Tutup Pelatihan PEKERTI, Prof. Lambang: Orientasi Kita Menghasilkan Lulusan yang Kompetitif

UM – Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional atau PEKERTi berakhir sukses dan ditutup resmi pada Jumat (6/8). Prof. Lambang Subagiyo, Kepala LP3M Universitas Mulawarman berpesan kepada para dosen perlu mengevaluasi diri sejauh mana persiapan pembelajaran dan instrumen pembelajaran serta mengeksplorasi kegiatan di lapangan nanti.

Rektor Universitas Mulia Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. yang dalam hal ini berhalangan hadir dan diwakili Wakil Rektor Bidang Ketenagaan dan Keuangan Wisnu Hera Pamungkas, S.TP., M.Eng. mengucapkan terima kasih kepada Prof. Lambang Subagiyo bersama seluruh narasumber, panitia, dan seluruh peserta yang telah melaksanakan pelatihan selama lima hari penuh dengan baik dan lancar.

“Suasana kampus UM di beberapa hari ini sepi, setelah saya intip di masing-masing ruangan pada duduk manis di depan laptop. Suasana itu pada serius sambil terdengar tertawa, mungkin sedang dibencandain Dr. Sudarman,” kata Wisnu sambil tersenyum. Ia mengaku pernah mengikuti pelatihan Pekerti 2018 di STIE Madani Balikpapan.

Ia secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Universitas Mulawarman, juga kepada peserta dari perguruan tinggi lainnya yang turut berpartisipasi dalam pelatihan Pekerti. Ia menyebutkan beberapa peserta dari AMIK Putra Buana Indonesia, Universitas Islam Al Azhar, SPI Awang Long Samarinda, Universitas Makassar, Universitas Malikul Saleh, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Universitas Terbuka, Universitas Tridharma dan perguruan tinggi lainnya.

“Semoga apa yang sudah disampaikan dalam pelatihan ini tidak menguap. Apalagi ada banyak PR dari Prof. Lambang yang lumayan banyak,” tuturnya sembari mengisahkan pengalaman sebelumnya mengikuti pelatihan Pekerti. Wisnu berharap kerjasama terus dikembangkan di berbagai bidang.

Terkait dengan pelatihan, Prof. Lambang memberikan pesan dan mengingatkan kepada seluruh peserta untuk menerapkan hasil mengikuti pelatihan Pekerti di lapangan nantinya.

“Sejauh mana instrumen yang perlu kita siapkan untuk kebutuhan belajar mengajar kita, ini yang perlu kita evaluasi sehingga kita terus meningkatkan kompetensinya, meningkatkan apa yang bisa kita lakukan sesuai dengan yang kita sepakati dalam 5 hari pelatihan kemarin,” tutur Prof. Lambang saat menutup pelatihan, Jumat (6/8).

Prof. Lambang Subagiyo narasumber Pelatihan PEKERTI. Foto: Tangkapan layar

Prof. Lambang Subagiyo narasumber Pelatihan PEKERTI. Foto: Tangkapan layar

Penutupan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional atau PEKERTI kerjasama Universitas Mulia dengan Universitas Mulawaraman, Jumat (6/8). Foto: Dok. PSI

Penutupan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional atau PEKERTI kerjasama Universitas Mulia dengan Universitas Mulawaraman, Jumat (6/8). Foto: Dok. PSI

Penutupan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional atau PEKERTI kerjasama Universitas Mulia dengan Universitas Mulawaraman, Jumat (6/8). Foto: Dok. PSI

Penutupan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional atau PEKERTI kerjasama Universitas Mulia dengan Universitas Mulawaraman, Jumat (6/8). Foto: Dok. PSI

Prof. Lambang menerangkan bahwa beberapa kesekapatan yang telah dicapai dalam pelatihan tersebut antara lain mengubah paradigma pembelajaran berbasis OBE (Outcome Based Education).

“Konsekuensinya adalah instrumen kita bangun dengan baik, prosesnya OBE, semuanya OBE, pasti lulusannya baik, dan kita evaluasi setiap saat,” tuturnya.

