Mahasiswa Prodi S1 Teknologi Informasi yang tergabung dalam HIMATI berpose bersama guru dan siswa SMK Pertiwi Balikpapan, Senin (30/6/2025). Foto: Istimewa

UM – Program “Goes to School” yang diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi S1 Teknologi Informasi (HIMATI) bukan sekadar kunjungan pengabdian. Lebih dari itu, kegiatan ini mencerminkan implementasi nyata dari prinsip-prinsip Tridharma Perguruan Tinggi dan arahan transformasi pendidikan.

Kegiatan ini dilaksanakan di SMK Pertiwi Balikpapan, Senin (30/6). Mahasiswa yang tergabung HIMATI terjun langsung membimbing siswa kelas XII jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) dalam pelatihan konfigurasi Mikrotik.

Dengan pendekatan praktik langsung, mahasiswa membantu siswa memahami konsep lanjutan jaringan seperti IP Addressing, Captive Portal, hingga manajemen bandwidth.

Mahasiswa Harus Dilibatkan dan Ilmu Harus Dihilirisasi

Kegiatan ini menunjukkan bagaimana mahasiswa tidak hanya menjadi penerima ilmu, tetapi juga aktor utama dalam transfer pengetahuan ke masyarakat.

Hal ini sejalan dengan pernyataan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Stella Christie, dalam kunjungan kerjanya di Samarinda baru-baru ini. Prof. Stella mengatakan, riset dan keilmuan harus fokus dan kontekstual serta mahasiswa wajib dilibatkan secara aktif dalam proyek-proyek edukatif dan riset terapan.

“Ketika mahasiswa HIMATI turun langsung ke SMK, mereka tidak hanya mengasah kompetensi teknis, tetapi juga membentuk daya pikir kritis, komunikasi, dan problem solving dalam konteks nyata,” ujar Aqilah Aulya Maulidah, Ketua HIMATI Universitas Mulia.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa belajar menyederhanakan materi teknis menjadi modul pembelajaran yang dapat dicerna oleh pelajar SMK. Kemampuan menyampaikan ilmu dengan pendekatan aplikatif inilah yang merupakan bentuk hilirisasi dari pembelajaran yang diterima di kampus.

Mahasiswa Prodi S1 Teknologi Informasi Universitas Mulia saat membimbing para siswa SMK Pertiwi Balikpapan. Foto: Istimewa

Mahasiswa Prodi S1 Teknologi Informasi Universitas Mulia saat membimbing para siswa SMK Pertiwi Balikpapan. Foto: Istimewa

Mahasiswa Prodi S1 Teknologi Informasi Universitas Mulia saat membimbing para siswa SMK Pertiwi Balikpapan. Foto: Istimewa

Mahasiswa Prodi S1 Teknologi Informasi Universitas Mulia saat membimbing para siswa SMK Pertiwi Balikpapan. Foto: Istimewa

Aqilah Aulya Maulidah, Ketua HIMATI Universitas Mulia menerima cenderamata dari salah satu perwakilan siswa. Foto: Istimewa

Aqilah Aulya Maulidah, Ketua HIMATI Universitas Mulia menerima cenderamata dari salah satu perwakilan siswa. Foto: Istimewa

Ketua Program Studi S1 Teknologi Informasi, Agus Wijayanto, S.Kom., M.Kom. menyatakan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam program seperti ini akan menjadi catatan penting dalam capaian kinerja Tridharma dan instrumen akreditasi.

“Program ini menciptakan siklus pembelajaran yang utuh, yaitu kampus menelurkan ilmu, mahasiswa menyampaikan kembali ke sekolah, dan sekolah mendapatkan manfaat praktis. Ini adalah ekosistem pembelajaran kontekstual yang sedang digalakkan pemerintah,” ujar Agus.

Pihak SMK Pertiwi menyambut baik kegiatan ini. Guru pendamping menyatakan bahwa pelatihan dari mahasiswa HIMATI memberikan warna baru dalam proses belajar siswa, terutama dalam memahami teknis konfigurasi jaringan berbasis Mikrotik yang kerap menjadi tantangan dalam praktik kelas.

“Siswa jadi lebih berani bertanya, lebih percaya diri dalam praktik. Bagi kami ini bentuk nyata link and match antara perguruan tinggi dan pendidikan vokasi menengah,” ujarnya.

Dekan Fakultas Ilmu Komputer, Djumhadi, S.T., M.Kom., menambahkan bahwa kegiatan HIMATI merupakan bagian dari strategi institusi untuk mendorong keunggulan akademik berbasis pengabdian dan hilirisasi ilmu, khususnya untuk mendukung transformasi pendidikan yang dicanangkan pemerintah.

“Kampus tidak boleh hanya mengajar dari podium. Kita harus menurunkan mahasiswa ke lapangan. Ini adalah simulasi awal keterlibatan mahasiswa dalam riset terapan dan penyelesaian masalah nyata,” kata Djumhadi.

Ia menyebut, ke depan himpunan mahasiswa akan dilibatkan dalam proyek-proyek riset mikro berbasis komunitas, seperti digitalisasi UMKM, pelatihan literasi digital untuk desa, dan pemetaan infrastruktur jaringan sekolah berbasis data.

Pemerintah RI, lewat Kemendiktisaintek mendorong keberhasilan riset dan pembelajaran seperti vokasi, terletak pada fokus permasalahan dan kolaborasi strategis. HIMATI lewat program Goes to School, telah menjawab tantangan tersebut.

Tidak hanya membekali siswa, mahasiswa juga membentuk karakter kepemimpinan, serta membuka ruang inovasi dan jejaring antara kampus dan sekolah.

Ke depan, kegiatan ini diharapkan berlanjut menjadi Teaching and Research Collaboration antara universitas dan sekolah mitra sebagai model baru penguatan ekosistem pendidikan berbasis sinergi.

(SA/Kontributor)

Dosen S1 Informatika M. Safi'i saat memberikan materi tentang Robotika. FOto: Ilyas/Tim Lab Fikom

UM – Antusiasme tinggi mewarnai perhelatan ROBOFUN Universitas Mulia 2025 yang diselenggarakan di Lab Robotika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Mulia, Selasa (3/6/2025). Acara yang berfokus pada pengenalan dan praktik langsung teknologi robotika ini berhasil menarik minat besar siswa-siswi SMA/SMK Balikpapan.

