Tag Archive for: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Balikpapan, 27 Oktober 2025 – Sebagai wujud komitmen dalam meningkatkan mutu akademik dan mendorong lahirnya karya ilmiah berkualitas, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulia menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Pedoman Skripsi dan Pelatihan Penulisan Tugas Akhir bertema “Menulis Skripsi dengan Efektif, Ilmiah, dan Sesuai Pedoman”, pada Sabtu, 25 Oktober 2025.

Kegiatan ini diikuti oleh 109 mahasiswa Program Studi Manajemen yang akan memasuki tahap penyusunan skripsi pada semester berjalan. Melalui kegiatan ini, program studi berupaya memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap mekanisme dan ketentuan akademik yang berlaku, sekaligus memberikan panduan praktis agar mahasiswa mampu menulis skripsi dengan sistematis, efektif, dan sesuai kaidah ilmiah universitas.

Ketua Program Studi Manajemen, Dr. Pudjiati, S.E., M.M., saat memaparkan materi Sosialisasi Pedoman Skripsi dan Pelatihan Penulisan Tugas Akhir di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulia.

Acara dibuka secara resmi oleh Ketua Program Studi Manajemen, Dr. Pudjiati, S.E., M.M., yang dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis dalam memastikan kesiapan mahasiswa menempuh tahap akhir studi. Ia menekankan, penulisan skripsi bukan semata kewajiban administratif untuk meraih gelar sarjana, melainkan bentuk kontribusi ilmiah mahasiswa dalam memperkaya khasanah pengetahuan di bidang manajemen dan memperkuat reputasi akademik Universitas Mulia.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin membangun kesadaran bahwa skripsi adalah bentuk ekspresi ilmiah yang mencerminkan kualitas berpikir dan integritas akademik mahasiswa Universitas Mulia,” ujar Dr. Pudjiati.

Suasana pelatihan, para mahasiswa Program Studi Manajemen dengan antusias menyimak pemaparan narasumber mengenai pedoman penulisan skripsi.

Dalam kegiatan tersebut, narasumber yang merupakan dosen pembimbing senior memaparkan sejumlah materi penting mengenai pedoman terbaru penulisan skripsi, mulai dari struktur karya ilmiah, teknik sitasi, metodologi penelitian, hingga prosedur pengajuan proposal dan pelaksanaan sidang akhir. Selain sosialisasi pedoman, mahasiswa juga mendapatkan pelatihan penulisan tugas akhir, dengan fokus pada penyusunan latar belakang penelitian, rumusan masalah, dan tinjauan pustaka.

Suasana kegiatan berlangsung interaktif dengan antusiasme tinggi dari peserta. Melalui sesi diskusi dan tanya jawab, mahasiswa memperoleh kesempatan untuk mengonsultasikan berbagai kendala yang dihadapi dalam penyusunan skripsi dan menerima arahan langsung dari para dosen narasumber.

Kegiatan ini mencerminkan kesungguhan Universitas Mulia dalam membangun tradisi akademik yang menumbuhkan ketelitian ilmiah, etos riset, dan tanggung jawab intelektual di kalangan mahasiswa. Melalui berbagai pelatihan dan pendampingan akademik, universitas berupaya menanamkan budaya menulis ilmiah sebagai ciri keunggulan lulusan yang berpikir kritis, metodologis, dan berintegritas.

Foto bersama Ketua Program Studi, dosen, dan peserta usai kegiatan Sosialisasi Pedoman Skripsi dan Pelatihan Penulisan Tugas Akhir di Universitas Mulia.

Diharapkan, mahasiswa Program Studi Manajemen mampu menghasilkan karya ilmiah yang tidak hanya memenuhi standar akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan masyarakat. (YMN)

Balikpapan, 20 Oktober 2025—Sebagai perwujudan kepedulian terhadap pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan, mahasiswa Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mulia Balikpapan melaksanakan kegiatan penanaman 100 bibit mangrove di kawasan Direktorat Polisi Air dan Udara (Polairud) Polda Kalimantan Timur, pada Sabtu (18/10).

Kegiatan yang mengusung tema “Manajemen Peduli Lingkungan” ini merupakan hasil kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi dan aparat penegak hukum dalam mendukung upaya konservasi ekosistem laut dan pesisir. Kolaborasi tersebut mencerminkan sinergi strategis antara dunia akademik dan praktisi lapangan dalam mewujudkan tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Kaprodi Manajemen Universitas Mulia, Dr. Pudjiati, S.E., M.M., memimpin langsung mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis dalam kegiatan penanaman 100 bibit mangrove di kawasan Direktorat Polisi Air dan Udara (Polairud) Polda Kalimantan Timur, Sabtu (18/10).

