Tag Archive for: Universitas Mulia Wisuda

Cindy Maurellia akhirnya lulus dan meraih gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Guru Anak Usia Dini, pada Wisuda Sarjana dan Diploma Universitas Mulia di Hotel Novotel Balikpapan, Sabtu (18/11). Foto: Nadya/Media Kreatif

UM – Cindy Maurellia akhirnya lulus dan meraih gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Guru Anak Usia Dini. Cindy membuat haru teman-temannya dan para hadirin pada Wisuda Sarjana dan Diploma Universitas Mulia di Hotel Novotel Balikpapan, Sabtu (18/11).

“Yang Kami hormati para tamu undangan beserta hadirin orang tua wali pendamping wisudawan wisudawati serta teman-teman saya wisudawan wisudawati yang hari ini tersenyum bahagia,” kata Cindy disambut applause teman-temannya.

Prestasi Cindy bukan kaleng-kaleng. Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI Kalimantan pernah memilih Cindy bersama tujuh mahasiswa perguruan tinggi lainnya mewakili Kalimantan pada pemilihan mahasiswa berprestasi tingkat nasional pada tahun 2021 yang lalu.

Cindy pernah meraih Juara I Perlombaan Mendongeng se-Indonesia yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini IAIN Parepare, Juni 2020.

Cindy pernah terpilih sebagai Pemuda Berprestasi Kota Balikpapan tahun 2020. Ia meraih Juara I Lomba Mendongeng pada PGPAUD Event 2020 di UPI Serang Banten.

Saat wisuda tahun 2023 ini, Cindy menerima penghargaan sebagai Wisudawan dengan IPK tertinggi pada Program Studi PGAUD.

“Ingatkah kalian ketika kita beriringan bersama menapak halaman gedung kampus ini, tempat yang kita yakini akan menjadikan kita sebagai pribadi yang Mandiri, Humanis serta tangguh sebagai penerus bangsa yang siap mengabdi demi kelangsungan mata rantai kehidupan di muka bumi ini?” kata Cindy kepada teman-teman wisudawan.

Cindy menerima penghargaan lulusan IPK tertinggi oleh Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa'i, M.Si dan disaksikan orang tua Cindy. Foto: Nadya/Media Kreatif

Cindy menerima penghargaan lulusan IPK tertinggi oleh Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si dan disaksikan orang tua Cindy. Foto: Nadya/Media Kreatif

Cindy menerima penghargaan lulusan IPK tertinggi oleh mitra Universitas Mulia dan disaksikan orang tua Cindy. Foto: Nadya/Media Kreatif

Cindy menerima penghargaan lulusan IPK tertinggi oleh mitra Universitas Mulia dan disaksikan orang tua Cindy. Foto: Nadya/Media Kreatif

Cindy mengingatkan kepada teman-temannya bahwa di kampus inilah mereka meraih pendidikan, berdiskusi, melakukan pengabdian kepada masyarakat, melakukan penelitian ilmiah dalam rangka melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi.

“Semuanya kita lakukan untuk menjaga marwah Universitas Mulia hingga akhirnya saat ini kita bisa berkumpul di sini sebagai wisudawan wisudawati Universitas Mulia,” ucap Cindy disambut applause teman-temannya.

Di depan hadirin, Cindy yang masuk tahun 2019 ini, mengaku merasa bangga telah menyelesaikan pendidikan hingga mengikuti wisuda dan memakai toga.

Menurutnya, Universitas Mulia merupakan satu janji dan tanggung jawab dirinya sebagai seorang anak maupun sebagai seorang mahasiswa.

“Janji yang sama sekali tidak mudah untuk ditunaikan. Janji yang di dalamnya penuh dengan kesedihan, keraguan, rintangan, dan bahkan tak jarang tangisan di penghujung malam,” katanya.

“Teman-teman, ingatkah kalian momen di mana kita harus begadang dikejar deadline tugas kuliah, takut ketika besok kita akan menjalani sidang skripsi revisi dan revisi lagi?” kata Cindy.

Ia mengingatkan bahwa perjuangan dirinya sebagai mahasiswa penuh dengan lika-liku dan kerja keras. Hal yang sama juga dialami teman-teman wisudawan lainnya.

Untuk itu, ia mengajak mereka berterima kasih dengan memberi apresiasi kepada dirinya sendiri, juga kepada seluruh pihak yang telah membantu.

Baginya, semua itu adalah upayanya dalam rangka meraih kesuksesan dalam kehidupan.

“Teman-temanku, ada pepatah Jepang yang menjadi salah satu motivasiku, yaitu Nana korobi yaoki, jatuh tujuh kali, bangkit delapan kali,” kata Cindy.

“Artinya adalah seperih apapun luka, sesulit apapun cobaan, janganlah sekali-sekali kita berpikir untuk menyerah, karena sejatinya kuwa rakuno tane, penderitaan adalah bibit dari kesenangan,” katanya.

“Tidak ada satupun orang yang sukses yang tidak pernah diterpa oleh cobaan dalam hidupnya,” terang Cindy dengan semangat.

Ia berharap Universitas Mulia menjadi kampus favorit penyangga Ibu Kota Negara tahun 2023 dan menjadi kampus yang semakin mulia dan jaya. Bersama seluruh wisudawan, ia memohon doa restu bahwa perjalanannya masih panjang.

“Perjuangan ini harus tetap dilanjutkan. Semoga segala sesuatu yang menjadi maksud dan tujuan Kami senantiasa dipermudah dan diperlancar oleh Tuhan Yang Maha Esa. Amin ya rabbalamin,” pungkas Cindy.

(SA/Puskomjar)

Tenaga Ahli IT dan Kota Cerdas Kedeputian Bidang Transformasi Hijau dan Digital Prof. Yudho Giri Sucahyo, S.Kom., M.Kom., Ph.D., CISA., CISM mewakili Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Ir. Bambang Susantono, MCP., MSCE., Ph.D memberikan orasi ilmiah seputar IKN pada Wisuda Sarjana dan Diploma Universitas Mulia Tahun 2023, Sabtu (18/11). Foto: Nadya/Media Kreatif

UM – Tenaga Ahli IT dan Kota Cerdas Kedeputian Bidang Transformasi Hijau dan Digital Prof. Yudho Giri Sucahyo, S.Kom., M.Kom., Ph.D., CISA., CISM mewakili Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Ir. Bambang Susantono, MCP., MSCE., Ph.D memberikan orasi ilmiah seputar IKN pada Wisuda Sarjana dan Diploma Universitas Mulia Tahun 2023, Sabtu (18/11).

Pada kesempatan tersebut, Prof. Yudho Giri Sucahyo mengajak mahasiswa dan dosen untuk terlibat dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). “Salah satu masa depan yang perlu kita perhatikan adalah terkait dengan perkotaan,” tutur Prof. Yudho di awal orasinya.

Menurutnya, tidak bisa dipungkiri bahwa laju urbanisasi di tingkat regional sudah di atas 64%. “Mungkin nanti 2050, selain juga pertumbuhan populasi perkotaan yang terus tumbuh dan terus meningkat dan oleh karenanya kita perlu merencanakan kota dengan baik,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa kota yang baik memiliki Sustainable Transport, memiliki karakteristik Sustainable Energy dan memiliki berbagai inovasi terkait dengan finansial sekaligus juga resiliensi.

“Lalu kemudian penggunaan Renewable Energy seperti panel surya serta yang berikutnya Local Currency Bond Markets (LCBMs) yang saat ini sedang berlangsung juga di Asia Pasifik serta terkait dengan rencana infrastruktur hijau kota spons,” ungkapnya.

Ia menyebut, pembangunan kota juga memberikan tantangan urbanisme, yaitu meningkatnya pemukiman informal di banyak kota dan tantangan terkait dengan masyarakat yang berpenghasilan rendah dan pekerja informal yang juga sangat rentan seperti pada masa pandemi.

“Pada Indonesia 2045 itu adalah masa emas sekalian adik-adikku wisudawan dan wisudawati, saya sendiri Insyaallah mungkin jika diberi umur panjang berumur 70 tahun lebih pada saat 2045, dan itu adalah masa-masa kalian untuk menikmati keemasan negara kita tercinta Indonesia,” tutur Prof. Yudho.

Pada saat itu, orang-orang akan melihat perkembangan manusia dan kemajuan teknologi yang meningkat begitu cepat.

“Dan ini adalah Milestone pertama kalian. Jangan pernah takut dengan profesi pertama apa yang nanti kalian dapatkan sesudah lulus dari sini, tetapi Anda perlu takut dengan profesi terakhir apa sebelum Anda meninggalkan dunia ini, karena pada saat itulah menunjukkan bagaimana Anda bersikap Agile,” tuturnya.