Dekan Fakultas Ilmu Komputer Djumhadi, S.T., M.Kom mengatakan, RoboFun 2025 ini terselenggara atas inisiatif Himpunan Mahasiswa Informatika (Himatika) di bawah bimbingan Kaprodi Isa Rosita S.Kom., M.Cs.

“Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan minat siswa SMA/SMK untuk berkreasi dan berinovasi dengan belajar robotika dasar, sekaligus mengenalkan Prodi S1 Informatika,” ujar Djumhadi.

Dosen Informatika Muhammad Safi’i S.Kom., M.Kom ditugaskan sebagai instruktur. “Beliau diharapkan dapat memberikan wawasan kepada para peserta, karena sering membawa mahasiswa untuk mengikuti lomba TTG, Krenova, atau yang sejenis dengan berbagai prestasi,” tutur Dekan.

Berdasarkan kuesioner yang dibagikan panitia, sebanyak 85% peserta menyatakan sangat puas dan puas terhadap keseluruhan kegiatan. Keberhasilan ini sekaligus menunjukkan komitmen Universitas Mulia dalam menyediakan platform pembelajaran teknologi terkini yang mudah diakses dan bahkan gratis bagi para mahasiswanya.

Tampak para siswa mengikuti ROBOFUN 2025 bersama para mahasiswa panitia HIMATIKA. Foto: Ilyas/Tim Lab Fikom

Tampak para siswa mengikuti ROBOFUN 2025 bersama para mahasiswa panitia HIMATIKA. Foto: Ilyas/Tim Lab Fikom

Para peserta ROBOFUN 2025 mendapatkan pengalaman langsung yang berharga, mulai dari pembelajaran coding dasar hingga mengontrol robot secara nyata. Sesi praktik seperti membuat program simulasi lampu lalu lintas dan mengendalikan robot menggunakan aplikasi remote XY menjadi favorit dan paling banyak disukai.

“Bagian bisa kontrol robot itu seru banget!” ujar salah satu peserta dengan antusias. Pengalaman pembelajaran code dan coding robotic juga disebut sebagai hal yang paling berkesan.

Meskipun terdapat beberapa catatan terkait durasi dan pendampingan yang menjadi masukan berharga bagi panitia, mayoritas peserta (90%) merasa acara ini sangat bermanfaat.

Lebih lanjut, 80% peserta menyatakan akan merekomendasikan acara serupa kepada orang lain, dan 75% menyatakan kesediaan untuk ikut kembali jika acara serupa diadakan.

“Acara ini sangat bermanfaat bagi saya, menambah wawasan baru tentang Arduino dan fungsi-fungsi dasar robotika,” ungkap seorang peserta. “Saya jadi lebih tertarik untuk belajar lebih dalam lagi.”

Menariknya, usulan tema untuk acara berikutnya didominasi oleh topik-topik yang sedang hangat di dunia industri teknologi, seperti Kecerdasan Artifisial (AI) dan Internet of Things (IoT).

Hal ini menunjukkan tingginya keingintahuan dan minat peserta yang didominasi siswa SMA/SMK untuk mendalami teknologi masa depan yang relevan dengan kebutuhan industri.

Universitas Mulia secara konsisten menunjukkan komitmennya untuk menyediakan pendidikan berkualitas yang tidak hanya teoritis namun juga kaya akan praktik langsung.

ROBOFUN menjadi salah satu cara bagaimana Universitas Mulia memfasilitasi mahasiswanya untuk belajar teknologi canggih dengan cara yang menyenangkan dan seringkali tanpa membebani biaya, alias gratis melalui berbagai kegiatan kemahasiswaan dan workshop.

Bagi calon mahasiswa baru yang memiliki passion di bidang teknologi, khususnya robotika, AI, dan IoT, Universitas Mulia menawarkan lingkungan belajar yang suportif, fasilitas memadai, dan kesempatan untuk terlibat langsung dalam proyek-proyek inovatif.

Keberhasilan ROBOFUN 2025 menjadi sinyal kuat bahwa Universitas Mulia adalah pilihan tepat untuk mereka yang ingin belajar lebih dalam, mendapatkan pengalaman praktis, dan mempersiapkan diri menjadi talenta digital unggul di masa depan, dengan biaya yang terjangkau, bahkan peluang belajar gratis dengan Gratispol, program pendidikan gratis dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

(SA/Kontributor)

Pengarahan Dekan Fakultas Ilmu Komputer Djumhadi, S.T., M.Kom bersama Kaprodi Teknologi Informasi Agus Wijayanto, S.Kom., M.Kom. Foto: Istimewa

UM – Program Studi S1 Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia (UM), menggelar kegiatan Monitoring Progres Skripsi pada Senin (26/5) di Ruang Eksekutif, White Campus.

Kegiatan ini diikuti oleh 38 mahasiswa aktif angkatan 2019–2021 sebagai upaya mempercepat penyelesaian tugas akhir dan meningkatkan kualitas lulusan.

Ketua Program Studi Teknologi Informasi, Agus Wijayanto, S.Kom., M.Kom., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan strategi pembimbingan terstruktur yang bertujuan menjaga ritme kerja mahasiswa dalam menuntaskan skripsi.

“Kami memantau progres secara langsung dan memberikan arahan teknis agar mahasiswa tidak merasa berjalan sendiri. Harapannya, setidaknya 30 mahasiswa dapat lulus tepat waktu pada periode ini,” ujarnya.

Kegiatan meliputi evaluasi progres penulisan, penjadwalan mingguan, identifikasi hambatan, dan penyusunan strategi penyelesaian tugas akhir. Mahasiswa juga diberikan kesempatan berdiskusi dua arah untuk menyampaikan kendala yang dihadapi selama proses bimbingan.

Dekan Fakultas Ilmu Komputer, Djumhadi, S.T., M.Kom., menegaskan pentingnya skripsi sebagai tolok ukur kesiapan mahasiswa dalam menyandang gelar sarjana.

“Skripsi bukan hanya syarat akademik, tetapi juga cerminan kedisiplinan, tanggung jawab, dan kemampuan berpikir sistematis. Kami ingin membangun budaya akademik yang disiplin dan terarah,” tuturnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi budaya evaluasi berkala di lingkungan Prodi Teknologi Informasi. Sejak diterapkan pada 2023, program monitoring serupa tercatat berhasil meningkatkan persentase kelulusan tepat waktu.

Berdasarkan presentase kehadiran pada pertemuan ini menunjukkan mahasiswa menyambut baik dan antusiasme serta merasa lebih termotivasi.

