Penjajakan Kerja Sama BRIN dengan Universitas Mulia terkait pembinaan UMKM di Balikpapan dan sekitarnya, Senin (13/6). Foto: PSI

UM – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan koordinasi dalam rangka tindak lanjut kerja sama dengan Universitas Mulia. Koordinasi membahas rencana pelaksanaan pembinaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ini berlangsung daring Zoom, Senin (13/6).

Dalam kesempatan ini, hadir Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T, Wakil Rektor Bidang Akademik Yusuf Wibisono, MTI, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Mundzir S.Kom, M.T, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ivan Armawan SE, M.M, Kepala LP3M yang diwakili Nariza Wanti Wulansari S.Si, M.Si, Kepala PSI Subur Anugerah, S.T., M.Eng dan dosen peneliti Nanda Narendra Muvano, S.E., M.M dan Alan Smith Purba, S.E., M.Ak.

Dari BRIN hadir pula Direktur Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Kementerian/Lembaga Masyarakat dan UMKM Dadan Nugraha, bersama Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada K/L dan UMKM Aswin Firmansyah, Agung Pambudi, beserta jajaran deputi lainnya.

Dadan mengatakan bahwa koordinasi tersebut terkait dengan penjajakan atau tindak lanjut kerja sama pemberdayaan usaha yang ada di Kalimantan Timur. “Jadi, dari UMKM nanti kita lebih tekankan lagi, lebih ditingkatkan lagi produk-produk Usaha Mikro,” tutur Dadan Nugraha.

Ia mengatakan bahwa BRIN memiliki komitmen untuk membantu Usaha Mikro, terutama Usaha Mikro berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). “Jadi bagaimana mengintervensi hasil-hasil riset dan inovasi, baik yang dari BRIN maupun yang dari kampus untuk memberdayakan Usaha Mikro di wilayah usaha mereka,” ungkapnya.

Untuk itu, lanjutnya, dibutuhkan usaha bagaimana mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada di UMKM, terutama di Balikpapan dan sekitarnya, kemudian dicarikan pemecahan solusinya melalui riset dan teknologi.

“Tentu apakah program-programnya kita susun bareng-bareng, apakah bisa dimulai dengan identifikasi usaha mikro yang ada di sana, kemudian kita buat semacam list kebutuhan-kebutuhan teknologi seperti apa, lalu kita matching-kan dengan hasil-hasil riset yang ada di BRIN,” tuturnya.

Setelah itu, lanjut Dadan, program dilanjutkan dengan kapitalisasi pembinaan. “Apa nanti kita siapkan di masing-masing PIC satu orang pembina, atau seperti apa, kemudian ada teknologi yang diaplikasikan di sana, apakah sudah dimulai dari bimbingan teknis, atau kita langsung melihat kepada aplikasinya di lapangan, seperti itu,” kata Dadan.

Meski demikian, Dadan mengatakan bahwa dalam kegiatan pembinaan tersebut bisa saja menghasilkan produk baru. “Ya kita juga bisa masuk untuk ke proses pendataan KI-nya (Kekayaan Intelektual), termasuk legalitas, sertifikat produknya, dan lainnya,” tuturnya.

“Intinya adalah bagaimana kita mendorong usaha-usaha mikro itu supaya lebih banyak berkembang, tentu dibatasi pada aspek dukungan teknologinya, tidak memberikan bantuan permodalan, juga tidak memberikan bantuan alat, mesin, dan peralatan, kecuali peralatan yang sifatnya mendukung proses aplikasi teknologi tadi,” ungkapnya.

Dirinya berharap, BRIN dan Universitas Mulia dapat bersinergi. “Kami di BRIN fokus pada aspek teknologi apa yang akan kita bawa untuk mengembangkan UMKM, usaha mikro khususnya, kemudian kami mohon dukungan dari Universitas Mulia nanti dalam penyediaan data dan informasi mengenai kebutuhan UMKM itu, termasuk nanti jika teknologinya sudah ada di Universitas Mulia untuk kita aplikasikan juga,” tuturnya.

Dadan berharap, dalam waktu yang tidak terlalu lama, hasil diskusi tersebut dapat segera dijalankan dan direalisasikan, baik dalam jangka waktu satu tahun maupun multiyears.

Fasilitasi Usaha Mikro berbasis IPTEk yang dipaparkan Aswin Firmansyah Deputi BRIN, Senin (13/6). Foto: PSI

Fasilitasi Usaha Mikro berbasis IPTEk yang dipaparkan Aswin Firmansyah Deputi BRIN, Senin (13/6). Foto: PSI

Aswin Firmansyah dalam paparan penjelasannya mengatakan, pelaku usaha mikro yang termasuk dalam kriteria UMKM dalam kerja sama ini adalah memiliki modal paling banyak Rp 1 Miliar dan omzet tahunan maksimal Rp 2 Miliar.