Menurutnya, beberapa narasumber telah memaparkan dengan baik materi yang diberikan kepada seluruh peserta. “Kemudian dilanjutkan oleh Pak Dr. Bachtiar bagaimana kita menyiapkan perkuliahan itu dengan kontrak sehingga kita dan mahasiswa punya perjanjian tentang capaian yang harus kita lakukan, bagaimana menyusun analisis kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan” ungkapnya.

“Kemudian dilanjutkan Bu Isna menyusun RPP sesuai dengan kebutuhan, mulai dari awal sampai kegiatan evaluasinya,” tuturnya. Dilanjutkan lagi dengan narasumber yang lain yang memberikan paparan dan penjelasan bagaimana menyiapkan instrumen pembelajaran dengan baik.

Bagi tim narasumber Pekerti, lanjut Prof. Lambang, menunjukkan tidak ada satupun yang ditinggalkan untuk disampaikan kepada seluruh peserta pelatihan. “Sehingga (harapannya) ke depan menjadi lebih baik karena orientasi kita adalah menghasilkan lulusan yang kompetitif di zamannya, kompetitif di lingkungannya, kompetitif di lingkungan global,” ungkapnya.

Baginya, Universitas Mulia tentu memiliki tujuan yang mulia untuk meningkatkan kompetensi dosen dan lulusannya. “Dengan meluluskan sejumlah dosennya (dalam pelatihan) yang didominasi oleh dosen-dosen muda, bersama dengan peserta dari perguruan tinggi lain yang juga masih muda, selama lima hari, setiap kelas aromanya Pekerti, mudah-mudahan nanti setiap kelas itu terinspirasi terus dalam menyiapkan belajar mengajar maupun menyiapkan instrumen,” tuturnya.

Prof. Lambang berharap pelatihan akan membuahkan hasil yang diharapkan. Ia mengucapkan terima kasih kepada Universitas Mulia dan berharap kerjasama terus berlanjut. “Banyak event pengembangan diri yang perlu kita tingkatkan, kerjasama belajar, saling memberi informasi apabila ada yang perlu kita informasikan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala LP3M Universitas Mulia Richki Hardi, S.T., M.Eng. mengatakan bahwa awalnya pelatihan diikuti 50 orang. Namun dalam perjalanannya masih terdapat peserta yang ingin mengikuti pelatihan sehingga peserta bertambah menjadi 54 orang.

“Selebihnya, panitia dengan berat hati menutup pendaftaran mengingat pelatihan telah berjalan agar pelatihan berjalan efektif,” tutur Richki Hardi.

Pelatihan Pekerti, lanjut Richki, cukup berbeda dibanding pelatihan-pelatihan yang lain mengingat pelaksanaannya secara kontinyu berjalan selama 5 hari penuh. “Setiap saya membuka ruangan dosen, itu pada mengikuti pelatihan. Suasananya seperti dulu, hening, serius,” tutur Richki.

Istia Budi, S.T., M.M. salah satu dosen peserta pelatihan mengungkapkan rasa senangnya berhasil menyelesaikan pelatihan dengan baik. Secara khusus ia mengucapkan terima kasih kepada para mentor dan panitia penyelenggara Universitas Mulia bahwa acara pelatihan PEKERTI berjalan dengan baik.

“Selama 5 hari kami banyak belajar berbagai kisi-kisi dalam menyusun RPS, dan optimalisasi tugas Dosen. Contoh-contoh yang diberikan membantu kami ke depannya dalam menyusun dan memahami RPS yang benar dalam proses pembelajaran,” tutur Istia Budi.

“Kami berharap setelah pelatihan ini untuk proses bimbingan bisa berjalan lancar, karena kami yakin para mentor yang jadwalnya padat untuk berbagai kegiatan yang dijalani oleh Mentor,” harapnya.

Semoga semua peserta bisa menyelesaikan tugas tepat waktu dan mendapatkan sertifikat PEKERTI seperti yang diharapkan.

(SA/PSI)