Universitas Mulia Adakan Kuliah Umum “Safety Campaign Goes to Campus” untuk Tingkatkan Kesadaran Keselamatan Penerbangan
Humas Universitas Mulia, 14 November 2024 – Universitas Mulia mengadakan Kuliah Umum “Safety Campaign Goes to Campus” dengan tema “Keselamatan dan Keamanan Penerbangan Tanggung Jawab Bersama.” Acara ini terlaksana berkat kerja sama dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kantor Otoritas Bandara Wilayah VII Kementerian Perhubungan. Bertempat di Ballroom Gedung Cheng Hoo, acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya kalangan akademik, tentang pentingnya menjaga keselamatan di dunia penerbangan.
Kuliah umum ini diawali dengan sambutan yang disampaikan oleh Kepala Seksi Pelayanan dan Pengoperasian Bandar Udara, Ahadiyat Adhi Yudistira, S.Si., M.Ab, yang menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap ancaman keselamatan penerbangan, seperti layang-layang, laser, drone tanpa izin, serta balon udara. “Mengantarkan penumpang hingga ke tempat tujuan dengan aman adalah tanggung jawab kita bersama, dan dibutuhkan kesadaran masyarakat untuk menghindari hal-hal yang membahayakan keselamatan penerbangan,” ungkap Ahadiyat. Ia mengajak para peserta untuk menjadi penyambung pesan keselamatan ini kepada keluarga dan lingkungan sekitar.
Kuliah umum ini dibuka oleh Wakil Rektor III Universitas Mulia, Sumardi, S.Kom., M.Kom., yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya atas kerja sama ini. “Kami sangat menyambut baik kegiatan ini. Keselamatan penerbangan juga merupakan kepedulian bagi kami di lingkungan kampus, dan informasi seperti ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa dan dosen,” ujarnya mewakili Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si.
Acara ini dipandu oleh Bapak Ngurah Joz dari Kantor Otoritas Bandara Kelas II Wilayah VI dan menghadirkan lima narasumber berpengalaman di bidang keselamatan dan keamanan penerbangan, yaitu Bapak Alvin Prayogi (inspektur navigasi penerbangan), Bapak Doni Desmon (inspektur bandar udara), Bapak Agus (petugas keamanan penerbangan), Bapak Paul dari Angkatan Udara, dan Bapak Kabul (ahli kelaikudaraan dan pengoperasian pesawat udara).
Bapak Alvin Prayogi menjelaskan tugas pengawasan navigasi udara dan ancaman terhadap keselamatan penerbangan, seperti balon udara, sinar laser, dan layang-layang yang bisa mengganggu pandangan pilot atau merusak peralatan pesawat. Ia mengingatkan agar kegiatan seperti bermain layang-layang atau menerbangkan drone dilakukan di luar kawasan keselamatan operasi penerbangan (KKOP) dan dengan izin resmi jika diperlukan.
Bapak Doni Desmon melanjutkan sesi dengan memaparkan tugas pengawasan di bandar udara dan peran penting KKOP dalam menjaga keamanan penerbangan. Menurutnya, KKOP berfungsi melindungi masyarakat sekitar bandara dari potensi bahaya, dan masyarakat harus mengikuti aturan untuk tidak memasuki atau menghalangi wilayah ini tanpa izin.
Bapak Agus dari bidang keamanan penerbangan memberikan panduan tentang hal-hal yang harus diperhatikan calon penumpang, seperti pengecekan bagasi, pengaturan barang-barang terlarang, serta imbauan untuk tiba lebih awal di bandara. Agus menekankan pentingnya kerja sama dari penumpang untuk mematuhi aturan agar tercipta penerbangan yang aman dan nyaman.
Bapak Paul dari Angkatan Udara menjelaskan hak-hak penumpang saat menghadapi keterlambatan (delay) pesawat. Ia menguraikan jenis kompensasi yang berhak diterima oleh penumpang sesuai dengan lama keterlambatan. Misalnya, delay selama 30-60 menit berhak mendapat minuman, dan jika lebih dari empat jam, penumpang berhak atas kompensasi uang tunai Rp300.000 atau pengalihan penerbangan.
Sesi terakhir ditutup dengan pemaparan oleh Bapak Kabul, yang membahas konsep kelaikudaraan, yaitu kondisi di mana pesawat dinyatakan layak terbang sesuai standar keselamatan. Ia menjelaskan bahwa setiap pesawat harus melalui berbagai prosedur pemeriksaan agar dapat beroperasi dengan aman.
Kuliah umum ini menegaskan kembali pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan industri penerbangan untuk menciptakan penerbangan yang aman, nyaman, dan andal. Universitas Mulia berharap kegiatan edukatif ini mampu memperkuat pemahaman mahasiswa dan dosen mengenai pentingnya peran masyarakat dalam menjaga keselamatan penerbangan di Indonesia.
Humas UM (YMN)