Foto bersama di depan kantor Tribun Kaltim Jalan Indrakila Straat III Balikpapan. Foto: Yustian

UM – Program Studi D3 Manajemen Industri Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan Program Studi D3 Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer (Fikom) melakukan kunjungan industri di Kantor Berita Tribun Kaltim, Jalan Indrakila Straat III Dalam, RT 52 No. 1, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (23/11).

Rombongan dengan jumlah 30 orang mahasiswa ini dipimpin Dekan FEB Ivan Armawan, S.E., M.M. didampingi Ketua Prodi D3 Manajemen Industri Sumardi, S.Kom., M.Kom bersama Sekretaris Prodi FX. Nanang Sujatmiko, S.Kom., M.M. Tampak juga Ketua Prodi D3 Sistem Informasi Yustian Servanda, S.Kom., M.Kom. dan dosen diterima langsung Pimpinan Redaksi Ade Masayanto dan Pimpinan Produksi Fransina Luhukay serta praktisi media, Wahyu Eko Umaryadi yang juga dosen di FEB Universitas Mulia.

“Kunjungan industri ini merupakan kegiatan masing-masing Program Studi yang bertujuan untuk mengenalkan dan menambah wawasan mahasiswa tentang dunia kerja media massa saat ini. Setelah itu, diharapkan mereka mendapatkan gambaran bagaimana nantinya mereka bekerja di dunia industri,” tutur Ivan Armawan.

Ivan mengatakan, memasuki era disrupsi dan transformasi digital saat ini sedikit banyak membawa pengaruh terhadap keberadaan industri yang bergerak di berbagai macam sektor, termasuk industri media massa.

“Kita mendapat paparan dan belajar bagaimana industri media seperti Tribun Kaltim ini bisa terus exist di tengah era disrupsi dan transformasi digital saat ini. Mulai dari produksi, distribusi, hingga sampai kepada pelanggan. Bagaimana industri ini juga membina dan memelihara hubungan dengan pelanggan,” ungkapnya.

Menurutnya, hal ini menjadi penting manakala industri tersebut menjadi pusat ekonomi seluruh sumber daya manusia yang ada dan terus menjaga eksistensi di tengah gelombang disrupsi dunia saat ini.

Foto bersama di depan kantor Tribun Kaltim Jalan Indrakila Straat III Balikpapan. Foto: Yustian

Foto bersama di depan kantor Tribun Kaltim Jalan Indrakila Straat III Balikpapan. Foto: Yustian

Foto bersama Pimpinan Redaksi Ade Masayanto (tengah), staf, Dekan FEB Ivan Armawan, S.E., M.M., Ketua Prodi, dosen dan mahasiswa. Foto: Yustian

Foto bersama Pimpinan Redaksi Ade Masayanto (tengah), staf, Dekan FEB Ivan Armawan, S.E., M.M., Ketua Prodi, dosen dan mahasiswa. Foto: Yustian

Mahasiswa melihat mesin dan proses produksi koran cetak Tribun Kaltim. Foto: Yustian

Mahasiswa melihat mesin dan proses produksi koran cetak Tribun Kaltim. Foto: Yustian

Mahasiswa dan Dosen Prodi D3 Manajemen industri FEB saat berada di studio tv Tribun Kaltim. Foto: Yustian

Mahasiswa dan Dosen saat berada di studio tv Tribun Kaltim. Foto: Yustian

Mahasiswa saat berada di studio tv Tribun Kaltim. Foto: Yustian

Mahasiswa saat berada di studio tv Tribun Kaltim. Foto: Yustian

Menurutnya, Harian Tribun Kaltim saat ini mampu memproduksi 35 ribu eksemplar koran cetak per hari. Seluruhnya didistribusikan ke seluruh Kabupaten Kota di Kalimantan Timur. Belum termasuk dalam bentuk media digital epaper atau koran digital yang dilanggan pelanggan.

“Kemudian konten website yang selalu update, kanal berita pada sosial media YouTube dan Instagram serta TikTok yang saat ini digunakan untuk branding,” ungkap Ivan Armawan,

Dengan kunjungan industri tersebut, Ivan berharap mahasiswa belajar bagaimana proses produksi media massa hingga sampai kepada pelanggan. “Kita jadi belajar bagaimana memperoleh pendapatan dari bisnis industri media yang ada saat ini dengan tetap memperhatikan etika jurnalistik dan etika profesi. Ini sangat penting,” tuturnya.

Tribun Kaltim berkantor pusat di Balikpapan Kalimantan Timur. Jaringan wartawan Tribun tersebar di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, yang berada di kabupaten kota antara lain Balikpapan, Samarinda, Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara, Paser, Kutai Timur, Kutai Barat, Mahakam Ulu, Berau, Bontang, Bulungan, Tarakan, Malinau, Tana Tidung, dan Nunukan.

Dalam kunjungan industri tersebut, mahasiswa mendapat paparan tentang bagaimana berita diolah dan disunting sebelum akhirnya dicetak dalam bentuk koran cetak. Mahasiswa juga melihat proses produksi yang dilakukan di ruang produksi, melihat peralatan dan mesin cetak. Proses produksi koran dikerjakan pada malam hari untuk didistribusikan kepada pelanggan pada pagi esok harinya.

(SA/PSI)

Dari kiri Prof. Dr. Ch. Whidya Utami, M.M., CLC., CPM.(A), DR. Agung Sakti Pribadi, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sinjai Lukman Dahlan S.IP , M.Si dan Kepala Badan Litbang Sinjai Arifuddin. Foto: Mundzir

UM – Universitas Mulia bekerja sama dengan Universitas Ciputra Surabaya dalam bidang penelitian dan pengabdian pada masyarakat menyusun prospektus ekonomi pembangunan daerah Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan. Kerja sama ini ditandai dengan melakukan kunjungan ke Kabupaten Sinjai bertemu dengan pejabat setempat, Kamis (18/11).

