Wahyu Putra bersama dengan teman-temannya dan Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid dalam Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah di Borobudur Megelang Jawa Tengah akhir Oktober 2021 yang lalu. Foto: Media Kreatif

UM – Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan menggelar Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah 2021. Kegiatan yang dilakukan untuk menyiapkan Jalur Rempah sebagai Warisan Budaya ini berlangsung selama tiga bulan. Kegiatan ini berakhir di Taman Aksobya, Kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (30/10).

Kegiatan ini bertujuan untuk membangun ekosistem budaya rempah dari hulu hingga hilir yang disiapkan sebagai Warisan Budaya sehingga dapat memperkuat diplomasi dan meneguhkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

“Sebagai upaya diplomasi budaya dan menguatkan posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia, kita ingin melihat Jalur Rempah dari geladak kapal kita sendiri,” ujar Restu Gunawan, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek RI.

Muhibah Budaya itu sendiri merupakan kegiatan pelayaran dengan Kapal Republik Indonesia (KRI) Dewa Ruci dan kapal latih Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut. Kapal-kapal tersebut membawa pemuda pemudi pilihan dari 34 provinsi untuk napak tilas jalur rempah Nusantara. Pelayaran ini akan menyusuri titik-titk Jalur Rempah Nusantara di antaranya terdapat 13 titik yang dipilih pada 2021.

Ke-13 titik yang dipilih yang akan disusuri antara lain dimulai dari Banda Neira, Ternate, Makassar, Banjarmasin, Bintan, Medan, Lhouksemawe, Padang, Banten, Jakarta, Semarang, Beno, dan berakhir di Surabaya. “Ini sebagai upaya menguatkan jati diri bangsa, mengenal kearifan budaya setempat, dan merayakan ketersambungan budaya Jalur Rempah,” tambah Restu.

Jumlah peserta yang mengikuti Muhibah Budaya Jalur Rempat dari setiap koridor pelayaran sebanyak 125 peserta. Seluruh peserta disebar ke dalam lima titik pergantian atau pertukaran peserta yakni Ambon, Makassar, Tanjung Uban, Padang, dan Jakarta.

Wahyu Putra, mahasiswa Program Studi S1 Informatika Universitas Mulia terpilih menjadi Duta dalam Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah di Kompleks Candi Borobudur Magelang Jawa Tengah akhir Oktober 2021 yang lalu. Foto: Media Kreatif

Wahyu Putra, mahasiswa Program Studi S1 Informatika Universitas Mulia terpilih menjadi Duta dalam Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah di Kompleks Candi Borobudur Magelang Jawa Tengah akhir Oktober 2021 yang lalu. Foto: Media Kreatif

Wahyu Putra bersama dengan teman-temannya dan Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid dalam Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah di Kompleks Candi Borobudur Magelang Jawa Tengah akhir Oktober 2021 yang lalu. Foto: Media Kreatif

Wahyu Putra bersama dengan teman-temannya dan Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid dalam Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah di Kompleks Candi Borobudur Magelang Jawa Tengah akhir Oktober 2021 yang lalu. Foto: Media Kreatif

Wahyu Putra, mahasiswa Program Studi S1 Informatika tahun 2020 Universitas Mulia ini bersama dengan Badaruddin mahasiswa Universitas Mulawarman Samarinda terpilih mengikuti kegiatan ini, sekaligus menjadi duta atau perwakilan dari Provinsi Kalimantan Timur.

“Motivasi saya mengikuti kegiatan ini, selain karena ingin ikut berlayar ke seluruh Nusantara dengan menaiki kapal latih TNI KRI Dewa Ruci, saya juga sangat ingin mengangkat budaya Suku Kutai sebagai salah satu harta karun Nusantara,” tutur Wahyu Putra.

Namun sayang, meski akhirnya keberangkatan ekspedisi Jalur Rempah 2021 ini tidak jadi dilaksanakan akibat wabah Covid-19, tetapi tidak menyurutkan tekad Wahyu Putra dan kawan-kawannya untuk terus terlibat dalam kegiatan Muhibah Budaya, yakni mengangkat budaya di daerahnya untuk dikenal lebih luas oleh dunia.

“Karena pelayaran dibatalkan sehingga kami bertugas mengangkat dan mengeksplorasi Budaya dan Jalur Rempah di masing-masing provinsi. Setiap bulan itu ada agenda untuk mengirim tugas yang dikumpulkan dan diangkat tim media atau di website Jalur Rempah,” ujar Putra.

Pembatalan ini tentu saja membuat Wahyu Putra dan teman-temannya merasa sedih. Namun, ia mengaku tidak berkecil hati dan menerima dengan lapang dada sehingga tidak berlarut setelah bertemu dengan Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid.

“Tapi, karena Bapak Hilmar Farid melihat kami Deklarasi Aksi Laskar Rempah ingin mengikuti pelayaran, akhirnya Beliau memberikan harapan mudahan bisa mengikuti tahun depan. Alhamdulillah. Rute yang saya dapat yaitu Jakarta – Semarang,” tutur Putra.

“Saya berharap tujuan diawal mengikuti jalur rempah ini bisa tercapai dan jalur rempah sebagai warisan budaya dunia oleh Unesco kembali diangkat. Semoga program revitalisasi ini menjadi gerbang awal eksistensi rempah Nusantara dan membangkitkan semangat nasional dalam mencintai budaya,” pungkas Wahyu Putra.

Selamat ya Wahyu, semoga pelayaran nanti selalu mendapat perlindungan dari Tuhan yang Mahaesa. Amin.

(SA/PSI)

Bobby Yudhistira Hendana, salah satu mahasiswa Program Studi D3 Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer berhasil mendapat penilaian terbaik dalam Pameran Hasil Karya Tugas Akhir yang digelar pada Kamis (28/10).

UM– Bobby Yudhistira Hendana, salah satu mahasiswa Program Studi D3 Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer berhasil mendapat penilaian terbaik dalam Pameran Hasil Karya Tugas Akhir yang digelar pada Kamis (28/10).

Dalam pameran itu Bobby sukses memamerkan hasil karyanya yang berjudul Destroy The Pandemic, yakni sebuah game yang menceritakan kondisi dunia saat ini yang dilanda oleh pandemi Covid-19.

