Peserta pelatihan dari SMK Ibnu Khaldun foto bersama Dosen Prodi Manajemen Ibu Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd., Ibu Murtasiyah, S.E, M.M., Ibu Endah Lestari, S.E, M.M di Gedung Chengho, Kamis (11/11)

UM– Program Studi (Prodi) S1 Manajemen Universitas Mulia Balikpapan kembali melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat pada Kamis (11/11). Dipusatkan di Kampus Cheng Ho, kegiatan itu berupa pelatihan pengolahan hasil laut untuk masyarakat pesisir Balikpapan.

Ketua Panitia Endah Lestari, S.E, M.M menjelaskan, program pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari penerima hibah internal DIPA LP3M yang diberikan kepada Prodi Manajemen untuk pengabdian masyarakat.

“Jadi kegiatan ini salah satu bagian dari pengabdian kita dibidang Pengembangan Potensi Wirausaha untuk masyarakat sekitar pesisir Balikpapan,” jelas Endah.

Adapun yang terlibat dalam program ini katanya, yakni para dosen Prodi Manajemen yang terdiri dari Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd, M.Pd, Nandha Narendra, S.E, M.M, Made Ayu, S.E, M.M dan Murtasiyah, S.E, M.M.

“Dalam program ini kita bekerjasama dengan SMK Ibnu Khaldun. Ada 12 peserta dimana mereka adalah para remaja yang ingin mengembangkan diri mereka menciptakan produk secara mandiri,” ujarnya.

Dirinya menyebut, pelatihan pengolahan hasil laut dipilih karena menurutnya di Balikpapan saat ini masih sedikit yang mengoptimalkan olahan hasil laut, untuk itu pihaknya pun berinisiatif melatih masyarakat pesisir Balikpapan untuk pengolahan hasil laut dengan tujuan meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar pesisir.

Antusias peserta pelatihan dari SMK Ibnu Khaldun praktik membuat Cireng Ikan, Empek Empek, Bakso Ikan hingga Krupuk Ikan di Gedung Chengho, Kamis (11/11)

Antusias peserta pelatihan dari SMK Ibnu Khaldun praktik membuat Cireng Ikan, Empek Empek, Bakso Ikan hingga Krupuk Ikan di Gedung Chengho, Kamis (11/11)

Selain pemberian materi dalam pelatihan itu juga diajarkan langsung secara praktik membuat olahan hasil laut. “Mereka membuat Cireng Ikan, Empek Empek, Bakso Ikan hingga Krupuk Ikan,” sebutnya.

Selain praktik membuat olahan, dalam pelatihan itu juga, katanya, diajarkan pula terkait Digital Marketing, Branding produk hingga packingan produk. “Ini dilakukan agar setelah mereka dapat menghasilkan olahan, mereka dapat langsung dapat memasarkan hasilnya dengan metode marketing yang baik sehingga dapat lebih mudah diterima oleh masyarakat,” katanya.

Endah menerangkan, dari hasil pelatihan itu, tampak para peserta sangat senang dengan hasil yang didapatkan. “Nantinya mereka ingin bila produk itu berhasil mereka akan kembali memangil tim kita untuk membantu pengembangan selanjutnya, seperti membuat event expo untuk produk-produk mereka,” terangnya.

“Intinya kita akan terus memantau semua pihak yang sudah bekerjasama dengan kita. Sebab sesuai dengan tag line Universitas Mulia yakni Global Technopreneurship Campus, dimana kita fokus dengan pengembangan wirausaha mahasiswa dan bukan hanya mahasiswa, sebagai wujud kepedulian kita terhadap pengembangan UMKM dan bisnis baru yang akan bermunculan di Balikpapan,” tambahnya.

Dirinya pun berharap dengan pelatihan ini dapat membantu menigkatkan ekonomi masyarakat dan bertumbuhnya bisnis-bisnis baru yang ada di masyarakat yang diplopori oleh anak muda. (mra)

Himpunan Mahasiswa Informatika foto bersama para siswa di Balai Latihan Kerja (BLK) Sepinggan setelah memberikan "Pelatihan Himatika Society Education (HSE)" pada Jumat (5/11).

UM– Himpunan Mahasiswa Informatika (Himatika) Universitas Mulia Balikpapan kembali menggelar kegiatan pengabdian masyarakat dengan menggelar Pelatihan untuk para pencari kerja di Balikpapan. Pelatihan yang diberi nama Himatika Society Education (HSE) itu diikuti para siswa di Balai Latihan Kerja (BLK) Sepinggan pada Jumat (5/11).

Ketua Panitia Muhammad Mujahid Putra Fadillah saat memberikan sertifikat kepada pihak Balai Latihan Kerja sebagai media partner Himatika Society Education (HSE).

Ketua Panitia Muhammad Mujahid Putra Fadillah saat memberikan sertifikat kepada pihak Balai Latihan Kerja sebagai media partner Himatika Society Education (HSE).

Ketua Panitia HSE, Muhammad Mujahid Putra Fadillah menjelaskan, HSE merupakan salah satu program kerja Himatika. Dimana untuk kali ini mengangkat tema Kewirausahaan dan menyasar para lulusan yang sedang mencari pekerjaan. “HSE ini diikuti 16 peserta yang mana mereka adalah siswa Administrasi Perkantoran,” jelas Putra.

Dirinya mengatakan tema Kewirausahaan diangat untuk menyesuaikan kebutuhan yang ada di BLK. “Jadi kita menyesuaikan yang diminta oleh BLK. Karena kami memang menyasar para siswa yang ada di BLK maka materi yang diberikan juga harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan para siswa,” katanya.

“Karena tergetnya kita agar selain para lulusan BLK dapat bekerja juga dapat membuat peluang usaha sendiri. Jadi materi kewirausahan sangat pas untuk mereka,” tambahnya.

Ia menyebut, adapun materi langsung diberikan oleh para mahasiswa Himatika. Dimana materi yang diangkat mulai dari pengenalan kewirausahaan, kemudian bisnis model kanvas hingga membuat packingan produk yang menarik.

