BALIKPAPAN- Mahasiswa Universitas Mulia (UM) Balikpapan kembali menorehkan prestasi di tingkat kota. Kali ini melalui ajang Pertamina Innovation Project yang berlangsung di Hotel Blue Sky pada 6 Juni lalu.

Dimana JaKa Team yang terdiri dari tiga mahasiswa Program Studi Informatika berhasil masuk dalam grand final bersama tim dari Institut Teknologi Kalimantan (ITK) dan meraih juara ke empat.

Diketahui dalam ajang itu ada sebanyak 174 tim dari 10 kampus di Balikpapan yang mendaftar dan ada sebanyak 88 tim yang mengirimkan proposal inovasinya. Pertamina kemudian melakukan seleksi untuk memilih 10 tim guna mempresentasikan ide inovasi mereka. Dimana dari 10 tim yang telah mempresentasikan idenya kepada dewan juri terpilih 5 tim untuk mengimplementasikan ide inovasi mereka. Dan 5 tim tersebut berasal dari dua kampus yakni ITK dan Universitas Mulia Balikpapan.

“Alhamdulillah kami berhasil meraih juara ke empat, dimana untuk juara pertama hingga tiga dan ke lima ditempati oleh tim dari ITK. Walau berada diperingat ke empat tetapi menjadi sebuah kebangaan tersendiri pula bagi kami bisa lolos hingga tahap akhir,” ujar Ketua JaKa Team, Viody Alfaridzi.

Mahasiswa semester empat ini mengatakan dalam ajang ini, dirinya bersama timnya yakni M. Kharisma Mahardika dan Riyadh Asjdah Mulyadi berhasil menciptakan inovasi bernama aplikasi JaKa (Jasa Kami) yang merupakan marketplace online untuk jasa servis elektronik dan mekanik. “Jadi ini merupakan aplikasi pencari jasa servis elektronik dan mekanik yang ideal dengan menggunakan metode berbasis website dan jaringan mobile,” katanya.

Ia menjelaskan, munculnya ide pembuatan aplikasi ini berawal dari pengalaman pribadi dirinya serta banyak orang yang susah mendapatakan jasa servis elektronik yang ideal dan terjamin. “Bahkan terkadang bila dapat justru pelayanan kurang ramah hingga bisa membuat barang tambah rusak,” jelasnya.

Dari Desember tim ini mulai mekakukan riset sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam ajang tersebut. Riset dilakukan selama dua bulan hingga pada akhir Februari dilakukanlah development atau pengembangan produk.

“Sebelumnya kita melakukan riset terkait pengalaman pribadi setiap orang yang telah menggunakan jasa servis dan jawabanya mengalami permasalahan yang sama, rata-rata medapatkan pelayanan yang kurang maksimal,” ujarnya.

Viody menyebut dalam aplikasi ini pihaknya menyediakan dua fitur, yakni Cari Jasa yang dibuat sedemikian rupa untuk memudahkan masyarakat menemukan jasa yang diinginkan. “Kita menggunakan integrasi google maps untuk mendapatkan jasa yang ada disekitarnya. Kemudian ada pula fitur Cari Jasa Cepat, dimana ini bisa digunakan untuk jasa yang mendesak, seperti ban bocor dan lainnya,” sebutnya.

Adapaun mitra yang sudah bergabung, beber Viody yakni sebanyak 18 mitra dari 35 mitra yang tercatat di database mereka. “Jasanya elektronik dan mekanik, mulai dari perbaikan HP, laptop, AC, mesin cuci dan lainnya. Sementara untuk mekanik, ada mekanik motor, mobil, tambal ban dan lainnya. Kami berharap kedepan mitra kami akan semakin banyak, untuk target pertama bisa 50 mitra di Balikpapan, karena kami juga terus mendapatkan tambahan dari database yang sudah ada,” bebernya.

Selain dorongan dari kampus, sesungguhnya tambah Viody, keikut sertaan dirinya dan timnya dalam ajang tesebut yakni sekaligus untuk mencari dana pengembangan aplikasi ini. “Sebenarnya sebelum mengikuti lomba ini, saya bersama teman-teman sudah lebih dulu memiliki rencana untuk membuat sistem ini dan dengan keberhasilan ini sangat membantu kami untuk melakukan pengembangannya, dan tentunya akan terus berjalan hingga nantinya dapat digunakan semua orang,” tambahnya.

“Saat ini progres aplikasi ini masih sekitar 60 persen. Dan direncanakan grand launching akan kita lakukan satu atau dua bulan lagi agar bisa digunakan oleh masyarakat,” lanjutnya.

Sementara itu Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Mundzir menyebut menjadi sebuah kebanggaan kembali bahwa mahasiswa Universitas Mulia kembali meraih prestasi. “Dalam lomba ini kami hanya mengirimkan satu tim, dikarenakan waktunya yang mepet maka hanya tim ini yang siap untuk ikut perpartisipasi dan Alhamdulillah masuk di lima besar dan mendapat juara empat,” ujar Mundzir.

