Tag Archive for: mahasiswa

Dekan Dr. Pascarianto bersama Kaprodi dan Mahasiswa Baru 2025 mengawali penggunaan ruang kelas di gedung baru Fakultas Teknik, Jumat (22/8/2025). Foto: Media Kreatif

UM – Suasana penuh semangat dan optimisme menyelimuti Kampus Universitas Mulia pada hari Jumat (22/8/2025). Ratusan wajah baru yang antusias resmi memulai perjalanan akademik mereka dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2025.

Momen ini menjadi sangat bersejarah, terutama bagi Fakultas Teknik yang untuk pertama kalinya menyambut angkatan perdananya.

Kegiatan yang dirancang untuk memberikan edukasi, pencerahan, dan penguatan ini menjadi gerbang awal bagi para calon insinyur masa depan.

Fakultas Teknik Universitas Mulia, yang resmi dibuka tahun ini, langsung menawarkan tiga program studi unggulan yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini, yaitu S1 Teknik Industri, S1 Teknik Sipil, dan S1 Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian.

Tantangan Belajar Teknik Dihadapi Bersama

Dalam sambutan hangatnya, Dekan Fakultas Teknik, Dr. Pascarianto Putra Bura, S.T., M.Eng., memberikan pencerahan yang mendalam bagi para mahasiswa baru. Ia tidak menampik bahwa dunia teknik dipenuhi dengan tantangan.

“Menjadi mahasiswa teknik memang penuh tantangan: tugas dan banyaknya laporan lab yang panjang, proyek yang rumit, dan ujian yang sulit. Namun, perlu diingat, Anda tidak sendirian. Semua mahasiswa di sini sedang berjuang bersama,” ujar Doktor lulusan Universitas Ryukyus, Okinawa, Japan.

Dr. Pascarianto menekankan bahwa keberagaman latar belakang, keahlian, dan cara pandang mahasiswa justru menjadi kekuatan terbesar.

“Justru dari keberagaman ini, kita bisa saling melengkapi, membantu, dan tumbuh bersama. Jangan ragu untuk saling membantu, belajar bersama, dan saling menyemangati. Karena di Fakultas Teknik, kebersamaan bukanlah pilihan, itu adalah kebutuhan,” tegasnya.

Pesan ini menjadi penguatan mental bagi mahasiswa baru, bahwa kolaborasi dan solidaritas adalah fondasi utama untuk meraih kesuksesan di dunia teknik.

Dekan Dr. Pascarianto bersama Kaprodi dan Mahasiswa Baru 2025 mengawali penggunaan ruang kelas di gedung baru Fakultas Teknik, Jumat (22/8/2025). Foto: Media Kreatif

Dekan Dr. Pascarianto bersama Kaprodi TPHP Rafika Dyah Maharani, S.Pi., M.T.P, Kaprodi Teknik Sipil Rahman Satrio Prasojo, S.T., M.T. dan Mahasiswa Baru 2025 mengawali penggunaan ruang kelas di gedung baru Fakultas Teknik, Jumat (22/8/2025). Foto: Media Kreatif

Dekan Dr. Pascarianto bersama Kaprodi dan Mahasiswa Baru 2025 mengawali penggunaan gedung baru Fakultas Teknik, Jumat (22/8/2025). Foto: Media Kreatif

Dekan Dr. Pascarianto bersama Kaprodi dan Mahasiswa Baru 2025 mengawali penggunaan gedung baru Fakultas Teknik, Jumat (22/8/2025). Foto: Media Kreatif

Mahasiswa Baru Fakultas Teknik menjalani PKKMB di Ruang Eksekutif, Jumat (22/8/2025). Foto: Media Kreatif

Mahasiswa Baru Fakultas Teknik menjalani PKKMB di Ruang Eksekutif, Jumat (22/8/2025). Foto: Media Kreatif

Dekan FT Dr. Pascarianto Putra Bura, S.T., M.Eng. (tengah) bersama Kaprodi Teknik Sipil Rahman Satrio Prasojo, S.T., M.T. dan mahasiswa baru Teknik Sipil. Foto: Media Kreatif

Dekan FT Dr. Pascarianto Putra Bura, S.T., M.Eng. (tengah) bersama Kaprodi Teknik Sipil Rahman Satrio Prasojo, S.T., M.T. dan mahasiswa baru Teknik Sipil. Foto: Media Kreatif

Bukan Sekadar Gelar, Tapi Pembentukan Karakter Tangguh

Lebih dari sekadar mengejar kelulusan tepat waktu, Dr. Pascarianto mengajak mahasiswa untuk memaknai masa kuliah sebagai proses pembentukan diri. Menurutnya, komitmen, manajemen waktu yang baik, dan tanggung jawab terhadap diri sendiri adalah kunci untuk menyelesaikan studi dengan baik.

“Ingat, semakin cepat selesai, semakin cepat juga kita bisa melangkah ke tahap hidup berikutnya,” pesannya.

“Jadikan masa kuliah ini sebagai proses untuk membentuk diri. Bukan hanya untuk menjadi sarjana teknik, tetapi juga pribadi yang tangguh, disiplin, dan siap menghadapi dunia nyata,” imbuhnya.

Pesan edukatif ini diharapkan dapat membangun pola pikir mahasiswa baru agar tidak hanya fokus pada nilai akademik, tetapi juga pada pengembangan karakter yang siap bersaing dan berkontribusi secara nyata setelah lulus.

Antusiasme angkatan pertama Fakultas Teknik ini mendorong Universitas Mulia terus berkomitmen menyediakan pendidikan berkualitas yang menjawab tantangan zaman. Salah satunya adalah kegiatan belajar mengajar akan menempati gedung baru yang megah.

Untuk itu, bagi para calon mahasiswa yang memiliki minat di bidang teknik dan inovasi, kesempatan untuk menjadi bagian dari generasi perintis ini masih terbuka.

Universitas Mulia masih membuka pendaftaran bagi calon mahasiswa baru dan akan ditutup pada tanggal 31 Agustus 2025 mendatang.

Tentu saja, ini adalah panggilan bagi para lulusan SMA/SMK sederajat untuk segera mendaftarkan diri dan bergabung dengan program studi S1 Teknik Industri, S1 Teknik Sipil, atau S1 Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, atau program studi pilihan lain di Universitas Mulia.

Jangan lewatkan kesempatan emas untuk menimba ilmu di lingkungan akademik yang suportif, kolaboratif, dan inovatif. Segera daftarkan diri Anda sebelum terlambat dan jadilah bagian dari sejarah angkatan pertama Fakultas Teknik Universitas Mulia!

Untuk informasi lebih lanjut mengenai pendaftaran, kunjungi situs web resmi Universitas Mulia atau hubungi bagian penerimaan mahasiswa baru.