“Sebelumnya edukasi seperti ini kita dilakukan dengan menargetkan para siswa sekolah SMK/SMA dengan materi yang berbeda dan baru kali ini dilakukan untuk mereka yang sudah lulus dan siap mencari pekerjaan dengan tema kewirausahaan,” sebut Putra.

Dalam pelatihan terang Putra para peserta tampak antusias, ini terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh peserta. “Kami berharap, semoga dari pelatihan ini dapat menumbuhkan semangat para peserta untuk menciptakan produknya sendiri dan dapat memaksimalkan produk dalam negeri,” pungkasnya. (mra)

Para peserta pendaftar CPNS 2021 saat mengikuti bimbingan intensif yang digelar ATC sejak Juni hingga Agustus 2021.

UM- Airlangga Training Center (ATC) dibawah koordinasi Inkubator Bisnis Universitas Mulia menggelar pelatihan persiapan tes CPNS 2021 secara intensif sejak Juni hingga Agustus lalu.

Dipusatkan di White Campus Universitas Mulia, bimbingan intensif yang dibagi menjadi dua kelas tersebut langsung dibimbing oleh para dosen Universitas Mulia.

Kepala ATC Riski Zulkarnain, S.Pd., M.Pd menjelaskan, bimbingan intensif ini merupakan program belajar bagi peserta yang akan mengikuti tes CPNS 2021. Diselenggarakan oleh ATC yang hadir sebagai solusi bagi mereka yang ingin menempuh tes CPNS. “Dimana tenaga pengajar kami telah diampu oleh beberapa pengajar yang berpengalaman dengan berlatar pendidikan S2, yakni para dosen di Universitas Mulia,” jalas Riski yang sekaligus sebagai penanggung jawab kegiatan.

Riski mengatakan dengan hadirnya ATC kegiatan ini diharapkan dapat membawa peserta untuk memiliki kompetensi dalam menjawab soal-soal CPNS yakni menaklukkan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD). Dimana dalam tes SKD CPNS 2021 terbagi dalam tiga kelompok tes, yakni tes wawasan kebangsaan (TWK), tes intelegensi umum (TIU) dan tes karakteristik pribadi (TKP).

“Yang semuanya kami serahkan kepada dosen dengan disiplin ilmunya masing-masing,” katanya.

Adapun komposisi dari modul soal yang diberikan sebut Riski yakni berdasarkan keputusan menteri yang terbaru pada 26 Juli 2021. Keputusan Menteri PANRB Nomor 1023 Tahun 2021. Dimana pada tahun 2018 bobot soal terdiri dari 100 nomor sementara untuk tahun 2021 terdiri dari 110 nomor. Untuk TWK sebanyak 30 nomor, TKP 35 nomor dan TIU 45 nomor. “Yang mana nilai ambang batas atau passing grade-nya adalah 65 untuk TWK, 80 untuk TIU, dan 166 untuk TKP,” sebutnya.

“Kami harapkan peserta setelah mengikuti bimbingan tes CPNS ini dapat melewati angka passing grade yang telah ditetapkan oleh Kementerian PANRB,” harapnya.

Diterangkan Riski, adapun yang mengikuti bimbingan intensif tersebut yakni masyarakat umum mulai dari tamat SMA hingga usia 35 tahun sesuai dengan peraturan menteri PANRB. “Kursus kami sudah berjalan dua kelas. Kelas pertama dilakukan sejak bulan Juni kemudian yang kedua pada Agustus,” terangnya.

Terkait komposisi pertemuan, terdiri dari 18 kali pertemuan dengan durasi 120 menit. “Pada pertemuan pertama kita mengadakan pre test, kemudian dipertemuan terakhir kita mengadakan post test untuk mengukur kemampuan peserta setelah mengikuti kursus ini. Dimana bobotnya ada 18 kali pertemuan. pertama pre test, kemudian kedua sampai keenam yang terdiri dari lima pertemuan, TIU lima pertemuan, TWK lima pertemuan dan TKP lima pertemuan ditambah pembahasan bahasa Indonesia ditambah lagi post test,” ujarnya.

Pertemuan dilakukan pada Sabtu dan Minggu mulai pukul 10.00 hingga 17.50 di Kampus Universitas Mulia. Berbeda dari kursus lainnya, Riski menyebut keunggulan ATC yakni tempat kursus pertama yang menggelar bimbingan intensif persiapan CPNS secara tatap muka. “Jadi kelebihan kami langsung belajar di kelas tanpa online dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan. Seperti menyiapkan tempat cuci tangan, jaga jarak serta peserta dibatasi. Di kelas pertama diikuti 12 orang, kemudian di kelas kedua ada 9 orang. Pembatasan peserta dilakukan untuk menghindari krumunan,” tambahnya.

“Kedepannya kami akan kembali membuka kelas bimbingan intensif sesuai jadwal pembukaan CPNS selanjutnya,” pungkasnya. (mra)

Dokumentasi PSDKU Kampus Samarinda saat memberikan Pelatihan Web Design dan Video Editing bagi para guru dan siswa SMA Negeri 11

UM- PSDKU Kampus Samarinda tengah gencar menjalin kerjasama dalam memperkuat implementasi tridharma perguruan tinggi. Terbaru pada, Sabtu, 18 September 2021, kampus yang berlokasi di Jalan Pahlawan Samarinda Ulu ini melaksanakan Pelatihan Teknologi Informasi bagi para guru dan siswa SMA Negeri 11 Samarinda.

Kepala Kantor PSDKU Kampus Samarinda Muhammad Yani menjelaskan, ada dua topik yang dibahas dalam pelatihan tersebut yakni membahas Web Design yang diperuntukan bagi para siswa kemudian topik pembuatan Video Editing pembelajaran bagi para guru.