Dalam paparanya dihadapan puluhan tamu yang hadir, Bobby menjelaskan hasil karya itu dibuat dengan melihat kondisi saat ini yang dihadapi oleh semua orang diberbagai negara termasuk di Indonesia yang kemudian diadaptasi menjadi sebuah game.

“Game ini bergenre Action RPG yang berfokus pada adegan aksi dan pertarungan dengan musuh yang sedang booming saat ini. Menceritakan pemuda bernama Nanjan yang berusia 15 tahun, memiliki sifat pemberani dan suka menolong yang memutuskan untuk memusnahkan virus yang melanda kotanya,” jelas Bobby.

Nama Nanjan, katanya diambil dari bahasa Dayak yang memiliki arti anak laki-laki yang pemberani. Nanjan memiliki badan 163cm, dia sangat menyukai teknologi sehingga mampu membuat senjata vaksin yang dapat membunuh virus-virus yang bermutasi. Apapun ia lakukan demi memulihkan kondisi kotanya dari pandemi yang menimpa kota tempat tinggalnya.

”Jadi dalam game ini diceritakan bahwa sebuah virus baru yang berbahaya telah ditemukan dan telah menyebar keseluruh pelosok negeri serta mengakibatkan pandemi. Dan ada seorang pemuda bernama Nanjan yang berusaha untuk memulihkan kota tempat tinggalnya dari pandemi yang merugikan banyak orang dengan cara memusnahkan virus-virus yang bermutasi menjadi besar dan ganas,” katanya.

“Dengan menggunakan senjata vaksinnya Nanjan terus bertahan seorang diri melawan virus-virus tersebut,” tambahnya.

Disebutkan Boby, dalam game ini ia pun memasukan berbagai informasi terkait pandemi, mulai dari informasi virus hingga pentingnya menjaga protokol kesehatan dengan cara 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Dalam pembuatan game ini, sebut Boby dirinya memerlukan waktu lima bulan. Diawali dengan membuat cerita selama dua minggu, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan karakter tokoh pemainnya yang juga dilakukan selama dua minggu dan setelahnya baru mulai merangkai pembuatan gamenya.

“Karena game ini dibuat hanya untuk tugas akhir, maka game ini nantinya akan terus saya kembangkan secara pribadi namun tidak untuk dipublikasi secara massal, karena mengingat saya juga merupaka pemula. Adapun untuk game yang dapat dipublis dan mungkin kedepan untuk bisnis akan saya buat game yang berbeda. Saya harapkan setelah lulus dapat menciptakan banyak game yang lebih baik dan siap untuk dipublis,” ungkap Boby.

Diketahui selain Bobby, mahasiswa lain yang berhasil keluar sebagai karya terbaik yakni Ardi dengan hasil karya aplikasi web, kemudian untuk fotografi atas nama Moch Eko Yusbiantoro serta untuk Maket 3D atas nama Nayang Leres Panggulinta. Sementara Bobby selain merain penghargaan sebagai karya terbaik juga keluae sebagai karya terfavorit pilihan pengunjung.

Dalam pameran itu, selain dihadiri mahasiswa dan dosen, juga turut dihadiri beberapa perwakilan SMK di Balikpapan. (mra)

UM – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI Kalimantan mengumumkan delapan mahasiswa yang telah mengikuti seleksi tahap pertama pada pemilihan mahasiswa berprestasi siap melaju dan bertanding ke tingkat nasional. Hal ini seperti yang disampaikan Sekretaris LLDIKTI Wilayah XI Dr Muhammad Akbar berdasarkan surat kepala Plt Kepala Pusat Prestasi Nasional nomer : 1431/J3/KM.01.00/2021 tanggal 29 Juli 2021 yang memutuskan peserta yang lolos seleksi tahap pertama, Sabtu (31/7).

“Saya sampaikan selamat kepada mahasiswa berprestasi yang berhasil menduduki peringkat 1-5 untuk akademi dan 1-3 untuk jalur vokasi. Selanjutnya ke delapan mahasiswa tersebut akan berlaga pada tingkat nasional,” tutur Muhammad Akbar, seperti dikutip dari situs LLDIKTI 11 Kalimantan, https://lldikti11.ristekdikti.go.id/

“Saya harap, seluruh finalis bisa tembus sebagai mahasiswa berprestasi tingkat nasional, karena tahun-tahun sebelumnya, ajang ini selalu dimenangi oleh mahasiswa dari PTN/PTS dari Jawa,” harap Muhammad Akbar.


Muhammad Akbar juga sangat berharap kepada peserta untuk terus menjaga kesehatan dan protokol kesehatan sehingga pada saat pertandingan nantinya bisa berjalan dengan baik. Ia juga mengingatkan kepada para juri maupun pendamping membantu peserta mempersiapkan diri sehingga berhasil meraih yang terbaik pada tingkat nasional.

Berikut nama-nama mahasiswa dan asal perguruan tingginya untuk tingkat Sarjana.

  1. Cindy Maurellia dari Universitas Mulia.
  2. Dani Saputra dari Universitas Muhammadiyah Pontianak.
  3. Elda Alyatikah dari Universitas Palangkaraya.
  4. Khaerullah Fadhli Arasy Hasan dari Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.
  5. Ryan Jonathan dari Universitas Tanjung Pura Pontianak.

Peserta pemilihan mahasiswa berprestasi tingkat Diploma.

  1. Nur Annisa Aghnia Rahmah dari Universitas Sari Mulia.
  2. Robet Domilo dari Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.
  3. Zannuba Arifah Rahman S dari Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda.

Sementara itu, Tim Pengarah Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Ratna, S.Pd., M.Pd. mengatakan bahwa para mahasiswa yang lolos tahap pertama telah dinilai berdasarkan hasil penilaian capaian unggulan (CU) dan gagasan kreatif (GK) atau produk ilmiah oleh tim juri Pilmapres yang dilaksanakan pada dari 13-26 Juli 2021 yang lalu.

“Pada seleksi tahap dua ini, (penilaian) dititikberatkan pada penyampaian presentasi dalam bahasa Inggris sehingga beberapa ketentuan yang ditetapkan tim juri harus benar-benar dikuasai oleh para peserta,” katanya.

