Tag Archive for: Kuliah Tamu

Anggota DPR RI Ny. Hetifah Syaifudian menerima cenderamata dari Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono, disaksikan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan inkubator Bisnis Mundzir, Ketua Panitia PKKMB 2023 Riski Zulkarnaen dan humas. Foto:

UM, Humas – Pada hari kedua PKKMB universitas Mulia tanggal 30 Agustus 2023 , Universitas Mulia kedatangan tamu anggota DPR RI Ibu Dr. Ir. Hetifah, MPP dalam kesempatan ini beliau hadir guna menyampaikan bebrapa ilmu tentang Pemantapan NKRI dan BHINEKA TUNGGAL IKA . Dalam materinya  beliau mengutip penyampaian pak Ir. Sukarno bahwa “ Negara ini , Republik Indonesia bukan milik kelompok maupun juga agama atau kelompok etnis manapun, atau kelompok adat dan tradisi apapun, milik kita semua dari sabang sampai Merauke.”

Kehadiran ibu Dr. Ir. Hetifah, MPP didampingi Wakil Rektor I Bpk, Yusuf Wibisono, S.E., M.TI dan Wakil Rektor III , Bapak Mundzir S.Kom., M.T dan kepala Kemahasiswaan, Bapak  Riski Zulkarnain, S.Pd., M.Pd serta disambut hangat oleh mahasiswa dan segenap civitas Universitas Mulia Balikpapan, beliau sangat antusias terhadap perkembangan Kaltim khususnya calon Ibu kota baru yang akan ada di Kalimantan timur, beliau menyampaikan satu hal penting, Ketika Ibu kota akan dipindahkan bukan berarti Jakarta akan dipindahkan ke Kalimantan namu ibu kota baru akan menunjukan potensi kebudayaan nya sendiri dengan beragam keistimewaan adat dan Masyarakat nya sendiri.Mahasiswa Balikpapan harus mampu menjadi pelopor dalam Pembangunan ibu kota baru serta menjadi salah satu yang turut serta dalam pengembangan ibu kota baru.

Tantangan Indonesia kedepan dalam mengawal NKRI agar tetap utuh dan Bersatu akan semakin menantang terhadap ancaman kedaulatan terutaman yang berbentuk konflik perbatasan, pelanggaran wilayah, gangguan keamanan maritim dan dirgantara, olehkarena itu perlu adanya kesadaran Masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia .salah satu kesadaran Masyarakat terhadap ancaman persatuan adalah menumbuhkan jiwa bela negara dan memahami hukum-hukum bela negara.serta menerapkan ke bhinekaan untuk mendorong terciptanya perdamaian dalam kehidupan Bangsa dan Negara. Keberagaman Masyarakat Indonesia menjadi modal dasar dalam Pembangunan bangsa .

Ibu Hetifah berharap bahwa mahasiswa dapat Bersama – sama dalam menciptakan persatuan bangsa dan menjaga keselarasan dalam berbangsa dan bernegara.

(WN/Humas UM)

Dr. rer. nat. I Made Wiryana dosen Universitas Gunadarma saat memaparkan materi tentang Kecerdasan Artifisial sebagai Pengungkit Industri Nasional, Kamis (14/4/2023). Foto: Tangkapan layar

UM – Universitas Mulia bekerja sama dengan Universitas Gunadarma menyelenggarakan gelar wicara atau Talk Show tentang Artificial Intelligence (AI) sebagai Pengungkit Industri Nasional. Acara ini digelar dari Zoom Meeting dan dibuka oleh Rektor Universitas Mulia Dr. Muhammad Rusli, M.T dan Rektor Universitas Gunadarma Prof. ES Margianti, Kamis (14/4).

Tampil sebagai narasumber Dr.-Ing. Muhammad Fauzan Amir dari SKK Migas (Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi), Arrent Ong dari PT. Epsindo NVidia Partner, dan Dr. rer. nat. I Made Wiryana selaku dosen Universitas Gunadarma serta Dr. Astie Darmayanti sebagai moderator.

Dr. Rusli dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi kerja sama antara Universitas Gunadarma dengan Universitas Mulia tahun 2022 yang lalu.

“Jadi, acara ini memang hasil tindak lanjut komunikasi sebelumnya sehingga pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kembali dan salam hormat. Jadi, acara ini memang saya harapkan,” tutur Dr. Rusli.

Dr. Rusli menuturkan, dalam pembicaraan sebelumnya akan ada pelatihan tetang Super Komputer untuk tenaga dosen Universitas Mulia. “Tapi tampaknya perlu semacam kenalan dulu tentang teori-teori yang berhubungan yang bisa diaplikasikan dengan super komputer,” ungkap Dr. Rusli.