Ketua Program Studi Manajemen, Dr. Pudjiati, S.E., M.M., dalam keterangannya menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang sebagai media pembelajaran karakter sekaligus implementasi nilai-nilai keberlanjutan bagi mahasiswa. Menurutnya, mahasiswa perlu memiliki kesadaran ekologis dan rasa tanggung jawab sosial yang tinggi sebagai calon pemimpin masa depan.

“Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan memahami bahwa ilmu manajemen tidak semata-mata berkaitan dengan aspek bisnis dan profitabilitas, tetapi juga dengan pengelolaan sumber daya alam dan sosial secara berkelanjutan. Penanaman mangrove ini memberikan pengalaman langsung bagi mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga keseimbangan ekosistem,” ujar Dr. Pudjiati.

Foto bersama civitas akademika Universitas Mulia dan jajaran Polairud Polda Kalimantan Timur di gerbang utama kawasan Polairud, Sabtu (18/10), sesaat sebelum kegiatan penanaman bibit mangrove dimulai.

Dari pihak Polairud Polda Kalimantan Timur, Wendy Eka Saputra, S.H., selaku PS. Kanit 2 Si Binmas Air Dit Polairud, memberikan apresiasi atas keterlibatan mahasiswa Universitas Mulia dalam kegiatan pelestarian lingkungan. Ia menilai kolaborasi lintas lembaga seperti ini penting dalam membangun kesadaran publik terhadap pentingnya menjaga ekosistem laut dan wilayah pesisir.

Momen kebersamaan civitas akademika Universitas Mulia dan aparat Polairud Polda Kaltim di kawasan pesisir Polairud, Sabtu (18/10), diambil sesaat sebelum dimulainya kegiatan penanaman bibit mangrove.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif yang dilakukan mahasiswa Universitas Mulia. Sinergi antara akademisi dan aparat kepolisian merupakan langkah positif untuk menumbuhkan budaya peduli lingkungan di kalangan generasi muda,” ungkapnya.

Penanaman dilakukan di wilayah pesisir yang tergolong rawan abrasi. Selain melakukan kegiatan tanam, para peserta juga memperoleh materi edukatif mengenai fungsi ekologis mangrove, termasuk peranannya dalam menahan abrasi pantai, menjaga habitat biota laut, serta mendukung penyerapan karbon yang berkontribusi terhadap mitigasi perubahan iklim.

Lebih lanjut, Dr. Pudjiati menegaskan bahwa kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya Universitas Mulia dalam mengimplementasikan visi “Green and Sustainable Campus.” Ia berharap kegiatan serupa dapat menumbuhkan jiwa kepemimpinan hijau (green leadership) dan memperkuat kesadaran mahasiswa akan pentingnya prinsip People, Planet, and Profit dalam praktik manajemen modern.

“Keberhasilan seorang manajer di masa depan tidak hanya diukur dari kemampuannya mengelola sumber daya ekonomi, tetapi juga dari sejauh mana ia mampu menjaga keseimbangan antara keuntungan, kemanusiaan, dan kelestarian lingkungan,” tutupnya.

Foto bersama di atas jembatan kawasan Direktorat Polisi Air dan Udara (Polairud) Polda Kalimantan Timur, Sabtu (18/10), menjadi penutup kegiatan penanaman mangrove sebagai simbol komitmen bersama dalam menjaga kelestarian ekosistem pesisir.

 

Melalui kegiatan ini, Universitas Mulia menunjukkan komitmen akademiknya dalam mengintegrasikan pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) dengan nilai-nilai keberlanjutan lingkungan, sekaligus memperkuat peran mahasiswa sebagai agen perubahan dalam mewujudkan masyarakat yang peduli terhadap kelestarian alam. (YMN)

 

Balikpapan, 14 Oktober 2025 – Di tengah meningkatnya minat generasi muda terhadap investasi digital, MNC Sekuritas menilai pentingnya membangun kebiasaan investasi yang berbasis pengetahuan dan bukan sekadar mengikuti tren sesaat. Hal itu disampaikan oleh Surya Darma Hakim, PIC MNC Sekuritas Cabang Balikpapan, dalam wawancara usai kegiatan Kuliah Umum Pasar Modal 2025 di Universitas Mulia, Selasa (14/10).

Surya menuturkan, profil investor muda di Balikpapan dan sekitarnya menunjukkan perkembangan positif. Antusiasme tinggi terlihat tidak hanya di kalangan mahasiswa, tetapi juga pelajar SMA dan SMK yang mulai tertarik menjadikan saham sebagai sarana belajar bisnis dengan modal kecil. “Anak muda sekarang tidak lagi melihat investasi sebagai sesuatu yang eksklusif. Mereka ingin terlibat, belajar, dan mencoba sejak dini,” ujarnya.