(SA/Kontributor)

"Ini bukan hanya jabatan, tetapi amanah yang harus saya jaga. Kami akan terus mendorong HIMATI menjadi organisasi yang mampu memberikan manfaat, baik bagi mahasiswa Teknologi Informasi maupun masyarakat,” ujar Aqila Aulya sebagai Ketua HIMATI terpilih periode 2025–2026. Foto: Istimewa

UM – Himpunan Mahasiswa Teknologi Informasi (HIMATI) Universitas Mulia menggelar Musyawarah Besar (Mubes) IV di Ruang Executive, Gedung Putih, Universitas Mulia, Sabtu (9/8).

Mengusung tema “Membangun Kembali Fondasi Organisasi Melalui Evaluasi Kritis dan Aksi Nyata Demi Terwujudnya HIMATI yang Profesional dan Berdampak”, kegiatan ini menjadi forum tertinggi organisasi untuk mengevaluasi kinerja, menyempurnakan regulasi, dan memilih pengurus baru.

Mubes kali ini dihadiri mahasiswa Program Studi Teknologi Informasi dari angkatan 2020 hingga 2024.

Berbagai agenda penting dibahas, mulai dari pembahasan Peraturan Organisasi (PO), Peraturan Pelaksanaan Organisasi (PPO), Laporan Pertanggungjawaban (LPJ), revisi AD/ART, hingga pemilihan Ketua dan Wakil Ketua HIMATI periode 2025–2026.

Organisasi Mahasiswa sebagai Laboratorium Kepemimpinan

Ketua Program Studi Teknologi Informasi Universitas Mulia, Agus Wijayanto, S.Kom., M.Kom., menegaskan bahwa Mubes bukan sekadar agenda rutin, melainkan bagian penting dari proses pembelajaran mahasiswa di luar kelas.

“Organisasi mahasiswa adalah laboratorium kepemimpinan yang nyata. Di sinilah mahasiswa belajar manajemen waktu, kerja tim, komunikasi, dan pengambilan keputusan. Semua itu adalah modal penting untuk masa depan mereka di dunia kerja,” ujar Agus.

Ia menambahkan, HIMATI menjadi salah satu garda depan dalam mendukung Program Kampus Berdampak. Mahasiswa didorong tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berdaya saing di bidang teknologi, sosial, dan kepemimpinan.

Foto bersama Dosen Pembina Kemahasiswaan Prodi TI, Rizki Zulkarnain, S.Pd., M.Pd. dan Kaprodi Agus Wijayanto dan pengurus HIMATI periode 2025-2026. Foto: Istimewa

Foto bersama Dosen Pembina Kemahasiswaan Prodi TI, Rizki Zulkarnain, S.Pd., M.Pd. dan Kaprodi Agus Wijayanto dan pengurus HIMATI periode 2025-2026. Foto: Istimewa

Profesionalisme dan Rasa Memiliki sebagai Kunci Keberhasilan

Dosen Pembina Kemahasiswaan Prodi TI, Rizki Zulkarnain, S.Pd., M.Pd., mengajak seluruh anggota HIMATI menjadikan Mubes sebagai momentum refleksi bersama.

“Profesionalisme organisasi hanya akan tercapai jika setiap anggota memiliki rasa memiliki dan tanggung jawab yang kuat. HIMATI harus menjadi organisasi yang berdampak, bukan hanya untuk anggotanya, tapi juga untuk masyarakat luas,” tegas Rizki.

Kepemimpinan Baru, Semangat Baru

Hasil pemilihan menetapkan Aqila Aulya sebagai Ketua dan Aljosa Maynardian sebagai Wakil Ketua HIMATI periode 2025–2026. Dalam pidato perdananya, Aqila berkomitmen membawa HIMATI menjadi organisasi yang lebih profesional dan berkontribusi nyata.

“Terima kasih atas kepercayaan yang kembali diberikan. Ini bukan hanya jabatan, tetapi amanah yang harus saya jaga. Kami akan terus mendorong HIMATI menjadi organisasi yang mampu memberikan manfaat, baik bagi mahasiswa Teknologi Informasi maupun masyarakat,” ujar Aqila.

Sementara itu, Aljosa mengajak seluruh anggota untuk solid dan bersinergi. “Tidak ada keberhasilan tanpa kerja sama. Mari kita wujudkan HIMATI yang menjadi kebanggaan, berprestasi, dan mampu bersaing di tingkat lokal, nasional, hingga internasional,” ucapnya.

Wadah Pengayaan Diri dan Daya Saing Lulusan

Mubes ke-IV HIMATI adalah salah satu sarana paling efektif bagi mahasiswa untuk mengembangkan soft skills seperti kepemimpinan, kemampuan komunikasi, manajemen proyek, dan pemecahan masalah.

Semua ini menjadi nilai tambah bagi lulusan Program Studi Teknologi Informasi Universitas Mulia untuk bersaing di industri teknologi yang dinamis.

Dengan dukungan penuh dari prodi dan universitas, HIMATI diharapkan terus menjadi motor penggerak kegiatan positif, selaras dengan visi Kampus Berdampak, mencetak lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga unggul dalam kepemimpinan dan kontribusi sosial.

(SA/Kontributor)

Himpunan Mahasiswa S1 Teknologi Informasi (HIMATI) Universitas Mulia membawa pengalaman belajar praktis ke lingkungan SMA Islam Terpadu (SMAIT) Al-Auliya Balikpapan, Selasa (23/7/2025). Foto: Istimewa

UM – Himpunan Mahasiswa S1 Teknologi Informasi (HIMATI) Universitas Mulia membawa pengalaman belajar praktis ke lingkungan SMA Islam Terpadu (SMAIT) Al-Auliya Balikpapan, Selasa (23/7/2025).

Melalui program HIMATI Goes to School, sebanyak 94 siswa kelas 12 tidak hanya belajar teori dasar jaringan komputer, tetapi juga mendapatkan keterampilan langsung merakit kabel UTP (Unshielded Twisted Pair), sebuah keahlian esensial di era digital.

Kegiatan ini dibuka oleh Ketua HIMATI, Aqilah Aulya, yang memberikan pencerahan mengenai dunia perkuliahan dan pentingnya organisasi mahasiswa.

Aqilah menggambarkan bahwa menjadi mahasiswa Teknologi Informasi (TI) bukan sekadar belajar di kelas, melainkan juga aktif berkontribusi dan mengasah soft skill.

“Kami ingin menunjukkan, dunia TI itu sangat aplikatif dan menyenangkan. Ini adalah kesempatan bagi adik-adik di SMA untuk melihat langsung apa yang akan mereka pelajari dan lakukan jika bergabung dengan kami di Universitas Mulia,” ujar Aqilah, memberikan motivasi kepada para siswa.

