Dr. Miguna Astuti, S.Si., MM., MOS, CPM. Foto: Tangkapan layar

UM – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) tahun ini kembali menggelar Coaching Penulisan Buku secara daring bekerja sama dengan Penerbit Deepublish, Sabtu (19/11). Tampil sebagai narasumber Dr. Miguna Astuti, S.Si., MM., MOS, CPM, penulis buku berpengalaman yang juga aktif mengajar di beberapa perguruan tinggi di Malaysia dan Indonesia.

Coaching atau bimbingan penulisan buku ini diikuti dosen dari berbagai program studi dan dibuka langsung oleh Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T. Kepala LPPM Richki Hardi, S.T., M.Eng mengatakan bahwa sebelumnya pihaknya telah dua kali menggelar pelatihan penulisan buku bersama penerbit Andi Yogyakarta.

“Dan di tahun ketiga ini, tahun 2022, Kita sudah MoU dengan penerbit Deepublish, spesial dengan narasumber Dr. Miguna Astuti,” tutur Rickhi.

Menurutnya, Buku Ajar merupakan salah satu bentuk luaran dosen yang memiliki nilai Kum yang tinggi dalam jabatan fungsional dosen. “Dan buku ajar ini memiliki skor penelitian perguruan tinggi, akreditasi prodi, akreditasi Sinta, dan skor yang ada pada sistem Kemendikbud,” tuturnya.

Melalui pelatihan ini diharapkan dosen semangat dan bersama-sama mencapai target perguruan tinggi. Dirinya mendorong setiap dosen setidaknya menghasilkan satu buah buku dalam setiap semester.

Peserta dan narasumber Coaching Penulisan Buku yang diselenggarakan LPPM Universitas Mulia bekerja sama dengan Penerbit Deepublish yogya, Sabtu (19/11). Foto: Tangkapan layar

Peserta dan narasumber Coaching Penulisan Buku yang diselenggarakan LPPM Universitas Mulia bekerja sama dengan Penerbit Deepublish Yogyakarta, Sabtu (19/11). Foto: Tangkapan layar

How to Publish menurut Dr. Miguna Astuti, S.Si., MM., MOS, CPM. Foto: Tangkapan layar

How to Publish menurut Dr. Miguna Astuti, S.Si., MM., MOS, CPM. Foto: Tangkapan layar

Rektor dalam sambutannya mengatakan bahwa Buku Ajar seyogyanya menjadi kewajiban bagi dosen pengampu mata kuliah.

“Di samping buku-buku yang sifatnya literal, Buku Ajar juga untuk memperkuat literatur tentang sebuah ilmu,” tutur Rektor.

Menurut Dr. Rusli, ada perbedaan antara buku literatur dengan buku ajar. “Buku Ajar itu, menurut saya, dibuat agar enak dibaca dan dipelajari mahasiswa,” tutur Dr. Rusli yang telah berpengalaman menerbitkan beberapa buku ini.

Tujuan pembuatan Buku Ajar, menurut Dr Rusli, adalah agar mahasiswa lebih cepat menerima materi kuliah atau proses transfer knowledge. “Sehingga nanti pada saat pengajaran tinggal lewat diktat atau menambahkan sisi-sisi ilmu yang lain yang belum tercakup di buku,” ungkapnya.

Dr. Rusli berbagi cerita terkait pengalamannya menerbitkan buku tentang pemrograman komputer. Menurutnya, dirinya terdorong menerbitkan buku mengingat telah sekian tahun berprofesi sebagai dosen dan memiliki keahlian di bidang pemrograman maupun di bidang pendidikan.

“Begitu buku pertama terbit, muncul ide-ide dari mata kuliah berikutnya, semangat begitu, artinya dari beberapa mata kuliah yang saya ajar, mulai dari PowerPoint, catatan, saya kumpulkan semua dan seleksi, jadilah buku ajar terbit,” ungkap Doktor di Bidang Pendidikan ini.

Dari beberapa kali menerbitkan buku, Rektor berharap masing-masing dosen dapat mengikutinya dengan menerbitkan minimal satu buah buku. “Yang penting jadi dulu satu buku,” harap Rektor.

Kalaupun saat ini belum mampu menulis sendiri, Rektor berharap dosen dapat menyusunnya dalam sebuah kelompok kerja dengan dosen lainnya.

Sementara itu, senada dengan Rektor, Dr. Astuti, begitu dirinya disapa, setuju dengan pengalaman Dr. Rusli ketika pertama kali dirinya menerbitkan buku.

“Dulu ketika saya menerbitkan buku sama seperti pengalaman Pak Rektor tidak sampai 100 halaman,” tutur Dr. Astuti. Meski demikian, dirinya mengingatkan akan ada batas minimum yang harus dipenuhi untuk menerbitkan sebuah buku saat ini.

Hanya saja, menurutnya, ketika saat perhitungan nilai Kum untuk kenaikan jabatan fungsional dosen, maka nilai Kum untuk buku tersebut tidak maksimal. “Tapi minimal kita sudah berkarya, dan intelektualitas kita sudah diabadikan dalam sebuah karya,” tuturnya memberi semangat peserta Coaching.

Dr. Astuti mengatakan, untuk menerbitkan sebuah buku cukup sederhana. “Yang penting idenya ada, niat menulis dan menerbitkan,” ujarnya.

Meski demikian, Dr. Astuti mengingatkan ketika masuk proses penerbitan, penulis hendaknya berhati-hati. “Dulu SDM sangat mudah, bahkan dulu saya menggunakan kampus saya itu sangat mudah. Sekarang sangat ketat,” ungkapnya.

