahasiswa tingkat nasional.

Menurut Dr. Heny, Pimnas menjadi ajang alat ukur perihal keilmuan yang telah dipelajari mahasiswa dan bersaing secara nasional bahkan internasional.

“Kenapa sih harus ikut PKM?” tanya Dr. Heny kepada peserta sosialisasi.

Menurutnya, selain akan mendapatkan hadiah, mengikuti PKM merupakan salah satu bentuk kontribusi dan prestise bagi universitas, dosen, maupun bagi mahasiswa itu sendiri.

“Saya pernah punya mahasiswa yang lolos dalam Pimnas, itu sudah menjadi Entertain dimana-mana. Tidak hanya dosennya sih, tapi mahasiswanya juga menjadi Entertain dimana-mana, menjadi pembicara dimana-mana,” tuturnya.

Menurut Dr. Heny, agar judul PKM menjadi perhatian tim reviewer, setidaknya harus memiliki tiga hal, yakni Inovasi, Bermanfaat, dan memiliki potensi komersial.

“Tips lolos pendanaan, adik-adik harus cari anggota yang satu misi satu keinginan. Tidak boleh dalam satu kelompok itu satu keilmuan, misalnya, di situ ada jurusan sekretaris, ya sudah kelompoknya sekretaris saja 3-5 orang. Itu salah,” tuturnya.

“Yang benar adalah lintas keilmuan sesuai dengan kebutuhan dari judul, misalnya, judulnya berkaitan dengan teknologi, berarti kita bekerja sama dengan lintas departemen, lintas jurusan (program studi),” ungkapnya.

Dari paparannya tersebut, Dr. Heny menyarankan kepada seluruh mahasiswa yang akan mengikuti PKM 2023 agar selalu semangat membawa proposalnya berdampingan dengan dosen pembimbing.

“Boleh payung penelitian dosen bisa di-drop ke adik-adik mahasiswa, lebih peka lagi (berdampak) terhadap lingkungannya. Itu saja bisa menjadi catatan penting dalam perjalanan PKM,” pungkasnya.

WN/HUMAS UM

Humas UM-Universitas Mulia melakukan sosialisasi terhadap implementasi SMART RT terhadap pendataan warga yang ada di kelurahan Margo Mulyo Balikpapan Barat 12/01/2024. kegiatan ini melibatkan wakil rektor III Mundzir, S.Kom., M.T selaku founder dan Rizki Zulkarnain S.Pd., M.Pd selaku pembimbing mahasiswa lapangan dan 16 mahasiswa. Kegiatan ini dihadiri pula oleh seluruh kepala RT sekelurahan margo mulyo dan  Lurah  Margomulyo Balikpapan barat.

dalam kesempatan ini Mundzir menyampaikan pentingnya data warga pada masing-masing RT . Diharapkan data nanti dapat diintegrasikan dan menjadi pelaporan kepemerintah terkait termasuk tentang semua keluhan warga di tempat tinggal nya. Pendataan ini dilakukan bersamaan dengan berjalan nya kegiatan KKN Universitas Mulia 2024 sehingga mahasiswa dapat membantu berjalan nya sosialisasi Smart RT namun mahasiswa harus tetap fokus terhadap program kerja masing2 sesuai kesepakatan dengan masyarakat sekitar.

diharapkan SMART RT dapat menjadi wadah dalam menampung aspirasi masyarakat dan menghubungkannya dengan pihak-pihak terkait.selain itu juga menjadi acuan terhadap pengembangan penelitian dan pengabdian masyarakat dosen dalam Tridharma perguruan tinggi.

WN Humas-UM

Sosialisasi dan Pembekalan Lolos PKM 2023 oleh Dr. Heny Kusdiyanti dari Universitas Negeri Malang, Jumat (24/2). Foto: Screenshot

UM – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi akan menyelenggarakan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Tahun 2023. Untuk itu, Universitas Mulia menyelenggarakan Sosialisasi dan Pembekalan yang disampaikan Direktur Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Negeri Malang Dr. Heny Kusdiyanti, S.Pd., M.M, Jumat (24/2).

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Inkubator Bisnis Mundzir, S.Kom., M.T mengatakan bahwa ia berharap setiap tahun mahasiswa selalu lolos PKM. “Memang betul selalu ada perwakilan (lolos PKM), kecuali tahun kemarin. Untuk itu, kami berpikir harus ada pembekalan dan pencerahan dari mentor-mentor yang terbukti sering meloloskan mahasiswanya di PKM,” tutur Mundzir.