Beberapa permasalahan UMKM, menurut Aswin, di antaranya adalah kurangnya modal usaha, kurang inovasi produk, kesulitan dalam distribusi dan pemasaran, belum mengoptimalkan pemasaran online, tidak adanya branding/merk prduk, dan mengandalkan pembukuan secara manual.

“Tujuan dari fasilitasi ini yang pertama mengakselerasi sebetulnya, mengakselerasi pemanfaatan dan diseminasi hasil riset dan inovasi pada Usaha Mikro,” tutur Aswin. Di satu sisi, tambahnya, ia berharap adanya peningkatan produktivitas, nilai tambah mutu/kualitas, serta daya saing berbasis riset dan inovasi.

“Mereka yang mengembangkan Usaha Mikro ini memiliki jejaring yang lebih kuat, baik antar pelaku usaha maupun juga dengan sektor lainnya, terutama dengan BRIN dan Universitas Mulia,” tutur Aswin.

Paket fasilitasi yang disediakan BRIN antara lain aplikasi teknologi hasil riset, fasilitasi pengujian produk, pendampingan sertifikasi, dan promosi.

Sementara itu, Rektor Dr. Muhammad Rusli menyambut baik kerja sama BRIN dengan tangan terbuka dan sangat mendukung kerja sama tersebut dilaksanakan dengan baik.

“Jadi intinya kami tetap support, dari kampus juga mohon bimbingan, karena terus terang masih baru berdiri sejak 2019, kita mohon dukungan dari BRIN agar kegiatan-kegiatan kita, inovasi kita bisa lebih terarah,” pungkas Dr. Rusli.

(SA/PSI)

Perwakilan dari WInmar Coin saat berada di kampus Universitas Mulia, Senin (6/6). Foto: Nadya

UM – Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga DR. Agung Sakti Pribadi bersama Wakil Rektor Bidang Akademik Yusuf Wibisono beserta jajaran menyambut rombongan tamu dari Winmar Coin. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Eksekutif Universitas Mulia, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani Balikpapan, Senin (6/6).

Rombongan Winmar Coin dipimpin oleh Mahbub Effendi selaku Site Manager, Krisna Yoga Danandika selaku CFO, Rio Saladin, Amien Kurniawan, Ketut Suwiardana, Eric Edward, dan Fadel Achmad. Hadir pula Hj. Mulia Hayati Deviantie Ketua Yayasan Airlangga turut menyimak paparan.

Pada kesempatan ini, Eric Edward memperkenalkan Winmar Coin sebagai perusahaan yang bergerak di bidang Cryptocurrency yang terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI.

Menurut Eric, saat ini dunia telah melewati Era Industri 4.0 dan berubah menjadi Era Society 5.0. Artinya, teknologi dan manusia hidup berdampingan. Kehadiran teknologi dibutuhkan manusia untuk meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan.

Foto bersama Winmar Coin dengan jajaran Universitas Mulia, Senin (6/6). Foto: Nadya

Foto bersama Winmar Coin dengan jajaran Universitas Mulia, Senin (6/6). Foto: Nadya

Perkembangan Teknologi Informasi membawa pengaruh yang cepat bagi masyarakat dan industri. Perkembangan tersebut diharapkan akan mendorong peningkatan aktivitas ekonomi sosial masyarakat.

Peran perguruan tinggi memiliki tanggung jawab secara penuh untuk dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dalam menghadapi masa depan.

Dengan demikian, Eric berharap perguruan tinggi bisa menggagas Blockchain yang memiliki sistem pengamanan (Security), code, hingga aset digital Non-Fungible Token atau NFT dan Metaverse sendiri.

Kehadiran Winmar Coin, menurut Eric, akan mendorong pencapaian target Universitas Mulia pada tahun 2043 mendatang sebagai perguruan tinggi Global Technopreneurship atau Global Technopreneur Campus.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik Yusuf Wibisono menyambut hangat delegasi Winmar Coin. “Kita baru menyambut baik ide untuk kerja sama terkait Cryptocurrency, dalam konteks update-knowledge untuk Universitas Mulia,” tuturnya.

Menurutnya, sangat mungkin untuk mengembangkan Coin sendiri untuk Universitas Mulia. “Tetapi setiap langkah nanti akan Kita pertimbangkan benar-benar untuk kepentingan institusi. Ke depan akan disambung dengan diskusi lagi,” pungkasnya.

(SA/PSI)

Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga DR. Agung Sakti Pribadi bersama Wakil Rektor Bidang Akademik Yusuf Wibisono dan moderator Gunawan, Senin (6/6). Foto: Nadya

UM – Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga DR. Agung Sakti Pribadi bersama Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Kepala Lembaga dan hingga Kepala Biro Universitas Mulia menggelar Coffee Morning di Ruang Eksekutif Universitas Mulia, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani, Senin (6/6).