Kedua, lanjutnya, untuk bisa diakui, beberapa penerbit menggunakan kriteria-kriteria yang berhubungan dengan jabatan fungsional. “Jadi apakah benar menurut RPS, apakah benar dipublikasikan disebarluaskan. Ya, link-nya itu dicari oleh reviewer Bapak/Ibu,” ungkapnya.

Dan untuk keperluan ISBN pun, juga terkait dengan luaran buku tersebut apakah diperjualbelikan atau tidak. “Kalau short-link diperjualbelikan itu belum ada, itu ISBN belum bisa keluar,” ungkapnya.

Untuk itu, ia mengingatkan tidak semua penerbit memiliki kemampuan untuk memasarkan ke publik. Hal ini menambah deretan pengalamannya untuk benar-benar selektif dalam memilih kontrak dengan penerbit .

Keuntungan buku yang berhasil diterbitkan dan dipasarkan ke publik berdampak pada Google Scholar dengan jumlah sitasi yang jelas.

Ia juga mengingatkan kepada seluruh dosen agar ketika buku tersebut berhasil terbit agar dicantumkan pada RPS atau Rencana Pembelajaran Semester sebagai salah satu sumber bahan ajar.

(SA/Puskomjar)

Dua orang dosen Universitas Mulia Richki Hardi dan Mundzir (satu dan dua dari kiri) berfoto bersama dengan Kepala Disporapar Ratih Kusuma (tengah) dalam kegiatan Pelatihan Kewirausahaan, Rabu (19/10). Foto: Istimewa

UM – Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Balikpapan menyelenggarakan Pelatihan Kewirausahaan Pemuda menggandeng dua orang dosen Universitas Mulia. Kegiatan ini berlangsung di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Rabu (19 /10).

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud yang diwakilkan Kepala Disporapar Ratih Kusuma W, mengatakan bahwa pelatihan digelar untuk memfasilitasi dan memberikan pelayanan kepemudaan, salah satunya dengan program pengembangan kewirausahaan.

Pelatihan diikuti para pemuda dan pemudi Balikpapan, dengan tujuan menumbuhkembangkan potensi serta menggugah kesadaran pemuda dalam berwirausaha. Pelatihan berlangsung selama dua hari ini dibagi dalam dua sesi.

Sesi pertama, selama satu hari, Rabu (19/10), diberikan pelatihan membuat website dan email, Flyer dan mengelola media sosial yang baik serta berbisnis dengan Marketplace. Marketplace saat ini dinilai cocok diberikan untuk usaha rintisan atau startup.

Sesi berikutnya berlangsung di hari Kamis (20/10), masih di tempat yang sama tentang pelatihan membuat kue atau roti.

Kepala Disporapar CI Ratih Kusuma W memberikan sambutan dalam Pelatihan Kewirausahaan Pemuda  di Hotel Novotel Balikpapan. Kegiatan diselenggarakan dari tanggal 19 sd 20 Oktober 2022. Foto: Istimewa

Kepala Disporapar CI Ratih Kusuma W memberikan sambutan dalam Pelatihan Kewirausahaan Pemuda di Hotel Novotel Balikpapan. Kegiatan diselenggarakan dari tanggal 19 sd 20 Oktober 2022. Foto: Istimewa

Mundzir saat memaparkan materi pelatihan. Foto: Istimewa

Mundzir saat memaparkan materi pelatihan. Foto: Istimewa

Richki Hardi saat memaparkan materi pelatihan. Foto: Istimewa

Richki Hardi saat memaparkan materi pelatihan. Foto: Istimewa

Para peserta dengan menggunakan perangkat komputer dan gadget. Foto: Istimewa

Para peserta dengan menggunakan perangkat komputer dan gadget. Foto: Istimewa

Dua orang Dosen Universitas Mulia, yakni Mundzir, S.Kom., M.T dan Richki Hardi, S.T., M.Eng dipercaya Disporapar ikut memberikan pelatihan Teknologi Informasi.

“Saya memberikan pemaparan tentang Marketplace. Penggunaan Marketplace saat ini cukup besar mengingat jumlah pengguna Internet saat ini mencapai 210 juta jiwa, dari 275,3 juta jiwa penduduk Indonesia,” tutur Mundzir.

“Marketplace ini konsepnya sama dengan pasar tradisional, yang membedakan hanyalah tempatnya,” ungkap Mundzir.

Menurutnya, pasar tradisional bisa dilihat secara fisik, ada toko atau tempat usaha, sedangkan Marketplace, lanjutnya, dilakukan dalam jaringan Internet atau online.

Mundzir menerangkan, usaha bisnis di Marketplace sangat mudah apabila memiliki kesiapan dan pemahaman bagaimana menggunakan Media Sosial.

Dirinya memaparkan pentingnya persiapan, perencanaan, hingga memahami berbagai hambatan dan tantangan yang akan dihadapi sebelum mulai menggunakan Marketplace.

Di akhir paparan, Mundzir memberikan tips bagaimana membangun startup hingga pentingnya menguasai keterampilan Digital Marketing.

Pada kesempatan berikutnya, Richki Hardi memberikan pemaparan tentang bagaimana mengelola Media Sosial. Ia mengatakan, dirinya memulai dengan pembuatan website, email, membuat Flyer kegiatan dan bagaimana cara mengelola website.

Richki mengaku, dirinya berhasil membuat suasana makin semangat dan aktif. Pasalnya, Richki mengatakan sudah berpengalaman di bidang desain dan memiliki sertifikasi desain 3D Illustration, Motion Graphic Artist dan Multimedia dari BNSP.

Menurutnya, materi yang diberikannya mudah dipahami dan mudah diikuti oleh seluruh peserta.

