Tag Archive for: fikom

Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) bekerja sama dengan NVIDIA dan Bitracom Balikpapan menggelar seminar dengan tema NVIDIA Powers the World’s AI and Yours, bertempat di Ballroom Cheng Ho, Kamis (19/12). Seminar ini merupakan rangkaian Festival Teknologi Informasi atau Technofest IT yang digelar FIKOM. Foto: Vio/Media Kreatif

UM – Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) bekerja sama dengan NVIDIA dan Bitracom Balikpapan menggelar seminar dengan tema NVIDIA Powers the World’s AI and Yours, bertempat di Ballroom Cheng Ho, Kamis (19/12). Seminar ini merupakan rangkaian Festival Teknologi Informasi atau Technofest IT yang digelar FIKOM.

Pada kesempatan ini, para narasumber, yakni Irwan Chandra dan Ilham Subki Wijaya, memperkenalkan produk-produk AI terbaru yang dapat digunakan untuk efisiensi dan produktivitas inovasi perguruan tinggi.

Chandra, Direktur CV. Bitracom Informatika mengawali sambutan, mengucapkan terima kasih kepada Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, Wakil Rektor, Dekan, Kepala Lembaga beserta seluruh jajaran pimpinan, dosen, dan mahasiswa Universitas Mulia.

“Kalau saya boleh cerita sedikit, nama gedung yang kita pakai ini adalah Cheng Ho. Sejarah Cheng Ho itu secara ringkas tahun 1400, yaitu memimpin tujuh ekspedisi mengarungi lautan sampai ke Asia dan Afrika,” ujar Chandra.

Tujuan Cheng Ho ditugaskan untuk melakukan ekspedisi, lanjutnya, adalah untuk mencari wilayah baru, destinasi baru, dan kesempatan baru.

“Kami berharap kolaborasi antara Universitas Mulia dan Bitracom dapat membuka peluang baru untuk mengembangkan teknologi AI, menjadikannya sebagai ‘Cheng Ho Teknologi’ yang membawa inovasi dan dampak nyata bagi masa depan,” harap Chandra.

Chandra, Direktur CV. Bitracom Informatika mengawali sambutannya. foto: Vio/Media Kreatif

Chandra, Direktur CV. Bitracom Informatika mengawali sambutannya. foto: Vio/Media Kreatif

Irwan Chandra, pembicara pertama, membuka diskusi dengan menggambarkan perjalanan teknologi AI. Foto: Vio/Media Kreatif

Irwan Chandra, pembicara pertama, membuka diskusi dengan menggambarkan perjalanan teknologi AI. Foto: Vio/Media Kreatif

Ilham Subki Wijaya memperkenalkan diri dari Gadgets.id sebagai Content Creator di YouTube. Foto: Vio/Media Kreatif

Ilham Subki Wijaya memperkenalkan diri dari Gadgets.id sebagai Content Creator di YouTube. Foto: Vio/Media Kreatif

Mahasiswa mencoba perangkat AI besutan vendor ternama NVIDIA di Universitas Mulia, Kamis (19/12). Foto: Vio/Media Kreatif

Mahasiswa mencoba perangkat AI besutan vendor ternama NVIDIA di Universitas Mulia, Kamis (19/12). Foto: Vio/Media Kreatif

AI: Dari Masa Lalu ke Masa Depan

Irwan Chandra, pembicara pertama, membuka diskusi dengan menggambarkan perjalanan teknologi AI. “Perkembangan AI mulai terlihat signifikan sejak tahun 2012-2013, tetapi lonjakan besar terjadi pada 2018-2019,” jelasnya.

AI, menurutnya, adalah kemampuan komputer untuk meniru kecerdasan manusia, dan teknologi ini berkembang pesat sejak hadirnya Neural Processing Unit (NPU), yang memungkinkan komputer memproses tugas AI secara lebih efisien.

Tak hanya itu, Irwan menyoroti bagaimana AI telah menjadi bagian dari komputasi modern. Teknologi NVIDIA RTX, misalnya, memungkinkan akselerasi komputasi hingga tingkat yang sebelumnya tidak terbayangkan.

Dengan kemampuan menjalankan aplikasi AI secara lokal, perangkat modern kini mampu memberikan respons cepat tanpa tergantung server jarak jauh.

AI dalam Dunia Kreatif

Dalam sesi yang menggugah minat para kreator konten, Irwan menyoroti peran NVIDIA dalam mendukung lebih dari 125 aplikasi berbasis AI, mulai dari pengeditan video hingga broadcasting. Teknologi seperti NVIDIA DLSS, Broadcast, dan Omniverse dirancang untuk mempercepat proses kreatif hingga beberapa kali lipat dibandingkan perangkat standar.

“Bayangkan, laptop dengan RTX 4090 dapat menyelesaikan tugas delapan kali lebih cepat dibandingkan MacBook Pro dalam beberapa skenario,” katanya.

Ia juga memamerkan teknologi Canvas, yang memungkinkan kreator membuat sketsa dan elemen visual dengan mudah, dan NVIDIA Broadcast yang mampu meningkatkan kualitas meeting online dengan fitur noise reduction dan eye contact adjustment.

AI untuk Gaming dan Pengembangan

Industri gaming juga tidak luput dari pembahasan. Dengan lebih dari 150 juta gamer di Indonesia, NVIDIA membawa inovasi seperti RTX Remix, alat gratis untuk memodifikasi game lama, dan NVIDIA ACE for Gamers, yang memberikan kecerdasan pada karakter dalam game.

“Karakter dalam game kini dapat berinteraksi lebih dinamis dengan pemain, memberikan pengalaman gaming yang lebih imersif,” tambah Irwan.

Selain itu, teknologi DLSS telah meningkatkan performa lebih dari 400 game, membuktikan bahwa AI tidak hanya mendukung kreator tetapi juga komunitas gamer secara luas.

Teknologi GPU: Pendukung Revolusi AI

Semua inovasi AI yang dibahas tidak terlepas dari peran GPU RTX. NVIDIA menawarkan pilihan GPU dengan performa beragam, seperti RTX 4060 hingga RTX 4090, yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna dari berbagai kalangan.

GPU ini kini tersedia di laptop dan desktop, memberikan fleksibilitas bagi pengguna untuk menjalankan aplikasi berbasis AI sesuai kebutuhan.

AI: Alat untuk Manusia Super

Irwan menutup presentasinya dengan pesan yang menginspirasi dari CEO NVIDIA Jensen Huang, yang mengatakan, “AI adalah alat untuk membantu manusia menjadi lebih baik, bukan untuk menggantikan manusia.”

Dalam pandangannya, AI seharusnya digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas hidup manusia, layaknya kalkulator yang mempermudah penghitungan.

AI: Alat untuk Animasi dan Gaming

Narasumber kedua, Ilham Subki Wijaya, mengawali dengan mengucapkan terima kasih untuk NVIDIA Indonesia, Bitracom, dan Universitas Mulia.

“Saya baru tahu kalau universitas ini umurnya belum begitu tua dan kampusnya bagus sekali. Dari sekian banyaknya roadshow, jujur, aula di sini adalah yang paling keren yang pernah saya temui,” kata Ilham.

Ilham memperkenalkan diri dari Gadgets.id sebagai Content Creator di YouTube. “Kerjaan saya biasanya nyobain beberapa komponen-komponen komputer, baik PC desktop ataupun laptop. Kebetulan lagi ngulik-ngulik AI dan sering diundang beberapa vendor untuk mendemokan AI,” katanya.

Hardware untuk AI PC (Khususnya 3D Content)

Karena kerjaan saya biasanya nge-review hardware, di sini saya ingin memperkenalkan hardware-hardware yang memang digunakan, terutama untuk AI PC dan spesifik untuk 3D content (animasi dan gaming).

Hardware untuk AI di antaranya adalah NPU, GPU, dan AI Cloud. Ketiganya, menurutnya, adalah prosesor. Jadi, AI dikerjakan oleh CPU, tapi GPU, NPU, dan GPU di cloud adalah akselerator.

“AI akselerator adalah chip yang spesifik untuk perhitungan matematis. Jadi, belajar matriks dan statistik itu penting untuk develop AI,” ujar Ilham.

