Tag Archive for: Kemahasiswaan

Yana Priatna ketika sedang berbicara Entrepreneurship di Universitas Mulia. Foto: Media Kreatif

Disampaikan dalam Youth Entrepreneur Summit 2024

UM – Universitas Mulia menggelar Youth Entrepreneur Summit 2024 dengan tema How to Raise Funds for Business, bertempat di Ballroom Cheng Ho, Selasa (3/12). Acara yang sangat menarik bagi para Entrepreneur pemula ini dihadiri Yana Priatna, pengusaha muda di bidang properti YanPro Land dari Bandung, Jawa Barat.

Acara yang dibuka Rektor Prof. Muhammad Ahsin Rifa’i ini turut dihadiri Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, para Wakil Rektor, Kepala Lembaga, Dekan serta dosen, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan ratusan mahasiswa Universitas Mulia.

Turut hadir Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kaltim periode 2024-2029 Dr. Abriantinus, Koordinator Rembuk Pemuda Daerah Kaltim Agung Syahrir, Ketua Bidang XII BPD HIPMI Kaltim Sidik Amirullah dan Bendahara Umum BPC HIPMI Balikpapan Dio Ramadhan.

Dalam sambutannya, Rektor Prof. Ahsin mengingatkan visi besar Universitas Mulia, yakni menjadi Global Technopreneur Campus pada tahun 2045. Visi ini selaras dengan misi untuk mencetak lulusan-lulusan yang mampu menjadi wirausaha berbasis teknologi.

“Universitas Mulia punya mimpi besar untuk menjadi perguruan tinggi unggul dalam bidang technopreneur. Oleh karena itu, kegiatan ini sangat relevan dengan roadmap kami untuk mendorong riset dan inovasi pada 2026-2027, hingga mencapai puncaknya pada 2045,” ujar Prof. Ahsin.

Untuk itu, Rektor memberikan apresiasi kepada BEM Universitas Mulia, Rembuk Pemuda Daerah Kalimantan Timur, dan IKN Youth Forum atas terselenggaranya kegiatan ini. “Ini adalah bentuk konkret dari komitmen kita untuk mempersiapkan Generasi Emas 2045,” tambahnya.

Acara tersebut menghadirkan sejumlah narasumber inspiratif, seperti Yana Priatna, CEO dan Founder YanPro Land, serta Sidik Amirullah dan Dio Ramadhan dari HIPMI. Para narasumber diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan.

Rektor Prof. Muhammad Ahsin Rifa'i menerima cenderamata dari Agung Syahrir, Koordinator Rembuk Pemuda Daerah Kaltim selaku panitia penyelenggara Youth Entrepreneur Summit 2024. Foto: Media Kreatif

Rektor Prof. Muhammad Ahsin Rifa’i menerima cenderamata dari Agung Syahrir, Koordinator Rembuk Pemuda Daerah Kaltim selaku panitia penyelenggara Youth Entrepreneur Summit 2024. Foto: Media Kreatif

Yana Priatna menerima cenderamata dari Agung Syahrir, Koordinator Rembuk Pemuda Daerah Kaltim. Foto: Media Kreatif

Yana Priatna menerima cenderamata dari Agung Syahrir, Koordinator Rembuk Pemuda Daerah Kaltim. Foto: Media Kreatif

Tips Menggalang Dana Bisnis

Memasuki sesi pemaparan yang dipandu Presiden BEM Agung Widianto, Yana Priatna mengawali dengan memperkenalkan dirinya sebagai CEO dan founder YanPro Land dan berbagi latar belakang pribadinya, termasuk tantangan yang dihadapinya dalam mencapai posisi sebagai pengusaha.

“Saya memulai dari nol, berjuang dari latar belakang keluarga sederhana. Jika saya bisa, Anda juga pasti bisa. Kuncinya adalah kerja keras, integritas, dan terus belajar,” katanya.

Ia juga menyarankan mahasiswa untuk memilih bidang usaha yang sesuai dengan keahlian dan fokus pada satu sektor hingga menguasainya.

“Jangan berpindah-pindah sebelum menguasai satu bidang. Bisnis harus memiliki rencana dan proyeksi jangka panjang yang matang,” kata Yana.

“Lima tahun pertama bisnis penuh dengan tantangan, tetapi karakter seperti jujur dan amanah akan menarik perhatian investor,” ujarnya.

Hal ini diperlukan lantaran, menurutnya, investor selalu melihat integritas, semangat, dan kemampuan bertahan dalam menghadapi kegagalan.

Ia menekankan pentingnya karakter sebagai pengusaha, seperti antusiasme, keinginan untuk belajar, dan kemampuan untuk membangun jaringan yang menjadi kunci dalam mencari pendanaan dan membangun bisnis.

“Permodalan bisnis cuma tiga. Satu adalah penjualan, bootstrap. Kalau Anda belum punya duit, belum punya apapun dan sebagainya. Kalau Anda punya jasa, jasa itu bisa jualan dulu baru barangnya inden, atau apa namanya PO, Purchasing Order dulu segala macam, Anda bisa melalui penjualan,” ujarnya.

Bootstrap adalah metode pengembangan bisnis dengan menggunakan pendapatan dari penjualan produk atau layanan untuk mendanai operasional dan pertumbuhan bisnis.

Konsep ini menekankan pada efisiensi, pengelolaan keuangan yang hati-hati, dan reinvestasi keuntungan untuk mendukung pertumbuhan.

Artinya, sebelum mencari pendanaan tambahan dari investor atau lembaga keuangan, penting bagi pebisnis pemula untuk menunjukkan kemampuan menghasilkan pendapatan sendiri.

“Kedua adalah equity, kepemilikan. Jadi, kepemilikan Anda di sebuah perusahaan PT-nya, sahamnya dibagi-bagi atau disiarkan ke orang lain,” terangnya.

“Nah, baru ketiga adalah loan atau pinjaman. Kalau Anda punya aset, sertifikat tanah, rumah, lain sebagainya itu bisa dipakai pinjaman,” tambahnya.

Meski demikian, Yana melihat banyak perusahaan rintisan atau startup tidak memiliki aset sehingga pada akhirnya lebih fokus pada penjualan dan ekuitas.

Yana menekankan pentingnya memahami empat tipe bisnis yang sedang dijalani untuk menentukan strategi yang tepat dalam pengembangan dan pencarian pendanaan.