Kerja sama ini merupakan tindak lanjut sebelumnya pada 29 April 2021 yang lalu dengan mengajak Dekan Fakultas Manajemen dan Bisnis Universitas Ciputra, Prof. Dr. Dra. Christina Whidya Utami, S.E., M.M., CLC., CPM (Asia) untuk terlibat dalam mengembangkan potensi Kabupaten Sinjai.

“Kerjasama kolaboratif penelitian ini tentang potensi investasi Kabupaten Sinjai di Sulawesi Selatan. Kami ingin menggandeng peneliti yang memiliki pengalaman yang luas di bidang Ekonomi Pembangunan, dan Prof. Utami menyambut baik penelitian ini untuk bekerja sama,” ungkap Dr. Agung Sakti Pribadi.

Pada kesempatan ini, kedua belah pihak, baik Universitas Mulia maupun Universitas Ciputra membentuk tim untuk bersama-sama menyusun prospektus ekonomi pembangunan daerah dengan melakukan kajian, riset, maupun pengumpulan data terkait yang diperlukan untuk keperluan prospektus tersebut.

Dari kiri Prof. Dr. Ch. Whidya Utami, M.M., CLC., CPM.(A), DR. Agung Sakti Pribadi,  Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sinjai Lukman Dahlan S.IP , M.Si dan Kepala Badan Litbang Sinjai Arifuddin. Foto: Mundzir

Dari kiri Prof. Dr. Ch. Whidya Utami, M.M., CLC., CPM.(A), DR. Agung Sakti Pribadi, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sinjai Lukman Dahlan S.IP , M.Si dan Kepala Badan Litbang Sinjai Arifuddin. Foto: Mundzir

Pertemuan Tim Penyusun Prospektus dengan Kepala Dinas Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan. Foto: Mundzir

Pertemuan Tim Penyusun Prospektus dengan Kepala Dinas Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan. Foto: Mundzir

Pertemuan Tim Penyusun Prospektus dengan Kepala Dinas Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan. Foto: Mundzir

Pertemuan Tim Penyusun Prospektus dengan Kepala Dinas Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan. Foto: Mundzir

“Sinjai ini memiliki potensi yang luar biasa, membuat Kita berpikir apa yang bisa Kita lakukan. Luasnya saja mengalahkan Kota Makassar,” tutur DR. Agung Sakti Pribadi. Dengan potensi tersebut, sebagai putra daerah ia berkeinginan untuk lebih memajukan Kabupaten Sinjai makin berkembang.

Kerja sama kemudian dilakukan dengan Pemerintah Kabupaten Sinjai untuk memaksimalkan potensi yang ada di Kabupaten Sinjai agar dapat dikembangkan berdasarkan keunggulan yang ada di berbagai sektor ekonomi. Ini dilakukan agar membantu Sinjai menarik para investor untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Sinjai.

“Terakhir saya melihat makin lama makin berkembang, potensi wisata makin berkembang, tapi masih tersembunyi sehingga Kami mengajak Prof. Utami untuk meneliti potensi apa saja yang dimiliki Sinjai agar semakin berkembang,” ungkap DR. Agung.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sinjai Lukman Dahlan S.IP, M.Si mengatakan bahwa penelitian yang akan dilakukan tersebut memiliki latar belakang kedekatan hubungan antara Balikpapan dengan Kabupaten Sinjai. Menurutnya, sebagian penduduk Kota Balikpapan yang berasal dari Sulawesi merupakan warga Sinjai.

“Fokus penelitian yang akan dilakukan di Sinjai kali ini ada hal yang perlu diungkapkan. Dan Kami pemerintah daerah percaya bahwa hasil penelitian ini akan bermanfaat,” ungkap Lukman Dahlan. Pada kesempatan ini tampak Kepala Badan Litbang Arifuddin beserta dengan sembilan orang Kepala Dinas Kabupaten Sinjai.

Di antaranya tampak pula Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan, Kepala Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan, Kepala Dinas Perikanan, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian serta para camat se-Kabupaten Sinjai.

Sementara itu, Prof. Utami mengatakan bahwa dirinya baru pertama kali berada di Kabupaten Sinjai. “Kemarin saya tanya, berapa jauh dari Makassar? Katanya 100 kilo lebih sedikit. Tidak tahunya sedikitnya 100 kilometer lagi,” tuturnya sembari tertawa.

Meski demikian, Prof. Utami mengungkapkan dirinya senang sekali mengingat pernah memiliki pengalaman melakukan riset di Manado, Gorontalo, Poso, Makassar, Pare Pare serta beberapa daerah lainnya di Sulawesi.

“Sekarang terakhir di Sinjai ini, kalau orang Jawa bilang ‘matur nuwun‘ ya Pak, terima kasih diberi kesempatan untuk terlibat di dalam pengembangan (daerah),” tutur Prof. Utami.

Pada kesempatan ini, rombongan Tim Universitas Mulia di Kabupaten Sinjai dipimpin Rektor DR. Agung Sakti Pribadi dan istri. Tampak turut mendampingi antara lain Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Mundzir S.Kom., M.T., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ivan Armawan, S.E., M.M., dosen yang asli Sulawesi Rizqi Zulkarnain, S.Pd., M.Pd. serta lainnya.

“Diharapkan hasil kajian ini membantu Pemerintah Kabupaten Sinjai mampu memetakan potensi investasi yang tepat di kecamatan masing-masing,” pungkas Dekan FEB Ivan Armawan menambahkan.

(SA/PSI)

 

UM– Delegasi Universitas Mulia akhirnya bertolak ke Malang, Selasa (16/11). Tim yang dipimpin oleh dosen Prodi Manajemen Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd, M.Pd ini akan mengikuti Expo Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) yang akan digelar di Universitas Brawijaya (UB) Malang mulai 17-19 November 2021.

Diketahui, Universitas Brawijaya Malang ditunjuk oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai tuan rumah penyelenggaraan Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo XII 2021. Ini merupakan program tahunan Kemendikbudristek yang bertujuan memunculkan dan meningkatkan potensi kewirausahaan di lingkup mahasiswa.