Beberapa kemampuan yang dinilai itu antara lain terkait Content (isi), Accuracy (ketepatan), dan Narasi yang dibangun dan tersusun sesuai dengan tata bahasa yang baik dan benar.

Selanjutnya, kemampuan yang harus dimiliki adalah fluency atau kefasihan dalam berbahasa Inggris, Pronunciation, yaitu pastikan kecepatan biar tidak terjadi kesalahan dan overall performance, cara penyampaikan peserta secara keseluruhan, seperti gerak tubuh, membaca atau tidak dan lainnya.

(SA/PSI)

Cindy Maurellia melaju dalam Pemilihan Mahasiswa Prestasi Tingkat Nasional 2021 yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional Kememdikbudristek RI. Foto PSI

UM – Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) telah melaksanakan seleksi tahap I Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) tahun 2021. Berdasarkan hasil seleksi dari tim juri Pilmapres yang dilaksanakan dari tanggal 13 Juli s.d. 26 Juli 2021, Cindy Maurellia, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru PAUD Semester Empat Universitas Mulia ini lolos tahap satu menuju tahap kedua, Kamis (29/7).

Hal ini berdasarkan Surat Pengumuman Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) dengan nomor 1431/J3/KM.01.00/2021 tanggal 29 Juli 2021 dan ditandatangani Kepala Pusat Prestasi Nasional Kemendikbudristek RI Asep Sukmayadi.

“Selamat untuk Cindy dan PGPAUD,” tutur Wakil Rektor Bidang Akademik Yusuf Wibisono, M.T.I. Ia mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas capaian mahasiswa hingga tahap kedua seleksi. Pasalnya, tidak mudah untuk melangkah dari tahap satu menuju tahap berikutnya. Menjadi salah satu perwakilan peserta untuk se-Kalimantan saja sudah sangat bagus.

“Alhamdulillah, ada Cindy di nomer 20. Persiapan ke tahap selanjutnya,” ungkap Baldwine Honest Gunarto, S.T., M.Pd. salah satu dosen pembimbing sekaligus Ketua Program Studi Pendidikan Guru PAUD Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK) Universitas Mulia.

Berdasarkan pengumuman tersebut, tercatat nama-nama mahasiswa perwakilan dari perguruan tinggi se-Kalimantan. Tiga perwakilan berasal dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan dua Perguruan Tinggi Swasta (PTS), yakni Khaerullah Fadli Arasy dari Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin Kalimantan Selatan, Elda Alayatikah dari Universitas Palangka Raya Kalimantan Tengah, dan Ryan Jonathan dari Universitas Tanjungpura Pontianak Kalimantan Barat. Dan dua peserta dari PTS, yakni Dani Saputra dari Universitas Muhammadiyah Pontianak dan Cindy Maurellia dari Universitas Mulia Balikpapan Kalimantan Timur.

“Kita sering mendengar PTS selalu dipandang sebelah mata jika dibanding dengan PTN. Nah, dengan adanya Pilmapres ini kita bisa mendapat gambaran bahwa kita juga tidak kalah dengan PTN, bahkan bisa berprestasi,” tutur salah satu dosen yang enggan disebut namanya.

Untuk itu, Pusat Prestasi Nasional dan dewan juri Pilmapres tahun 2021 telah memutuskan peserta Pilmapres tahun 2021 yang lolos ke tahap dua tersebut akan dilakukan penilaian video presentasi berbahasa Inggris, penilaian Capaian Unggulan (CU), dan Penilaian Gagasan Kreatif (GK) atau Produk Inovatif (PI). Seleksi tahap kedua ini dilakukan mulai 2 Agustus sampai dengan 21 Agustus 2021.

Sedangkan Pengumuman Finalis Pilmapres Tingkat Nasional tanggal 24 Agustus 2021. Jika tidak ada perubahan, penyelenggaraan babak final Pilmapres direncanakan tanggal 7 September 2021 sampai dengan 10 September 2021.

Ayo, kita dukung dan ikut mendoakan agar Cindy Maurellia terpilih menjadi Mahasiswa Berprestasi Tingkat Nasional. Amin.

(SA/PSI)

Lampiran Surat Pengumuman
Pengumuman-Hasil-Seleksi-Tahap-1-Pilmapres-2021-2

Lampiran Perubahan Jadwal
Perubahan-jadwal-Pilmapres-2021

Poster Pengumuman KNMIPA PT Lolos ke Tahap Nasional Tahun 2021

UM – Dua orang mahasiswa Universitas Mulia kembali lolos tahap Nasional setelah melalui Seleksi dan Penilaian Tingkat Wilayah Kompetisi Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (KNMIPA PT) Tahun 2021 yang diselenggarakan Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI), Senin (5/7).

Kabar ini diterima melalui pengumuman hasil seleksi wilayah KNMIPA Tahun 2021 dari Pusat Prestasi Nasional Nomor: 1175 /J3/KM.05.03/2021 tanggal 3 Juli 2021 yang ditandatangani Plt. Kepala Puspresnas Asep Sukmayadi.

“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak/Ibu untuk menginformasikan pengumuman ini kepada mahasiswa di perguruan tinggi. Apabila terdapat pertanyaan dalam pelaksanaan pendaftaran, dapat menghubungi panitia melalui aplikasi Telegram https://t.me/KNMIPA2021,” tulis Asep Sukmayadi.

Mereka adalah Sapti Wahyuni yang lolos tahap Nasional KNMIPA di Bidang Matematika. Sapti adalah mahasiswa semester enam Program Studi Sistem Informasi PSDKU Samarinda. Sedangkan di Bidang Kimia, Tri Nur Hasanah, mahasiswa Program Studi Farmasi semester empat.

Atas prestasi keduanya, Rektor Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. mengucapkan selamat dan turut mendoakan sukses untuk langkah berikutnya. “Selamat untuk mahasiswa yang lolos KNMIPA 2021. Semoga sukses di tahap berikutnya,” tutur Rektor.

Wakil Rektor Bidang Akademik Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I. juga mengucapkan selamat dan berharap berprestasi terbaik nasional. “Selamat untuk adik Tri Nur Hasanah dan Sapti Wahyuni atas pencapaiannya lolos ke tingkat nasional. Semoga tahun ini bisa berprestasi terbaik nasional,”

Salah seorang dosen pembimbing, Dedy Mirwansyah, mengatakan bahwa Sapti Wahyuni tahun lalu sempat lolos tahap Nasional. “Tahun ini lolos lagi. Mudahan kali ini dapat juara. Amiiin,” harapnya.