Kegiatan yang berlangsung semi formal ini digunakan untuk berdiskusi menjaring masukan dan kendala yang dihadapi, maupun untuk mengetahui sejauh mana kemajuan capaian program kerja masing-masing. Hal ini sejalan dengan Rapat Kerja di awal tahun yang lalu yang telah berhasil disusun dan diputuskan bersama.

“Saya ingin selalu ada catatan untuk melaporkan apa yang telah dikerjakan, melaporkan kendala yang ada, misalnya, banyak dosen yang belum lengkap persyaratan karier dosen, jabatan fungsional dan sertifikasi,” ungkap DR. Agung.

Dengan mengetahui kendala yang ada, maka akan dapat ditemukan solusi penyelesaian masing-masing. Dirinya berharap adanya peningkatan kualitas maupun kuantitas dalam pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi sehingga mendorong pencapaian visi dan misi.

Evaluasi kemajuan program kerja direncanakan akan berlangsung pada bulan Juli mendatang. Pada kesempatan ini, Rektor Universitas Mulia Dr. Muhammad Rusli, M.T masih berada di luar kota sehingga berhalangan hadir.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik Yusuf Wibisono MTI mengatakan bahwa di awal tahun beberapa program studi telah memperoleh akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT).

Di antaranya adalah Program Studi Manajemen dengan Akreditasi Baik, Program Studi Akuntansi dengan Akreditasi Baik, Program Studi Hukum dengan Akreditasi Baik, Program Studi Farmasi dengan Akreditasi Baik dari Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) Kesehatan dan akan menyusul program studi lainnya.

“Kita juga telah melakukan Kerja Sama Riset dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Untuk keperluan tersebut kita juga akan siapkan UMKM, kemudian tim riset universitas serta dari program doktoral,” ungkap Yusuf Wibisono.

Ke depan, lanjutnya, akan terbuka kesempatan dosen yang berasal dari BRIN akan menjadi dosen pembimbing Skripsi untuk mahasiswa Universitas Mulia.

Selain itu, Universitas Mulia juga telah melakukan kerja sama dengan Universitas Gunadarma Jakarta dengan beberapa program yang akan dilaksanakan. Pada saat ini, dirinya mengingatkan pelaksanaan Semester Genap 2021/2022 dalam beberapa pekan akan berakhir.

“Kita tentu juga akan ada persiapan pelaksanaan Ujian Akhir Semester nanti, kemudian persiapan Penerimaan Mahasiswa Baru dan Lokakarya Kurikulum,” tuturnya.

Coffee Morning yang dibuka pukul 10.00 Wita hingga pukul 11.30 Wita ini diikuti sekitar 25 orang peserta.

(SA/PSI)

Alan Smith Purba, S.E., M.Ak dosen Program Studi Akuntansi S1 Universitas Mulia saat berbicara bersama Windayani dalam sesi UM Talk, Senin (30/5). Foto: UM TV

UM – Program Studi Akuntansi S1 Universitas Mulia menjadi pilihan yang menarik tahun ini bagi calon mahasiswa baru. Pasalnya, mulai tahun ini pula telah mendapatkan Akreditasi Baik dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) Perguruan Tinggi (PT). Beberapa keunggulan program studi ini pun dipaparkan oleh salah dosennya, Alan Smith Purba, S.E., M.Ak. Seperti apa?

“Okey, ilmu Akuntansi itu tidak melulu terkait dengan angka, tapi ilmu yang mengatur soal yang ‘berbau’ keuangan,” tutur Alan mengawali ceritanya.

Sarjana Ekonomi lulusan Universitas Mulawarman Samarinda dan Magister Akuntansi Universitas Brawijaya ini menerangkan bagaimana ilmu Akuntansi sebenarnya selama ini telah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.

“Contoh nih, Mbaknya sedang berada di cafe dan melihat menu-menu makanan dengan daftar harganya. Pasti kita akan memilih mana menu yang sesuai dengan uang yang ada di kantong kita. Nah, itu dasarnya ilmu Akuntansi,” ujarnya menerangkan.

Menurutnya, apabila seseorang mencari arti kata Akuntansi, maka akan ditemukan Akuntansi adalah pencatatan, penggolongan keuangan, transaksi, pelaporan.

“Tapi sebenarnya Akuntansi adalah suatu kejadian, catatan keuangan yang menambah value. Jadi ketika tadi di cafe tadi ada value yang bertambah. Value dari cafe bertambah pemasukan, value dari pembeli kesenangan, lebih semangat belajar, bekerja. Itu kan value,” ujarnya.