Linda Fauziyah menjelaskan KMI Expo 2021 merupakan sebuah kegiatan berskala nasional. KMI Expo 2021 sendiri merupakan acara puncak dari Kegiatan Berwirausaha Mahasiswa Indonesia (KBMI) dan Akselerasi Start-Up Mahasiswa Indonesia (ASMI). Kegiatan tersebut, menjadi tempat bertemunya mahasiswa Indonesia yang telah dibekali pengetahuan untuk memperkenalkan wirausaha mahasiswa dan membangun jaringan.

“Jadi sebelumnya salah satu tim Universitas Mulia telah berhasil lolos dalam KBMI, dimana dari kompetisi ini dilakukan lagi seleksi untuk mengikuti KMI Award 2021. Dan Alhamdulillah kita berhasil lolos seleksi dan masuk nominasi KMI Award 2021 serta dapat mengikuti KMI Expo XII 2021 di Malang ini,” jelas Linda Fauziyah.

Dalam expo ini katanya, ada sebanyak 92 Perguruan Tinggi (PT) seluruh Indonesia yang hadir, dimana untuk Kalimantan Timur diikuti oleh Universitas Mulia dan Institut Teknologi Kalimantan.

Adapun produk yang akan dipamerkan yakni Amplang Cumi-Cumi. “Jadi Amplang Cumi-Cumi ini adalah hasil karya mahasiswa Manajemen Universitas Mulia yang terpilih dan akan dipamerkan dalam expo ini,” jelasnya.

Linda menyebut, ini merupakan kedua kalinya tim Universitas Mulia mengikuti KMI Expo, dimana sebelumnya dilakukan pada tahun 2019 di Batam.

“Dengan berhasilnya Tim Universitas Mulia mengikuti KMI Expo 2021 menjadi sebuah kebanggaan bagi Univeristas Mulia. Ini juga sebagai pengakuan dan bentuk apresiasi terhadap mahasiswa yang memiliki bisnis dan usaha,” sebutnya.

Ia pun berharap nantinya, tim ini dapat menginspirasi mahasiswa Universitas Mulia lainnya untuk tetap konsisten dalam menjalankan bisnis mereka. Sehingga ke depannya lulusan Universitas Mulia tidak hanya menjadi pekerja, namun juga menjadi penyedia lapangan kerja atau entrepreneur, yang berdampak dengan mengurangi angka pengangguran di Balikpapan khususnya.

“Kami harapkan juga dengan kehadiran tim kita di expo ini dapat memperkenalkan produk unggulan hasil olahan yang ada di Balikpapan,” harapnya.

“Mari kita doakan agar tim kita bisa mendapat hasil terbaik dan mengharumkan nama Universitas Mulia di kancah nasional,” pungkasnya. (mra)

Peserta Pelatihan Training for Trainers SI APIK yang diselenggarakan KPw BI Balikpapan, Sabtu (13/11). Foto: Ivan

UM – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Balikpapan menyelenggarakan Training for Trainers Pendamping Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SI APIK) Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk 50 orang dosen dan guru bidang ekonomi di Kota Balikpapan. Kegiatan ini berlangsung di Ballroom Hotel Novotel, Sabtu (13/11).

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Ivan Armawan, S.E., M.M. mengatakan bahwa pelatihan bagi pendamping SI APIK ini diikuti dosen-dosen dari FEB maupun dari Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM). Pelatihan ini ditujukan untuk mendampingi KPw Bank Indonesia Balikpapan dalam mensosialisasikan pemanfaatan SI APIK bagi UMKM di Kota Balikpapan.

“Selamat bagi dosen FEB dan FIKOM yang telah mengikuti pelatihan SI APIK dari Bank Indonesia. Mudahan setelah ini siap mendampingi UMKM di Kota Balikpapan,” tutur Ivan Armawan.

Ivan Armawan juga menyampaikan selamat kepada Lidia Rohana Silitonga, S.E., M.Ak., dosen FEB yang telah diganjar panitia sebagai peserta terbaik Training SIAPIK dari Bank Indonesia. “Selamat kepada Bu Lidia R Silitonga,” ujarnya.

SI APIK adalah aplikasi akuntansi berbasis Android dan iOS yang berfungsi sebagai sarana untuk melakukan pencatatan informasi dan transaksi keuangan sederhana serta dapat menyajikan laporan keuangan dan laporan kinerja keuangan bagi usaha mikro dan usaha kecil (UMK).

SI APIK dapat diunduh di Google Play Store bagi smartphone Android, dan App Store bagi pengguna iPhone secara gratis. Adapun pengguna atau user SI APIK bisa setiap perseorangan atau badan usaha yang terdaftar dan memiliki hak akses.

Peserta Pelatihan Training for Trainers SI APIK yang diselenggarakan KPw BI Balikpapan, Sabtu (13/11). Foto: Ivan

Peserta Pelatihan Training for Trainers SI APIK yang diselenggarakan KPw BI Balikpapan, Sabtu (13/11). Foto: Ivan

Dosen FEB Lidia Rohana Silitonga menerima penghargaan sebagai peserta pelatihan terbaik SI APIK. Foto: Ivan

Dosen FEB Lidia Rohana Silitonga menerima penghargaan sebagai peserta pelatihan terbaik SI APIK. Foto: Ivan

Pendaftaran pengguna dan badan usaha hanya dapat dilakukan dengan aplikasi mobile tersebut dan seluruh pencatatan transaksi keuangan akan diproses melalui aplikasi mobile.

Sebagai bagian pada proses inisialisasi/pendaftaran, individu wajib menginformasikan Nomor KTP dan/atau Nomor NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).

Setelah melakukan inisialisasi/pendaftaran, pengguna/user dapat mendaftarkan lebih dari 1 (satu) usaha yang dimiliki, dengan jenis usaha meliputi Perorangan, Pertanian, Perdagangan, Manufaktur, Jasa, Peternakan dan Perikanan Tangkap, dan Perikanan Budidaya.