“Dengan monitoring seperti ini, saya berharap mahasiswa lebih disiplin dan punya target mingguan. Dosen tahu progres kami dan siap membantu kalau ada kendala,” kata Agus.

Selain sesi evaluasi, Prodi juga akan mengembangkan sistem digital pelaporan progres yang terintegrasi dengan sistem akademik kampus. Sistem ini dirancang untuk memudahkan dosen pembimbing memantau perkembangan mahasiswa serta memberikan notifikasi otomatis terkait jadwal dan capaian.

Melalui kegiatan ini, Prodi TI Universitas Mulia menegaskan komitmennya untuk mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga siap menghadapi tantangan di dunia digital dengan karakter yang mandiri dan bertanggung jawab.

(SA/Kontributor)

Muhammad Faridan Sutariya (tengah), Abdul Rivai (kiri), dan Danang Wahyu Wicaksono (kanan), dengan karya inovatif bertajuk Aplikasi LeafCare: Sistem Deteksi dan Pencegahan Penyakit Tanaman Berbasis Computer Vision dan Large Language Model (LLM). Foto: Istimewa

UM – Mahasiswa Program Studi S1 Informatika Universitas Mulia kembali menorehkan prestasi membanggakan. Tiga mahasiswa angkatan 2021 berhasil meraih Juara 2 Kategori Mahasiswa dalam ajang bergengsi Krenova (Kreativitas dan Inovasi) 2025 yang diselenggarakan Pemerintah Kota Balikpapan di Hotel Grand Tjokro, Rabu (28/5).

Ketiga mahasiswa tersebut adalah Muhammad Faridan Sutariya, Abdul Rivai, dan Danang Wahyu Wicaksono, dengan karya inovatif bertajuk Aplikasi LeafCare: Sistem Deteksi dan Pencegahan Penyakit Tanaman Berbasis Computer Vision dan Large Language Model (LLM).

Dibimbing oleh dosen Muhammad Safi’i, S.Kom., M.Kom., aplikasi LeafCare mampu mendeteksi penyakit tanaman melalui citra daun (baik foto langsung maupun dari galeri) dan memberikan rekomendasi penanganan secara real-time.

Teknologi ini diharapkan dapat membantu para petani maupun penghobi tanaman dalam mencegah dan menangani penyakit tanaman sejak dini.

LeafCare mendapat nilai 430,25 dari dewan juri nasional yang terdiri dari pakar Kemendagri, BRIN, Universitas Mulawarman, BRIDA Kaltim, dan LAN RI.

Krenova 2025 Kategori Mahasiswa juara I diraih dari ITK, juara II dari Universitas Mulia, dan juara III dari Politeknik Negeri Balikpapan. Foto: SA/Kontributor

Krenova 2025 Kategori Mahasiswa juara I diraih dari ITK, juara II dari Universitas Mulia, dan juara III dari Politeknik Negeri Balikpapan. Foto: SA/Kontributor

Foto bersama para juara Krenova 2025 bersama dewan juri, panitia, dan Pemerintah Kota Balikpapan. Foto: SA/Kontributor

Foto bersama para juara Krenova 2025 bersama dewan juri, panitia, dan Pemerintah Kota Balikpapan. Foto: SA/Kontributor

Foto bersama seluruh peserta Krenova 2025 bersama dewan juri, panitia, dan Pemerintah Kota Balikpapan. Foto: SA/Kontributor

Foto bersama seluruh peserta Krenova 2025 bersama dewan juri, panitia, dan Pemerintah Kota Balikpapan. Foto: SA/Kontributor

Faridan dkk foto bersama dosen pembimbing M Safi'i dan mewakili Dekan Subur Anugerah. Foto: SA/Kontributor

Faridan dkk foto bersama dosen pembimbing M Safi’i dan mewakili Dekan Subur Anugerah. Foto: SA/Kontributor

Kualitas Mahasiswa dan Dosen Informatika

Faridan, sebagai ketua tim, mengungkapkan rasa bangganya atas capaian ini. Menurutnya, Krenova Balikpapan menjadi ajang yang inspiratif untuk menumbuhkan semangat inovasi di kalangan generasi muda.

“Saya bangga bisa menjadi bagian dari lomba ini. Banyak sekali ide-ide hebat dari peserta lain yang menginspirasi kami,” ujarnya.

“Semoga Krenova terus dilanjutkan tiap tahun agar semakin banyak inovasi berdampak bagi masyarakat.”

M. Safi’i, menyebut bahwa karya tersebut merupakan hasil kerja keras mahasiswa sejak tahun lalu.

“Saya hanya memberi judul saat masih menjabat kaprodi. Selebihnya, mereka yang kembangkan ide dan aplikasinya. Bahkan, satu aplikasi lain buatan mereka juga meraih juara 3 di lomba Teknologi Tepat Guna (TTG),” jelasnya.

Menindaklanjuti saran dewan juri, ia berencana mendaftarkan karya tersebut untuk mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) agar dapat dikembangkan secara lebih luas.

“Kami berharap karya ini mendapat dukungan internal dan eksternal, agar bisa dimanfaatkan secara nyata oleh masyarakat,” harapnya.

Dukungan Penuh Prodi dan Fakultas

Ketua Program Studi S1 Informatika, Isa Rosita, S.Kom., M.Cs., menyatakan rasa bangganya terhadap mahasiswa bimbingannya.

“Terima kasih atas keberanian kalian mengikuti lomba dan mengharumkan nama kampus. Prestasi ini menjadi inspirasi untuk mahasiswa lain agar berani berkarya dan berkompetisi,” ujarnya.

Isa menambahkan, budaya berkompetisi di kalangan mahasiswa akan menjadi motor penggerak peningkatan kualitas akademik dan keilmuan di Universitas Mulia.

Hal senada disampaikan Dekan Fakultas Ilmu Komputer, Djumhadi, S.T., M.Kom., yang membawahi empat prodi unggulan: S1 Informatika, S1 Teknologi Informasi, S1 Sistem Informasi, dan S1 Desain Komunikasi Visual.

“Kompetisi seperti Krenova ini bukan hanya wadah untuk unjuk gigi, tetapi juga ruang belajar, kolaborasi, dan eksplorasi gagasan,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia terus mendorong mahasiswa untuk berpikir kreatif, solutif, dan siap menghadapi tantangan era digital.

“Jangan takut gagal. Teruslah berinovasi, karena setiap karya adalah langkah menuju masa depan yang lebih baik,” pungkasnya.