Ia kemudian menjelaskan perbedaan NPU, GPU, dan Cloud GPU.

NPU biasa terdapat di laptop, tujuannya untuk efisiensi. NPU mengerjakan hal-hal basic seperti background blur. Contoh, jika laptop ada fitur Microsoft Studio Effect, berarti ada NPU di prosesornya.

“Aplikasi Audacity juga bisa jalan di NPU,” ujarnya.

GPU (RTX) memiliki kemampuan lebih luas lagi. Bisa untuk ComfyUI (generative image dengan node workflow), realtime generative image, dan DLSS (Deep Learning Super Sampling).

Sedangkan Cloud yang digunakan untuk AI seperti ChatGPT, Suno, Hagen, Copilot yang tidak berjalan lokal. Ada yang gratis dan berbayar. “Tetapi dengan RTX, karena jalannya lokal, jadi gratis, kecuali software yang memerlukan subscription,” ujarnya.

Pemanfaatan AI dalam Animasi

“Di sini saya mendemokan pembuatan animasi 30 detik dalam satu hari dengan ComfyUI (untuk still image, texturing), Cloud AI dengan Tripo (untuk membuat aset 3D), Blender (untuk pose, bukan untuk bikin animasi), dan live portrait (untuk dialog). Lalu, untuk merangkai videonya dapat memanfaatkan CapCut,” terang Ilham.

Nvidia Chat RTX

Ilham menerangkan penggunaan Nvidia Chat RTX, yang merupakan LLM (Large Language Model) lokal.

“Saya sudah menyiapkan satu folder jurnal berisi 115 jurnal yang dijadikan dataset. Apapun yang ditanya mengenai supply chain dan management risk, jawaban diberikan dan juga referensi jurnalnya,” ujar Ilham.

Model Chat RTX baru bisa berjalan dengan Bahasa Inggris, tapi bisa dilakukan finetuning jika ingin menggunakan Bahasa Indonesia.

Perbandingan Generate Image dengan CPU dan GPU RTX

Ilham kemudian mendemokan dua stable diffusion dengan prompt yang sama “one car in the mountain“.

Satu menggunakan CPU core i7 13700H yang memakan waktu sekitar 5 menit untuk 1 gambar dengan load 100%. Sementara, stable diffusion yang menggunakan RTX 4070 memakan waktu sekitar 26 detik untuk 10 gambar.

“Jadi, GPU RTX lebih cepat dan efisien untuk generative image. CPU tidak dioptimalkan untuk tugas tersebut,” ujarnya.

Sedangkan implementasi AI pada Gaming, NVIDIA dengan DLSS bisa memperkecil resolusi lalu di-upscale. Dengan adanya AI, kualitas gambar bisa tetap dipertahankan, performa pun lebih tinggi.

Ilham mengakhiri presentasi dengan pesan yang bijak. “AI adalah tools tambahan untuk memaksimalkan dan membuat pekerjaan kita lebih efisien. Pintar-pintarlah belajar matematika agar jago develop AI,” ujarnya.

Semua hal tentang AI perlu akselerator yang tepat dan software perlu di-coding untuk memaksimalkan GPU, Tensor Core, dan CUDA.

“Jika kita menggunakan RTX, maka banyak fitur AI yang dapat digunakan secara lokal, tanpa berbayar. Hal ini juga dapat menjaga privasi data perusahaan atau kampus,” pungkasnya.

(SA/Kontributor)

Mahasiswa mencoba perangkat AI besutan vendor ternama NVIDIA di Universitas Mulia, Kamis (19/12). Foto: Vio/Media Kreatif

Universitas Mulia Teken Kerjasama dengan Mitra Perusahaan

UM – Dalam sesi Talkshow seminar teknologi Artificial Intelligence (AI), para narasumber menekankan bahwa kecerdasan artifisial bukanlah ancaman, melainkan alat yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dan mendorong inovasi. Mahasiswa didorong untuk menguasai AI dan mengintegrasikannya dalam berbagai bidang.

Hal ini terungkap dalam seminar yang digelar Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) bekerja sama dengan NVIDIA dan Bitracom Balikpapan, dengan tema NVIDIA Powers the World’s AI and Yours, bertempat di Ballroom Cheng Ho, Kamis (19/12).

Dalam kesempatan ini, juga dilakukan penandatanganan kerjasama oleh Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i selaku Rektor Universitas Mulia dengan Candra selaku Direktur CV. Bitracom Informatika.

Dua orang narasumber tampil sebagai pembicara, yakni Irwan Chandra selaku SBPC Manager NVIDIA Indonesia dan Ilham Subki Wijaya, seorang Digital Creator Tech Reviewer Gadgets.id dan moderator Ir. Richki Hardi, S.T., M.Eng serta MC Tiara Rafandini.

Seminar diikuti lebih kurang 300 orang peserta, yang didominasi mahasiswa Universitas Mulia serta dari perguruan tinggi lain hingga siswa-siswi SMK. Sebagian dari peserta yang beruntung mendapatkan doorprize serta hadiah bagi pemenang lomba NVIDIA Canvas Competition.

Seminar mengupas produk teknologi berbasis AI bersama NVIDIA, salah satu vendor ternama dunia yang bergerak dalam industri semikonduktor, teknologi grafis, kecerdasan artifisial, dan komputasi paralel.

Dengan mengenalkan berbagai macam teknologi berbasis AI tersebut, diharapkan mahasiswa maupun dosen mampu memanfaatkannya untuk berbagai keperluan dan produktivitas dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi.

Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, dalam kesempatan ini diwakilkan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Wisnu Hera Pamungkas, S.T.P, M.Eng dalam sambutannya mengatakan, menyambut hangat kedatangan pihak NVIDIA.

Dalam kesempatan ini, juga dilakukan penandatanganan kerjasama yang dilakukan oleh Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i selaku Rektor Universitas Mulia dengan Candra selaku Direktur CV. Bitracom Informatika. Foto: Vio/Media Kreatif

Dalam kesempatan ini, juga dilakukan penandatanganan kerjasama yang dilakukan oleh Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i selaku Rektor Universitas Mulia dengan Candra selaku Direktur CV. Bitracom Informatika. Foto: Vio/Media Kreatif

Salah seorang narasumber Irwan Chandra saat memaparkan presentasinya. Foto: Vio/Media kreatif

Salah seorang narasumber Irwan Chandra saat memaparkan presentasinya. Foto: Vio/Media kreatif

Foto bersama panitia dan seluruh peserta Semina tentang Teknologi AI bersama NVIDIA. Foto: Vio/Media Kreatif

Foto bersama panitia dan seluruh peserta seminar tentang Teknologi AI bersama NVIDIA. Foto: Vio/Media Kreatif

Seminar ini, menurutnya, sangat positif mengingat perkembangan AI saat ini cukup masif. Hadirnya Meta AI yang masuk ke dalam grup WhatsApp bersama dengan chat GPT dan teknologi AI lainnya semakin mendekatkan kepada masyarakat luas.

Kini, kehadiran AI telah menyentuh hampir setiap aspek kehidupan masyarakat. Banyak orang, tanpa disadari, telah memanfaatkan teknologi AI dalam berbagai tools dan aplikasi.

“Peran AI, khususnya bagi programmer, sangat signifikan. Apa yang dahulu membutuhkan proses manual panjang, kini bisa diselesaikan dengan cepat dan efisien berkat AI,” ujarnya.

Namun, tambahnya, ia mengingatkan bahwa AI hanyalah alat. Keberhasilannya bergantung pada desain, model, dan pemanfaatan yang tepat oleh penggunanya. Oleh karena itu, mahasiswa diingatkan untuk memperdalam ilmu pengetahuan tentangnya.

Ia mengatakan, seminar ini merupakan momentum penting, terutama bagi mahasiswa, dosen, dan sivitas akademika pada umumnya. Tidak terbatas pada program studi Informatika, tetapi juga terbuka lintas program studi untuk berinovasi dan lebih produktif dalam memanfaatkan AI.

