Tag Archive for: Kuliah Online

Dr. rer. nat. I Made Wiryana dosen Universitas Gunadarma saat memaparkan materi tentang Kecerdasan Artifisial sebagai Pengungkit Industri Nasional, Kamis (14/4/2023). Foto: Tangkapan layar

UM – Universitas Mulia bekerja sama dengan Universitas Gunadarma menyelenggarakan gelar wicara atau Talk Show tentang Artificial Intelligence (AI) sebagai Pengungkit Industri Nasional. Acara ini digelar dari Zoom Meeting dan dibuka oleh Rektor Universitas Mulia Dr. Muhammad Rusli, M.T dan Rektor Universitas Gunadarma Prof. ES Margianti, Kamis (14/4).

Tampil sebagai narasumber Dr.-Ing. Muhammad Fauzan Amir dari SKK Migas (Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi), Arrent Ong dari PT. Epsindo NVidia Partner, dan Dr. rer. nat. I Made Wiryana selaku dosen Universitas Gunadarma serta Dr. Astie Darmayanti sebagai moderator.

Dr. Rusli dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi kerja sama antara Universitas Gunadarma dengan Universitas Mulia tahun 2022 yang lalu.

“Jadi, acara ini memang hasil tindak lanjut komunikasi sebelumnya sehingga pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kembali dan salam hormat. Jadi, acara ini memang saya harapkan,” tutur Dr. Rusli.

Dr. Rusli menuturkan, dalam pembicaraan sebelumnya akan ada pelatihan tetang Super Komputer untuk tenaga dosen Universitas Mulia. “Tapi tampaknya perlu semacam kenalan dulu tentang teori-teori yang berhubungan yang bisa diaplikasikan dengan super komputer,” ungkap Dr. Rusli.

Dari pembicaraan dengan Prof. Budi, lanjut Dr. Rusli, beberapa topik yang mungkin akan disampaikan adalah topik pertama tentang gelar wicara terkait AI dan diikuti mahasiswa dan dosen.

“Taruhlah ini adalah sebagai acara awal atau Trigger yang akan ada lagi topik-topik berikutnya, paling tidak memberikan bekal bagi kami Universitas Mulia sebelum bisa menerima pelatihan tentang super komputer,” tutur Dr. Rusli.

Sementara itu, Prof. ES Margianti secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih kepada Rektor Universitas Mulia beserta jajaran dan civitas akademika atas kesediaannya menerima Universitas Gunadarma sebagai Mitra. “Dan (kerja sama) ini juga harus kita isi dengan hal-hal lain yang ke depannya bisa bermanfaat,” tutur Prof. Margianti.

Menurut Prof. Margianti, saat ini berbagai keterbatasan di berbagai bidang dapat diatasi dengan perkembangan teknologi, termasuk kehadiran teknologi AI yang bervariasi dan digunakan untuk membantu manusia meningkatkan produktivitas. “Marilah kita bersama-sama melihat sisi positif dari implementasi AI,” ajak Prof. Margianti.

“Para narasumber nanti akan dapat memberikan informasi ataupun mencerahkan kita semua mengenai seberapa jauh AI dapat digunakan sebagai pengungkit ataupun mendorong ataupun mengembangkan industri nasional,” tutur Prof. Margianti.

Prof. Margianti juga mengucapkan terima kasih atas semua partisipasi yang ada atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Acara kemudian diikuti dengan paparan narasumber bincang-bincang dan tanya jawab yang berjalan penuh hingga dua jam.

(SA/Puskomjar)

Kevin Lemuel Kusuma, M.Th saat menjadi narasumber webinar tentang manajemen sekretaris dan kepemimpinan, Kamis (14/4/2022). Foto: YouTube

UM – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) menggelar webinar tentang kesekretarisan dan kepemimpinan (Leadership) khususnya untuk Program Studi D3 Administrasi Perkantoran dan seluruh mahasiswa, Kamis (14/4). Tampil sebagai narasumber, Kevin Lemuel Kusuma, seorang aktivis muda yang aktif dalam beberapa organisasi di Balikpapan.