Pada seleksi tahap Nasional ini, seluruh peserta akan diundang untuk mengikuti Kompetisi Tingkat Nasional (tahap III) sebanyak 65 orang untuk setiap bidang. Mereka antara lain Juara I pada seleksi tahap II KNMIPA-PT dari masing-masing wilayah, kemudian satu orang peserta dari PTS yang memperoleh nilai tertinggi pada seleksi tahap II di masing-masing wilayah yang memenuhi standar minimum yang ditetapkan oleh dewan juri, lalu peserta peringkat atas pada seleksi Tahap II secara keseluruhan untuk memenuhi kuota maksimal (65 peserta).

Kompetisi Tingkat Nasional ini akan memilih 25 mahasiswa terbaik per bidang, yakni empat orang peraih medali emas; Enam orang peraih medali perak; 10 orang peraih medali perunggu; dan Lima orang honorable mention.

Materi kompetisi Matematika mencakup aljabar linear, struktur aljabar, analisis real, analisis kompleks dan kombinatorika, dengan deskripsi masing-masing. Sedangkan materi kompetisi Kimia mencakup Kimia Anorganik, Kimia Fisika, Kimia Organik, dan Kimia Analitik dengan deskripsi masing-masing.

Peserta seleksi Tingkat Nasional akan mendapat sertifikat dari Kepala Pusat Prestasi Nasional. Para peraih medali akan memperoleh hadiah berupa dana pembinaan. Sedangkan khusus peraih medali pada bidang matematika akan diseleksi kembali untuk mengikuti ajang International Mathematics Competition (IMC) 2022 di Bulgaria.

KNMIPA bertujuan untuk mempromosikan dan meningkatkan daya tarik MIPA di tengah-tengah masyarakat; meningkatkan motivasi belajar mahasiswa di bidang MIPA; meningkatkan kemampuan akademik dan memperluas wawasan mahasiswa bidang MIPA; dan meningkatkan kualitas pembelajaran di bidang MIPA.

Selain itu, KNMIPA juga diselenggarakan untuk memberikan masukan untuk perbaikan pembelajaran di perguruan tinggi khususnya dalam bidang MIPA serta mengapresiasi mahasiswa yang berprestasi di bidang MIPA.

Capaian ini tentu saja menjadi kebanggaan sivitas akademika untuk bersemangat meraih prestasi di berbagai bidang. “Luar biasa, berjajar dengan UI, ITB, ITS, dan universitas terbaik 👍👍,” tulis Riovan Styx Roring, S.T., M.Kom., salah seorang dosen yang beberapa kali meraih prestasi lomba maupun pendanaan.

(SA/PSI)

Pengumuman-KNMIPA-lolos-ke-Nasional-2021
Rektor DR. Agung Sakti Pribadi menerima Cindy Maurellia, didampingi Dekan FHK Vidy, S.S., M.Si. dan Kaprodi PG PAUD Baldwine Honest Gunarto, S.T., M.Pd. di ruang Rektor, Kamis (1/7). Foto: Dok. Rektorat

UM – Rektor Universitas Mulia DR. Agung Sakti Pribadi menerima mahasiswa yang lolos tahap Desk Evaluation Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Tahun 2021, Cindy Maurellia, didampingi Dekan Fakultas Humaniora dan Kesehatan Vidy, S.S., M.Si dan Ketua Program Studi Pendidikan Guru PAUD Baldwine Honest Gunarto, S.T., M.Pd. di Ruang Rektor, Kamis (1/7) pagi.

Pada kesempatan ini, Rektor mendorong seluruh mahasiswa Universitas Mulia memiliki kesempatan yang sama dalam meraih prestasi di berbagai bidang. Menurut Rektor, tidak banyak mahasiswa yang memiliki banyak prestasi seperti yang dimiliki Cindy Maurellia ini yang cukup gigih dalam berbagai kegiatan dan pengembangan diri.

“Kita tahu, untuk mendapatkan penghargaan atau juara dalam salah satu bidang saja membutuhkan persiapan yang tidak sedikit dan waktu yang lama, ada effort yang tidak mudah, belum lagi nanti bersaing dengan yang lain,” tutur Rektor.

Oleh karena itu, tambahnya, Rektor terus mendorong mahasiswa tidak hanya belajar di kampus saja, tetapi juga untuk meningkatkan kapasitas diri dan meraih prestasi di berbagai bidang, apalagi kesempatan tersebut didukung dengan adanya Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

“Kelak berbagai penghargaan yang telah diperoleh mahasiswa selama ini bukan sekadar seremonial saja, tetapi akan bermanfaat untuk masa depannya, setidaknya untuk pengembangan diri dalam menjalani kehidupan,” tuturnya.

Rektor DR. Agung Sakti Pribadi menerima Cindy Maurellia, didampingi Dekan FHK Vidy, S.S., M.Si. dan Kaprodi PG PAUD Baldwine Honest Gunarto, S.T., M.Pd. di ruang Rektor, Kamis (1/7). Foto: Dok. Rektorat

Rektor DR. Agung Sakti Pribadi menerima Cindy Maurellia, didampingi Dekan FHK Vidy, S.S., M.Si. dan Kaprodi PG PAUD Baldwine Honest Gunarto, S.T., M.Pd. di ruang Rektor, Kamis (1/7). Foto: Dok. Rektorat

Sebagaimana diketahui, Cindy Maurellia, mahasiswa Semester Empat Prodi PG PAUD Universitas Mulia lolos pada tahap seleksi administrasi Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (PILMAPRES) tahun 2021 yang diselenggarakan Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia atau Kemendikbudristek RI.

Berdasarkan pengumuman yang diterbitkan Pusat Prestasi Nasional Nomor : 1024/J3/KM.01.00/2021 tanggal 19 Juni 2021 perihal Pengumuman peserta tingkat wilayah Pilmapres, Cindy masuk dalam daftar Peserta Pilmapres Sarjana dengan nomor urut 89. Cindy akan bersaing dengan 456 mahasiswa dari seluruh Indonesia.