Ketika dirinya ditanya apa saja perbedaan Program Studi Akuntansi dibanding di perguruan tinggi lain, menurutnya, motto Global Technopreneurship Campus dan berbasis Teknologi Informasi menjadi keunggulan yang dimiliki Universitas Mulia.

“Nah, di sini kita akan belajar Akuntansi Digital, yang mana berbasis teknologi,” ungkapnya. Menurutnya, di sini mahasiswa akan dibekali dengan bekal dan persiapan memasuki Industri 4.0.

Saat ini, terangnya, mahasiswa tidak hanya mempelajari Akuntansi yang diterapkan pada perusahaan-perusahaan kecil maupun perusahaan besar saja. “Kita nanti juga akan mempelajari perusahaan Startup, perusahaan rintisan. Banyak kan sekarang ini?” ujarnya.

Dirinya yakin saat ini banyak orang yang memasang aplikasi E Commerce atau aplikasi penjualan elektronik.

“Nah, di situ kita mempelajari, bagaimana Akuntansinya, bagaimana pencatatannya. Sedangkan dia (E Commerce tersebut) tidak menjual produknya, hanya sebagai wadah saja. Bagaimana prosesnya? Itu yang akan kita pelajari di Akuntansi,” tuturnya kepada Windayani, moderator UM Talk.

“Bagaimana kita mempelajari keuangan teknologinya, bagaimana kita mempelajari keuangan berbasis teknologi, itu yang akan kita pelajari,” ungkapnya panjang lebar. Selain itu, juga akan mempelajari tentang Akuntansi Perpajakan.

Lebih lanjut tentang seputar Program Studi Akuntansi Universitas Mulia, ikuti penjelasan Alan Smith Purba di video ini.

(SA/PSI)

Kegiatan donor darah bersama Wali Kota Rahmad Mas'ud di PMI Kota Balikpapan tahun 2021 yang lalu. Syamsuddin Noor hanya memotretnya. Foto: Dok. Syamsuddin Noor

UM – Ada banyak jalan mencapai tujuan seperti yang dilakukan oleh Security Kampus Universitas Mulia ini untuk selalu berbagi. Dirinya merasa tergerak untuk menolong sesama dengan rutin donor darah lantaran terdorong dengan slogan Palang Merah Indonesia (PMI), Setetes darah Anda, nyawa bagi sesama.

Adalah Syamsuddin Noor, seorang Petugas Keamanan (Security) Kampus Utama Universitas Mulia di Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani. Ia mengirimkan sebuah foto bahwa dirinya baru saja mendonorkan darahnya di PMI Balikpapan.

“Sendiri saja. Hari Kamis kemarin gagal, maka kucoba lagi,” tuturnya memberi kabar kepada media ini, Sabtu (21/5). Dirinya sempat gagal mendonorkan darah dua hari sebelumnya.

Pak Syam, begitu dirinya disapa, tercatat telah memiliki kartu donor PMI, yang menunjukkan dirinya telah dinyatakan sehat dan memenuhi syarat sebagai donor. Tidak mudah menjadi donor, ada syarat tertentu yang mengharuskan seseorang dinyatakan sehat dan memenuhi syarat.

Petugas Security Kampus Utama Universitas Mulia Syamsuddin Noor saat rutin donor darah di PMI Kota Balikpapan, Sabtu (21/5). Foto: Istimewa

Petugas Security Kampus Utama Universitas Mulia Syamsuddin Noor saat rutin donor darah di PMI Kota Balikpapan, Sabtu (21/5). Foto: Istimewa

Setiap tiga bulan sekali ia bertekad untuk rutin mendonorkan darah. “Saya bulan ke-5 baru bisa donor lagi per tiga bulan satu kali,” ungkapnya saat itu. Menurutnya, pendonoran dilakukan sebanyak empat kali dalam satu tahun.

“Saya pernah donor darah dua kali per tiga bulan karena menolong teman anak saya yang lagi kecelakaan. Pernah juga menolong sepupu Pak Rahmad Mas’ud, Wali Kota sekarang, bertempat di RS Pertamina,” tuturnya senang.

Ia mengaku pernah mengikuti kegiatan donor darah di Kampus saat masih bernama STIKOM Balikpapan. “Saya berharap agar dibuatkan agenda rutin donor darah. Bisa 2, 3, 4 kali setiap tahun,” tuturnya.

Dirinya berharap, apa yang dilakukannya dapat menolong sesama umat manusia. “Kalau dari sisi materi saya pas-pasan. Jadi lewat donor darah ini, saya rasa tepat untuk bisa menolong orang lain,” tuturnya.

Sampai saat ini, ketika di waktu luang, ia juga menjalankan profesinya sebagai tukang ojek online (ojol). Salah satu putranya kini tengah menyelesaikan studinya di Kampus Universitas Mulia.

