Terpilih Sebagai Karya Terbaik, Bobby Yudhistira Ciptakan Game Destroy The Pandemic
UM– Bobby Yudhistira Hendana, salah satu mahasiswa Program Studi D3 Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer berhasil mendapat penilaian terbaik dalam Pameran Hasil Karya Tugas Akhir yang digelar pada Kamis (28/10).
Dalam pameran itu Bobby sukses memamerkan hasil karyanya yang berjudul Destroy The Pandemic, yakni sebuah game yang menceritakan kondisi dunia saat ini yang dilanda oleh pandemi Covid-19.
Dalam paparanya dihadapan puluhan tamu yang hadir, Bobby menjelaskan hasil karya itu dibuat dengan melihat kondisi saat ini yang dihadapi oleh semua orang diberbagai negara termasuk di Indonesia yang kemudian diadaptasi menjadi sebuah game.
“Game ini bergenre Action RPG yang berfokus pada adegan aksi dan pertarungan dengan musuh yang sedang booming saat ini. Menceritakan pemuda bernama Nanjan yang berusia 15 tahun, memiliki sifat pemberani dan suka menolong yang memutuskan untuk memusnahkan virus yang melanda kotanya,” jelas Bobby.
Nama Nanjan, katanya diambil dari bahasa Dayak yang memiliki arti anak laki-laki yang pemberani. Nanjan memiliki badan 163cm, dia sangat menyukai teknologi sehingga mampu membuat senjata vaksin yang dapat membunuh virus-virus yang bermutasi. Apapun ia lakukan demi memulihkan kondisi kotanya dari pandemi yang menimpa kota tempat tinggalnya.
”Jadi dalam game ini diceritakan bahwa sebuah virus baru yang berbahaya telah ditemukan dan telah menyebar keseluruh pelosok negeri serta mengakibatkan pandemi. Dan ada seorang pemuda bernama Nanjan yang berusaha untuk memulihkan kota tempat tinggalnya dari pandemi yang merugikan banyak orang dengan cara memusnahkan virus-virus yang bermutasi menjadi besar dan ganas,” katanya.
“Dengan menggunakan senjata vaksinnya Nanjan terus bertahan seorang diri melawan virus-virus tersebut,” tambahnya.
Disebutkan Boby, dalam game ini ia pun memasukan berbagai informasi terkait pandemi, mulai dari informasi virus hingga pentingnya menjaga protokol kesehatan dengan cara 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Dalam pembuatan game ini, sebut Boby dirinya memerlukan waktu lima bulan. Diawali dengan membuat cerita selama dua minggu, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan karakter tokoh pemainnya yang juga dilakukan selama dua minggu dan setelahnya baru mulai merangkai pembuatan gamenya.
“Karena game ini dibuat hanya untuk tugas akhir, maka game ini nantinya akan terus saya kembangkan secara pribadi namun tidak untuk dipublikasi secara massal, karena mengingat saya juga merupaka pemula. Adapun untuk game yang dapat dipublis dan mungkin kedepan untuk bisnis akan saya buat game yang berbeda. Saya harapkan setelah lulus dapat menciptakan banyak game yang lebih baik dan siap untuk dipublis,” ungkap Boby.
Diketahui selain Bobby, mahasiswa lain yang berhasil keluar sebagai karya terbaik yakni Ardi dengan hasil karya aplikasi web, kemudian untuk fotografi atas nama Moch Eko Yusbiantoro serta untuk Maket 3D atas nama Nayang Leres Panggulinta. Sementara Bobby selain merain penghargaan sebagai karya terbaik juga keluae sebagai karya terfavorit pilihan pengunjung.
Dalam pameran itu, selain dihadiri mahasiswa dan dosen, juga turut dihadiri beberapa perwakilan SMK di Balikpapan. (mra)