Ia mengatakan, terkait hasil karya mahasiswa, pihaknya akan terus mendukung semua yang diciptakan mahasiswa salah satunya melalui Inkubator Bisnis. “Semua produk mahasiswa baik inovasi maupun kewirausahaan akan diinkubasi melalui Inkubator Bisnis dan produk yang berpotensi akan kita bantu, baik dari sesi pemasarannya maupun pendanaannya. Di Inkubator Bisnis ini juga bukan hanya fokus pada sisi pendanaan tetapi juga pendampingan dan pelatihan agar hasilnya bisa berjalan,” ujarnya.

Dirinya pun berharap kedepan akan semakin banyak mahasiswa yang bisa ikut berpartisipasi dalam ajang seperti ini. “Alhamdulillah juga, saat ini kami sedang ikut dalam beberapa lomba tingkat nasional. Seperti Pemilihan Mahasiswa Berprestasi, kemudian Kompetisi Nasional Matematika dan IPA, juga ada Lomba Inovasi Digital Mahasiswa dimana tim JaKa juga kembali ikut bergabung dalam lomba ini. Dan masih ada beberapa lomba lagi yang akan kita ikuti,” pungkasnya. (mra)

PG PAUD Mulia Event 2021 Diikuti Mahasiswa dan Guru dari Berbagai Daerah di Indonesia

UM– Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru-Pendidikan Anak Usia Dini (HIMA PG PAUD) Universitas Mulia Balikpapan akhirnya sukses menggelar PG PAUD Mulia Event 2021.

Lomba tingkat nasional pertama yang digelar mulai tanggal 28 Maret  hingga 10 April 2021 ini diikuti sejumlah peserta dari berbagai daerah di Indonesia.

Ketua HIMA PG PAUD Universitas Mulia, Aditya Gustiawan Putra menjelaskan, dalam event ini ada sebanyak 26 peserta dari berbagai daerah yang berpartisipasi. Para peserta merupakan guru PAUD se-Balikpapan dan mahasiswa PG PAUD seluruh Indonesia.. “Ada tiga kategori lomba yang kami gelar, yakni lomba cipta lagu anak, dongeng dan video edukasi,” jelas Adit sapaan akrabnya.

Ia mengatakan, sebagai lomba tingkat nasional yang perdana, PG PAUD Mulia Event 2021 ternyata cukup menarik minat mahasiswa maupun guru PAUD. Awalnya tujuan digelarnya event ini untuk membangun kembali semangat para pendidik Anak Usia Dini (AUD) khususnya di kota Balikpapan maupun diseluruh Indonesia untuk menjadi pendidik yang kreatif dan inovatif di masa new normal.

“Dan alhamdulillah responnya sangat baik, peserta banyak berasal dari Universitas Jember, ada pula PAUD IT BIS Balikpapan dan dari kami Universitas Mulia Balikpapan,” katanya.

Ia pun menargetkan event ini akan digelar rutin dan akan semakin banyak menggaet peserta. Karena kesuksesan ini, sebutnya, juga tak lepas dari kerja sama media partnership antara HIMA PG PAUD Universitas Mulia Balikpapan dengan beberapa universitas yang memiliki prodi PG PAUD, seperti Universitas Mulawarman Samarinda, Universitas Negeri Padang, dan Universitas Jambi serta Organisasi HIMA PG PAUD Indonesia atau disebut dengan IMPPASI Indonesia.

“Nantinya kita ingin event ini akan dibuat sebagai agenda rutin HIMA PG PAUD Universitas Mulia Balikpapan,” sebutnya.

Terkait penilaian dalam tiga lomba tersebut, Adit mengatakan, pihaknya melibatkan juri yang berasal dari dosen PG PAUD Universitas Mulia Balikpapan seperti Ibu Norlaila S.Pd, M.Pd dan Ibu bety Vitriana S.Pd, M.Pd. “Aspek penilainnya yang diambil adalah dari aspek kreativitas dan inovasi mahasiswa maupun guru PAUD untuk menciptakan media pembelajaran yang berkualitas untuk anak usia dini,” ujarnya.

“Walau penilaian dilakukan oleh internal kampus Universitas Mulia dan event juga turut diikuti mahasiswa Universitas Mulia, tetapi sportifitas penilaian tetap kita jaga,” tambahnya.

Dan dari hasil yang didapatkan, lanjut Adit, pihaknya akhirnya menemukan para juara dalam tiga kategori lomba tersebut. Untuk Lomba Dongeng, Juara 1 diraih oleh Kunny izza (Universitas Jember), kemudian Dwi Rohmawati (PAUD IT BIS Balikpapan) sebagai Juara 2, dan Maroatul Wasiah (Universita Jember) sebagai Juara 3.

Sementara untuk Lomba Cipta Lagu Anak yang meraih Juara 1 adalah Jesika Maulina (Universitas Mulawarman Samarinda), Juara 2 diraih Jihan Ibtisam (PAUD IT BIS Balikpapan) dan Juara 3 diraih Azzahra Erfi R (Universitas Jember).