“Kami berterima kasih kepada NVIDIA dan Bitracom yang telah berkontribusi dalam acara ini, sekaligus memberikan semangat baru di momen Dies Natalis Universitas Mulia. Semoga kegiatan ini menginspirasi kolaborasi lintas program studi dan menghasilkan karya yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Senada, Dekan FIKOM Djumhadi, S.T., M.Kom, usai seminar yang berlangsung sejak siang sampai menjelang Maghrib ini mengatakan, mahasiswa mendapatkan wawasan tentang teknologi terkini dan inovasi AI dari para narasumber.

“Kita jadi tahu ada yang namanya Chat RTX ya kan, yang bisa kita gunakan untuk menyusun makalah ilmiah, artikel ilmiah seperti jurnal, skripsi, thesis, sampai disertasi yang menggunakan referensi,” ujarnya.

“Kami berharap kegiatan seperti ini, yang kita sebut Technofest IT FIKOM, Festival Teknologi Informasi, menjadi agenda tahunan Fakultas Ilmu Komputer sehingga diharapkan terus mendorong inovasi dan kolaborasi lintas industri,” tambahnya.

Ia berharap kegiatan serupa ke depan dengan memperluas cakupan tema dan melibatkan lebih banyak pelaku industri serta akademisi. Seminar ini diharapkan dapat menciptakan solusi yang lebih berdampak untuk tantangan global.

“Semoga Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia terus menjadi pelopor dalam memajukan teknologi yang inklusif, bermanfaat, dan berkelanjutan bagi masa depan,” pungkasnya.

(SA/Kontributor)

Isa Rosita menerima piagam penghargaan sebagai narasumber dalam Seminar MGMP Matematika SMK di Universitas Balikpapan, Kamis (28/11). Foto: Istimewa

Disampaikan pada Seminar MGMP Matematika SMK di Universitas Balikpapan

UM – Dosen S1 Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia Isa Rosita, S.Kom., M.Cs memaparkan materi tentang Teknologi dalam Pembelajaran Matematika, pada Seminar MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Matematika SMK di Universitas Balikpapan, Kamis (28/11).

Seminar dibuka oleh Plh Kepala Cabang Wilayah 1 Dinas Pendidikan Kaltim Dr. Winarno, M.Pd dan diikuti para guru matematika dari berbagai SMK di Balikpapan. Hadir pula Dekan FKIP Universitas Balikpapan Dr. H. Sugianto, MM turut memberikan sambutan.

Seminar ini membahas potensi teknologi untuk mengubah cara siswa belajar matematika, menjadikan proses pembelajaran lebih efektif, menarik, dan relevan.

Dalam paparannya, Isa Rosita memulai dengan menyoroti pentingnya matematika sebagai ilmu dasar yang mendukung berbagai bidang seperti sains, teknologi, dan pengambilan keputusan sehari-hari.

Namun, banyak siswa menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit karena sifatnya yang abstrak dan kurangnya metode pembelajaran yang inovatif.

“Matematika memiliki peran sentral dalam kehidupan, tetapi sering kali dianggap menakutkan oleh siswa karena cara penyampaiannya yang kurang menarik,” ujar Isa.

Dalam pemaparannya, Isa menjelaskan bahwa perkembangan teknologi telah menghadirkan peluang baru dalam pembelajaran matematika.

Aplikasi interaktif seperti GeoGebra, Wolfram Alpha, dan MATLAB membantu siswa memvisualisasikan konsep matematika yang kompleks. Teknologi ini juga memungkinkan pembelajaran yang lebih personal dan interaktif.

“GeoGebra, misalnya, sangat efektif dalam membantu siswa memahami geometri dan aljabar secara interaktif,” terang Isa Rosita.

Isa menyoroti pentingnya visualisasi dalam memahami konsep abstrak seperti kalkulus dan geometri ruang. Dengan bantuan teknologi, siswa dapat memanipulasi objek geometris dan memahami hubungan antar elemen secara dinamis.

“Animasi dan simulasi memberikan pengalaman belajar yang berbeda. Siswa dapat melihat bagaimana variabel berubah secara real-time,” tambahnya.

Selain alat interaktif, platform seperti Khan Academy dan YouTube memungkinkan siswa belajar kapan saja dan di mana saja. Materi dalam bentuk video atau animasi membantu siswa memahami topik matematika dengan lebih mudah.

“Video pembelajaran memberikan fleksibilitas bagi siswa untuk belajar sesuai kecepatan mereka,” kata Isa.

Foto bersama Dekan FKIP Dr Sugianto, Dr. Winarno, M.Pd, panitia, narasumber dan seluruh peserta para guru MGMP Matematika SMK. Foto: Istimewa

Foto bersama Dekan FKIP Dr Sugianto, Dr. Winarno, M.Pd, panitia, narasumber dan seluruh peserta para guru MGMP Matematika SMK. Foto: Istimewa

Dekan FKIP Universitas Balikpapan Dr. H. Sugianto, MM saat memberikan sambutan. Foto: Istimewa

Dekan FKIP Universitas Balikpapan Dr. H. Sugianto, MM saat memberikan sambutan. Foto: Istimewa

Isa Rosita memaparkan materinya dalam Seminar MGMP Matematika SMK di Universitas Balikpapan, Kamis (28/11). Foto: Istimewa

Isa Rosita memaparkan materinya dalam Seminar MGMP Matematika SMK di Universitas Balikpapan, Kamis (28/11). Foto: Istimewa

AI dan Pembelajaran Adaptif

Teknologi berbasis kecerdasan artifisial (AI) juga menjadi sorotan. Dengan AI, siswa dapat belajar secara adaptif sesuai kemampuan mereka. Sistem pembelajaran berbasis AI mampu menilai kekuatan dan kelemahan siswa serta menyediakan latihan yang relevan.

“AI memungkinkan pembelajaran yang benar-benar personal,” tegas Isa.

Selain itu, Isa juga membahas potensi penggunaan augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) dalam pembelajaran matematika. Teknologi ini memungkinkan siswa berinteraksi dengan objek matematika dalam ruang tiga dimensi, menjadikan pengalaman belajar lebih imersif.

“Dengan VR, siswa dapat ‘masuk’ ke dunia matematika dan melihat langsung bagaimana konsep-konsep abstrak bekerja,” jelasnya.

Manfaat Teknologi dalam Pembelajaran Matematika

Dalam presentasinya, Isa memaparkan tiga manfaat utama teknologi dalam pembelajaran matematika. Di antaranya adalah, pertama, pemanfaatan teknologi meningkatkan pemahaman lewat visualisasi konsep abstrak seperti integral dan teori bilangan.

Kedua, pemanfaatan teknologi yang Interaktif dan Personal akan menyesuaikan materi pembelajaran Matematika sesuai kebutuhan siswa.

Dan yang ketiga, pemanfaatan teknologi akan menjangkau akses yang lebih luas. Pembelajaran digital memungkinkan akses pendidikan hingga daerah terpencil.

Meskipun membawa banyak manfaat, penggunaan teknologi juga menghadapi tantangan. Isa menyoroti kesenjangan digital, ketergantungan pada perangkat, dan kualitas konten sebagai isu yang perlu ditangani.

“Tidak semua siswa memiliki akses ke perangkat dan internet, terutama di daerah terpencil,” katanya.

“Selain itu, kualitas konten pembelajaran harus tetap dijaga agar sesuai dengan standar pendidikan,” tambahnya.

Dalam penutupnya, Isa menyampaikan bahwa teknologi adalah kunci untuk mengubah cara siswa belajar matematika. Dengan pendekatan yang tepat, teknologi dapat mengatasi tantangan pembelajaran tradisional dan membuka peluang baru di masa depan.

“Teknologi seperti AI, AR, dan VR memiliki potensi besar untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa di seluruh dunia. Namun, kita perlu bekerja sama untuk memastikan teknologi ini inklusif dan efektif,” pungkasnya.

(SA/Kontributor)

Foto bersama hari pertama Rapat Koordinasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia tahun 2024, Kamis (14/11). Foto: Vio/Media Kreatif

Hasilkan Beberapa Rekomendasi Terbaru

UM – Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) Universitas Mulia menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) tahun 2024, bertempat di Ruang Eksekutif White Campus, Kampus Utama, selama dua hari, Kamis (14/11) dan Jumat (15/11).