Tenaga Ahli IT dan Kota Cerdas Kedeputian Bidang Transformasi Hijau dan Digital Prof. Yudho Giri Sucahyo, S.Kom., M.Kom., Ph.D., CISA., CISM mewakili Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Ir. Bambang Susantono, MCP., MSCE., Ph.D memberikan orasi ilmiah seputar IKN pada Wisuda Sarjana dan Diploma Universitas Mulia Tahun 2023, Sabtu (18/11). Foto: Nadya/Media Kreatif

Tenaga Ahli IT dan Kota Cerdas Kedeputian Bidang Transformasi Hijau dan Digital Prof. Yudho Giri Sucahyo, S.Kom., M.Kom., Ph.D., CISA., CISM mewakili Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Ir. Bambang Susantono, MCP., MSCE., Ph.D memberikan orasi ilmiah seputar IKN pada Wisuda Sarjana dan Diploma Universitas Mulia Tahun 2023, Sabtu (18/11). Foto: Nadya/Media Kreatif

Tenaga Ahli IT dan Kota Cerdas Kedeputian Bidang Transformasi Hijau dan Digital Prof. Yudho Giri Sucahyo, S.Kom., M.Kom., Ph.D., CISA., CISM mewakili Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Ir. Bambang Susantono, MCP., MSCE., Ph.D memberikan orasi ilmiah seputar IKN pada Wisuda Sarjana dan Diploma Universitas Mulia Tahun 2023, Sabtu (18/11). Foto: Nadya/Media Kreatif

Tenaga Ahli IT dan Kota Cerdas Kedeputian Bidang Transformasi Hijau dan Digital Prof. Yudho Giri Sucahyo, S.Kom., M.Kom., Ph.D., CISA., CISM mewakili Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Ir. Bambang Susantono, MCP., MSCE., Ph.D memberikan orasi ilmiah seputar IKN pada Wisuda Sarjana dan Diploma Universitas Mulia Tahun 2023, Sabtu (18/11). Foto: Media Kreatif

Dari kiri kenan Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa'i, Ketua Yayasan Airlangg Hj. Mulia Hayati Deviantie, Pembina Yayasan Drs. H. Satria Dharma, Prof. Dr. Yudho Giri Sucahyo, Kombes Pol. Ari Wibowo Polda Kaltim, dan Dr. Agung Sakti Pribadi Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga. Foto: Nadya/Media Kreatif

Dari kiri kenan Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, Ketua Yayasan Airlangg Hj. Mulia Hayati Deviantie, Pembina Yayasan Drs. H. Satria Dharma, Prof. Dr. Yudho Giri Sucahyo, Kombes Pol. Ari Wibowo Polda Kaltim, dan Dr. Agung Sakti Pribadi Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga. Foto: Nadya/Media Kreatif

Ia menerangkan, Agile yang dimaksud adalah bagaimana seseorang mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi, dengan kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan, dan sebagainya.

“Jadi, jangan pernah lelah mencintai negeri ini, karena masa depannya luar biasa nanti di Indonesia 2045,” tuturnya.

Terhadap tantangan pembangunan IKN, Prof. Yudho menerangkan bahwa IKN akan menerapkan kota hijau.

“Jadi, elemen yang pertama adalah kita menjadikan kota tersebut hijau, seperti tadi disampaikan area perkotaan hanya 25%. Dan Kita menjadikan kota tersebut berketahanan, berkelanjutan, inklusif, dan sekaligus sebagai Kota Cerdas,” tuturnya.

“Kami sudah menyusun panduan untuk Smart Building dan kami sudah menyusun panduan terkait dengan kota cerdas, karena kebetulan di sini ada Prodi terkait dengan Informatika atau terkait ilmu komputer yang kebetulan juga menjadi bidang saya, kota cerdas nanti akan terbagi dalam enam area atau Kami menyebutnya enam domain,” ungkapnya.

Domain yang pertama adalah terkait dengan Smart Governance yang di dalamnya ketersediaan berbagai layanan terkait dengan Digital Identification, Smart Administration, Smart Permit Digital Identities dan sebagainya.

Domain kedua terkait dengan di sumbu kebangsaan. “Nanti akan ada Autonomous Vehicle, kendaraan yang jalan sendiri tanpa pengemudi mutar-muter sepanjang sumbu kebangsaan,” tuturnya.

Kendaraan-kendaraan lainnya akan berbasis teknologi hijau menggunakan listrik atau Renewable Energy lainnya

Domain ketiga adalah Smart Living, termasuk di antaranya adalah terkait dengan Telemedicine, termasuk di antaranya adalah Early Warning System.

“Walau bagaimanapun kita sama-sama tahu di Kalimantan ada beberapa hotspot. Jadi, tentunya kami akan pasang sensor di beberapa bagian dari hutan untuk kemudian kita juga bisa mendapatkan Early Warning System terkait dengan beberapa potensi bencana,” ujar akademisi Universitas Indonesia ini.

Domain keempat terkait dengan Natural Resources and Energy, termasuk terkait dengan manajemen energi akan ada Smart Water Management. “Bendungan Sepaku sudah selesai dibangun dan nanti Insya Allah kita bisa meminum air langsung dari kran seperti layaknya di luar negeri,” tuturnya.

Domain kelima adalah Smart industry and Human Resources. “Pendidikan, sama-sama kita tahu di ruangan ini adalah merupakan hal yang penting, Smart Education, Smart Job Training and Matching, Smart Tourism dan sebagainya termasuk Digital Platform untuk UMKM di IKN Nusantara,” tuturnya.

Domain keenam adalah terkait dengan Build Environment and Infrastructure.

“Dan kalau Ibu Bapak Prof lihat nanti, di Nusantara tidak akan ada kabel berterbangan di udara, seluruh kabel akan tertanam di bawah menggunakan yang namanya Multi Utility Tunnel Fiber Optic ada di sana, jalur air bersih ada di sana, jalur gas ada di sana,” ungkapnya.

Apa saja yang sudah dilakukan oleh IKN Nusantara dalam hal ini oleh Otorita IKN?

“Dalam beberapa tahun ini terkait dengan program reskilling dan upskilling literasi digital bagi penduduk lokal dan juga penduduk sekitar,” ujarnya.

Pertama, pihaknya sudah melakukan pelatihan keahlian digital UMKM di Desa Bukit Raya Kabupaten Penajam Paser Utara.

Pihaknya juga sudah berkontribusi memberikan literasi teknologi informasi bagi para siswa para perempuan-perempuan di sekitar wilayah nusantara.

“Juga kami berikan kelas yang namanya Coding Mom. Jadi, bayangin ibu-ibu kita ajarin coding, di situ termasuk juga codingnya apa sederhana saja bagaimana bikin website lalu kemudian bagaimana bisa melakukan Digital Marketing,” ujarnya.

“Kan kadang-kadang kalau mau melakukan atau terjun di e-commerce, bagaimana memfoto yang baik pun juga perlu diajari,” ujarnya.

Lalu berikutnya melakukan literasi teknologi informasi bagi para siswa termasuk sampai kepada para siswa sekolah dasar.

Lalu kemudian lagi-lagi kepada para perempuan kita juga memberikan pelatihan yang namanya Solar Mom, jadi ada Coding Mom, ada juga Solar Mom.

Jadi bagaimana kita mendidik mereka untuk bisa menggunakan yang namanya teknologi hijau dalam hal ini adalah tenaga surya untuk kemudian itu bisa memberikan manfaat.

Meskipun tidak banyak, tapi (program Solar Mom) memberikan sedikit pasokan listrik di lingkungan tempat tinggalnya selain juga terkait dengan pelatihan podcast dan sebagainya

Ia menyadari bahwa pembangunan IKN melibatkan dan membutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak.

“Tentu saja Ini bukan sesuatu yang satu selesai, lalu kemudian sudah, tetapi ini adalah hal yang berkesinambungan dan tentunya membutuhkan bantuan dari segala pihak, baik yang ada di lingkungan IKN Nusantara, PPU, Balikpapan dan juga se-provinsi Kaltim,” tuturnya.

Untuk itu, ia juga mengajak para dosen Universitas Mulia untuk terlibat dalam pembangunan IKN.

“Kalau misalkan Ibu Bapak Prof dolan ke IKN Nusantara, ini khususnya nanti buat para dosen dalam program yang namanya Prorisa, Program Riset IKN Nusantara, kerjasama antara Otorita IKN dengan BRIN dan juga dengan LPDP yang nanti di dalamnya akan ada empat topik. Silakan nanti memilih topiknya,” tuturnya.

Empat topik tersebut antara lain topik tentang energi pangan dan transportasi, yang kedua topik tentang sosial humaniora, ketiga topik konservasi lingkungan, dan keempat terkait dengan Teknologi dan Informatika.

“Silakan nanti ketika Prorisa ini sudah dibuka, submit proposal seperti juga biasanya layanan dosen,” kata Prof. Yudho.