“Kita memiliki praktisi content creator di Universitas Mulia yang membantu dalam pelatihan ini. Dimana dosen-dosen ini juga kita bagi sesuai dengan keahliannya masing-masing, mereka mensupport dalam setiap kegiatan pelatihan yang kita laksanakan,” kata Yani.

Yani mengatakan, sesuai dengan pesan yang disampaikan oleh Rektor Universitas Mulia bahwa untuk menindaklanjuti kerjasama dengan sekolah-sekolah dalam bentuk MoU. “Untuk saat ini dengan sma 11 masih berupa kerjasama pelatihan, kedepan kita berusaha untuk lanjut kerjasama secara tertulis,” sebutnya.

Ia menyebut, selain SMA 11 Samarinda rencananya ada akan 24 sekolah yang akan melakukan kerjasama pelatihan dengan PSDKU Samarinda kedepan. “Untuk jadwalnya saat ini sedang kita sesuaikan dengan sekolah masing-masing. Tapi prinsipnya pelatihan dapat dilakukan mulai dari Senin hingga Sabtu,” sebutnya.

Dirinya menerangkan selain memperkenalkan kampus kepada masyarakat luas, pelatihan ini juga digelar dengan tujuan untuk meningkatkana skill para guru serta siswanya. “Karena masa pandemi ini, untuk melakukan pembelajaran tatap muka masih terbatas, maka kita berinisiatif memberikan pengembangan bagi sekolah dan peserta didik. Karena mungkin dalam dua tahun ini, mereka tidak mendapatkan praktik di sekolah, maka dengan pelatihan dari kami mereka mendapatkan pelatihan secara praktis. Dan ini juga dapat membantu peningkatan kemampuan para guru,” terangnya. (mra)

Selain pelatihan dilakukan pula penandatanganan antara BKPAKSI dengan Fikom dan FHK, Senin (6/9).
Selain pelatihan dilakukan pula penandatanganan antara BKPAKSI dengan FHK, Senin (6/9).

Selain pelatihan dilakukan pula penandatanganan antara BKPAKSI dengan FHK, Senin (6/9).

 

Selain pelatihan dilakukan pula penandatanganan antara BKPAKSI dengan FIKOM, Senin (6/9).

Selain pelatihan dilakukan pula penandatanganan antara BKPAKSI dengan FIKOM, Senin (6/9).

BALIKPAPAN- Sebagai salah satu perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Program Studi (Prodi) S1 PG Paud Universitas Mulia kembali melaksanakan Pengabdian Masyarakat yang menyasar para guru Satuan Paud Sejenis (SPS) Al Quran di Balikpapan mulai Senin (6/9) hingga Rabu (8/9).

Bekerjasama dengan Badan Kordinasi Pendidikan Al Quran dan Keluarga Sakinah Indonesia (BKPAKSI) Kota Balikpapan, kegiatan dalam bentuk Workshop Kurikulum SPS AL Quran itu dipusatkan di White Campus Universitas Mulia dan diikuti sebanyak 60 peserta yang dibagi dalam tiga hari.

Hadir dalam kegiatan pembuka, Rektor Universitas Mulia Agung Sakti Pribadi, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan Buntoro, Ketua BKPAKSI Kaltim M Maskur Syamsudin, Ketua BKPAKSI Balikpapan Ngustman. Hadir pula Dekan Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK) Vidy, Dekan Fakultas Ilmu Komputer (Fikom) Wisnu Hera Pamungkas serta Kaprodi PG PAUD Universitas Mulia Baldwine Honest serta Sekprodi PG PAUD Lisda Hani Gustina.

Dijelaskan Baldwine Honest selain sebagai bagian dari tri dharma perguruan tinggi kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan PG Paud Universitas Mulia kepada masyarakat luas khususnya para guru. “Jadi program ini merupakan kelanjutan dari kerjasama antara PG Paud UM dengan BKPAKSI, dimana kami sebelumnya telah memberikan materi berupa teori dan dilanjutkan dengan praktek penyusunan kurikulum selama tiga hari,” jelas Honest yang didampingi Lisda Hani Gustina.

Adapun materi yang diberikan sebut Honest mulai dari pendampingan pembuatan rencana pembelajaran, pembuatan alat permainan edukasi hingga strategi pembelajaran dalam bidang keagamaan. “Karena peserta yang ikut berjumlah 60 orang maka kita bagi setiap harinya hanya diikuti 20 guru dan calon guru SPS Al Quran. Sementara untuk pemateri adalah para dosen Paud UM,” sebutnya.

Honest menerangkan selain pelatihan dalam kegiatan itu juga dilakukan penandatanganan kerjasama antara BKPAKSI dengan Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK) serta Fakultas Ilmu Komputer (Fikom). “Karena mereka tidak hanya ingin berfokus pada PG Paud saja, tetapi juga bidang lainnya maka kerjasama antara FHK dan Fikom juga dilakukan. FHK nantinya dapat mendukung terkait perlindungan anak yang berhubungan dengan bidang hukum maupun kesehatan. Sementara untuk bidang tekbologi bisa berfokus dengan Fikom dimana rencananya minggu depan juga pelatihan ini akan berlanjut dengan pemberian materi oleh dosen-dosen Fikom,” terang Honest.

Sementara itu Buntoro sangat menyambut baik program kerjasama yang dijalankan antara BKPAKSI dengan Universitas Mulia, ia pun berharap BKPAKSI khususnya SPS Al Quran akan semakin lebih. “Kita ketahui untuk SPS itu terbagi dua yakni berbasis Pos Paud dan SPS Al Quran. Untuk di Balikpapan saat ini SPS Al Quran telah tercatat ada 35 lembaga. Diharapkan dengan adanya pelatihan semacam ini dapat meningkatkan kompetensi para guru dan bisa menerapkan di lembaganya masing-masing,” ungkap Buntoro.