Surya Darma Hakim, PIC MNC Sekuritas Cabang Balikpapan, saat memberikan pemaparan materi dalam Kuliah Umum Pasar Modal 2025 di Universitas Mulia.

Namun, ia mengingatkan bahwa di balik semangat itu terdapat kesalahan umum yang kerap dilakukan investor pemula, terutama mahasiswa. Banyak yang terjun ke pasar modal tanpa memahami risiko, hanya karena ikut-ikutan atau tergoda tren media sosial. “Ada yang trading hanya karena ramai. Padahal tanpa bekal ilmu, risiko kehilangan modal sangat besar,” tegasnya.

Untuk menekan perilaku spekulatif semacam itu, MNC Sekuritas bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) Kaltim aktif melakukan sosialisasi dan edukasi, termasuk melalui kegiatan di kampus. Surya menekankan bahwa edukasi pasar modal harus dilakukan bertahap agar mahasiswa memahami perbedaan antara trading dan investing serta mampu mengelola risiko dengan rasional.

Menurutnya, kebiasaan investasi tidak bisa dibangun secara instan. “Kalau mau investasi jadi budaya, lakukan terus menerus. Konsisten. Dari hal kecil,” katanya. Melalui program GEMESIN (Gemar Menabung Saham Indonesia), MNC Sekuritas mendorong masyarakat untuk mulai berinvestasi dari nominal kecil — bahkan Rp100 ribu per bulan — sebagai langkah awal menuju kebebasan finansial yang berkelanjutan.

Lebih lanjut, ia menilai kampus memiliki peran penting dalam membentuk pola pikir investasi yang cerdas. Kurikulum yang memuat materi pasar modal, ditambah peran Galeri Investasi BEI, dapat menjadi ruang praktik langsung bagi mahasiswa. “Mahasiswa bisa belajar teori sekaligus praktik. Dari situ mereka terbiasa berpikir rasional, bukan emosional, dalam mengambil keputusan investasi,” jelasnya.

Tantangan terbesar, lanjutnya, justru datang dari pola pikir “cepat kaya” yang tumbuh subur di kalangan muda. Surya menyebut fenomena FOMO (fear of missing out) sebagai hambatan utama dalam membangun disiplin investasi jangka panjang. “Banyak yang ingin hasil besar dalam waktu singkat. Ini yang perlu diluruskan melalui edukasi berulang. Aset besar itu dibangun sedikit demi sedikit, bukan dari spekulasi,” tuturnya.

Dalam menjalankan perannya, MNC Sekuritas tidak hanya menjadi perantara transaksi saham, tetapi juga pelindung bagi investor muda agar terhindar dari risiko dan penipuan digital. Edukasi diberikan secara berkelanjutan, baik melalui Galeri Investasi BEI, kunjungan ke kampus, maupun berbagai platform digital seperti YouTube, Instagram, TikTok, dan media sosial lainnya. “Kami ingin investor belajar secara mandiri, tumbuh menjadi investor yang bijak, aman, dan berkelanjutan,” ujarnya.

Suasana antusias peserta saat Surya Darma Hakim, PIC MNC Sekuritas Cabang Balikpapan, menyampaikan materi tentang investasi cerdas dan pengenalan pasar modal.

Surya juga mengungkapkan bahwa MNC Sekuritas tengah menyiapkan kerja sama tiga pihak dengan Universitas Mulia dan BEI Kaltim untuk membentuk Galeri Investasi Kampus Universitas Mulia. Melalui program ini, mahasiswa akan mendapatkan pelatihan berkelanjutan, pendampingan praktikum pasar modal, serta kesempatan membangun jejaring dengan pelaku industri keuangan.

Ia mengaku optimistis dengan potensi mahasiswa Akuntansi Universitas Mulia yang menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti Sekolah Pasar Modal tahap awal. “Saya melihat semangatnya luar biasa. Mereka cepat menangkap konsep dan punya keinginan kuat untuk maju. Kalau ini dijaga, saya yakin mereka akan jadi investor muda yang sukses,” ucapnya.

Di akhir wawancara, Surya menyampaikan pesan sederhana namun kuat kepada mahasiswa. “Mahasiswa hari ini adalah investor dan pemimpin ekonomi masa depan. Jangan tunggu lulus untuk mulai cerdas finansial. Mulailah sekarang, sekecil apa pun langkahnya. Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?” katanya menutup perbincangan. (YMN)

 

Balikpapan, 14 Oktober 2025 – Universitas Mulia menggelar Kuliah Umum Pasar Modal 2025 dengan tema “Investasi Cerdas, Masa Depan Berkualitas: Menumbuhkan Minat dan Pengetahuan Pasar Saham di Kalangan Mahasiswa Universitas Mulia”, Selasa (14/10/2025) pagi, bertempat di Ballroom Cheng Hoo Universitas Mulia.

