Wali Kota Rizal Effendi, Rektor Dr. Agung Sakti Pribadi foto bersama usai penanaman pohon. Kamis (5/11). Foto: Biro Media Kreatif

UM – Wali Kota Balikpapan H. Rizal Effendi, S.E. berserta Forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) maupun Organisasi Perangkat Daerah (OPD) memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional bersama Rektor dan civitas academica berpusat di Kampus Cheng Ho Universitas Mulia, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani BDS, Kamis (5/11).

Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian, perlindungan, pelestarian puspa dan satwa nasional serta untuk menumbuhkan dan mengingatkan pentingnya puspa dan satwa dalam kehidupan manusia.

Pada kesempatan ini, Universitas Mulia berpartisipasi dalam program pemerintah untuk mewujudkan Indonesia Hijau, dengan melakukan penanaman pohon di lingkungan kampus, baik oleh Wali Kota, Rektor, Kepala OPD, beserta seluruh undangan.

Rektor Universitas Mulia Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. mengatakan mengapresiasi langkah mahasiswa menggelar kegiatan ini untuk mengingatkan pentingnya kepedulian terhadap lingkungan.

“Hari ini bukan sakadar acara seremonial, tapi esensi menjaga lingkungan dari pentingnya menyadari bahwa kita hidup dengan lingkungan yang kita pelihara,” tutur Rektor.

“Kampus kita ini akan hijau, maka ini akan dapat dinikmati, barangkali bukan oleh mahasiswa yang sekarang, tetapi 10 tahun lagi mereka akan datang dan melihat ini tanaman yang ditanam pada 5-10 tahun yang lalu,” ungkapnya.

Rektor berharap kegiatan menanam pohon tidak berhenti saat ini. “Ini sekaligus mendorong kami tidak berhenti di sini. Ayo kita menanam pohon, dibuat rimbun kampus ini karena mahasiswa suka belajar di luar gedung, apalagi saat ini dalam suasana pandemik Covid-19,” tuturnya.

Wali Kota Rizal Effendi bersama Rektor Universitas Mulia Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. saat menanam pohon di belakang Kampus Cheng Ho, Kamis (5/11). Foto: Biro Media Kreatif

Wali Kota Rizal Effendi bersama Rektor Universitas Mulia Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. saat menanam pohon di belakang Kampus Cheng Ho, Kamis (5/11). Foto: Biro Media Kreatif

Wali Kota Rizal Effendi, Rektor Dr. Agung Sakti Pribadi foto bersama usai penanaman pohon. Kamis (5/11). Foto: Biro Media Kreatif

Wali Kota Rizal Effendi, Rektor Dr. Agung Sakti Pribadi foto bersama usai penanaman pohon. Kamis (5/11). Foto: Biro Media Kreatif

Mahasiswa bersama Rektor dan Wali Kota serta panitia usai kegiatan peringatan HAri Cinta Puspa dan Satwa Nasional, Kamis (5/11). foto: Biro Media Kreatif

Mahasiswa bersama Rektor dan Wali Kota serta panitia usai kegiatan peringatan HAri Cinta Puspa dan Satwa Nasional, Kamis (5/11). foto: Biro Media Kreatif

Sementara itu, Wali Kota Balikpapan H Rizal Effendi mengatakan bahwa ia khawatir dengan kekayaan alam di Kalimantan yang bisa punah beberapa tahun mendatang. “Hutan kita ini termasuk tropica basah, sangat kaya dengan keragaman puspa dan satwa,” tutur Rizal Effendi.

“Dunia hanya ada dua, satu di Kalimantan, satu lagi di Amazon Brazil,” katanya. Ia ingin mengingatkan bahwa kepedulian masyarakat terhadap kelestarian hutan saat ini perlu terus ditingkatkan.

Rizal prihatin pohon-pohon di Kalimantan hampir habis, bisa jadi 10 – 20 tahun yang akan datang masyarakat tidak memiliki hutan karena banyak ditebang untuk diambil kayunya.

“Kita larang pun orang masih membutuhkan, kalau membangun rumah tiang-tiangnya menggunakan kayu ulin, sekarang ini ulin sudah hampir punah,” terang Rizal.

Ia menyayangkan kayu ulin maupun meranti, misalnya, banyak habis ditebang, padahal untuk dapat memanfaatkan kayu tersebut dibutuhkan waktu yang lama. Oleh karena itu, menurutnya, saat ini ada kesepakatan pemimpin dunia untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup.

“Jadi, (berdasarkan kesepakatan tersebut) kalau kita berhasil mempertahankan kelestarian hutan yang menghasilkan udara segar, kita akan dibayar oleh negara yang merusak, (yaitu) negara-negara industri,” ungkap Rizal Effendi.

Dari jenis satwa yang ada di Kalimantan Timur, menurutnya, banyak yang sudah habis.

“Makanya Balikpapan itu mempertahankan maskotnya, Beruang Madu, itu beruang terkecil di dunia, dari 8 jenis beruang di dunia, paling kecil beruang madu,” tuturnya. Beruang Madu, lanjutnya,  dilestarikan di kilometer 23 Balikpapan.

Wali Kota juga memberikan perhatian pada pentingnya pelestarian Pesut Mahakam di Samarinda, Orang Utan yang banyak diperdagangkan dan dibunuh, serta perhatian pada satwa lainnya di Kalimantan.

Oleh karena itu, Wali Kota mengatakan menaruh hormat dan berterima kasih kepada mahasiswa yang menggelar peringatan Hari Cinta Puspa ini dengan gerakan menanam pohon.

“Saya usul ke pak Rektor, tidak ada salahnya pada mahasiswa baru dan yang diwisuda harus menyumbang satu pohon. Jadi kalau masuk Universitas Mulia salah satu kewajibannya menyumbang pohon. Kalau lulus diwisuda, tidak boleh diwisuda kalau belum menyumbang pohon,” tutur Wali Kota.

Ia mengatakan bahwa saat ini sudah ada kerjasama dengan salah satu Kantor Urusan Agama di Balikpapan. “Saya minta yang akan menikahkan anaknya salah satu mas kawinnya harus pohon. Waktu saya nikahkan putri saya, mas kawinnya lima pohon mangga,” tuturnya.

Wali Kota mengingatkan agar tidak hanya sekadar menanam pohon saja dan tidak disertai dengan memelihara. “Tidak boleh menanam saja, tapi harus disertai dengan memelihara. Penyakit kita kan cuman menanam saja, setelah itu diserahkan dengan alam, kalau hidup ya nasibnya, kalau mati ya sudah,” ingatnya.