Disisi lain, M Maskur Syamsudin mengatakan, kerjasama antara BKPAKSI Kaltim maupun BKPAKSI Balikpapan merupkan dukungan yang sangat dibutuhkan, pasalnya saat ini BKPAKSI sedang melakukan pengembangan disemua aspek. “Kami di Kaltim saat ini sedang melakuakan pengembangan yang semua dilakukan dari nol. Maka perlu adanya penguatan baik untuk guru maupun kelembagaannya. Dan dengan adanya kerjasama ini sangat dibutuhkan, karena apa yang kita butuhkan dapat dipenuhi oleh Universitas Mulia,” ujarnya.

“Kami sangat berterima kasih kepada Universitas Mulia yang telah mau mendukung program kami. Dengen kerjasama ini mereka kedepan siap mengisi materi yang nantinya kami butuhkan, baik ditingkat kota maupun ditingkat provinsi,” pungkasnya. (mra)

Syam Suhaib, S.E. (empat kiri) bersama Yusuf Mustafa melakukan Sosialisasi Peraturan Daerah di Km 17, Sabtu (28/8).

UM – Wakil Ketua Komisi I DPRD Kaltim, DR H Yusuf Mustafa SH MH, dari Fraksi Partai Golkar didampingi Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Mulia Balikpapan Syam Suhaib SE melakukan sosialisasi Perubahan Kedua Perda Tentang Pajak Daerah Nomor 1 Tahun 2011, di Café Kaanee, Jalan Soekarno-Hatta Km 17, RT 37 Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara, pada Sabtu (28/8).

Dalam sosialisasi tersebut, anggota DPRD Dapil Balikpapan ini juga didampingi pemerhati pajak Drs H Sutarno, Lurah Karang Joang Maryana serta moderator Abu Junaid.

Sosialisasi perda tersebut dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) ketat sesuai anjuran Satgas Covid-19 dengan jumlah peserta terbatas, menjaga jarak, memakai masker serta waktu yang singkat.

Anggota DPRD Kaltim Yusuf Mustafa menjelaskan, Perda Nomor 01 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Perubahan Perda Provinsi Kaltim Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah ini sangat penting disosialisasikan kepada masyarakat. “Jadi kami anggota DPRD ditugaskan untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pajak daerah, karena masi ada ibu-ibu dan bapak-bapak yang membayar pajak belum tau tentang perda dan manfaatnya membayar pajak,” kata Yusuf Mustafa.

Pada kesempatan tersebut Yusuf Mustafa juga mengingatkan warga agar tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) meskipun kasus harian Covid-19 di Balikpapan telah mengalami penurunan.

“Saya berharap bapak-bapak dan ibu-ibu tetap mematuhi prokes seperti yang dianjurkan pemerintah. Kalau covid sudah tidak ada inshaallah kita semua bisa beraktifitas kembali seperti biasanya,” harap suami dari anggota DPRD Balikpapan Hj Suwarni.

Narasumber Drs H Sutarno mengatakan, pajak yang dibayarkan oleh masyarakat akan disetor kepada Pemprov Kaltim melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda)untuk membiayai pembangunan daerah di Kaltim.

“Pajak-pajak itu seperti pajak kendaraan bermotor, pajak rokok dan lain-lain dimasukan ke kas daerah  untuk kegiatan pembangunan di Kaltim diantaranya pembangunan jalan, jembatan, gedung sekolah dan lain-lain. Jadi itulah manfaatnya ibu-ibu dan bapak-bapak membayar pajak untuk pembangunan daerah,”  kata Sutarno.

Sementara itu,  narasumber  Syam Suhaib SE menjelaskan, di dalam perda ini ada lima jenis pajak daerah yang menjadi kewenangan Pemprov Kaltim meliputi pajak kendaraan bermotor, biaya balik nama kendaraan bermotor (BBNKB), pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB), pajak air permukaan serta pajak rokok.

“Inilah pajak-pajak kewenangan dari pemprov Kaltim,” kata Syam.

Namun salah satu yang sangat penting, kata Syam ketika masyarakat menjual kendaraan harus secepatnya melakukan balik nama kendaraan.

“Kalau tidak nanti pajaknya akan dibebankan kepada pemilik yang menjual kendaraannya bukan kepada pembeli,” kata Syam.

Ia mengungkapkan, pajak daerah mengalami peningkatan semuanya tergantung kepada masyarakat yang rajin membayar pajak.

“Jadi semakin banyak pajak yang dibayar oleh masyarakat maka pembangunan daerah akan semakin baik terutama pembangunan di Kaltim,” kata Syam.

Sementara itu Lurah Karang Joang Maryana, mengucapkan terima kasih banyak kepada anggota DPRD Kaltim terutama Wakil Ketua Komisi I DPRD Kaltim, DR H Yusuf Mustafa yang telah melakukan sosialisasi perda pajak daerah ini. “Membayar pajak daerah sangat penting. Sebab pemerintah membangun berasal dari pajak daerah dari uang ibu-ibu dan bapak-bapak bayarkan kepada pemerintah,” kata Maryana.

Menurutnya, pajak daerah yang dibayarkan oleh masyarakat untuk membiayai berbagai macam kegiatan pembangunan. Seperti jalan, sekolah dan berbagai bangunan pemerintah. “Nah ibu-ibu dan bapak-bapak bisa menikmati jalan yang mulus, anak-anak bisa sekolah pada bangunan yang bagus. Itu semua dibiayai dari pajak daerah yang dibayarkan ibu-ibu dan bapak-bapak,” pungkasnya.

Diakhir sosialisasi dilakukan sesi tanya jawab singkat terkait Perda Tentang Pajak Daerah ini. Semua pertanyaan dijawab dengan lugas Wakil Ketua Komisi I DPRD Kaltim, DR H Yusuf Mustafa dan narasumber Syam Suhaib SE dan Drs H Sutarno. (mra)

Pembukaan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti). Senin, 2 Agustus 2021.