Rakor bertujuan untuk menyamakan persepsi, yakni menyelaraskan pandangan dan pemahaman terkait visi, misi, strategi, dan program kerja di lingkungan Fakultas Ilmu Komputer.

Dekan Djumhadi, S.T., M.Kom mengatakan, ia berharap masing-masing program studi, bagian akademik hingga laboratorium dapat menyusun perencanaan anggaran dan program kerja dengan cermat.

Hal ini diperlukan agar program kerja nantinya selaras dengan pagu anggaran yang telah ditetapkan.

“Supaya kita tidak menghayal. Kita bikin program kerja banyak-banyak, ternyata nanti hasilnya tidak sesuai dengan yang kita harapkan, yang keluarannya beda,” ujarnya.

Untuk itu, dalam rakor ini, Dekan berharap dapat menyamakan persepsi dalam mengelola fakultas dan mencapai sinergi dengan program studi, bagian akademik, dan laboratorium agar menyusun program kerja yang saling mendukung dan tidak tumpang tindih.

“Jadi, tema kita hari ini adalah penyamaan persepsi. Kita menyamakan persepsi dulu bagaimana mengelola organisasi di Fakultas Ilmu Komputer agar kita satu visi, satu misi,” tambahnya.

Sebelumnya, visi Fakultas Ilmu Komputer adalah menjadi salah satu Fakultas Ilmu Komputer yang terdepan dan unggul dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis technopreneurship di tingkat global pada tahun 2043.

“Karena visi universitas itu sudah mengarah ke 2045, ke Indonesia Emas, maka tingkat globalnya juga diubah menjadi wawasan global,” ujarnya.

Perubahan visi dari “tingkat global” menjadi “wawasan global” ini agar lebih realistis dan sesuai dengan arah visi universitas menuju tahun 2045 untuk mencapai Indonesia Emas.

Untuk itu, ke depan ia akan melakukan penyelarasan visi dan misi program studi (Prodi) agar selaras dengan keilmuan masing-masing dengan memasukkan suplemen mata kuliah yang relevan.

Begitu pula dalam mencapai milestone 2026, dilakukan perubahan arah, beralih dari technopreneurship menjadi berbasis riset untuk mendukung milestone Fakultas pada 2026 mendatang.

Oleh karena itu, ke depan, ia berencana akan menyusun Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Induk Pengembangan (Renip) Fakultas untuk menggantikan dokumen Renstra yang telah berakhir pada tahun sebelumnya.

“Dokumen ini harus mencerminkan perubahan visi, misi, dan fokus pada penelitian,” ujarnya berharap.

Foto bersama hari pertama Rapat Koordinasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia tahun 2024, Jumat (15/11). Foto: Vio/Media Kreatif

Foto bersama hari kedua Rapat Koordinasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia tahun 2024, Jumat (15/11). Foto: Vio/Media Kreatif

Rakor Hari Kedua

Rakor pada hari kedua berlangsung lebih serius jika dibanding hari sebelumnya. Hal ini terjadi lantaran masing-masing memaparkan program kerja dan anggaran mendatang dengan cukup detail, disertai dengan rekomendasi yang menjadi dasar sebelumnya.

“Kita kumpulkan lebih dulu semua masalah yang ada, nanti akan kita bawa di rektorat,” ujar Dekan.

Seperti rekomendasi Kepala Gugus Penjaminan Mutu Jamal, S.Kom, M.Kom tentang perlunya Koordinator Kepala Laboratorium Riset, Laboratorium Robotika, Laboratorium Jaringan Komputer, Laboratorium Pemrograman, hingga Laboratorium AI dan Data Sains.

Menurutnya, hal ini diperlukan agar fokus riset yang menjadi tujuan pencapaian selaras dengan rencana strategis ke depan.

Hal ini diamini oleh Kepala Laboratorium Komputer Fakultas Ilmu Komputer Subur Anugerah, S.T., M.Eng. Ia mengaku kesulitan menerima sejumlah mahasiswa yang akan menggunakan Lab. Jaringan untuk belajar Mikrotik.

“Dosen yang bersangkutan lebih paham tentang peralatan yang dibutuhkan di laboratorium, mana yang dalam kondisi baik, rusak, hingga bagaimana konfigurasi dan cara menggunakannya dengan benar. Tidak semua saya menguasainya,” ujarnya.

Produk inovasi yang dihasilkan Laboratorium Robotika juga terbilang tidak sedikit. Diakuinya, hal ini juga memerlukan keahlian tersendiri dalam pengelolaan dan hilirisasi pemanfaatannya oleh masyarakat, sebagai produk teknologi tepat guna.

Begitu pula dengan usaha pemberdayaan sumber daya manusia dengan membuka kesempatan magang internal bagi mahasiswa di lingkungan Fakultas Ilmu Komputer, yang menjadi salah satu program kerja mendatang.

Rakor di hari kedua yang dibuka sejak pukul 9.00 Wita ini berakhir tepat pukul 17.00 Wita. Ada beberapa rekomendasi yang diungkap untuk mendukung program pencapaian visi dan misi Universitas Mulia yang semakin meningkat.

(SA/Kontributor)

Para siswa SMA Patra Dharma Balikpapan sedang mencoba Pemrograman Arduino di Lab. Robotik Fak. Ilmu Komputer, Jumat (8/11). Foto: Dok. Lab. Komputer

Belajar Langsung di Laboratorium Robotik Fakultas Ilmu Komputer

UM – Universitas Mulia menerima kunjungan rombongan guru dan siswa SMA Patra Dharma Balikpapan untuk belajar Pemrograman Arduino, Jumat (8/11). Rombongan sebanyak 27 siswa kelas XII dan tiga orang guru ini dipimpin Guru Bimbingan Konseling Hj. Sofya Wahyuni, S.Psi., M.M dan diterima Dosen Muhammad Safii, S.Kom., M.Kom.

Muhammad Safii mengatakan, kegiatan ini merupakan lanjutan dari pertemuan sebelumnya di SMA Patra Dharma membahas materi yang sama, kemudian dilanjutkan di Laboratorium Robotik Universitas Mulia.

“Ini dalam rangka P5 prakarya anak-anak yang akan persiapan lomba tahun depan,” ujarnya.

P5, menurutnya, merupakan singkatan dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Program ini merupakan Kurikulum Merdeka, yang bertujuan memberi kesempatan para peserta didik mempelajari isu-isu penting di sekitar.

Dalam kesempatan ini, siswa-siswi melakukan pembelajaran lintas disiplin ilmu dengan mengamati dan memikirkan solusi teknologi informasi terhadap permasalahan di lingkungan sekitarnya.

“Mereka belajar bagaimana membuat alat filter penyaringan air, deteksi jarak antar kendaraan, alat pengaliran air, dan lain-lain,” ujar Safii.

Lebih lanjut, Safii mengatakan, lewat kegiatan kokurikuler berbasis proyek ini, para pelajar diajak untuk belajar dari lingkungan sekitarnya. Hal ini merupakan upaya mewujudkan karakter sesuai dengan profil pelajar pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.

Sementara itu, Hj. Sofya Wahyuni yang didampingi Guru BK lainnya, Agustin Ikawati, S.Psi, kepada media ini mengatakan dirinya terkesan dengan kunjungan ini.

“Karena dapat menghadiri salah satu fasilitas Universitas Mulia serta melihat murid-murid langsung uji praktek dalam kelas robotik yang telah dibimbing oleh dosen Universitas Mulia,” ujar Hj. Sofya.

Endah Wahyu Ningsih, S.Kom, salah seorang Guru yang juga turut mendampingi menambahkan, para siswa belajar menerapkan mata pelajaran Informatika untuk menerapkan bagaimana menjadi sebuah solusi di lingkungan sekitarnya.

Dalam kunjungan tersebut, salah seorang siswa kelas 12 (1), Dhafir Tsabit menceritakan pengalamannya bagaimana ia bersama teman-temannya belajar Pemrograman Arduino.

“Kami sedang melakukan pembuatan Sistem Robotik dengan Arduino yang nantinya dapat menjadi suatu sistem yang berguna seperti pemfilteran sampah, pengaliran air, dan lain-lain,” ujar Dhafit.