Serta untuk Lomba Video Edukasi, Juara 1 diraih Ulfah (PAUD IT BIS Balikpapan), Juara 2 : Nur Fatimah Maulidiah (PAUD IT BIS Balikpapan) dan Juara 3 diraih Cindy Maurellia (Universitas Mulia Balikpapan).

Adapun hadiah yang didapatkan para pemenang tamabah Adit yakni berupa uang pembinaan serta Sertifikat bagi Juara 1,2 dan 3 pada setiap kategori lomba. “ Terkait sertifikat juga didapatkan oleh semua peserta yang mengikuti lomba,” pungkasnya. (mra)

 

JUARA LOMBA:

Kategori Dongeng :

JUARA 1 : Kunny Izza (Universitas Jember)

JUARA 2 : Dwi Rohmawati (PAUD IT BIS Balikpapan)

JUARA 3 : Maroatul Wasiah (Universita Jember)

Kategori Cipta Lagu Anak :

JUARA 1 : Jesika Maulina (Universitas Mulawarman Samarinda)

JUARA 2 : Jihan Ibtisam (PAUD IT BIS Balikpapan)

JUARA 3 : Azzahra Erfi R (Universitas Jember)

Kategori Video Edukasi :

JUARA 1 : Ulfah (PAUD IT BIS balikpapan)

JUARA 2 : Nur Fatimah Maulidiah (PAUD IT BIS balikpapan)

JUARA 3 : Cindy Maurellia (Universitas Mulia Balikpapan)

Mahasiswa Program Studi S1 PG PAUD, Aditya Gustiawan Putra Terima Penghargaan dari Pemkot Balikpapan yang diserahkan langsung oleh Walikota Balikpapan Bapak H. Rizal Effendi, S.E.

BALIKPAPAN – Sebuah prestasi membanggakan kembali di torehkan oleh mahasiswa Universitas Mulia Balikpapan. Ia adalah Aditya Gustiawan Putra, mahasiswa dari Program Studi (Prodi) S1 PG PAUD yang terpilih menjadi Warga Pelopor bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dari Pemerintah Kota Balikpapan. Penghargaan itu pun diterima Aditya langsung dari Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi usai Rapat Paripurna Istimewa HUT ke-124 Kota Balikpapan, Senin (8/2).

Aditya Gustiawan Putra mengungkapkan rasa tak percayanya karena bisa terpilih menjadi salah satu penerima penghargaan Warga Pelopor dari Pemerintah Kota Balikpapan. Prestasi itu ia dapatkan berkat Kaprodi PG PAUD Universitas Mulia, Baldwine Honest yang telah mengusulkan dan mendaftarkan dirinya kepada Sekretariat Panitia Hari Jadi Kota Balikpapan. Dokumen serta surat rekomendasinya pun dibuat oleh Baldwine Honest.

“Jujur tanpa ada sesi tanya jawab ataupun lainnya, saya langsung mendapatkan telpon dari panitia bahwa saya menjadi salah satu penerima penghargaan warga pelopor dan bisa mengikuti gladi bersih Rapat Paripurna Istimewa HUT ke-124 pada Jumat, 5 Februari dan acara pada Senin, 8 Februari. Gladi bersih dilakukan untuk mengetahui posisi saat proses penerimaan penghargaan,” kata mahasiswa angkatan 2019 ini.

Dirinya pun merasa bangga karena dengan prestasi ini selain dapat membawa nama kampus juga nama sekolah tempat ia mengajar anak ABK.

“Alhamdulillah bisa kembali menerima penghargaan. Ini sebuah kebanggan tersendiri bagi saya, juga bagi keluarga, kampus dan sekolah tempat saya mengajar. Mudah-mudahan ini bisa menjadi daya tarik pula, bahwa Universitas Mulia banyak memberikan prestasi,” ungkap pria yang sebelumnya menjuarai lomba PG PAUD tingkat nasional 2020 ini.

Guru Pendamping di Sekolah Luqman Al Hakim ini juga menyebut, ketertarikannya untuk mengajar ABK karena melihat masih jarang sekali orang yang berminat menjadi guru pendamping untuk ABK. Padahal banyak poin yang bisa didapat saat menjadi guru pendamping mereka.

“Bukan hanya mendapat ilmu cara melakukan terapi kepada ABK, tetapi cara menghadapi emosi mereka, misalnya saat mereka tantrum atau saat mereka marah, dan yang terpenting belajar untuk bersabar. Karena sabarnya kita dengan ABK itu berlipat-lipat. Jadi saat mendapatkan masalah baik di kampus maupun di rumah, kita sudah teruji,” sebutnya.

Sementara itu, Baldwine Honest mengatakan, dirinya mengusulkan tiga perwakilan dari Universitas Mulia sebagai warga beprestasi dan pelopor. “Mereka adalah Cindy Maurellia mahasiswi PG PAUD yang telah sering meraih penghargaan tingkat nasional sebagai warga berprestasi, kemudian Aditya sebagai warga pelopor, karena selain aktif di organisasi ia sehari-hari memang berinteraksi dengan anak-anak ABK, serta satu dosen bidang pendidikan dan hukum. Dan dari tiga ini Adit berhasil terpilih,” ujar Honest.