Prestasi gemilang ini menjadi bukti bahwa Universitas Mulia, khususnya Prodi S1 Informatika, adalah pilihan tepat bagi calon mahasiswa yang ingin berkarir di dunia teknologi.

Dukungan penuh dari dosen berpengalaman, lingkungan akademik yang kompetitif serta kesempatan mengikuti berbagai lomba bergengsi menjadi daya tarik tersendiri.

Yuk, daftarkan dirimu di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia sekarang juga! Jadilah bagian dari generasi inovator masa depan.

(SA/Kontributor)

Himpunan Mahasiswa Prodi Teknologi Informasi (HIMATI) Universitas Mulia foto bersama para pelajar SMK N 6 Balikpapan. Foto: Istimewa

UM – Himpunan Mahasiswa Teknologi Informasi (HIMATI) Universitas Mulia terus menggencarkan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk Goes to School. Dalam dua hari berturut-turut, HIMATI menyambangi dua sekolah kejuruan di Balikpapan, yaitu SMKN 6 Balikpapan pada 15 Mei dan SMK Airlangga Balikpapan pada 16 Mei 2025.

Kegiatan ini dirancang untuk memberikan edukasi teknis dasar jaringan komputer serta memperkenalkan Program Studi Teknologi Informasi Universitas Mulia kepada siswa SMK sebagai calon mahasiswa baru.

Di SMKN 6, peserta dari jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) mendapatkan pelatihan langsung mengenai penggunaan Mikrotik OS melalui Winbox, konfigurasi IP Address, manajemen user hotspot, pemblokiran situs web serta edukasi keamanan jaringan dan internet sehat.

Sesi ini berjalan interaktif. Para siswa tampak antusias mencoba praktek secara langsung dengan bimbingan mahasiswa HIMATI. Rian Saputra, salah seorang siswa mengatakan, pelatihan berjalan asyik.

Suasana edukasi jaringan komputer di SMKN 6 Balikpapan. Foto: Istimewa

Suasana edukasi jaringan komputer di SMKN 6 Balikpapan. Foto: Istimewa

Kegiatan HIMATI di SMK Airlangga Balikpapan. Foto: Istimewa

Kegiatan HIMATI di SMK Airlangga Balikpapan. Foto: Istimewa

Kegiatan HIMATI di SMK Airlangga Balikpapan. Foto: Istimewa

Kegiatan HIMATI di SMK Airlangga Balikpapan. Foto: Istimewa

“Pelatihannya asyik dan langsung praktik. Saya jadi paham bagaimana setting hotspot dan cara blokir situs berbahaya. Semoga HIMATI bisa sering datang lagi,” kata Rian

Sementara itu, di SMK Airlangga, HIMATI menyasar siswa kelas 10 yang mayoritas belum memiliki pengalaman dengan jaringan komputer maupun perangkat Mikrotik.

Materi disampaikan secara bertahap, mulai dari pengenalan konsep jaringan, perangkat keras router, hingga praktik konfigurasi IP, DHCP Client, dan DHCP Server.

Ketua Prodi Teknologi Informasi, Agus Wijayanto, S.Kom., M.Kom menerangkan, kegiatan ini bukan hanya media edukasi, tetapi juga cara HIMATI membangun empati dan keterlibatan mahasiswa dalam pengabdian kepada masyarakat.

“Kami ingin mendorong mahasiswa untuk lebih peka terhadap permasalahan yang ada di masyarakat. Saya berharap, kegiatan ini menjadi langkah awal untuk membudayakan semangat belajar dan mengenalkan Prodi Teknologi Informasi,” ujar Agus.

Selain pelatihan teknis, kedua kegiatan juga menyelipkan sesi ice breaking. Sesi ini untuk membangun keakraban dan mempererat hubungan antara mahasiswa dan siswa.

Permainan seperti tebak gaya dan kuis seputar HIMATI serta dunia TI berhasil mencairkan suasana dan menambah keseruan.

Perwakilan HIMATI, Fajar Pratama, mengatakan bahwa misi program Goes to School adalah untuk menularkan semangat belajar teknologi informasi serta memperkenalkan Universitas Mulia sebagai kampus pilihan bagi siswa SMK.

“Kami ingin siswa SMK mengenal lebih dekat Prodi Teknologi Informasi Universitas Mulia. Ini bukan hanya promosi, tapi bagian dari membangun masa depan digital bersama,” kata Fajar.

Program Goes to School HIMATI masih akan berlanjut ke empat sekolah lainnya di Balikpapan.

Universitas Mulia melalui HIMATI berkomitmen untuk hadir di tengah pelajar guna meningkatkan literasi digital, membina minat belajar teknologi, dan membuka akses lebih luas ke jenjang pendidikan tinggi yang relevan dengan kebutuhan industri digital.

Tertarik ikut HIMATI? Yuk, daftarkan dirimu di Prodi S1 Teknologi Informasi, sekarang!

(SA/Editor)

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Sumardi, S.Kom., M.Kom menerangkan program Gratispol Pemprov Kaltim kepada Mahasiswa Baru 2025 Gelombang I, Kamis (8/5). Foto: Vio/Media Kreatif

UM – Antusiasme calon Mahasiswa Baru 2025 begitu terasa dalam acara penyambutan yang digelar di Ballroom Cheng Ho Universitas Mulia, Kamis (8/5).

Tidak hanya terinspirasi oleh program Gratispol dari Pemprov Kaltim, para calon mahasiswa juga memiliki motivasi pribadi yang kuat untuk menimba ilmu di kampus yang mereka nilai menarik dan mendukung.

Acara penyambutan Mahasiswa Baru 2025 mendorong semangat generasi muda Kaltim untuk meraih pendidikan tinggi. Di antara ratusan calon mahasiswa yang hadir, Anisa Najmi, Melinda Putri Haidir, dan Selvira Julita Saputri berbagi kisah dan harapan.

Anisa Najmi, lulusan SMA Negeri 4 Balikpapan yang memilih Program Studi S1 Akuntansi, mengungkapkan bahwa keputusannya untuk berkuliah di Universitas Mulia salah satunya didorong oleh dukungan orang tua.

Program Gratispol menjadi salah satu pertimbangan penting baginya setelah belum lolos dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Di Universitas Mulia, ia berharap setelah lulus menjadi Sarjana mendapatkan pekerjaan yang layak dan lulus dengan IPK tinggi.