Selama belajar singkat itu, Dhafit mengaku merasa terkesan belajar langsung mempraktekkan bagaimana cara membuat alat-alat fungsi yang berhubungan dengan mesin dan teknologi.

“Tentu, akan menjadi salah satu pilihan saya untuk masuk ke Universitas Mulia ini setelah hadir dan praktek langsung ke lab robotik ini,” ujar Dhafit.

Muhammad Safii, S.Kom., M.Kom sedang mengajar materi pemorgraman Arduino kepada para siswa SMA Patra Dharma. Foto: Dok. Lab. Komp

Muhammad Safii, S.Kom., M.Kom sedang mengajar materi pemorgraman Arduino kepada para siswa SMA Patra Dharma. Foto: Dok. Lab. Komp

Para siswa SMA Patra Dharma Balikpapan sedang mencoba Pemrograman Arduino di Lab. Robotik Fak. Ilmu Komputer, Jumat (8/11). Foto: Dok. Lab. Komputer

Para siswa SMA Patra Dharma Balikpapan sedang mencoba Pemrograman Arduino di Lab. Robotik Fak. Ilmu Komputer, Jumat (8/11). Foto: Dok. Lab. Komputer

Kepala Lab. Komputer FIKOM Subur Anugerah berbincang dengan para guru SMA Patra Dharma Balikpapan antara lain Hj. Sofya Wahyuni (tengah) bersama Agustin Ikawati (dua dari kiri) dan Endah Wahyu Ningsih (kiri) di depan Lab. Komp. Foto: Dok. Lab. Komp.

Kepala Lab. Komputer FIKOM Subur Anugerah (kanan) berbincang dengan para guru SMA Patra Dharma Balikpapan antara lain Hj. Sofya Wahyuni (tengah) bersama Agustin Ikawati (dua dari kiri) dan Endah Wahyu Ningsih (kiri) di depan Lab. Komp. Foto: Dok. Lab. Komp.

Kesiapan Laboratorium Komputer

Kunjungan rombongan para siswa dan guru SMA Patra Dharma Balikpapan tak lepas dari kesiapan Laboratorium Robotik Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) Universitas Mulia.

Hal ini seperti yang dikatakan oleh Kepala Laboratorium Komputer Subur Anugerah, S.T., M.Eng yang menyebut peran para teknisi, laboran, dan dibantu para siswa magang dalam menyiapkan perangkat dengan baik.

“Dalam satu pekan ini kegiatan Laboratorium Komputer FIKOM cukup padat. Selain digunakan untuk praktikum, juga ada kegiatan dari Fakultas Humaniora dan Kesehatan untuk UTS Online. Alhamdulillah, semuanya berjalan lancar,” ujarnya.

Ia menyebut, dalam satu hari ini saja, Jumat (8/11), para teknisi, laboran serta dibantu siswa magang memastikan pelaksanaan tiga aktivitas di luar kegiatan akademik FIKOM berjalan sukses.

“Pertama UTS Prodi Farmasi, ada 34 orang peserta di Lab D sehingga menggunakan waktu lebih untuk bergiliran karena melebihi kapasitas 30 orang. Ini di luar informasi sebelumnya 17 orang, tapi Alhamdulillah sukses, tidak bersamaan dengan kelas yang lain,” ujarnya.

“Kedua, menyambut kunjungan SMA Patra Dharma di Lab. Robotik. Ketiga, sore hari kegiatan Himpunan Mahasiswa Prodi S1 Teknologi Informasi di Lab. Jaringan Komputer. Alhamdulillah ya, semuanya sukses, tidak ada kendala yang berarti,” ujarnya.

Meski demikian, dengan segala keterbatasan yang dimilikinya, ia dan para teknisi serta laboran akan berusaha memberikan layanan untuk berbagai kegiatan, baik akademik maupun riset dosen di Laboratorium Komputer.

Dengan semakin tingginya aktivitas, ke depan, ia berencana menyusun beberapa hal terkait pengelolaan dan penggunaan laboratorium yang lebih prosedural. Ia berharap hal ini untuk mendukung tata kelola perguruan tinggi yang akuntabel dan transparan sesuai dengan Good University Governance (GUG).

“Tentu, kami membutuhkan kerjasama para pengguna lab komputer, misalnya, tidak makan minum dan meninggalkan kotoran di meja komputer, atau merapikan kembali setelah selesai menggunakan,” pungkasnya.

(SA/Kontributor)

Dekan Fakultas Ilmu Komputer Djumhadi, S.T., M.Kom dan Kepala SMAN 8 PPU Waryono, S.Si., M.M menandatangani Nota Kesepahaman di Aula SMAN 8 PPU, Kamis (7/11/2024). Foto: Istimewa

Berlangsung Pelatihan Media Pembelajaran Interaktif untuk Para Guru

UM – Universitas Mulia melalui Fakultas Ilmu Komputer menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dan Nota Perjanjian Kerjasama (MoA) dengan SMA Negeri 5 Penajam Paser Utara (PPU), bertempat di Aula SMA Negeri 5 PPU, Kamis (7/11).

Penandatanganan ini dilakukan oleh Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia, Djumhadi, S.T., M.Kom., dan Kepala Sekolah SMAN 5 PPU, Waryono, S.Si., M.M., sebagai bagian dari implementasi Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat.

Acara ini berlangsung di SMA Negeri 5 PPU dan turut menghadirkan dosen dari Universitas Mulia, termasuk Tri Sudinugraha, S.Kom., M.Kom serta Nasruddin bin Idris, S.Kom., M.Kom.

Selain penandatanganan perjanjian kerja sama, agenda juga meliputi kegiatan review karya tulis ilmiah yang telah disusun oleh para guru SMAN 5 PPU.

Karya tulis tersebut adalah hasil dari pelatihan penulisan ilmiah yang sebelumnya telah berlangsung di tempat yang sama pada Kamis (17/10) yang lalu.

Tiga orang dosen Universitas Mulia tersebut memberikan umpan balik terhadap karya tulis yang telah dibuat oleh para guru.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas penulisan ilmiah di kalangan pendidik serta membekali mereka dengan standar penulisan yang lebih baik untuk publikasi akademik.

Dekan Fakultas Ilmu Komputer Djumhadi, S.T., M.Kom dan Kepala SMAN 8 PPU Waryono, S.Si., M.M menandatangani Nota Kesepahaman di Aula SMAN 8 PPU, Kamis (7/11/2024). Foto: Istimewa

Dekan Fakultas Ilmu Komputer Djumhadi, S.T., M.Kom dan Kepala SMAN 8 PPU Waryono, S.Si., M.M menandatangani Nota Kesepahaman di Aula SMAN 8 PPU, Kamis (7/11/2024). Foto: Istimewa

Para guru SMAN 8 Kab. Penajam Paser Utara peserta pelatihan penulisan karya ilmiah. Foto: Media Kreatif

Para guru SMAN 8 Kab. Penajam Paser Utara peserta pelatihan penulisan karya ilmiah. Foto: Istimewa

Setelah sesi review karya tulis ilmiah, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan media pembelajaran interaktif untuk para guru SMAN 5 PPU.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan metode pembelajaran agar lebih kreatif dan inovatif, sehingga dapat mendorong antusiasme siswa dalam kegiatan belajar di kelas.

Djumhadi menjelaskan bahwa kerja sama ini sejalan dengan komitmen Universitas Mulia untuk turut berkontribusi dalam pengembangan sumber daya manusia di daerah.

“Kami berharap program seperti ini dapat memberikan dampak positif bagi para guru, dan pada akhirnya, memberikan manfaat lebih luas bagi siswa di sekolah ini,” ujar Djumhadi.

Kepala Sekolah SMAN 5 PPU, Waryono, menyambut baik program ini dan mengapresiasi dukungan Universitas Mulia dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolahnya.

“Kerja sama ini sangat bermanfaat, terutama dalam memberikan wawasan baru dan metode pembelajaran yang lebih interaktif bagi para guru,” kata Waryono.

Kolaborasi antara Universitas Mulia dan SMAN 5 PPU diharapkan dapat memperkuat hubungan antar-institusi pendidikan di Penajam Paser Utara serta memperluas dampak program pengabdian masyarakat bagi peningkatan kualitas pendidikan lokal.