“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak/Ibu untuk menginformasikan pengumuman ini kepada mahasiswa di perguruan tinggi masing-masing. Apabila terdapat pertanyaan dalam pelaksanaan seleksi wilayah Tahun 2021, dapat menghubungi panitia melalui aplikasi Telegram https://t.me/PILMAPRES2021. Untuk akses ke laman https://pilmapres.kemdikbud.go.id dapat dilakukan bagi peserta yang lolos mulai tanggal 20 Juni 2021 s.d 5 Juli 2021,” tulis surat yang ditandatangani plt Kepala Pusat Prestasi Nasional Asep Sukmayadi.

Sejumlah prestasi yang telah diraih Cindy di antaranya Juara Puisi POLGAN FEST 21 yang diselenggarakan Politeknik Ganesha Medan, Juara 3 Lomba Microteaching IMPASI FEST 2021 yang diselenggarakan IMPPASI, Juara I Story Telling yang diselenggarakan Universitas Jambi 2021, Juara I Lomba Mendongeng 2020 yang diselenggarakan HIM PG PAUD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang, Juara I Lomba Video Pembelajaran PAUD FAIR Nasional 2021 HMPS PG PAUD yang diselenggarakan Universitas Muhammadiyah Purwokerto, dan lainnya.

Aktifitas Cindy sehari-hari berprofesi sebai Guru Sekolah Dasar untuk murid Kelas Satu. Dia menempuh Prodi PG PAUD Universitas Mulia dengan Indeks Prestasi rata-rata 3.87. Selain belajar, aktif berorganisasi sebagai sekretaris di HIMA PG PAUD Universitas Mulia. Ia tergolong mahasiswa yang rajin menciptakan karya seperti lagu anak, Alat Permainan Edukatif Anak Usia Dini, Video pembelajaran anak, dan mendesain logo HIMA PG PAUD UM.

“Ya, ini kita terus mendampingi mahasiswa untuk terus berprestasi, mudah-mudahan berhasil sukses, baik untuk diri mereka sendiri maupun untuk Universitas. Tetap semangat!” pungkas Baldwine Honest Gunarto, S.T., M.Pd. Ketua Prodi PG PAUD.

(SA/PSI)

Pengumuman-Lolos-Desk-Evaluation-Pilmapres-1
Inilah salah satu tim dari Universitas Mulia yang berhasil menunjukkan kemampuannya dalam Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia dan mendapatkan pendaanaan dari Kemdikbud.

BALIKPAPAN–  Mahasiswa Universitas Mulia (UM) tak henti-hentinya menunjukkan berbagai kemampuan yang dimiliki. Terbaru, di tahun 2021 ini ada belasan kompetisi baik tingkat kota, provinsi maupun nasional yang diikuti mahasiswa di bawah naungan Yayasan Airlangga Group ini.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Mundzir menjelaskan, tercatat hingga saat ini ada total sebanyak 14 kompetisi yang diikuti mahasiswa Universitas Mulia Balikpapan. Dan sebagian kecil sudah menyelesaikan kompetisi, dan beberapa mendapat juara. “Jadi kompetisi ini diikuti baik tingkat kota, provinsi maupun nasional. Namun lebih banyak ada sekitar 11 lomba tingkat nasional yang kita ikuti dan sisanya dari tingkat kota dan provinsi,” ujar Mundzir.

Ia menjelaskan, seperti di awal tahun 2021, dimana pihaknya mengirim mahasiswa untuk mengikuti Program Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI), ada sebanyak 8 tim yang bergabung, terdiri dari 24 mahasiswa. “Alhamdulillah satu tim lolos mendapatkan pendanaan dari Kemdikbud dan saat ini mereka sedang dalam tahap pengembangan produknya yakni Amplang Cumi-Cumi. Harapan kami ketika mendapatkan pendanaan dari kementerian ini, wirausaha mahasiswa dapat berlanjut dan mahasiswa dapat berwirausaha secara mandiri,” harap Mundzir.

Selain itu, katanya, ada pula kompetisi nasional lainnya, seperti Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) dimana pihaknya mengirim dua orang perwakilan mahasiswa, dan sampai saat ini sudah memasuki dalam tahap pengumpulan portofolio. Selanjutnya ada Kompetisi Nasional Matematika IPA (KN-MIPA) dimana ada 14 orang mahasiswa yang ikut serta. “Adapun lomba yang kita ikuti dari KN-MIPA itu adalah, Biologi yang diikuti 6 orang mahasiswa, kemudian Kimia 5 orang mahasiswa dan Matematika 3 orang mahasiswa,” katanya.

Kemudian masih di tingkat nasional adapula lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) yang diikuti 5 tim terdiri dari 13 mahasiswa. Ada juga National University Debating Championship (NUDC) yang diikuti 1 tim dengan 2 orang. “Untuk ini sudah lolos tahap administrasi juga,” ujarnya.

Selanjutnya, sebut Mundzir ada Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (Gemastik). Dimana yang ini masih dalam proses pendaftaran. “Saat ini kita udah mendaftarkan 3 tim yang terdiri dari 9 orang dengan 3 jenis lomba,” sebutnya.

Tak ketinggalan, terangnya mahasiswa UM juga mengikuti Program Wira Desa yang diikuti 1 tim terdiri dari 10 orang. “Untuk program ini dilakukan sebagai wujud pengabdian kita masyarakat di tigkat desa,” terangnya.

Ada pula lanjut Mundzir, Kompetisi Ilmu Bisnis, Mananemen, dan Keuangan (KBMK) yang saat ini masih proses seleksi mahasiswa dan kelengkapan administrasi. “Rencananya akan ada 17 orang yang akan diusulkan untuk kita ikut sertakan dalam kompetisi ini,” lanjutnya.

“Ada juga Lomba Gerak dan Lagu yang diikuti 5 mahasiswa, juga Lomba Alat Permainan Edukasi diikuti 2 orang dan terakhir yang baru saja menyelesaikan lombanya, ada Lomba MicroTeaching yang diikuti 1 orang mahasiswa dan Alhamdulillah kita berhasil masuk sebagai Juara ketiga,” tambah Mundzir.