“Membuat peserta penasaran dan langsung praktik pada perangkat mobile yang dimiliki, juga didukung perangkat komputer yang telah disediakan oleh Disporapar Balikpapan,” kata Richki.

Baginya, setiap perkembangan teknologi pasti mudah digunakan dan sangat membantu. “Materi dan praktik pengelolaan media sosial ini diharapkan dapat menjadi pondasi untuk semangat berwirausaha bagi generasi muda,” tutup Richki.

(SA/Puskomjar)

Sebagian foto peserta pelatihan bersama narasumber, Kamis (6/10). Foto: Nadya

UM – Pegiat Teknologi Informasi dan Komunikasi yang tergabung di Kota Balikpapan menggelar Pelatihan Membangun Infrastruktur Digitalisasi. Pelatihan yang bertempat di Laboratorium Komputer Universitas Mulia ini diikuti mahasiswa, dosen, praktisi dan komunitas Teknologi Informasi se-Balikpapan, Kamis (6/10).

“Pelatihan ini untuk meningkatkan wawasan mahasiswa, dosen, dan pegiat komunitas terkait teknologi infrastruktur server jaringan,” tutur Ketua Program Studi S1 Teknologi Informasi Djumhadi, S.T., M.Kom.

Dirinya bersama Istia Budi, salah satu dosen Informatika serta Relawan TIK menggandeng Sistech Kharisma, salah satu perusahaan Teknologi Informasi di Balikpapan mengadakan Workshop atau pelatihan sehari pengelolaan server.

Istia Budi mengatakan, pelatihan ini digelar dalam rangka mengembangkan talenta Teknologi Informasi di bidang jaringan dan komputer, terutama fokus pada bagaimana optimasi sebuah layanan server untuk mendukung berjalannya aplikasi dan gim agar mampu berjalan dengan optimal.

“Acara terlaksana dengan persiapan hanya satu minggu dan Alhamdulillah berjalan lancar plus antusias peserta luar biasa,” tutur Istia Budi.

Hengky dari perusahaan Teknologi Informasi Sistech saat memberikan pelatihan di Laboratorium Komputer Universitas Mulia, Kamis (6/10). Foto: Nadya

Hengky dari perusahaan Teknologi Informasi Sistech saat memberikan pelatihan di Laboratorium Komputer Universitas Mulia, Kamis (6/10). Foto: Nadya

Dirinya menceritakan, berawal dari diskusi dengan Hengky, pemilik perusahaan SisTech Balikpapan untuk menggelar kegiatan workshop bagi pegiat TIK di Balikpapan. “Hal ini langsung kami sambut dengan baik dan diskusi dengan Pak Djumhadi selaku Kaprodi TI Universitas Mulia,” ungkapnya.

Istia Budi berharap pelatihan tersebut dapat digelar rutin satu bulan sekali untuk merangsang jumlah peserta serta mendorong peningkatan kemampuan dan keahlian Teknologi Informasi di Kota Balikpapan.

“Semoga event ini bisa dilakukan rutin minimal satu bulan sekali dan roadshow ke kampus yang ada di Balikpapan. Saatnya Skill up SDM Balikpapan. Ayo kita bisa!” ajak Istia Budi, yang juga pemilik perusahaan Teknologi Informasi CV. Bina Anugerah Sukses yang juga turut mendukung.

“Acara jadi menantang dengan dibuatkan kasus untuk diselesaikan plus hadiah buat yang paling cepat dan tepat, plus kuis berhadiah,” ajak Istia Budi kepada peserta pelatihan. Untuk itu, dirinya berharap pelatihan yang akan datang para calon peserta telah mempersiapkan diri.

“Next event tunggu ya, jangan sampai ketinggalan,” tutupnya.

(SA/Puskomjar)

Instruktur Bimtek SISTER Universitas Mulia Nasruddin S.Kom., M.Kom dan Pramudya Insan P, S.Kom., M.Kom di PSKDU Samarinda, Sabtu (26/3). Foto: Istimewa

UM – Program Studi Di luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Mulia Samarinda menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengisian Beban Kerja Dosen (BKD) berbasis Sistem Informasi Sumber Daya Terintegrasi (SISTER). Bimtek ini diikuti seluruh dosen PSDKU, bertempat di Kampus Jalan Pahlawan 2A Samarinda, Sabtu (26/3).

Kepala PSDKU Samarinda Muhammad Yani, S.Kom., M.T.I mengatakan bahwa bimbingan teknis ini berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Kemdikbud No.12/E/KPT/2021 tanggal 18 Januari 2021 tentang Pengaturan Pedoman Operasional Beban Kerja Dosen dan Penyusunan Laporan Beban Kerja Dosen terintegrasi SISTER. Untuk itu, dirinya ingin memberikan pelatihan bagi seluruh dosen PSDKU terkait bagaimana menggunakan SISTER.

“Instrukturnya Pak Nasrudin dan Pak Pramudya dari Balikpapan. Beliau memberikan bimbingan teknis setelah mengikuti Bimbingan Teknis SISTER yang digelar LLDIKTI Wilayah XI Kalimantan, 16 Maret 2022 yang lalu. Kami kemudian diajari pentingnya membuat laporan BKD setiap semester menggunakan SISTER ini,” tutur Muhammad Yani usai pelatihan.

SISTER sendiri singkatan dari Sistem Informasi Sumber Daya Terintegrasi yang digunakan sebagai layanan yang berisi data pendidik, yakni dosen. SISTER digunakan untuk portofolio dosen, perubahan data dosen, beban kerja dosen, dan proses-proses lain terkait dengan kepangkatan atau karier dosen.