Acara kemudian diikuti dengan penanaman pohon secara simbolis di belakang kampus Cheng Ho yang diikuti seluruh undangan dan civitas academica. (SA/PSI).

Drs. Suprijadi, M.Pd. saat memberikan penyuluhan Bela Negara dan Ideologi Pancasila di Lanal Balikpapan, Senin (2/11). Foto: Istimewa

UM – Ketua Ikatan Alumni (IKA) Trainer of Trainer (ToT) Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) Provinsi Kalimantan Timur Drs. Suprijadi, M.Pd. memberikan penyuluhan Bela Negara dan Ideologi Pancasila di Gedung Patiunus Markas Komando (Mako) Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Balikpapan, Senin (2/11).

Kegiatan penyuluhan ini dalam rangka melaksanakan Pemberdayaan Wilayah Pertahanan Laut dengan melaksanakan Pengendalian Wilayah Pertahanan Laut (Dawilhanla). Tugas ini dilaksanakan dalam rangka menyiapkan geografi, demografi, dan kondisi sosial sebagai Ruang, Alat dan Kondisi (RAK) juang yang tangguh bagi kepentingan pertahanan Negara di laut dalam rangka mendukung Sistem Pertahanan Semesta.

Penyuluhan diikuti Waspam Danlanal Balikpapan Kolonel Laut (P) Andri Kristianto serta perwakilan dari Menwa Kewilayahan Balikpapan, Bea Cukai, Kemenkumham, Basarnas, Kasatpol PP, KSOP, DKP, Tagana, KNPI hingga Pelindo dan Dinas Perhubungan Kota Balikpapan serta Para Saka Bahari binaan Lanal Balikpapan. Peserta merupakan komponen cadangan dan komponen pendukung di wilayah kerja Lanal Balikpapan.

“Sebelumnya, saya mendapat surat perintah tugas dari Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik, Bapak I Ketut Rasna, untuk menyampaikan Penyuluhan Bela Negara dan Ideologi Pancasila. Alhamdulillah berjalan aman dan lancar,” tutur Drs. Suprijadi.

Drs. Suprijadi merupakan dosen Universitas Mulia untuk mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ini cukup aktif berkiprah dalam penyuluhan di bidang pertahanan dan keamanan pada masyarakat. Magister Pendidikan lulusan Universitas Mulawarman ini cukup berpengalaman dan berwawasan luas terkait Bela Negara dan Pancasila.

Drs. Suprijadi, M.Pd. menjadi pemateri Penyuluhan Bela Negara dan Ideologi Pancasila di Lanal Balikpapan, Senin (2/11). Foto: Istimewa

Drs. Suprijadi, M.Pd. menjadi pemateri Penyuluhan Bela Negara dan Ideologi Pancasila di Lanal Balikpapan, Senin (2/11). Foto: Istimewa

Penyerahan plakat penghargaan dari Danlanal Balikpapan. Foto: Istimewa

Penyerahan plakat penghargaan dari Danlanal Balikpapan. Foto: Istimewa

Sesi tanya jawab dari Ketua KNPI Andi Achmad Mutawally. Foto; Istimewa

Sesi tanya jawab dari Ketua KNPI Andi Achmad Mutawally. Foto; Istimewa

Pada kesempatan ini, Pak Pri, biasa media ini menyapa, menyampaikan materi perihal Pancasila sebagai dasar negara sekaligus sebagai instrumen kunci sebagai jaminan stabilitas nasional. Apabila Pancasila digoyang, maka akan berpengaruh pada stabilitas dan keamanan Negara.

Pancasila sendiri terbukti menjadi perekat kesatuan bangsa sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia, baik dalam berkehidupan sosial di manapun berada, maupun di seluruh pelosok Indonesia.

Pasca Reformasi, nilai-nilai Pancasila disinyalir mulai makin memudar. Nilai-nilai bangsa terpengaruh menurun dan terdegradasi sehingga jauh dari nilai-nilai luhur Pancasila.

“Bergantinya pemerintahan Orde Baru menuju Reformasi seolah-olah meminggirkan ideologi Pancasila, masyarakat sudah tidak terlalu mengutamakan nilai nilai luhur Pancasila,” kata Pak Pri.

Kondisi tersebut kemudian dapat memicu keamanan dan mengancam stabilitas Negara.

“Dorongan People Power menjadi mendominasi, melakukan tekanan terhadap pemerintah Indonesia. Untuk itulah, diperlukan pentingnya pemahaman bahwa Pancasila merupakan ideologi yang harus dijunjung tinggi dalam bernegara dan berbangsa,” tuturnya.

Memasuki sesi tanya jawab, peserta cukup antusias memberikan pertanyaan kepada narasumber. Penyuluhan yang dibuka pukul 9.00 wita ini berakhir tepat pukul 11.30 wita dengan aman dan lancar. (SA/PSI)

 

 

Tampak Senat Universitas Mulia Kenakan Masker dan Face Shield

UM – Protokol kesehatan super ketat diterapkan Universitas Mulia guna memperlancar penyelenggaraan wisuda secara tatap muka yang dipusatkan di ballroom Novotel pada Sabtu (31/10).

Para Wisudawan Tertib Protokol Kesehatan Covid 19

Para Wisudawan Tertib Protokol Kesehatan Covid 19

Diketahui sebanyak 283 mahasiswa Universitas Mulia program sarjana dan ahli madya secara resmi dilepas dalam prosesi Sidang Terbuka Wisuda tersebut.

Sebelum dilaksanakan, protokol kesehatan yang ketat sudah mulai diterapkan panitia. Dimulai dengan pelaksanaan rapid test untuk seluruh mahasiswa, rektor, dosen hingga staff dan panitia yang terlibat. Kemudian mewajibkan seluruh peserta untuk menggunakan masker serta face shield saat tiba di lokasi.

Pengukuran suhu tubuh juga dilakukan super ketat di pintu masuk ballroom hotel. Posisi kursi mahasiswa juga diberi jarak. Hingga pihak hotel juga menerapkan waktu pelaksanaan kegiatan maksimal hingga 4 jam.

Bahkan dalam proses wisuda kali ini, para wisudawan tidak didampingi oleh orang tuanya atau keluarga. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi penumpukan di dalam ruang wisuda, guna mengantisipasi penyebaran Covid 19.