Kegiatan ini diawali dengan pelantikan Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) Universitas Mulia periode 2025–2026, kemudian dilanjutkan dengan kuliah umum menghadirkan dua narasumber dari dunia pasar modal, yakni Aldila Bandaro, Deputi Kepala Wilayah Bursa Efek Indonesia Kalimantan Timur, dan Surya Darma Hakim, PIC PT MNC Sekuritas Balikpapan.

Mewakili Rektor, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya, Wibisono Wibisono, S.E., M.T.I., dalam sambutannya menekankan pentingnya memanfaatkan kemudahan teknologi di era digital secara bijak dan produktif. Ia mengajak mahasiswa untuk bersyukur karena hidup di masa yang penuh kemudahan, di mana akses informasi dan peluang belajar terbuka sangat luas.

“Mahasiswa hari ini hidup di era dengan banyak kemudahan. Dulu, mahasiswa tahun 80-an harus mengetik skripsi dengan mesin ketik. Era 90-an sudah mulai menggunakan komputer. Tahun 1996, internet baru masuk Kalimantan Timur, dan Balikpapan adalah kota pertama yang memiliki ISP. Sekarang, cukup buka ponsel, semuanya bisa diakses dengan mudah,” tutur Wibisono.

Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Universitas Mulia, Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I., saat memberikan sambutan pada kegiatan Kuliah Umum Pasar Modal 2025 di Ballroom Cheng Hoo, Selasa (14/10).

Beliau kemudian menelusuri perjalanan generasi akademik dari masa ke masa — mulai dari era mesin ketik, kemunculan komputer dan internet, hadirnya mesin pencari seperti Yahoo dan Google, hingga kini memasuki era Artificial Intelligence (AI).

“Kalau dulu search engine hanya membantu mencari informasi, kini AI bisa membantu berpikir dan bahkan mengambil keputusan. Tapi ini pisau bermata dua — bisa meningkatkan kecerdasan mahasiswa, tapi juga bisa menurunkannya jika disalahgunakan. AI bisa mematikan kreativitas kalau mahasiswa terlalu bergantung padanya,” tegasnya.

Menurutnya, kemajuan teknologi seharusnya tidak membuat mahasiswa malas berpikir, melainkan menjadi alat bantu untuk meningkatkan daya nalar, kreativitas, dan efisiensi belajar.

Memasuki pembahasan inti, Wibisono mengaitkan tema kuliah umum dengan realitas ekonomi digital saat ini. Ia menjelaskan bahwa aktivitas perdagangan saham di pasar modal sejatinya merupakan bentuk modern dari kegiatan berdagang tradisional, hanya saja dilakukan melalui teknologi.

“Dulu berdagang itu harus punya tempat, menata barang, mengangkut dagangan. Sekarang, cukup di depan komputer sudah bisa stock trading. Ini bukan judi, karena bukan menebak angka. Ini sama seperti berdagang di pasar — memilih mana yang memberi keuntungan terbaik,” jelasnya.

Sebagai contoh menarik, Wibisono menuturkan logika sederhana agar mahasiswa lebih memahami makna kepemilikan saham.

“Kalau kalian setiap hari pakai pasta gigi Pepsodent, berarti kalian menggunakan produk Unilever. Bayangkan kalau kalian punya saham Unilever, itu artinya kalian memakai produk dari perusahaan kalian sendiri,” ujarnya disambut tawa dan tepuk tangan peserta.

Melalui contoh tersebut, Wibisono ingin menanamkan kesadaran bahwa investasi bukan sekadar mencari keuntungan, tetapi juga bentuk partisipasi dalam ekosistem ekonomi yang produktif. Ia mendorong mahasiswa untuk belajar berinvestasi sejak dini dengan disiplin dan konsisten.

“Belajarlah dari skala kecil. Kalau kalian bisa konsisten profit 2% per hari, dari modal 1 juta itu hanya 20 ribu. Tapi kalau nanti modal kalian 100 juta, hasilnya bisa 2 juta per hari. Yang penting adalah belajar dengan baik dan konsisten,” pesan beliau.

Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan fakultas, dosen, serta ratusan mahasiswa dari Program Studi Akuntansi dan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulia. Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami dunia pasar modal secara lebih mendalam dan menumbuhkan budaya investasi yang cerdas, etis, dan produktif. (YMN)

Dari kiri Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono, Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, Bagian Keuangan Eliyani, Rektor Dr. Muhammad Rusli. Di belakang, tengah Dr. Ivan Armawan beserta jajaran dan Kaprodi di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Rabu (11/1). Foto: Media Kreatif

UM – Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Dr. Ivan Armawan mempresentasikan beberapa program kerja tahun 2023 di hadapan Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi dan Rektor Dr. Muhammad Rusli. Presentasi berlangsung di Ruang Eksekutif Universitas Mulia, Rabu (11/1).