Pengguna SI APIK terbagi atas admin dan operator. Admin memiliki kewenangan untuk melakukan input transaksi, melihat hasil penginputan transaksi, merubah transaksi, melihat laporan, backup dan restore transaksi, membuat dan merubah aturan kewenangan operator.

Sedangkan pengguna operator memiliki kewenangan terbatas yang mencakup input transaksi, melihat hasil transaksi dan melihat laporan, terkecuali pengguna/user admin memberikan kewenangan lainnya.

(SA/PSI)

Wahyu Putra bersama dengan teman-temannya dan Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid dalam Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah di Borobudur Megelang Jawa Tengah akhir Oktober 2021 yang lalu. Foto: Media Kreatif

UM – Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan menggelar Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah 2021. Kegiatan yang dilakukan untuk menyiapkan Jalur Rempah sebagai Warisan Budaya ini berlangsung selama tiga bulan. Kegiatan ini berakhir di Taman Aksobya, Kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (30/10).

Kegiatan ini bertujuan untuk membangun ekosistem budaya rempah dari hulu hingga hilir yang disiapkan sebagai Warisan Budaya sehingga dapat memperkuat diplomasi dan meneguhkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

“Sebagai upaya diplomasi budaya dan menguatkan posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia, kita ingin melihat Jalur Rempah dari geladak kapal kita sendiri,” ujar Restu Gunawan, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek RI.

Muhibah Budaya itu sendiri merupakan kegiatan pelayaran dengan Kapal Republik Indonesia (KRI) Dewa Ruci dan kapal latih Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut. Kapal-kapal tersebut membawa pemuda pemudi pilihan dari 34 provinsi untuk napak tilas jalur rempah Nusantara. Pelayaran ini akan menyusuri titik-titk Jalur Rempah Nusantara di antaranya terdapat 13 titik yang dipilih pada 2021.

Ke-13 titik yang dipilih yang akan disusuri antara lain dimulai dari Banda Neira, Ternate, Makassar, Banjarmasin, Bintan, Medan, Lhouksemawe, Padang, Banten, Jakarta, Semarang, Beno, dan berakhir di Surabaya. “Ini sebagai upaya menguatkan jati diri bangsa, mengenal kearifan budaya setempat, dan merayakan ketersambungan budaya Jalur Rempah,” tambah Restu.

Jumlah peserta yang mengikuti Muhibah Budaya Jalur Rempat dari setiap koridor pelayaran sebanyak 125 peserta. Seluruh peserta disebar ke dalam lima titik pergantian atau pertukaran peserta yakni Ambon, Makassar, Tanjung Uban, Padang, dan Jakarta.

Wahyu Putra, mahasiswa Program Studi S1 Informatika Universitas Mulia terpilih menjadi Duta dalam Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah di Kompleks Candi Borobudur Magelang Jawa Tengah akhir Oktober 2021 yang lalu. Foto: Media Kreatif

Wahyu Putra, mahasiswa Program Studi S1 Informatika Universitas Mulia terpilih menjadi Duta dalam Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah di Kompleks Candi Borobudur Magelang Jawa Tengah akhir Oktober 2021 yang lalu. Foto: Media Kreatif

Wahyu Putra bersama dengan teman-temannya dan Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid dalam Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah di Kompleks Candi Borobudur Magelang Jawa Tengah akhir Oktober 2021 yang lalu. Foto: Media Kreatif

Wahyu Putra bersama dengan teman-temannya dan Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid dalam Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah di Kompleks Candi Borobudur Magelang Jawa Tengah akhir Oktober 2021 yang lalu. Foto: Media Kreatif

Wahyu Putra, mahasiswa Program Studi S1 Informatika tahun 2020 Universitas Mulia ini bersama dengan Badaruddin mahasiswa Universitas Mulawarman Samarinda terpilih mengikuti kegiatan ini, sekaligus menjadi duta atau perwakilan dari Provinsi Kalimantan Timur.

“Motivasi saya mengikuti kegiatan ini, selain karena ingin ikut berlayar ke seluruh Nusantara dengan menaiki kapal latih TNI KRI Dewa Ruci, saya juga sangat ingin mengangkat budaya Suku Kutai sebagai salah satu harta karun Nusantara,” tutur Wahyu Putra.

Namun sayang, meski akhirnya keberangkatan ekspedisi Jalur Rempah 2021 ini tidak jadi dilaksanakan akibat wabah Covid-19, tetapi tidak menyurutkan tekad Wahyu Putra dan kawan-kawannya untuk terus terlibat dalam kegiatan Muhibah Budaya, yakni mengangkat budaya di daerahnya untuk dikenal lebih luas oleh dunia.

“Karena pelayaran dibatalkan sehingga kami bertugas mengangkat dan mengeksplorasi Budaya dan Jalur Rempah di masing-masing provinsi. Setiap bulan itu ada agenda untuk mengirim tugas yang dikumpulkan dan diangkat tim media atau di website Jalur Rempah,” ujar Putra.

Pembatalan ini tentu saja membuat Wahyu Putra dan teman-temannya merasa sedih. Namun, ia mengaku tidak berkecil hati dan menerima dengan lapang dada sehingga tidak berlarut setelah bertemu dengan Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid.

“Tapi, karena Bapak Hilmar Farid melihat kami Deklarasi Aksi Laskar Rempah ingin mengikuti pelayaran, akhirnya Beliau memberikan harapan mudahan bisa mengikuti tahun depan. Alhamdulillah. Rute yang saya dapat yaitu Jakarta – Semarang,” tutur Putra.

“Saya berharap tujuan diawal mengikuti jalur rempah ini bisa tercapai dan jalur rempah sebagai warisan budaya dunia oleh Unesco kembali diangkat. Semoga program revitalisasi ini menjadi gerbang awal eksistensi rempah Nusantara dan membangkitkan semangat nasional dalam mencintai budaya,” pungkas Wahyu Putra.

Selamat ya Wahyu, semoga pelayaran nanti selalu mendapat perlindungan dari Tuhan yang Mahaesa. Amin.