Pertama, Creator. Tipe bisnis ini adalah yang baru dibangun dan masih dalam tahap pengembangan. Bisnis ini berfokus pada menciptakan produk atau layanan hingga mencapai stabilitas dan menghasilkan omset yang konsisten.

Kedua, Growth. Setelah bisnis mencapai stabilitas, tipe ini berfokus pada pertumbuhan dan ekspansi. Bisnis mulai mencari cara untuk meningkatkan omset dan memperluas jangkauan pasar.

Ketiga, Mature. Tipe bisnis ini sudah mapan dan memiliki sistem yang berjalan dengan baik. Bisnis ini biasanya memiliki pelanggan tetap dan pendapatan yang stabil.

Keempat, Decline. Tipe bisnis ini mengalami penurunan dalam pendapatan atau relevansi di pasar. Bisnis ini perlu melakukan inovasi atau perubahan strategi untuk bertahan.

Yana menyarankan bahwa dengan memahami tipe bisnis yang sedang dijalani, pengusaha dapat menentukan strategi yang tepat untuk mendapatkan pendanaan.

Ia menjelaskan beberapa metode pendanaan yang dapat dipertimbangkan berdasarkan tipe bisnis, diantaranya adalah lewat Pinjaman, Feasibility Study, Konsorsium dan Dana Khusus, dan IPO.

Pinjaman dilakukan dengan menggunakan aset yang dimiliki kepada bank atau lembaga keuangan. Namun, Yana mengingatkan agar pengusaha mempertimbangkan risiko dan kemampuan pengembalian sebelum mengambil langkah ini.

Sedangkan Feasibility Study, yakni dengan menyiapkan studi kelayakan untuk meyakinkan investor tentang potensi bisnis, terutama jika memerlukan dana yang besar. Ini sering kali dilakukan dengan bantuan konsultan.

“Studi kelayakan sangat penting untuk proyek berskala besar. Dengan bantuan konsultan seperti Deloitte, EY, PWC, atau Grant Thornton, Anda dapat membuktikan kelayakan bisnis kepada calon investor,” paparnya.

Pendanaan juga bisa diperoleh lewat Konsorsium dan Dana Khusus. Mencari dana dari konsorsium atau dana khusus yang mungkin tersedia untuk jenis bisnis tertentu.

Pendanaan melalui konsorsium atau dana khusus juga menjadi pilihan strategis, terutama untuk proyek kolaboratif atau skala besar. Pendekatan ini memungkinkan pengusaha menggalang dana dari berbagai pihak dengan berbagi risiko dan manfaat.

IPO (Initial Public Offering), yakni apabila bisnis sudah cukup besar dan mapan, maka pendanaan dapat diperoleh dengan melakukan IPO untuk menjual saham kepada publik sebagai cara untuk mendapatkan dana.

“Menjual saham di bursa efek memberikan akses ke dana besar dan meningkatkan kredibilitas perusahaan di mata publik,” tutup Yana.

(SA/Kontributor)

Humas UM, 3 Desember 2024 – Universitas Mulia kembali membuktikan komitmennya sebagai kampus yang berorientasi pada technopreneur melalui pelaksanaan Youth Entrepreneur Summit 2024 bertema How to Raise Funds for Business. Acara yang dihelat di Ballroom Cheng Ho Kampus Universitas Mulia ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa, dosen, dan pemuda se-Kalimantan Timur.

Acara dibuka dengan sambutan inspiratif dari Koordinator Rembuk Pemuda Kalimantan Timur, Agung Syahir. Dalam pidatonya, ia memotivasi mahasiswa untuk aktif mengambil peran dalam dinamika pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). “Dengan adanya IKN, peluang usaha sangat terbuka. Tinggal bagaimana kita memanfaatkannya. Kegiatan ini adalah ruang untuk berbagi dan bertukar pandangan. Pilihan ada di tangan kita, apakah mau melanjutkan mimpi atau berhenti di tengah jalan,” ungkapnya penuh semangat.

Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si.

Selanjutnya, sambutan sekaligus pembukaan acara disampaikan oleh Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si. Dalam pidatonya, beliau memaparkan pentingnya memanfaatkan bonus demografi yang diproyeksikan mencapai puncaknya pada tahun 2045. “Indonesia dipenuhi generasi muda yang memiliki potensi besar untuk menjadi pelaku utama pembangunan. Dengan pendidikan yang baik dan pelatihan keterampilan yang tepat, kita dapat menghasilkan SDM kompetitif di bidang teknologi, startup, dan industri kreatif,” tegasnya.

Menurut Prof. Ahsin, visi Universitas Mulia untuk menjadi Global Technopreneur Campus di tahun 2045 sangat relevan dengan kegiatan ini. “Kami berharap lulusan Universitas Mulia menjadi wirausahawan berbasis teknologi yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan mendukung Indonesia Emas 2045,” tambahnya.

Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifa’i, M. Si., menerima cenderamata dari Koordinator Rembuk Pemuda Kalimantan Timur, Agung Syahir

Setelah pembukaan acara, Rektor Universitas Mulia menerima cenderamata dari Koordinator Rembuk Pemuda Kalimantan Timur, Agung Syahir, sebagai bentuk apresiasi atas dukungan dan kolaborasi antara Universitas Mulia dan Forum Rembuk Pemuda Kalimantan Timur (IKN Youth Forum).

Sesi Inspiratif dan Diskusi Interaktif
Acara dilanjutkan dengan networking speech dari tiga pembicara inspiratif:

  • Yana Priyatna, CEO Yan Proland, yang berbagi tips membangun karakter pebisnis dan cara menarik perhatian investor melalui integritas, semangat, dan konsistensi.
  • Sidik Amirullah, Ketua BPD HIPMI Kalimantan Timur, yang menekankan pentingnya membangun mindset pengusaha, sikap mental pemenang, dan penguasaan ilmu bisnis untuk kesuksesan jangka panjang.
  • Dio Ramadhan, Bendahara Umum BPC HIPMI Balikpapan, yang mendorong peserta untuk membangun network sejak dini dan memiliki visi besar sejak awal memulai bisnis.

Praktik Nyata Wirausaha

Dalam sesi diskusi, Yana Priyatna mengungkapkan bahwa membangun bisnis yang menarik investor membutuhkan perjuangan. “Investor akan melihat etos kerja, karakter, dan visi besar kita. Jangan hanya bermimpi kecil, miliki tujuan besar seperti saya, yang berasal dari latar belakang sederhana hingga berhasil membangun bisnis triliunan rupiah,” ujarnya, memberikan motivasi kuat kepada peserta.