Tampak Ivan Armawan bersama jajarannya didampingi ketua program studi di bawah naungan FEB, antara lain Ketua Program Studi Manajemen Irfan Ananda Pratama, Ketua Program Studi Akuntansi Alan Purba Smith, Program Studi D3 Manajemen Industri Sumardi dan Ketua Program Studi D3 Administrasi Perkantoran Isti Prabawani.

Pada kesempatan tersebut, Ivan mendorong seluruh Program Studi di lingkungan FEB menyiapkan diri untuk meningkatkan akreditasi berdasarkan Lembaga Akreditasi Mandiri Program Studi Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi (LAM EMBA).

“Yang kemarin (pembahasan) lebih ke arah format LAM EMBA untuk penyesuaian program kerja dan RKAT (Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan),” tutur Ivan.

Menurutnya, masing-masing Prodi menggunakan format yang diambil berdasarkan Asesmen Kecukupan LAM EMBA dan Target Poin diambil dari Matrik BANPT atau Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.

“Format RKAT disesuaikan dengan program kerja yang disusun berdasarkan indikator Asesmen Kecukupan dari LAM EMBA, sedangkan poin targetnya mengacu pada Matrik BANPT,” terang Ivan.

Ketika ditanya apa saja program unggulan FEB, Ivan mengatakan bahwa ada beberapa yang hendak dilaksanakan di tahun 2023 ini. Di antaranya adalah Pelatihan Persiapan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang akan dibuka Kemendikbudristek RI mendatang.

Program berikutnya, FEB direncanakan akan menggelar program yang diberi nama GALAKSIA, yakni Galeri Aksi Seni dan Ilmiah yang dapat diikuti mahasiswa. Juga direncanakan akan mendirikan dan membina Komunitas Edukasi Bisnis (EDUBIS).

Selain itu, ada pula Program HIMA Bimbingan Perpajakan (BIJAK), yakni program yang berjalan bersama dengan Kantor Wilayah DJP Kalimantan Timur. Kemudian juga ada Program Bursa Kerja dan Technopreneur Expo (T-Rex).

Terkait dengan peningkatan kualitas pendidikan di program studi masing-masing, Ivan mengatakan tengah mengusulkan rekrutmen Dosen berlatar pendidikan yang linier dengan program studi masing-masing.

(SA/Puskomjar)

Alan Smith Purba, S.E., M.Ak dosen Program Studi Akuntansi S1 Universitas Mulia saat berbicara bersama Windayani dalam sesi UM Talk, Senin (30/5). Foto: UM TV

UM – Program Studi Akuntansi S1 Universitas Mulia menjadi pilihan yang menarik tahun ini bagi calon mahasiswa baru. Pasalnya, mulai tahun ini pula telah mendapatkan Akreditasi Baik dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) Perguruan Tinggi (PT). Beberapa keunggulan program studi ini pun dipaparkan oleh salah dosennya, Alan Smith Purba, S.E., M.Ak. Seperti apa?

“Okey, ilmu Akuntansi itu tidak melulu terkait dengan angka, tapi ilmu yang mengatur soal yang ‘berbau’ keuangan,” tutur Alan mengawali ceritanya.

Sarjana Ekonomi lulusan Universitas Mulawarman Samarinda dan Magister Akuntansi Universitas Brawijaya ini menerangkan bagaimana ilmu Akuntansi sebenarnya selama ini telah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.

“Contoh nih, Mbaknya sedang berada di cafe dan melihat menu-menu makanan dengan daftar harganya. Pasti kita akan memilih mana menu yang sesuai dengan uang yang ada di kantong kita. Nah, itu dasarnya ilmu Akuntansi,” ujarnya menerangkan.

Menurutnya, apabila seseorang mencari arti kata Akuntansi, maka akan ditemukan Akuntansi adalah pencatatan, penggolongan keuangan, transaksi, pelaporan.

“Tapi sebenarnya Akuntansi adalah suatu kejadian, catatan keuangan yang menambah value. Jadi ketika tadi di cafe tadi ada value yang bertambah. Value dari cafe bertambah pemasukan, value dari pembeli kesenangan, lebih semangat belajar, bekerja. Itu kan value,” ujarnya.

Ketika dirinya ditanya apa saja perbedaan Program Studi Akuntansi dibanding di perguruan tinggi lain, menurutnya, motto Global Technopreneurship Campus dan berbasis Teknologi Informasi menjadi keunggulan yang dimiliki Universitas Mulia.