“Semoga bisa dapat pekerjaan yang layak, udah gitu bisa lulus dengan IPK yang tinggi biar jadi stelan cumlaude,” ujarnya, dengan tersenyum.

Senada dengan Anisa, Melinda Putri Haidir dari SMA 2 Balikpapan, yang akan menempuh studi S1 Farmasi, mengaku terkesan dengan lingkungan Universitas Mulia.

“Universitas Mulia ini keren banget gedungnya, kayak estetik lah kata anak-anak zaman sekarang,” tuturnya.

Meskipun awalnya memiliki pilihan S1 Teknik Sipil, Melinda merasa bersyukur bisa lolos di Program Studi S1 Farmasi dan berharap dapat menjadi apoteker serta meraih rezeki yang baik di masa depan.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Sumardi, S.Kom., M.Kom menerangkan program Gratispol Pemprov Kaltim kepada Mahasiswa Baru 2025 Gelombang I, Kamis (8/5). Foto: Vio/Media Kreatif

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Sumardi, S.Kom., M.Kom menerangkan program Gratispol Pemprov Kaltim kepada Mahasiswa Baru 2025 Gelombang I, Kamis (8/5). Foto: Vio/Media Kreatif

Sebagian Mahasiswa Baru 2025 menyimak pemaparan. Tampak Melinda Putri Haidir, dan Selvira Julita Saputri, dan Anisa Najmi duduk bersama di barisan ketiga. Foto: Vio/Media Kreatif

Sebagian Mahasiswa Baru 2025 menyimak pemaparan. Tampak Melinda Putri Haidir, dan Selvira Julita Saputri, dan Anisa Najmi duduk bersama di barisan ketiga. Foto: Vio/Media Kreatif

Sementara itu, Selvira Julita Saputri, alumni SMK Negeri 3 Balikpapan, melihat Universitas Mulia sebagai tempat untuk menambah wawasan dan terinspirasi oleh suasana kampus yang positif. Adanya teman yang juga berkuliah di sana turut menjadi faktor pendukung.

“Pengen lulus tepat waktu, IPK yang tinggi, terus mendapatkan pekerjaan yang layak,” ungkap Selvira mengenai harapannya lulus dari S1 Manajemen.

Kisah dan motivasi dari ketiga calon mahasiswa ini sejalan dengan visi Universitas Mulia dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan.

Program Gratispol yang menawarkan bantuan biaya kuliah menjadi angin segar bagi banyak calon mahasiswa, membuka kesempatan lebih luas bagi putra-putri Kaltim untuk mengenyam pendidikan tinggi tanpa terbebani biaya.

Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsan Rifa’i, dalam sambutannya menegaskan komitmen universitas untuk mendukung program pemerintah dan menyediakan lingkungan belajar yang kondusif.

Begitu pula Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga, Dr. Agung Sakti Pribadi, yang terus memotivasi generasi muda untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

Semangat dan harapan yang ditunjukkan oleh Anisa, Melinda, Selvira serta calon mahasiswa baru lainnya menjadi bukti bahwa Universitas Mulia menjadi pilihan yang menarik bagi generasi muda Kaltim.

Dengan dukungan program Gratispol dan lingkungan kampus yang menarik, Universitas Mulia mengajak seluruh calon mahasiswa yang memiliki mimpi besar untuk bergabung dan bersama-sama membangun masa depan Kaltim yang lebih cerah melalui pendidikan.

Ini adalah kesempatan emas untuk meraih cita-cita dan menjadi bagian dari generasi yang akan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kalimantan Timur.

Yuk, daftarkan dirimu di Universitas Mulia, raih manfaat program Gratispol dari Pemprov Kaltim.

(SA/Kontributor)

Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi bersama Rektor Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifa'i secara simbolis menerima Mahasiswa Baru 2025 dengan memakaikan jas almamater merah marun kepada perwakilan mahasiswa baru. Foto: Vio/Media Kreatif

UM – Universitas Mulia menggelar penyambutan Mahasiswa Baru 2025 penerima program Gratispol Kaltim, bertempat di Ballroom Cheng Ho, Kamis (8/5). Ratusan Mahasiswa Baru 2025 Gelombang I dari 13 program studi berkumpul untuk menerima jas almamater dan informasi seputar Gratispol.

Acara ini tidak hanya menjadi momen perkenalan bagi calon mahasiswa baru dengan civitas akademika, tetapi juga menyoroti peran penting program Gratispol Pemprov Kaltim untuk meningkatkan akses pendidikan dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kaltim.

Tampak hadir Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, wakil rektor, dekan serta Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi. Acara diawali doa oleh H. Akhmad Priyanto dan Drs. Suprijadi, M.Pd selaku pemandu acara.

Dalam sambutannya, Rektor Prof. Muhammad Ahsin Rifa’i mengatakan, penerimaan mahasiswa baru tahun ini sedikit berbeda dan dibuka lebih awal.

Hal ini sebagai bentuk apresiasi program Gratispol yang telah digagas dan diluncurkan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, Dr. Rudy Mas’ud dan Seno Aji, sebagai langkah konkret untuk memajukan pendidikan.

“Program Gratispol diperuntukkan kepada seluruh masyarakat Kalimantan Timur yang ingin melanjutkan studi, baik di jenjang SMA, SMK maupun di perguruan tinggi,” ujar Prof. Ahsin.

Prof. Ahsin mengatakan, program ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap peningkatan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Kaltim, yang saat ini menunjukkan angka positif namun masih perlu ditingkatkan.

Dalam kesempatan ini, Prof. Ahsin juga memperkenalkan jajaran wakil rektor dan dekan dari berbagai fakultas, termasuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Humaniora dan Kesehatan serta Fakultas Ilmu Komputer.

Ia berharap para mahasiswa baru dapat segera beradaptasi dan memanfaatkan seluruh fasilitas serta bimbingan yang ada di Universitas Mulia.