Mereka yang mengantarkan dihimbau untuk tidak memasuki area ballroom hotel. Bahkan, disarankan langsung meninggalkan area hotel. Dan bisa menjemput wisudawan setelah prosesi wisuda usai.

Namun begitu, seluruh keluarga wisudawan tetap bisa mengikuti jalannya prosesi kegiatan secara daring yang disiarkan langsung melalui kanal youtube Universitas Mulia.

Tampak Senat Universitas Mulia Kenakan Masker dan Face Shield

Senat Universitas Mulia Kenakan Masker dan Face Shield 

Ketua Panitia Wisnu Hera Pamungkas menjelaskan, ini merupakan prosesi wisuda ke dua Universitas Mulia setelah berganti nama. Walau situasinya berbeda dari sebelumnya, namun pihaknya berusaha untuk tetap melaksanakan wisuda secara tatap muka.

“Maka sebelumnya kami terlebih dulu meminta izin kepada gugus tugas untuk melaksanakan wisuda secara tatap muka, Alhamdulillah mendapatkan izin, namun dengan protokol kesehatan yang ketat,” kata Wisnu yang juga Dekan Fakultas Ilmu Komputer.

Untuk itu, katanya, agar perosesi wisuda berjalan lancar dan nyaman maka pihaknya mewajibkan seluruh peserta yang terlibat untuk menjalani rapid test terlebih dulu. “Kami bekerjasama dengan dua klinik yakni Klinik Juanson Balikpapan dan Rumah Sakit Pertamina Balikpapan,” ujarnya.

Proses rapid dilakukan secara bertahap yang diawali oleh mahasiswa kemudian rektor, dosen dan staff hingga panitia wisuda. “Walau ada beberapa yang hasilnya reaktif, tapi mereka mencoba meningkatkan imun dan mengikuti rapid kembali, bahkan ada yang lansung swab test untuk memastikan hasilnya negatif,” terangnya.

Wisnu menuturkan, acara  itu dimulai pukul 08.00 dan berakhir tepat pukul 12.00 Wita. “Karena sesuai intruksi pihak hotel bahwa acara di dalam ballroom maksimal 4 jam, maka alhamdulillah kami bisa tepat waktu menyelesaikan kegiatan,” tuturnya.

“Dan protokol kesehatan juga lakukan semua, mulai dari pengecekan suhu tubuh, menggunakan masker dan jarak duduk mahasiswa juga terapkan. Hingga selesai prosesi wisuda mahasiswa pun langsung diminta pulang meninggalkan area hotel agar tidak berkerumun di dalam ruangan ballroom,” pungkasnya. (mra)

Layanan Google for Education yang digunakan Universitas Mulia. Foto: Google

UM – Biro Pusat Sistem Informasi mengingatkan kepada seluruh pengguna akun layanan Google for Education Universitas Mulia agar berhati-hati dan responsive memahami teknologi informasi. Hal ini dikarenakan Google memberikan peraturan yang sangat ketat kepada pengguna untuk menghindari penyalahgunaan, Senin (2/11).

“Google memberikan peringatan ini sudah beberapa kali dan sudah kami informasikan kepada pengguna, terutama mahasiswa agar tidak menyalahgunakan akun students yang diberikan kepadanya,” tutur Subur Anugerah, S.T., M.Eng. selaku Kepala Biro PSI Universitas Mulia.

Ia menerangkan, bentuk penyalahgunaan akun tersebut adalah tidak digunakan sebagaimana mestinya.

“Ya, harusnya akun itu untuk mendukung kegiatan administrasi dan akademik saja, bukan untuk keperluan lain, misalnya, untuk keperluan bisnis, digunakan untuk taruhan game online, atau menyimpan berkas video, foto, musik, dan software yang melanggar hukum serta konten terlarang lainnya,” terangnya.

Ia khawatir, jika penyalahgunaan itu tidak diindahkan oleh pengguna, baik mahasiswa maupun dosen misalnya, maka Google akan memberikan peringatan melalui email mereka agar responsive melakukan tindakan pembersihan sendiri atau penghapusan konten yang melanggar tersebut.

“Biasanya kita beri waktu beberapa hari kepada yang bersangkutan untuk melakukan penghapusan atau pembersihan sendiri. Tetapi jika tetap tidak diindahkan, maka kami akan melakukan penangguhan dan penghapusan,” terangnya.

Layanan Google for Education yang digunakan Universitas Mulia. Foto: Google

Layanan Google for Education yang digunakan Universitas Mulia. Foto: Google

Google mengalihkan pengguna mengakses layanan yang ditangguhkan Google pada informasi ini. Foto: Google

Google mengalihkan pengguna mengakses layanan yang ditangguhkan Google pada informasi ini. Foto: Google

Menurutnya, PSI akan melakukan penangguhan sehingga pengguna tidak dapat mengakses layanan Google Education agar yang bersangkutan datang menghubungi Administrator untuk menyelesaikan masalahnya.

“Mereka harus menyelesaikan masalahnya. Kita akan beri surat pernyataan agar yang bersangkutan sepakat dan menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya di masa yang akan datang,” tuturnya.

Tetapi, apabila tidak juga ada respond dan tindakan berarti dari yang bersangkutan, maka PSI akan menangguhkan dan Google sendiri yang akan menangguhkan layanan kepada yang bersangkutan.

“Kalau sudah ditangguhkan oleh Google sendiri, ya kami angkat tangan tidak banyak bisa berbuat. Solusinya, selama ada itikad baik dan permohonan dari yang bersangkutan, maka dari sisi kami akan membuka layanan yang bisa dibuka dan masih tersedia saja, sedangkan layanan Google Drive yang ditangguhkan Google harus diurus sendiri oleh yang bersangkutan. Ini merepotkan sekali,” tuturnya.

Berdasarkan data yang diterimanya, pelapor biasanya tidak mengaku telah menyalahgunakan layanan Google Drive, misalnya, untuk menyimpan konten terlarang. “Ya, kebanyakan memang tidak mengaku dan merasa tidak tahu, tapi kami memiliki data aplikasi apa saja yang mereka gunakan dan terikat pada layanan Google Students miliknya,” terangnya.