“Pikiran di benak saya, suatu saat kita juga membutuhkan pertolongan orang lain, mungkin dari jalur lain,” tuturnya. Ia mengaku, setelah melakukan donor darah, dirinya merasakan badan sehat segar bugar.

Ketika ditanya apa saran yang sebaiknya diikuti sivitas akademika Universitas Mulia, dirinya mengatakan tidak ada kata terlambat donor darah. “Selagi kita masih bernafas dan kondisi kesehatan kita masih okey, mengapa tidak? Makin sering donor, makin bagus,” tutupnya memberi motivasi. Semoga manfaat dan berkah ya, Pak.

(SA/PSI)

Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Anak Usia Dini (PGAUD) Lisda Hany Gustina, S.Ag.,M.Pd, dengan ditemani Riski Zulkarnain,S.Pd., M.Pd Windayani, S.T (Marketing UM), melakukan promosi dan sosialisasi lewat siaran langsung radio IDC FM Balikpapan bertajuk Live UM Talk, Jumat (20/5).

UM – Melanjutkan studi di sebuah universitas merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi generasi muda. Universitas yang didukung lingkungan belajar yang menyenangkan, memiliki fasilitas yang memadai serta iklim belajar yang kondusif, mahasiswa dipacu untuk meraih sukses menjadi lulusan yang membanggakan. Itu semua adalah impian mahasiswa di Indonesia.

Universitas Mulia adalah salah satunya. Saat ini tengah membuka berbagai pilihan Program Pendidikan untuk Calon Mahasiswa Baru 2022.

Calon mahasiswa baru harus mengikuti proses yang ditetapkan, yakni melakukan mengisi pendaftaran, mengikuti ujian masuk, melengkapi berkas persyaratan, membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT), dan mengikuti proses kuliah. Cukup mudah!

Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Anak Usia Dini (PGAUD) Lisda Hany Gustina, S.Ag., M.Pd, dengan ditemani Riski Zulkarnain, S.Pd., M.Pd dan Windayani, S.T (Marketing UM) melakukan promosi dan sosialisasi lewat siaran langsung radio IDC FM Balikpapan bertajuk Live UM Talk, Jumat (20/5).

“Visi Kami di Program Studi PGAUD di antaranya menjadi program studi yang menghasilkan tenaga pendidik anak usia dini yang profesional dan berjiwa kewirausahaan berbasis technopreneurship,” tutur Lisda dalam siarannya.

Menurutnya, lulusan PGAUD diharapkan memiliki kompetensi utama, yakni mampu menganalisis permasalahan pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.

“Menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran holistik dan mampu merancang dan berinovasi dalam mengembangkan model-model pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan anak usia dini,” ungkapnya.

Lisda memaparkan, PGAUD memiliki dua konsentrasi antara lain Edupreneurship dan Digital Learning.

Menurutnya, Konsentrasi Edupreneurship mempelajari konsep-konsep dan sikap kewirausahaan dalam dunia pendidikan.

“Aplikasi dari Edupreneurship diarahkan kepada pembentukan mental dan jiwa entrepreneur mahasiswa dalam upaya mencapai kesuksesan dalam bidang pendidikan,” tuturnya.

Sedangkan Digital Learning, mahasiswa diharapkan mampu memiliki kemampuan di bidang Teknologi Informasi yang memudahkan dalam merancang kurikulum, sistem pembelajaran, alat peraga maupun permainan edukatif.

Lisda mengatakan, lulusan PGAUD berkarir sebagai Guru Pendidik Anak Usia Dini di TK/RA, KB, TPA, SD kelas awal di lembaga pemerintah maupun swasta.

Lulusan juga bisa menjadi konsultan, Entrepreneur atau pengusaha penyelenggara Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini, pelaku industri kreatif alat edukatif, penulis dan Konsultan Parenting hingga pencipta lagu dan tari anak.

“Membuka dan memiliki sanggar seni kreasi untuk anak juga bisa,” tutur Lisda.

“Suasana akademik yang kondusif di Kampus Universitas Mulia memungkinkan para mahasiswa bisa berprestasi secara optimal, bisa melakukan penelitian dan berkesempatan mengikuti berbagai kompetisi,” tutup Lisda.

(SA/PSI)

Foto bersama rombongan Universitas Mulia dan para tamu bersama Rektor Universitas Gunadarma Prof. ES Margianti. Foto: UG

UM – Universitas Mulia menjalin kerja sama dengan Universitas Gunadarma Jakarta dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi. Penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan oleh Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T bersama Rektor Universitas Gunadarma Prof. Dr. ES Margianti, S.E, M.M bertempat di Auditorium Universitas Gunadarma Jakarta, Jumat (13/5).