Perwakilan Mahasiswa Baru 2025 dari 13 Program Studi menerima jas almamater merah marun dan foto bersama Rektor Prof. Muhammad Ahsin Rifai, Wakil Rektor, Dekan serta Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi. Foto: Vio/Media Kreatif

Perwakilan Mahasiswa Baru 2025 dari 13 Program Studi menerima jas almamater merah marun dan foto bersama Rektor Prof. Muhammad Ahsin Rifai, Wakil Rektor, Dekan serta Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi. Foto: Vio/Media Kreatif

Tampak sebagian Mahasiswa Baru 2025 Gelombang I. Foto: SA/Kontributor

Tampak sebagian Mahasiswa Baru 2025 Gelombang I. Foto: SA/Kontributor

Tampak sebagian Mahasiswa Baru 2025 Gelombang I. Foto: SA/Kontributor

Tampak sebagian Mahasiswa Baru 2025 Gelombang I. Foto: SA/Kontributor

Sementara itu, Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga, Dr. Agung Sakti Pribadi, dalam sambutannya memberikan semangat para calon mahasiswa dengan mengutip pernyataan inspiratif dari Presiden Soekarno.

“Beri saya 10 pemuda, maka akan kuguncang dunia,” kutip Dr. Agung. Ia menekankan peran vital generasi muda dalam membawa perubahan dan kemajuan bangsa.

Dr. Agung juga menaruh perhatian pada kondisi sistem hukum di Indonesia dan mengajak mahasiswa, khususnya yang mengambil studi hukum, untuk menjadi agen perubahan.

Lebih lanjut, ia mendorong para mahasiswa baru untuk menjadi duta dalam program Gratispol.

“Sampaikan kepada teman-teman kalian yang nggak bisa kuliah, karena nggak punya biaya, saatnya merubah, memutus mata rantai kemiskinan,” pesannya.

Dr. Agung optimis, dengan adanya program Gratispol, diharapkan akan mendongkrak lebih banyak anak muda Kaltim dapat mengenyam pendidikan tinggi, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada IPM Kaltim.

Program Gratispol sendiri menawarkan bantuan biaya kuliah sebesar Rp5 juta per semester selama empat tahun bagi mahasiswa S1 yang memenuhi syarat.

Dengan adanya Gratispol, diharapkan dapat meringankan beban orang tua dan membuka akses seluas-luasnya bagi putra-putri Kaltim untuk meraih cita-cita melalui pendidikan tinggi.

Acara dilanjutkan dengan penyerahan jas almamater merah marun kepada mahasiswa baru 2025, sebagai tanda secara resmi diterima menjadi keluarga besar sivitas akademika Universitas Mulia.

Acara penyambutan mahasiswa baru Universitas Mulia ini menjadi momentum penting untuk menegaskan komitmen universitas dalam mendukung program pemerintah dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kalimantan Timur.

Dengan sinergi antara institusi pendidikan, pemerintah, dan semangat para mahasiswa baru, harapan untuk peningkatan IPM Kaltim dan terwujudnya generasi emas Indonesia semakin terbuka lebar.

Para calon mahasiswa baru diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk menimba ilmu dan berkontribusi bagi kemajuan daerah dan bangsa.

Yuk, daftarkan dirimu di Universitas Mulia dan dapatkan manfaat program Gratispol dari Pemprov Kaltim!

(SA/Kontributor)

Mahasiswa HIMATI Universitas Mulia foto bersama dengan siswa SMK Adzkiya. Foto: Istimewa

Dalam Rangka Program HIMATI Goes to School

UM – Himpunan Mahasiswa Program Studi S1 Teknologi Informasi (HIMATI), Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia menggelar kegiatan sosial bertajuk Goes to School, yang kali ini dilaksanakan di SMK Adzkiya Balikpapan, Selasa (6/5/2025).

Kegiatan ini mengangkat tema edukasi teknologi informasi. Adapun materi edukasi melikputi pengenalan dan praktek membangun jaringan komputer yang aman menggunakan sistem operasi Mikrotik OS.

Para siswa dari jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) tampak antusias mengikuti pelatihan yang dibimbing langsung oleh mahasiswa HIMATI.

Ketua Program Studi Teknologi Informasi, Agus Wijayanto, S.Kom., M.Kom mengatakan, kegiatan Goes to School merupakan bagian dari program kerja Divisi Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM) HIMATI.

Menurutnya, kegiatan Goes to School masih akan berlanjut di enam sekolah yang akan dikunjungi.

Agus menerangkan, Divisi PSDM memiliki tugas antara lain merencanakan dan menjalankan program pelatihan, mengembangkan anggota, mengelola rekrutmen, dan mengevaluasi kinerja anggota.

Mahasiswa serius memberikan penjelasan kepada para siswa. Foto: Istimewa

Mahasiswa serius memberikan penjelasan kepada para siswa. Foto: Istimewa

Mahasiswa bergaya ceria bersama, tapi ada yang serius belajar. Foto: Istimewa

Mahasiswa bergaya ceria bersama, tapi ada yang serius belajar. Foto: Istimewa

Mahasiswa memberikan cenderamata kenang-kenang kepada para siswa SMK Adzkiya Balikpapan. Foto: Istimewa

Mahasiswa memberikan cenderamata kenang-kenang kepada perwakilan siswa SMK Adzkiya Balikpapan. Foto: Istimewa

“Salah satu tujuannya adalah untuk memperkenalkan Program Studi Teknologi Informasi melalui kegiatan pelatihan, dengan mahasiswa sebagai pemateri. Ini menjadi ajang pengabdian sekaligus pelatihan kepemimpinan dan komunikasi bagi mahasiswa,” ujar Agus.

Program ini juga menjadi sarana HIMATI dalam menumbuhkan semangat berbagi ilmu, serta mempererat hubungan antara perguruan tinggi dengan sekolah-sekolah kejuruan, khususnya yang memiliki kompetensi sejalan.

SMK Adzkiya sendiri merupakan salah satu sekolah kejuruan yang terletak di Kompleks Perumahan Rawamangun Indah RT.10, Kelurahan Lamaru, Kecamatan Balikpapan Timur, yang memiliki jurusan TKJ aktif dan berkembang.

Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab dan diskusi interaktif serta penyerahan kenang-kenangan dari HIMATI kepada perwakilan siswa.

Baik mahasiswa maupun siswa terlihat semangat dan berkomitmen untuk terus memperdalam pemahaman teknologi informasi di era digital ini.

Yuk, daftarkan dirimu di Universitas Mulia, raih manfaat Gratispol dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

(SA/Kontributor)

Para siswa SMA Patra Dharma Balikpapan sedang mencoba Pemrograman Arduino di Lab. Robotik Fak. Ilmu Komputer, Jumat (8/11). Foto: Dok. Lab. Komputer

Belajar Langsung di Laboratorium Robotik Fakultas Ilmu Komputer

UM – Universitas Mulia menerima kunjungan rombongan guru dan siswa SMA Patra Dharma Balikpapan untuk belajar Pemrograman Arduino, Jumat (8/11). Rombongan sebanyak 27 siswa kelas XII dan tiga orang guru ini dipimpin Guru Bimbingan Konseling Hj. Sofya Wahyuni, S.Psi., M.M dan diterima Dosen Muhammad Safii, S.Kom., M.Kom.