Memasuki sesi inti, mahasiswa Aljosa Maynardian dan Ghina Nur Madina mengambil alih panggung. Mereka mengedukasi para siswa tentang fondasi konektivitas internet, mulai dari fungsi switch dan router hingga perbedaan kabel straight-through dan crossover.

Suasana menjadi semakin hidup saat sesi praktik dimulai. Para siswa, yang dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil, dibimbing untuk menyusun, mengupas, dan melakukan crimping kabel UTP.

Salah seorang siswa, Fikri, mengaku sangat antusias. “Biasanya kami hanya tahu cara memakai internet. Hari ini kami jadi tahu bagaimana ‘resep’ di balik kabelnya. Ini pengalaman baru yang sangat bermanfaat,” tuturnya.

Pengalaman ini memberikan pemberdayaan kepada siswa, mengubah mereka dari sekadar pengguna pasif menjadi individu yang memahami teknologi secara lebih mendalam.

Kegiatan ini ditutup dengan kuis interaktif dan ice breaking yang tidak hanya menguji pemahaman, tetapi juga memberikan pengayaan materi yang telah disampaikan dalam suasana yang santai dan kompetitif.

Himpunan Mahasiswa S1 Teknologi Informasi (HIMATI) Universitas Mulia membawa pengalaman belajar praktis ke lingkungan SMA Islam Terpadu (SMAIT) Al-Auliya Balikpapan, Selasa (23/7/2025). Foto: Istimewa

Himpunan Mahasiswa S1 Teknologi Informasi (HIMATI) Universitas Mulia membawa pengalaman belajar praktis ke lingkungan SMA Islam Terpadu (SMAIT) Al-Auliya Balikpapan, Selasa (23/7/2025). Foto: Istimewa

Salah seorang mahasiswa memperkenalkan tools untuk memastikan kabel terpasang dengan benar. Foto: Istimewa

Salah seorang mahasiswa memperkenalkan tools untuk memastikan kabel terpasang dengan benar. Foto: Istimewa

Para siswa sedang praktek merakit kabel UTP (Unshielded Twisted Pair). Foto: Istimewa

Para siswa sedang praktek merakit kabel UTP (Unshielded Twisted Pair). Foto: Istimewa

Ketua HIMATI, Aqilah Aulya, yang memberikan pencerahan mengenai dunia perkuliahan dan pentingnya organisasi mahasiswa. Foto: Istimewa

Ketua HIMATI, Aqilah Aulya, yang memberikan pencerahan mengenai dunia perkuliahan dan pentingnya organisasi mahasiswa. Foto: Istimewa

Program Mahasiswa Berdampak (PM-BEM)

Jika dikaitkan dengan Panduan Mahasiswa Berdampak (PM-BEM) Kemdiktisaintek, kegiatan HIMATI Goes to School ini dapat dilihat sebagai embrio atau langkah awal yang sangat positif dan sejalan dengan semangat program tersebut.

Hal ini lantaran kegiatan ini merupakan inisiatif himpunan mahasiswa. Program ini digerakkan sepenuhnya oleh mahasiswa (HIMATI) yang berperan sebagai inisiator dan pelaksana, sesuai dengan esensi PM-BEM.

Kegiatan ini juga berbasis Ilmu Pengetahuan. Materi yang disampaikan (jaringan komputer) merupakan penerapan langsung dari ilmu yang dipelajari di program studi Teknologi Informasi.

Dan yang lebih penting adalah berdampak nyata. Memberikan keterampilan praktis (merakit kabel UTP) kepada siswa merupakan bentuk dampak yang terukur dan aplikatif.

Meskipun semangatnya sejalan, langkah awal atau embrio ini terus dikembangkan untuk memenuhi kriteria formal PM-BEM secara penuh. Beberapa poin perbedaannya adalah:

  1. Skala dan Durasi: PM-BEM adalah program terstruktur selama 6 bulan (160 JKEM), sementara HIMATI Goes to School merupakan kegiatan jangka pendek.
  2. Target Lokasi: PM-BEM memprioritaskan daerah 3T, wilayah kemiskinan ekstrem, atau rawan bencana. Kegiatan ini dilaksanakan di sekolah perkotaan.
  3. Inovasi dan Anggaran: PM-BEM menuntut penerapan teknologi hasil riset dosen dengan alokasi anggaran minimal 60% untuk inovasi berwujud. Kegiatan ini lebih fokus pada transfer pengetahuan dan skill dasar.

Secara keseluruhan, HIMATI Goes to School adalah wujud nyata dari pengabdian masyarakat yang inspiratif.

Lewat kegiatan ini, mahasiswa Teknologi Informasi Universitas Mulia tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan keinginan kuat untuk berbagi ilmu.

Bagi calon mahasiswa baru, ini adalah gambaran nyata bahwa kuliah di prodi TI Universitas Mulia membuka pintu untuk belajar, berkarya, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sejak dini.

(SA/Kontributor)

Foto bersama seluruh peserta dan pengajar usai pembukaan. Baris depan dari kanan, Wakil Rektor Wisnu Hera Pamungkas, asesor LSP TD Istia Budi, Perwakilan BPSDM Komdigi Banjarmasin Syarifuddin, asesor LSP TD Dedi Priansyah, dan Dekan Fakultas Ilmu Komputer Djumhadi. Foto: Media Kreatif

UM – Sejumlah mahasiswa Universitas Mulia berhasil membuktikan kompetensinya dengan meraih sertifikasi profesi Junior Cyber Security dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Pencapaian ini diraih setelah mereka mengikuti Uji Kompetensi yang digelar di Laboratorium Fakultas Ilmu Komputer UM pada Kamis (17/7) dan Jumat (18/7), sebagai pelaksanaan dari program Vocational School Graduate Academy (VSGA) Digital Talent Scholarship.

Sertifikasi ini merupakan hasil kerjasama strategis antara Universitas Mulia dengan Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Komunikasi dan Digital (Komdigi) Banjarmasin.

Program ini dirancang khusus untuk membekali mahasiswa dengan keahlian praktis yang relevan dengan kebutuhan industri digital saat ini, terutama di bidang keamanan siber yang permintaannya terus meningkat.

Dekan Fakultas Ilmu Komputer, Djumhadi, S.T., M.Kom., menegaskan bahwa kegiatan sertifikasi ini bukan program insidental, melainkan bagian integral dari kurikulum. Hal ini menjadi komitmen Universitas Mulia memastikan setiap lulusan tidak hanya membawa ijazah, tetapi juga sertifikat keahlian yang diakui secara nasional.

“Ini adalah wujud dari pemberdayaan bagi mahasiswa kami. Kami mendorong agar setiap mata kuliah yang memiliki skema sertifikasi BNSP, seperti Junior Cyber Security ini, diakhiri dengan uji kompetensi. Jadi, lulus dari mata kuliah, mahasiswa langsung punya bekal sertifikasi untuk masuk dunia kerja,” ujar Djumhadi.