Dekan FEB Ivan Armawan, S.E M.M dalam sambutannya mengatakan bahwa webinar ini ditujukan untuk memberikan wawasan kepada seluruh mahasiswa tentang pentingnya kemampuan Leadership di setiap bidang pekerjaan. Apalagi terkait dengan tugas-tugas seorang sekretaris yang bertugas selalu mendampingi pimpinan.

Selain memiliki kecakapan di bidang kesekretarisan, seorang sekretaris juga dituntut mengikuti perkembangan zaman dan menguasai teknologi dengan baik. Berbagai tugas kesekretarisan dan pekerjaan pimpinan menjadi lebih ringkas dan mudah terbantu.

Dekan berharap, setelah mengikuti webinar ini mahasiswa akan memiliki pemahaman dan wawasan terkait tugas-tugas sekretaris dan pentingnya memiliki kemampuan kepemimpinan.

Sementara itu, acara yang dipandu moderator muda Flash Gunawan, mahasiswa S1 Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Komputer ini dari awal sampai akhir berjalan lancar. Visualisasi grafik siaran streaming memiliki tampilan yang menarik, yang dikerjakan oleh anak-anak muda dari Divisi Media Kreatif.

Selain mengikuti lewat aplikasi Zoom Meeting, mahasiswa maupun peserta umum juga mengikuti siaran Streaming kanal YouTube Universitas Mulia.

“Lho? Kita kan belajar menjadi sekretaris? Apa perlu Leadership? Apa perlu manajemen? Apa perlu belajar kreativitas? Kali ini adalah sangat perlu!” kata narasumber, Kevin Kusuma menjawab ketidaktahuan dan kegelisahan mahasiswa.

Menurut Kevin, saat ini hidup orang ditentukan dengan hanya satu alat, yakni telepon genggam. “Ibaratnya pesan tiket. Dulu kita harus datang ke konter, sekarang cukup dari hape. Dulu ingin makan ke tempat makan, sekarang cukup pesan dari hape. Semuanya telah berubah,” ungkap Kevin memberikan contoh perubahan zaman.

Meski demikian, ia mengingatkan sekretaris perlu memiliki kreativitas. “Dimana seorang sekretaris itu kalau tidak bisa mengikuti perkembangan zaman dan tidak mengikuti situasi, pasti akan ketinggalan,” tandas Kevin.

Bukan hanya itu, dampak dari ketertinggalan seorang sekretaris akan berimplikasi pada perusahaan yang juga mengalami ketertinggalan.

“Gambarannya begini nih, zaman sekarang komunikasi sudah by WhatsApp, online. Kalau sekretarisnya tidak menggunakan WhatsApp, tiba-tiba menggunakan komputer, laptop. Bagaimana bisa menjalankan tugas dengan baik?” papar Kevin panjang lebar.

Seluruh pekerjaan sekretaris di zaman sekarang ini, menurutnya, banyak melibatkan teknologi informasi. Oleh karena itu, kemampuan kreativitas sangat diperlukan sekretaris untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Meski demikian, ia mengingatkan agar seorang sekretaris juga memiliki kemampuan Leadership. “Sekretaris perlu Leadership karena dia mengatur sebuah strategi agar pimpinannya bisa punya waktu dan manajemen yang baik,” tuturnya.

Paparan Kevin cukup mudah dipahami dengan disertai beberapa contoh. Ia kemudian memberikan contoh apabila dalam waktu yang sama, beberapa orang ingin bertemu dengan pimpinan. Maka, sekretaris bertugas mengatur waktu pertemuan agar berjalan baik sehingga tercapai tujuan dan harapan masing-masing.

(SA/PSI)

DR. Muhammad Rusli melihat salah seorang dosen membuat materi pembelajaran multimedia, Jumat (11/3). Foto: PSI

UM – Rektor DR. Muhammad Rusli mendorong seluruh dosen memanfaatkan teknologi multimedia untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran daring di Universitas Mulia. Hal ini disampaikan di sela pelatihan menyusun materi pembelajaran berbasis multimedia, Jumat (11/3) siang.