Dirinya menyebut Aditya memang pantas meraih prestasi ini, karena ia merupakan sosok yang sangat aktif, beberapa kali menulis di media tentang ABK, serta peran guru pendamping ABK. “Dan semua itu juga saya deskripsikan saat mengusulkan dirinya, karena ketika saya mencalonkan mereka ke panitia saya mendeskripsikan semua prestasi mereka, mulai dari prestasi akademik hingga non akademik. Dan ketika mendapatkan info bahwa dia terpilih saya sungguh bahagia dan bangga. Merasa puas, karena apa yang saya lakukan untuknya terbayar dan sangat pantas mendapatkan predikat ini,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.

Mahasiswa Program Studi S1 PG PAUD, Aditya Gustiawan Putra bersama Rektor Universitas Mulia Dr.Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H.

Mahasiswa Program Studi S1 PG PAUD, Aditya Gustiawan Putra bersama Rektor Universitas Mulia Dr.Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H.

Dilain pihak, Rektor Universitas Mulia Agung Sakti Pribadi juga mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi yang kembali ditorehkan mahasiswanya. “Adit ini baru semester empat, dia punya waktu yang cukup untuk dikembangkan lebih baik lagi. Apalagi kedepan metode pembelajaran serba IT, maka saya sarankan Adit mengajar juga dalam bentuk IT. Ia harus masuk dalam kegiatan anak-anak, bagaimana anak-anak mengekspresikan belajar menggunakan media. Dan ini sudah ada dalam kurikulum PG Paud. Saya harap penghargaan ini sebagai pendorong bagi dia dan semua mahasiswa untuk lebih semangat mengembangkan prestasi,” pungkasnya. (mra)

Inilah empat dari lima mahasiswa Universitas Mulia yang berhasil menjuarai lomba tingkat nasional garapan PG PAUD UPI Serang.
(kiri ke kanan) Aditya Gustiawan Putra, Cindy Maurellia, Angelia Subono dan Adinda Salsabila tampak memegang sertifikat lomba mendongeng di depan Gedung White Campus Universitas Mulia

(kiri ke kanan) Aditya Gustiawan Putra, Cindy Maurellia, Angelia Subono dan Adinda Salsabila tampak memegang sertifikat lomba mendongeng di depan Gedung White Campus Universitas Mulia

UM – Meski pandemi Covid-19 menghambat sejumlah aktivitas, namun mahasiswa Indonesia khususnya Balikpapan tetap mampu mengukir sejumlah prestasi dan inovasi di tengah keterbatasan.

Terbaru, torehan prestasi kembali diraih mahasiswa Universitas Mulia (UM) di tingkat nasional. Kali ini mahasiswa dari Program Studi (Prodi) S1 PG PAUD yang mampu menyapu bersih seluruh gelar juara lomba dalam PGPAUD Event 2020 garapan PG PAUD UPI Serang yang digelar dari 26 November hingga 25 Desember 2020 lalu.

Tak tanggung-tanggung, dari lima mahasiwa yang mengikuti lomba, seluruhnya meraih hasil terbaik di dua kategori, yakni mendongeng dan cipta lagu anak. Mereka adalah Cindy Maurellia mahasiswi angkatan 2019 yang menyabet juara I lomba mendongeng, kemudian ada Adinda Salsabilla mahasiswi angkatan 2020 sebagai juara II lomba mendongeng dan Aditya Gustiawan Putra angkatan 2019 juara III lomba mendongeng, serta Angelia Sobono mahasiswi angkatan 2020 juara harapan I mendongeng. Sementara untuk lomba cipta lagu anak yang diraih oleh Utari Lusiana Iftitah angkatan 2019 sebagai juara II.

Walau diketahui persiapan yang dilakukan kelimanya untuk mengikuti lomba berbasis online ini cukup singkat yakni hanya dalam waktu satu minggu, namun mereka tetap mampu menciptakan karya terbaiknya.

Sepeti yang diungkapkan Cindy Maurellia. Perempuan berhijab yang juga pernah meraih juara pertama lomba mendongeng nasional garapan HIMA PIUD IAIN Parepare pada Juni 2020 lalu ini menyebutkan, selain materi, persiapan yang paling utama dalam mendongeng adalah mental dan fisik. Dikarenakan seorang pendongeng tentu harus punya mental yang kuat atau percaya diri.

“Apabila mental sudah terbangun, langkah berikutnya ialah membuat naskah, dikarenakan rules perlombaannya harus orisinalitas naskahnya. Setelah naskah siap, kemudian kuasain naskah cerita dongengnya. Kalau sudah terkuasai, kuasai gestur, suara, dan mimik wajah dari tiap karakter. Setelah semua siap, barulah terakhir siapkan properti yang mendukung dan ikuti rules penilaian dari juri,” terang perempuan kelahiran Balikpapan 17 Juni 2001 ini.

Sementara itu menurut Aditya Gustiawan Putra yang juga merupakan Ketua HIMA PG PAUD UM mengatakan, selain persiapan mental dan fisik keberhasilan mereka dalam lomba kali ini juga tak lepas bimbingan para dosen, khususnya Sekprodi PG PAUD Lisda Hani.