Bimbingan Teknis Pengisian dan Penilaian BKD yang diselenggarakan PSDKU Samarinda, Sabtu (26/3). Foto: Istimewa

Bimbingan Teknis Pengisian dan Penilaian BKD yang diselenggarakan PSDKU Samarinda, Sabtu (26/3). Foto: Istimewa

Yani berharap, usai mengikuti pelatihan SISTER ini seluruh dosen PSDKU Samarinda mulai dapat menyusun laporan kegiatan tri dharma setiap awal semester.

“Bapak ibu dosen yang baru menggunakan SISTER diharapkan mulai semester ini mencicil laporan kegiatannya, mulai dari melengkapi portofolio dosen, data-data formal seperti aktivitas dosen, riwayat pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Ini penting untuk karier dosen tersebut,” tutur Muhammad Yani.

SISTER Universitas Mulia terhubung dengan sistem pada PDDIKTI Kemendikbud Ristek. SISTER kini menjadi layanan one-stop-service seluruh portofolio dan pemutakhiran data dosen, termasuk mengelola proses terkait karier dosen lewat Penilaian Angka Kredit (PAK) untuk semua jabatan fungsional.

Seluruh pendokumentasian aktivitas tridarma dan peningkatan karier dosen dengan SISTER diharapkan juga berjalan lebih mudah, lebih efisien jika dibanding mengelola sendiri, dan bisa memberikan kepastian informasi setiap pelaporan beban kerja dosen.

Berikut beberapa referensi yang dapat digunakan sebagai panduan dosen dalam mengisi dan menilai BKD SISTER.

  1. Pedoman Operasional BKD (PO BKD2021). Kep Dirjen Dikti Kemendikbud No.12/E/KPT/2021.
  2. Presentasi Kegiatan Pelatihan Bimtek SISTER 
  3. Layanan BKD SISTER PDDIKTI
  4. Rubrik Pedoman Operasional (PO) BKD Tahun 2021

(SA/PSI)

DR. Muhammad Rusli melihat salah seorang dosen membuat materi pembelajaran multimedia, Jumat (11/3). Foto: PSI

UM – Rektor DR. Muhammad Rusli mendorong seluruh dosen memanfaatkan teknologi multimedia untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran daring di Universitas Mulia. Hal ini disampaikan di sela pelatihan menyusun materi pembelajaran berbasis multimedia, Jumat (11/3) siang.

“Saya berharap seluruh dosen nantinya sudah menerapkan pembelajaran daring dengan teknologi multimedia mulai semester depan. Ini dalam rangka bagaimana mengajarkan ilmu dan pengetahuannya kepada mahasiswa secara efektif,” tutur DR. Rusli.

Dengan memiliki dan terus mengasah kemampuan menyusun materi ajar dan keterampilan menggunakan teknologi multimedia, Rektor berharap dosen dapat mengakomodasi berbagai ragam perbedaan dan kecepatan pemahaman mahasiswa dalam proses Transfer Knowledge.

“Syukur di semester ini dosen sudah mulai secara bertahap menerapkan pembelajaran multimedia sehingga ini akan mempercepat proses terwujudnya lima tahun ke depan sebagai Teaching University,” tuturnya.

Untuk itu, Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Ketenagaan Wisnu Hera Pamungkas, S.TP., M.Eng mengundang dua orang dosen dari program studi masing-masing di Universitas Mulia untuk mengikuti pelatihan peningkatan kualitas pembelajaran.

Suasana pelatihan penyusunan materi pembelajaran multimedia di Laboratorium Komputer D Universitas Mulia, Jumat (11/3). Foto: Media Kreatif

Suasana pelatihan penyusunan materi pembelajaran multimedia di Laboratorium Komputer D Universitas Mulia, Jumat (11/3). Foto: Media Kreatif

Pelatihan yang digelar daring dan luring ini membahas bagaimana memanfaatkan teknologi aplikasi multimedia, yakni Adobe Captivate untuk menyusun materi ajar interaktif sehingga dapat disisipkan bersama dengan aplikasi eLearning Moodle ataupun website.

Seperti diketahui, Adobe Captivate multimedia merupakan software sistem aplikasi yang tergolong dalam multimedia authoring tool, yaitu alat atau perangkat lunak penulisan yang digunakan untuk membuat konten eLearning seperti demonstrasi perangkat lunak, simulasi perangkat lunak, skenario bercabang, dan kuis acak dalam format Shockwave Flash dan format HTML5.

Di era pandemi saat ini, pemanfaatan perangkat lunak Adobe Captivate dalam mendukung kegiatan belajar mengajar di beberapa sekolah dan perguruan tinggi dinilai cukup efektif. Guru dan dosen menjadi lebih mudah melakukan Transfer Knowledge sehingga mudah pula materi pembelajaran diterima oleh siswa dan mahasiswa.

Seorang dosen yang selama ini mengajar secara sinkron menggunakan Google Meet menuturkan keluhannya. Rekaman kuliah yang diunggahnya di kanal YouTube jarang diakses oleh mahasiswa lantaran dirasa sulit mengulang kembali materi dari awal.

“Saya sudah ditunjukkan Pak Rusli bagaimana materi pembelajaran multimedia ini bisa diakses mahasiswa lewat eLearning Moodle atau website dengan mudah. Ukurannya juga kecil dan ringan jika dibanding video,” tutur Subur Anugerah, salah seorang dosen yang menjadi peserta dari Program Studi Informatika.

Jika dibanding dengan video rekaman kuliah yang di-upload di YouTube, menurutnya, mahasiswa akan kesulitan mencari bagian materi yang diinginkan atau bagian materi yang belum dimengerti.