(SA/Kontributor)

Dekan FIKOM Jamal bersama Direktur PT. Minergo Visi Maxima (Minergo Systems) Harry Hadi Syahputra menunjukkan dokumen Nota Kesepahaman. Foto: Media Kreatif

Untuk Peningkatan Kurikulum, Praktek Magang, dan Konektivitas dengan Profesional TI

UM – Dalam rangka tridharma perguruan tinggi, Dekan Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) Jamal, S.Kom., M.Kom menjalin kerjasama dengan perusahaan dan industri yang bergerak di bidang Teknologi Informasi. Seremoni penandatanganan Nota Kesepahaman atau MoU berlangsung di Ruang Eksekutif Kampus Utama, Rabu (9/10).

Perusahaan dan industri tersebut antara lain PT. Minergo Visi Maxima (Minergo Systems) yang dihadiri oleh Direktur Harry Hadi Syahputra, PT. Comtelindo oleh Direktur Hariyanto, dan PT. Media Kreasi Abadi oleh Direktur Istia Budi.

Penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan oleh Dekan FIKOM Jamal, S.Kom., M.Kom bersama dengan Direktur perusahaan dan industri masing-masing. Selain itu, juga ditandatangani Nota Kesepahaman dengan SMK Negeri 6 Balikpapan, yang diwakili oleh Eka Prasetyawati.

Jamal mengatakan, kerjasama ini didorong oleh berbagai faktor penting yang berkaitan dengan relevansi kurikulum, peningkatan kualitas pendidikan serta kesiapan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja.

“Industri TI berkembang cepat. Lewat kerjasama, perusahaan akan membantu perguruan tinggi memastikan kurikulum tetap relevan dengan kebutuhan industri, baik dari segi teknologi maupun keterampilan yang diperlukan oleh tenaga kerja,” ujar Jamal.

Foto bersama usai penandatangan Nota Kesepahaman. Foto: Media Kreatif

Foto bersama usai penandatangan Nota Kesepahaman. Foto: Media Kreatif

Dekan FIKOM Jamal bersama Direktur PT. Comtelindo Hariyanto menunjukkan dokumen Nota Kesepahaman. Foto: Media Kreatif

Dekan FIKOM Jamal bersama Direktur PT. Comtelindo Hariyanto menunjukkan dokumen Nota Kesepahaman. Foto: Media Kreatif

Dekan FIKOM Jamal bersama perwakilan Guru SMKN 6 Balikpapan Eka Prasetyawati menunjukkan dokumen Nota Kesepahaman. Foto: Media Kreatif

Dekan FIKOM Jamal bersama perwakilan Guru SMKN 6 Balikpapan Eka Prasetyawati menunjukkan dokumen Nota Kesepahaman. Foto: Media Kreatif

Lebih lanjut, Jamal mengatakan, melalui kerjasama ini pula diharapkan terbuka peluang bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman langsung melalui program magang, kerja praktek dan proyek kolaboratif dengan perusahaan.

“Ini membantu mahasiswa memahami bagaimana cara bekerja di industri dengan menerapkan teori yang telah dipelajari di kelas,” ujarnya.

Selain itu, lewat kerjasama ini pihaknya mendapatkan kesempatan untuk mengakses Teknologi Informasi terbaru, seperti perangkat lunak, perangkat keras, dan peralatan canggih yang mungkin tidak tersedia di dalam kampus.

“Perusahaan diharapkan memberikan masukan tentang tren industri, inovasi, dan teknologi yang sedang berkembang,” tambahnya.

Apabila mahasiswa mampu menunjukkan kompetensi yang dibutuhkan perusahaan, Jamal berharap perusahaan merekrut lulusan yang sudah familiar dengan lingkungan kerja dan teknologi yang digunakan di industri tersebut.

“Melalui kerjasama ini, mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan yang dibutuhkan oleh perusahaan, sehingga memperbesar peluang mereka untuk diterima bekerja setelah lulus,” ujar Jamal.

Keuntungan bagi perguruan tinggi yang menjalin kerjasama dengan industri, diantaranya adalah semakin terbukanya dukungan pengembangan ekosistem kewirausahaan di kampus, dengan menghadirkan para profesional dan praktisi industri sebagai pembicara, mentor, atau dosen tamu.

“Ini diharapkan membantu mahasiswa memahami dinamika dan tantangan industri langsung dari para profesional,” ujarnya.

Usai penandatanganan Nota Kesepahaman, salah seorang perwakilan dari SMK Negeri Balikpapan Eka Prasetyawati mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi lebih dari kerjasama ini.

“Kami mendapatkan informasi lebih yang bisa disampaikan kepada siswa kami, kebutuhan apa yang bisa dipersiapkan masuk ke perguruan tinggi atau ketika bekerja,” pungkas ibu guru yang murah senyum ini.

(SA/Kontributor)

Wakil Rektor Wisnu Hera Pamungkas dan Dekan FIKOM Jamal bersama stakeholder dan para peserta diskusi terpumpun, Rabu (9/10). Foto: Media Kreatif

Bahas Kebutuhan Kurikulum Baru Hadapi Era Digital

UM – Fakultas Ilmu Komputer (Fikom) menggelar Forum Group Discussion (FGD) atau diskusi terpumpun membahas evaluasi dan pengembangan kurikulum. Diskusi bersama stakeholder ini berlangsung di Ruang Eksekutif Universitas Mulia, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani, Rabu (9/10).

FGD dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Wisnu Hera Pamungkas, S.T.P, M.Eng. Dalam sambutannya, Wisnu mengatakan bahwa bagaimana mengubah paradigma pembelajaran di kelas lebih diperhatikan agar mahasiswa mampu meraih capaian pembelajaran yang diharapkan.

“Agar dapat tercapai, perlu adanya pemetaan kurikulum. Apalagi kemampuan mahasiswa dalam tiap kelas itu berbeda-beda. Dengan adanya masukan penting dari para stakeholder, kami berharap ke depan mahasiswa kami lebih berdaya saing,” ujarnya.

Lewat FGD ini, Wisnu berharap kurikulum yang digunakan oleh seluruh program studi di bawah Fakultas Ilmu Komputer tidak ketinggalan empat tahun ke belakang. Tetapi, justru diharapkan mampu membaca kebutuhan pendidikan untuk empat sampai lima tahun ke depan.

Dekan Fikom Jamal, S.Kom., M.Kom mengatakan, diskusi terpumpun ini juga bertujuan untuk mengevaluasi kurikulum yang telah diterapkan pada Program Studi S1 Informatika, S1 Sistem Informasi, dan S1 Teknologi Informasi.

“Agar tetap relevan dengan perkembangan industri teknologi yang terus berkembang pesat. Dengan adanya kemajuan teknologi seperti Kecerdasan Artifisial, Big Data, Cloud Computing, dan Internet of Things (IoT),” ujar Jamal.

Jamal menambahkan, diskusi terpumpun ini juga dalam rangka menindaklanjuti Workshop Kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE) di Samarinda, pada Agustus yang lalu.

“Jadi, kami merasa perlu untuk menyesuaikan kurikulum ini agar lulusan siap menghadapi tantangan di era digital,” tambahnya.

Hal ini lantaran terkait dengan visi jangka panjang Universitas Mulia, yakni menjadi pusat pengembangan teknologi berbasis Technopreneurship di tingkat global pada tahun 2045 yang akan datang.

Pada kesempatan ini, Jamal mengajak para pemangku kepentingan atau stakeholders untuk dilibatkan, baik dari kalangan dosen, perwakilan organisasi mahasiswa (ormawa), alumni serta mitra industri pengguna lulusan.

Melalui forum ini pula, para stakeholders berdiskusi dan berbagi pengalaman dan pandangan terkait relevansi kurikulum dengan kebutuhan industri berdasarkan kompetensi di masa mendatang.

Tampak beberapa dosen yang hadir dalam kegiatan ini antara lain Jamal, S.Kom., M.Kom, Djumhadi, S.T., M.Kom, Wisnu Hera Pamungkas, S.T.P., M.Eng, Muhammad Safi’i, S.Kom., M.Kom serta Isa Rosita, S.Kom., M.Cs dan dosen lainnya.