Asesor LSP Teknologi Digital Istia Budi foto bersama sebelum pelaksanaan sertifikasi. Foto: Media Kreatif

Asesor LSP Teknologi Digital Istia Budi foto bersama sebelum pelaksanaan sertifikasi. Foto: Media Kreatif

Pelaksanaan sertifikasi skema Keamanan Siber Muda. Foto: Media Kreatif.

Pelaksanaan sertifikasi skema Keamanan Siber Muda. Foto: Media Kreatif.

Peserta sertifikasi kompetensi skema Keamanan Siber Muda (Junior Cuber Security) berfoto bersama pengajar, asesor, dan panitia dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia, Jumat (18/7/2025). Foto: Istimewa

Peserta sertifikasi kompetensi skema Keamanan Siber Muda (Junior Cuber Security) berfoto bersama pengajar, asesor, dan panitia dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia, Jumat (18/7/2025). Foto: Istimewa

Proses Selektif Hasilkan Talenta Kompeten

Proses seleksi dan pelatihan berjalan ketat. Agus Wijayanto, S.Kom., M.Kom., selaku pengajar dan tuan rumah acara, menjelaskan bahwa dari kuota 30 kursi yang tersedia, sebanyak 27 orang mendaftar.

Setelah melalui proses pelatihan, lanjut Agus, 21 orang mengikuti uji sertifikasi, dan 17 diantaranya dinyatakan kompeten, empat orang tidak hadir.

“Angka ini menunjukkan bahwa prosesnya tidak mudah, namun mahasiswa kami mampu membuktikan kualitasnya. Ini adalah bentuk pengayaan skill di luar perkuliahan reguler,” jelas Agus.

Sertifikasi dilaksanakan langsung oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Teknologi Digital yang berlisensi BNSP.

Salah satu asesor, Istia Budi, S.T., M.M., yang juga merupakan dosen Universitas Mulia, menyatakan kebanggaannya.

“Secara umum, mahasiswa memiliki kompetensi Junior Cyber Security. Namun, masih banyak PR buat kampus dan mahasiswa untuk lebih percaya diri terhadap skills yang dimiliki serta banyak meng-explore kemampuannya,” katanya.

Istia Budi berharap, kampus lebih banyak menggelar kegiatan Cyber Security untuk meningkatkan minat mahasiswa. “Sebab, kebutuhan Dunia Industri lumayan tinggi,” tambahnya.

Mengenal Peluang di Balik Sertifikasi Junior Cyber Security

Program ini tidak hanya memberikan sertifikat, tetapi juga membuka wawasan dan peluang karir yang luas. Berikut adalah detail program yang bisa menjadi pertimbangan untuk mengikuti sertifikasi skema ini.

Apa itu Junior Cyber Security?

Seorang Junior Cyber Security bertugas membantu melindungi sistem komputer, jaringan, dan data sebuah organisasi dari ancaman siber. Mereka adalah garda terdepan dalam mendeteksi dan mengelola serangan digital.

Kompetensi utama yang diuji antara lain menerapkan prinsip perlindungan dan keamanan informasi, mengelola log keamanan dan menerapkan kontrol akses, dan mengaplikasikan keamanan pada transaksi elektronik dan penggunaan internet.

Prospek karir lulusan dengan sertifikasi ini memiliki peluang besar untuk berkarir sebagai Cyber Security Administrator, Cyber Risk Specialist, Cyber Security Manager, bahkan hingga posisi strategis seperti Chief Information Officer (CIO).

Kegiatan ini menegaskan posisi Universitas Mulia sebagai institusi yang proaktif dalam menjembatani dunia akademik dengan kebutuhan industri. Dengan membekali mahasiswa sertifikasi profesi, Universitas Mulia berkomitmen mencetak lulusan yang kompeten, berdaya saing tinggi, dan siap kerja.

(SA/Kontributor)

Sekretaris Lurah Gunung Sari Ulu Ny. Erni, S.H. saat diwawancarai dengan mahasiswa Prodi S1 Teknologi Informasi Semester 6. Foto: Istimewa

Implementasi Program Kampus Berdampak

UM – Mahasiswa Program Studi S1 Teknologi Informasi Universitas Mulia berhasil menciptakan inovasi teknologi tepat guna berupa alat pemberi pakan ikan otomatis berbasis Internet of Things (IoT). Prototipe alat canggih ini telah dipasang dan diuji coba di lingkungan Kantor Kelurahan Gunung Sari Ulu, Balikpapan.

Inovasi yang dikembangkan sebagai bagian dari implementasi mata kuliah ini memungkinkan pemberian pakan ikan lele di kolam kelurahan dapat dikontrol sepenuhnya dari jarak jauh. Cukup dengan menggunakan aplikasi bernama “Remotexy” di ponsel pintar, jadwal dan takaran pakan dapat diatur tanpa harus berada di lokasi.

Inisiatif ini sejalan dengan gerakan #KampusBerdampak yang bertujuan mendorong perguruan tinggi untuk menjadi pusat solusi nyata bagi masyarakat. Program ini menekankan bahwa ilmu pengetahuan harus diimplementasikan menjadi aksi konkret yang menjawab kebutuhan di lapangan.

Proyek pakan ikan otomatis ini menjadi contoh bagaimana mahasiswa menerapkan “intelektualitas yang membumi” untuk memberikan kontribusi langsung kepada komunitas.

Sekretaris Lurah Gunung Sari Ulu, Ny. Erni, S.H., menyambut baik dan mengapresiasi inovasi yang dibawa oleh para mahasiswa. Dalam sesi wawancara, ia menunjukkan antusiasmenya terhadap kemudahan yang ditawarkan teknologi ini.

Sekretaris Lurah Gunung Sari Ulu Ny. Erni, S.H. bersama mahasiswa Prodi S1 Teknologi Informasi Semester 6 dan alat pakan ikan otomatis berbasis IoT. Foto: Istimewa

Sekretaris Lurah Gunung Sari Ulu Ny. Erni, S.H. bersama Muhammad Dimas, mahasiswa Prodi S1 Teknologi Informasi Semester 6 dan alat pakan ikan otomatis berbasis IoT. Foto: Istimewa

Pakan Ikan Cerdas diletakkan di Kantor Kelurahan Gunung Sari Ulu, Kec. Balikpapan Tengah, Balikpapan, Kaltim. Foto: Istimewa

Pakan Ikan Cerdas diletakkan di Kantor Kelurahan Gunung Sari Ulu, Kec. Balikpapan Tengah, Balikpapan, Kaltim. Foto: Istimewa

“Jadi tidak perlu ke kelurahan, kita cukup dari rumah saja bisa mengontrolnya langsung,” ujar Ny. Erni setelah menerima penjelasan dari Muhammad Dimas, mahasiswa Prodi S1 Teknologi Informasi semester 6 ini.