Mundzir menceritakan, dirinya mencari beberapa mentor berpengalaman yang berasal dari kampus ternama di Malang. Dua di antaranya adalah Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri Malang.

Dengan adanya sosialisasi dan pembekalan bagi mahasiswa dan dosen, ia berharap akan ada peningkatan jumlah proposal yang masuk dan lolos PKM dibanding tahun sebelumnya.

Sementara itu, sembari memperkenalkan diri, Dr. Heny mengatakan dirinya pernah berkunjung ke kampus Universitas Mulia. “Saya pernah sanjang ke sana dan melihat sendiri kampus memang cantik, orang-orangnya juga lulusan dari kampus luar biasa di Jawa. Artinya, kompetensi dosennya sudah imbang dengan di Jawa,” tutur Dr. Heny.

Dr. Heny mengaku dirinya menyukai memaparkan tentang PKM. “Sampai detik ini saya tidak bisa dilepaskan dari PKM,” ungkapnya. Bahkan, meski berkeinginan untuk ke bidang lain, namun ia diberikan tugas menjadi Direktur Kemahasiswaan. “Ini yang menjadikan saya tetap harus di PKM,” tuturnya.

Menurutnya, PKM adalah pembuktian dalam hal keilmuan yang sudah dipelajari selama di bangku kuliah untuk diujikan secara nasional atau diujikan dengan kreativitas. “Semakin kita berkreativitas, semakin kita meng-unit-kan ke dalam satu tema, itu dihargai oleh tim reviewer,” tuturnya membuka rahasia.

Dari pengalamannya tahun lalu, tema-tema PKM mengarah di bidang kesehatan. “Mengapa? Karena ternyata dua tahun terakhir kita Covid-19. Itu menjadi sasaran tema untuk Pimnas, yaitu tentang bidang kesehatan,” tuturnya.

Pimnas atau Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional merupakan kegiatan resmi tahunan yang diselenggarakan Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Pimnas dalam bidang penalaran berupa lomba karya ilmiah mahasiswa tingkat nasional.

Menurut Dr. Heny, Pimnas menjadi ajang alat ukur perihal keilmuan yang telah dipelajari mahasiswa dan bersaing secara nasional bahkan internasional.

“Kenapa sih harus ikut PKM?” tanya Dr. Heny kepada peserta sosialisasi.

Menurutnya, selain akan mendapatkan hadiah, mengikuti PKM merupakan salah satu bentuk kontribusi dan prestise bagi universitas, dosen, maupun bagi mahasiswa itu sendiri.

“Saya pernah punya mahasiswa yang lolos dalam Pimnas, itu sudah menjadi Entertain dimana-mana. Tidak hanya dosennya sih, tapi mahasiswanya juga menjadi Entertain dimana-mana, menjadi pembicara dimana-mana,” tuturnya.

Menurut Dr. Heny, agar judul PKM menjadi perhatian tim reviewer, setidaknya harus memiliki tiga hal, yakni Inovasi, Bermanfaat, dan memiliki potensi komersial.

“Tips lolos pendanaan, adik-adik harus cari anggota yang satu misi satu keinginan. Tidak boleh dalam satu kelompok itu satu keilmuan, misalnya, di situ ada jurusan sekretaris, ya sudah kelompoknya sekretaris saja 3-5 orang. Itu salah,” tuturnya.

“Yang benar adalah lintas keilmuan sesuai dengan kebutuhan dari judul, misalnya, judulnya berkaitan dengan teknologi, berarti kita bekerja sama dengan lintas departemen, lintas jurusan (program studi),” ungkapnya.

Dari paparannya tersebut, Dr. Heny menyarankan kepada seluruh mahasiswa yang akan mengikuti PKM 2023 agar selalu semangat membawa proposalnya berdampingan dengan dosen pembimbing.

“Boleh payung penelitian dosen bisa di-drop ke adik-adik mahasiswa, lebih peka lagi (berdampak) terhadap lingkungannya. Itu saja bisa menjadi catatan penting dalam perjalanan PKM,” pungkasnya.

(SA/Puskomjar)

Pedoman PKM Tahun 2023 – Diktiristek