“Nah, di sini kita akan belajar Akuntansi Digital, yang mana berbasis teknologi,” ungkapnya. Menurutnya, di sini mahasiswa akan dibekali dengan bekal dan persiapan memasuki Industri 4.0.

Saat ini, terangnya, mahasiswa tidak hanya mempelajari Akuntansi yang diterapkan pada perusahaan-perusahaan kecil maupun perusahaan besar saja. “Kita nanti juga akan mempelajari perusahaan Startup, perusahaan rintisan. Banyak kan sekarang ini?” ujarnya.

Dirinya yakin saat ini banyak orang yang memasang aplikasi E Commerce atau aplikasi penjualan elektronik.

“Nah, di situ kita mempelajari, bagaimana Akuntansinya, bagaimana pencatatannya. Sedangkan dia (E Commerce tersebut) tidak menjual produknya, hanya sebagai wadah saja. Bagaimana prosesnya? Itu yang akan kita pelajari di Akuntansi,” tuturnya kepada Windayani, moderator UM Talk.

“Bagaimana kita mempelajari keuangan teknologinya, bagaimana kita mempelajari keuangan berbasis teknologi, itu yang akan kita pelajari,” ungkapnya panjang lebar. Selain itu, juga akan mempelajari tentang Akuntansi Perpajakan.

Lebih lanjut tentang seputar Program Studi Akuntansi Universitas Mulia, ikuti penjelasan Alan Smith Purba di video ini.

(SA/PSI)

Foto bersama peserta Yudisium Tahun 2021. Foto: Media Kreatif

UM – Fakultas Ilmu Komputer dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulia menggelar Rapat Yudisium Sarjana dan Diploma Tahun 2021. Rapat Yudisium mengikuti protokol kesehatan ketat, bertempat di Aula Kampus Cheng Ho Kampus Utama Balikpapan dan Kampus PSDKU Samarinda, Selasa (31/8).

Rektor DR. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. mengatakan bahwa bersyukur mahasiswa mampu menyelesaikan studinya di tengah keterbatasan akibat pandemik Covid-19. Rektor mengungkapkan kebanggaannya sejumlah mahasiswa telah bekerja sesuai dengan kompetensinya.

Di antara peserta Yudisium tersebut ada yang sudah bekerja sesuai dengan program pendidikan selama belajar di Universitas Mulia. “Saya bangga banyak lulusan yang sudah bekerja, bahkan sesuai dengan kompetensi mereka,” tutur DR. Agung Sakti Pribadi.

Meski demikian, Rektor mengingatkan agar para lulusan tidak berpuas diri dan merasa dirinya selesai seiring dengan selesainya prosesi wisuda dan mendapatkan ijazah Sarjana nanti.

“Saya berpesan agar kalian tetap belajar dan meningkatkan kompetensi di tempat kerja,” tuturnya. Hal ini diungkapkan mengingat perkembangan ilmu pengetahuan, permasalahan sosial, sains dan data serta perkembangan teknologi terus mengalami peningkatan yang sangat pesat.

Nadya, salah satu peserta Yudisium dari Program Studi Informatika ini berhasil menyelesaikan kuliah sambil bekerja. Ketika dihubungi media ini, ia mengatakan bahwa dirinya bersyukur telah berhasil menyelesaikan pendidikan S1 dengan baik. “Rasa senang dan bangga bisa menjadi bagian dari lulusan Universitas Mulia,” tuturnya.

Bukan tanpa alasan, menjalani kuliah sambil bekerja bukanlah perkara mudah bagi kebanyakan orang. Namun di sinilah ia mampu belajar menempa diri bagaimana mengelola waktu, terus berusaha mengasah keahlian, menyelesaikan tanggung jawab sekaligus belajar berinteraksi dengan berbagai macam karakter, baik berinteraksi dengan orang-orang di tempatnya bekerja, dengan sesama teman, hingga berinteraksi dengan dosen maupun staf administrasi.

Tak heran, dengan beban yang begitu banyak, pada akhirnya selesai juga meski dengan waktu studi yang tidak sebentar.

“Rasa lelah selama ini terbayarkan karena saya kuliah malam dan kerja di pagi hari, tapi saya bangga bisa tetap fokus mengikuti perkuliahan dengan dukungan dan doa dari kedua orang tua saya,” tutur Nadya usai mengikuti Yudisium.