Ia berharap alat ini tidak hanya bermanfaat untuk efisiensi di kantor kelurahan, tetapi juga dapat menjadi percontohan yang memicu ketertarikan warga sekitar untuk mengadopsi teknologi serupa.

“Semoga dengan itu, ada dari warga-warga yang tertarik dengan kegiatan (pemberian pakan) melalui aplikasi. Ini sangat bermanfaat bagi kami di kelurahan dan dapat menambah pengetahuan bagi warga yang datang ke sini,” tambahnya.

Meski prototipe ini sudah berfungsi dengan baik, para mahasiswa dan dosen pembimbing mengakui bahwa alat ini masih dalam tahap pengembangan.

Menanggapi masukan dari Ny. Erni mengenai perlindungan alat dari cuaca seperti hujan deras dan angin, proyek ini direncanakan akan disempurnakan.

Menurut Muhammad Safi’i, dosen pengampu mata kuliah IoT di Universitas Mulia, pengembangan selanjutnya akan jauh lebih kompleks dan solutif.

“Alat ini masih akan dikembangkan lagi dengan mengkombinasikan sensor kekeruhan air dan kontrol pompa agar bisa otomatis saat melakukan pengurasan,” jelas Safi’i.

Ia menambahkan, “Jika air keruh, pompa akan mengeluarkan air. Kemudian, valve selonoid dari tandon pengisian akan terbuka otomatis sampai level air yang ditentukan tercapai.”

Inisiatif ini membuktikan sinergi yang kuat antara dunia akademis dan pemerintahan lokal dalam menciptakan solusi praktis untuk kebutuhan masyarakat, sekaligus menjadi sarana pembelajaran nyata bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmunya.

(SA/Kontributor)

Afriza Maulana dan kawan-kawannya pada Prodi S1 Informatika menciptakan Sistem Aquaponik Pintar, Kontrol Pakan Lele dan Kualitas Air Lewat Ponsel. Foto: Istimewa

Berfungsi untuk Kontrol Pakan Lele dan Kualitas Air Lewat Ponsel

UM – Sekelompok mahasiswa Prodi S1 Informatika Universitas Mulia berhasil mengembangkan sebuah inovasi berbasis Internet of Things (IoT) untuk sistem budidaya ikan lele secara aquaponik.

Alat yang dirancang sebagai proyek mata kuliah ini, memungkinkan pengguna untuk memberi pakan ikan dan mengontrol filter air secara otomatis. Cukup lewat aplikasi di ponsel pintar.

Proyek bertajuk “Implementasi Pemberi Pakan Ikan dan Kontrol Air Filter Otomatis Aquaponik” ini mendapatkan apresiasi dari dosen pengampu mata kuliah, Muhammad Safi’i, S.Kom., M.Kom., Selasa (15/7/2025).

Menurut Safi’i, alat ini tidak hanya menjadi bukti pemahaman teori, tetapi juga memberikan solusi praktis bagi masyarakat.

“Alat ini dipasang di salah satu pengurus Posyantek (Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna) Kaltim yang juga menjabat sebagai ketua RT. 31 Klandasan Ilir, Kecamatan Balikpapan Kota,” ujar Safi’i.

Dalam video paparan proyek, Afriza Maulana Sari selaku perwakilan kelompok menjelaskan secara rinci mekanisme kerja sistem tersebut.

Aquaponik Pintar, Kontrol Pakan Lele dan Kualitas Air Lewat Ponsel karya tugas akhir mahasiswa S1 Informatika Semester 4. Foto: Istimewa

Aquaponik Pintar, Kontrol Pakan Lele dan Kualitas Air Lewat Ponsel karya tugas akhir mahasiswa S1 Informatika Semester 4. Foto: Istimewa

Alat ini terdiri dari empat galon untuk budidaya lele, satu galon penampungan, serta sistem aquaponik dua tingkat untuk menanam sayuran.

Jantung dari sistem otomasi ini adalah sebuah control box yang berisi mikrokontroler ESP32, relay, dan komponen elektronik lainnya. Pengguna dapat mengontrol dua fungsi utama melalui aplikasi RemoteXY di ponsel.

Pertama, fungsi pemberian pakan yang digerakkan oleh empat motor servo. “Ketika slider pada aplikasi kita naikkan, maka servo akan bekerja dan mengeluarkan makanan menuju ke galon lele,” jelas Afriza dalam paparannya.

Kedua, fungsi penyaringan dan sirkulasi air. Dengan menekan tombol switch pada aplikasi, pompa air akan aktif.

Pompa ini bertugas menyedot air kotor dari kolam lele, menyaringnya, lalu mengalirkannya ke media tanam aquaponik. Air yang sudah lebih bersih dan kaya nutrisi dari tanaman kemudian kembali ke kolam lele.

Meskipun alat ini masih dalam bentuk proyek tugas akhir mata kuliah, Safi’i optimistis bahwa mahasiswanya berhasil dalam meraih Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) yang ditargetkan.

“Keberhasilan proyek ini menunjukkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu IoT untuk memecahkan masalah nyata di lingkungan sekitar,” tutupnya.

(SA/Kontributor)

Mahasiswa Prodi S1 Teknologi Informasi yang tergabung dalam HIMATI berpose bersama guru dan siswa SMK Pertiwi Balikpapan, Senin (30/6/2025). Foto: Istimewa

UM – Program “Goes to School” yang diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi S1 Teknologi Informasi (HIMATI) bukan sekadar kunjungan pengabdian. Lebih dari itu, kegiatan ini mencerminkan implementasi nyata dari prinsip-prinsip Tridharma Perguruan Tinggi dan arahan transformasi pendidikan.

Kegiatan ini dilaksanakan di SMK Pertiwi Balikpapan, Senin (30/6). Mahasiswa yang tergabung HIMATI terjun langsung membimbing siswa kelas XII jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) dalam pelatihan konfigurasi Mikrotik.

Dengan pendekatan praktik langsung, mahasiswa membantu siswa memahami konsep lanjutan jaringan seperti IP Addressing, Captive Portal, hingga manajemen bandwidth.

Mahasiswa Harus Dilibatkan dan Ilmu Harus Dihilirisasi

Kegiatan ini menunjukkan bagaimana mahasiswa tidak hanya menjadi penerima ilmu, tetapi juga aktor utama dalam transfer pengetahuan ke masyarakat.

Hal ini sejalan dengan pernyataan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Stella Christie, dalam kunjungan kerjanya di Samarinda baru-baru ini. Prof. Stella mengatakan, riset dan keilmuan harus fokus dan kontekstual serta mahasiswa wajib dilibatkan secara aktif dalam proyek-proyek edukatif dan riset terapan.