“Dukungan para dosen sangat membantu kami, dimana kami dibimbing mulai dari proses membuat naskah hingga rekaman, bahkan para dosen juga membantu dalam editing vidio. Karena salah satu penilaian dalam lomba ini adalah kualitas videonya,” ujarnya.

Dilain pihak Lisda Hani mengungkapkan kekaguman kepada mahasiswanya, ia menuturkan bahwa semua karya yang mereka lombakan adalah hasil orisinal yang dibuat oleh mereka sendiri. “Pembuatan naskah, dari judul hingga isi naskah semua yang buat mahasiswa, sementara saya hanya membimbing mengarahkan dan mencontohkan. Bahkan properti yang mereka gunakan dibuat sendiri oleh mereka,” katanya.

Dirinya pun mengatakan, pihaknya akan terus mendukung mahasiswa untuk mengikuti lomba. “Kami akan terus ikutkan lomba, baik yang berkaitan dengan prodi kami atau tidak. Karena ini adalah pengalaman yang merupakan guru terbaik buat kita untuk menjadi lebih baik ke depannya. Seperti yang saat ini diikuti oleh tiga mahasiswa kami, yang sedang mengikutu kompetisi karya tulis, semoga hasilnya bisa memberi yang terbaik untuk UM,” ungkapnya.

Saat ini pun, tambah Lisda, untuk mempersiapkan pengajaran agar menghasilkan kualitas kuantitas terbaik untuk mahasiswa dirinya sedang membuat agenda pertemuan dengan organisasi yang berkaitan dengan PAUD. “Karena bila mereka akan mengikuti program magang, para mahasiswa nantinya tidak kaget lagi saat berada di lapangan. Jadi kami menyiapkan teori yang memang sudah sesuai fakta di lapangan,” pungkasnya. (mra)

UM– Prestasi demi prestasi terus ditorehkan mahasiswa Universitas Mulia. Kali ini, tak tanggung-tanggung, tiga mahasiswa dan dua alumni berhasil meraih penghargaan dari Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Balikpapan. Bahkan satu dosen juga berhasil meraih penghargaan dari Dispora Kaltim.

Penghargaan tersebut diberikan dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda yang diserahkan langsung oleh Walikota Balikpapan pada 27 Oktober 2020 di aula Pemkot Balikpapan.

Sebelumnya, Disporabudpar Kota Balikpapan telah menggelar Youth Festival 2020 sejak 20 Agustus 2020. Dimana kegiatan itu diisi dengan beragam acara mulai dari lomba digital teknologi, virtual fair, webinar, virtual tausiyah, hingga bakti sosial.

Gabriella Sibarani (kiri) Raih Juara I Lomba Cipta Game

Gabriella Sibarani (kiri) Raih Juara I Lomba Cipta Game

Dalam kegiatan lomba digital teknologi, dua mahasiswa Universitas Mulia berhasil merebut juara pertama. Mereka adalah Muhammad Maruf Hanafi yang memperoleh Juara I untuk Lomba Poster Digital dan Gabriella Sibarani yang meraih Juara I Lomba Cipta Game.

Alumni Universitas Mulia, Dicky Malik Arnanda Raih Penghargaan sebagai Pemuda Berprestasi Kota Balikpapan.

Alumni Universitas Mulia, Dicky Malik Arnanda Raih Penghargaan sebagai Pemuda Berprestasi Kota Balikpapan.

Sementara satu mahasiswa yakni Cindy Maurellia dan dua alumni yakni Dicky Malik Arnanda dan Fachreza Muslin berhasil meraih penghargaan sebagai pemuda berprestasi Kota Balikpapan.

Kabag Akademik dan Kemahasiswaan FIKOM, Riovan Styx Roring, S.T., M.Kom menjelaskan selain memberikan penghargaan untuk para pemenang lomba Youth Festival 2020, Pemerintah Kota Balikpapan melalui Disporabudpar Kota Balikpapan juga memberikan sejumlah penghargaan kepada para pemuda di Balikpapan yang telah berprestasi di ajang nasional. “Dan mahasiswa kita terpilih seperti Cindy Maurellia yang berprestasi tingkat nasional dalam lomba tulis puisi. Juga dua alumni Universitas Mulia turut terpilih,” ujar Riovan.

Riovan menyebut dalam Youth Festival 2020 keikut sertaan mahasiswa Universitas Mulia sesungguhnya lumayan banyak.  “Walau tidak semua kategori bisa kita juarai, namun hasil ini sudah cukup memuaskan,” katanya.

Dia pun menargetkan, tahun depan Universitas Mulia akan kembali ikut berkompetisi. “Kita targetkan semua kategori lomba bisa menang. Selain itu pastinya target ke tingkat nasional, jadi selain lomba dalam rangka Sumpah Pemuda ini, juga ada lomba Kepemudaan seperti Pemuda Pelopor hingga target ke nasional akan kita coba. Akan kita fokuskan pada inovasi teknologi serta sosial dan budaya,” terangnya.