Menurutnya, juga akan ada topik-topik terkait dengan pengembangan infrastruktur IT, Digitalisasi Smart City, pengembangan sistem pemerintahan dan platform Open Data, AI, Information Security, dan industri Hightech lainnya.

Meski demikian, selain bidang Science dan Engineering, juga memperhatikan bidang kesehatan dan sosial humaniora. “Dan sama-sama Kita bisa lihat semuanya tidak terlepas dari urusan yang namanya digitalisasi,” pungkasnya.

(SA/Puskomjar)

Senyum Wisudawan 2023 Universitas Mulia, berlangsung di Ballroom Novotel Hotel Balikpapan, Sabtu (18/11/2023). Foto: Nadya/Media Kreatif

UM – Universitas Mulia menyelenggarakan Wisuda Sarjana dan Diploma pada hari ini, Sabtu (18/11). Prosesi wisuda berlangsung di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan. Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si mendorong para lulusan menjadi inovator dan pemimpin dalam menghadapi perubahan.

Turut hadir Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah 11 Kalimantan Dr. Muhammad Akbar, M.Si secara daring, Kombes Pol. Ari Wibowo Kepolisian Daerah Kalimantan Timur, perwakilan Wali Kota Balikpapan, Ketua Yayasan Airlangga Hj. Mulia Hayati Deviantie, Pembina Yayasan Drs. Satria Dharma serta para undangan lainnya.

Tampak pula anggota Deputi Transformasi Hijau dan Digital Prof. Yudho Giri Sucahyo, S.Kom., M.Kom., Ph.D., CISA., CISM yang mewakili Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Ir. Bambang Susantono, MCP., MSCE., Ph.D memberikan orasi ilmiah seputar IKN.

Dalam sambutannya, Rektor Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifa’i mendorong lulusan untuk terus meningkatkan diri. “Jadilah inovator, jadilah pemimpin dalam menghadapi perubahan. Pelajari keterampilan baru, terus tingkatkan diri, dan tetap terbuka terhadap ide-ide baru,” tuturnya.

Rektor mengatakan, dunia membutuhkan pemimpin-pemimpin yang tidak hanya cerdas secara teknis, tetapi juga memiliki kepekaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan.

“Saya ingin mengajak kalian untuk melihat tantangan ini sebagai peluang. Tunjukkan bahwa pendidikan yang kalian peroleh tidak hanya sebatas gelar di atas kertas, melainkan sebuah bekal untuk beradaptasi dan berkembang dalam era disrupsi,” terang Prof. Ahsin.

Senat Universitas Mulia pada Sidang terbuka Wisuda Sarjana dan Diploma Tahun 2023 di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Sabtu (18/11/2023). Foto: Nadya/Media Keatif

Senat Universitas Mulia pada Sidang Terbuka Wisuda Sarjana dan Diploma Tahun 2023 di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Sabtu (18/11/2023). Foto: Nadya/Media Keatif

Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin menandatangani kerja sama di bidang tridarma perguruan tinggi dengan Polda Kaltim yang diwakili oleh Kepala Biro Sumber Daya Manusia (Karo SDM) Polda Kaltim Kombes Ari Wibowo. Foto: Nadya/Media Kreatif

Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin menandatangani kerja sama di bidang tridarma perguruan tinggi dengan Polda Kaltim yang diwakili oleh Kepala Biro Sumber Daya Manusia (Karo SDM) Polda Kaltim Kombes Ari Wibowo. Foto: Nadya/Media Kreatif

Anggota Deputi Transformasi Hijau dan Digital Prof. Yudho Giri Sucahyo, S.Kom., M.Kom., Ph.D., CISA., CISM yang mewakili Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Ir. Bambang Susantono, MCP., MSCE., Ph.D memberikan orasi ilmiah seputar IKN. Foto: Nadya/Media Kreatif

Anggota Deputi Transformasi Hijau dan Digital Prof. Yudho Giri Sucahyo, S.Kom., M.Kom., Ph.D., CISA., CISM yang mewakili Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Ir. Bambang Susantono, MCP., MSCE., Ph.D memberikan orasi ilmiah seputar IKN. Foto: Nadya/Media Kreatif

Senyum Wisudawan 2023 Universitas Mulia, berlangsung di Ballroom Novotel Hotel Balikpapan, Sabtu (18/11/2023). Foto: Nadya/Media Kreatif

Senyum Wisudawan 2023 Universitas Mulia, berlangsung di Ballroom Novotel Hotel Balikpapan, Sabtu (18/11/2023). Foto: Nadya/Media Kreatif

Rektor mendorong para lulusan agar memiliki nilai dalam dirinya, sebagaimana uang kertas 100 ribu yang tetap bernilai sama meski telah terbuang, terinjak-injak dan kotor.

“Oleh sebab itu, para wisudawan jangan khawatir kehidupan ke depan tidak mudah seperti yang kita bayangkan. Kalau kita memiliki nilai, kita akan bisa hidup survive untuk menatap masa depan,” tuturnya.

Rektor kemudian menunjukkan cara agar bernilai, yakni memiliki pengetahuan, keterampilan, dan attitude atau karakter. “Tidak ada gunanya ilmu dan pengetahuan apabila karakter kita itu tidak baik,” tuturnya.

Berkaitan dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Rektor mengatakan Universitas Mulia bersiap untuk memberikan kontribusi, baik para dosen, mahasiswa dan alumni, untuk secara aktif berperan di ibukota baru nanti.

Wisuda diikuti 376 orang, terdiri dari 344 wisudawan Program Sarjana dan 32 wisudawan Program Diploma Tiga. Sebanyak 243 wisudawan berasal dari Fakultas Ilmu Komputer (Fikom), 65 wisudawan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), 23 wisudawan dari Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK) serta 45 wisudawan dari PSDKU Samarinda.

Dari jumlah tersebut, 32% lulusan dengan predikat Cumlaude atau Dengan Pujian dan 68% lulusan predikat Sangat Memuaskan. Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tahun ini 3.49 naik dibanding tahun lalu 3.40.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 82% lulusan tepat waktu berasal dari Program Diploma Tiga dan 49% lulusan tepat waktu Program Sarjana.

Rektor mengungkap, Muhammad Farhan lulusan D3 Sistem Informasi merupakan wisudawan usia termuda, yakni 20 tahun 9 bulan 21 hari. Sedangkan wisudawan tertua adalah Zohra Suma dari prodi S1 Pendidikan Guru Anak Usia Dini tahun masuk 2019, yakni usia 49 tahun 8 bulan 9 hari.

Pada kesempatan ini, Rektor menandatangani kerja sama di bidang tridarma perguruan tinggi dengan Polda Kaltim yang diwakili oleh Kepala Biro Sumber Daya Manusia (Karo SDM) Polda Kaltim Kombes Ari Wibowo.

Sementara itu, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah 11 Kalimantan Dr. Muhammad Akbar, M.Si hadir memberikan sambutan secara daring. Ia mengucapkan selamat atas terselenggaranya prosesi wisuda.

Kepada para wisudawan, Muhammad Akbar mengatakan wisuda merupakan hasil dari usaha mahasiswa yang telah berhasil melalui masa-masa sulit, terutama di masa Covid-19. Muhammad Akbar juga mengapresiasi pelaksanaan perkuliahan yang terus berlangsung hingga hari ini.

“Khusus kepada para wisudawan, di masa yang akan datang, Anda semuanya akan menjadi generasi emas, yang pasti akan mempimpin negara yang kita cintai ini. Untuk itu, kami berharap Anda akan menjadi sumber daya yang berkualitas,” harap Muhammad Akbar.

“Saya ingatkan sejak sekarang, pastikan saudara-saudara bisa mengimplementasikan apa yang menjadi kelebihan para sarjana, yaitu memiliki kemampuan di dalam mengimplementasikan apa yang kita sebut dengan scientific method ataukah metode ilmiah,” tutur Muhammad Akbar.

Menurutnya, inti dari metode ilmiah mengandung nilai-nilai kejujuran kedisiplinan dan integritas yang tinggi.

“Semua sarjana pasti akan menerapkan ini dalam kehidupan sehari-hari, tidak mudah mengambil suatu kesimpulan atau penilaian terhadap suatu fenomena tanpa didasarkan pada check and receck didasarkan pada data dan fakta yang teruji, yaitu data yang valid dan data yang reliable,” terang Muhammad Akbar.

Dengan begitu, Muhammad Akbar berharap para sarjana memiliki kekuatan sehingga tidak mudah terombang-ambing oleh berita-berita yang negatif atau isu-isu yang tidak dapat dipercaya.