Sementara untuk lomba tingkat kota Balikpapan, pihaknya mengirimkan satu perwakilan untuk mengikuti ajang Pemuda Pelopor. Selain itu baru saja berakhir pada bulan Juni, sebanyak 4 tim yang terdiri dari 16 orang mahasiswa mengikuti Lomba Teknologi Tepat Guna garapan Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian Kota Balikpapan. Dimana satu tim berhasil masuk sebagai Juara 1.

“Kemudian satu tim ini kembali diikut sertakan di tingkat provinsi namun tidak lolos, tetapi kami mendapatkan banyak masukan dari para juri di tingkat provinsi yang bisa kami ambil sebagai perbaikan kedepan. Kita berharap dapat memfokuskan pada peningkatan produk inovasi untuk teknologi tepat guna ini,” beber Mundzir.

“Jadi ada 14 lomba yang kami ikuti, dimana ada beberapa yang masih dalam tahap proses administrasi, ada pula proses pendaftaran seperti Gemastik tadi, dan ada program yang lainnya yang sudah dinyatakan lolos dalam tahap administrasi. Dan mahasiswa yang mengikuti lomba sedang melengkapi portofolio mereka secara online,” tambahnya.

Dirinya pun berharap, dari keikut sertaan mahasiswa UM dalam beragam lomba ini, selain mencetak prestasi juga dapat memotivasi mahasiswa UM lainnya untuk semakin menunjukan kemampuan yang dimiliki ke dunia luar. “Dan syukur bisa memboyong pringkat pertama sebagai hadiah untuk mereka,” pungkasnya. (mra)

Tingkat Nasional :

  1. Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) : 8 tim (24 Mahasiswa) / 1 tim lolos pendanaan Kemdikbud.
  2. Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) : 2 orang
  3. KN-MIPA : 14 orang.
  4. Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) : 5 tim (13 orang)
  5. National University Debating Championship (NUDC) : 1 tim (2 orang)
  6. Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (Gemastik) saat ini sudah mendaftar 3 tim (9 orang) dengan 3 jenis lomba.
  7. Program Wira Desa : 1 tim (10 orang)
  8. Kompetisi Ilmu Bisnis, Mananemen, dan Keuangan (KBMK) : masih proses seleksi mahasiswa dan kelengkapan administrasi : 17 orang yang udah diusulkan
  9. Lomba Gerak dan Lagu : 5 orang
  10. Lomba Alat Permainan Edukasi : 2 orang
  11. Lomba MicroTeaching : 1 orang (Juara 3)

Tingkat Kota Balikpapan

  1. Pemuda Pelopor : 1 orang
  2. Lomba Teknologi Tepat Guna : 4 tim (16 orang) Juara 1

Tingkat Propinsi / Kaltim

  1. Lomba Teknologi Tepat Guna : 1 tim (4 orang)

BALIKPAPAN- Mahasiswa Program Studi Informatika Universitas Mulia (UM) Balikpapan kembali menorehkan prestasi di tingkat kota. Kali ini melalui ajang lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) garapan Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian Kota Balikpapan, tim yang terdiri dari empat mahasiswa semester 6 ini berhasil menyabet gelar juara pertama untuk kategori pelajar dan mahasiswa, pada Kamis (17/6) kemarin.

Mengalahkan beberapa tim dari perguruan tinggi di kota Minyak, hasi karya mereka berupa alat pengontrol listrik dari jarak jauh atau Smart Control Listrik nantinya juga akan kembali dilombakan ditingkat provinsi.

Dosen pendamping TTG Universitas Mulia Muhammad Safi’i S.kom M.kom menjelaskan, dalam lomba TTG ini, Universitas Mulia Balikpapan awalnya mengirimkan empat tim yang sebelumnya telah diseleksi di tingkat kampus.

“Dalam tahap seleksi tingkat kampus, awalnya ada 17 proposal yang masuk di kami namun saat seleksi, yang lolos untuk mengikuti di tingkat kota hanya 4 proposal. Kemudian saat seleksi tingkat kota, terpilihlah dua proposal yang berhasil masuk dalam tahap presentasi finalis yang dikemas dalam bentuk pameran yang digelar di atrium Plaza Balikpapan,” ujar Safi’i.

“Dua proposal yang lolos yakni smart control listrik dan smart control mesin penetas telur mengikuti pameran selama dua hari dari tanggal 16 dan 17 Juni, hasilnya diumumkan pada Kamis 17 Juni, dimana satu tim berhasil keluar sebagai juara pertama yakni tim dari smart control listrik,” jalas Muhammad Safi’i.

Safi’i menyebut, ini merupakan keikut sertaan Universitas Mulia yang kedua kalinya, dimana tahun lalu pihaknya mengirimkan dua tim untuk ikut di tingkat kota, namun dikarenakan masa pandemi, agenda lomba ini pun terpaksa dihentikan. “Jadi ini merupakan agenda rutin dari tingkat nasional, provinsi maupun kota. Dimana yang berhasil meraih juara tingkat kota akan kembali diadu ditingkat provinsi untuk bisa ke tingkat nasional,” sebutnya.

Ia pun berharap dengan keberhasilan ini, dapat membawa Universitas Mulia masuk kembali di tingkat provinsi. “Rencananya setelah hasil pengumuman ini, akan langsung dilanjutkan dengan penilaian di tingkat provinsi. Kami berharap dapat kembali menjadi juara dan bisa berlanjut di tingkat nasional,” harap Safi’i.

Sementara itu, Reza Risky Pratama salah satu anggota tim yang berhasil menciptakan Smart Control Listrik menjelaskan, ia bersama timnya merancang alat tersebut untuk mempermudah masyarakat mengontrol listrik dari jarak jauh melalui smartphone.

“Jadi bagi mereka yang ingin melakukan perjalanan jauh maupun dekat tetap dapat mengontrol listrik di rumahnya secara mudah. Karena alat ini kami rancang dengan jarak yang tidak terhingga, bahkan bila pemiliknya berada di luar negeri sekalipun. Hanya dengan melalui smartphone semua alat elektronik yang berhubungan dengan listrik dapat dikontrol dengan baik,” jelas Reza .