Dari pembicaraan dengan Prof. Budi, lanjut Dr. Rusli, beberapa topik yang mungkin akan disampaikan adalah topik pertama tentang gelar wicara terkait AI dan diikuti mahasiswa dan dosen.

“Taruhlah ini adalah sebagai acara awal atau Trigger yang akan ada lagi topik-topik berikutnya, paling tidak memberikan bekal bagi kami Universitas Mulia sebelum bisa menerima pelatihan tentang super komputer,” tutur Dr. Rusli.

Sementara itu, Prof. ES Margianti secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih kepada Rektor Universitas Mulia beserta jajaran dan civitas akademika atas kesediaannya menerima Universitas Gunadarma sebagai Mitra. “Dan (kerja sama) ini juga harus kita isi dengan hal-hal lain yang ke depannya bisa bermanfaat,” tutur Prof. Margianti.

Menurut Prof. Margianti, saat ini berbagai keterbatasan di berbagai bidang dapat diatasi dengan perkembangan teknologi, termasuk kehadiran teknologi AI yang bervariasi dan digunakan untuk membantu manusia meningkatkan produktivitas. “Marilah kita bersama-sama melihat sisi positif dari implementasi AI,” ajak Prof. Margianti.

“Para narasumber nanti akan dapat memberikan informasi ataupun mencerahkan kita semua mengenai seberapa jauh AI dapat digunakan sebagai pengungkit ataupun mendorong ataupun mengembangkan industri nasional,” tutur Prof. Margianti.

Prof. Margianti juga mengucapkan terima kasih atas semua partisipasi yang ada atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Acara kemudian diikuti dengan paparan narasumber bincang-bincang dan tanya jawab yang berjalan penuh hingga dua jam.

(SA/Puskomjar)

Foto bersama peserta dengan narasumber Kuliah Umum dari Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia Kota Balikpapan dalam rangka World Pharmacist Day 2022 di Universitas Mulia, Sabtu (24/9). Foto: Nanda

Dalam rangkaian kegiatan World Pharmacists Day (WPD) atau Hari Apoteker Sedunia 25 September 2022

UM – Program Studi Farmasi Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK) bersama dengan Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia Kota Balikpapan menggelar Kuliah Umum di Universitas Mulia. Kuliah berlangsung di Ruang Eksekutif White Campus, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani, Damai Bahagia, Balikpapan, Sabtu (24/9).

Kuliah umum digelar dalam rangkaian kegiatan World Pharmacists Day (WPD) atau Hari Apoteker Sedunia 25 September 2022 yang diselenggarakan Ikatan Apoteker Indonesia.

Tampil sebagai narasumber dari PC IAI Kota Balikpapan antara lain apt. Wiwin Ermina, M.P.H, apt. Rida Saputra, S.Farm, dan apt. Ultrayani M, S.Farm., M.Si dengan topik tentang saatnya Indonesia bebas dari TB (Tuberculosis) dimulai dari diri sendiri.

Tuberculosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman atau bakteri micro bacterium tuberculosis terutama berpotensi serius yang mempengaruhi paru-paru dan bukan penyakit turunan. Bakteri penyebab TB menyebar ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin.

Narasumber menerangkan apa saja gejala yang ditimbulkan TB, bagaimana mencegah penularan hingga bagaimana mendapatkan pengobatan dan cara menyimpan obat serta membuang obat yang rusak dengan benar.

Kuliah Umum dari Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia Kota Balikpapan dalam rangka World Pharmacist Day 2022 di Universitas Mulia, Sabtu (24/9). Foto: Nanda

Kuliah Umum dari Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia Kota Balikpapan dalam rangka World Pharmacist Day 2022 di Universitas Mulia, Sabtu (24/9). Foto: Nanda

Dekan FHK Mada Aditia Wardana menerima cenderamata sertifikat dari pengurus cabang IAI Balikpapan usai kuliah umum. Foto: Nanda

Dekan FHK Mada Aditia Wardana menerima cenderamata sertifikat dari pengurus cabang IAI Balikpapan usai kuliah umum. Foto: Nanda

Dekan FHK Mada Aditia Wardana, S.Sos., M.M mengatakan bahwa kuliah umum ini juga terkait agenda rutin akademik. “Kuliah umum ini merupakan agenda rutin akademik. Diharapkan mahasiswa mendapat pengayaan dari pihak eksternal khususnya expertise atau pakar yang itu memberikan keilmuan kepada mahasiswa,” tutur Mada Aditia.

Meski materi kuliah bersifat umum, lanjutnya, namun kali ini kebetulan narasumber dari IAI yang sangat relevan dengan Prodi Farmasi.

Mada mengatakan, Prodi Farmasi telah melakukan kerja sama dengan IAI Cabang Balikpapan sejak tahun 2021 yang lalu. “Dan itu diawali dengan Seminar Nasional yang diselenggarakan IAI Kalimantan Timur dengan Nasional. Kita menjadi mitra yang memfasilitasi kegiatan seminar online itu,” tutur Mada.