“Saya berharap seluruh dosen nantinya sudah menerapkan pembelajaran daring dengan teknologi multimedia mulai semester depan. Ini dalam rangka bagaimana mengajarkan ilmu dan pengetahuannya kepada mahasiswa secara efektif,” tutur DR. Rusli.

Dengan memiliki dan terus mengasah kemampuan menyusun materi ajar dan keterampilan menggunakan teknologi multimedia, Rektor berharap dosen dapat mengakomodasi berbagai ragam perbedaan dan kecepatan pemahaman mahasiswa dalam proses Transfer Knowledge.

“Syukur di semester ini dosen sudah mulai secara bertahap menerapkan pembelajaran multimedia sehingga ini akan mempercepat proses terwujudnya lima tahun ke depan sebagai Teaching University,” tuturnya.

Untuk itu, Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Ketenagaan Wisnu Hera Pamungkas, S.TP., M.Eng mengundang dua orang dosen dari program studi masing-masing di Universitas Mulia untuk mengikuti pelatihan peningkatan kualitas pembelajaran.

Suasana pelatihan penyusunan materi pembelajaran multimedia di Laboratorium Komputer D Universitas Mulia, Jumat (11/3). Foto: Media Kreatif

Suasana pelatihan penyusunan materi pembelajaran multimedia di Laboratorium Komputer D Universitas Mulia, Jumat (11/3). Foto: Media Kreatif

Pelatihan yang digelar daring dan luring ini membahas bagaimana memanfaatkan teknologi aplikasi multimedia, yakni Adobe Captivate untuk menyusun materi ajar interaktif sehingga dapat disisipkan bersama dengan aplikasi eLearning Moodle ataupun website.

Seperti diketahui, Adobe Captivate multimedia merupakan software sistem aplikasi yang tergolong dalam multimedia authoring tool, yaitu alat atau perangkat lunak penulisan yang digunakan untuk membuat konten eLearning seperti demonstrasi perangkat lunak, simulasi perangkat lunak, skenario bercabang, dan kuis acak dalam format Shockwave Flash dan format HTML5.

Di era pandemi saat ini, pemanfaatan perangkat lunak Adobe Captivate dalam mendukung kegiatan belajar mengajar di beberapa sekolah dan perguruan tinggi dinilai cukup efektif. Guru dan dosen menjadi lebih mudah melakukan Transfer Knowledge sehingga mudah pula materi pembelajaran diterima oleh siswa dan mahasiswa.

Seorang dosen yang selama ini mengajar secara sinkron menggunakan Google Meet menuturkan keluhannya. Rekaman kuliah yang diunggahnya di kanal YouTube jarang diakses oleh mahasiswa lantaran dirasa sulit mengulang kembali materi dari awal.

“Saya sudah ditunjukkan Pak Rusli bagaimana materi pembelajaran multimedia ini bisa diakses mahasiswa lewat eLearning Moodle atau website dengan mudah. Ukurannya juga kecil dan ringan jika dibanding video,” tutur Subur Anugerah, salah seorang dosen yang menjadi peserta dari Program Studi Informatika.

Jika dibanding dengan video rekaman kuliah yang di-upload di YouTube, menurutnya, mahasiswa akan kesulitan mencari bagian materi yang diinginkan atau bagian materi yang belum dimengerti.

“Setelah ikut pelatihan ini, dosen diharapkan bisa langsung membuat materi pembelajaran dengan menambahkan navigasi yang lebih mudah. Ini akan membantu mahasiswa menuju pada bagian yang diinginkan atau bagian yang ingin diulanginya. Apalagi bisa langsung mengerjakan kuisnya. Tentu saja hal ini diharapkan akan mempercepat proses Transfer Knowledge tadi,” tutupnya.