(SA/Puskomjar)

Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kota Balikpapan Dra. Doortje Marpaung, M.M mewakili Wali Kota Rahmad Mas'ud, pada Wisuda IV Sarjana dan Diploma Universitas Mulia, Sabtu (5/11). Foto: UMTV

UM – Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud, SE, ME mengapresiasi Universitas Mulia yang telah mewisuda 228 lulusannya. Wali Kota berharap para lulusan berkualitas dan siap diterjunkan untuk membangun Balikpapan dan Kalimantan Timur.

Hal ini disampaikan Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kota Balikpapan Dra. Doortje Marpaung, M.M dalam sambutannya pada Wisuda IV Sarjana dan Diploma Universitas Mulia, bertempat di Ballroom Hotel Novotel, Sabtu (5/11).

“Jadi mungkin saat ini sudah banyak yang mengetahui bahwa Balikpapan menjadi teras utama atau garda terdepan untuk IKN. Banyak sekali tamu. Kita ya harus siap dengan kondisi apapun,” tutur Doortje Marpaung mengawali sambutan.

Doortje mengatakan, terkait IKN ke depan kegiatan Pemerintah Kota cukup padat. “Terlebih nanti di bulan Desember ada rencana pertemuan Kepala Desa seluruh Indonesia di Balikpapan,” tuturnya.

Untuk itu, dirinya mengingatkan kepada seluruh Stakeholders bahwa kondisi Kota Balikpapan ke depan semakin semarak mengingat pembangunan IKN mulai menggeliat.

Wisudawan Sarjana dan Diploma Universitas Mulia tahun 2022 di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Sabtu (5/11). Foto: UMTV

Wisudawan Sarjana dan Diploma Universitas Mulia tahun 2022 di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Sabtu (5/11). Foto: UMTV

Pada kesempatan ini Wali Kota Rahmad Mas’ud sedang berhalangan hadir dan tengah melaksanakan ibadah umrah. Dalam sambutannya, Wali Kota mengucapkan selamat kepada para wisudawan atas keberhasilan yang telah dicapai hingga saat ini.

“Semoga keberhasilan yang saudara raih saat ini menjadi pembuka jalan, untuk meraih apa yang dicita-citakan,” tutur Doortje saat mewakili Wali Kota Balikpapan.⠀

Wali Kota sangat berharap SDM Kota Balikpapan siap berkompetisi menghadapi tenaga-tenaga luar. “Saya menaruh harapan Universitas Mulia dapat terus meningkatkan dan mengembangkan program kegiatan untuk melakukan inovasi tanpa henti,” tuturnya.

Di sela-sela membacakan sambutan, Doortje Marpaung memberikan apresiasi atas kerja sama yang telah terjalin dengan Universitas Mulia. Sebelumnya, dirinya pernah menjabat sebagai kepala Dinas Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) beberapa waktu yang lalu.

“Universitas Mulia ini keren untuk teknologinya,” tutur Doortje. Doortje bersyukur kerja sama yang telah terjalin terus dilanjutkan.

Kepada para lulusan, Doortje mengungkapkan bahwa kebutuhan Calon Pegawai Negeri Sipil masih terbuka lebar. Namun demikian, persaingan untuk memperebutkan posisi tersebut tidak mudah. “Semua melalui sistem Online,” tutur Doortje.

Untuk itu, dirinya mendorong agar para lulusan juga fokus menatap masa depan dengan menjadi Entrepreneur atau pengusaha. “Kami yakin dan percaya Balikpapan masih sangat potensial ,” ungkapnya.

Menurutnya, menjadi Entrepreneur saat ini sangat bebas dengan kreativitas dan inovasi. “Motivasi yang diperlukan, tidak hanya memerintah, malah meng-hire tenaga kerja. Ini pekerjaan yang sangat mulia,” tuturnya.

Berdasarkan pengalamannya dalam pembinaan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di Balikpapan, dirinya mengakui bahwa tidak mudah. “Tapi, sudah ada yang merambah Internasional. sudah ada yang mengikuti New York Now Dubai dan sebagainya,” tuturnya optimis.

“Jadi, jangan ada yang patah semangat jika ada yang tidak langsung (diterima) perusahaan, ASN, atau yang lain. Ciptakan dunia kerja, munculkan daya kreativitas, menjadi Entrepreneur yang handal di Kota Balikpapan,” tuturnya.

Ke depan, Wali Kota berharap pemerintah bersama dengan seluruh masyarakat dapat berperan mewujudkan Balikpapan sebagai kota yang terkemuka, nyaman dihuni, modern, dan sejahtera dalam bingkai Madinatul Iman.

“Balikpapan Kubangun Kujaga dan Kubela. Kubangun dengan amal, Kujaga dengan iman, dan Kubela dengan doa,” pungkasnya.

(SA/Puskomjar)

Peserta Wisuda IV Sarjana dan Diploma Universitas Mulia, Sabtu (5/11). Foto: Tangkapan layar

UM – Universitas Mulia menyelenggarakan Prosesi Wisuda ke-4 Sarjana dan Diploma tahun 2022, yang berlangsung di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Sabtu (5/11). Rektor berpesan kepada seluruh wisudawan agar menjadi lulusan yang tangguh dalam menghadapi peradaban digital.

Hadir Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah 11 Kalimantan Dr. Muhammad Akbar, M.Si, kemudian Prof. Dr. Lindrianasari S.E., M.Si dari Universitas Lampung sebagai orator ilmiah, Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Balikpapan Doortje Marpaung mewakili Wali Kota Rahmad Mas’ud.

Hadir pula Ketua Pembina Yayasan Airlangga H. Satria Dharma beserta Ibu, Direktur Eksekutif Badan Pengurus Harian (BPH) Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H dan seluruh keluarga besar Yayasan Airlangga, Mitra Usaha, serta Perwakilan Perguruan Tinggi di Balikpapan dan undangan.

Di awal sambutan, Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T mengucapkan selamat dan menyatakan rasa bangganya kepada seluruh wisudawan yang tampak di wajah masing-masing. “Pancaran wajah dan semangat para wisudawan menggambarkan dalam setiap amanah dan tanggung jawab sebagai lulusan Universitas Mulia,” tutur Rektor.

Wisuda tahun ini memiliki tema terkait dengan banyak peristiwa penting yang telah mempengaruhi kehidupan manusia saat ini. “Tema wisuda kali ini adalah menjadi pribadi tangguh dalam peradaban digital,” tutur Rektor.

Peristiwa penting tersebut dimulai dengan hadirnya Industri 4.0 tahun 2011 dan Era Society 5.0 di tahun 2017. Pada saat yang sama, Pandemi Covid-19 muncul dan mempengaruhi kehidupan manusia hingga saat ini. Hal inilah yang mendorong masuknya peradaban baru, yakni peradaban digital.

Saat ini, Rektor menyebutkan bahwa tercatat 2.292 mahasiswa aktif, termasuk 637 mahasiswa baru 2022 di Universitas Mulia yang tersebar di 13 Program Studi dan tiga Fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Fakultas Humaniora dan Kesehatan.

Di usianya yang terbilang muda ini, Rektor juga menyebut Universitas Mulia telah mampu melaksanakan kegiatan bertaraf Nasional maupun Internasional. Di antara kegiatan Internasional tersebut antara lain Seminar ICSINTESA yang dilaksanakan pada tahun 2019, 2021, dan tahun 2022 ini akan diselenggarakan di Bali, 10 November 2022 mendatang.

Senat Universitas Mulia pada Wisuda IV Sarjana dan Diploma, Sabtu (5/11). Foto: Tangkapan layar

Senat Universitas Mulia pada Wisuda IV Sarjana dan Diploma, Sabtu (5/11). Foto: Tangkapan layar

Ketua Yayasan Airlangga Mulia Hj. Mulia Hayati Devianti saat memberikan sambutan dalam Wisuda IV Universitas Mulia, Sabtu (5/11). Foto: Tangkapan layar

Ketua Yayasan Airlangga Mulia Hj. Mulia Hayati Devianti saat memberikan sambutan dalam Wisuda IV Universitas Mulia, Sabtu (5/11). Foto: Tangkapan layar

Dalam pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi, Universitas Mulia telah mampu membuat beberapa inovasi dan terobosan dalam pendidikan dan pengajaran. Di antaranya pelaksanaan perkuliahan daring maupun luring dengan Blended Learning System serta dukungan Teknologi Informasi ketika masa Pandemi Covid-19.

Universitas Mulia juga telah menjalin kerja sama dengan beberapa pihak, baik kerja sama Internasional maupun Nasional. Termasuk dalam peningkatan dan pengembangan Sumber Daya Manusia, Universitas Mulia mendorong dosen studi lanjut S3 atau studi doktoral, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Wisuda tahun ini diikuti 228 wisudawan, terdiri dari 193 program Sarjana, dan 35 wisudawan program Diploma Tiga. Dari jumlah tersebut, 36% lulusan dengan predikat Cumlaude atau dengan Pujian, dan 62% lulusan dengan predikat sangat memuaskan.

