Rektor Dorong Dosen Asah Keterampilan Multimedia untuk Mendukung Pembelajaran Daring
UM – Rektor DR. Muhammad Rusli mendorong seluruh dosen memanfaatkan teknologi multimedia untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran daring di Universitas Mulia. Hal ini disampaikan di sela pelatihan menyusun materi pembelajaran berbasis multimedia, Jumat (11/3) siang.
“Saya berharap seluruh dosen nantinya sudah menerapkan pembelajaran daring dengan teknologi multimedia mulai semester depan. Ini dalam rangka bagaimana mengajarkan ilmu dan pengetahuannya kepada mahasiswa secara efektif,” tutur DR. Rusli.
Dengan memiliki dan terus mengasah kemampuan menyusun materi ajar dan keterampilan menggunakan teknologi multimedia, Rektor berharap dosen dapat mengakomodasi berbagai ragam perbedaan dan kecepatan pemahaman mahasiswa dalam proses Transfer Knowledge.
“Syukur di semester ini dosen sudah mulai secara bertahap menerapkan pembelajaran multimedia sehingga ini akan mempercepat proses terwujudnya lima tahun ke depan sebagai Teaching University,” tuturnya.
Untuk itu, Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Ketenagaan Wisnu Hera Pamungkas, S.TP., M.Eng mengundang dua orang dosen dari program studi masing-masing di Universitas Mulia untuk mengikuti pelatihan peningkatan kualitas pembelajaran.
Pelatihan yang digelar daring dan luring ini membahas bagaimana memanfaatkan teknologi aplikasi multimedia, yakni Adobe Captivate untuk menyusun materi ajar interaktif sehingga dapat disisipkan bersama dengan aplikasi eLearning Moodle ataupun website.
Seperti diketahui, Adobe Captivate multimedia merupakan software sistem aplikasi yang tergolong dalam multimedia authoring tool, yaitu alat atau perangkat lunak penulisan yang digunakan untuk membuat konten eLearning seperti demonstrasi perangkat lunak, simulasi perangkat lunak, skenario bercabang, dan kuis acak dalam format Shockwave Flash dan format HTML5.
Di era pandemi saat ini, pemanfaatan perangkat lunak Adobe Captivate dalam mendukung kegiatan belajar mengajar di beberapa sekolah dan perguruan tinggi dinilai cukup efektif. Guru dan dosen menjadi lebih mudah melakukan Transfer Knowledge sehingga mudah pula materi pembelajaran diterima oleh siswa dan mahasiswa.
Seorang dosen yang selama ini mengajar secara sinkron menggunakan Google Meet menuturkan keluhannya. Rekaman kuliah yang diunggahnya di kanal YouTube jarang diakses oleh mahasiswa lantaran dirasa sulit mengulang kembali materi dari awal.
“Saya sudah ditunjukkan Pak Rusli bagaimana materi pembelajaran multimedia ini bisa diakses mahasiswa lewat eLearning Moodle atau website dengan mudah. Ukurannya juga kecil dan ringan jika dibanding video,” tutur Subur Anugerah, salah seorang dosen yang menjadi peserta dari Program Studi Informatika.
Jika dibanding dengan video rekaman kuliah yang di-upload di YouTube, menurutnya, mahasiswa akan kesulitan mencari bagian materi yang diinginkan atau bagian materi yang belum dimengerti.
“Setelah ikut pelatihan ini, dosen diharapkan bisa langsung membuat materi pembelajaran dengan menambahkan navigasi yang lebih mudah. Ini akan membantu mahasiswa menuju pada bagian yang diinginkan atau bagian yang ingin diulanginya. Apalagi bisa langsung mengerjakan kuisnya. Tentu saja hal ini diharapkan akan mempercepat proses Transfer Knowledge tadi,” tutupnya.
(SA/PSI)