Turut hadir pula rombongan delegasi dari Universitas Hasanuddin Makassar Sulawesi Selatan dan STIKES Andini Persada Mamuju Sulawesi Selatan yang tengah mengunjungi Fakultas Kedokteran Universitas Gunadarma.

Pada kesempatan ini, Rektor didampingi istri, Ny. Iwan Avianti, Wakil Rektor Bidang Akademik Yusuf Wibisono, S.E, MTI, Wakil Rektor Bidang Ketenagaan dan Keuangan Wisnu Hera Pamungkas, S.TP., M.Eng.

Yusuf Wibisono menambahkan, pada pertemuan tersebut dilakukan diskusi awal untuk segera dilanjutkan dalam bentuk PKS (Perjanjian Kerja Sama) pada waktu mendatang. Beberapa bentuk kerja sama tengah dirancang dalam rangka peningkatan kedua perguruan tinggi di bidang tri dharma.

Rektor Universitas Mulia Dr. Muhammad Rusli, M.T bersama Rektor Universitas Gunadarma Prof. Dr. ES Margianti menunjukkan Nota Kesepahaman kedua perguruan tinggi. Foto: UG

Rektor Universitas Mulia Dr. Muhammad Rusli, M.T bersama Rektor Universitas Gunadarma Prof. Dr. ES Margianti menunjukkan Nota Kesepahaman kedua perguruan tinggi. Foto: UG

Rektor Dr. M Rusli saat memberikan sambutan. Foto: UG

Rektor Dr. M Rusli saat memberikan sambutan. Foto: UG

Rombongan mengunjungi proses kegiatan belajar mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Gunadarma Jakarta, Jumat (13/5). Foto: Univ. Gunadarma.

Rombongan mengunjungi proses kegiatan belajar mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Gunadarma Jakarta, Jumat (13/5). Foto: Univ. Gunadarma.

Selain melakukan pertemuan, diskusi, dan penandatanganan Nota Kesepahaman, rombongan juga mengunjungi proses kegiatan belajar mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Gunadarma (FK UG). Program Studi Pendidikan Kedokteran FK UG berbasis teknologi informasi dan komunikasi kesehatan dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Memiliki visi, pada 2022 menjadi program studi pendidikan kedokteran terkemuka di Indonesia berbasis teknologi informasi dan komunikasi dengan jejaring nasional dan internasional yang dapat memberikan kontribusi signifikan bagi peningkatan daya saing bangsa dan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

(SA/PSI)

Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T bersama Dr. Mego Pinandito, M.Eng dari BRIN bersama pejabat yang mendampingi di Kantor BRIN Jakarta, Kamis (12/5). Foto: Istimewa

UM – Universitas Mulia menjalin kerja sama dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN). Nota Kesepahaman ditandatangani oleh Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T bersama Dr. Mego Pinandito, M.Eng selaku Plt. Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), bertempat di Kantor BRIN Jakarta, Kamis (12/5).

“Kita akan memberikan dukungan kepada BRIN untuk mengimplementasikan hasil-hasil risetnya di Kalimantan Timur,” tutur Dr. Rusli saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (23/5).

Beberapa riset unggulan di antaranya dalam bidang Natural Language Processing, e-governance dan Cyber Security.

“Bidang lain yang akan segera ditindaklanjuti dalam PKS (Perjanjian Kerja Sama) adalah Pemberdayaan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah),” tutur Yusuf Wibisono, S.E, MTI, Wakil Rektor Bidang Akademik yang turut mendampingi.

Dengan adanya kerja sama ini, menurut Yusuf Wibisono, Universitas Mulia berpeluang menjadi semacam Hub UMKM Balikpapan atau Provinsi Kalimantan Timur bagi BRIN.

“Selain itu Universitas Mulia akan terlibat dalam penelitian bersama terkait IT Governance untuk UMKM,” pungkas Yusuf Wibisono.

(SA/PSI)

M. Asyharuddin S.H M.H dosen muda Program Studi Hukum bersama Winda Andriyani dalam sesi bincang santai UM TV, Kamis 5/5/2022. Foto; UM TV

UM – Program Studi Hukum membuka pendaftaran Calon Mahasiswa Baru 2022. Beberapa keunggulan program studi ini dikupas tuntas, seperti yang dikatakan dosen muda M. Asyharuddin, S.H, M.H dalam sesi bincang santai UM TV, Kamis (5/5) yang lalu.

“Ya, ada sih pertanyaan dari calon mahasiswa, salah satunya, kalau ambil jurusan hukum itu apa benar sih harus hafal pasal-pasal hukum di Indonesia, setelah lulus nanti apakah pasti jadi pengacara,” kata moderator Winda Andriyani kepada Asyharuddin.