“Setelah ikut pelatihan ini, dosen diharapkan bisa langsung membuat materi pembelajaran dengan menambahkan navigasi yang lebih mudah. Ini akan membantu mahasiswa menuju pada bagian yang diinginkan atau bagian yang ingin diulanginya. Apalagi bisa langsung mengerjakan kuisnya. Tentu saja hal ini diharapkan akan mempercepat proses Transfer Knowledge tadi,” tutupnya.

(SA/PSI)

Workshop Desain Grafis pada pekan pertama, Sabtu (26/2) yang diikuti 30 orang siswa SLTA di Samarinda dan Kutai Kartanegara. Foto: M Yani

UM – Program Studi Di luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Mulia Samarinda membuka Workshop Komputer untuk siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Workshop Desain Grafis digelar hari pertama dengan tema Desain Produk yang diikuti 30 orang siswa, bertempat di Laboratorium Komputer, Jalan Pahlawan 2A Samarinda, Sabtu (26/2).

Kepala PSDKU Samarinda Muhammad Yani, S.Kom, M.T.I mengatakan bahwa Workshop ini bertujuan untuk melatih para siswa untuk meningkatkan kreativitas desain produk industri dalam mendukung kegiatan berwirausaha.

“Kita sangat bersyukur kegiatan berjalan lancar dan sukses. Para peserta antusias dan semangat. Workshop akan dilanjutkan Sabtu depan dengan tema yang berbeda,” tutur Muhammad Yani.

Ia menerangkan, selain Desain Grafis, workshop juga digelar untuk tema Pemrograman (Programming) pada pekan berikutnya, Sabtu (5/3), dan Editing Video pada Sabtu (12/2) mendatang.

Informasi yang diperoleh media ini menyebutkan bahwa Workshop Desain Grafis diikuti peserta yang berasal dari SMA dan SMK di Samarinda dan Sanga-sanga Kabupaten Kutai Kartanegara.

“Dari SMK Negeri 4 Samarinda, SMK TI Airlangga, SMK Muhammadiyah 1 Samarinda, SMK Muhammadiyah 1 Sanga-sanga, SMKN 15 Samarinda dan SMA Budi Luhur Samarinda,” sebut Yani.

Workshop Desain Grafis pada pekan pertama, Sabtu (26/2) yang diikuti 30 orang siswa SLTA di Samarinda dan Kutai Kartanegara. Foto: M Yani

Workshop Desain Grafis pada pekan pertama, Sabtu (26/2) yang diikuti 30 orang siswa SLTA di Samarinda dan Kutai Kartanegara. Foto: M Yani

Keterampilan dan penguasaan teknologi informasi saat ini sangat amat penting, bahkan menjadi wajib dimiliki oleh setiap pekerja profesional di setiap perusahaan, baik skala mikro seperti UMKM maupun perusahaan besar.

Seorang manajer perusahaan mengharapkan kandidat pekerja yang melek komputer. Pekerja yang memiliki keterampilan dan penguasaan literasi komputer dasar membuat pekerjaan menjadi lebih efisien, efektif, dan mudah untuk diselesaikan setiap hari. Dengan keterampilan komputer, perusahaan berharap mendorong pekerja meningkatkan produktivitas.

Literasi komputer merupakan tingkat keahlian yang dimiliki pekerja profesional untuk menggunakan komputer dan teknologi secara efisien.

Tingkat keterampilan komputer berarti memiliki pengetahuan dasar tentang cara menggunakan komputer untuk melakukan tugas-tugas seperti mengoperasikan sistem perangkat lunak umum, mengoperasikan platform sistem operasi, dan menggunakan perangkat lunak lainnya hingga memiliki pemahaman tentang pemrograman komputer.

Kemampuan literasi komputer saat ini sangat penting mengingat keberadaan komputer ada di mana-mana yang digunakan untuk pekerjaan sehari-hari. Keberadaan komputer mendorong efisiensi dan produktivitas dan dapat digunakan untuk alat komunikasi dan membina hubungan di masa depan antara perusahaan dengan pelanggan.

(SA/PSI)

Pelatihan Aplikasi Office Tenaga Kependidikan Universitas Mulia oleh instruktur internal Tri Sudinugraha, S.Kom., M.Kom. bertempat di Laboratorium Komputer C Fakultas Ilmu Komputer, Kamis (2/12). Foto: Annisa

UM – Tenaga Kependidikan (Tendik) Universitas Mulia mengikuti pelatihan penggunaan Aplikasi Office untuk mengasah keterampilan mengelola data seiring dengan kebutuhan pekerjaan dan perkembangan teknologi informasi. Pelatihan berlangsung di Laboratorium Komputer Fakultas Ilmu Komputer selama dua hari, 2-3 Desember 2021.

Tuntutan mengelola pertumbuhan data dan kebutuhan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan tinggi di perguruan tinggi mendorong Bidang Ketenagaan dan SDM melakukan penyesuaian dan adaptasi. Kecepatan pertumbuhan data dalam bilangan detik, dari waktu ke waktu bertambah semakin tinggi. Hal ini harus diimbangi dengan keterampilan tinggi di bidang pengelolaan data.

Pengelolaan data yang dulu mengandalkan kekuatan tenaga dan pikiran manusia yang terbatas, kini lambat laun mulai bergeser. Pekerjaan yang memiliki pola yang berulang, bersifat rutin, menerima data, melakukan proses, dan menghasilkan luaran yang sama akan bergeser mengalami otomatisasi dan disrupsi.

Sekretaris panitia kegiatan Annisa Y. Primasari, S.E. mengatakan bahwa tujuan diselenggarakannya pelatihan adalah untuk mengenalkan kepada para tenaga kependidikan tentang pentingnya penguasaan teknologi informasi saat ini.