Untuk itu, ia menyarankan agar pengguna layanan Google Education Universitas Mulia harus betul-betul mengerti, memahami, dan bertanggung jawab menjaga akunnya masing-masing untuk digunakan sesuai peruntukannya, yakni kegiatan administrasi dan akademik atau untuk kegiatan belajar mengajar saja, bukan untuk selain itu.

“Bisa jadi pengguna terkena phising, atau pernah mengakses kemudian mendaftar dan login di aplikasi video atau konten terlarang, secara tidak sadar menggunakan akun students di smartphone mereka. Mereka harus hati-hati karena semua itu bisa dicegah jika pengguna mengerti dan memahami bagaimana memanfaatkan teknologi informasi secara baik, benar, dan bijaksana,” pungkasnya. (SA/PSI)

 

Prof. Dr. Ir. H. Udiansyah, M.S. Kepala LLDIKTI XI Kalimantan saat memberikan sambutan secara daring dalam Sidang Terbuka dan Wisuda Sarjana dan Diploma ke-II Universitas Mulia, Sabtu (31/10). Foto: YouTube

UM – Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) XI Kalimantan Prof. Dr. H. Udiansyah, M.S. hadir dalam jaringan atau daring video konferensi dalam Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana dan Diploma yang ke-II Universitas Mulia, Sabtu (31/10).

Dalam sambutannya, Prof. Udiansyah memberikan ucapan selamat kepada para wisudawan dan memberikan dua pesan, baik kepada manajemen perguruan tinggi maupun untuk lulusan yang wisuda hari ini.

“Dalam suasana pandemik Covid-19 ini salah satu strategi kita untuk menghadapinya dengan menjaga imunitas tubuh kita,” tuturnya mengawali sambutan.

Menurutnya, imunitas tubuh bisa dijaga dengan 3H, yakni Healthy. “Semua yang mengikuti wisuda sudah di-rapid, Alhamdulillah, apabila ada yang punya gejala jangan sampai tidak menyampaikan kepada panitia,” tuturnya. Karena, lanjutnya, tidak ada gejala pun seseorang bisa disebut OTG atau orang tanpa gejala.

“Yang kedua adalah Harmony, kita harus menjaga harmoni, jangan selalu bertentangan, jangan selalu melihat orang senang kita susah, melihat orang susah kita senang,” tuturnya. Ia berharap selalu menjaga harmoni.

“Yang ketiga adalah Happy, gembira. Oleh karena itu sambutan Bapak Wali Kota santai-santai saja, tidak ada yang serius, semua tertawa, dan beliau membawa pantun, saya juga akan membawa pantun, semoga ini awal kesuksesan kalian,” ungkapnya.

Prof. Dr. Ir. H. Udiansyah, M.S. Kepala LLDIKTI XI Kalimantan saat memberikan sambutan secara daring dalam Sidang Terbuka dan Wisuda Sarjana dan Diploma ke-II Universitas Mulia, Sabtu (31/10). Foto: YouTube

Prof. Dr. Ir. H. Udiansyah, M.S. Kepala LLDIKTI XI Kalimantan saat memberikan sambutan secara daring dalam Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana dan Diploma ke-II Universitas Mulia, Sabtu (31/10). Foto: YouTube

Menurut Prof. Udiansyah, Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi saat ini mencapai 34%. Ia juga mengucapkan selamat pada Universitas Mulia yang telah berhasil menyelenggarakan pendidikan dengan baik, terbukti menggelar wisuda pada kali ini.

“Saya berharap kepada Universitas Mulia, karena sekarang ini pemerintah dengan Mas Menteri (Nadiem Makarim) telah mengeluarkan Permendikbud Nomor 3, 5 dan 7,” tuturnya.

Ia mengatakan, Permendikbud tersebut ada sangkut pautnya dengan perguruan tinggi swasta.

“Yang pertama, apabila universitas, baik PTN maupun PTS terakreditasi B institusinya, maka program studi (juga B), kecuali program studi kesehatan dan pendidikan,” ujarnya.

Menurutnya, program studi kesehatan maupun program studi pendidikan harus memenuhi persyaratan. Salah satu syaratnya adalah bisa berkerjasama dengan dunia industri dan dunia usaha. “Menjamin lulusannya bisa diterima bekerja di dunia industri dan usaha,” tuturnya.

Kedua, akreditasi saat ini bersifat otomatis. “Selama program studi itu jumlah dosennya cukup, kemudian rasio dosen mahasiswa terpenuhi, dan tidak ada laporan masyarakat, maka akreditasi diperpanjang secara otomatis,” ungkap Profesor Udi.

Meski demikian, Profesor Udi mengingatkan agar perguruan tinggi terus meningkatkan akreditasi meski hal itu akan diperpanjang otomatis oleh BAN-PT. “Kita (harus) perlu naikkan peringkatnya, yang C naik jadi B atau sangat baik, yang B kalau tidak bisa jadi A, menjadi sangat baik,” ujarnya. Ia manambahkan, yang penting ada progress kenaikan.

Ketiga, kebijakan belajar di luar program studi. Menurut Profesor Udi, universitas diberi kewajiban untuk memfasilitasi mahasiswa belajar di luar program studi.

“Yang pertama, boleh satu semester di luar program studi di dalam universitas sendiri, dan dua semester belajar di luar universitas, boleh di dunia industri, boleh di dunia usaha, boleh di desa, dan sebagainya,” ujarnya.

Ia menambah, bagi universitas wajib memfasilitasi, tetapi bagi mahasiswa boleh mengambil atau pun tidak mengambilnya.

Prof. Udiansyah juga berharap kepada para wisudawan. Pertama, ia berharap lulusan menjadi alumni yang berkarakter. “Alumni yang berkarakter itu adalah ciri diri kita masing-masing, semua itu ada di dalam diri kita,” tuturnya.

Misalnya, sifat rajin, gigih, tangguh, tidak mudah menyerah, teguh pendirian, disiplin dan jujur. Itu semua ada di dalam sendiri. “Kembangkan lah itu,” harapnya.

Kedua, ia berharap lulusan menjadi alumni yang berkapasitas. Artinya mengisi dan memperkuat diri sendiri dengan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang baik seperti kejujuran dan menjaga integritas.

Jika itu semua dimiliki lulusan, maka ia yakin lulusan akan menjadi sumber daya manusia yang berkompetensi.

Ketiga, jadilah alumni yang berdaya saing untuk memenangkan pertarungan di masa depan. “Harus menjadi alumni yang lebih berdaya saing dari alumni yang lain, misalnya, dalam hal lembur bekerja,” tuturnya.