Rektor Universitas Mulia DR. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. saat mengawali sambutan Rapat Yudisium sesi pertama di Aula Kampus Cheng Ho, Selasa (31/8). Foto: Media Kreatif

Rektor Universitas Mulia DR. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. saat mengawali sambutan Rapat Yudisium sesi pertama di Aula Kampus Cheng Ho, Selasa (31/8). Foto: Media Kreatif

Foto bersama sebagian peserta Yudisium Tahun 2021. Foto: Media Kreatif

Foto bersama sebagian peserta Yudisium Tahun 2021. Foto: Media Kreatif

Foto peserta Yudisium Tahun 2021. Foto: Media Kreatif

Foto peserta Yudisium Tahun 2021. Foto: Media Kreatif

Foto peserta Yudisium Tahun 2021. Foto: Media Kreatif

Foto peserta Yudisium Tahun 2021. Foto: Media Kreatif

Rapat Yudisium hari itu digelar dalam tiga kali sesi untuk menghindari kerumunan dan menjaga protokol kesehatan. Usai mengikuti Rapat Yudisium, lulusan akan menjalani Prosesi Wisuda yang akan digelar dalam waktu satu bulan ke depan. Lulusan yang akan mengikuti Wisuda diharapkan mempersiapkan diri.

Yudisium merupakan bagian akhir dari kegiatan akademik terkait penerapan nilai dan kelulusan mahasiswa dari seluruh kegiatan akademik. Yudisium juga mengumumkan nilai kepada mahasiswa sebagai proses penilaian akhir dari seluruh mata kuliah yang telah diambil mahasiswa dan penetapan nilai dalam transkrip akademik.

Keputusan kelulusan setelah menempuh studi selama jangka waktu tertentu ditetapkan oleh pejabat berwenang yang dihasilkan dari keputusan Rapat Yudisium. Rapat Yudisium diselenggarakan oleh Senat Fakultas. Keputusan Yudisium dinyatakan dengan keputusan Dekan Universitas Mulia.

Sedangkan Wisuda merupakan tanda pengukuhan atas selesainya studi. Prosesi Wisuda berisi pelantikan melalui Rapat Senat Terbuka Universitas Mulia. Prosesi Wisuda dipimpin Rektor dan diikuti oleh semua lulusan program studi dari beberapa Fakultas yang ada di Universitas Mulia.

(SA/PSI)

UM– Mengusung Tema “Perlindungan Hak Tenaga Kerja dan Kewajiban Pemberi Kerja” Program Studi (Prodi) S1 Manajemen Universitas Mulia Balikpapan kembali menggelar webinar dengan menghadirkan narasumber dari BPJS Ketenagakerjaan.

Dengan menghadirkan pakar dibidang ketenagakerjaan, Universitas Mulia ingin menjawab semua permasalahan yang sedang ramai dibahas di masyarakat saat ini. Dalam webinar yang digelar pada Sabtu, 06 Maret ini, hadir Kepala Bidang Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan (BPJS-TK) Kota Balikpapan, Murniati.

Kaprodi S1 Manajemen Universitas Mulia, Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd, M.Pd mengatakan, tema ini diangkat karena selain mahasiswa Universitas Mulia banyak yang berstatus pekerja dan magang. Selain itu perlindungan terhadap tenaga kerja merupakan hal yang paling utama untuk diketahui bila seseorang memasuki dunia kerja.

“Tema yang kita diangkat ini memang sedang ramai dibahas, dimana di Universitas Mulia juga banyak yang pekerja dan juga berstatus magang, maka mereka perlu belajar dari sumbernya langsung, tentang hak-hak pekerja. Maka kita hadirkan Ibu Murniati ini,” kata Linda Fauziyah.

Dalam pemaparannya kata Linda, Ibu Murni banyak menjelaskan terkait jaminan apa saja yang harus dimiliki para pekerja dan apa saja manfaatnya, hingga kerugian apa saja yang didapat bila pekerja tidak dilindungi. Ia juga, katanya, banyak menunjukkan kasus-kasus yang ada di Balikapapan. Dimana akhirnya para mahasiswa sadar akan pentingnya jaminan sosial sehingga membuat mereka langsung ikut memilih bergabung dengan BPJS Ketenagakerjaan secara mandiri.

Dan karena antusiasme mahasiswa Universitas Mulia yang sangat tinggi ini pula, kata Linda, maka Ibu Murni pun menawarkan kerjasama kepada mahasiswa untuk ikut menjadi Agen Perisai yang tugasnya mensosialisasikan program-program BPJS Ketenagakerjaan kepada masyarakat agar sadar akan pentingnya jaminan sosial bagi para pekerja. “Jadi mahasiswa Universitas Mulia akan menjadi kepanjangan tangan dari BPJS Ketenagakerjaan,” ungkap Linda.