“Rata-rata IPK lulusan 3,67. Angka ini naik daripada tahun lalu yaitu 3,4,” ungkap Rektor. Dari proses kegiatan pembelajaran di masa pandemi yang lalu, lanjut Rektor, lulusan dinilai mampu menyelesaikan studi tepat waktu. Tercatat 59% lulusan program Sarjana dan 74% lulusan program Diploma lulus tepat waktu.

Menghadapi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) ke depan, meski saat ini belum tampak kegiatan yang signifikan, namun Rektor mengajak para lulusan untuk optimis dan siap berkolaborasi dalam memberikan kontribusi terbaik bagi terwujudnya IKN sebagai Kota Masa Depan.

“Berkaitan dengan IKN, tentu Universitas Mulia bersiap memberikan kontribusi, baik para dosen dan alumninya untuk aktif berperan di IKN nanti,” tutur Rektor.

Kepada para lulusan, Rektor memberikan pesan agar mampu menghadapi tantangan dalam peradaban digital. “Teknologi Informasi dan Digital menuntut kalian untuk terus belajar dan berkarya,” tutur Rektor.

Peluang untuk berkarya sangat terbuka dengan memanfaatkan ilmu yang telah didapatkan selama kuliah, ditunjang attitude dan perilaku yang baik sebagai seorang Sarjana.

“Komitmen dalam bekerja, cerdas secara sosial, berani membuat inovasi, produktif dalam bekerja, jujur dalam mengemban amanah, dan bertanggung jawab dalam setiap tindakan harus menetap pada jiwa Saudara sekalian,” tutur Rektor kepada para wisudawan.

“Saya yakin, Saudara bisa memenuhi tuntutan itu. Pesan saya, jangan lupa kalian bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, orang tua, keluarga, dan seluruh dosen, tenaga administrasi, dan semua orang pernah terlibat dalam pembelajaran Saudara selama di Universitas Mulia,” tutur Rektor.

Rasa syukur dan terima kasih ini penting mengingat keberhasilan para wisudawan saat ini tidak lepas dari keterlibatan seluruh pihak.

“Melalui wisuda kali ini, saya berpesan kepada para lulusan agar selalu menjaga nama baik almamater dan institusi. Menjalin komunikasi dan berbagi informasi sesama alumni dan mahasiswa. Dan menjadi komunitas yang besar dan dikagumi masyarakat Kalimantan Timur, dan Indonesia pada umumnya. Salam mulia dan jaya,” pungkas Rektor.

Sementara itu, Ketua Yayasan Airlangga Hj. Mulia Hayati Devianti mengapresiasi langkah Universitas Mulia dalam pertumbuhan, peningkatan, dan pengembangan sejauh ini. Peningkatan kebutuhan tenaga kerja yang relevan dengan lulusan saat ini sangat dibutuhkan, baik di Balikpapan maupun di kota lainnya.

“Dari data Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Tenaga Kerja, dan Inkubator Bisnis dari survey tahun 2021, bahwa lulusan Universitas Mulia sebanyak 79% telah bekerja sesuai bidang kompetensi atau program studinya,” ungkap Hj. Mulia.

Hj. Mulia menyebut, berdasarkan data diperoleh masa tunggu lulusan untuk mendapatkan pekerjaan pertamanya paling cepat dua minggu atau setengah bulan. “Jadi dua minggu itu sudah ada yang langsung menarik atau memesan,” ungkap Hj. Mulia.

Masih menurut data tersebut, Hj. Mulia menyebut lulusan paling lama mendapatkan pekerjaan adalah 2,6 bulan.

Beberapa perusahaan besar tercatat telah merekrut lulusan Universitas Mulia, di antaranya tercatat PT Pertamina, Trakindo, Petrosea, Komatsu Manufacturing Asia, Thies, Chevron, Total, dan perusahaan lainnya.

“Selain bekerja di perusahaan, lulusan juga berkarya sebagai Entrepreneur atau pengusaha, ataupun menjadi ASN atau PNS, baik di kota/kabupaten maupun di provinsi,” ungkap Hj. Mulia.

Untuk itulah, senada dengan Rektor, Hj. Mulia Hayati berpesan kepada para lulusan agar menjadi pribadi yang tangguh dalam menghadapi peradaban digital saat ini.

Kepada Universitas Mulia, Hj. Mulia Hayati menyatakan dukungannya dalam pengembangan pendidikan bersama berbagai pihak, termasuk di antaranya dukungan Pemerintah Kota Balikpapan.

(SA/Puskomjar)

Rizky Nur Assyaufi, S.Kom. saat mewakili seluruh wisudawan memberikan kata pengantar pada Wisuda Sarjana dan Diploma tahun 2021 di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (4/11). Foto: PSI

UM – Meski telah berlalu dan menjadi rutinitas tahunan, namun Prosesi Wisuda Sarjana dan Diploma pekan lalu masih menyimpan cerita yang cukup penting untuk dicatat sebagai pelajaran bagi seluruh mahasiswa dan calon lulusan Universitas Mulia. Apa itu?

Rizky Nur Assyaufi, S.Kom. dipercaya panitia mewakili seluruh teman-temannya yang diwisuda hari itu untuk memberikan sepatah kata dari alumni. “Diterima dan menjadi mahasiswa Universitas Mulia adalah sebuah prestasi dan kesuksesan. Begitu pula dengan berhasilnya kita menyelesaikan studi dan menjadi Sarjana maupun Ahli Madya,” tuturnya.

Meski bukan menjadi salah satu wisudawan dengan IPK terbaik, Rizky memiliki sejumlah pengalaman yang bisa dikatakan cukup matang dalam bidang teknologi informasi dan informatika. “Boleh saya bilang dia ini selain pintar dalam analisis, desain, dan pemrograman, tapi juga rendah hati, wawasannya cukup luas,” tutur salah satu dosennya yang tak mau disebut namanya.

Rizky berasal dari Program Studi S1 Informatika tahun 2015. Dirinya sempat mengajukan proposal Skripsi cukup lama. “Kalau tidak salah sejak tahun 2018 sudah mulai menyusun proposal, harusnya tahun 2019 yang lalu sudah ikut sidang Skripsi dan wisuda bersama teman-temannya,” tutur salah satu dosen pembimbingnya.

Namun, dengan gigih akhirnya ia bisa melewati tantangan dan hambatan menyelesaikan Skripsi dengan judul Rancang Bangun Sistem Informasi Penyebaran Virus COVID-19 dengan Memanfaatkan Rest API Service Menggunakan Web. Di bawah bimbingan dua orang dosen, Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I dan Subur Anugerah, S.T., M.Eng. dan diuji oleh dosen penguji, Djumhadi, S.T., M.Kom. dan Jamal, S.Kom., M.Kom. Hingga akhirnya Rizky dinyatakan lulus.

Rizky Nur Assyaufi, S.Kom. saat mewakili seluruh wisudawan memberikan kata pengantar pada Wisuda Sarjana dan Diploma tahun 2021 di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (4/11). Foto: PSI

Rizky Nur Assyaufi, S.Kom. saat mewakili seluruh wisudawan memberikan kata pengantar pada Wisuda Sarjana dan Diploma tahun 2021 di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (4/11). Foto: PSI

“Jika kita boleh menganalogikakan perjalanan pendidikan yang kita tempuh ini, tujuan di depannya adalah dunia kerja atau dunia usaha yang kita bisa abstraksikan sebagai Ball Room Hotel ini,” tutur Rizky.

Menurutnya, jika dengan sebuah analogi, Universitas Mulia merupakan gerbang atau pintu masuk menuju Ballroom Hotel. “Setiap kita, masing-masing diberikan bekal yang baik sekali, sebagai persediaan ilmu, hingga kita dapat menemukan tempat yang sesuai untuk menetap dan berkembang,” tuturnya.

Dengan bekal tersebut, ia merasa yakin dan bangga dapat bersanding dengan lulusan dari perguruan tinggi yang lain. “Tentunya sangat dapat disandingkan dengan bekal dari teman-teman yang masuk dari gerbang yang lain,” ungkapnya.

Setidaknya ada satu hal yang membuat dirinya memiliki keyakinan tersebut. “Karena selama masa kuliah kita telah berusaha maksimal, memberikan kontribusi kepada almamater tercinta ini,” tuturnya.

Kontribusi itu ia jalankan dengan penuh semangat. Menurutnya, ada tiga hal yang membuat dirinya selalu semangat, yakni rasa cinta dan bangga kepada almamater, keinginan kuat menjadi lebih baik, dan kesadaran bahwa pengalaman, ilmu, dan skills yang didapat selama kuliah akan sangat berperan di masa depan.

Dengan keyakinan tersebut mendorong dirinya memiliki sikap dan mental positif, progresif, serta kontributif dalam segala kondisi yang dihadapi.