(SA/PSI)

Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan teknologi RI Nadiem Anwar Makarim saat memaparkan latar belakang Permendikbudristek No. 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di lingkungan Perguruan Tinggi, Jumat (12/11). Foto: PSI

UM – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Nadiem Anwar Makarim menyosialisasikan kebijakan Kampus Merdeka dari Kekerasan Seksual, Jumat (12/11). Dengan diterbitkannya Peraturan Mendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Seksual (PPKS) di Lingkungan Perguruan Tinggi (Permendikbudristek PPKS).

“Pendidikan tinggi merupakan batu loncatan, maka setiap kampus di Indonesia harus merdeka dari segala bentuk kekerasan dan menjadi lingkungan yang kondusif bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensinya,” tutur Mas Menteri Nadiem Makarim.

Menurut Nadiem, hal ini menjadi alasan mengapa perguruan tinggi mencapai idealisme yang lebih tinggi dari sisi perlindungan masyarakat di dalamnya. “Baik itu dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan di dalam lingkungan kampus,” tuturnya.

Nadiem mengatakan, saat ini negara dalam kondisi darurat selain pandemi Covid-19. Hal ini berdasarkan aduan yang diterima Komnas Perempuan yang menyebutkan kekerasan seksual terjadi di semua jenjang pendidikan, 27% terjadi di pendidikan tinggi periode tahun 2015-2020.

Tahun 2019, berdasarkan 174 testimoni yang berasal dari 79 kampus di 29 kota, 89% korban kekerasan seksual adalah perempuan, sedangkan laki-laki sebanyak 4%.

Survei yang dilakukan Kemendikbudristek tahun 2020 yang lalu menyebutkan 77% dosen menyatakan kekerasan seksual pernah terjadi di kampus. 63% dari mereka tidak melaporkan kepada pihak kampus.

Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI Nadiem Anwar Makarim saat memaparkan latar belakang Permendikbudristek No. 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di lingkungan Perguruan Tinggi, Jumat (12/11). Foto: PSI

Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI Nadiem Anwar Makarim saat memaparkan latar belakang Permendikbudristek No. 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di lingkungan Perguruan Tinggi, Jumat (12/11). Foto: PSI

Beberapa peraturan dan perundangan yang berlaku di Indonesia. Foto: PSI

Beberapa peraturan dan perundangan yang berlaku di Indonesia. Foto: PSI

Tujuan Permendikbudristek No. 30 Tahun 2021. Foto: PSI

Tujuan Permendikbudristek No. 30 Tahun 2021. Foto: PSI

“Jadi fenomena ini sudah ada di semua kampus. Nah disitulah Kita sebagai pemerintah mengambil posisi untuk melindungi mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan dari kekerasan seksual,” tutur Nadiem.

Nadiem kemudian bercerita tentang seorang mahasiswi yang 1-2 tahun yang lalu mengalami kekerasan seksual dari dosen. “Sejak saat itu dia melaporkan kepada beberapa temannya dan memberikan peringatan, nanti bagaimana, orang akan melihat kamu, kalau kamu tidak punya bukti bagaimana cara membuktikannya, dll,” ungkap Nadiem.

Mahasiswi ini pun sampai depresi, lanjut Nadiem. “Karena begitu takut dengan dosennya, maka mahasiswi ini memutuskan untuk meninggalkan pembelajarannya di kampus. Ini adalah satu dari puluhan ribu, bisa jadi ratusan ribu kasus yang mengalami kekerasan seksual dalam berbagai macam bentuk,” sesal Nadiem.

Ia terpaksa menceritakan kisah tersebut mengingat mimpi-mimpi untuk menjadikan perguruan tinggi berkualitas, menjadi World Class University akan kandas jika sivitas akademika merasa tidak nyaman akibat dampak dari satu kejadian saja.

“Inilah alasan negara harus menyoroti isu ini, bila perlu kita tindak kekerasan seksual secara tegas,” tandas Nadiem.

Menurut Nadiem, di perguruan tinggi saat ini belum ada peraturan perundangan yang dapat menangani kasus kekerasan seksual di kampus. Dari beberapa peraturan dan perundangan yang ada di Indonesia, beberapa di antaranya memiliki keterbatasan. Oleh karena itu, Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021 ini mengisi kekosongan tersebut.

Terkait adanya polemik yang terjadi di masyarakat dengan kalimat “tanpa persetujuan korban” di Permendikbudristek No. 30 Tahun 2021 yang disalahartikan melanggengkan seks bebas atau perzinahan, menurut Nadiem, Kemendikbudristek tidak pernah mendukung seks bebas atau perzinahan.

“Sebelum kami mengeluarkan Permendikbudristek ini tidak pernah kami ada indikasi mendukung tindakan seks bebas atau perzinahan itu. Ini terjadi karena ada fase yang mungkin diambil di luar konteks,” tutur Nadiem. Meski demikian, Nadiem tetap dengan senang hati berdiskusi dan menerima kritik dari berbagai macam pihak.

“Tapi yang perlu dipahami bahwa PPKS ini tujuannya untuk menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai kesusilaan dan kekeluargaan, ini yang mau kita lindungi,” tutur Nadiem.

Fokusnya, lanjut Nadiem, PPKS ini adalah menyerang pandemi kekerasan seksual. “Bukan berarti hal-hal yang tidak masuk dalam definisi kekerasan seksual adalah diperbolehkan, tidak. Ada banyak yang masuk dalam asusila, norma, dan agama. Kami masih dalam beberapa bulan ke depan sowan pada beberapa pihak,” tuturnya.

Sementara itu, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng., atas nama Ketua Forum Rektor Indonesia mengatakan bahwa Permendikbudristek No. 30 Tahun 2021 merupakan salah satu bentuk kepastian hukum yang coba diberikan oleh pemerintah melalui Kemendikbudristek. Hal ini sebagai bentuk tanggapan atas keresahan sivitas perguruan tinggi dan masyarakat serta meningkatnya kasus kekerasan seksual di perguruan tinggi.