Yana Priyatna, CEO Yan Proland

Sementara itu, Sidik Amirullah menjelaskan empat fondasi utama dalam membangun bisnis, yaitu mindset, sikap mental, ilmu pengetahuan, dan keterampilan. Ia menekankan pentingnya memiliki sikap mental pemenang untuk menghadapi tantangan dalam bisnis.

Sidik Amirullah, Ketua BPD HIPMI Kalimantan Timur

Dio Ramadhan melengkapi dengan pesan bahwa entrepreneur mindset adalah kunci keberhasilan. “Tidak apa-apa menjadi pemula, tapi pikirkan bagaimana bisnis Anda bisa besar sejak awal,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya membangun jejaring dengan banyak orang tanpa pamrih.

Dio Ramadhan, Bendahara Umum BPC HIPMI Balikpapan

Apresiasi pada Penyelenggara

Kegiatan ini menjadi langkah konkret Universitas Mulia dalam mendukung mahasiswa dan generasi muda untuk menjadi wirausahawan yang mandiri, kompetitif, dan siap bersaing di era global. Dengan semangat dan motivasi yang diberikan para pembicara, peserta diharapkan dapat mengembangkan ide bisnis mereka dan menarik peluang investasi untuk masa depan yang lebih cerah.

Humas UM (YMN)

HUMAS UM– Universitas Mulia Balikpapan menggelar prosesi wisuda tahun 2024 dengan penuh rasa syukur dan kebanggaan, Senin (18/11). Bertempat di Hotel Novotel, sebanyak 428 wisudawan, yang terdiri dari 350 lulusan program sarjana dan 75 lulusan program diploma, resmi menyandang gelar akademik. Dari jumlah tersebut, 47% wisudawan lulus dengan predikat cumlaude, sementara 53% lainnya lulus dengan predikat sangat memuaskan.

Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifai,M.SI. memberikan sambitan dalam acara wisuda Universitas Mulia 2024

Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifai,M.SI. dalam sambutannya mengungkapkan rasa terima kasih kepada seluruh civitas akademika, orang tua, dan keluarga yang telah mendukung perjalanan pendidikan para wisudawan. “Keberhasilan ini adalah wujud kerja keras kita bersama. Rata-rata IPK tahun ini meningkat menjadi 3,53 dibanding tahun lalu yang hanya 3,49,” ujar beliau.

Tidak hanya itu, berdasarkan hasil tracer study, 79,9% lulusan Universitas Mulia mendapatkan pekerjaan pertama mereka dalam waktu kurang dari enam bulan, bahkan 47,4% di antaranya diterima bekerja hanya dalam satu bulan. Kesesuaian pekerjaan dengan bidang studi juga mencapai angka membanggakan, yaitu 80,2%.

Wisuda kali ini juga mencatat dua sosok istimewa. Angel Fransiska N., lulusan termuda berusia 20 tahun 10 bulan dari Program D3 Manajemen Industri, menjadi simbol prestasi generasi muda. Sementara itu, Ibu Yance Yolanda, lulusan tertua berusia 47 tahun 9 bulan dari Program Studi PG PAUD, membuktikan bahwa usia bukan penghalang untuk menuntut ilmu.

Ketua Yayasan Airlangga, Ibu Mulia Hayati Devianti, S.E. memberikan sambutan di acara wisuda Universitas Mulia 2024

Ketua Yayasan Airlangga Balikpapan, Ibu Mulia Hayati Devianti, S.E., memberikan pesan mendalam bagi para wisudawan. “Kalian adalah arsitek kehidupan kalian sendiri. Keberhasilan hari ini adalah hasil dari ketekunan dan semangat kalian, tetapi ini baru awal untuk menyinari dunia,” katanya.

Acara ini juga dihadiri Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XI Kalimantan, Dr. Drs. Muhammad Akbar, M.Sc., yang menyoroti pentingnya peran lulusan dalam menjawab tantangan masyarakat. “Sebagai sarjana, ada tiga hal yang menjadi tanggung jawab kalian: memahami ilmu pengetahuan, proses memperolehnya, dan manfaatnya untuk kemaslahatan umat manusia,” ujar beliau.

Melengkapi momen bersejarah ini, Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otoritas Ibu Kota Nusantara (IKN), Dr. H. Alimuddin, M.Sc., menyampaikan orasi ilmiah bertema “Peluang dan Tantangan Pencari Kerja di Ibu Kota Nusantara.” Beliau menekankan bahwa IKN adalah peluang besar bagi generasi muda, termasuk alumni Universitas Mulia. “Kita harus siap mengisi kebutuhan tenaga kerja di IKN dengan kompetensi dan kemampuan, termasuk penguasaan bahasa Inggris,” tegasnya.

Prosesi wisuda ini bukan hanya perayaan keberhasilan akademik, tetapi juga momentum untuk merenungkan peran dan kontribusi lulusan Universitas Mulia dalam membangun bangsa, khususnya dalam mendukung pengembangan IKN sebagai pusat peradaban masa depan. Universitas Mulia: mencetak generasi mulia untuk masa depan Indonesia!

Humas UM (YMN)

Humas Universitas Mulia, 14 November 2024 – Universitas Mulia mengadakan Kuliah Umum “Safety Campaign Goes to Campus” dengan tema “Keselamatan dan Keamanan Penerbangan Tanggung Jawab Bersama.” Acara ini terlaksana berkat kerja sama dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kantor Otoritas Bandara Wilayah VII Kementerian Perhubungan. Bertempat di Ballroom Gedung Cheng Hoo, acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya kalangan akademik, tentang pentingnya menjaga keselamatan di dunia penerbangan.

Sambutan oleh Kepala Seksi Pelayanan dan Pengoperasian Bandar Udara, Ahadiyat Adhi Yudistira, S.Si., M.Ab,

Kuliah umum ini diawali dengan sambutan yang disampaikan oleh Kepala Seksi Pelayanan dan Pengoperasian Bandar Udara, Ahadiyat Adhi Yudistira, S.Si., M.Ab, yang menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap ancaman keselamatan penerbangan, seperti layang-layang, laser, drone tanpa izin, serta balon udara. “Mengantarkan penumpang hingga ke tempat tujuan dengan aman adalah tanggung jawab kita bersama, dan dibutuhkan kesadaran masyarakat untuk menghindari hal-hal yang membahayakan keselamatan penerbangan,” ungkap Ahadiyat. Ia mengajak para peserta untuk menjadi penyambung pesan keselamatan ini kepada keluarga dan lingkungan sekitar.

