Usai Pelatihan, Dosen Farmasi “Gas Pol” Terapkan Lentera di Semester Antara
UM – Pengelola e-Learning Lentera Universitas Mulia menggelar pelatihan pemanfaatan e-Learning bagi dosen-dosen Program Studi S1 Farmasi, Rabu (26/7). Pelatihan yang digelar daring ini dibuka resmi oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I.
“Pelatihan dilaksanakan full-online. Mulai pukul 08.30 WITA sampai dengan 15.00 WITA. Pemateri Pak Thami Rusdi Agus, Kepala Bagian E-Learning dan Pengembangan Sistem Informasi,” tutur Muhammad Yani, S.Kom., M.T.I, Manajer E-Learning.
Thami Rusdi mengatakan, materi pelatihan meliputi tutorial bagaimana memanfaatkan Lentera untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran dalam jaringan (daring). “Betul, mulai dari login, materi pembelajaran, quiz, ujian, bank soal, hingga backup,” tutur Thami.
Ketika ditanya apakah seluruh dosen saat ini sudah bisa menggunakan Lentera, Thami mengatakan sebagian dosen sudah menerapkan penggunaan Lentera.
“Dosen-dosen yang ikut pelatihan sebagian sudah menerapkan di kelas Semester Antara saat ini,” katanya.
Sementara itu, salah satu dosen Prodi S1 Farmasi Apt. Warrantia Citta Citti Putri, M.Sc, usai mengikuti pelatihan mengatakan dirinya telah memanfaatkan Lentera untuk pembelajaran di Semester Antara saat ini.
“Yup, sudah (menggunakan Lentera),” tutur Citta saat ditanya media ini.
Selaku Ketua Program Studi S1 Farmasi, dirinya meminta seluruh dosen-dosennya bisa memanfaatkan Lentera untuk mendukung kegiatan pembelajaran, baik daring maupun luring.
“Ini pelatihan e-Learning untuk dosen Farmasi. Karena target mulai Semester Antara ini Kita memaksimalkan penggunaan e-Learning, terutama pelaksanaan Kuis, UTS dan UAS,” ungkapnya.
Dirinya mengakui meski belum semua dosen menggunakan Lentera, namun ke depan secara bertahap mau tak mau seluruh dosen akan menerapkannya apabila tidak ingin tertinggal.
Ketika ditanya apakah ada mahasiswanya yang kesulitan menggunakan Lentera, Citta mengatakan hingga saat berita ini ditulis, dirinya belum menerima keluhan dari mahasiswanya.
“Hingga saat ini belum ada laporan dari mahasiswa. Cuman yang saya pantau terkait penggunaan e-Learning ini memudahkan mahasiswa dan dosen dalam melaksanakan remedial,” tuturnya.
Menurutnya, remedial menjadi kewajiban bagi para dosen yang diberikan kepada mahasiswanya untuk memperbaiki hasil pembelajaran. “Sehingga akan berpengaruh pada kelulusan mata kuliah mahasiswa dan peningkatan IPS,” pungkas Citta.
(SA/Puskomjar)