Prof. Panut berharap peraturan tersebut dapat digunakan perguruan tinggi sebagai panduan atau pedoman bagi pendidik, tenaga kependidikan, dan mahasiswa untuk semakin teredukasi tentang batas-batas etis atau perilaku apa saja yang dipahami sebagai kekerasan seksual.

Sosialisasi Permendikbudristek PPKS ini diikuti langsung lewat aplikasi Zoom Webinar dan ditulis serta dilaporkan oleh perwakilan dari Universitas Mulia.

(SA/PSI)

PSDKU Kampus Samarinda sukses melaksanakan Pelatihan (Bimtek) Keamanan Cyber Security bersama Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Samarinda pada Rabu, 10 November 2021.

UM– PSDKU Kampus Samarinda sukses melaksanakan Pelatihan (Bimtek) Keamanan Cyber Security bersama Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Samarinda pada Rabu, 10 November 2021.

Bimtek yang diikuti para staf Diskominfo Kota Samarinda itu digelar selama dua hari di kampus PSDKU Samarinda. Ada sebanyak 6 peserta dalam pelatihan tersebut.

Kepala Kantor PSDKU Kampus Samarinda Muhammad Yani menjelaskan, pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari MoU dengan Diskominfo Kota Samarinda beberapa tahun lalu. “Jadi hingga saat ini kami masih menjalin kerjasama dengan Diskominfo Samarinda dalam bentuk pelatihan untuk tenaga SDM mereka,” jelas Muhammad Yani.

Pelatihan ini katanya, berfokus pada pengembangan SDM berkaitan dengan teknologi informasi dengan tema Keamanan Data dimana dalam topik ini dibahas mengenai dasar-dasar Keamanan Cyber Security dan terakhir tes bagi SDM atau pegawai Diskominfo Kota Samarinda.

“Pelatihan selama dua hari, diberikan oleh dosen PSDKU, selain itu kami juga menghadirkan praktisi Cyber Security yang merupakan alumni dari mahasiswa PSDKU yang berkecimpung dibidang Cyber Security,” katanya.

Rencananya, sebut Yani, kegiatan pelatihan ini akan dilaksanakan dalam tiga sesi dimana dalam setiap sesinya akan memiliki tema atau topik yang berbeda. “Rencananya untuk sesi kedua akan dilaksanakan pada akhir November atau Desember nanti,” sebutnya.

Dirinya menuturkan, pelatihan Keamanan Cyber Security menjadi pelatihan pertama yang dilakukan dimasa pandemi. “Jadi ditahun-tahun sebelumnya kita sudah ada beberapa kali pelatihan dengan Diskominfo Kota Samarinda namum sejak pandemi terjadi di 2020 baru di akhir 2021 ini baru bisa kembali terlaksana. Jadi sejak 2020 belum ada pelatihan kembali dan baru ini dilaksanakan,” tuturnya.

“Dan menurut Diskominfo Kota Samarinda, pelatihan ini juga menjadi yang pertama dilakukan bekerjasama dengan perguruan tinggi. Jadi mereka juga baru memulai dan diawali dengan Universitas Mulia,” tambahnya.

Dirinya pun berharap, dengan dilaksanakanya pelatihan ini dapat membuat Diskominfo mendapatkan banyak manfaat. “Sebab untuk tahap pengembangan di Cyber Security memang tidak mudah, jadi kami berharap dengan kegiatan pelatihan selama dua hari di kampus benar-benar mendapat wawasan baru dan dapat diimplementasikan di lembaga mereka,” harapnya.

“Target kita selain itu dapat sekaligus dijadikan pengabdian masyarakat bagi dosen dan institusi. Dan didalam pelatihan ini juga, harapan kami kerjasama dengan instansi pemerintah ini dapat membuat kampus kami dapat mulai terlibat dengan kegiatan mereka kedepan, sehingga bukan hanya dalam bentuk pelatihan ini saja, melainkan juga mungkin dalam tahap implementasinya kami dapat dilibatkan untuk membantu dari sisi teknologi informasinya,” tambahnya.

Selain itu, lanjutnya diharapkan pula masyarakat akan semakin mengenal bahwa dalam pembelajaran di mata kuliah PSDKU juga mengajarkan terkait keamanan data. (mra)

Peserta pelatihan dari SMK Ibnu Khaldun foto bersama Dosen Prodi Manajemen Ibu Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd., Ibu Murtasiyah, S.E, M.M., Ibu Endah Lestari, S.E, M.M di Gedung Chengho, Kamis (11/11)

UM– Program Studi (Prodi) S1 Manajemen Universitas Mulia Balikpapan kembali melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat pada Kamis (11/11). Dipusatkan di Kampus Cheng Ho, kegiatan itu berupa pelatihan pengolahan hasil laut untuk masyarakat pesisir Balikpapan.

Ketua Panitia Endah Lestari, S.E, M.M menjelaskan, program pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari penerima hibah internal DIPA LP3M yang diberikan kepada Prodi Manajemen untuk pengabdian masyarakat.

“Jadi kegiatan ini salah satu bagian dari pengabdian kita dibidang Pengembangan Potensi Wirausaha untuk masyarakat sekitar pesisir Balikpapan,” jelas Endah.

Adapun yang terlibat dalam program ini katanya, yakni para dosen Prodi Manajemen yang terdiri dari Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd, M.Pd, Nandha Narendra, S.E, M.M, Made Ayu, S.E, M.M dan Murtasiyah, S.E, M.M.

“Dalam program ini kita bekerjasama dengan SMK Ibnu Khaldun. Ada 12 peserta dimana mereka adalah para remaja yang ingin mengembangkan diri mereka menciptakan produk secara mandiri,” ujarnya.

Dirinya menyebut, pelatihan pengolahan hasil laut dipilih karena menurutnya di Balikpapan saat ini masih sedikit yang mengoptimalkan olahan hasil laut, untuk itu pihaknya pun berinisiatif melatih masyarakat pesisir Balikpapan untuk pengolahan hasil laut dengan tujuan meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar pesisir.