Pembukaan secara resmi kuliah umum oleh Wakil Rektor III Universitas Mulia, Sumardi, S.Kom., M.Kom.

Kuliah umum ini dibuka oleh Wakil Rektor III Universitas Mulia, Sumardi, S.Kom., M.Kom., yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya atas kerja sama ini. “Kami sangat menyambut baik kegiatan ini. Keselamatan penerbangan juga merupakan kepedulian bagi kami di lingkungan kampus, dan informasi seperti ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa dan dosen,” ujarnya mewakili Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si.

Bapak Ngurah Joz dari Kantor Otoritas Bandara Kelas II Wilayah VI sebagai moderator Kuliah Umum

Acara ini dipandu oleh Bapak Ngurah Joz dari Kantor Otoritas Bandara Kelas II Wilayah VI dan menghadirkan lima narasumber berpengalaman di bidang keselamatan dan keamanan penerbangan, yaitu Bapak Alvin Prayogi (inspektur navigasi penerbangan), Bapak Doni Desmon (inspektur bandar udara), Bapak Agus (petugas keamanan penerbangan), Bapak Paul dari Angkatan Udara, dan Bapak Kabul (ahli kelaikudaraan dan pengoperasian pesawat udara).

Bapak Alvin Prayogi pemateri kuliah umum

Bapak Alvin Prayogi menjelaskan tugas pengawasan navigasi udara dan ancaman terhadap keselamatan penerbangan, seperti balon udara, sinar laser, dan layang-layang yang bisa mengganggu pandangan pilot atau merusak peralatan pesawat. Ia mengingatkan agar kegiatan seperti bermain layang-layang atau menerbangkan drone dilakukan di luar kawasan keselamatan operasi penerbangan (KKOP) dan dengan izin resmi jika diperlukan.

Bapak Doni Desmon melanjutkan sesi dengan memaparkan tugas pengawasan di bandar udara dan peran penting KKOP dalam menjaga keamanan penerbangan. Menurutnya, KKOP berfungsi melindungi masyarakat sekitar bandara dari potensi bahaya, dan masyarakat harus mengikuti aturan untuk tidak memasuki atau menghalangi wilayah ini tanpa izin.

Bapak Agus dari bidang keamanan penerbangan memberikan panduan tentang hal-hal yang harus diperhatikan calon penumpang, seperti pengecekan bagasi, pengaturan barang-barang terlarang, serta imbauan untuk tiba lebih awal di bandara. Agus menekankan pentingnya kerja sama dari penumpang untuk mematuhi aturan agar tercipta penerbangan yang aman dan nyaman.

Bapak Paul dari Angkatan Udara menjelaskan hak-hak penumpang saat menghadapi keterlambatan (delay) pesawat. Ia menguraikan jenis kompensasi yang berhak diterima oleh penumpang sesuai dengan lama keterlambatan. Misalnya, delay selama 30-60 menit berhak mendapat minuman, dan jika lebih dari empat jam, penumpang berhak atas kompensasi uang tunai Rp300.000 atau pengalihan penerbangan.

Sesi terakhir ditutup dengan pemaparan oleh Bapak Kabul, yang membahas konsep kelaikudaraan, yaitu kondisi di mana pesawat dinyatakan layak terbang sesuai standar keselamatan. Ia menjelaskan bahwa setiap pesawat harus melalui berbagai prosedur pemeriksaan agar dapat beroperasi dengan aman.

Kuliah umum ini menegaskan kembali pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan industri penerbangan untuk menciptakan penerbangan yang aman, nyaman, dan andal. Universitas Mulia berharap kegiatan edukatif ini mampu memperkuat pemahaman mahasiswa dan dosen mengenai pentingnya peran masyarakat dalam menjaga keselamatan penerbangan di Indonesia.

 

Humas UM (YMN)

Universitas Mulia, 8 November 2024

Kesekretariatan BEM Universitas Mulia resmi dibuka pada Jumat (8/11). Peresmian yang ditandai dengan pengguntingan pita oleh Kabiro Kemahasiswaan, Drs. Suprijadi, M.Pd., menjadi simbol penguatan wadah aspirasi mahasiswa di lingkungan kampus.

Turut hadir dalam acara peresmian tersebut tersebut Kepala Bagian Career Development Center, Yustian Servanda, S.Kom., M.Kom., Dekan Fakultas Humaniora dan Kesehatan, Wakil Dekan Fakultas Ekonomi & Bisnis, Kepala Lembaga LPPM, Kepala Bagian Kemahasiswaan, serta Kepala Bagian Media Kreatif Universitas Mulia.

“Peresmian sekretariat ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas organisasi kemahasiswaan di Universitas Mulia,” ungkap Riski Zulkarnain dalam sambutannya. Beliau menambahkan bahwa fasilitas ini diharapkan dapat memaksimalkan kinerja BEM dalam mengakomodasi aspirasi dan mengembangkan potensi mahasiswa.

Sementara itu, Presiden Mahasiswa Agung Widiyanto menyampaikan apresiasinya atas dukungan kampus terhadap kegiatan kemahasiswaan. “Sekretariat ini akan menjadi pusat koordinasi dan pengembangan program-program BEM yang bermanfaat bagi seluruh mahasiswa,” tuturnya.

 

Peresmian sekretariat BEM ini menandai komitmen Universitas Mulia dalam mendukung pengembangan soft skill dan leadership mahasiswa melalui organisasi kemahasiswaan. Dengan fasilitas baru ini, diharapkan BEM dapat lebih optimal dalam menjalankan perannya sebagai wadah aspirasi dan kreativitas mahasiswa.

Kontributor: (BEM)

Humas Um- Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifai, M.Si. membuka acara launching Tracer studi yang dihadiri oleh dekan Fakultas dan Ketua program Studi beserta mahasiswa dan alumni tahun 2020 sampai dengan 2022, selasa 01/10/2024 bertempat di Hall Balroom Chengho Universitas Mulia.