Pihaknya pun, katanya, sudah secara resmi melakukan penandatanganan kerjasama. Dimana BPJS Ketenagakerjaan akan memberikan pelatihan khusus untuk para mahasiswa sebagai Agen Perisai. “Dan saat ini saya juga sudah mulai mendata berapa banyak mahasiswa yang ingin bergabung menjadi Agen Perisai ini,” ujarnya.

Selain kerjasama terkait program tersebut, sebut Linda, pihaknya dengan BPJS Ketenagakerjaan secara meluas juga bekerjasama terkait Tri Dharma Perguruan Tinggi, mulai dari Pengajaran, seperti menjadi pemateri di webinar atau kuliah umum untuk pengembangan SDM, kemudian penelitian dan juga pengabdian masyarakat. “Untuk pengabdian masyarakat inilah, mahasiswa dapat ikut mensosialisasikan program BPJS Ketenagakerjaan ke masyarakat. Dan mahasiswa juga bisa melakukan penelitian dimana BPJS Ketenagakerjaan sangat terbuka menerima mahasiswa kami,” sebutnya.

“Ibu Murni sangat mengapresiasi program yang dijalankan Universitas Mulia karena sangat peduli dengan pengembagan SDM, melalui pelatihan yang diberikan kepada mahasiswa khususnya tentang program BPJS Ketenagakerjaan, karena mahasiswa ini akan masuk di dunia kerja. Dan Universitas Mulia sangat paham apa yang dibutuhkan oleh mahasiswa karena belajarnya pun dapat secara langsung dengan para pakar atau praktisi,” tambahnya.

Terkait webinar, tambah Linda, pihknya akan semakin gencar menggelar secara rutin. “Kedepan, agenda webinar ini akan kita buat secara rutin setiap bulan dengan tema yang berbeda dan dengan narasumber yang juga berbeda. Para pakar atau praktisi dibidangnya. Karena di Universitas Mulia ini kita juga memiliki konsentrasi Business Innovation and Management, jadi dengan menghadirkan para pakar kita bisa menciptakan inovasi yang bisa dikembangkan mahasiswa dan meningkatkan pemahaman mereka diberbagai bidang khususnya,” lanjutnya.  

Sementara itu, dilain pihak, Murniati mengatakan, pada dasarnya ujung dari muara para siswa dan mahasiswa bersekolah maupun kuliah dalah untuk bekerja. Dimana selama ini yang diketahui oleh para pekerja khususnya yang baru akan bekerja selain tugas pekerjaan adalah menerima gaji. Sementara kita tidak tahu hak-hak apa saja yang bisa didapatkan oleh seorang calon pekerja bila sudah resmi masuk disebuah perusahaan.

“Harusnya kita tahu lebih dulu apa saja hak yang akan kita dapatkan bila nanti kita sudah bekerja. Salah satunya yang sangat penting harus kita pahami adalah hak perlindungan Jaminan Sosial. Dimana jaminan sosial ini meliputi jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan pensiun hingga jaminan hari tua ketika kelak kita sudah tidak bisa bekerja. Maka saat memasuki dunia kerja, kita harus sudah mengetahui hak-hak apa saja yang bisa didapatkan saat bekerja,” ungkapnya.

Ia pun meminta para mahasiswa khususnya yang sudah bekerja untuk dari sekarag mengawal tempat kerjanya masing-masing. “Lihat di BPJS TK, ketahui semua apakah perusahaan membayar lancar apa tidak, upahnya lancar apa tidak. Kawal ini agar perusahaan bisa tertib administrasi dan peduli terhadap para pekerja,” katanya.

Ia pun menegaskan, bahwa Jaminan Sosial untuk para pekerja adalah kebutuhan utama, karena bila pekerja mengalami kecelakaan kerja, akan memerlukan biaya yang pastinya besar. “Jangan berpikir ini kebutuhan yang kesekian, karena ini menyagkut masa depan kita sendiri. Kesehatan pun juga sebagai kebutuhan utama, hingga jaminan hari tua pun sama. Maka sebagai pekerja kita sangat harus punya. Bahkan mahasiswa pencinta alam pun perlu mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan,” terangnya.

Dalam closing statementnya pun, dia menyebut, tidak akan ada keadila sosial bila tidak memiliki Jaminan Sosial. “Kita tidak akan sejahtera bila tidak memiliki jaminan sosial. Jaminan sosial adalah hal yang sangat penting dalam kehiduapan kita, baik sebagai pekerja maupun sebagai warga negara Indonesia. Dimana pemerintah sudah meyiapkan jaminan sosial baik dari BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Maka mari berpikirlah cerdas untuk masa depan kita, dan untuk warisan bagi kelurga kita atau hingga masa tua kita. Utamakan keselamatan kerja dan pelindunganya adalah jaminan sosial,” pesannya. (mra)