“Kalau teman kita bisa lembur dua jam, maka kita harus lebih tiga jam atau empat jam. Kalau teman kita tidak berani kehujanan, maka kita berani kehujanan. Kalau teman kita menguasai Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, maka kita menguasai Bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab, misalnya,” terangnya panjang lebar.

Dengan begitu, jika tiga harapannya tersebut terpenuhi, maka ia meyakini alumni akan menjadi sumber daya yang unggul dan mampu bersaing dan sukses di era pandemi Covid-19 dan Era Industri 4.0 sekarang ini.

Baginya, kesuksesan tidak akan ada tanpa perjuangan, kerja keras, restu dan doa orang tua.

Prof. Udiansyah kemudian menutupnya dengan pantun. “Kalau ada sumur di ladang, boleh kita menumpang mandi. Anda diwisuda menjadi orang terpandang, tapi besok pagi jangan minta duit lagi.”

Maksudnya, Prof. Udi berpesan agar wisudawan mulai besok mampu berusaha mandiri dan berdikari. Tidak selalu terus berharap atau mengandalkan biaya hidup dari orang tua. (SA/PSI)

Cover Sidang Terbuka dan Wisuda Sarjana dan Diploma ke-II Universitas Mulia, Sabtu (31/10). Foto: YouTube

UM – Universitas Mulia sukses menggelar Sidang Senat Terbuka Wisuda Program Sarjana dan Diploma III yang dilaksanakan daring dan luring di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Jalan Jenderal Sudirman, Sabtu (31/10) hari ini.

Tampak hadir di tempat Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, Rektor Dr. H. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H., Wakil Rektor Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I dan Mundzir, S.Kom., M.Kom, serta Dekan Fakultas, Keluarga Besar Yayasan Airlangga beserta sebagian dosen dan undangan.

Adapun sebagian dosen, undangan beserta orang tua wisudawan mengikuti kegiatan secara daring yang disiarkan live streaming YouTube. Termasuk Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) XI Kalimantan Prof. Dr. H. Udiansyah, M.S. yang mengikuti kegiatan di kediamannya di Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan.

Rektor Universitas Mulia Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. mengatakan bahwa dari 283 wisudawan kali ini, lebih dari 50% telah mendapatkan pekerjaan. Dari tracer study diperoleh data hampir 70% telah bekerja sesuai dengan bidang keilmuan yang dipelajari di kampus.

Berdasarkan tingkat keselarasan diperoleh angka 85,5% bekerja sesuai atau lebih tinggi dari jenjang pendidikan. Sisanya 14,5% bekerja belum sesuai dengan jenjang pendidikan. “Tentu ini merupakan data yang menggembirakan kita semua,” tutur Rektor.

Rektor Dr. H. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H., saat memberikan sambutan dalam Sidang Terbuka dan Wisuda Sarjana dan Diploma ke-II Universitas Mulia, Sabtu (31/10). Foto: YouTube

Rektor Dr. H. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H., saat memberikan sambutan dalam Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana dan Diploma ke-II Universitas Mulia, Sabtu (31/10). Foto: YouTube

Prosesi Sidang Terbuka dan Wisuda Sarjana dan Diploma ke-II Universitas Mulia dengan protokol kesehatan dan peserta wajib test rapid, Sabtu (31/10). Foto: YouTube

Prosesi Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana dan Diploma ke-II Universitas Mulia dengan protokol kesehatan dan peserta wajib test rapid, Sabtu (31/10). Foto: YouTube

“Wisuda tahun ini terdapat 34% lulusan dengan predikat Cum Laude atau dengan pujian, 64% sangat memuaskan, dan 2% memuaskan,” ungkapnya.

Dari data tersebut, lulusan tepat waktu Diploma-3 sebanyak 91% dan 64% lulusan S1.

“Masa studi paling cepat dicapai adik kita Saudari Arifah Syafira dari Program Studi Informatika dalam waktu 3 tahun 5 bulan. Sedangkan IPK tertinggi 3,86 dari Prodi Informatika,” ungkap Pak Agung.

Secara keseluruhan rata-rata IPK lulusan tahun ini sebesar 3,42.

Menghadapi tantangan global ke depan, Rektor berpesan kepada para wisudawan agar terus belajar dan berkarya. “Peluang untuk berkarya di ibukota baru sangat terbuka, akan muncul kebutuhan besar untuk berkontribusi pikiran dan tenaga,” tuturnya.

Untuk itu, Rektor berharap agar lulusan mampu berkomitmen dalam bekerja, cerdas secara sosial, berani melakukan inovasi, produktif dalam bekerja, jujur, amanah, dan bertanggung jawab dalam setiap tugas yang diemban.

“Pesan saya, jangan lupa kalian bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, berterima kasih kepada orang tua, keluarga, dan kepada seluruh dosen, tenaga administrasi, dan semua orang yang pernah terlibat dalam pembelajaran,” tuturnya.

Ketua Yayasan Airlangga Hj. Mulia Hayati Deviantie, S.E. mengatakan bersyukur kepada seluruh pihak atas terselenggaranya pendidikan tinggi di lingkungan Yayasan Airlangga, khususnya di Universitas Mulia.

“Dalam beberapa bulan ini kita dipaksa untuk menerima kondisi normal baru yang belum pernah kita bayangkan sebelumnya,” tutur Ibu Muli, panggilan akrab Ibu Mulia Hayati.

Kondisi normal baru ini dipicu adanya pandemi Covid-19 yang merubah kegiatan belajar tatap muka menjadi daring. “Tapi kita patut bersyukur hal ini bisa kita lakukan meski harus mengikuti protokol kesehatan,” tuturnya.

Sementara itu, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengingatkan saat ini Kota Balikpapan dan di seluruh dunia tengah dilanda pandemi Covid-19. Untuk itu,  pemerintah kota tidak main-main menanggulangi bencana non-alam ini.

Untuk itu, ia berpesan agar masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan dan selalu menjaga protokol kesehatan dengan baik. (SA/PSI)

UM– Prestasi demi prestasi terus ditorehkan mahasiswa Universitas Mulia. Kali ini, tak tanggung-tanggung, tiga mahasiswa dan dua alumni berhasil meraih penghargaan dari Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Balikpapan. Bahkan satu dosen juga berhasil meraih penghargaan dari Dispora Kaltim.