Isa Rosita, Ketua Program Studi S1 Sistem Informasi menambahkan, lewat FGD ini ia menerima beberapa masukan dari berbagai pihak, baik dari dosen maupun industri.

Untuk itu, ia mengungkapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas seluruh pihak yang telah memberikan kontribusinya, baik berupa pemikiran dan pengalaman praktis untuk kemajuan pendidikan di Universitas Mulia.

“Universitas Mulia berharap dapat menyempurnakan kurikulum sehingga lebih responsif terhadap perubahan zaman dan kebutuhan industri serta mampu mencetak lulusan yang kompeten dan inovatif di masa depan,” tuturnya.

Pada kesempatan ini, hadir sejumlah perwakilan dari industri pengguna lulusan, diantaranya Ir. Harry Hadi Syahputra, S.T., M.T dan Asep Irwansyah dari PT. Minergo Systems, Hariyanto dari PT. Comtelindo serta Heni Novia Rini, S.Kom dan Eka Prasetyawati, S.Kom dari SMK Negeri 6 Balikpapan.

Wakil Rektor Wisnu Hera Pamungkas mengawali sambutan diskusi terpumpun bersama stakeholder. Foto: Media Kreatif

Wakil Rektor Wisnu Hera Pamungkas mengawali sambutan diskusi terpumpun bersama stakeholder. Foto: Media Kreatif

Ir. Harry Hadi Syahputra, S.T., M.T dan Asep Irwansyah dari PT. Minergo Systems. Foto: Media Kreatif

Ir. Harry Hadi Syahputra, S.T., M.T dan Asep Irwansyah dari PT. Minergo Systems. Foto: Media Kreatif

Hariyanto perwakilan dari PT. Comtelindo. Foto: Media Kreatif

Hariyanto perwakilan dari PT. Comtelindo. Foto: Media Kreatif

Masukan Stakeholder

Seorang dosen muda, Rahmat Saudi Al Fathir As, S.Kom, M.Kom mengusulkan perlunya penyusunan kurikulum dengan menggunakan roadmap. Dengan memanfaatkan tools roadmap.sh, misalnya, kurikulum dapat disusun dengan melakukan pemetaan terlebih dahulu.

Hal ini, menurutnya, ke depan akan ada lebih banyak pekerjaan dengan bidang baru dan lebih spesifik yang dibutuhkan oleh industri, seiring perkembangan zaman dan teknologi di era digital.

Hariyanto, perwakilan dari PT Comtelindo mengatakan, kebutuhan sumber daya manusia di perusahaannya, di bidang pengembangan Sistem Informasi sejauh ini cukup baik. Hanya saja, ia menyarankan perlunya mahasiswa dibekali pemahaman tentang kebutuhan analisis bisnis.

“Untuk memahami arsitektur visi perlu memahami penerjemahan dari kebijakan perusahaan hingga ke bisnis proses. Padahal, memahami bisnis proses adalah salah satu keahlian yang sangat dibutuhkan,” ujar Hariyanto.

Menurutnya, memahami proses bisnis akan berbeda dengan pemahaman pada Flowchart. “Flowchart itu jelaskan hanya sektoral, sedangkan bisnis proses bisa mendapatkan hingga outcome,” ujarnya.

Ia juga mendorong agar mahasiswa mendapatkan pembekalan tentang bagaimana memahami tata kelola proyek sistem informasi yang implementatif. Mahasiswa terlibat dalam proyek-proyek pengembangan sistem informasi yang implementatif.

“Tidak lagi Waterfall, melainkan menggunakan Framework Agile hingga Scrum dalam sistem analis, jadi scrum master,” ujarnya.

Selain itu, Hariyanto mencermati kebutuhan perekrutan tenaga lokal yang masih minim keahlian, terutama pemahaman algoritma dan penerapan teknologi .Net dari Microsoft yang digunakan perusahaannya.

Ia mengungkapkan, kebutuhan teknologi yang digunakan di perusahaannya mengikuti perkembangan zaman. Misalnya, di bidang teknologi sistem basis data menggunakan Firebase dan teknologi yang mengarah pada pengelolaan Big Data seperti NoSQL dan MongoDB.

Beberapa teknologi seperti IoT digunakan perusahaannya untuk menjembatani komunikasi data. Salah satunya digunakan untuk memantau keberadaan kapal laut jika sewaktu-waktu memerlukan bantuan.

Terkait Cyber Security, ia mengungkapkan kebutuhan sumber daya manusia yang menguasai sertifikasi jaringan komputer, seperti MTCRE. Selain itu, juga kebutuhan pengembangan NOC, helpdesk, hingga Network Planning.

“Bahkan, seorang helpdesk di tempat kami bisa menyelesaikan troubleshoot tingkat basic. Setidaknya kami tidak perlu cari dari luar Balikpapan untuk mencari pegawai,” ujarnya.

Sementara itu, Asep Irwansyah dari PT. Minergo Systems mengatakan sepakat atas usulan Fathir, agar kampus menyiapkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan industri dan menghilangkan gap.

“Industri sangat dinamis. Jadi, terjadi gap, munculnya stigma lama perusahaan berharap tenaga kerja yang siap guna, bukan siap latih. Makanya, perlu pengalaman sekian tahun. Apakah dari sisi kampus bisa melihat itu?” tuturnya.

Ia mendorong mahasiswa memiliki kompetensi melalui sertifikasi keahlian. Hal ini ditunjang dengan bagaimana mahasiswa melakukan pengembangan diri lewat kompetensi yang dimilikinya.

Hal ini, menurutnya, akan sangat berguna ketika terjadi ketimpangan antara jumlah lulusan dan kebutuhan industri. Perusahaan akan mengutamakan kompetensi dibanding dengan asal lulusan.

Harry Hadi Syahputra menambahkan, pentingnya penguasaan teori maupun praktek tentang blockchain dan aplikasi di berbagai industri saat ini. Termasuk IoT, Quantum Computing, Metaverse dan VR/AR.

(SA/Kontributor)

Humas UM- Mahasiswa Universitas Mulia Balikpapan berhasil menunjukkan dedikasi mereka terhadap pengabdian masyarakat dengan menciptakan sebuah inovasi teknologi berupa alat kontrol penyiram tanaman berbasis Internet of Things (IoT) yang  didampingi oleh Dosen Pengampu mata Kuliah Bapak Muhammad Safi’i, S.Kom., M.Kom sekaligus Kepala Program Studi Informatika, Fakultas Ilmu Komputer pada senin (31/09/2024), bertempat di Batakan , Kecamatan Balikpapan Timur, Kalimantan Timur. Inovasi ini merupakan bagian dari proyek akhir mata kuliah IoT yang diajarkan oleh Muhammad Safi’i, S.Kom., M.Kom.. Alat ini dirancang untuk membantu masyarakat, khususnya petani, dalam mengelola penyiraman tanaman secara efisien dan otomatis.

Alat penyiram tanaman ini bekerja dengan memantau kelembapan tanah dan secara otomatis mengontrol pompa air yang digunakan untuk menyiram tanaman. Dengan integrasi teknologi IoT, alat ini memungkinkan pengguna untuk mengontrol dan memantau kondisi tanaman melalui aplikasi smartphone. Hal ini memberikan kemudahan bagi petani atau pemilik kebun dalam mengelola kebutuhan air tanaman tanpa harus hadir di lokasi kebun. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di kebun milik Bapak Yosep, seorang petani lokal yang menyambut baik kehadiran alat tersebut. Bapak Yosep mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para mahasiswa Universitas Mulia atas inovasi yang telah dibuat. “Dengan adanya alat ini, sangat membantu kami dalam menyiram tanaman. Sekarang waktunya lebih cepat, dan kami tidak perlu repot-repot setiap hari menyiram secara manual,” ujarnya.