Dosen Universitas Mulia, Riovan Styx Roring Raih Penghargaan sebagai Pemuda Pelopor tingkat Provinsi bidang Inovasi Teknologi

Dosen Universitas Mulia, Riovan Styx Roring Raih Penghargaan sebagai Pemuda Pelopor tingkat Provinsi bidang Inovasi Teknologi

Selain para mahasiswa dan alumni tersebut, yang lebih membanggakan adalah terpilihnya Riovan sebagai Pemuda Pelopor tingkat Provinsi bidang Inovasi Teknologi. “Sebuah kebanggaan juga, tidak menyangka saya bisa tepilih di tingkat Provinsi. Sementara untuk di tingkat nasional saya berada di 6 besar,” jalas Riovan.

Dalam partisipasinya tersebut, Riovan mengatakan, dirinya mengangkat Hosting Rakyat dan Ojek GT yang sudah ia ciptakan dan telah diaplikasikan di Universitas Mulia. “Ojek GT saat ini sudah beroperasi, sementara Hosting Rakyat adalah platform untuk mendukung Ojek GT,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Balikpapan, Doortje Marpaung saat agenda penyerahan penghargaan menyebut, pihaknya sangat mengapresiasi pemuda Balikpapan yang menorehkan prestasi dan mengharumkan nama Balikpapan.

“Tahun ini merupakan tahun yang penuh kejutan terutama dalam unsur pemuda pelopor dengan sejumlah kategori yang menang di tingkat Nasional,” Doortje Marpaung.

Doortje menjelaskan, selama masa pandemi para pemuda wajib melakukan kegiatan bermanfaat untuk mengisi waktu luang. Saat ini pembelajaran yang dilakukan selama pandemi dilakukan secara daring, sehingga tingkat kejenuhan diprediksi akan meningkat.

“Kita harus memiliki pemikiran yang positif, karena di era tekhnologi digital, para pemuda harus menemukan passion,” jelasnya. (mra)

Tim PSDKU "Sibasah Borneo" Raih Juara Tiga Kompetisi ITK-IBD

UM– Torehan prestasi kembali diukir Mahasiswa PSDKU kampus Samarinda. Kali ini tim dari Prodi S1 Sistem Informasi berhasil meraih juara 3 dalam kompetisi Inovasi Bisnis UMKM Berbasis Digital (IBD) yang digelar Institut Teknologi Kalimantan (ITK) dalam rangka Dies Natalis ke-6. Hasil kompetisi ini diumumkan pada penutupan rangkaian dies natalis yang dilaksanakan pada 10 Oktober 2020.

Ketua Tim Dody Novandi mengatakan, timnya yang terdiri dari tiga orang, yakni Brigihta Valencia Angela, Tommy Andi Riawan serta dirinya berhasil menjadi juara setelah menciptakan inovasi berupa SIBasah (Sistem Informasi Bank Sampah) Borneo.

“Sesuai dengan tujuannya agar mahasiswa dapat berinovasi menggerakan UMKM di tengah masa pandemi Covid-19, maka kami mencoba untuk mengangkat trobosan melalui bank sampah,” kata Dody.

Dody menjelaskan, diangkatnya konsep bank sampah karena program bank sampah secara nasional sudah ada, dimana selain penanganan terhadap sampah, masyarakat juga mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah yang dikumpulkan.

“Sementara di Samarinda, berdasarkan literasi yang kami baca, juga ada program bank sampah  yang dijalankan masyarakat. Kegiatannya sama seperti bank konvensional biasanya. Ada nasabah, ada teller dan customer. Mereka juga memiliki buku tabungan, namun yang membedakan mereka nabung dari sampah plastik, yang ditimbang kemudian dikonversi menjadi uang dan dicatat dalam buku tabungan,” katanya.

Kemudian berdasarkan hasil wawancaranya bersama pengelola bank sampah tersebut, ternyata kegiatan ekonomi mereka masih konvensional yang artinya pencatatan nasabah masih berbasis microsoft, kemudian mereka memperkenalkan brand-nya masih menggunakan sosial media.

“Karena seperti yang kami baca pula, bahwa mengapa UMKM tidak dapat berkembang, ini dikarena kegiatan ekonomi UMKM rata-rata tidak ditunjang teknologi atau berbasis digital. Dan  karena saat ini sudah memasuki era industri 4.0, maka hampir semua kegiatan memanfaatkan teknologi informasi,” katanya.

Dengan dasar inilah, dirinya bersama timnya hadir memberikan solusi melalui inovasi agar kegiatan ekonomi pada pengelolaan bank sampah sudah dapat berbasis digital. “Sebab kita tahu, dari program bank sampah ini pula sebagai sarana peningkatan ekonomi kreatif melalui pengolahan sampahnya yang bisa menjadi beraneka ragam keterampilan yang bernilai jual,” ujarnya.

Aplikasi berbasis website ini sebut Dody mendukung gerakan 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle) dengan diadakannya bank sampah serta transaksi keuangan dari hasil kereativitas masyarakat. SIBasah mendukung pelaku UMKM untuk memanfaatkan perjualan produk kerativitas berbasis digital.