Penghargaan tersebut diberikan dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda yang diserahkan langsung oleh Walikota Balikpapan pada 27 Oktober 2020 di aula Pemkot Balikpapan.

Sebelumnya, Disporabudpar Kota Balikpapan telah menggelar Youth Festival 2020 sejak 20 Agustus 2020. Dimana kegiatan itu diisi dengan beragam acara mulai dari lomba digital teknologi, virtual fair, webinar, virtual tausiyah, hingga bakti sosial.

Gabriella Sibarani (kiri) Raih Juara I Lomba Cipta Game

Gabriella Sibarani (kiri) Raih Juara I Lomba Cipta Game

Dalam kegiatan lomba digital teknologi, dua mahasiswa Universitas Mulia berhasil merebut juara pertama. Mereka adalah Muhammad Maruf Hanafi yang memperoleh Juara I untuk Lomba Poster Digital dan Gabriella Sibarani yang meraih Juara I Lomba Cipta Game.

Alumni Universitas Mulia, Dicky Malik Arnanda Raih Penghargaan sebagai Pemuda Berprestasi Kota Balikpapan.

Alumni Universitas Mulia, Dicky Malik Arnanda Raih Penghargaan sebagai Pemuda Berprestasi Kota Balikpapan.

Sementara satu mahasiswa yakni Cindy Maurellia dan dua alumni yakni Dicky Malik Arnanda dan Fachreza Muslin berhasil meraih penghargaan sebagai pemuda berprestasi Kota Balikpapan.

Kabag Akademik dan Kemahasiswaan FIKOM, Riovan Styx Roring, S.T., M.Kom menjelaskan selain memberikan penghargaan untuk para pemenang lomba Youth Festival 2020, Pemerintah Kota Balikpapan melalui Disporabudpar Kota Balikpapan juga memberikan sejumlah penghargaan kepada para pemuda di Balikpapan yang telah berprestasi di ajang nasional. “Dan mahasiswa kita terpilih seperti Cindy Maurellia yang berprestasi tingkat nasional dalam lomba tulis puisi. Juga dua alumni Universitas Mulia turut terpilih,” ujar Riovan.

Riovan menyebut dalam Youth Festival 2020 keikut sertaan mahasiswa Universitas Mulia sesungguhnya lumayan banyak.  “Walau tidak semua kategori bisa kita juarai, namun hasil ini sudah cukup memuaskan,” katanya.

Dia pun menargetkan, tahun depan Universitas Mulia akan kembali ikut berkompetisi. “Kita targetkan semua kategori lomba bisa menang. Selain itu pastinya target ke tingkat nasional, jadi selain lomba dalam rangka Sumpah Pemuda ini, juga ada lomba Kepemudaan seperti Pemuda Pelopor hingga target ke nasional akan kita coba. Akan kita fokuskan pada inovasi teknologi serta sosial dan budaya,” terangnya.

Dosen Universitas Mulia, Riovan Styx Roring Raih Penghargaan sebagai Pemuda Pelopor tingkat Provinsi bidang Inovasi Teknologi

Dosen Universitas Mulia, Riovan Styx Roring Raih Penghargaan sebagai Pemuda Pelopor tingkat Provinsi bidang Inovasi Teknologi

Selain para mahasiswa dan alumni tersebut, yang lebih membanggakan adalah terpilihnya Riovan sebagai Pemuda Pelopor tingkat Provinsi bidang Inovasi Teknologi. “Sebuah kebanggaan juga, tidak menyangka saya bisa tepilih di tingkat Provinsi. Sementara untuk di tingkat nasional saya berada di 6 besar,” jalas Riovan.

Dalam partisipasinya tersebut, Riovan mengatakan, dirinya mengangkat Hosting Rakyat dan Ojek GT yang sudah ia ciptakan dan telah diaplikasikan di Universitas Mulia. “Ojek GT saat ini sudah beroperasi, sementara Hosting Rakyat adalah platform untuk mendukung Ojek GT,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Balikpapan, Doortje Marpaung saat agenda penyerahan penghargaan menyebut, pihaknya sangat mengapresiasi pemuda Balikpapan yang menorehkan prestasi dan mengharumkan nama Balikpapan.

“Tahun ini merupakan tahun yang penuh kejutan terutama dalam unsur pemuda pelopor dengan sejumlah kategori yang menang di tingkat Nasional,” Doortje Marpaung.

Doortje menjelaskan, selama masa pandemi para pemuda wajib melakukan kegiatan bermanfaat untuk mengisi waktu luang. Saat ini pembelajaran yang dilakukan selama pandemi dilakukan secara daring, sehingga tingkat kejenuhan diprediksi akan meningkat.

“Kita harus memiliki pemikiran yang positif, karena di era tekhnologi digital, para pemuda harus menemukan passion,” jelasnya. (mra)

Seremoni penyerahan SK Pegawai oleh Ibu Hj. Mulia Hayati Devianti kepada pegawai, Jumat (23/10). Foto: Nadya, Biro Media Kreatif

UM – Yayasan Airlangga menyelenggarakan seremoni penyerahan Surat Keputusan tentang perubahan status kepegawaian kepada pegawai masing-masing. Kegiatan ini diselenggarakan di Aula Kampus Cheng Hoo Universitas Mulia, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani BDS Balikpapan Kalimantan Timur, Jumat (23/10) pekan lalu.

Acara dibuka Ketua Yayasan Airlangga Mulia, Ibu Hj. Mulia Hayati Devianti. Dalam sambutannya menyebut bahwa saat ini banyak perusahaan di dunia melakukan pemangkasan pegawai untuk beradaptasi melakukan penyesuaian di musim pandemi.

“Dalam masa pandemi ini banyak perusahaan besar maupun kecil yang berhenti, kita patut bersyukur di sini semua masih bisa beraktivitas, bekerja, berolahraga menjaga kesehatan,” tutur Ibu Muli, sapaan akrab Ibu Mulia.

Meski demikian, Ibu Muli mengingatkan agar para pegawai di lingkungan Yayasan Airlangga untuk selalu berhati-hati dalam bekerja dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan ketika beraktivitas di kampus maupun sekolah.

Menurut informasi yang diterima media ini, tercatat sebanyak 15 orang telah diangkat sebagai guru, dosen, karyawan, baik berstatus tetap maupun kontrak. Sedangkan karyawan harian atau magang sebanyak 12 orang. Seluruh pegawai maupun karyawan harian berasal dari Universitas Mulia, SMK Airlangga, SMK Kesehatan Airlangga, dan SMP Plus Airlangga Balikpapan.