Pelatihan Aplikasi Office Tenaga Kependidikan Universitas Mulia oleh instruktur internal Tri Sudinugraha, S.Kom., M.Kom. bertempat di Laboratorium Komputer C Fakultas Ilmu Komputer,  Kamis (2/12). Foto: Annisa

Pelatihan Aplikasi Office Tenaga Kependidikan Universitas Mulia oleh instruktur internal Tri Sudinugraha, S.Kom., M.Kom. bertempat di Laboratorium Komputer C Fakultas Ilmu Komputer, Kamis (2/12). Foto: Annisa

Tendik dituntut tidak hanya melakukan rutinitas pekerjaan yang berulang, tetapi juga melakukan perencanaan strategis dan mampu belajar menerapkan pola dan keterampilan yang baru.

“Pelatihan ini bertujuan agar tendik belajar bagaimana Aplikasi Office digunakan untuk membantu proses pekerjaan mereka,” ungkap Annisa. Menurutnya, dengan berlatih, tendik diharapkan akan memiliki keterampilan yang tinggi, misalnya, mampu mengelola dan menata arsip-arsip dokumen pekerjaan dengan mudah dan cepat.

Sementara itu, dihubungi terpisah, instruktur pelatihan Aplikasi Office Tri Sudinugraha, S.Kom., M.Kom. mengatakan bahwa waktu yang tersedia dirasa sangat terbatas. Meski demikian, ia mengaku menggunakan aplikasi Office yang disediakan Google untuk membantu otomatisasi pekerjaan mengelola data.

“Saya biasa menggunakan aplikasi Google Docs untuk membantu pekerjaan. Cukup mudah jika dihubungkan dengan aplikasi di Smartphone ini jika dibanding Aplikasi Office yang lain. Selesai pelatihan ini, mereka diharapkan mampu menggunakannya untuk mempermudah pekerjaan,” tutur Tri Sudinugraha, yang saat ini tengah melanjutkan belajar S3 di Universiti Malaysia Sabah atau Unimas.

Sedangkan materi pelatihan pengelolaan data diasuh oleh Yeyen Dwi Atma, M.Kom. Pengalamannya dalam mengelola basis data akademik untuk melengkapi pelaporan PDPT atau Pangkalan Data Pendidikan Tinggi di Kemedikbudristek, ia bagikan kepada teman-temannya sesama tenaga kependidikan.

“Sederhana saja menggunakan Microsoft Access bagaimana merancang data lalu menerapkannya ke dalam aplikasi,” tutur Yeyen Dwi. Menurutnya, waktu yang disediakan panitia sangat terbatas apabila mengikuti kemampuan masing-masing peserta. Ia berharap panitia dapat menyusun jadwal kembali dengan memperhitungkan kemampuan dasar masing-masing peserta.

Pelatihan Aplikasi Office ini diikuti 24 orang peserta tenaga kependidikan Universitas Mulia.

Peserta Pelatihan Asesor Kompetensi yang diselenggarakan LSP Universitas Mulia. Foto: Murtasyah

UM – LSP atau Lembaga Sertifikasi Profesi Universitas Mulia menggelar Pelatihan Asesor Kompetensi selama lima hari. Pelatihan ini berlangsung di sebuah hotel dan White Campus Universitas Mulia, mulai Selasa (30/11) sampai dengan Sabtu (4/12) .

Wakil Rektor Bidang Akademik Yusuf Wibisono mengatakan bahwa salah satu masalah SDM atau Sumber Daya Manusia di Indonesia adalah terkait dengan kompetensi.

“Di kalangan dunia usaha, di perusahaan, itu banyak sekali kawan-kawan yang memiliki keahlian yang berbeda dengan kualifikasi. Ada juga orang-orang yang memiliki kompetensi melampaui dengan ijazahnya. Ini tidak mudah jika berkarir di tempat lain,” tutur Yusuf Wibisono.

Di dunia akademik, ia melihat transkrip nilai lulusan tampak seragam dari program studi yang sama. “Sarjana yang berasal dari satu program studi itu seolah-olah memiliki keahlian yang sama dengan yang lain. Walaupun berbeda mungkin hanya konsentrasi tertentu,” ungkapnya.

Namun, dirinya memberikan perhatian bahwa di antara lulusan tersebut sangat mungkin memiliki keahlian dan kompetensi tertentu. “Jika tidak dibedakan dengan sertifikasi, tentu tidak mudah membedakan satu lulusan dengan lulusan yang lain,” terangnya.

“Nah, untuk mendapatkan sertifikasi dengan kualifikasi tertentu membutuhkan assessment dengan baik melalui asesor-asesor yang kompeten. Karena itulah, kita bersyukur bisa menyelenggarakan rangkaian kegiatan untuk menyiapkan asesor-asesor yang berkompeten yang diakui oleh BNSP,” terang Yusuf Wibisono.

Dengan pelatihan asesor berkompeten ini dirinya berharap seluruh peserta bisa melewati rangkaian pelatihan dengan baik sehingga akan berimbas pada peningkatan SDM di wilayah Kalimantan Timur.

Ketua BNSP Kunjung Masehat saat memberikan sambutan Pelatihan Asesor Kompetensi yang diselenggarakan LSP Universitas Mulia, Selasa (30/11). Foto: Zoom Meeting

Ketua BNSP Kunjung Masehat saat memberikan sambutan Pelatihan Asesor Kompetensi yang diselenggarakan LSP Universitas Mulia, Selasa (30/11). Foto: Zoom Meeting

Peserta Pelatihan Asesor Kompetensi yang diselenggarakan LSP Universitas Mulia. Foto: Murtasyah

Peserta Pelatihan Asesor Kompetensi yang diselenggarakan LSP Universitas Mulia tahun 2021. Foto: Murtasyah

Sementara itu, senada dengan Yusuf Wibisono, Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi BNSP Kunjung Masehat, S.H., M.H. melihat bagaimana penyiapan SDM di Kalimantan Timur seiring dengan rencana perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) di tempat yang baru.