Untuk itulah, pada kesempatan ini, dirinya hanya ingin berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantunya melalui jalan terjal berliku menyelesaikan studi. “Dengan penuh kesadaran, kita tidak akan pernah bisa meraih itu semua dan sampai pada titik sekarang ini tanpa bantuan dari berbagai pihak,” ucapnya.

Tak heran, pada kesempatan inilah dirinya mengaku hanya ingin mengucapkan terima kasih. “Iya Pak, hanya ucapan terima kasih,” ujarnya kepada dosennya.

Informasi yang diperoleh dari beberapa narasumber, meski dirinya selalu hadir pada setiap kali pelaksanaan prosesi wisuda, Rizky tampak selalu berusaha menahan diri. Dan di tahun inilah, Rizky diberikan kepercayaan untuk meluapkan ekspresinya hingga mengepalkan tangan di atas kepala.

“Bagaimanapun juga, jangan pernah lupakan almamater kita. Karena dari gerbang dengan bekal yang luar biasa inilah, kita semua berangkat menuju masa depan,” pungkas Rizky kepada seluruh hadirin.

“Universitas Mulia, Mulia dan Jaya!” pekik Rizky dengan tangan mengepal di atas kepala dan diikuti seluruh wisudawan.

(SA/PSI)

Foto bersama seluruh wisudawan dengan IPK Terbaik usai menerima beasiswa dari BNI. Foto: PSI

UM – Universitas Mulia menggelar Wisuda yang ketiga Sarjana dan Diploma di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (4/11) pekan lalu. Seluruh wisudawan terbaik dari masing-masing Program Studi mendapatkan Beasiswa berupa Tabungan Plus atau Taplus dari Bank BNI Kantor Cabang Balikpapan.

“Kita bekerja sama dengan Bank BNI sejak awal pendirian Universitas Mulia dua tahun yang lalu. Bank Muamalat lebih dulu bekerja sama dan terus memberikan dukungan hingga sekarang. Sejak lama kedua perbankan ini memberikan beasiswa kepada lulusan terbaik kita,” tutur Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Ketenagaan Wisnu Hera Pamungkas, S.TP., M.Eng.

Wisnu mengatakan bahwa beasiswa yang diterima lulusan terbaik tahun ini meningkat jika dibanding tahun-tahun sebelumnya. “Ada 12 orang penerima lulusan dari enam Program Studi, masing-masing mendapat beasiswa dalam bentuk Taplus BNI,” tutur Wisnu Hera.

Untuk itu, dirinya mengucapkan terima kasih kepada Bintara, S.E., M.M selaku Pimpinan Kantor BNI Cabang Utama Balikpapan, dan I Gede Suharsa, S.T. selaku Pimpinan BNI Bidang Pemasaran Bisnis Kantor Cabang Balikpapan.

“Atas nama Universitas Mulia, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dan kerjasama selama ini. Semoga beasiswa ini membantu mahasiswa yang kurang beruntung, memotivasi mereka gemar menabung, sekaligus mendorong mereka meraih cita-cita yang lebih tinggi,” harap Wisnu Hera.

Foto bersama seluruh wisudawan dengan IPK Terbaik usai menerima beasiswa dari BNI. Foto: PSI

Foto bersama seluruh wisudawan dengan IPK Terbaik usai menerima beasiswa dari BNI. Foto: PSI

Berikut nama-nama lulusan terbaik yang mendapatkan beasiswa dari program studi masing-masing sebagai berikut.

Prodi S1 Informatika, atas nama:
1. Ika Putri Maevi Irma Sukmawati, IPKL 3,84
2. Indra Suwandi Go, IPK: 3,82

Prodi D3 Sistem Informasi, atas nama:
1. Tegar Anugrah, IPK: 3,80
2. Nurul Apriyani, IPK: 3,79

Prodi S1 Sistem Informasi (PSDKU Samarinda), atas nama:
1. Irpan, IPK: 3,83
2. Kenny Marcelino Irawan, IPK: 3,82

Prodi D3 Manajemen Informatika (PSDKU Samarinda), atas nama:
1. Abdul Aziz Al Sya’bani, IPK: 3,70
2. Ika Mursidah, IPK: 3,66

Prodi D3 Administrasi Perkantoran, atas nama:
1. Gaviota Vasthy Clarissa, IPK: 3, 78
2. Ode Merlim, IPK: 3,74

Prodi D3 Manajemen Industri, atas nama:
1. Irwan Ramadhan, IPK: 3,41
2. Kennys Alseptina Anggraini, IPK: 3,38

Sementara itu, dihubungi terpisah, salah satu lulusan terbaik Program Studi Informatika, Ika Putri Maevi Irma Sukmawati, mengatakan sangat senang meraih prestasi IPK terbaik.

Ketika ditanya apakah sudah mengambil tabungan beasiswa di BNI, ia mengatakan belum sempat mengambilnya. Ia mengaku saat ini tengah berada di Kota Surabaya Jawa Timur.

Ia mengungkapkan, dirinya berencana menggunakan tabungan tersebut untuk ditabung kembali sebagai modal membuka perusahaan rintisan yang akan didirikannya kelak. “Rencananya akan saya tabungkan untuk modal usaha suatu hari nanti,” tuturnya.

Pasalnya, dirinya berkeinginan menjadi seorang entrepreneur atau pengusaha di bidang kuliner dengan melihat peluang membuka lapangan usaha di Kota Balikpapan seiring dengan perpindahan Ibu Kota Negara yang baru di Kalimantan Timur.

“Kebetulan kedua orang tua saya mendukung penuh apa yang saya inginkan (menjadi pengusaha),” ungkapnya.

Meski demikian, ketika ditanya lebih lanjut terkait dengan modal IPK yang sangat tinggi, dirinya juga terbersit keinginan untuk melamar menjadi Pegawai Negeri Sipil di tahun yang akan datang. “Terima kasih juga atas kesempatan yang diberikan kepada saya,” pungkasnya.

(SA/PSI)

Ketua Yayasan Airlangga Drs. H. Satria Dharma. Foto: PSI

UM – Universitas Mulia menggelar Wisuda yang ketiga Sarjana dan Diploma di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (4/11) kemarin. Seluruh narasumber, mulai dari Ketua Yayasan Airlangga, Wali Kota Balikpapan, hingga Koordinator LLDIKTI 11 tampak seperti bersepakat memberikan wejangan kepada seluruh lulusan. Apa saja?

Ketua Yayasan Airlangga Drs. H. Satria Dharma datang langsung dari Surabaya Jawa Timur bersama keluarga. Sudah menjadi rutinitas apabila Universitas Mulia menggelar Wisuda selalu menyempatkan hadir, meski di tengah kesibukannya menjadi narasumber pendidikan di beberapa daerah di Indonesia.

“Meluluskan ratusan mahasiswa menjadi sarjana muda dan sarjana penuh itu bagi kami luar biasa, artinya kami kembali mampu memberikan kontribusi ratusan tenaga kerja yang siap membangun Kota Balikpapan,” tutur Pak Satria, demikian media ini menyapa.

Menurutnya, saat ini belajar di perguruan tinggi selama tiga sampai empat tahun merupakan suatu hal yang luar biasa. “Semua berharap bahwa kalian akan menjadi lulusan yang membanggakan, bukan hanya membanggakan diri sendiri dan orang tua kalian saja, tetapi juga membanggakan kampus,” tuturnya.

Saat ini dunia sedang membutuhkan banyak pekerja yang ahli di berbagai bidang. Dirinya menerangkan bahwa koleganya yang tinggal di Australia mengatakan sedang membutuhkan tenaga kerja dari luar Australia.

“Hei Bro, mana lulusanmu itu. Australia lagi butuh banyak sekali tenaga kerja. Di Australia sekarang ini sangat banyak butuh tenaga kerja,” tuturnya mengutip pertanyaan koleganya.

Saat ini, Pak Satria bersama koleganya juga menjadi salah satu pengelola Perguruan Tinggi Swasta di Bali. Perguruan tinggi tersebut juga bekerja sama dengan perguruan tinggi di Singapura.

Salah satu bentuk kerja sama yang dilakukan adalah magang. Mahasiswa diberikan pelatihan, kemudian diberikan proyek-proyek untuk dikerjakan. “Dibayar pakai kurs Singapura. Kuliahnya juga dibayarin. Cukup dari rumah, sudah online,” tuturnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Balikpapan Muhaimin ST MT saat membacakan sambutan Wali Kota Rahmad Mas'ud. Foto: PSI

Kepala Dinas Pendidikan Kota Balikpapan Muhaimin ST MT saat membacakan sambutan Wali Kota Rahmad Mas’ud. Foto: PSI

Sekretraris LLDIKTI 11 Kalimantan DR. Muhammad Akbar, M.Si. Foto: PSI

Sekretraris LLDIKTI 11 Kalimantan DR. Muhammad Akbar, M.Si. Foto: PSI

Ketua Yayasan Airlangga Drs. H. Satria Dharma. Foto: PSI

Ketua Yayasan Airlangga Drs. H. Satria Dharma. Foto: PSI

“Coba lihat, kita bisa bekerja dari rumah dan mendapatkan uang,” tuturnya. Meski demikian, dirinya memberikan pesan kepada seluruh lulusan agar memiliki tekad untuk mandiri usai menjalani prosesi Wisuda Sarjana.