UM – Universitas Mulia bekerjasama dengan Universitas Mulawarman menyelenggarakan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional atau PEKERTi yang diikuti puluhan dosen dari beberapa perguruan tinggi. Pelatihan digelar daring dengan aplikasi Zoom Meeting selama 5 hari yang dibuka hari ini, Senin (2/8).

Rektor Universitas Mulia Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. yang pada kesempatan ini diwakili Wakil Rektor Bidang Akademik Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I. mengatakan bahwa Rektor mengucapkan terima kasih atas terlaksananya kegiatan di tengah suasana pandemi dengan baik. “Mudah-mudahan pelatihan ini berjalan dengan baik dan menghasilkan output yang sesuai dengan yang diharapkan,” tuturnya.

Pada kesempatan ini, Yusuf Wibisono menekankan tujuan diselenggarakannya pelatihan adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran. “Jadi kalau kualitas keilmuan, kami percaya semua dosen telah memiliki, minimal telah menyelesaikan pendidikan S2, tetapi belum tentu mampu atau memiliki kualitas dalam pengajaran,” tuturnya.

Dalam pelatihan ini, lanjutnya, peserta akan belajar banyak tentang bagaimana mempersiapkan pengajaran dengan baik. “Hal-hal kecil yang bisa kita bayangkan adalah ketika mengajar belum tentu mempersiapkan dengan baik dalam 16 kali pertemuan, dimana kita merangkai bahan-bahan pengajaran itu menjadi satu kesatuan, bagaimana itu kemudian disampaikan kepada mahasiswa,” tuturnya.

Kepala Lembaga Pengembangan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP3M) Universitas Mulia Richki Hardi, S.T., M.Eng. mengawali laporan kegiatan sebelum acara dimulai. “Pelatihan ini diikuti 35 orang dari Universitas Mulia dan 15 orang dari beberapa perguruan tinggi lain,” tutur Rickhi.

Seperti dikatakan sebelumnya, Pelatihan Pekerti ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan dan wawasan tentang prinsip-prinsip pedagogik dan metodologi serta keteramplan mengajar dalam rangka meningkatkan kualitas proses belajar dan hasil belajar mahasiswa.

Pembukaan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti). Senin, 2 Agustus 2021.

Pembukaan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti). Senin, 2 Agustus 2021.

Pelatihan Pekerti oleh Prof. Lambang Subagiyo. Senin, 2 Agustus 2021.

Pelatihan Pekerti oleh Prof. Lambang Subagiyo. Senin, 2 Agustus 2021.

Prof. Dr. Lambang Subagiyo, M.Si, Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Mulawarman dalam sambutannya mengatakan bahwa pelatihan ini bukan sekadar menjelaskan bagaimana menjalankan pendidikan dan pengajaran dengan pedagogi. “Anak-anak bisa didorong belajar untuk mampu menggunakan teknologi informasi, mampu menentukan langkah dan sikapnya sehingga kita perlukan pedagogi,” tuturnya.

Menurutnya, mahasiswa saat ini sudah bisa menentukan arahnya, bekerjasama, dan mampu belajar dengan mandiri dengan sesama temannya untuk meningkatkan kompetensinya. “Sehingga bisa kita kondisikan sistem pembelajarannya, yang biasa kita sebut andragogi,” tutur Prof. Lambang.

Meski demikian, Prof. Lambang mengingatkan agar dosen harus bisa menyiapkan pembelajaran pada masa saat ini yang biasanya menggunakan sibergogi. “Karena sudah masuk era Internet. Jadi pedagogi dan andragogi saja tidak cukup. Oleh karena itu nanti akan disampaikan bagaimana menyiapkan pembelajaran daring, menyiapkan instrumen daring,” tuturnya.

Ia berharap, pelatihan ini bisa menghasilkan dosen-dosen yang bisa berkompetisi sesuai dengan kebutuhan zaman. “Kurikulum sudah berubah, tentu kita juga sudah mampu menyiapkan kurikulum yang mampu bersaing dan menghadirkan kompetensi yang dibutuhkan, yang biasanya kita sebut kurikulum Outcome Based Education atau OBE,” ujarnya.

Ia menambahkan, hal yang tidak kalah penting adalah menumbuhkan kemampuan mahasiswa agar memiliki kemampuan 6C, yaitu Creativity, Collaboration, Communication, Critical Thinking, Computational Logic, and Compassion.

Pada akhirnya, Prof. Lambang berharap usai mengikuti pelatihan Pekerti ini adalah yang pertama dosen memiliki kompetensi yang baik dalam menyusun instruksional. “Yang kedua, memahami ilmu dalam aspek pembelajaran. Kemudian mampu melaksanakan pembelajaran di kelas, baik secara daring maupun luring,” tuturnya. Selanjutnya, tambahnya, dosen dapat membuktikan keahliannya tersebut dengan dibuktikan dengan sertifikat.

Sementara itu, ketika ditanya media ini, dosen PSDKU Samarinda Univeristas Mulia, Tina Tri Wulansari, M.Kom. mengatakan bahwa motivasi mengikuti pelatihan Pekerti ini adalah ingin mendapatkan ilmu dan berusaha memberikan kualitas sesuai kaidah yang benar dalam pengajaran di kampus.

“Harapannya agar dapat mengimplementasikan keilmuan yang didapat dalam pelatihan ini, mendapat dukungan dalam pelaksanaanya serta tercapai tujuan pembelajaran yaitu menjadikan mahasiswa tidak hanya knowing saja, tetapi juga doing,” tutur Bu Tina, begitu biasa dipanggil mahasiswanya.

Begitu pula yang dikatakan salah satu dosen favorit Prodi Pendidikan PAUD Univeristas Mulia Baldwine Honest Gunarto, M.Pd. “Motivasi saya mengikuti pelatihan ini agar bisa meningkatkan kompetensi profesional sebagai dosen dan kaprodi sehingga bisa meninjau kembali kurikulum yang sudah berjalan agar dapat dikembangkan menjadi lebih baik berbasis Outcome Based Education,” ungkap Baldwine Honest.