Antusias peserta pelatihan dari SMK Ibnu Khaldun praktik membuat Cireng Ikan, Empek Empek, Bakso Ikan hingga Krupuk Ikan di Gedung Chengho, Kamis (11/11)

Antusias peserta pelatihan dari SMK Ibnu Khaldun praktik membuat Cireng Ikan, Empek Empek, Bakso Ikan hingga Krupuk Ikan di Gedung Chengho, Kamis (11/11)

Selain pemberian materi dalam pelatihan itu juga diajarkan langsung secara praktik membuat olahan hasil laut. “Mereka membuat Cireng Ikan, Empek Empek, Bakso Ikan hingga Krupuk Ikan,” sebutnya.

Selain praktik membuat olahan, dalam pelatihan itu juga, katanya, diajarkan pula terkait Digital Marketing, Branding produk hingga packingan produk. “Ini dilakukan agar setelah mereka dapat menghasilkan olahan, mereka dapat langsung dapat memasarkan hasilnya dengan metode marketing yang baik sehingga dapat lebih mudah diterima oleh masyarakat,” katanya.

Endah menerangkan, dari hasil pelatihan itu, tampak para peserta sangat senang dengan hasil yang didapatkan. “Nantinya mereka ingin bila produk itu berhasil mereka akan kembali memangil tim kita untuk membantu pengembangan selanjutnya, seperti membuat event expo untuk produk-produk mereka,” terangnya.

“Intinya kita akan terus memantau semua pihak yang sudah bekerjasama dengan kita. Sebab sesuai dengan tag line Universitas Mulia yakni Global Technopreneurship Campus, dimana kita fokus dengan pengembangan wirausaha mahasiswa dan bukan hanya mahasiswa, sebagai wujud kepedulian kita terhadap pengembangan UMKM dan bisnis baru yang akan bermunculan di Balikpapan,” tambahnya.

Dirinya pun berharap dengan pelatihan ini dapat membantu menigkatkan ekonomi masyarakat dan bertumbuhnya bisnis-bisnis baru yang ada di masyarakat yang diplopori oleh anak muda. (mra)

Foto bersama lembaga dan organisasi mitra di bawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan di Universitas Mulia, Rabu (10/11). Foto: Media Kreatif

UM – Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK) Universitas Mulia bekerja sama di bidang Tri Darma Perguruan Tinggi dengan lembaga pendidikan dan organisasi mitra di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdik) Kota Balikpapan. Kerjasama kemitraan dituangkan dalam Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama yang berlangsung di Ruang Eksekutif Universitas Mulia, Rabu (10/11) kemarin.

Pada kesempatan ini, Wakil Rektor Bidang Akademik Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I. dan Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Disdik Kota Balikpapan Drs. Buntoro, M.M., turut hadir menyaksikan penandatanganan kerjasama. Dalam hal ini bertindak selaku Dekan FHK Vidy, S.S, M.Si dengan pimpinan mitra masing-masing.

“Penandatangan Nota Kesepahaman ini adalah langkah awal, setelah itu langkah berikutnya adalah melaksanakan semua butir yang ada dalam PKS. Tapi tentu saja itu belum cukup. Semua kegiatan haruslah terbukti memberikan dampak manfaat nyata yang dalam pendidikan tinggi disebut sebagai outcome,” tutur Yusuf Wibisono.

Lembaga pendidikan mitra di bawah Disdik tersebut antara lain Aisyiah Muhammadiyah Kota Balikpapan, Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Kota Balikpapan, Pusat Kesatuan Gugus (PKG) Balikpapan Timur, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Balikpapan Barat, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) An Noor Assalam, PKBM Tholabul Ilmi, SDIT Istiqamah YIB, TK Nasional KPS, dan TK Kartika V-66.

Foto bersama lembaga dan organisasi mitra di bawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan di Universitas Mulia, Rabu (10/11). Foto: Media Kreatif

Foto bersama lembaga dan organisasi mitra di bawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan di Universitas Mulia, Rabu (10/11). Foto: Media Kreatif

Foto bersama lembaga dan organisasi mitra di bawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan di Universitas Mulia, Rabu (10/11). Foto: Media Kreatif

Foto bersama lembaga dan organisasi mitra di bawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan di Universitas Mulia, Rabu (10/11). Foto: Media Kreatif

Foto bersama lembaga dan organisasi mitra di bawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan di Universitas Mulia, Rabu (10/11). Foto: Media Kreatif

Foto bersama lembaga dan organisasi mitra di bawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan di Universitas Mulia, Rabu (10/11). Foto: Media Kreatif

Salah satu pimpinan sekolah mitra didampingi Drs. Buntoro dan Dekan FHK Vidy S.S., M.Si. usai penandatangani perjanjian kerjasama, Rabu (10/11). Foto: Media Kreatif

Salah satu pimpinan sekolah mitra didampingi Drs. Buntoro dan Dekan FHK Vidy S.S., M.Si. usai penandatangani perjanjian kerjasama, Rabu (10/11). Foto: Media Kreatif

Sementara itu, Drs. Buntoro mengatakan bahwa pentingnya kerjasama antar lembaga pendidikan dan organisasi adalah sebagai wujud Tri Pusat Pendidikan, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. “Karena dengan kerja sama ini, tujuan pendidikan akan cepat terwujud dan bisa bermanfaat untuk semua pihak,” tutur Buntoro.

“Keseluruhan perwakilan yang hadir ada sekitar 20 orang,” tutur Baldwine Honest, S.T., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Anak Usia Dini Fakultas Humaniora dan Kesehatan Universitas Mulia yang juga turut mendampingi bersama jajaran dosen dan mahasiswa PG PAUD.

Menurut Baldwine Honest, kerjasama ini berhubungan dengan Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, juga Pengabdian Masyarakat, baik di bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Hukum, dan Farmasi.