Sementara itu, salah satu mahasiswa Farmasi yang mengikuti Kuliah Umum mengatakan cukup puas mengikuti kegiatan. “Dapat ilmu dari dosennya, juga dapat ilmu dari luar, dari praktisi dan apoteker yang ada di Balikpapan,” ungkap mahasiswa.

Mada menambahkan, secara prinsip belajar bisa di mana saja, dan ilmu pun bisa didapat di mana saja. “Jadi satu motivasi yang perlu dikenalkan kepada mahasiswa itu bahwa selain mendapatkan ilmu dari internal di kampus khususnya Prodi Farmasi, mahasiswa juga didorong mendapatkan ilmu dari luar, dalam hal ini dengan IAI,” tuturnya.

Mada berharap ke depan hubungan kemitraan antara Prodi Farmasi dengan Pengurus Cabang IAI Kota Balikpapan terus berlanjut lewat kegiatan-kegiatan pendidikan seperti Kuliah Umum.

Dalam beberapa tahun terakhir ini IAI cukup aktif menyelenggarakan sosialisasi di media sosial. Ini terlihat dengan banyaknya Twibbon, tagar WPD, dan Edukasi Raising Community Awareness WPD 2022 tentang sosialisasi pentingnya menerapkan pola hidup yang lebih sehat agar terhindar dari penyakit diabetes, TBC, dan penyakit lainnya.

WDP jatuh pada setiap tanggal 25 September dan diselenggarakan serentak di seluruh Indonesia. Tahun 2022 ini memiliki tagline Apoteker Bersatu dalam Aksi Menuju Dunia yang Lebih Sehat.

(SA/Puskomjar)

Kuliah Umum Program Studi Informatika : Mengenal Teknologi Kecerdasan Buatan dan Robotika, Sabtu (18/9). Foto: Media Kreatif

UM – Program Studi Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia menggelar Kuliah Tamu tentang Teknologi Kecerdasan Buatan dan Robotika. Dr. Dyah Aruming Tyas, S.Si., Dosen Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika Universitas Gadjah Mada tampil sebagai narasumber, Sabtu (18/9) yang lalu.

“Saya baru bergabung dengan UGM tahun ini ditempatkan di Lab Sistem Cerdas Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika,” tutur Dr. Dyah mengawali perkenalan.

Sambil memperkenalkan diri, Doktor lulusan Ilmu Komputer UGM yang masih muda ini sebelum menjadi dosen pernah bekerja di PT. Multipolar Technology Tbk sebagai IT Provider. Kemudian ia mendapat kesempatan untuk melanjutkan studi hingga S3.

“Alhamdulillah dapat menyelesaikan apa yang sudah saya mulai, meskipun ini tidak mudah,” katanya sambil tersenyum.

Bidang riset yang diminati terkait Image Processing, Computer Vision, dan Artificial Intelligence. Pada kesempatan ini, dirinya berbagi pengetahuan dan pengalaman atau sharing kepada para mahasiswa terkait dengan Kecerdasan Buatan dan Robotika.

Memahami proses kecerdasan pada manusia untuk memahami Kecerdasan Artifisial. Dr. Dyah didampingi Isa Rosita, M.Cs. Sekretaris Prodi Informatika. Foto: Slide

Memahami proses kecerdasan pada manusia untuk memahami Kecerdasan Artifisial. Dr. Dyah didampingi Isa Rosita, M.Cs. Sekretaris Prodi Informatika. Foto: Slide

“Untuk Robotika tidak sampai memperdalamnya, tapi di Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika UGM sempat dipelajari sehingga betul-betul memberikan gambaran sedikit ya terkait Robotika,” tuturnya.

Menurutnya, kata Kecerdasan Buatan lebih cocok dengan kata Kecerdasan Artifisial. Saat ini kata Aritificial dalam bahasa Inggris telah diserap ke dalam bahasa Indonesia sehingga masuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sebagai Artifisial yang berarti tidak alami atau buatan.

“Apa sih Kecerdasan Artifisial ini?” tanyanya kepada audiens.

Kalau menurut KBBI, lanjutnya, cerdas itu sempurna perkembangan akal budinya, tajam pikirannya. “Nah, kalau kecerdasan itu apa? Kecerdasan itu perihal cerdas atau intelegensi, kemudian yang kedua itu kesempurnaan perkembangan akal budi,” tuturnya.

Menurutnya, keterangan arti kecerdasan tersebut merujuk pada manusia. “Karena ada akal budi ya, akal budi itu hanya ada pada manusia,” ungkapnya.