Dengan begitu, ia berharap dapat meningkatkan kualitas atau mutu pendidikan dan pengajaran terutama pada Program Studi Pendidikan PAUD yang dipimpinnya.

(SA/PSI)

Pelatihan Pekerti angkatan pertama tahun 2021.

UM – Lembaga Pengembangan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Universitas Mulia bekerjasama dengan Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Mulawarman menggelar Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti). Pelatihan direncanakan terjadwal selama 10 hari, 2 – 12 Agustus 2021.

Kepala LP3M Universitas Mulia Richki Hardi, S.T., M.Eng. mengatakan bahwa pelatihan ditujukan dan terbuka untuk seluruh dosen perguruan tinggi, baik dosen muda yang perlu meningkatkan pengalaman dalam melaksanakan pendidikan dan pengajaran, maupun dosen senior yang perlu meningkatkan kapasitas diri dalam mengajar di era disrupsi saat ini.

“Tujuan pelatihan ini adalah meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan dan wawasan tentang prinsip-prinsip pedagogik dan metodologi serta keteramplan mengajar, dalam rangka meningkatkan kualitas proses belajar dan hasil belajar mahasiswa,” tuturnya.

Menurutnya, dalam pelatihan Pekerti ini dosen ditunjukkan bagaimana menyesuaikan diri terhadap perubahan paradigma pembelajaran saat ini, baik secara teori maupun konsep dasar. Bagaimana mengenal karakter mahasiswa agar meningkatkan motivasi belajar dan menciptakan pembelajaran yang efektif.

“Dosen nantinya juga mengenal tahapan merancang sistem instruksional, mulai dari menentukan capaian pembelajaran, merancang penilaian dan pembelajaran serta melakukan evaluasi pembelajaran,” tuturnya.

Beberapa narasumber yang turut memberikan pelatihan Pekerti ini sudah tidak asing bagi Universitas Mulia. Di antaranya pernah memberikan pelatihan serupa maupun kegiatan pembimbingan yang diselenggarakan Universitas Mulia.

Di antara narasumber itu adalah Prof. Dr. Lambang Subagiyo, M.Si, Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Mulawarman. Prof. Lambang akan memberikan materi tentang Pengembangan Kurikulum Berbasis OBE dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Pembelajaran Berorientasi Masa Depan (6C, yakni Creativity, Collaboration, Communication, Critical Thinking, Computational Logic, and Compassion) serta Penilaian Hasil Belajar.

Beberapa narasumber lainnya antara lain Dr. Hamdi Mayulu, S.Pt.,M.Si, Dr. Isna Yuniar Wardhani, Dr. Sudarman, S.Pd., M.Pd., Dr. Endang Erawan, Dr. Rahmat Bahtiar, Dr.dr. Endang Sawitri. serta dibantu Tim Instruktur.

Pendaftaran dibuka online di https://bit.ly/daftarPEKERTI-UM dengan biaya Rp. 1juta ditujukan Rekening Bank BNI atas nama YAYASAN AIRLANGGA LP3M UNIVERSITAS MULIA, No.Rekening: 687766766

Fasilitas yang diberikan antara lain Sertifikat PEKERTI, Softcopy materi, dan Pendampingan.

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi panitia pendaftaran atas nama Suhartati ( https://wa.me/628152010074 ) atau Nariza ( https://wa.me/6282234852277 ).

Selamat mengikuti pelatihan. Semoga sukses.

(SA/PSI)

Pelatihan Pekerti angkatan pertama tahun 2021.

Pelatihan Pekerti angkatan pertama tahun 2021.

jadwal-pelatihan-pekerti

UM– Wakil Ketua Komisi I DPRD Kaltim, DR H Yusuf Mustafa SH MH, dari Fraksi Partai Golkar, melakukan sosialisasi Perda Provinsi Kaltim Nomor 05 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Bantuan Hukum, di Kompleks Perumahan BTN, Jalan Krapu Raya, RT 24  Kelurahan Manggar Baru, Balikpapan Timur, Sabtu (22/5/2021) pukul 14.00 wita.

Dalam sosialisasi tersebut, anggota DPRD Dapil Balikpapan ini didampingi  anggota Komisi II DPRD Balikpapan Hj Suwarni, anggota Komisi IV DPRD Balikpapan Suriani serta narasumber Kaprodi Ilmu Hukum Universitas Mulia Okta Nofia Sari SH MH dan Advokat Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Universitas Mulia, Andi Sari  Damayanti SH dengan moderator  H Musmin Nartadinata.

Wakil Ketua Komisi I DPRD Kaltim, Yusuf Mustafa dalam sambutanya mengapresiasi undangan yang hadir meskipun sedang menghadapi pandemi Covid-19. Untuk itu, ia menegaskan sosialisasi perda kali ini tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) seperti menjaga jarak dan memakai masker.

“Sosialisasi perda ini dilakukan berpindah-pindah di setiap kecamatan di Balikpapan. Kalau kemarin saya melakukan sosialisasi tentang perda pajak daerah di Graha Indah Balikpapan Utara dan hari ini di Manggar Baru tentang perda penyelenggaraan bantuan hukum,” kata Yusuf Mustafa dihadapan 40 ketua RT yang merupakan ujung tombak dalam pemerintahan di tingkat kota.

Ia menegaskan, sosialisasi perda ini cukup penting karena tidak semua masyarakat telah memahami tentang perda atau aturan yang telah dihasilkan atau dibuat oleh pemerintah dan anggota DPRD. “Nah terkadang setelah perda atau aturan dibuat masyarakat sudah dianggap tau padahal belum tau, makanya perlu disosialisasikan. Mengapa UU Omnibus Law ribut karena ada masyarakat yang belum tau isinya  makanya perda-perda yang dihasilkan oleh DPRD Kaltim perlu disosialisasikan salah satunya Perda Penyelenggaraan Bantuan Hukum ,” ujar suami dari anggota DPRD Balikpapan Hj Suwarni ini.