(SA/PSI)

Pelaksanaan perkuliahan Semester Genap 2021/2022 di PSDKU Samarinda, Senin (7/3). Foto: PSDKU Samarinda

UM – Pelaksanaan perkuliahan Semester Genap 2021/2022 telah dimulai dan berlangsung Senin (7/3). Tampak mahasiswa dan dosen PSDKU Samarinda antusias melaksanakan perkuliahan yang berlangsung daring maupun luring.

“Hari pertama kegiatan perkuliahan di Universitas Mulia Kampus Kota Samarinda dilaksanakan dengan dua sistem, yaitu Hybrid Learning dan Video Pembelajaran,” kata Muhammad Yani, S.Kom., M.T.I, Kepala PSDKU Samarinda.

Pelaksanaan Hybrid Learning berdasarkan Surat Edaran Rektor nomor 060/Int-UM/Rektorat/II/2022 tanggal 1 Maret 2022 tentang Sistem Perkuliahan. Surat edaran tersebut berpedoman pada SK Ditjen Dikti Nomor 2/E/KPT/2022 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Semester Genap 2021/2022 di perguruan tinggi pada masa pandemi Covid-19.

Selain itu, juga berpedoman pada Surat edaran Walikota Balikpapan nomor 440/0755/Sekrt tanggal 21 Februari 2022 tentang Pemberlakuan Kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh Perguruan Tinggi di Kota Balikpapan.

Dalam SE Rektor tersebut mengatur perkuliahan dilaksanakan dalam 16 kali pertemuan dengan komposisi Hybrid Learning sebanyak 10 kali, Video Pembelajaran empat kali dan Ujian dua kali.

Hybrid Learning dilakukan dengan cara dosen mengajar dalam kelas tatap muka yang dihadiri sebagian mahasiswa. Sebagian mahasiswa yang lain mengikutinya secara daring.

Pelaksanaan perkuliahan Semester Genap 2021/2022 di PSDKU Samarinda, Senin (7/3). Foto: PSDKU Samarinda

Pelaksanaan perkuliahan Semester Genap 2021/2022 di PSDKU Samarinda, Senin (7/3). Foto: PSDKU Samarinda

Pelaksanaan perkuliahan Semester Genap 2021/2022 di PSDKU Samarinda, Senin (7/3). Foto: PSDKU Samarinda

Pelaksanaan perkuliahan Semester Genap 2021/2022 di PSDKU Samarinda, Senin (7/3). Foto: PSDKU Samarinda

Kegiatan perkuliahan ini didukung oleh teknologi yang memudahkan mahasiswa mengikuti pembelajaran jarak jauh secara singkron dengan kondisi yang sama dengan mahasiswa yang hadir di kelas.

Meski demikian, menurut Muhammad Yani pendekatan model pembelajaran di PSDKU Samarinda masih belum sesuai dengan yang seharusnya dilakukan lantaran ada kendala pada sisi teknologi.

Menurutnya, pendekatan teknologi menggunakan fasilitas yang ada di Google Meet untuk konferensi. “Kita gunakan Gmeet dulu untuk Conference kepada mahasiswa yang mengikuti kuliah online,” tutur Muhammad Yani.

Sementara itu, Rektor DR. Muhammad Rusli mengatakan bahwa masing-masing dosen dapat menyesuaikan diri dengan ketersediaan teknologi saat ini. “Jika masih ada yang terkendala dengan standar Hybrid bisa menggunakan pendekatan Blended Learning, yaitu offline tatap muka atau online, baik sinkron ataupun asinkron,” tuturnya.

Senada dengan Rektor, Wakil Rektor Bidang Akademik Yusuf Wibisono juga mengingatkan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran dosen diharapkan memberi perhatian pada proses pembelajaran, yakni penerapan transfer knowledge kepada mahasiswa dengan menggunakan teknologi yang ada saat ini.