Menurutnya, Balikpapan memiliki berbagai macam industri besar di bidang pertambangan, minyak dan gas bumi. “Menurut Kami, penting bagi Kita bagaimana meningkatkan daya saing SDM di Kalimantan Timur,” tutur Kunjung Masehat.

Ia mengatakan bahwa saat ini, berdasarkan data BPS Sakernas Februari 2021 yang lalu menunjukkan bahwa jumlah pengangguran terbuka secara nasional masih tinggi, yakni mencapai 8.75 juta orang dari angkatan kerja sejumlah 139,81 juta. Ini berarti jumlah penduduk yang bekerja sejumlah 131.06 juta orang.

“Maka ini bagaimana meningkatkan daya saing SDM kita, dengan melihat perkembangan saat ini, kita siapkan pengembangan SDM,” tuturnya.

Namun, yang menjadi masalah adalah produktivitas tenaga kerja Indonesia tergolong rendah jika dibanding negara Asia lainnya. Berdasarkan data yang diterbitkan Institute for Management Development (IMD) World Competitiveness Ranking 2020, daya saing tenaga kerja Indonesia berada di urutan 32 dari 63 negara yang disurvei.

Dikatakan bahwa tingkat pengangguran terbuka berdasarkan pendidikan juga masih terbilang tinggi. Lembaga pendidikan vokasi dinilai belum mampu menghasilkan lulusan untuk memenuhi pekerjaan dengan keterampilan tinggi. Lembaga pendidikan juga dinilai tidak sejalan dengan kebutuhan industri serta belum merespon kebutuhan pasar.

Meski demikian, Masehat tidak menampik peluang yang masih terbuka lebar dalam pengembangan sumber daya manusia untuk memenuhi kebutuhan Kalimantan Timur.

“Pemerintah sangat konsen dengan pengembangan SDM. Visi Presiden tahun 2019-2024 tentang Pengembangan Sumber Daya Manusia sangat dibutuhkan saat ini,” tuturnya.

Menurutnya, selain Visi Presiden, tantangan program pengembangan SDM Indonesia profesional, kompetitif, dan kompeten saat ini adalah bagaimana melakukan adaptasi dengan munculnya wabah Covid-19. Di samping itu, tingkat persaingan global di antara negara-negara Internasional yang cukup tinggi serta hadirnya Era Industri 4.0.

“Semua negara saat ini persaingannya ada di situ. Bukan ijazahmu apa, bukan adu ijazah sekarang, adu keterampilan, adu skill, adu kompetensi,” tuturnya mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo ketika memberikan sambutan peresmian Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas se-Indonesia di Pesantren Al-Fadlu 2, Kendal, Jawa Tengah, Senin (30/12/2019).

Tuntutan persyaratan kompetensi itu sendiri tercakup dalam Perjanjian Moda 4 Gats bahwa untuk melaksanakan Pasal 20 ayat 3 Undang Undang nomor 7 tahun 2014 tentang Perdagangan, yang diperkuat Peraturan Pemerintah RI nomor 83 tahun 2014 tentang Penyediaan Tenaga Teknis yang Kompeten di Bidang Perdagangan dan Jasa.

Adapun Sertifikat Kompetensi merupakan produk hukum yang menjadi legitimasi atau bukti pengakuan terhadap capaian kemampuan seseorang dalam melakukan pekerjaan tertentu yang ditetapkan oleh otoritas yang berwenang, berbasis pada standar kompetensi yang telah disepakati dan ditetapkan.

Pelatihan asesor kompetensi ini diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Universitas Mulia. Diikuti sekira 20 orang peserta, terdiri dari sembilan orang dosen Universitas Mulia dan beberapa lembaga maupun instansi.

(SA/PSI)

Peserta Pelatihan Training for Trainers SI APIK yang diselenggarakan KPw BI Balikpapan, Sabtu (13/11). Foto: Ivan

UM – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Balikpapan menyelenggarakan Training for Trainers Pendamping Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SI APIK) Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk 50 orang dosen dan guru bidang ekonomi di Kota Balikpapan. Kegiatan ini berlangsung di Ballroom Hotel Novotel, Sabtu (13/11).

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Ivan Armawan, S.E., M.M. mengatakan bahwa pelatihan bagi pendamping SI APIK ini diikuti dosen-dosen dari FEB maupun dari Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM). Pelatihan ini ditujukan untuk mendampingi KPw Bank Indonesia Balikpapan dalam mensosialisasikan pemanfaatan SI APIK bagi UMKM di Kota Balikpapan.

“Selamat bagi dosen FEB dan FIKOM yang telah mengikuti pelatihan SI APIK dari Bank Indonesia. Mudahan setelah ini siap mendampingi UMKM di Kota Balikpapan,” tutur Ivan Armawan.

Ivan Armawan juga menyampaikan selamat kepada Lidia Rohana Silitonga, S.E., M.Ak., dosen FEB yang telah diganjar panitia sebagai peserta terbaik Training SIAPIK dari Bank Indonesia. “Selamat kepada Bu Lidia R Silitonga,” ujarnya.

SI APIK adalah aplikasi akuntansi berbasis Android dan iOS yang berfungsi sebagai sarana untuk melakukan pencatatan informasi dan transaksi keuangan sederhana serta dapat menyajikan laporan keuangan dan laporan kinerja keuangan bagi usaha mikro dan usaha kecil (UMK).