Hal senada diungkapkan anggota Komisi II DPRD Balikpapan Hj Suwarni, ia mengatakan sosialisasi perda ini sangat penting karena masih banyak masyarakat yang belum tau. “Setiap masyarakat berhak mendapat perlindungan hukum. Banyak masyarakat yang punya masalah hukum tapi terkendala biaya dalam menyelesaikannya. Untuk itu, kita sangat bersyukur dengan DPRD Kaltim yang memberikan bantuan hukum kepada warga tidak mampu melalui perda ini,” kata Suwarni.

Ia berharap, para ketua RT yang hadir agar mensosialisasikan perda ini kepada masyarakat di lingkungannya. “Selaku wakil rakyat saya sangat berterima kasih kepada bapak dan ibu RT yang telah hadir dalam kegiatan sosialisai Perda Penyelenggaraan Bantuan Hukum oleh anggota DPRD Kaltim DR H Yusuf Mustafa,” ujarnya.

Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Balikpapan Suriani mengucapkan terima kasih kepada anggota DPRD Kaltim DR H Yusuf Mustafa yang telah melakukan sosialisasi tentang Perda Penyelenggaraan Bantuan Hukum di wilayahnya. “Saya berharap perda ini benar-benar diterapkan kepada masyarakat. Saya salut karena perda ini bisa memberikan bantuan hukum kepada orang tidak mampu bukan hanya orang kaya saja,” kata Suriani.

Sementara itu, Kaprodi Ilmu Hukum Universitas Mulia Okta Nofia Sari SH MH, mengatakan, sejak dikandungan setiap warga negara sudah dilindungi oleh hukum terutama warga kurang mampu yang tidak bisa membayar jasa pengacara. “Makanya jangan takut kalau ada masalah hukum sebab pemerintah telah memfasilitasi masyarakat kurang mampu jika ada masalah hukum. Kalau tidak senang terhadap seseorang atau tetangga jangan disinggung-singgung lewat medsos nanti jadi masalah. Lebih baik lapor ke LBH,” pinta Nofia.

Sedangkan Advokat LKBH Universitas Mulia, Andi Sari  Damayanti SH, pada kesempatan tersebut menjelaskan, penanganan perkara hukum yakni secara litigasi dan nonlitigasi. “Litigasi adalah proses penanganan perkara hukum yang dilakukan melalui jalur pengadilan untuk menyelesaikannya. Sedangkan nonlitigasi adalah proses penanganan perkara hukum yang dilakukan di luar jalur pengadilan untuk menyelesaikannya,” kata Andi Sari. Dalam sesi tanya jawab  Anggota DPRD Kaltim DR H Yusuf Mustafa SH MH, bersama narasumber secara bergantian menjawab pertanyaan yang disampaikan para peserta sosialisasi terkait perda penyelenggaraan bantuan hukum tersebut. (mra)

UM– Usai resmi menjalin kerjasama dengan Forum Satuan PAUD Sejenis (SPS) Kota Balikpapan pada Maret lalu, Program Studi (Prodi) S1 PG PAUD Universitas Mulia akhirnya melaksanakan Pengabdian Masyarakat dengan menggelar pelatihan peningkatan kompetensi yang diikuti anggota SPS Kota Balikpapan pada 5 dan 6 Mei 2021.

Ketua Forum SPS Kota Balikpapan Ning Widyowati (tengah) bersama Ketua Program Studi PG PAUD Universitas Mulia Baldwine Honest, M.Pd (kanan) dan Dosen PG PAUD Dianisa Zenith (kiri) saat memberikan sambutan Pelatihan Peningkatan Kompetensi di Kampus Universitas Mulia

Ketua Forum SPS Kota Balikpapan Ning Widyowati (tengah) bersama Ketua Program Studi PG PAUD Universitas Mulia Baldwine Honest, M.Pd (kanan) dan Dosen PG PAUD Dianisa Zenith (kiri) saat memberikan sambutan Pelatihan Peningkatan Kompetensi di Kampus Universitas Mulia

Bertempat di Kampus Universitas Mulia Balikpapan, agenda itu dibuka oleh Dekan Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK) Vidy, S,S.M.Si. dan dihadiri Ketua Forum SPS Kota Balikpapan Ning Widyowati.

Ketua Prodi PG PAUD Universitas Mulia Baldwine Honest, M.Pd menjelaskan pengabdian masyarakat tersebut merupakan terusan dari MoU yang sudah dilakukan antara Prodi S1 PG PAUD dengan Forum SPS Kota Balikpapan, dimana mereka membutuhkan peningkatan kompetensi yang ditujukan untuk pengelola maupun pendidik di Forum SPS Kota Balikpapan.

“Jadi mereka baik pengelola dan guru-guru yang tergabung dalam Forum SPS Kota Balikpapan membutuhkan peningkatan kompetensi dibidang Penulisan Ilmiah untuk karya tulis dan karya nyata. Dan mereka minta kami sebagai dosen dan mahsiswa di Universitas Mulia untuk membantu dalam peningkatan kompetensi tersebut,” jalasnya.

Terkait pelatihan itu, katanya, pihaknya menggelar selama dua hari dan diikuti sebanyak 34 peserta. “Karena saat ini masih dalam masa pandemi maka peserta dibatasi. Jadi dari total 34 peserta yang ikut, kita bagi menjadi dua tahap, dimana satu hari pertama diikuti oleh 17 peserta dan hari kedua juga sama dengan 17 peserta dan dengan materi yang sama,” ujarnya.

Acara katanya dibuka oleh Dekan FHK dihadiri ketua Forum SPS Kota Balikpapan dan para pengurus. Adapun yang menjadi pemateri yakni dirinya sendiri, dosen Ibu Lisda Hani Gustina, M.Pd dan dosen Ibu Sri Purwanti, M.Pd.