“Sudah jadi sarjana masa masih minta duit sama orang tua, sudah zamannya sekarang kalian yang memberi uang kepada orang tua,” tuturnya. Dirinya berharap para lulusan memiliki tekad dan komitmen untuk mandiri.

“Ya mungkin saat ini ada yang belum bisa, masih susah mendapat kerja, masih sayang sama orang tua, tapi Anda perlu punya tekad. Kalau Anda tidak punya tekad, bagaimana anda bisa mencapainya kan? Saya sudah sarjana, malu saya kalau masih minta uang sama orang tua. Begitu,” terang Pak Satria.

Menurutnya, menjadi sarjana komputer tidak perlu lagi malu apabila bidang pekerjaannya tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya. “Kerja apa saja itu baik, yang penting itu tidak usah sok-sokan sarjana komputer masa kerjanya begini. Jadi kalian bisa kerja apa saja, nanti kalau ada peluang bisa melompat,” tuturnya.

Dalam lima tahun ke depan, para sarjana ini diharapkan akan menemukan bidang pekerjaan yang akan mereka kuasai dan cintai. Di usia 28-30 tahun para wisudawan akan mencapai puncaknya.

Ini disebabkan lantaran para sarjana mempunyai kapasitas besar untuk berpikir dan menganalisis. “IP (Indeks Prestasi) tidak terlalu penting, yang penting bisa menerima perubahan apa pun dan beradaptasi dengan cepat,” terangnya.

“Kedua, lulusan perguruan tinggi mempunyai logika berpikir yang bagus dan sistematika berpikir yang lebih baik,” tuturnya. Dan yang ketiga, kelebihan seorang sarjana adalah masih tergolong usia muda dan memiliki kekuatan fisik yang lebih baik dibanding yang lebih tua.

“Mereka akan kuat bekerja tiga hari tiga malam tanpa berhenti yang tidak akan mungkin bisa disaingi oleh orang tua dengan kapasitas otak yang lebih baik sekalipun,” ujarnya. Menurutnya, dunia terbuka luas dan telah menanti mereka dengan tangan terbuka.

“Jadi kalian punya beberapa keuntungan yang tidak dimiliki oleh yang lain. Nah, mulai sekarang ubah cara berpikir kalian. Sekarang giliran anda memberi, memberi kepada orang tua, memberi pada kota, hingga memberi kepada negara,” pungkasnya.

Sementara itu, Wali Kota Balikpapan Rahmad Masud dalam sambutan yang dibacakan Kepala Dinas Pendidikan Muhaimin, S.T., M.T. senada dengan Satria Dharma.

Menurutnya, memasuki Era Industri 4.0, disrupsi yang terjadi pada hampir seluruh sendi kehidupan masyarakat, para lulusan yang bergelar sarjana ini dituntut siap beradaptasi mengikuti cepatnya arus perubahan.

“Salah satunya dengan merubah mindset untuk berani keluar dari zona nyaman serta berupaya menguasai kemajuan teknologi,” tutur Rahmad Mas’ud.

Lulusan diharapkan cermat dalam memanfaatkan peluang khususnya terkait dengan pemindahan Ibu Kota Negara di Provinsi Kalimantan Timur.

“Kehidupan modern semakin kompleks, tingkat kompetisi semakin tajam, tiada ruang dan waktu tanpa kompetisi. Kita harus hadapi. Oleh karena itu, tingkat kesadaran untuk terus belajar menambah dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan harus terus melekat pada diri kita semua,” tutur Muhaimin.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris LLDIKTI 11 Kalimantan DR. Muhammad Akbar, M.Si. memberikan apresiasi kepada operator PDDIKTI yang telah berhasil menyusun laporan akademik. “Selamat, Anda yang telah bekerja keras,” tutur Muhammad Akbar.

Hal ini lantaran sebelum pelaksanaan wisuda, data peserta yudisium yang telah diterima oleh LLDIKTI 11 terlebih dahulu dilakukan verifikasi dan validasi. Setelah melalui proses yang ketat, data-data lulusan tersebut dinyatakan valid dan reliabel.

“Saya tidak berani tanda tangan kalau tidak ada kepastian bahwa nomor ijazah Anda itu terdaftar secara nasional. Data-data yang ditampilkan itu valid dan reliabel, itu yang kami sampaikan kepada para wisudawan dan keluarga,” tuturnya.

Oleh karena itu, dirinya mewakili pimpinan LLDIKTI 11 Kalimantan menyampaikan selamat kepada civitas akademika dan pimpinan Universitas Mulia yang telah bekerja keras dan keberhasilan pelaksanaan wisuda tahun ini.

“Terima kasih dari Kami, bisa mengimplementasikan hal-hal apa yang menjadi titipan atau menjadi harapan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi melalui Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah 11 Kalimantan,” tutur Muhammad Akbar.

(SA/PSI)

Wisuda yang ketiga Sarjana dan Diploma III Tahun 2021 Universitas Mulia di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (4/11). Foto: PSi

UM – Universitas Mulia menggelar Wisuda yang ketiga Sarjana dan Diploma Tahun 2021 di Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (4/11). Wisuda diikuti 294 Wisudawan dari enam Program Studi Fakultas Ilmu Komputer dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Atas capaian ini, Rektor DR. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. mengungkap rasa syukur dan mengucapkan selamat kepada seluruh wisudawan. “Pancaran wajah dan semangat saudara-saudara menggambarkan kesiapan dalam mengemban amanah sebagai lulusan Universitas Mulia,” tutur DR. Agung Pribadi kepada para wisudawan.

Dalam sambutannya, Rektor mengingatkan kepada hadirin tentang kesiapan Tantangan Pendidikan Tinggi dalam Disrupsi dan Peradaban Digital. Tampak hadir Ketua Yayasan Drs. H Satria Dharma, Wali Kota Balikpapan yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan Kota Balikpapan Muhaimin, S.T., M.T., Koordinator LLDIKTI 11 yang diwakili Sekretaris DR. Muhammad Akbar, M.Si., serta para undangan lainnya.

“Sebagaimana kita tahu, Industri 4 telah menyebabkan disrupsi, yaitu terjadinya inovasi dan perubahan secara besar-besaran dan secara fundamental mengubah semua sistem, tatanan, dan landscape yang ada menuju cara-cara baru,” ungkapnya.

Dalam disrupsi dan peradaban digital, lanjutnya, tentu semua pihak perlu menyiapkan diri sebaik-baiknya. “Termasuk dunia perguruan tinggi,” tuturnya.

Untuk itu, Rektor berpesan kepada seluruh alumni Universitas Mulia harus mampu menghadapi tantangan dalam peradaban digital. “Transformasi digital yang begitu luar biasa menuntut kalian untuk terus belajar dan berkarya agar siap menjawab tantangan zaman,” tuturnya.

Rektor DR. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. saat memberikan sambutan dengan tema Tantangan Pendidikan Tinggi dalam Disrupsi dan Peradaban Digital. Foto: PSI

Rektor DR. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. saat memberikan sambutan dengan tema Tantangan Pendidikan Tinggi dalam Disrupsi dan Peradaban Digital. Foto: PSI

Salah satu wisudawan terbaik dari Program Studi Informatika (S1). Foto: PSI

Salah satu wisudawan terbaik dari Program Studi Informatika (S1). Foto: PSI

Terkait dengan rencana Ibu Kota Negara yang baru mendatang, Rektor mendorong seluruh sivitas Universitas Mulia dan alumni harus optimis dan bersiap memberikan kontribusi terbaik.

Berdasarkan Tracer Study diperoleh data bahwa 50% wisudawan tahun 2021 ini telah mendapatkan pekerjaan. “Tingkat keselarasan horisontal sebesar 79%. Ini berarti hampir 80% telah bekerja sesuai dengan bidang keilmuan yang dipelajari di kampus, 87% bekerja sesuai jenjang pendidikan, dan 13% belum sesuai,” tuturnya.

Tahun ini pula wisuda diikuti 35% lulusan dengan predikat Cum Laude, 60% Sangat Memuaskan, dan hanya 5% Memuaskan. Waktu tercepat menyelesaikan studi dari Diploma 3 dalam waktu 2 tahun 9 bulan. Sedangkan tercepat S1 adalah 3 tahun 4 bulan.

Tercatat nama-nama wisudawan terbaik dari program studi masing-masing sebagai berikut.