Muhammad Safii mengatakan, kegiatan ini merupakan lanjutan dari pertemuan sebelumnya di SMA Patra Dharma membahas materi yang sama, kemudian dilanjutkan di Laboratorium Robotik Universitas Mulia.

“Ini dalam rangka P5 prakarya anak-anak yang akan persiapan lomba tahun depan,” ujarnya.

P5, menurutnya, merupakan singkatan dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Program ini merupakan Kurikulum Merdeka, yang bertujuan memberi kesempatan para peserta didik mempelajari isu-isu penting di sekitar.

Dalam kesempatan ini, siswa-siswi melakukan pembelajaran lintas disiplin ilmu dengan mengamati dan memikirkan solusi teknologi informasi terhadap permasalahan di lingkungan sekitarnya.

“Mereka belajar bagaimana membuat alat filter penyaringan air, deteksi jarak antar kendaraan, alat pengaliran air, dan lain-lain,” ujar Safii.

Lebih lanjut, Safii mengatakan, lewat kegiatan kokurikuler berbasis proyek ini, para pelajar diajak untuk belajar dari lingkungan sekitarnya. Hal ini merupakan upaya mewujudkan karakter sesuai dengan profil pelajar pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.

Sementara itu, Hj. Sofya Wahyuni yang didampingi Guru BK lainnya, Agustin Ikawati, S.Psi, kepada media ini mengatakan dirinya terkesan dengan kunjungan ini.

“Karena dapat menghadiri salah satu fasilitas Universitas Mulia serta melihat murid-murid langsung uji praktek dalam kelas robotik yang telah dibimbing oleh dosen Universitas Mulia,” ujar Hj. Sofya.

Endah Wahyu Ningsih, S.Kom, salah seorang Guru yang juga turut mendampingi menambahkan, para siswa belajar menerapkan mata pelajaran Informatika untuk menerapkan bagaimana menjadi sebuah solusi di lingkungan sekitarnya.

Dalam kunjungan tersebut, salah seorang siswa kelas 12 (1), Dhafir Tsabit menceritakan pengalamannya bagaimana ia bersama teman-temannya belajar Pemrograman Arduino.

“Kami sedang melakukan pembuatan Sistem Robotik dengan Arduino yang nantinya dapat menjadi suatu sistem yang berguna seperti pemfilteran sampah, pengaliran air, dan lain-lain,” ujar Dhafit.

Selama belajar singkat itu, Dhafit mengaku merasa terkesan belajar langsung mempraktekkan bagaimana cara membuat alat-alat fungsi yang berhubungan dengan mesin dan teknologi.

“Tentu, akan menjadi salah satu pilihan saya untuk masuk ke Universitas Mulia ini setelah hadir dan praktek langsung ke lab robotik ini,” ujar Dhafit.

Muhammad Safii, S.Kom., M.Kom sedang mengajar materi pemorgraman Arduino kepada para siswa SMA Patra Dharma. Foto: Dok. Lab. Komp

Muhammad Safii, S.Kom., M.Kom sedang mengajar materi pemorgraman Arduino kepada para siswa SMA Patra Dharma. Foto: Dok. Lab. Komp

Para siswa SMA Patra Dharma Balikpapan sedang mencoba Pemrograman Arduino di Lab. Robotik Fak. Ilmu Komputer, Jumat (8/11). Foto: Dok. Lab. Komputer

Para siswa SMA Patra Dharma Balikpapan sedang mencoba Pemrograman Arduino di Lab. Robotik Fak. Ilmu Komputer, Jumat (8/11). Foto: Dok. Lab. Komputer

Kepala Lab. Komputer FIKOM Subur Anugerah berbincang dengan para guru SMA Patra Dharma Balikpapan antara lain Hj. Sofya Wahyuni (tengah) bersama Agustin Ikawati (dua dari kiri) dan Endah Wahyu Ningsih (kiri) di depan Lab. Komp. Foto: Dok. Lab. Komp.

Kepala Lab. Komputer FIKOM Subur Anugerah (kanan) berbincang dengan para guru SMA Patra Dharma Balikpapan antara lain Hj. Sofya Wahyuni (tengah) bersama Agustin Ikawati (dua dari kiri) dan Endah Wahyu Ningsih (kiri) di depan Lab. Komp. Foto: Dok. Lab. Komp.

Kesiapan Laboratorium Komputer

Kunjungan rombongan para siswa dan guru SMA Patra Dharma Balikpapan tak lepas dari kesiapan Laboratorium Robotik Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) Universitas Mulia.

Hal ini seperti yang dikatakan oleh Kepala Laboratorium Komputer Subur Anugerah, S.T., M.Eng yang menyebut peran para teknisi, laboran, dan dibantu para siswa magang dalam menyiapkan perangkat dengan baik.

“Dalam satu pekan ini kegiatan Laboratorium Komputer FIKOM cukup padat. Selain digunakan untuk praktikum, juga ada kegiatan dari Fakultas Humaniora dan Kesehatan untuk UTS Online. Alhamdulillah, semuanya berjalan lancar,” ujarnya.

Ia menyebut, dalam satu hari ini saja, Jumat (8/11), para teknisi, laboran serta dibantu siswa magang memastikan pelaksanaan tiga aktivitas di luar kegiatan akademik FIKOM berjalan sukses.

“Pertama UTS Prodi Farmasi, ada 34 orang peserta di Lab D sehingga menggunakan waktu lebih untuk bergiliran karena melebihi kapasitas 30 orang. Ini di luar informasi sebelumnya 17 orang, tapi Alhamdulillah sukses, tidak bersamaan dengan kelas yang lain,” ujarnya.

“Kedua, menyambut kunjungan SMA Patra Dharma di Lab. Robotik. Ketiga, sore hari kegiatan Himpunan Mahasiswa Prodi S1 Teknologi Informasi di Lab. Jaringan Komputer. Alhamdulillah ya, semuanya sukses, tidak ada kendala yang berarti,” ujarnya.

Meski demikian, dengan segala keterbatasan yang dimilikinya, ia dan para teknisi serta laboran akan berusaha memberikan layanan untuk berbagai kegiatan, baik akademik maupun riset dosen di Laboratorium Komputer.