“Ketika mahasiswa HIMATI turun langsung ke SMK, mereka tidak hanya mengasah kompetensi teknis, tetapi juga membentuk daya pikir kritis, komunikasi, dan problem solving dalam konteks nyata,” ujar Aqilah Aulya Maulidah, Ketua HIMATI Universitas Mulia.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa belajar menyederhanakan materi teknis menjadi modul pembelajaran yang dapat dicerna oleh pelajar SMK. Kemampuan menyampaikan ilmu dengan pendekatan aplikatif inilah yang merupakan bentuk hilirisasi dari pembelajaran yang diterima di kampus.

Mahasiswa Prodi S1 Teknologi Informasi Universitas Mulia saat membimbing para siswa SMK Pertiwi Balikpapan. Foto: Istimewa

Mahasiswa Prodi S1 Teknologi Informasi Universitas Mulia saat membimbing para siswa SMK Pertiwi Balikpapan. Foto: Istimewa

Mahasiswa Prodi S1 Teknologi Informasi Universitas Mulia saat membimbing para siswa SMK Pertiwi Balikpapan. Foto: Istimewa

Mahasiswa Prodi S1 Teknologi Informasi Universitas Mulia saat membimbing para siswa SMK Pertiwi Balikpapan. Foto: Istimewa

Aqilah Aulya Maulidah, Ketua HIMATI Universitas Mulia menerima cenderamata dari salah satu perwakilan siswa. Foto: Istimewa

Aqilah Aulya Maulidah, Ketua HIMATI Universitas Mulia menerima cenderamata dari salah satu perwakilan siswa. Foto: Istimewa

Ketua Program Studi S1 Teknologi Informasi, Agus Wijayanto, S.Kom., M.Kom. menyatakan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam program seperti ini akan menjadi catatan penting dalam capaian kinerja Tridharma dan instrumen akreditasi.

“Program ini menciptakan siklus pembelajaran yang utuh, yaitu kampus menelurkan ilmu, mahasiswa menyampaikan kembali ke sekolah, dan sekolah mendapatkan manfaat praktis. Ini adalah ekosistem pembelajaran kontekstual yang sedang digalakkan pemerintah,” ujar Agus.

Pihak SMK Pertiwi menyambut baik kegiatan ini. Guru pendamping menyatakan bahwa pelatihan dari mahasiswa HIMATI memberikan warna baru dalam proses belajar siswa, terutama dalam memahami teknis konfigurasi jaringan berbasis Mikrotik yang kerap menjadi tantangan dalam praktik kelas.

“Siswa jadi lebih berani bertanya, lebih percaya diri dalam praktik. Bagi kami ini bentuk nyata link and match antara perguruan tinggi dan pendidikan vokasi menengah,” ujarnya.

Dekan Fakultas Ilmu Komputer, Djumhadi, S.T., M.Kom., menambahkan bahwa kegiatan HIMATI merupakan bagian dari strategi institusi untuk mendorong keunggulan akademik berbasis pengabdian dan hilirisasi ilmu, khususnya untuk mendukung transformasi pendidikan yang dicanangkan pemerintah.

“Kampus tidak boleh hanya mengajar dari podium. Kita harus menurunkan mahasiswa ke lapangan. Ini adalah simulasi awal keterlibatan mahasiswa dalam riset terapan dan penyelesaian masalah nyata,” kata Djumhadi.

Ia menyebut, ke depan himpunan mahasiswa akan dilibatkan dalam proyek-proyek riset mikro berbasis komunitas, seperti digitalisasi UMKM, pelatihan literasi digital untuk desa, dan pemetaan infrastruktur jaringan sekolah berbasis data.

Pemerintah RI, lewat Kemendiktisaintek mendorong keberhasilan riset dan pembelajaran seperti vokasi, terletak pada fokus permasalahan dan kolaborasi strategis. HIMATI lewat program Goes to School, telah menjawab tantangan tersebut.

Tidak hanya membekali siswa, mahasiswa juga membentuk karakter kepemimpinan, serta membuka ruang inovasi dan jejaring antara kampus dan sekolah.

Ke depan, kegiatan ini diharapkan berlanjut menjadi Teaching and Research Collaboration antara universitas dan sekolah mitra sebagai model baru penguatan ekosistem pendidikan berbasis sinergi.

(SA/Kontributor)

Mahasiswa HIMATI Universitas Mulia foto bersama dengan siswa SMK Adzkiya. Foto: Istimewa

Dalam Rangka Program HIMATI Goes to School

UM – Himpunan Mahasiswa Program Studi S1 Teknologi Informasi (HIMATI), Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia menggelar kegiatan sosial bertajuk Goes to School, yang kali ini dilaksanakan di SMK Adzkiya Balikpapan, Selasa (6/5/2025).

Kegiatan ini mengangkat tema edukasi teknologi informasi. Adapun materi edukasi melikputi pengenalan dan praktek membangun jaringan komputer yang aman menggunakan sistem operasi Mikrotik OS.

Para siswa dari jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) tampak antusias mengikuti pelatihan yang dibimbing langsung oleh mahasiswa HIMATI.

Ketua Program Studi Teknologi Informasi, Agus Wijayanto, S.Kom., M.Kom mengatakan, kegiatan Goes to School merupakan bagian dari program kerja Divisi Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM) HIMATI.

Menurutnya, kegiatan Goes to School masih akan berlanjut di enam sekolah yang akan dikunjungi.

Agus menerangkan, Divisi PSDM memiliki tugas antara lain merencanakan dan menjalankan program pelatihan, mengembangkan anggota, mengelola rekrutmen, dan mengevaluasi kinerja anggota.

Mahasiswa serius memberikan penjelasan kepada para siswa. Foto: Istimewa

Mahasiswa serius memberikan penjelasan kepada para siswa. Foto: Istimewa

Mahasiswa bergaya ceria bersama, tapi ada yang serius belajar. Foto: Istimewa

Mahasiswa bergaya ceria bersama, tapi ada yang serius belajar. Foto: Istimewa

Mahasiswa memberikan cenderamata kenang-kenang kepada para siswa SMK Adzkiya Balikpapan. Foto: Istimewa

Mahasiswa memberikan cenderamata kenang-kenang kepada perwakilan siswa SMK Adzkiya Balikpapan. Foto: Istimewa

“Salah satu tujuannya adalah untuk memperkenalkan Program Studi Teknologi Informasi melalui kegiatan pelatihan, dengan mahasiswa sebagai pemateri. Ini menjadi ajang pengabdian sekaligus pelatihan kepemimpinan dan komunikasi bagi mahasiswa,” ujar Agus.