“Saat ini memang masih berupa prototype, namun kedepan kami ingin agar inovasi ini akan dirancang menjadi aplikasi. Untuk itu kami berencana akan mengusulkan inovasi ini masuk dalam program tahunan Dikti yakni Program Kreativitas Mahasiswa, bila disetujui program ini bisa mendapatkan pendanaan dan aplikasinya akan kami lanjutkan,” pungkas Dody. (mra)

Mahasiswa Universitas Mulia akan kembali berkompetisi di tingkat Nasional. Kali ini, Sapti Wahyuni mahasiswi program studi Sistem Informasi Kampus Samarinda yang lolos dalam seleksi Kompetisi Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (KN-MIPA) 2020. Kompetisi tersebut diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang mulai dirintis pada tahun 2009.

Secara universal, Matematika dan IPA (MIPA) merupakan ilmu dasar yang penting dan perlu dikuasai oleh masyarakat. Pemerintah melakukan upaya pemberdayaan mahasiswa dalam penguasaan MIPA yang tujuan akhirnya untuk mendorong daya saing bangsa. Dalam hal ini, Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan KN-MIPA sebagai upaya mendorong peningkatan prestasi mahasiswa, kemampuan akademik, wawasan dan kecintaan mahasiswa terhadap bidang studi MIPA serta peningkatan kualitas perguruan tinggi.

Berbeda dari kompetisi sebelumnya, di tahun ini, proses seleksi KN-MIPA 2020 di tingkat wilayah dan Nasional diselenggarakan secara daring dengan mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia. Pelaksanaannya pun dilakukan dalam tiga tahap seleksi. Tahap I di  tingkat  perguruan  tinggi,  Tahap  II  tingkat  wilayah dilaksanakan di 15 LLDIKTI wilayah/regional secara serentak dan seleksi tingkat Nasional akan diikuti oleh maksimal 50 mahasiswa setiap bidangnya.

Kepala Bagian (Kabag) Kemahasiswaan Universitas Mulia Kampus Samarinda, bapak Dedy Mirwansyah, S.Kom., M.Si menjelaskan, dalam kompetisi ini Universitas Mulia sesungguhnya mengirimkan tiga perwakilan dalam tahap seleksi tingkat wilayah, namun yang lolos hanya satu mahasiswa dari Samarinda. “Untuk Universitas Mulia ini tahun pertama kami mengirimkan peserta. Tiga peserta, dua dari Balikpapan dan satu dari Samarinda,” katanya.

Dedy menyebut, terpilihnya salah satu mahasiswa Universitas Mulia ditingkat Nasional merupakan sebuah kebanggaan, sebab menjadi satu-satunya perwakilan dari Kaltim yang mewakili LLDIKTI wilayah XI Kalimantan. “Selain ketekunan Sapti yang fokos dalam seleksi ini, hasil ini juga tidak lepas dari peran serta bimbingan dosen,” ujarnya.

Dia mengatakan, sejak dilakukan tahap pendaftaran, pihaknya sudah melakukan pendampingan. Referensi pendukung telah dipersiapkan dan pendampingan dilakukan oleh dosen yang benar-benar paham tentang bidang ini. “Pendampingan dari proses seleksi memang kita lakukan, karena kami memang menargetkan lolos. Jadi dengan lolos ditahap Nasional ini tentu proses pendampingan akan kita semakin tingkatkan,” terangnya. (mra)

Mahasiswa Universitas Mulia berhasil menjadi penerima pendanaan Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) 5 Bidang Tahun 2020 dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti).

Proposal dengan judul Aplikasi Vulnerability Assessment Sebagai Solusi Tata Kelola Pengamanan Informasi di SMKTI Airlangga Samarinda, yang dibuat oleh tim mahasiswa dari program studi Sistem Informasi Kampus Samarinda menjadi salah satu dari ratusan proposal yang lolos pendanaan program tersebut.

Diketahui Program Kreatifitas Mahasiswa merupakan program tahunan yang digelar oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Digelar dalam rangka memandu mahasiswa untuk menjadi  pribadi  yang  tahu aturan, taat  aturan, kreatif, inovatif, dan objektif kooperatif dalam membangun keragaman intelektual.

Kepala Kantor PSDKU Kampus Samarinda Ir. Riyayatsyah, M.P mengatakan, tim ini beranggotakan lima orang, yang terdiri dari Muhammad  Iswansi sebagai ketua tim, dengan anggota Thasa Amelia, Risky Fahriza, Gusti Muhammad Jafar, dan Paul Vincent Mendrova. “Sebelumnya mereka telah mengajukan proposal yang berisikan ide-ide baru yang inovatif,” katanya.

Dia menjelaskan, melalui PKM setiap perguruan tinggi memberikan peluang kepada mahasiswa untuk dapat berkreasi. “Ini seperti lomba yang digelar oleh Dikti. Proposal yang terpili berhak mendapatkan pendanaan untuk produk yang dibuatnya. Dan pemilihan itu atas dasar apakah produk yang mereka buat memiliki dampak atau efek yang besar bagi apa yang diteliti,” ujarnya.