Dengan semakin tingginya aktivitas, ke depan, ia berencana menyusun beberapa hal terkait pengelolaan dan penggunaan laboratorium yang lebih prosedural. Ia berharap hal ini untuk mendukung tata kelola perguruan tinggi yang akuntabel dan transparan sesuai dengan Good University Governance (GUG).

“Tentu, kami membutuhkan kerjasama para pengguna lab komputer, misalnya, tidak makan minum dan meninggalkan kotoran di meja komputer, atau merapikan kembali setelah selesai menggunakan,” pungkasnya.

(SA/Kontributor)

Foto bersama seluruh peserta pelajar SMA/SMK di Balikpapan yang mengikuti pelatihan Public Speaking. Foto: Media Kreatif

Testimoni Mahasiswa Menjadi MC Profesional Berawal dari Kampus

UM – Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulia menggelar Pelatihan Public Speaking untuk pelajar SMA dan SMK se-Kota Balikpapan. Kegiatan yang berlangsung di Ballroom Cheng Ho Kampus Utama, Jumat (1/11), ini diikuti kurang lebih 40 orang pelajar.

Ketua Prodi S1 Manajemen Dr. Pudjiati mengatakan, kegiatan ini membahas pentingnya komunikasi dan bagaimana public speaking dapat membantu dalam mencapai beberapa tujuan dalam bersosialisasi.

Ia pun mengungkap beberapa keunggulan yang dimiliki Prodi S1 Manajemen, yang membahas Public Speaking pada mata kuliah Komunikasi Bisnis, Manajemen Umum, Kewirausahaan, hingga Pemasaran dan Sumber Daya Manusia.

“Jadi, masuknya nanti di Prodi S1 Manajemen ya, ketemu sama Ibu Puji, banyak banget di situ materi atau perkuliahan atau mata kuliah-mata kuliah yang nanti akan menunjang ketika kalian nanti mau bekerja,” ajak Pudjiati kepada pelajar yang hadir.

Dalam paparannya, Pudjiati mengenalkan dan memberikan kiat bagaimana belajar public speaking. Ia juga mengajak seorang mahasiswa Prodi S1 Manajemen, Nabila Tsabitha Saptaningtyas, untuk berbagi pengalaman karir public speaking sebagai Master of Ceremony (MC).

Menariknya, dalam paparannya, Pudjiati mengajak para pelajar untuk bagaimana memulai belajar public speaking lewat belajar dari video pembicara yang sukses dan menganalisis gayanya.

“Perhatikan bagaimana mereka menyampaikan pesan, berinteraksi dengan audiens, dan menggunakan bahasa tubuh,” ujarnya.

Dengan begitu, mahasiswa akan belajar berbagai teknik dan strategi dalam public speaking, seperti cara menyusun materi, penggunaan bahasa tubuh, dan cara menarik perhatian audiens. Buku dan sumber online juga bisa menjadi referensi yang baik.

Selain itu, Pudjiati mendorong para pelajar mengatasi rasa takut dan rasa gugup saat berbicara di depan umum. Teknik relaksasi, seperti pernapasan dalam, dapat membantu menenangkan diri sebelum tampil di atas panggung.

“Setelah melakukan presentasi, mintalah umpan balik dari audiens atau mentor. Ini membantu kalian memahami kekuatan dan area yang perlu diperbaiki,” ujar Pudjiati.

Dr. Pudjiati saat berbicara di depan para pelajar Pelatihan Public Speaking. Foto: Media Kreatif

Dr. Pudjiati saat berbicara di depan para pelajar Pelatihan Public Speaking. Foto: Media Kreatif

Mahasiswa Prodi S1 Manajemen Nabila Tsabitha saat berbicara berbagi pengalaman Public Speaking. Foto: Media Kreatif

Mahasiswa Prodi S1 Manajemen Nabila Tsabitha saat berbicara berbagi pengalaman Public Speaking. Foto: Media Kreatif

Salah seorang pelajar, Gracia Chelsea Afrilia dari SMA 4 Balikpapan berbagi pengalaman. Foto: Media Kreatif

Salah seorang pelajar, Gracia Chelsea Afrilia dari SMA 4 Balikpapan berbagi pengalaman. Foto: Media Kreatif

Dengan terus berlatih, menurutnya, akan menjadi kunci untuk meningkatkan keterampilan berbicara di depan umum. “Cobalah untuk berbicara di depan cermin, merekam diri sendiri, atau berlatih di depan teman dan keluarga untuk mendapatkan kepercayaan diri,” ujarnya.

Cara lainnya adalah dengan bergabung dengan pelatihan atau kursus public speaking yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan atau organisasi. Hal ini akan memberikan kesempatan untuk belajar dari instruktur yang berpengalaman dan mendapatkan umpan balik langsung.

Apabila tidak memungkinkan, aktif mengikuti organisasi atau klub yang fokus pada public speaking, seperti Toastmasters, akan memberikan kesempatan untuk berlatih secara teratur dan mendapatkan dukungan dari anggota lain.

Testimoni Karir Public Speaking

Nabila Tsabitha membagikan pengalamannya mengasah kemampuan public speaking hingga menjadi seorang MC. Kemampuannya diawali ketika menjadi mahasiswa baru Universitas Mulia dan berbicara di depan Wali Kota Balikpapan 2011-2021 Rizal Effendi.

Pengalamannya itu membuat Nabila terus mendapatkan kesempatan dan kepercayaan sebagai MC di internal kampus untuk belajar dan mengembangkan diri, hingga dirinya bertemu dengan MC senior di lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan.

“Saya ikut pelatihan MC yang kebetulan diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Olahraga. Pada saat itu, ternyata saya bertemu dengan MC-MC senior yang ternyata dia ikut pelatihan juga pada saat itu,” ujarnya.

“Di situ kita mulai bertukar pikiran, bercerita, terus beliau juga cerita, ternyata jadi MC itu susah ya mbak. Karena pandangan orang itu jadi MC enak, cuma ngomong doang,” tambahnya.

Nabila menjelaskan bahwa seorang MC dituntut untuk memiliki perbendaharaan kata yang luas dan kepercayaan diri yang tinggi. Dia juga menekankan pentingnya untuk tidak terlihat lelah di depan audiens, meskipun sebenarnya merasa capek.

Mau belajar public speaking? Yuk, masuk Prodi S1 Manajemen.

(SA/Kontributor)