Program ini juga menjadi sarana HIMATI dalam menumbuhkan semangat berbagi ilmu, serta mempererat hubungan antara perguruan tinggi dengan sekolah-sekolah kejuruan, khususnya yang memiliki kompetensi sejalan.

SMK Adzkiya sendiri merupakan salah satu sekolah kejuruan yang terletak di Kompleks Perumahan Rawamangun Indah RT.10, Kelurahan Lamaru, Kecamatan Balikpapan Timur, yang memiliki jurusan TKJ aktif dan berkembang.

Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab dan diskusi interaktif serta penyerahan kenang-kenangan dari HIMATI kepada perwakilan siswa.

Baik mahasiswa maupun siswa terlihat semangat dan berkomitmen untuk terus memperdalam pemahaman teknologi informasi di era digital ini.

Yuk, daftarkan dirimu di Universitas Mulia, raih manfaat Gratispol dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

(SA/Kontributor)

Para pemenang Muda Mudi Mulia 2025, Aqilah Aulya Maulidah dan Laksamana Andhika. Foto: SA/Kontributor

UM – Universitas Mulia baru saja menggelar ajang pencarian bakat yang bernama Muda Mudi Mulia 2025. Setelah melalui proses seleksi selama tiga bulan, momen penentuan pemenang akhirnya digelar meriah di Ballroom Cheng Ho, Jumat (18/4).

Dari sembilan finalis yang tampil, dua peserta berhasil meraih gelar juara utama, yaitu Aqilah Aulya Maulidah dari program studi S1 Teknologi Informasi angkatan 2023 dan Laksamana Andhika dari S1 Sistem Informasi 2023.

Salah satu anggota dewan juri, Muhammad Nizam Ihsan Fadil, yang juga merupakan Duta Wisata Kaltim 2024, mengungkapkan kesannya saat dipercaya menjadi juri pada malam grand final.

“Penilaian saya difokuskan pada penampilan para finalis di atas panggung, meliputi aksi panggung, penguasaan panggung (stage presence), performa keseluruhan, dan kemampuan berbicara di depan umum (public speaking),” ujar Ihsan Fadil.

Ia menambahkan bahwa penilaian secara menyeluruh terhadap para finalis telah dilakukan sebelumnya oleh tim juri lainnya selama masa karantina.

“Tim juri sebelumnya menilai berbagai aspek, termasuk sikap dan perilaku para finalis sebagai mahasiswa. Ini menjadi faktor penting dalam menentukan juara,” ujarnya.

Selama tiga hari terakhir observasinya, Fadil menilai kedua pemenang sudah memenuhi kriteria dan layak menyandang gelar juara.

“Untuk pemenang putri, penampilannya sangat memuaskan. Pembawaannya anggun, public speaking-nya mumpuni, dan interaksinya dengan audiens sangat baik,” tambahnya.

Sementara untuk pemenang putra, Fadil memberi catatan kecil terkait kepercayaan diri.

“Perlu sedikit peningkatan di aspek percaya diri. Tapi secara keseluruhan, ia sudah menunjukkan pengetahuan yang luas dan pembawaan yang ramah. Tinggal dipoles di aspek komunikasi publik,” tuturnya.

Para dosen dan undangan. Foto: SA/Kontributor

Para dosen dan undangan. Foto: SA/Kontributor

Ketua BEM Agung Widiyanto saat memberikan sambutan. Foto: SA/kontributor

Ketua BEM Agung Widiyanto saat memberikan sambutan. Foto: SA/kontributor

Zahra Maula, salah satu finalis Muda Mudi Mulai 2025 yang mendapat dukungan langsung Ibunda dan adiknya. Foto: SA/Kontributor

Zahra Maura, salah satu finalis Muda Mudi Mulia 2025 yang mendapat dukungan langsung Ibunda dan adiknya. Foto: SA/Kontributor

Dukungan Orang Tua Finalis

Di antara para penonton, tampak seorang ibu dan anak perempuannya sibuk mengabadikan momen para finalis. Ternyata, ia adalah Ibunda dari Zahra Maura, finalis dari program studi S1 Akuntansi 2023.

“Saya sangat senang dan bangga melihat putri saya menjadi bagian dari acara kampus ini. Ini pengalaman pertama saya hadir langsung di acara kampus dan saya sangat terkesan,” ucapnya haru.

Menurutnya, Zahra memang sudah beberapa kali mengikuti ajang serupa di luar kampus, namun ini kali pertama terlibat di acara resmi lingkungan kampus sendiri.

Ia pun berharap ajang seperti ini bisa rutin digelar agar mahasiswa lebih semangat berkembang.

“Semoga kegiatan seperti ini terus dilaksanakan agar anak-anak lebih termotivasi untuk tumbuh, baik secara akademik maupun non-akademik,” tutupnya.

Cerita Para Finalis

Di penghujung acara, para finalis berbagi cerita mengenai pengalaman mereka selama masa karantina.

Marsya Delila, salah satu finalis, menyampaikan bahwa ikatan kekeluargaan menjadi hal paling berkesan selama mengikuti kegiatan ini.

“Jujur, awalnya saya tidak menargetkan kemenangan, tetapi justru mendapatkan keluarga baru. Selama karantina, kami benar-benar merasakan kekeluargaan, tanpa persaingan. Kami saling memanggil nama, akrab satu sama lain, dan akhirnya merasa seperti keluarga sendiri,” katanya.

Laksamana Andhika, pemenang pertama putra Muda Mudi Mulia 2025 mengatakan, dirinya bersyukur telah berhasil memenangkan seleksi yang diikuti untuk pertama kalinya ini. Ia berterima kasih kepada panitia dan teman-temannya selama seleksi.

Ketika ditanya apa rencana ke depan, Andhika mengatakan, ia ingin lebih fokus memperkenalkan Universitas Mulia kepada siswa-siswi SMK.

“Karena Muda Mudi Mulia adalah duta kampus, tugas utama kami adalah mempromosikan kampus dan membawa nama baik Universitas Mulia ke arah yang lebih baik,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Aqilah Aulya Maulidah, pemenang pertama putri. Ia ingin menggunakan platform digital untuk mendukung Branding Universitas Mulia agar menjangkau masyarakat lebih luas.

“Program kerja saya adalah lebih aktif mempromosikan nama kampus di media massa, khususnya melalui branding di media digital. Saya ingin memanfaatkan platform digital untuk menjangkau lebih banyak calon mahasiswa dan meningkatkan citra positif Universitas Mulia,” pungkas Aqilah, yang murah senyum ini.