Proses mendapatkan pendanaan itu, tambahnya, guna mengembangkan ide kreatif dan inovasi mahasiswa yang diwujudkan dalam program PKM tersebut. Mahasiswa harus mengirimkan proposal tentang ide kreatif dan inovasi sesuai dengan bidang yang diminati ke Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan untuk diseleksi. “Setelah itu, jika mahasiswa mendapatkan pembiayaan, mahasiswa mengembangkan isi atau kegiatan yang telah direncanakan dalam proposal tersebut,” terangnya.

Ia menuturkan, ini menjadi kali kedua Universitas Mulia berpartisipasi. “Tahun 2018 kami kirim tapi belum terpilih. Dan dari sini kami pelajari mengapa tidak terpilih. Akhirnya disimpulkan bahwa kualitas dari proposal harus lebih baik dan benar, penulisan dan sebagainya, kemudian pemanfaatannya lebih diutamakan. Jadi produk yang dibuat bukan yang sudah umum. Produk harus lebih spesifik,” tuturnya.

Riyayatsyah pun berharap, dengan diraihnya pencapaian tersebut dapat semakin membuka peluang lebih untuk mahasiswa lain dalam meningkatkan ide kreatif dan inovasi yang dimiliki. (mra)

Dosen Universitas Mulia Bapak Riovan Styx Roring, S.T., M.Kom., terpilih sebagai Pemuda Pelopor Kota Balikpapan Tahun 2020 di Bidang Inovasi Teknologi.

Berdasarkan Surat Keputusan Wali Kota Balikpapan Nomor: 188.45-240/2020 tentang Penetapan Pemuda Pelopor Kota Balikpapan Tahun 2020, Pemuda Pelopor Kota Balikpapan Tahun 2020 yang terpilih akan mewakili Kota Balikpapan dalam Pelaksanaan Pemilihan Pelopor Tingkat Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020.

Selamat dan Sukses untuk Bapak Riovan.

 

Dua Mahasiswa Universitas Mulia yakni Kesuma Bagaskara Program Studi S1 Informatika dan Bella Tirsa Debora Program Studi D3 Manajemen Industri, berhasil lolos dalam Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) Tahun 2020 tahap I yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

Pemilihan Mahasiswa Berprestasi ini merupakan kegiatan tahunan yang sangat strategis dan komprehensif untuk menghasilkan mahasiswa yang memiliki daya saing dan karakter yang unggul. Bedasarkan hasil verifikasi, terdapat 174 Perguruan Tinggi Jenjang Sarjana dan 64 Perguruan Tinggi Jenjang Diploma yang berhasil lolos, termasuk mahasiswa Universitas Mulia.

Kabag Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM), Bapak Riovan Styx Roring, S.T., M.Kom menjelaskan, kedua mahasiswa yang lolos pada tahapan ini juga berhak menyandang predikat sebagai Mahasiswa Berprestasi Tingkat Wilayah LLDIKTI XI sesuai ketentuan yang ditetapkan Puspresnas Kemdikbud dalam pedoman Pilmapres. Keduanya berhasil lolos berdasarkan nilai Computer Based Test (CBT) Wawasan Kebangsaan dan Bahasa Inggris yang telah dilakukan pada 2 Juli 2020 dan pengisian Borang Portofolio, Pusat Prestasi Nasional dan penilaian Dewan Juri Pilmapres Tahun 2020.

“Menjadi sebuah kebanggaan, karena ini juga merupakan keikutsertaan yang pertama bagi mahasiswa Universitas Mulia. Dari 2.000 lebih Perguruan Tinggi yang berpartisipasi UM berhasil lolos dalam dua jenjang, bahkan perwakilan Diploma UM merupakan satu-satunya yang lolos dari Kaltim dan akan berhadapan dengan PTN terbaik seperti UI, UGM, dan ITS,” ujar Riovan.

Sebelumnya, kata Riovan, kedua mahasiswa yang lolos tersebut telah menjalani seleksi internal di Universitas Mulia. “Dari semua fakultas dan program studi yang ada di Universitas Mulia mereka menjadi yang terbaik. Seleksi internal yang kami lakukan dalam bentuk wawancara dan tes potensi akademik. Dan kami juga melihat background mereka, mulai dari nilai IPK, kemampuannya dan portofolio yang sudah dimiliki,” terangnya.

Rencananya, Bagaskara dan Bella akan mengikuti tahap kedua mulai 22 Juli hingga 5 Agusus 2020, dimana penilaiannya akan dilakukan pada tanggal 19 Agustus 2020. Di tahap kedua ini, para peserta akan menulis naskah gagasan kreatif berupa Sustainable Development Goals (SDG) dan revolusi industri. “Kami akan mendukung mereka membuat naskah gagasan kreatif tersebut, dimana beberapa ide kreatif telah mulai kita terapkan di Universitas Mulia dan bisa dipakai oleh mereka. Misalnya Bagaskara akan membahas home society industry, sementara gagasan teknopreneur akan digunakan oleh Bella,” pungkasnya.