“Memang perlu kita bedakan antara konsep Hybrid Learning dan teknologi pendukung Hybrid Learning. Hybrid Learning secara prinsip adalah ketika kita berusaha menggabungkan berbagai model seperti tatap muka, pengajaran berbasis komputer, serta model online melalui web dan mobile dalam proses pengajaran. Sementara itu vendor akan terus berusaha menyediakan teknologi terbaik untuk mendukung Hybrid Learning. Tentu saja kita akan berusaha memilih teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan,” pungkas Yusuf Wibisono.

(SA/PSI)

Kuliah Umum Program Studi Informatika : Mengenal Teknologi Kecerdasan Buatan dan Robotika, Sabtu (18/9). Foto: Media Kreatif

UM – Program Studi Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia menggelar Kuliah Tamu tentang Teknologi Kecerdasan Buatan dan Robotika. Dr. Dyah Aruming Tyas, S.Si., Dosen Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika Universitas Gadjah Mada tampil sebagai narasumber, Sabtu (18/9) yang lalu.

“Saya baru bergabung dengan UGM tahun ini ditempatkan di Lab Sistem Cerdas Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika,” tutur Dr. Dyah mengawali perkenalan.

Sambil memperkenalkan diri, Doktor lulusan Ilmu Komputer UGM yang masih muda ini sebelum menjadi dosen pernah bekerja di PT. Multipolar Technology Tbk sebagai IT Provider. Kemudian ia mendapat kesempatan untuk melanjutkan studi hingga S3.

“Alhamdulillah dapat menyelesaikan apa yang sudah saya mulai, meskipun ini tidak mudah,” katanya sambil tersenyum.

Bidang riset yang diminati terkait Image Processing, Computer Vision, dan Artificial Intelligence. Pada kesempatan ini, dirinya berbagi pengetahuan dan pengalaman atau sharing kepada para mahasiswa terkait dengan Kecerdasan Buatan dan Robotika.

Memahami proses kecerdasan pada manusia untuk memahami Kecerdasan Artifisial. Dr. Dyah didampingi Isa Rosita, M.Cs. Sekretaris Prodi Informatika. Foto: Slide

Memahami proses kecerdasan pada manusia untuk memahami Kecerdasan Artifisial. Dr. Dyah didampingi Isa Rosita, M.Cs. Sekretaris Prodi Informatika. Foto: Slide

“Untuk Robotika tidak sampai memperdalamnya, tapi di Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika UGM sempat dipelajari sehingga betul-betul memberikan gambaran sedikit ya terkait Robotika,” tuturnya.

Menurutnya, kata Kecerdasan Buatan lebih cocok dengan kata Kecerdasan Artifisial. Saat ini kata Aritificial dalam bahasa Inggris telah diserap ke dalam bahasa Indonesia sehingga masuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sebagai Artifisial yang berarti tidak alami atau buatan.

“Apa sih Kecerdasan Artifisial ini?” tanyanya kepada audiens.

Kalau menurut KBBI, lanjutnya, cerdas itu sempurna perkembangan akal budinya, tajam pikirannya. “Nah, kalau kecerdasan itu apa? Kecerdasan itu perihal cerdas atau intelegensi, kemudian yang kedua itu kesempurnaan perkembangan akal budi,” tuturnya.

Menurutnya, keterangan arti kecerdasan tersebut merujuk pada manusia. “Karena ada akal budi ya, akal budi itu hanya ada pada manusia,” ungkapnya.

“Nah, bagaimana dengan arti Kecerdasan Artifisial?” tanyanya kembali kepada audiens yang banyak didominasi mahasiswa dari Program Studi Informatika dan didampingi Sekretaris Program Studi Isa Rosita, S.Kom., M.Cs.

Menurutnya, manusia untuk melakukan suatu tindakan adalah pertama ia akan memahami situasi lebih dulu. Dengan memahami situasi tersebut, lanjutnya, manusia akan berpikir tentang situasi tersebut untuk melakukan tindakan berikutnya atau tidak.

“Bagaimana manusia itu melakukan proses berpikir?” tanyanya kepada audiens. Lebih lengkap, silakan ikuti arsip video dokumentasi di bawah ini.

(SA/PSI)