SI APIK dapat diunduh di Google Play Store bagi smartphone Android, dan App Store bagi pengguna iPhone secara gratis. Adapun pengguna atau user SI APIK bisa setiap perseorangan atau badan usaha yang terdaftar dan memiliki hak akses.

Peserta Pelatihan Training for Trainers SI APIK yang diselenggarakan KPw BI Balikpapan, Sabtu (13/11). Foto: Ivan

Peserta Pelatihan Training for Trainers SI APIK yang diselenggarakan KPw BI Balikpapan, Sabtu (13/11). Foto: Ivan

Dosen FEB Lidia Rohana Silitonga menerima penghargaan sebagai peserta pelatihan terbaik SI APIK. Foto: Ivan

Dosen FEB Lidia Rohana Silitonga menerima penghargaan sebagai peserta pelatihan terbaik SI APIK. Foto: Ivan

Pendaftaran pengguna dan badan usaha hanya dapat dilakukan dengan aplikasi mobile tersebut dan seluruh pencatatan transaksi keuangan akan diproses melalui aplikasi mobile.

Sebagai bagian pada proses inisialisasi/pendaftaran, individu wajib menginformasikan Nomor KTP dan/atau Nomor NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).

Setelah melakukan inisialisasi/pendaftaran, pengguna/user dapat mendaftarkan lebih dari 1 (satu) usaha yang dimiliki, dengan jenis usaha meliputi Perorangan, Pertanian, Perdagangan, Manufaktur, Jasa, Peternakan dan Perikanan Tangkap, dan Perikanan Budidaya.

Pengguna SI APIK terbagi atas admin dan operator. Admin memiliki kewenangan untuk melakukan input transaksi, melihat hasil penginputan transaksi, merubah transaksi, melihat laporan, backup dan restore transaksi, membuat dan merubah aturan kewenangan operator.

Sedangkan pengguna operator memiliki kewenangan terbatas yang mencakup input transaksi, melihat hasil transaksi dan melihat laporan, terkecuali pengguna/user admin memberikan kewenangan lainnya.

(SA/PSI)

PSDKU Kampus Samarinda sukses melaksanakan Pelatihan (Bimtek) Keamanan Cyber Security bersama Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Samarinda pada Rabu, 10 November 2021.

UM– PSDKU Kampus Samarinda sukses melaksanakan Pelatihan (Bimtek) Keamanan Cyber Security bersama Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Samarinda pada Rabu, 10 November 2021.

Bimtek yang diikuti para staf Diskominfo Kota Samarinda itu digelar selama dua hari di kampus PSDKU Samarinda. Ada sebanyak 6 peserta dalam pelatihan tersebut.

Kepala Kantor PSDKU Kampus Samarinda Muhammad Yani menjelaskan, pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari MoU dengan Diskominfo Kota Samarinda beberapa tahun lalu. “Jadi hingga saat ini kami masih menjalin kerjasama dengan Diskominfo Samarinda dalam bentuk pelatihan untuk tenaga SDM mereka,” jelas Muhammad Yani.

Pelatihan ini katanya, berfokus pada pengembangan SDM berkaitan dengan teknologi informasi dengan tema Keamanan Data dimana dalam topik ini dibahas mengenai dasar-dasar Keamanan Cyber Security dan terakhir tes bagi SDM atau pegawai Diskominfo Kota Samarinda.

“Pelatihan selama dua hari, diberikan oleh dosen PSDKU, selain itu kami juga menghadirkan praktisi Cyber Security yang merupakan alumni dari mahasiswa PSDKU yang berkecimpung dibidang Cyber Security,” katanya.

Rencananya, sebut Yani, kegiatan pelatihan ini akan dilaksanakan dalam tiga sesi dimana dalam setiap sesinya akan memiliki tema atau topik yang berbeda. “Rencananya untuk sesi kedua akan dilaksanakan pada akhir November atau Desember nanti,” sebutnya.

Dirinya menuturkan, pelatihan Keamanan Cyber Security menjadi pelatihan pertama yang dilakukan dimasa pandemi. “Jadi ditahun-tahun sebelumnya kita sudah ada beberapa kali pelatihan dengan Diskominfo Kota Samarinda namum sejak pandemi terjadi di 2020 baru di akhir 2021 ini baru bisa kembali terlaksana. Jadi sejak 2020 belum ada pelatihan kembali dan baru ini dilaksanakan,” tuturnya.

“Dan menurut Diskominfo Kota Samarinda, pelatihan ini juga menjadi yang pertama dilakukan bekerjasama dengan perguruan tinggi. Jadi mereka juga baru memulai dan diawali dengan Universitas Mulia,” tambahnya.

Dirinya pun berharap, dengan dilaksanakanya pelatihan ini dapat membuat Diskominfo mendapatkan banyak manfaat. “Sebab untuk tahap pengembangan di Cyber Security memang tidak mudah, jadi kami berharap dengan kegiatan pelatihan selama dua hari di kampus benar-benar mendapat wawasan baru dan dapat diimplementasikan di lembaga mereka,” harapnya.

“Target kita selain itu dapat sekaligus dijadikan pengabdian masyarakat bagi dosen dan institusi. Dan didalam pelatihan ini juga, harapan kami kerjasama dengan instansi pemerintah ini dapat membuat kampus kami dapat mulai terlibat dengan kegiatan mereka kedepan, sehingga bukan hanya dalam bentuk pelatihan ini saja, melainkan juga mungkin dalam tahap implementasinya kami dapat dilibatkan untuk membantu dari sisi teknologi informasinya,” tambahnya.

Selain itu, lanjutnya diharapkan pula masyarakat akan semakin mengenal bahwa dalam pembelajaran di mata kuliah PSDKU juga mengajarkan terkait keamanan data. (mra)