Menurut Asyharuddin, yang juga menjabat sebagai Kepala Lab Ruang Peradilan Semu, pada dasarnya di dalam Ilmu Hukum mempelajari pasal-pasal Hukum.

“Tapi tidak semuanya harus dihafalkan, mungkin lebih kepada pemahaman, karena di dalam sebuah undang-undang banyak sekali pasal-pasalnya, berbicara tentang perdata, pasalnya beda, berbicara tentang pidana, pasalnya beda,” tutur Asyharuddin.

Dengan banyaknya pasal-pasal tersebut, Asyharuddin menyarankan lebih baik memahami pasal-pasal yang ada di mereka saja, misalnya, seputar pasal tindak pidana penipuan dan seputarnya.

Adapun bagi mahasiswa yang telah lulus menyelesaikan Studi Ilmu Hukum, menurut Asyharuddin, lulusan berhak memilih apapun profesinya, apakah sebagai seorang pengacara atau profesi lainnya seperti dosen.

“Sebenarnya itu pilihan mereka sih, namun kebanyakan, rata-rata, ketika mereka yang lulus Hukum menjadi pengacara, meski ada juga yang menjadi staff legal, menjadi konsultan di perusahaan, seperti itu, jadi nggak harus pengacara,” tuturnya.

Terkait apa saja yang dipelajari di Program Studi Hukum Universitas Mulia, menurut Asyharuddin, kebetulan masuk di Fakultas Humaniora dan Kesehatan. “Kebetulan program studi ini baru masuk tahun ke-4, jadi bagi calon mahasiswa baru tahun 2022, Program Studi Hukum ini masuk tahun angkatan ke-4,” tuturnya.

Saat ini, Program Studi Hukum telah terakreditasi Baik BAN PT dan memiliki dua konsentrasi, yakni Cyber Law dan Business Law. “Business Law ini mempelajari tentang keperdataan, perdagangan, tentang kontrak dan sebagainya. Berhubungan dengan hukum perdata,” tutur Asyharuddin.

Sedangkan Cyber Law, menurut Asyharuddin, mendalami tentang pidana tetapi lebih kepada teknologi. “Karena Universitas Mulia ini kampus IT,” ungkapnya.

“Apalagi sekarang lebih banyak tentang ‘hate speech’ atau ujaran kebencian, bully di media sosial, dan sebagainya,” tuturnya.

Ketika ditanya perihal kemampuan yang harus dimiliki mahasiswa agar menjadi mahasiswa yang baik, Asyharuddin mengatakan tidak perlu berpikir demikian. “Belajar dulu sebenarnya, karena ketika kita mau belajar dulu ilmu tersebut, otomatis kita menjadi baik deh,” ungkapnya.

Menurutnya, untuk mempelajari Ilmu Hukum, kemampuan dasar yang penting yang dimiliki seorang mahasiswa adalah kemampuan kritis dan analisis yang baik.

“Misalnya, ketika sedang menonton berita televisi nih, kita kepo gimana nih sistem pemerintahan di Indonesia, hukumnya begini-begini, lalu kita bisa menganalisisnya,” tuturnya.

Ketika ditanya suka dukanya mahasiswa belajar di Prodi Hukum, menurutnya berdasarkan diskusi dengan mahasiswanya lebih banyak sukanya dibanding dukanya. “Karena mungkin tidak banyak perhitungan kali ya?” ujarnya,

Padahal menurutnya, meski mempelajari Ilmu Hukum, tetapi kadang terdapat perhitungan matematika seperti dalam hal pembagian harta gono-gini atau pembagian harta waris.

Dirinya sendiri ketika mengajar pun mengawalinya dengan membagikan story agar membuat mahasiswa senang menerima materi kuliah.

Di akhir sesi, Asyharuddin memberikan pesan kepada mahasiswa Hukum yang terkenal lebih vokal dan keras sehingga melakukan demonstrasi membela rakyat.

“Kalian perlu berpikir dua kali, lebih baik kalian berpikir dulu masalah tersebut, lalu kalian menganalisisnya. Ketika sudah menganalisisnya, baru kalian memiliki sebuah kesimpulan yang baik. Jadi gak harus apa-apa demo, sedikit-sedikit demo,” pungkasnya,

(SA/PSI)

Irfan Ananda Pratama bersama Tasya Ananda host UMTalk, Rabu (27/4). Foto: YouTube

UM – Kanal YouTube Universitas Mulia menggelar bincang santai bertajuk UMTalk untuk calon mahasiswa baru 2022. Ketua Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Irfan Ananda Pratama, S.A, M.A memberikan tips untuk calon mahasiswa agar bisa sukses menyelesaikan kuliah. Apa saja?

Acara yang dipandu Tasya Ananda ini cukup menarik. Menurut Irfan, Program Studi S1 Manajemen menjadi favorit banyak dipilih calon mahasiswa karena dinilai paling mudah atau gampang dipelajari, cakupan ilmunya yang luas serta lulusannya dibutuhkan di semua perusahaan industri.