(SA/Kontributor)

Para finalis Muda Mudi Mulia 2025 yang akan menjadi Duta Kampus dan Brand Ambassador Universitas Mulia. Foto: SA/Kontributor

UM – Universitas Mulia baru saja menggelar perhelatan akbar Grand Final Muda Mudi Mulia 2025 di Gedung Cheng Ho, Jumat (18/4). Setelah melalui proses panjang selama tiga bulan, ajang ini sukses melahirkan Duta Kampus yang siap menginspirasi dan mengharumkan nama Universitas Mulia.

Acara yang berlangsung meriah dengan sorak sorai para pendukung masing-masing finalis ini dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, perwakilan Yayasan Airlangga, dewan juri, mahasiswa serta tamu undangan.

Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga, Dr. Agung Sakti Pribadi, dalam sambutannya mengapresiasi panitia atas terselenggaranya acara yang sangat positif ini. Ia berharap kegiatan ini menjadi wadah untuk mendorong kreativitas dan bakat seni para mahasiswa.

“Kegiatan ini sangat positif bagi mahasiswa. Setelah kurang lebih tiga bulan kita libur, bukan waktu yang pendek, cukup panjang, akhirnya finalis tampil hari ini untuk menunjukkan kreativitas dan bakat seni,” tutur Dr. Agung.

Ia menambahkan, para finalis telah melalui proses yang panjang, termasuk karantina selama dua minggu. “Ini menunjukkan keseriusan dan dedikasi para finalis,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ia mengatakan, para finalis akan mengemban tugas penting sebagai Duta Kampus selama satu tahun ke depan. Mereka akan mewakili Universitas Mulia dalam berbagai kesempatan serta berperan dalam mempromosikan citra positif kampus.

“Mereka akan menjadi Duta Kampus, menjadi Brand Ambassador Universitas Mulia. Ketika ada tamu-tamu yang datang, mereka bertugas di sana. Ketika harus datang ke perusahaan-perusahaan untuk memperkenalkan diri, mereka ada di sana,” jelasnya.

Sebagai bekal, para duta kampus ini juga akan mendapatkan pelatihan keterampilan khusus untuk menunjang peran dan kegiatan mereka dalam menjalankan tugas.

Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi saat memberikan sambutan. Foto: SA/Kontributor

Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi saat memberikan sambutan. Foto: SA/Kontributor

Muhammad Nizam Ihsan Fadil (menghadap kamera), Duta Wisata Kaltim 2024, saat menjadi salah satu juri Mudi Mudi Mulia 2025. Foto: SA/Kontributor

Muhammad Nizam Ihsan Fadil (menghadap kamera), Duta Wisata Kaltim 2024, saat menjadi salah satu juri Muda Mudi Mulia 2025. Foto: SA/Kontributor

Para finalis Muda Mudi Mulia 2025 saat unjuk gigi dalam proses seleksi Foto: SA/Kontributor

Para finalis Muda Mudi Mulia 2025 saat unjuk gigi dalam proses seleksi Foto: SA/Kontributor

Senada, Agung Widiyanto, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Mulia, turut memberikan semangat dan motivasi kepada teman-temannya yang masuk sebagai finalis.

Dalam sambutannya yang berapi-api, Agung mengajak seluruh mahasiswa untuk terus bersemangat dan memberikan yang terbaik.

Agung mengingatkan, gelar Muda Mudi Mulia bukanlah sekadar simbol, tetapi juga amanah untuk memberikan pengaruh positif bagi kampus dan masyarakat.

“Jadikan gelar yang kalian dapat, kalian bisa buat pengaruh. Pengaruh di Universitas Mulia, pengaruh kepada orang-orang terdekat, dan jadikan diri kalian itu sebagai role model, contoh,” seru Agung dengan penuh semangat.

Ia juga mengutip kalimat inspiratif, “Teman-teman tidak perlu menunggu hebat untuk memulai, tapi teman-teman hanya perlu memulai untuk bisa menjadi hebat,” ujarnya.

Agung Widiyanto mengajak para finalis untuk terus berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pihak di kampus untuk menciptakan kegiatan dan program kerja yang bermanfaat.

Sementara itu, mewakili Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i yang berhalangan hadir, Drs. Suprijadi, M.Pd., Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Mulia, turut memberikan sambutan yang menginspirasi.

Ia menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Rektor Universitas Mulia dan Wakil Rektor III, dan mengapresiasi seluruh pihak yang telah menyukseskan gelaran Muda Mudi Mulia tahun 2025 ini.

Suprijadi mengatakan, pemilihan Muda Mudi Mulia 2025 diikuti oleh 60 peserta mahasiswa Universitas Mulia, yang kemudian disaring lewat proses seleksi ketat hingga terpilih 10 finalis terbaik.

“Tentunya kegiatan ini merupakan kegiatan yang tidak main-main. Pemilihan Muda Mudi Mulia ini diikuti oleh 60 kontestan dan masuklah the best ten, 10 besar,” ujarnya.

Ia juga memaparkan tahapan seleksi yang ketat, mulai dari tes wawancara, karantina, hingga tes public speaking.

Suprijadi menegaskan bahwa para pemenang Muda Mudi Mulia 2025 akan menjadi maskot, ujung tombak, dan corong Universitas Mulia, yang bertugas membantu tim marketing dalam mempromosikan kampus.

Ia juga berharap agar ajang Muda Mudi Mulia dapat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang, menjadi agenda rutin tahunan yang semakin meriah dan berkualitas.

Grand Final Muda Mudi Mulia 2025 tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga momentum untuk mempererat tali silaturahmi dan memupuk semangat kebersamaan di lingkungan Universitas Mulia.

Para duta kampus yang terpilih diharapkan dapat mengemban amanah dengan baik dan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan universitas.

Dalam sesi pemilihan ini, tercatat nama-nama mahasiswa beserta asal program studi dan tahun masuknya yang tampil di atas panggung, antara lain Rinda Syahrani dari S1 Manajemen 2023, Laksamana Andhika dari S1 Sistem Informasi 2023.

Selanjutnya, Tessa Stella dari S1 Farmasi 2024, Aljosa Maynardian dari S1 Teknologi Informasi 2024, Achmad Bagus Syaifullah dari S1 Akuntansi 2023, Zahra Maura dari S1 Akuntansi 2023.

Kemudian, Marsya Delila dari S1 Sistem Informasi 2023, Rafi Zalfa Muhammad dari S1 Pendidikan Guru Anak Usia Dini serta Aqilah Aulya Maulidah dari S1 Teknologi Informasi 2023.

Para finalis mengikuti proses seleksi dan penilaian dari dewan juri yang berasal dari profesional di bidangnya, salah satunya yakni Muhammad Nizam Ihsan Fadil dari Balikpapan yang saat ini menjadi Duta Wisata Kaltim 2024.

“Harapan saya, semoga nanti para finalis ini betul-betul bisa memerankan diri sebagai ujung tombak Universitas Mulia,” tutup Suprijadi.

(SA/Kontributor)