Ibu Hj. Mulia Hayati Devianti Ketua Yayasan Airlangga memberikan sambutan penyerahan SK pegawai, Jumat (23/10). Foto: Nadya, Biro Media Kreatif

Ibu Hj. Mulia Hayati Devianti Ketua Yayasan Airlangga memberikan sambutan penyerahan SK pegawai, Jumat (23/10). Foto: Nadya, Biro Media Kreatif

Seremoni penyerahan SK Pegawai oleh Ibu Hj. Mulia Hayati Devianti kepada pegawai, Jumat (23/10). Foto: Nadya, Biro Media Kreatif

Seremoni penyerahan SK Pegawai oleh Ibu Hj. Mulia Hayati Devianti kepada pegawai, Jumat (23/10). Foto: Nadya, Biro Media Kreatif

Foto bersama Karyawan Harian dan Magang Yayasan Airlangga, Jumat (23/10). Foto: Nadya, Biro Media Kreatif

Foto bersama Karyawan Harian dan Magang Yayasan Airlangga, Jumat (23/10). Foto: Nadya, Biro Media Kreatif

Peserta seremoni penyerahan SK pegawai di lingkungan Yayasan Airlangga, Jumat (23/10). Foto: Nadya, Biro Media Kreatif

Peserta seremoni penyerahan SK pegawai di lingkungan Yayasan Airlangga, Jumat (23/10). Foto: Nadya, Biro Media Kreatif

Sementara itu, Manager Pendidikan Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. mengatakan bahwa pandemi Covid-19 awal masuk ke Indonesia membuat masyarakat cemas dan takut.

“Pada bulan Maret April saat itu banyak yang merasa cemas dan ketakutan, padahal waktu itu masih sedikit. Tapi sekarang orang sudah ramai bekerja, padahal wabah meningkat. Artinya manusia itu cepat beradaptasi,” tuturnya.

Rektor Universitas Mulia ini mengatakan bersyukur pada masa pandemi ini tidak ada pengurangan pegawai atau karyawan. “Selama pandemi ini tidak akan mengurangi karyawan,” ungkapnya.

Menurutnya, saat ini karena kondisi dan keadaan sudah mulai membaik, terlebih Kota Balikpapan akan menyelenggarakan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2020 pada bulan Desember mendatang.

Ia berharap karyawan, guru, dan dosen dapat terus meningkatkan karya dan kontribusinya untuk membangun Kota Balikpapan. Saat ini, Universitas Mulia memiliki beberapa program yang akan dan sedang dikembangkan.

“Apa yang akan dilakukan? smartRT, terus kemudian APTISI (Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta), entrepreneurship, kemudian UM-TV terus dikembangkan sehingga semakin berkualitas,” tuturnya.

Ia berharap, seluruh pegawai tidak berhenti pada karya yang dihasilkan sekadar untuk memenuhi kewajiban saja, tetapi juga terus dikembangkan secara berkelanjutan agar lebih bermanfaat lebih luas. (SA/PSI)

UM – Kabar menggembirakan! Berdasarkan penilaian kinerja penelitian dan pengabdian masyarakat oleh Kementerian Ristek/BRIN, tahun ini Universitas Mulia masuk dalam kelompok atau klaster Madya. Kabar ini diterima Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) Richki Hardi, S.T., M.Eng. langsung melalui pengelola Simlitabmas, Jumat (23/10) sore.

Simlitabmas adalah Sistem Informasi Manajemen Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat yang saat ini dikelola Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Ristek/BRIN). Melalui Simlitambas, Ristek/BRIN melakukan penilaian kinerja penelitian perguruan tinggi sejak tahun 2016 yang lalu berdasarkan data yang sudah dikumpulkan oleh perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Penilaian kinerja penelitian perguruan tinggi berdampak kepada kuota anggaran penelitian, pengelolaan dana desentralisasi sesuai dengan rencana induk penelitian masing-masing perguruan tinggi, peta kebutuhan program penguatan kapasitas per klaster, dan mekanisme pengelolaan penelitian.

Komponen yang dievaluasi meliputi sumberdaya penelitian (30%), manajemen penelitian (15%), luaran/output (50%), dan revenue generating (5%). Berdasarkan analisis terhadap data yang telah diverifikasi, Ristek/BRIN mengelompokkan perguruan tinggi yang masuk sesuai tingkat dalam kelompok perguruan tinggi Mandiri, Utama, Madya, dan kelompok Binaan.

Foto bersama Rektor Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. di depan Kampus Universitas Mulia. Foto: Biro Media Kreatif

Foto bersama Rektor Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. di depan Kampus Universitas Mulia. Foto: Biro Media Kreatif

“Sebelumnya saya mengajukan pada pengelola Simlitabmas karena klaster Universitas Mulia itu masih kosong, saya belum tahu apakah masuk binaan atau madya,” tutur Richki Hardi kepada media ini, Sabtu (24/10).

Berawal dari itulah, ia mengontak pengelola Simlitabmas untuk memastikan klaster perguruan tinggi Universitas Mulia. Menurutnya, klaster perguruan tinggi turut berpengaruh terhadap jumlah anggaran penelitian yang dapat dikelola.

Dari informasi pengelola Simlitabmas, diketahui Universitas Mulia merupakan merger atau gabungan dari tiga perguruan tinggi. “Dua perguruan tinggi klaster binaan, dan satu saat itu sudah masuk klaster madya,” tuturnya.

“Tidak lama kemudian, saya mendapat balasan tim IT Simlitabmas bahwa Universitas Mulia sudah di-update menjadi Madya dan kita diminta untuk segera memanfaatkan kesempatan ini,” tuturnya.

Ketika ditanya apa keuntungan dari naiknya klaster Madya, ia mengatakan Universitas Mulia akan mendapat kesempatan memilih kategori penelitian Desentralisasi untuk skim Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi.

“Meski ke depan skim Penelitian Dosen Pemula sudah tidak tersedia lagi, tapi kita mendapat kesempatan untuk memilih skim Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi,” ungkapnya.

Saat ini khusus dosen yang sudah memasukkan permohonan skim Penelitian Dosen Pemula agar terus menyelesaikan proposal di Simlitabmas. “Ristek/BRIN memberikan batas waktu sampai tanggal 29 Oktober 2020, untuk itu kami mengimbau agar dapat diselesaikan sehari sebelumnya mengingat tidak akan ada lagi perpanjangan waktu,” katanya.