Dirinya berharap, penandatanganan perjanjian tersebut segera diikuti dengan langkah berikutnya bagi seluruh pihak yang terlibat, yakni melakukan penyusunan agenda kegiatan untuk masing-masing lembaga. “Agar Perjanjian Kerja Sama yang sudah ditandatangani ini bisa segera diwujudkan pelaksanaannya,” pungkasnya.

(SA/PSI)

Rizky Nur Assyaufi, S.Kom. saat mewakili seluruh wisudawan memberikan kata pengantar pada Wisuda Sarjana dan Diploma tahun 2021 di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (4/11). Foto: PSI

UM – Meski telah berlalu dan menjadi rutinitas tahunan, namun Prosesi Wisuda Sarjana dan Diploma pekan lalu masih menyimpan cerita yang cukup penting untuk dicatat sebagai pelajaran bagi seluruh mahasiswa dan calon lulusan Universitas Mulia. Apa itu?

Rizky Nur Assyaufi, S.Kom. dipercaya panitia mewakili seluruh teman-temannya yang diwisuda hari itu untuk memberikan sepatah kata dari alumni. “Diterima dan menjadi mahasiswa Universitas Mulia adalah sebuah prestasi dan kesuksesan. Begitu pula dengan berhasilnya kita menyelesaikan studi dan menjadi Sarjana maupun Ahli Madya,” tuturnya.

Meski bukan menjadi salah satu wisudawan dengan IPK terbaik, Rizky memiliki sejumlah pengalaman yang bisa dikatakan cukup matang dalam bidang teknologi informasi dan informatika. “Boleh saya bilang dia ini selain pintar dalam analisis, desain, dan pemrograman, tapi juga rendah hati, wawasannya cukup luas,” tutur salah satu dosennya yang tak mau disebut namanya.

Rizky berasal dari Program Studi S1 Informatika tahun 2015. Dirinya sempat mengajukan proposal Skripsi cukup lama. “Kalau tidak salah sejak tahun 2018 sudah mulai menyusun proposal, harusnya tahun 2019 yang lalu sudah ikut sidang Skripsi dan wisuda bersama teman-temannya,” tutur salah satu dosen pembimbingnya.

Namun, dengan gigih akhirnya ia bisa melewati tantangan dan hambatan menyelesaikan Skripsi dengan judul Rancang Bangun Sistem Informasi Penyebaran Virus COVID-19 dengan Memanfaatkan Rest API Service Menggunakan Web. Di bawah bimbingan dua orang dosen, Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I dan Subur Anugerah, S.T., M.Eng. dan diuji oleh dosen penguji, Djumhadi, S.T., M.Kom. dan Jamal, S.Kom., M.Kom. Hingga akhirnya Rizky dinyatakan lulus.

Rizky Nur Assyaufi, S.Kom. saat mewakili seluruh wisudawan memberikan kata pengantar pada Wisuda Sarjana dan Diploma tahun 2021 di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (4/11). Foto: PSI

Rizky Nur Assyaufi, S.Kom. saat mewakili seluruh wisudawan memberikan kata pengantar pada Wisuda Sarjana dan Diploma tahun 2021 di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (4/11). Foto: PSI

“Jika kita boleh menganalogikakan perjalanan pendidikan yang kita tempuh ini, tujuan di depannya adalah dunia kerja atau dunia usaha yang kita bisa abstraksikan sebagai Ball Room Hotel ini,” tutur Rizky.

Menurutnya, jika dengan sebuah analogi, Universitas Mulia merupakan gerbang atau pintu masuk menuju Ballroom Hotel. “Setiap kita, masing-masing diberikan bekal yang baik sekali, sebagai persediaan ilmu, hingga kita dapat menemukan tempat yang sesuai untuk menetap dan berkembang,” tuturnya.

Dengan bekal tersebut, ia merasa yakin dan bangga dapat bersanding dengan lulusan dari perguruan tinggi yang lain. “Tentunya sangat dapat disandingkan dengan bekal dari teman-teman yang masuk dari gerbang yang lain,” ungkapnya.

Setidaknya ada satu hal yang membuat dirinya memiliki keyakinan tersebut. “Karena selama masa kuliah kita telah berusaha maksimal, memberikan kontribusi kepada almamater tercinta ini,” tuturnya.

Kontribusi itu ia jalankan dengan penuh semangat. Menurutnya, ada tiga hal yang membuat dirinya selalu semangat, yakni rasa cinta dan bangga kepada almamater, keinginan kuat menjadi lebih baik, dan kesadaran bahwa pengalaman, ilmu, dan skills yang didapat selama kuliah akan sangat berperan di masa depan.

Dengan keyakinan tersebut mendorong dirinya memiliki sikap dan mental positif, progresif, serta kontributif dalam segala kondisi yang dihadapi.

Untuk itulah, pada kesempatan ini, dirinya hanya ingin berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantunya melalui jalan terjal berliku menyelesaikan studi. “Dengan penuh kesadaran, kita tidak akan pernah bisa meraih itu semua dan sampai pada titik sekarang ini tanpa bantuan dari berbagai pihak,” ucapnya.

Tak heran, pada kesempatan inilah dirinya mengaku hanya ingin mengucapkan terima kasih. “Iya Pak, hanya ucapan terima kasih,” ujarnya kepada dosennya.

Informasi yang diperoleh dari beberapa narasumber, meski dirinya selalu hadir pada setiap kali pelaksanaan prosesi wisuda, Rizky tampak selalu berusaha menahan diri. Dan di tahun inilah, Rizky diberikan kepercayaan untuk meluapkan ekspresinya hingga mengepalkan tangan di atas kepala.

“Bagaimanapun juga, jangan pernah lupakan almamater kita. Karena dari gerbang dengan bekal yang luar biasa inilah, kita semua berangkat menuju masa depan,” pungkas Rizky kepada seluruh hadirin.

“Universitas Mulia, Mulia dan Jaya!” pekik Rizky dengan tangan mengepal di atas kepala dan diikuti seluruh wisudawan.

(SA/PSI)