“Nah, bagaimana dengan arti Kecerdasan Artifisial?” tanyanya kembali kepada audiens yang banyak didominasi mahasiswa dari Program Studi Informatika dan didampingi Sekretaris Program Studi Isa Rosita, S.Kom., M.Cs.

Menurutnya, manusia untuk melakukan suatu tindakan adalah pertama ia akan memahami situasi lebih dulu. Dengan memahami situasi tersebut, lanjutnya, manusia akan berpikir tentang situasi tersebut untuk melakukan tindakan berikutnya atau tidak.

“Bagaimana manusia itu melakukan proses berpikir?” tanyanya kepada audiens. Lebih lengkap, silakan ikuti arsip video dokumentasi di bawah ini.

(SA/PSI)

Kuliah Umum Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan narasumber Ibnu Pramono dari Bank Mandiri, Rabu (25/11). Foto: Tangkapan layar

UM – Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis menyelenggarakan Kuliah Umum dengan narasumber praktisi di bidang perbankan, Ibnu Pramono selaku Assistant Vice President Bank Mandiri Wilayah Kalimantan Timur dan Utara. Kuliah Umum yang mengangkat tema Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Industri Perbankan ini diselenggarakan daring Zoom, Rabu (25/11) yang lalu.

Wakil Rektor Bidang Akademik Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I mengatakan bahwa perguruan tinggi memiliki kewajiban melaksanakan tri dharma perguruan tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.

“Nah, di pendidikan itu tidak cukup dengan sumber-sumber dari internal. Penting juga kita tahu untuk pengetahuan dan kompetensi mahasiswa kita yang berasal dari luar,” tutur Yusuf Wibisono.

Ia berharap, kepada Program Studi Manajemen untuk mengembangkan lagi di ranah penelitian dan pengabdian masyarakat yang melibatkan praktisi di bidang perbankan.

Menurutnya, seiring dengan perkembangan zaman, pada tahun 2020 ini Kemendikbud telah mengeluarkan kebijakan Kampus Merdeka, Merdeka Belajar.

“Nah, pada Kampus Merdeka ini mengubah banyak hal, yang pertama bahwa kalau SKS itu fokus pada belajar, praktikum dan lapangan hitungan SKS-nya akan kecil sekali. Sementara kalau sekarang satuan SKS-nya lebih fokus pada satuan kegiatan,” tuturnya.

Ia menerangkan, dengan fokus pada kegiatan berarti memahami bahwa kematangan mahasiswa belajar tidak hanya dibentuk dari kelas. “Dia harus (melakukan) observasi, dia harus merasakan, itu kalau sekarang lebih diakui,” tuturnya.

Kuliah umum ini dipandu oleh Endah Lestari, S.E., M.M. selaku Kepala Prodi Manajemen FEB. Kuliah umum ini juga tersedia untuk seluruh mahasiswa dengan berbagai disiplin ilmu, baik ekonomi, teknik, ilmu komputer, maupun hukum dan humaniora.

Sementara itu, dalam paparannya Ibnu Pramono memperkenalkan profil Bank Mandiri sebagai perusahaan perbankan nasional dan operasional di bidang digital. Ia mengatakan sepakat dengan paradigma baru Kampus Merdeka Merdeka Belajar Kemendikbud saat ini.

Dalam paparannya, ia memberikan contoh bagaimana nasabah Bank Mandiri tidak harus antre di kantor cabang jika ingin membuka rekening baru. Calon nasabah cukup melakukan pemindaian (scan) QR Code pada aplikasi smartphone-nya.

“Jadi, tidak harus antre di kantor cabang,” tuturnya. Hanya saja, tambahnya, datang ke Bank memang diperlukan untuk verifikasi maupun persyaratan lebih lanjut. “Cuman tidak setiap saat antre seperti melakukan transaksi dan lainnya,” ungkapnya.

Informasi terkait pembukaan rekening baru, misalnya, ia arahkan menuju website resmi yang lebih lengkap dengan harapan nasabah maupun calon nasabah mendapatkan informasi lebih detail. Saat ini pemanfaatan teknologi digital bukan hal baru bagi perbankan. Teknologi digital dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang significant.

Untuk mengatasi kendala saat perbankan pertama kali menerapkan teknologi digital, Ibnu Pramono mengatakan perbankan melakukan sosialisasi lebih dulu kepada nasabahnya terkait program yang akan diluncurkan, termasuk melalui media sosial, baik dengan akun resmi maupun pegawai.

“Siapa sih yang akan menggunakan di pasar, kita jaring, misalnya, 80% itu kaum milenial,” ungkapnya. Menurutnya, perbankan akan melakukan edukasi kepada masyarakat terkait.

Terkait dengan keamanan perbankan saat ini, Ibnu mengatakan perbankan secara teknologi melakukan pengamanan bertingkat di tiap lapis (layer) aplikasi, juga pengamanan bagaimana melakukan backup and recovery. (SA/PSI)