Alat penyiram tanaman berbasis IoT ini juga memiliki kemampuan monitoring yang lebih akurat. Dengan sensor yang terhubung langsung ke aplikasi, pengguna dapat memantau kelembapan tanah secara real-time dan menentukan kapan waktu yang tepat untuk menyiram. Ini memungkinkan penggunaan air yang lebih efisien, sehingga tidak hanya memudahkan pekerjaan petani, tetapi juga mendukung praktik pertanian yang ramah lingkungan. Menurut Muhammad Safi’i, S.Kom., M.Kom., inovasi ini menjadi salah satu contoh nyata penerapan teknologi IoT dalam sektor pertanian. “Teknologi IoT memberikan solusi yang praktis untuk masalah sehari-hari, terutama dalam hal pengelolaan sumber daya seperti air. Dengan alat ini, diharapkan petani dapat lebih fokus pada produktivitas tanaman tanpa harus khawatir soal irigasi,” jelasnya.Mahasiswa yang terlibat dalam proyek ini merasa bangga dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Mereka berharap inovasi ini dapat diadopsi oleh lebih banyak petani di wilayah Balikpapan dan sekitarnya. “Kami senang karena alat ini mendapat respons positif dari masyarakat. Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berinovasi,” kata salah satu mahasiswa yang terlibat dalam proyek ini.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini mencerminkan komitmen mahasiswa Universitas Mulia Balikpapan dalam mengaplikasikan ilmu yang mereka pelajari di kampus untuk memberikan dampak nyata di masyarakat. Alat ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk efisiensi dalam sistem irigasi serta mendukung peningkatan hasil pertanian di masa depan.

Humas UM- WN

Sebagian Mahasiswa baru 2024 Fakultas Ilmu Komputer mengikuti PKKMB. Foto: Media Kreatif

Dalam Paduka Mulia 2024 Tingkat Fakultas

UM – Pengenalan Dunia Kampus Universitas Mulia (Paduka Mulia) pada hari kedua khusus diikuti mahasiswa baru yang ada di Fakultas Ilmu Komputer. Kegiatan ini berlangsung di Ballroom Cheng Ho, Selasa (27/8). Pada kesempatan ini, Panca Budi Setiono, alumnus Teknik Informatika hadir berbagi inspirasi dengan mahasiswa baru.

Dekan Fakultas Ilmu Komputer Jamal, S.Kom., M.Kom dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada mahasiswa baru. Kehadiran mahasiswa baru selalu membawa semangat baru.

“Anda telah memilih sebuah langkah penting dalam perjalanan hidup Anda dengan bergabung di sini. Dan kami merasa bangga menjadi bagian dari perjalanan tersebut, dan mengembangkan potensi yang terbaik yang Anda miliki,” ucap Jamal.

Kepada mahasiswa baru, Jamal mengingatkan mahasiswa akan berhadapan dengan dunia teknologi yang terus berkembang dengan sangat cepat.

Untuk itu, selain mengikuti pembelajaran di dalam kelas, mahasiswa juga diharapkan tertib mencari ilmu di luar, terlibat di dalam penelitian dosen, mengikuti kegiatan kemahasiswaan, dan membangun jaringan yang luas.

“Kita semua tahu bahwa di era digital ini, kolaborasi dan inovasi adalah kunci untuk sukses,” kata Jamal.

“Saya juga ingin menekankan pentingnya sikap disiplin, tanggung jawab dan integritas dalam menjalani kehidupan kampus,” tambahnya.

Universitas Mulia, lanjutnya, tidak hanya berkomitmen untuk memberikan pendidikan akademik yang berkualitas, tetapi juga membentuk karakter yang kuat dan siap menghadapi tantangan dunia kerja.

Jamal berharap para mahasiswa dapat menjalani masa-masa kuliah dengan penuh semangat, selalu antusias dan tekad yang kuat.

“Jadikanlah setiap tantangan sebagai peluang untuk belajar dan berkembang. Kami seluruh Civitas Akademika Fakultas Ilmu Komputer siap mendukung dan membimbing kalian untuk meraih sukses,” ujarnya.

Dekan Fakultas Ilmu Komputer Jamal berfoto bersama Kaprodi, narasumber, panitia dan peserta PKKMB. Foto Media Kreatif

Dekan Fakultas Ilmu Komputer Jamal berfoto bersama Kaprodi, narasumber, panitia dan peserta PKKMB. Foto Media Kreatif

Dua orang alumni Informatika Panca Budi Setiono dan Wahyu Nur Alimyaningtyas. Foto: Media Kreatif

Dua orang alumni Informatika Panca Budi Setiono dan Wahyu Nur Alimyaningtyas. Foto: Media Kreatif

Panca Budi Setiono bersama salah seorang peserta PKKMB. Foto: Media Kreatif

Panca Budi Setiono bersama salah seorang peserta PKKMB. Foto: Media Kreatif

Sementara itu, Panca Budi Setiono yang kini bekerja di PT Infomedia Nusantara, Business Service PT Telkom Indonesia, memberikan materi kuliah umum tentang Perkembangan Teknologi Terkini.

“Ngeri ya, kembali ke kampus saya dulu. Tapi, for your information dulu gak semegah ini, dulu… Wah, pokoknya luar biasa,” ujar Panca.

Bagi Panca, momen ini adalah kesempatan untuk pertama kali dirinya berbicara di kampus Universitas Mulia. Seingatnya, dulunya masih berupa kampus kecil dan menumpang bersama sekolah Airlangga.

“Dulu di Gunung Guntur dan di Gunung Pasir. Jadi, kita give applause dulu untuk Universitas Mulia. Keren banget ya,” ujarnya.

Menurutnya, ia mengaku ketinggalan informasi jika dibandingkan generasi mahasiswa saat ini perihal perkembangan teknologi terkini.

I’m quite sure kalau teman-teman masih lebih update daripada kita semua. Karena sekarang sudah masuk ke dalam era digital yang tinggal satu kali klik, kita semua bisa tahu apa yang FYP hari ini. Coba. Siapa yang punya TikTok?” tanya dia.

FYP atau For Your Page adalah laman TikTok yang berisi video hasil dari kurasi algoritma yang sesuai dengan tingkat ketertarikan dan minat pengguna. Fitur FYP memudahkan pengguna menemukan konten maupun kreator yang paling disuka.

Apa itu Fenomena Tech Winter?

Memasuki sesi tanya jawab, ada pertanyaan menarik yang membuat semua orang mungkin tidak banyak tahu. Pasalnya, pertanyaan ini sulit dimengerti oleh banyak mahasiswa baru, bahkan dosen sekalipun.

Pertanyaan ini diajukan oleh Indra Putra Kelana, seorang mahasiswa baru Informatika.

“Pertanyaan saya, kan tadi Ibu Wahyu bilang semakin berkembang industri dan teknologi, maka tenaga IT makin dibutuhkan ya. Nah, terus kalau, misalnya, kejadian seperti itu, tolong jelaskan kenapa belakangan ini malah terjadi fenomena Tech Winter?” tanya Indra.

Winter atau musim dingin, dalam hal ini identik dengan perlambatan semua aktivitas untuk efisiensi sumber daya.

Fenomena Tech Winter adalah fenomena musim dingin dalam dunia teknologi yang ditandai dengan menurunnya nilai investasi, melambatnya pendapatan, dan melakukan sejumlah langkah efisiensi.

Tech Winter juga dikenal sebagai kondisi terjadinya penurunan minat dan investasi dalam sektor teknologi.

Tech Winter inilah yang disebut dengan waktu atau masa ketika banyak perusahaan teknologi gagal dalam mendapatkan investasi sehingga harus melakukan PHK massal dan hiring freeze.

Perusahaan besar seperti Amazon, Google, dan Microsoft telah melakukan PHK massal beberapa waktu yang lalu.

Di Indonesia, perusahaan startup berbasis teknologi seperti Zenius, JD.id, dan Pegi-pegi, dan yang terbaru unicorn eFishery juga melakukan hal yang sama pada Juli bulan lalu.

Meski demikian, Tech Winter bukanlah tanpa kepastian solusi. Faktanya, dengan menerapkan strategi yang tepat, masih banyak perusahaan yang mampu bertahan, bahkan berkembang di masa seperti ini.

Dengan menggabungkan strategi investasi bijak, evaluasi bisnis model, penghematan cerdas, dan rekrutmen selektif, perusahaan mampu melewati masa-masa sulit dan menjadi perusahaan yang lebih kuat dan berkembang.

(SA/Kontributor)