Acara dimulai dengan memaparkan laporan tracer studi alumni tahun 2020 – 2022 oleh Wakil Rektor 3 yang diwakili oleh bapak Yustian Servanda, S.Kom., M.Kom. Hasil yang disampaikan oleh beliau mulai dari jumlah kesesuaian alumni yang mengisi tracer studi hingga keselarasan pekerjaan berdasarkan program studi pendidikan yang diambil. dari penyampaian beliau untuk tracer studi yang berhasil dikumpulkan menyatakan bahwa keselarasan pekerjaan dengan pendidikan yang ditempuh memiliki jumlah presentase baik atau selaras.

Rektor Universitas Mulia dalam sambutan beliau juga menyampaikan pentingnya tracer studi bagi perguruan tinggi dalam peningkatan mutu pendidikan tinggi. seperti yang tertuang pada undang – undang no 12 tahun 2012 tentang perguruan tinggi yang mengharuskan penyelenggaraan perguruan tinggi yang bermutu dan untuk menindaklanjuti mutu pendidikan tinggi maka terdapat standar pendidikan tinggi yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Oleh sebab itu apabila tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan maka akan ada pelanggaran undang-undang pendidikan tinggi yang bermutu.

Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifai, M.Si. juga menyampaikan bahwa ada 8 IKU perguruan tinggi, IKU pertama lulusan mendapatkan pekerjaan yang layak. perguruan tinggi dapat memastikan apakah lulusan mendapatkan pekerjaan yang layak yakni melalui tracer studi sebagai langkah awal penilaian terhadap lulusan. IKU kedua adalah mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus. Meliputi kegiatan magang kerja, riset, proyek desa, pertukaran pelajar, berwirausaha, dan juga lewat kegiatan mengajar. IKU ketiga adalah dosen berkegiatan di luar kampus, sehingga aktivitas dosen tidak hanya di dalam kampus sendiri. Melainkan juga di luar kampus seperti mencari pengalaman industri sekaligus mengajar di kampus lain. IKU Ke empat adalah praktisi mengajar di kampus, sehingga pengajar tidak hanya kalangan dosen namun juga praktisi. Yakni merekrut dosen yang sudah berpengalaman di suatu bidang sehingga ilmu yang dibagikan lebih kompleks, karena sudah terjun langsung di lapangan. IKU kelima adalah hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat. Yakni terkait hasil riset yang dilakukan sebaiknya memberikan manfaat besar bagi masyarakat di sekitar.IKU Ke enam adalah berjalannya program studi yang bekerjasama dengan mitra kelas dunia. Sehingga pihak PTS akan menjalani kolaborasi dengan mitra untuk menyempurnakan program studi. Seperti magang, penyerapan lulusan, dan lain-lain.IKU ketujuh adalah kelas yang kolaboratif dan partisipatif, sehingga pihak kampus bersama para dosen mampu menciptakan kelas yang mumpuni. Bisa melibatkan mahasiswa dan merangsang keterlibatan mereka dalam proses belajar di kelas.IKU terakhir atau ke delapan adalah program studi berstandar internasional, dan hal ini berhubungan dengan akreditasi internasional. Sehingga Perguruan tinggi diharapkan mampu meraih akreditasi internasional untuk bisa dikenal luas oleh dunia. Tracer Studi adalah upaya perguruan tinggi memantau alumni apakah alumni telah mendapatkan pekerjaan layak lulusan yang akan di tracer adalah dua tahun lulusan.

Kegiatan Launching ini dilakukan untuk mendukung tercapainya target tracer minimal 30 % untuk validitas pendataan guna menjadi acuan data pengembangan mutu perguruan tinggi. Tracer studi juga dapat dijadikan bahan evaluasi untuk penilaian perguruan tinggi.dari kegiatan ini diharapkan dapat mengundang alumni untuk melakukan pendataan tracer yang dapat dilakukan di laman tracerstudy.universitasmulia.ac.id

Humas UM/ WN

Foto bersama narasumber bersama panitia dan peserta Program Studi S1 Manajemen dalam Seminar Kewirausahaan yang digelar HIMA Manajemen, Sabtu (14/9). Foto: Media Kreatif

Pelantikan Pengurus Ikatan Keluarga Alumni Manajemen (IKM)

UM – Himpunan Mahasiswa Manajemen menggelar Seminar Kewirausahaan dengan tema Tips dan Trik Sukses Membangun Usaha Sendiri, berlangsung di Ballroom Cheng Ho, Sabtu (14/9). Kegiatan ini juga sekaligus pelantikan Pengurus Ikatan Keluarga Alumni Manajemen (IKM) yang diketuai Hendri Samsudin.

Seminar Kewirausahaan digelar oleh Himpunan Mahasiswa (Hima) Program Studi S1 Manajemen. Ketua Panitia Pelaksana Andi Hilda Yani mengatakan, seminar diikuti 226 mahasiswa dari Prodi Manajemen.

Ketua Prodi S1 Manajemen Dr. Hj. Pudjiati, S.E., M.M mengatakan, ia melihat dunia usaha saat ini terjadi persaingan dan tuntutan industri. Hal itu, menurutnya, membutuhkan SDM dengan kreativitas yang tinggi agar usaha bisnis terus survive di masa depan.

“Jadi, bukan hanya sekedar secara teoritis yang didapatkan di dalam bangku kuliah, tapi bagaimana di luar sana kita mampu bersaing dengan berbagai macam orang yang punya kemampuan dan kompetensi yang tinggi,” ujar Pudjiati.

“Pada saat sekarang ini pun, masih banyak sarjana-sarjana yang bukan hanya lulusan S1, bahkan S2 pun banyak juga yang mencari pekerjaan. Jadi, bagaimana kita mencoba untuk menciptakan peluang usaha sendiri,” tambahnya.

Terlebih, saat ini telah berdiri Ibu Kota Nusantara (IKN), ia mengingatkan mahasiswa untuk membekali diri dengan kemampuan kewirausahaan.

Mau tak mau, menurutnya, ke depan akan banyak pendatang baru tiba di Kalimantan Timur sehingga muncul persaingan yang semakin ketat.

“Saya tanya pada Ketua Panitia, ternyata hasilnya itu hampir 90% itu mahasiswa kita masih belum punya usaha,” ungkapnya.

Hal ini tentu saja membuat dirinya heran. Padahal, saat ini ada banyak generasi muda yang telah berwirausaha.

Dengan Seminar Kewirausahaan ini, ia ingin mendorong mahasiswa memiliki jiwa kewirausahaan, kemudian terinspirasi untuk membangun usaha sendiri.