“Untuk saya sendiri memberikan materi terkait dengan sistematika penulisan Ilmiah seperti apa, perbedaan karya ilmiah dan karya nyata seperti apa, hingga membagi tips-tips bagaimana cara menulis karya nyata dan karya tulis yang baik dan apabila diikutkan lomba bisa menang,” katanya.

“Materi ini saya berikan karena sesuai dengan pengalaman dari saya yang pernah menang tingkat nasional karya tulis begitu pula dengan ibu Lisda. Jadi sesuai dengan pengalaman kami sudah pernah mngikuti lomba-lomba. Jadi kami tau tips-tips dan trik-triknya yang kita bagikan dalam pelatihan ini,” terangnya.

Ia menyebut, untuk bu Lisda sebagai best practice yang membahas terkait bagaimana mempersiapkan mental saat mengikuti sebuah lomba. “Jadi ia membahas mengenai persiapan mental saat mengikuti lomba, bagaimana kita harus kreatif dan inovatif dalam menuangkan ide-ide ke karya nyata. Intinya ibu Lisda berbagi pengalamannya sebagai best practice.” sebutnya.

Tampak foto bersama Dosen dan Mahasiswa S1 PG PAUD dengan Anggota Forum SPS Kota Balikpapan

Tampak foto bersama Dosen, Mahasiswa S1 PG PAUD dan Anggota Forum SPS Kota Balikpapan

Sementara ibu Sri Purwanti, katanya, membahas mengenai cara mempresentasikan hasil karya mereka di hadapan para juri. “Jadi saat ikut lomba, kita bukan hanya mempersiapkan karya tulis dan karya nyata saja, tetapi juga bagaimana mempresentasikan hasil karya nyata itu di depan para juri. Mulai dari persiapan presentasi seperti penampilan saat didepan para juri yang menggambarkan kita sebagai seorang pendidik maupun pengelola pendidikan,” katanya.

Selain itu, tambahnya, sikap atau etika ketika presentasi, cara perkenalan seperti apa hingga cara menjawab pertanyaan juri yang bagus seperti apa. “Jadi sebagus apapun hasil karyanya, namun cara mempresentasikannya tidak bisa meyakinkan juri, akan mengurangi poin penilaian. Jadi bagaimana seorang peserta itu meyakinkan juri bahwa karya nyata itu adalah hasilnya sendiri,” tambahnya.

Dirinya menyebut, sesungguhnya pelatihan ini juga dilakukan dalam rangka keikut sertaan anggota Forum SPS Kota Balikpapan mengikuti lomba karya tulis dan karya nyata di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Balikpapan.

“Untuk itu mereka ingin ada pembekalan, karena guru-guru itu jarang ada yang mau ikut. Karena mereka selama ini tidak percaya diri untuk ikut lomba seperti itu. Maka itu mereka minta kita membantu agar para guru dapat lebih percaya diri untuk menulis dan ikut lomba. Padahal mereka sudah memiliki pengalaman bertahun-tahun untuk mengajar, tetapi untuk menuangkannya dalam bentuk tulisan cukup susah,” sebutnya.

Honest menerangkan, usai mengikuti pelatihan, mereka tetap mengikuti bimbingan yang bisa dilakukan bersama dirinya dan para dosen PG PAUD. “Jadi setelah pelatihan ini, mereka harus langsung mempraktikkan dengan membuat karya ilmiah kemudian bimbingan bisa dilakukan bersama saya dan dosen yang lain. Karena mereka ini adalah praktisi, baik kepala sekolah, pengelola dan guru yang sudah bertahun-tahun mengajar, cuma pengalaman mereka untuk menuangkannya dalam karya ilmiah susah, maka sangat perlu untuk dilakukan bimbingan, sebab percuma bila ikut pelatihan tetapi tidak dilatih, berarti sama saja, tidak bisa membuat karya tulis,” terangnya.

“Yang jelas kita bimbing, hingga menjadi karya nyata, kemudian bila karya nyatanya jadi dan bila mereka ingin dibimbing bagaimana persentasi yang baik, maka kita siap menerima setiap pertanyaan dari mereka bila mereka menemukan kesulitan,” lanjutnya.

Ia pun berharap, pelatihan ini bukan hanya untuk persiapan mereka dalam menghadapi lomba nantinya, tetapi juga agar mereka bisa mempersiapkan karya tulis dan karya nyata sesungguhnya. “Kita ingin agar mereka bisa membuat buku tentang karya nyata Forum SPS. Jadi bukan untuk lomba tetapi juga untuk sebuah produk buku yang berisi kumpulan karya nyata mereka selama mereka mengajar. Bisa saja dikumpulkan satu guru satu tulisan tentu sudah bisa menjadi karya yang maksimal,” harapnya.

Sementara itu ia juga menargetkan untuk melanjutkan dengan melakukan pelatihan bagi anggota yang belum menempuh jenjang S1. “Karena kemarin yang ikut pelatihan secara umum, dimana ada yang sudah S1, ada yang mau S2 tetapi pengalamannya untuk karya nyatanya belum bisa, dan ada yang lulusan SMA, jadi memang pesertanya umun. Jadi selanjutnya kita ingin pelatihan peningkatan kompetensi yang memang dikhususkan bagi guru-guru yang belum menempuh jenjang S1,” tegasnya.

“Intinya dari kerjasama ini, banyak hal yang mereka inginkan dengan belajar di Universitas Mulia Balikpapan. Dan bagi kami dari Prodi PG PAUD juga memiliki keuntungan lainnya. Seperti mahasiswa kita bisa praktik di lembaga-lembaga mereka. Maupun melakukan penelitian di sekolah yang mereka punya. Jadi simbiosis mutualisme antara dua lembaga ini,” pungkasnya.

Diketahui selain pelatihan yang dilakukan di Kampus Universitas Mulia Balikpapan, dalam kegiatan itu juga diperkenalkan semua fasilitas yang ada di kampus, dimana para peserta diajak untuk berkeliling melihat fasilitas yang dimiliki Universitas Mulia Balikpapan. (mra)