Prodi S1 Informatika, atas nama:
1. Ika Putri Maevi Irma Sukmawati, IPKL 3,84
2. Indra Suwandi Go, IPK: 3,82

Prodi D3 Sistem Informasi, atas nama:
1. Tegar Anugrah, IPK: 3,80
2. Nurul Apriyani, IPK: 3,79

Prodi S1 Sistem Informasi (PSDKU Samarinda), atas nama:
1. Irpan, IPK: 3,83
2. Kenny Marcelino Irawan, IPK: 3,82

Prodi D3 Manajemen Inforamtika (PSDKU Samarinda), atas nama:
1. Abdul Aziz Al Sya’bani, IPK: 3,70
2. Ika Mursidah, IPK: 3,66

Prodi D3 Administrasi Perkantoran, atas nama:
1. Gaviota Vasthy Clarissa, IPK: 3, 78
2. Ode Merlim, IPK: 3,74

Prodi D3 Manajemen Industri, atas nama:
1. Irwan Ramadhan, IPK: 3,41
2. Kennys Alseptina Anggraini, IPK: 3,38

Kepada para alumni, Rektor mengingatkan agar menjalankan komitmen dalam bekerja, cerdas secara sosial, berani melakukan inovasi, produktif dalam bekerja, jujur dalam mengemban amanah, dan bertanggung jawab dalam setiap penugasan harus melekat pada jiwa alumni Universitas Mulia.

“Saya yakin saudara bisa memenuhi tuntutan itu. Pesan saya, jangan lupa kalian bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, berterima kasih kepada kedua orang tua, keluarga, dan seluruh dosen, tenaga administrasi, dan semua orang yang terlibat dalam pembelajaran,” tuturnya.

“Jaga komunikasi dan berbagi informasi di antara kita, agar menjadi komunitas besar yang dikagumi oleh masyarakat Kalimantan Timur dan Indonesia,” pungkasnya.

Prof. Dr. Ir. H. Udiansyah, M.S. Kepala LLDIKTI XI Kalimantan saat memberikan sambutan secara daring dalam Sidang Terbuka dan Wisuda Sarjana dan Diploma ke-II Universitas Mulia, Sabtu (31/10). Foto: YouTube

UM – Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) XI Kalimantan Prof. Dr. H. Udiansyah, M.S. hadir dalam jaringan atau daring video konferensi dalam Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana dan Diploma yang ke-II Universitas Mulia, Sabtu (31/10).

Dalam sambutannya, Prof. Udiansyah memberikan ucapan selamat kepada para wisudawan dan memberikan dua pesan, baik kepada manajemen perguruan tinggi maupun untuk lulusan yang wisuda hari ini.

“Dalam suasana pandemik Covid-19 ini salah satu strategi kita untuk menghadapinya dengan menjaga imunitas tubuh kita,” tuturnya mengawali sambutan.

Menurutnya, imunitas tubuh bisa dijaga dengan 3H, yakni Healthy. “Semua yang mengikuti wisuda sudah di-rapid, Alhamdulillah, apabila ada yang punya gejala jangan sampai tidak menyampaikan kepada panitia,” tuturnya. Karena, lanjutnya, tidak ada gejala pun seseorang bisa disebut OTG atau orang tanpa gejala.

“Yang kedua adalah Harmony, kita harus menjaga harmoni, jangan selalu bertentangan, jangan selalu melihat orang senang kita susah, melihat orang susah kita senang,” tuturnya. Ia berharap selalu menjaga harmoni.

“Yang ketiga adalah Happy, gembira. Oleh karena itu sambutan Bapak Wali Kota santai-santai saja, tidak ada yang serius, semua tertawa, dan beliau membawa pantun, saya juga akan membawa pantun, semoga ini awal kesuksesan kalian,” ungkapnya.

Prof. Dr. Ir. H. Udiansyah, M.S. Kepala LLDIKTI XI Kalimantan saat memberikan sambutan secara daring dalam Sidang Terbuka dan Wisuda Sarjana dan Diploma ke-II Universitas Mulia, Sabtu (31/10). Foto: YouTube

Prof. Dr. Ir. H. Udiansyah, M.S. Kepala LLDIKTI XI Kalimantan saat memberikan sambutan secara daring dalam Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana dan Diploma ke-II Universitas Mulia, Sabtu (31/10). Foto: YouTube

Menurut Prof. Udiansyah, Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi saat ini mencapai 34%. Ia juga mengucapkan selamat pada Universitas Mulia yang telah berhasil menyelenggarakan pendidikan dengan baik, terbukti menggelar wisuda pada kali ini.

“Saya berharap kepada Universitas Mulia, karena sekarang ini pemerintah dengan Mas Menteri (Nadiem Makarim) telah mengeluarkan Permendikbud Nomor 3, 5 dan 7,” tuturnya.

Ia mengatakan, Permendikbud tersebut ada sangkut pautnya dengan perguruan tinggi swasta.

“Yang pertama, apabila universitas, baik PTN maupun PTS terakreditasi B institusinya, maka program studi (juga B), kecuali program studi kesehatan dan pendidikan,” ujarnya.

Menurutnya, program studi kesehatan maupun program studi pendidikan harus memenuhi persyaratan. Salah satu syaratnya adalah bisa berkerjasama dengan dunia industri dan dunia usaha. “Menjamin lulusannya bisa diterima bekerja di dunia industri dan usaha,” tuturnya.

Kedua, akreditasi saat ini bersifat otomatis. “Selama program studi itu jumlah dosennya cukup, kemudian rasio dosen mahasiswa terpenuhi, dan tidak ada laporan masyarakat, maka akreditasi diperpanjang secara otomatis,” ungkap Profesor Udi.

Meski demikian, Profesor Udi mengingatkan agar perguruan tinggi terus meningkatkan akreditasi meski hal itu akan diperpanjang otomatis oleh BAN-PT. “Kita (harus) perlu naikkan peringkatnya, yang C naik jadi B atau sangat baik, yang B kalau tidak bisa jadi A, menjadi sangat baik,” ujarnya. Ia manambahkan, yang penting ada progress kenaikan.

Ketiga, kebijakan belajar di luar program studi. Menurut Profesor Udi, universitas diberi kewajiban untuk memfasilitasi mahasiswa belajar di luar program studi.

“Yang pertama, boleh satu semester di luar program studi di dalam universitas sendiri, dan dua semester belajar di luar universitas, boleh di dunia industri, boleh di dunia usaha, boleh di desa, dan sebagainya,” ujarnya.

Ia menambah, bagi universitas wajib memfasilitasi, tetapi bagi mahasiswa boleh mengambil atau pun tidak mengambilnya.

Prof. Udiansyah juga berharap kepada para wisudawan. Pertama, ia berharap lulusan menjadi alumni yang berkarakter. “Alumni yang berkarakter itu adalah ciri diri kita masing-masing, semua itu ada di dalam diri kita,” tuturnya.

Misalnya, sifat rajin, gigih, tangguh, tidak mudah menyerah, teguh pendirian, disiplin dan jujur. Itu semua ada di dalam sendiri. “Kembangkan lah itu,” harapnya.

Kedua, ia berharap lulusan menjadi alumni yang berkapasitas. Artinya mengisi dan memperkuat diri sendiri dengan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang baik seperti kejujuran dan menjaga integritas.

Jika itu semua dimiliki lulusan, maka ia yakin lulusan akan menjadi sumber daya manusia yang berkompetensi.

Ketiga, jadilah alumni yang berdaya saing untuk memenangkan pertarungan di masa depan. “Harus menjadi alumni yang lebih berdaya saing dari alumni yang lain, misalnya, dalam hal lembur bekerja,” tuturnya.

“Kalau teman kita bisa lembur dua jam, maka kita harus lebih tiga jam atau empat jam. Kalau teman kita tidak berani kehujanan, maka kita berani kehujanan. Kalau teman kita menguasai Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, maka kita menguasai Bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab, misalnya,” terangnya panjang lebar.

Dengan begitu, jika tiga harapannya tersebut terpenuhi, maka ia meyakini alumni akan menjadi sumber daya yang unggul dan mampu bersaing dan sukses di era pandemi Covid-19 dan Era Industri 4.0 sekarang ini.

Baginya, kesuksesan tidak akan ada tanpa perjuangan, kerja keras, restu dan doa orang tua.

Prof. Udiansyah kemudian menutupnya dengan pantun. “Kalau ada sumur di ladang, boleh kita menumpang mandi. Anda diwisuda menjadi orang terpandang, tapi besok pagi jangan minta duit lagi.”

Maksudnya, Prof. Udi berpesan agar wisudawan mulai besok mampu berusaha mandiri dan berdikari. Tidak selalu terus berharap atau mengandalkan biaya hidup dari orang tua. (SA/PSI)