“Eh, tapi kalau dibilang lebih gampang sih sebenarnya juga gak gampang banget,” kata Irfan mengingatkan. Menurutnya, ketika telah menjadi mahasiswa Manajemen, maka mulai semester satu sampai semester empat akan belajar manajemen secara umum atau dasar-dasarnya terlebih dahulu.

“Tapi kalau sudah di semester empat ke atas, itu kalian akan belajar yang lebih spesifik. Jadi kalau dibilang pasti naik ya belum tentu naik, tergantung apa yang menjadi konsentrasi pilihan,” tuturnya. Di penghujung pemilihan konsentrasi inilah akan dapat dilihat perjalanan mahasiswa dalam menyelesaikan studi sesuai cita-citanya.

“Nah, kebetulan kalau di Universitas Mulia itu Prodi Manajemen itu ada dua konsentrasi, yaitu Manajemen Bisnis yang mengarah pada Digital Marketing atau Manajemen Marketing, kemudian yang kedua Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM),” ungkap Irfan,

Menurutnya, ketika mahasiswa memilih konsentrasi Digital Marketing akan mempelajari ilmu-ilmu terbaru seputar Digital Marketing. Meski demikian, untuk calon mahasiswa yang ingin konsentrasi lain, maka tersedia konsentrasi Manajemen SDM yang spesifik pada Human Resources Development (HRD).

“HRD itu yang mengatur organizing perusahaan, mengatur karyawan, itu bisa masuk di Manajemen SDM,” ujar Irfan.

Lalu, jika sudah memilih program studi Manajemen, apa yang dibutuhkan calon mahasiswa agar bisa sukses menyelesaikan kuliah sampai lulus Sarjana nanti?

“Passion, jadi sebelum memilih kuliah, itu kalian harus cari tahu lebih dulu. Tapi kalau kalian ingin dari awal ‘saya ingin kuliah Manajemen’, maka cek dulu jurusan konsentrasinya itu apa,” ungkapnya.

Meski demikian, di perguruan tinggi yang lain juga tersedia beberapa macam konsentrasi yang berbeda. “Misalnya Manajemen Keuangan, Manajemen Strategis, tapi saya rasa sekarang orang lebih tertarik dengan Digital Marketing, tapi ada juga nih kita ingin banget ngatur-ngatur orang, HRD, itu Manajemen SDM,” tuturnya.

“Jadi, (miliki) passion saja, dibutuhkan itu ya passion, kemauan untuk belajar memiliki kemampuan untuk me-manage perusahaan, mengatur dan bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan yang efektif di sebuah perusahaan, bahkan me-manage untuk diri sendiri,” terang Irfan panjang lebar.

Ketika belajar di Program Studi Manajemen, lanjutnya, pasti akan belajar tentang mengelola bisnis. “Kalau Anda berjiwa Entrepreneur, kalian juga akan bisa mengatur bagaimana bisa membuat suatu usaha khususnya start-up,” ujar Irfan.

Itu semua ia ungkap berdasarkan pengalamannya from-scratch atau mulai dari nol kariernya. Irfan merupakan Dosen Muda yang memiliki semangat membuat inovasi di bidang teknologi dan marketing. Ia menyelesaikan studi S1 Akuntansi Universitas Airlangga dan S2 International Tourism Development Degg Endorf Institute of Technology Germany. Irfan mulai berkarir di Universitas Mulia sejak tahun 2020.

Ketika ditanya soal keraguan calon mahasiswa merasakan kesulitan menyelesaikan kuliah di Program Studi Manajemen, Irfan memberikan tips yang juga berlaku untuk seluruh mahasiswa lainnya.

“Tips saya sih, kalau Anda sudah masuk semester lima dan memilih konsentrasi, jangan karena ikut-ikutan teman,” tuturnya. Menurutnya, jika memilih konsentrasi berdasarkan ikut teman kemudian tidak memahami dengan baik, maka mahasiswa tersebut akan sulit menyelesaikan studi.

“Tapi kalau memilih itu dari dalam diri sendiri, ‘saya memilih ini karena saya cinta’, maka kalian menjalaninya akan lebih mudah menyelesaikan. Jurusan apa pun, gak cuma Manajemen,” tukasnya.

Untuk itu, ia menekankan kepada seluruh calon mahasiswa untuk memikirkan sejak awal menentukan pilihan program studi. “Jangan (kuliah) karena ikut-ikutan teman, biasa disuruh orang tua, ini agak sulit ya, tapi kalau kalian bisa menjelaskan baik-baik pada orang tua, itu lebih bagus daripada nanti menyesal,” pungkasnya.

(SA/PSI)