Dr. Pudjiati, S.E., M.M dan Ketua IKM Hendri Samsudin bersama pengurus lainnya. Foto: Media Kreatif

Dr. Hj. Pudjiati, S.E., M.M dan Ketua IKM Hendri Samsudin bersama pengurus lainnya. Foto: Media Kreatif

Heru Nugroho Susanto menerima cenderamata dari Dr. Hj. Pudjiati, S.E., M.M. Foto: Media Kreatif

Heru Nugroho Susanto menerima cenderamata dari Dr. Hj. Pudjiati, S.E., M.M. Foto: Media Kreatif

Mahasiswa Prodi S1 Manajemen sedang mengikuti Seminari Kewirausahaan. Foto: Media Kreatif

Mahasiswa Prodi S1 Manajemen sedang mengikuti Seminari Kewirausahaan. Foto: Media Kreatif

Pudjiati mengatakan, pasca seminar ini, ia berencana menggelar pelatihan kewirausahaan.

“Bagi yang sudah punya usaha itu nanti akan kita kumpulkan untuk masuk ke dalam inkubator bisnis. Di dalam inkubator bisnis itu nanti kita lihat apa yang menjadi keunggulan yang dimiliki usaha oleh teman-teman ini,” tuturnya.

Sedangkan yang belum memiliki usaha, ia berharap akan muncul usaha bisnis baru dari mahasiswa pasca seminar kewirausahaan ini.

Ending-nya dari kegiatan ini adalah, kita akan mengadakan Expo Kewirausahaan bagi mahasiswa,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Pudjiati melantik dan menyerahkan Surat Keputusan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis tentang pengangkatan Pengurus Ikatan Keluarga Alumni Manajemen (IKM), kepada Hendri Samsudin sebagai Ketua IKM periode 2024-2025 bersama pengurus lainnya.

Hendri dalam pesannya mengatakan, ia sadar pengalamannya di kampus tidak hanya ilmu pengetahuan saja yang diperolehnya, tetapi juga pengalaman yang membentuk karakternya di masa depan.

“Saya sebagai alumni memiliki tanggung jawab dan kesempatan untuk membalas budi kepada almamater dan kampus tercinta kita, yaitu Universitas Mulia,” tutur Hendri.

“Saya sangat berharap dengan dibentuknya Ikatan Keluarga Alumni Manajemen bisa membawa kita saling berkolaborasi antara kami sebagai alumni, kemudian BEM dan seluruh HIMA yang ada di Universitas Mulia, untuk membangun dan membanggakan kampus kita baik di dalam kota, provinsi maupun di tingkat nasional,” tambahnya.

Hendri pun membacakan visi dan misi IKM. Hendri mengatakan, IKM ingin memastikan bahwa setiap anggotanya merasa terhubung dan diberdayakan serta memiliki akses sumber daya dan peluang yang dapat memperkaya perjalanan karirnya.

Sementara itu, sesi Seminar Kewirausahaan ini diisi oleh Heru Nugroho Susanto, pria kelahiran Bogor, 40 tahun yang lalu. Heru adalah seorang Entrepreneur yang memiliki latar pendidikan S1 IPB dan S2 Business School IPB Bogor.

Selain pernah bekerja di perusahaan besar, Heru berpengalaman mendirikan 145 bisnis skala Small Medium Enterprise (SME) atau UMKM. Bagi Heru, untuk memulai bisnis, bahkan dengan tanpa modal dan tanpa tempat usaha, yang terpenting dimiliki adalah niat.

“Kalau mau bangun bisnis tanpa niat itu yang susah,” ujarnya.

Bagi Heru, untuk memulai bisnis harus diawali dari mimpi (Dreams). Sebagaimana ikatan alumni yang memiliki visi dan misi, maka untuk mewujudkannya dibutuhkan niat dan tindakan untuk mencapainya.

Heru mengingatkan, bukan saja organisasi ataupun perusahaan saja yang memiliki visi dan misi, tetapi diri sendiri juga harus memilikinya.

“Saya pribadi itu punya visi punya 9 lembaga sosial di negara berbeda. Nah, untuk mencapai hal itu, gak bisa saya kerja biasa, gak bisa saya bangun relasinya biasa,” ujarnya.

Untuk itu, hal pertama untuk memulai bisnis adalah harus memiliki mimpi untuk diwujudkan. Kedua, adanya inflasi, yakni adanya kenaikan harga barang-barang yang mendorong dirinya untuk mendapatkan pemasukan.

“Yang ketiga, kenapa sih harus bisnis? Biar bisa jadi berkah buat orang lain. Ya, kalau kita kerja jadi berkah buat siapa? Buat bos kalian. Iya dong, kadang-kadang kita capek, pulang ke rumah, yang ada nanti orang tua ngomong apa, kita ngomel,” ujarnya.

“Jadi kalau mau jadi berkah buat banyak orang, mulailah dengan berbisnis,” imbuhnya.

Dan yang keempat, Endgame. Menurut Heru, yang dimaksud Endgame adalah manfaat yang diperoleh setelah tujuannya tercapai.

“Kayak tadi contoh ya, tujuannya mau masuk ke pemerintahan. Manfaatnya apa sih? Dapat pensiun. Berapa sih pensiunnya? Nggak besar kok. Ya, basic,” terangnya.

Bagi Heru, Endgame adalah financial freedom, time freedom, location freedom. “Punya uang banyak, punya waktu banyak, tapi gak sehat, gak bisa kemana-mana, percuma juga. Jadi harus ada tiga itu. Itu hanya bisa dicapai oleh bisnis,” pungkasnya.

(SA/Kontributor)

Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir., Muhammad Ahsin Rifai, M.S.I.  menerima buku hasil penelitian mahasiswa fakultas Ilmu Komputer atas nama Gray Hansen Limantoro dengan NIM 2113004 pada tanggal 10 Oktober 2023 yang berjudul Japanese Typography – 日本タイポグラフィ、過去と現在  dengan no ISBN: 978-623-09-5379-8 .