Ia menyebut, dengan menggunakan aplikasi Bylnk yang terkoneksi dengan internet, alat ini dapat berfungsi menyalakan atau memadamkan lampu, mengontrol pompa air, kipas angin dan alat elektronik lainnya dari jarak jauh. Selain itu, sistem aplikasi alat ini pun, katanya dapat memberitahukan kondisi lampu secara realtime agar pengguna bisa mengetahui lampu dalam keadaan menyala atau tidak terpasang (putus).

“Jadi tidak hanya lampu aplikasi ini bisa menghidupkan dan mematikan peralatan apapun yang berhubungan dengan arus listrik tanpa harus selalu menghidupkan jika bepergian sehingga menghemat biaya pengeluaran,” sebutnya.

Karena saat ini masih dalam tahap trial, tambah Reza, maka saat ini baru ada empat alat yang bisa di kontrol. “Kedepan kita ingin coba menambah untuk mengontrol hal lainnya, seperti bila ada yang membuka rumah kita, kita dapat langsung mengetahuinya, mengontrol cctv, gerbang rumah dan lainya,” pungkasnya. (mra)

BALIKPAPAN- Mahasiswa Universitas Mulia (UM) Balikpapan kembali menorehkan prestasi di tingkat kota. Kali ini melalui ajang Pertamina Innovation Project yang berlangsung di Hotel Blue Sky pada 6 Juni lalu.

Dimana JaKa Team yang terdiri dari tiga mahasiswa Program Studi Informatika berhasil masuk dalam grand final bersama tim dari Institut Teknologi Kalimantan (ITK) dan meraih juara ke empat.

Diketahui dalam ajang itu ada sebanyak 174 tim dari 10 kampus di Balikpapan yang mendaftar dan ada sebanyak 88 tim yang mengirimkan proposal inovasinya. Pertamina kemudian melakukan seleksi untuk memilih 10 tim guna mempresentasikan ide inovasi mereka. Dimana dari 10 tim yang telah mempresentasikan idenya kepada dewan juri terpilih 5 tim untuk mengimplementasikan ide inovasi mereka. Dan 5 tim tersebut berasal dari dua kampus yakni ITK dan Universitas Mulia Balikpapan.

“Alhamdulillah kami berhasil meraih juara ke empat, dimana untuk juara pertama hingga tiga dan ke lima ditempati oleh tim dari ITK. Walau berada diperingat ke empat tetapi menjadi sebuah kebangaan tersendiri pula bagi kami bisa lolos hingga tahap akhir,” ujar Ketua JaKa Team, Viody Alfaridzi.

Mahasiswa semester empat ini mengatakan dalam ajang ini, dirinya bersama timnya yakni M. Kharisma Mahardika dan Riyadh Asjdah Mulyadi berhasil menciptakan inovasi bernama aplikasi JaKa (Jasa Kami) yang merupakan marketplace online untuk jasa servis elektronik dan mekanik. “Jadi ini merupakan aplikasi pencari jasa servis elektronik dan mekanik yang ideal dengan menggunakan metode berbasis website dan jaringan mobile,” katanya.

Ia menjelaskan, munculnya ide pembuatan aplikasi ini berawal dari pengalaman pribadi dirinya serta banyak orang yang susah mendapatakan jasa servis elektronik yang ideal dan terjamin. “Bahkan terkadang bila dapat justru pelayanan kurang ramah hingga bisa membuat barang tambah rusak,” jelasnya.

Dari Desember tim ini mulai mekakukan riset sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam ajang tersebut. Riset dilakukan selama dua bulan hingga pada akhir Februari dilakukanlah development atau pengembangan produk.

“Sebelumnya kita melakukan riset terkait pengalaman pribadi setiap orang yang telah menggunakan jasa servis dan jawabanya mengalami permasalahan yang sama, rata-rata medapatkan pelayanan yang kurang maksimal,” ujarnya.

Viody menyebut dalam aplikasi ini pihaknya menyediakan dua fitur, yakni Cari Jasa yang dibuat sedemikian rupa untuk memudahkan masyarakat menemukan jasa yang diinginkan. “Kita menggunakan integrasi google maps untuk mendapatkan jasa yang ada disekitarnya. Kemudian ada pula fitur Cari Jasa Cepat, dimana ini bisa digunakan untuk jasa yang mendesak, seperti ban bocor dan lainnya,” sebutnya.

Adapaun mitra yang sudah bergabung, beber Viody yakni sebanyak 18 mitra dari 35 mitra yang tercatat di database mereka. “Jasanya elektronik dan mekanik, mulai dari perbaikan HP, laptop, AC, mesin cuci dan lainnya. Sementara untuk mekanik, ada mekanik motor, mobil, tambal ban dan lainnya. Kami berharap kedepan mitra kami akan semakin banyak, untuk target pertama bisa 50 mitra di Balikpapan, karena kami juga terus mendapatkan tambahan dari database yang sudah ada,” bebernya.

Selain dorongan dari kampus, sesungguhnya tambah Viody, keikut sertaan dirinya dan timnya dalam ajang tesebut yakni sekaligus untuk mencari dana pengembangan aplikasi ini. “Sebenarnya sebelum mengikuti lomba ini, saya bersama teman-teman sudah lebih dulu memiliki rencana untuk membuat sistem ini dan dengan keberhasilan ini sangat membantu kami untuk melakukan pengembangannya, dan tentunya akan terus berjalan hingga nantinya dapat digunakan semua orang,” tambahnya.

“Saat ini progres aplikasi ini masih sekitar 60 persen. Dan direncanakan grand launching akan kita lakukan satu atau dua bulan lagi agar bisa digunakan oleh masyarakat,” lanjutnya.

Sementara itu Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Mundzir menyebut menjadi sebuah kebanggaan kembali bahwa mahasiswa Universitas Mulia kembali meraih prestasi. “Dalam lomba ini kami hanya mengirimkan satu tim, dikarenakan waktunya yang mepet maka hanya tim ini yang siap untuk ikut perpartisipasi dan Alhamdulillah masuk di lima besar dan mendapat juara empat,” ujar Mundzir.