Ke depan dosen-dosen Universitas Mulia didorong untuk mengumpulkan berkas persyaratan kepangkatan untuk menyelesaikan jabatan fungsional melalui Sistem Informasi Singkron LLDIKTI XI dan Sister Universitas Mulia.

“Untuk yang belum memiliki jabatan fungsional atau staf pengajar agar segera mengurus kepangkatan minimal Asisten Ahli, sedangkan yang Asisten Ahli agar meningkatkan minimal Lektor 200, karena itu menjadi syarat ke depan agar bisa mengajukan pendanaan penelitian melalui Simlitabmas,” tutupnya.(SA/PSI)

Update: Senin (26/10)
“Bapak Ibu, mohon maaf update terbaru dari pengelola SIMLITABMAS, usulan PDP sudah tidak tersedia lagi dalam sistem untuk kluster Madya, dan jika ada pengajuan PDP yang telah di approve, maka diminta untuk dibatalkan. Demikian informasi pagi ini,” kata Ketua LP3M Richki Hardi, S.T., M.Eng.

Wali Kota Balikpapan H Rizal Effendi, S.E. memberikan sambutan dalam Deklarasi Tekad Damai Masyarakat Kota Balikpapan di Aula Kantor Pemerintah Kota, Selasa (20/10). Foto: SA/PSI

UM – Wali Kota Balikpapan H Rizal Effendi mengundang Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Organisasi Perangkat Daerah (OPD), tokoh masyarakat, pimpinan perguruan tinggi serta unsur terkait dalam deklarasi bersama tekad damai di Aula Kantor Pemerintah Kota Balikpapan, Jalan Jenderal Sudirman, Selasa (20/10).

Wali Kota secara khusus mengucapkan terima kasih atas partisipasi masyarakat, khususnya kepada pimpinan perguruan tinggi dan akademisi, dalam penyampaian aspirasi/unjuk rasa damai mahasiswa menolak pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja yang telah berjalan dengan tertib, aman, kondusif, dan lancar sehingga menjaga kekondusifan kota.

Wali Kota mengajak seluruh masyarakat bersama-sama turut serta menjaga ketertiban dan kedamaian sebagai upaya menjaga dan mewujudkan Balikpapan Madinatul Iman.

“Untuk menjaga Kota Balikpapan tetap damai, tetap kondusif, menghadapi situasi akhir-akhir ini terutama aksi unjuk rasa menolak Undang-undang Cipta Kerja. Sudah tiga kali melaksanakan unjuk rasa, Alhamdulillah yang terakhir yang ketiga kegiatan unjuk rasa berjalan baik sekali, damai sekali, ini semua tidak lepas dari upaya kita bersama-sama,” tutur Rizal Effendi.

Wali kota mengatakan telah bertemu dengan pimpinan ormas, pimpinan pemuda, dan pimpinan perguruan tinggi mengimbau agar aksi unjuk rasa tidak terjadi kericuhan. “Kedua, kita menjaga agar tidak terjadi penyebaran Covid-19. Karena itulah kita menggelar pembacaan deklarasi damai seperti yang dilakukan di tingkat provinsi hari ini,” tutur Rizal Effendi.

Wali Kota Balikpapan H Rizal Effendi, S.E. memberikan sambutan dalam Deklarasi Tekad Damai Masyarakat Kota Balikpapan di Aula Kantor Pemerintah Kota, Selasa (20/10). Foto: SA/PSI

Wali Kota Balikpapan H Rizal Effendi, S.E. memberikan sambutan dalam Deklarasi Tekad Damai Masyarakat Kota Balikpapan di Aula Kantor Pemerintah Kota, Selasa (20/10). Foto: SA/PSI

Isi Deklarasi Tekad Damai Masyarakat Kota Balikpapan, Selasa (20/10). Foto: SA/PSI

Isi Deklarasi Tekad Damai Masyarakat Kota Balikpapan, Selasa (20/10). Foto: SA/PSI

Sementara itu, pembacaan deklarasi dipimpin oleh Ketua KNPI Kota Balikpapan Andi Achmad Mutawally dan diikuti seluruh peserta yang hadir. Berikut isi deklarasi tersebut.

###
Deklarasi Tekad Damai Masyarakat Kota Balikpapan untuk NKRI
Dalam rangka menjaga keamanan ketertiban dan kondusifitas di Kota Balikpapan, Kami masyarakat Kota Balikpapan bertekad untuk.
1.) Menjaga kondusifitas Kota Balikpapan.
2.) Menolak segala tindakan anarkis dalam bentuk apapun yang dapat mengganggu ketertiban umum.
3.) Mendukung TNI dan Polri dalam upaya penegakan hukum setiap tindakan anarkis dalam penyampaian pendapat di muka umum.
4.) Mendukung pemerintah daerah dalam menegakkan peraturan protokol kesehatan.

###

Usai pembacaan deklarasi, Wali Kota bersama Kapolresta Kombes Turmudi, Dandim 0905 Kolonel Armed I Gusti Agung Putu Sujarnawa, Forkopimda, tokoh masyarakat, perguruan tinggi, dan seluruh peserta sepakat menandatangani deklarasi. Universitas Mulia diwakili oleh Subur Anugerah, S.T., M.Eng. selaku akademisi bersama perwakilan perguruan tinggi lainnya.

Ucapan Terima Kasih dari Kapolresta Balikpapan

Sehari sebelumnya (19/10), Rektor menerima ucapan terima kasih dari Kepala Kepolisian Resor Kota Balikpapan. Surat ditandatangani Wakil Kapolresta Sebril Sesa, S.I.K., berisi ucapan terima kasih atas peran Rektor Universitas Mulia bersama Pimpinan Perguruan Tinggi di Balikpapan dalam mendampingi mahasiswa melakukan unjuk rasa damai dan tertib menolak demo Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Secara khusus Rektor Universitas Mulia Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. menyampaikan terima kasih kepada aparat TNI/Polri yang telah bertugas dengan baik menjaga ketertiban dan keamanan. Rektor juga menyambut baik untuk menjalin komunikasi dan koordinasi dengan Polresta Balikpapan untuk mewujudkan Kota Balikpapan yang aman, damai, dan tertib sesuai motto, Balikpapan Kubangun, Kujaga, dan Kubela. (SA/PSI)