Buku ini berisi tentang Tipografi yang  merupakan ilmu pengaturan dan desain huruf dalam desain grafis. Jepang sendiri memiliki konsep tipografi yang berbeda dengan huruf latin, dimana sistem penulisan Jepang terdiri dari hiragana, katakana, dan kanji. Setiap jenis huruf ini memiliki karakteristik dan penggunaan yang berbeda dalam tipografi. Mengenal tipografi Jepang merupakan sesuatu yang baru terutama bagi masyarakat Indonesia. Buku ini berisikan hasil penelitian penulis mengenai tipografi Jepang dari zaman dahulu saat menggunakan Kinzoku Katsuji, hingga di zaman sekarang menggunakan Digital Publisher. Hal ini tidak lepas dari penataan huruf, namun juga berbagai jenis wajah huruf yang digunakan di Jepang. Selama perkembangannya, tipografi di Jepang juga mengadopsi pengaruh dan teknik dari tipografi barat atau tipografi berbasis latin. Kombinasi antara estetika tradisional Jepang dan elemen-elemen modern memberikan kesempatan untuk eksperimen dan inovasi dalam desain tipografi di Jepang.

Buku ini telah diterbitkan oleh CV. Hosting Rakyat Media dan telah didistribusikan ke Perpustakaan Universitas Mulia, perpustakaan daerah  dan Perpustakaan Nasional. Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir., Muhammad Ahsin Rifai, M.S.I.  berharap dari prestasi yang telah diberikan oleh mahasiswa program studi Sistem informasi S1 Fakultas ilmu Komputer dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk dapat terus berkarya serta memunculkan prestasi-prestasi lain nya dan dapat menunjang keilmuan dari mahasiswa .

WN- Humas UM

Ranisa, Ketua HIMA Manajemen yang baru menggantikan Agung Widiyanto yang naik menjadi Ketua BEM Universitas Mulia periode 2024-2025. Foto: dok. Manajemen

UM – Program Studi S1 Manajemen baru saja menggelar pelantikan Ketua Himpunan Mahasiswa Manajemen yang baru periode 2024-2025, bertempat di Ruang Eksekutif, Kamis (25/7). Ranisa Fitriani, mahasiswa S1 Manajemen angkatan 2022 terpilih menggantikan Agung Widiyanto, yang naik menjadi Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) 2024-2025.

Ketua Prodi S1 Manajemen Pudjiati, S.E., M.M mengatakan merasa bangga mahasiswanya terpilih menjadi Ketua BEM.

“Saya berharap Agung bisa mengemban amanah dengan sebaik-baiknya melaksanakan tugas, bisa menciptakan atmosfir kehidupan kampus dengan kegiatan-kegiatan mahasiswa dan menjadi perwakilan mahasiswa dalam mengangkat aspirasi, ide, dan inisiatif UKM lainnya,” tuturnya.

Kepada Agung dan Ranisa, Pudjiati juga mengingatkan bahwa organisasi mahasiswa adalah tempat yang dapat dimanfaatkan mahasiswa untuk belajar banyak hal, sebelum betul-betul terjun ke dunia kerja atau masyarakat.

“Selain itu, organisasi mahasiswa di prodi diharapkan dapat membuat kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang akreditasi, baik itu di prodi maupun di tingkat universitas,” harapnya.

Ketua Prodi S1 Manajemen Pudjiati bersama pengurus HIMA Manajemen yang baru. Foto: dok. Manajemen

Ketua Prodi S1 Manajemen Pudjiati bersama pengurus HIMA Manajemen yang baru. Foto: dok. Manajemen

Menjadi mahasiswa yang aktif dalam kepengurusan himpunan mahasiswa memiliki banyak manfaat, baik dalam hal pengembangan pribadi maupun profesional. Beberapa manfaat itu antara lain pengembangan keterampilan kepemimpinan, seperti mengatur kegiatan, memimpin tim, dan mengambil keputusan.

Mahasiswa akan mendapatkan pengalaman praktis dalam menjalankan organisasi, termasuk manajemen waktu, koordinasi kegiatan, dan administrasi. Hal ini menjadikan pengalaman organisasi yang tidak dimiliki mahasiswa biasa saja.

Mahasiswa yang aktif di dalam himpunan mahasiswa memungkinkan bertemu dan bekerja sama dengan banyak orang, baik dari sesama mahasiswa, dosen, maupun profesional dari luar kampus. Hal ini dapat membuka peluang untuk kolaborasi dan jaringan profesional di masa depan.

Dalam berorganisasi, mahasiswa juga mengasah keterampilan seperti komunikasi, negosiasi, kerjasama tim, dan penyelesaian konflik. Hal ini dapat diasah melalui berbagai kegiatan dan tanggung jawab di himpunan mahasiswa.

Mahasiswa yang aktif berorganisasi berkesempatan menerapkan ilmu yang diperolehnya di bangku kuliah, misalnya mengelola proyek, menyusun anggaran, atau merancang strategi pemasaran.

Selain itu, mahasiswa belajar untuk meningkatkan rasa percaya diri yang semakin baik. Mahasiswa berani menghadapi tantangan dan berhasil mengatasi berbagai situasi dalam kepengurusan himpunan dapat meningkatkan rasa percaya diri dan keyakinan diri.

Aktif berorganisasi dapat digunakan sebagai portofolio pasca lulus nantinya. Hal ini menjadi bekal persiapan karir di masa depan. Apalagi disertai dengan kontribusi pengabdian kepada masyarakat.

Pengalaman organisasi seringkali menjadi nilai tambah saat melamar pekerjaan, karena menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki inisiatif dan kemampuan untuk berorganisasi dan memimpin.

Pengalaman organisasi juga membuka kesempatan lebih lebar memperoleh beasiswa dan penghargaan, tentu bagi mahasiswa yang aktif dan berprestasi dalam kegiatan ekstrakurikuler dan kepemimpinan.

(SA/Kontributor)

Foto bersama usai pelantikan pengurus BEM dan UKM periode 2024-2025 bersama Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti dan Rektor Prof. Muhammad Ahsin, dekan serta dosen pembimbing UKM. Foto: Media Kreatif

UM – Pelantikan Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) periode 2024-2025 berjalan sukses. Pelantikan dilakukan oleh Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i bertempat di Ballroom Cheng Ho, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani, Kamis (27/6).

Dalam sambutannya, Prof. Ahsin kembali mengingatkan visi perguruan tinggi yang berbasis technopreneur diharapkan menghasilkan wirausaha-wirausaha baru di bidang teknologi.

“Saya mengingatkan kembali, Prof. Jimly kemarin menyatakan bahwa tujuan pendidikan kita ini sebenarnya kurang tepat kalau menghasilkan sarjana yang siap kerja, karena kalau sarjana siap kerja, maka kalian itu nanti akan menjadi pekerja saja,” tutur Prof. Ahsin, mengutip pernyataan Prof. Jimly Asshiddiqie, Ketua Mahkamah Konstitusi 2003-2008, saat memberikan kuliah tamu di tempat yang sama, Rabu (26/6).