Ia mengatakan, terkait hasil karya mahasiswa, pihaknya akan terus mendukung semua yang diciptakan mahasiswa salah satunya melalui Inkubator Bisnis. “Semua produk mahasiswa baik inovasi maupun kewirausahaan akan diinkubasi melalui Inkubator Bisnis dan produk yang berpotensi akan kita bantu, baik dari sesi pemasarannya maupun pendanaannya. Di Inkubator Bisnis ini juga bukan hanya fokus pada sisi pendanaan tetapi juga pendampingan dan pelatihan agar hasilnya bisa berjalan,” ujarnya.

Dirinya pun berharap kedepan akan semakin banyak mahasiswa yang bisa ikut berpartisipasi dalam ajang seperti ini. “Alhamdulillah juga, saat ini kami sedang ikut dalam beberapa lomba tingkat nasional. Seperti Pemilihan Mahasiswa Berprestasi, kemudian Kompetisi Nasional Matematika dan IPA, juga ada Lomba Inovasi Digital Mahasiswa dimana tim JaKa juga kembali ikut bergabung dalam lomba ini. Dan masih ada beberapa lomba lagi yang akan kita ikuti,” pungkasnya. (mra)

PG PAUD Mulia Event 2021 Diikuti Mahasiswa dan Guru dari Berbagai Daerah di Indonesia

UM– Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru-Pendidikan Anak Usia Dini (HIMA PG PAUD) Universitas Mulia Balikpapan akhirnya sukses menggelar PG PAUD Mulia Event 2021.

Lomba tingkat nasional pertama yang digelar mulai tanggal 28 Maret  hingga 10 April 2021 ini diikuti sejumlah peserta dari berbagai daerah di Indonesia.

Ketua HIMA PG PAUD Universitas Mulia, Aditya Gustiawan Putra menjelaskan, dalam event ini ada sebanyak 26 peserta dari berbagai daerah yang berpartisipasi. Para peserta merupakan guru PAUD se-Balikpapan dan mahasiswa PG PAUD seluruh Indonesia.. “Ada tiga kategori lomba yang kami gelar, yakni lomba cipta lagu anak, dongeng dan video edukasi,” jelas Adit sapaan akrabnya.

Ia mengatakan, sebagai lomba tingkat nasional yang perdana, PG PAUD Mulia Event 2021 ternyata cukup menarik minat mahasiswa maupun guru PAUD. Awalnya tujuan digelarnya event ini untuk membangun kembali semangat para pendidik Anak Usia Dini (AUD) khususnya di kota Balikpapan maupun diseluruh Indonesia untuk menjadi pendidik yang kreatif dan inovatif di masa new normal.

“Dan alhamdulillah responnya sangat baik, peserta banyak berasal dari Universitas Jember, ada pula PAUD IT BIS Balikpapan dan dari kami Universitas Mulia Balikpapan,” katanya.

Ia pun menargetkan event ini akan digelar rutin dan akan semakin banyak menggaet peserta. Karena kesuksesan ini, sebutnya, juga tak lepas dari kerja sama media partnership antara HIMA PG PAUD Universitas Mulia Balikpapan dengan beberapa universitas yang memiliki prodi PG PAUD, seperti Universitas Mulawarman Samarinda, Universitas Negeri Padang, dan Universitas Jambi serta Organisasi HIMA PG PAUD Indonesia atau disebut dengan IMPPASI Indonesia.

“Nantinya kita ingin event ini akan dibuat sebagai agenda rutin HIMA PG PAUD Universitas Mulia Balikpapan,” sebutnya.

Terkait penilaian dalam tiga lomba tersebut, Adit mengatakan, pihaknya melibatkan juri yang berasal dari dosen PG PAUD Universitas Mulia Balikpapan seperti Ibu Norlaila S.Pd, M.Pd dan Ibu bety Vitriana S.Pd, M.Pd. “Aspek penilainnya yang diambil adalah dari aspek kreativitas dan inovasi mahasiswa maupun guru PAUD untuk menciptakan media pembelajaran yang berkualitas untuk anak usia dini,” ujarnya.

“Walau penilaian dilakukan oleh internal kampus Universitas Mulia dan event juga turut diikuti mahasiswa Universitas Mulia, tetapi sportifitas penilaian tetap kita jaga,” tambahnya.

Dan dari hasil yang didapatkan, lanjut Adit, pihaknya akhirnya menemukan para juara dalam tiga kategori lomba tersebut. Untuk Lomba Dongeng, Juara 1 diraih oleh Kunny izza (Universitas Jember), kemudian Dwi Rohmawati (PAUD IT BIS Balikpapan) sebagai Juara 2, dan Maroatul Wasiah (Universita Jember) sebagai Juara 3.

Sementara untuk Lomba Cipta Lagu Anak yang meraih Juara 1 adalah Jesika Maulina (Universitas Mulawarman Samarinda), Juara 2 diraih Jihan Ibtisam (PAUD IT BIS Balikpapan) dan Juara 3 diraih Azzahra Erfi R (Universitas Jember).

Serta untuk Lomba Video Edukasi, Juara 1 diraih Ulfah (PAUD IT BIS Balikpapan), Juara 2 : Nur Fatimah Maulidiah (PAUD IT BIS Balikpapan) dan Juara 3 diraih Cindy Maurellia (Universitas Mulia Balikpapan).

Adapun hadiah yang didapatkan para pemenang tamabah Adit yakni berupa uang pembinaan serta Sertifikat bagi Juara 1,2 dan 3 pada setiap kategori lomba. “ Terkait sertifikat juga didapatkan oleh semua peserta yang mengikuti lomba,” pungkasnya. (mra)

 

JUARA LOMBA:

Kategori Dongeng :

JUARA 1 : Kunny Izza (Universitas Jember)

JUARA 2 : Dwi Rohmawati (PAUD IT BIS Balikpapan)

JUARA 3 : Maroatul Wasiah (Universita Jember)

Kategori Cipta Lagu Anak :

JUARA 1 : Jesika Maulina (Universitas Mulawarman Samarinda)

JUARA 2 : Jihan Ibtisam (PAUD IT BIS Balikpapan)

JUARA 3 : Azzahra Erfi R (Universitas Jember)

Kategori Video Edukasi :

JUARA 1 : Ulfah (PAUD IT BIS balikpapan)

JUARA 2 : Nur Fatimah Maulidiah (PAUD IT BIS balikpapan)

JUARA 3 : Cindy Maurellia (Universitas Mulia Balikpapan)