“Yang kita inginkan ke depan, sarjana-sarjana itu harus menjadi bos, itu istilah Prof Jimly kemarin, yang mampu nanti menghasilkan lapangan-lapangan kerja, yang nanti kalian itu menjadi orang-orang hebat, pengusaha-pengusaha hebat, yang bisa membangun daerahnya, bangsa, dan negara,” lanjutnya.

Hal ini sejalan dengan visi Universitas Mulia yang akan mencapainya pada tahun 2043 sebagai perguruan tinggi berbasis Technopreneurship. “Jadi, visi kita ini akan dicapai 2043 yang nanti akan kita revisi menjadi 2045 pada saat generasi emas,” ungkapnya.

Sejalan dengan itu, universitas diharapkan memfasilitasi bidang kemahasiswaan dan inkubator bisnis dengan membentuk UPT (unit pelaksana teknis) inkubator bisnis.

Dengan demikian diharapkan mahasiswa yang memiliki ide, usaha, atau baru punya rencana berwirausaha, alumni yang punya usaha, dan masyarakat UKM yang ada di sekitar dapat diinkubasi.

“Itu nanti kita inkubasi untuk menjadi UKM ataupun wirausaha-wirausaha yang hebat, yang tangguh, yang kompetitif, yang mampu bersaing di dunia kewirausahaan,” harap Rektor saat mengawali sambutannya.

Foto bersama dosen pembimbing UKM dengan Rektor dan Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga. Foto: Media Kreatif

Foto bersama dosen pembimbing UKM dengan Rektor dan Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga. Foto: Media Kreatif

Presiden Mahasiswa Terpilih Agung Widyanto menerima SK Pengangkatan dari Rektor Prof. Muhammad Ahsin Rifa'i. Foto: Media Kreatif

Presiden Mahasiswa Terpilih Agung Widyanto menerima SK Pengangkatan dari Rektor Prof. Muhammad Ahsin Rifa’i. Foto: Media Kreatif

Salah seorang mahasiswa menerima SK dari Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Inkubator Bisnis Mundzir, S.Kom., M.T disaksikan Rektor Prof. Ahsin dan Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti. Foto: Media Kreatif

Salah seorang mahasiswa menerima SK dari Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Inkubator Bisnis Mundzir, S.Kom., M.T disaksikan Rektor Prof. Ahsin dan Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti. Foto: Media Kreatif

Terkait dengan pelantikan BEM dan UKM, Rektor mengatakan pergantian dan pergeseran pengurus pada sebuah organisasi itu adalah hal yang wajar.

“Perlu saya sampaikan, di dalam pemilihan BEM kemarin, ada pro dan kontra. Ini sudah menunjukkan bahwa mahasiswa kita ini sudah betul-betul punya aspirasi, punya pemikiran-pemikiran, punya perbedaan pendapat. Itulah organisasi,” tutur Prof. Ahsin.

Menurutnya, apabila semuanya nurut semua, selalu tunduk patuh atas pimpinan organisasi, hal itu justru bukan sebuah organisasi yang sehat.

“Justru di organisasi ini, seperti yang disampaikan oleh Bapak Direktur Eksekutif, membuat kalian menjadi orang hebat,” tegasnya.

Prof. Ahsin kemudian teringat pengalamannya ketika mengikuti sebuah forum diskusi (FGD). Forum tersebut mengundang perwakilan perusahaan-perusahaan besar yang menyampaikan aspirasinya dan diterima oleh pemerintah kota Balikpapan.

Disebutkan, perusahaan tersebut kesulitan merekrut para pencari kerja lantaran tidak memiliki kemampuan yang diharapkan dan tidak memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik.

“Itu tidak bisa kita dapatkan 100% dari kuliah, tetapi organisasi lah yang membentuk,” tutur Rektor.

Dengan berorganisasi, lanjutnya, mahasiswa mulai belajar berorganisasi, bersosialisasi, bekerja sama, menerima tanggung jawab, amanah, dan menyelesaikan amanah itu sesuai dengan tanggung jawabnya.

“Kemampuan berbicara itu juga sangat penting. Semua itu kita dapatkan dari berbagai aktivitas-aktivitas kemahasiswaan,” tambahnya.

Senada, Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi berharap kegiatan mahasiswa dioptimalkan.

“Di belakang itu, terus di sebelah sana itu lapangan basket plus voli. Tapi, sayangnya sekarang belum bisa digunakan, karena kami sedang membangun lagi. Jadi, Yayasan sedang membangun lagi sehingga fasilitasnya berkurang,” ujarnya.

Meski demikian, Dr. Agung berharap mahasiswa tetap dapat berkegiatan di tempat yang sekiranya terbuka untuk dimanfaatkan.

“Nah, sekarang ada di sini (Ballroom Cheng Ho) itu gunakan. Saya berharap tempat ini digunakan untuk kegiatan seni budaya, bukan saja oleh UM, tapi juga bergabung perguruan tinggi yang lain,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Pelantikan Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) Rizki Zulkarnain mengatakan Unit Kegiatan Mahasiswa yang dilantik tahun ini hanya 12 UKM.

“Saya ingat tahun lalu ada sekitar 13 UKM yang dilantik, namun hari ini kami hanya melantik 12 UKM, karena ini yang terkonfirmasi,” ujar Rizki.

12 UKM itu antara lain dikelompokkan ke dalam empat bidang, yakni Seni, Olahraga, Penalaran, dan Kerohanian.

Bidang Seni antara lain UKM Musik, UKM Paduan Suara, dan UKM Seni Tari. Bidang Olahraga, yakni UKM Badminton dan UKM Bola Voli.

Kemudian Bidang Penalaran memiliki lebih banyak UKM, antara lain English Club, Robotik, GDSC (Google Development Student Club), Mushibunken (Bahasa Jepang), dan Broadcasting dan Film.

Sedangkan Bidang Kerohanian terdiri atas UKM Al Izzah dan UKM Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK).

Meski demikian, dirinya terbuka terhadap masukan mahasiswa apabila ada usulan UKM baru yang perlu dibentuk.

“Kami akan selalu memfasilitasi mahasiswa untuk menambah UKM-UKM yang baru nantinya,” pungkasnya.

(SA/Kontributor)