Peserta Pelatihan Asesor Kompetensi yang diselenggarakan LSP Universitas Mulia. Foto: Murtasyah

UM – LSP atau Lembaga Sertifikasi Profesi Universitas Mulia menggelar Pelatihan Asesor Kompetensi selama lima hari. Pelatihan ini berlangsung di sebuah hotel dan White Campus Universitas Mulia, mulai Selasa (30/11) sampai dengan Sabtu (4/12) .

Wakil Rektor Bidang Akademik Yusuf Wibisono mengatakan bahwa salah satu masalah SDM atau Sumber Daya Manusia di Indonesia adalah terkait dengan kompetensi.

“Di kalangan dunia usaha, di perusahaan, itu banyak sekali kawan-kawan yang memiliki keahlian yang berbeda dengan kualifikasi. Ada juga orang-orang yang memiliki kompetensi melampaui dengan ijazahnya. Ini tidak mudah jika berkarir di tempat lain,” tutur Yusuf Wibisono.

Di dunia akademik, ia melihat transkrip nilai lulusan tampak seragam dari program studi yang sama. “Sarjana yang berasal dari satu program studi itu seolah-olah memiliki keahlian yang sama dengan yang lain. Walaupun berbeda mungkin hanya konsentrasi tertentu,” ungkapnya.

Namun, dirinya memberikan perhatian bahwa di antara lulusan tersebut sangat mungkin memiliki keahlian dan kompetensi tertentu. “Jika tidak dibedakan dengan sertifikasi, tentu tidak mudah membedakan satu lulusan dengan lulusan yang lain,” terangnya.

“Nah, untuk mendapatkan sertifikasi dengan kualifikasi tertentu membutuhkan assessment dengan baik melalui asesor-asesor yang kompeten. Karena itulah, kita bersyukur bisa menyelenggarakan rangkaian kegiatan untuk menyiapkan asesor-asesor yang berkompeten yang diakui oleh BNSP,” terang Yusuf Wibisono.

Dengan pelatihan asesor berkompeten ini dirinya berharap seluruh peserta bisa melewati rangkaian pelatihan dengan baik sehingga akan berimbas pada peningkatan SDM di wilayah Kalimantan Timur.

Ketua BNSP Kunjung Masehat saat memberikan sambutan Pelatihan Asesor Kompetensi yang diselenggarakan LSP Universitas Mulia, Selasa (30/11). Foto: Zoom Meeting

Ketua BNSP Kunjung Masehat saat memberikan sambutan Pelatihan Asesor Kompetensi yang diselenggarakan LSP Universitas Mulia, Selasa (30/11). Foto: Zoom Meeting

Peserta Pelatihan Asesor Kompetensi yang diselenggarakan LSP Universitas Mulia. Foto: Murtasyah

Peserta Pelatihan Asesor Kompetensi yang diselenggarakan LSP Universitas Mulia tahun 2021. Foto: Murtasyah

Sementara itu, senada dengan Yusuf Wibisono, Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi BNSP Kunjung Masehat, S.H., M.H. melihat bagaimana penyiapan SDM di Kalimantan Timur seiring dengan rencana perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) di tempat yang baru.

Menurutnya, Balikpapan memiliki berbagai macam industri besar di bidang pertambangan, minyak dan gas bumi. “Menurut Kami, penting bagi Kita bagaimana meningkatkan daya saing SDM di Kalimantan Timur,” tutur Kunjung Masehat.

Ia mengatakan bahwa saat ini, berdasarkan data BPS Sakernas Februari 2021 yang lalu menunjukkan bahwa jumlah pengangguran terbuka secara nasional masih tinggi, yakni mencapai 8.75 juta orang dari angkatan kerja sejumlah 139,81 juta. Ini berarti jumlah penduduk yang bekerja sejumlah 131.06 juta orang.

“Maka ini bagaimana meningkatkan daya saing SDM kita, dengan melihat perkembangan saat ini, kita siapkan pengembangan SDM,” tuturnya.

Namun, yang menjadi masalah adalah produktivitas tenaga kerja Indonesia tergolong rendah jika dibanding negara Asia lainnya. Berdasarkan data yang diterbitkan Institute for Management Development (IMD) World Competitiveness Ranking 2020, daya saing tenaga kerja Indonesia berada di urutan 32 dari 63 negara yang disurvei.

Dikatakan bahwa tingkat pengangguran terbuka berdasarkan pendidikan juga masih terbilang tinggi. Lembaga pendidikan vokasi dinilai belum mampu menghasilkan lulusan untuk memenuhi pekerjaan dengan keterampilan tinggi. Lembaga pendidikan juga dinilai tidak sejalan dengan kebutuhan industri serta belum merespon kebutuhan pasar.

Meski demikian, Masehat tidak menampik peluang yang masih terbuka lebar dalam pengembangan sumber daya manusia untuk memenuhi kebutuhan Kalimantan Timur.

“Pemerintah sangat konsen dengan pengembangan SDM. Visi Presiden tahun 2019-2024 tentang Pengembangan Sumber Daya Manusia sangat dibutuhkan saat ini,” tuturnya.

Menurutnya, selain Visi Presiden, tantangan program pengembangan SDM Indonesia profesional, kompetitif, dan kompeten saat ini adalah bagaimana melakukan adaptasi dengan munculnya wabah Covid-19. Di samping itu, tingkat persaingan global di antara negara-negara Internasional yang cukup tinggi serta hadirnya Era Industri 4.0.

“Semua negara saat ini persaingannya ada di situ. Bukan ijazahmu apa, bukan adu ijazah sekarang, adu keterampilan, adu skill, adu kompetensi,” tuturnya mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo ketika memberikan sambutan peresmian Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas se-Indonesia di Pesantren Al-Fadlu 2, Kendal, Jawa Tengah, Senin (30/12/2019).

Tuntutan persyaratan kompetensi itu sendiri tercakup dalam Perjanjian Moda 4 Gats bahwa untuk melaksanakan Pasal 20 ayat 3 Undang Undang nomor 7 tahun 2014 tentang Perdagangan, yang diperkuat Peraturan Pemerintah RI nomor 83 tahun 2014 tentang Penyediaan Tenaga Teknis yang Kompeten di Bidang Perdagangan dan Jasa.

Adapun Sertifikat Kompetensi merupakan produk hukum yang menjadi legitimasi atau bukti pengakuan terhadap capaian kemampuan seseorang dalam melakukan pekerjaan tertentu yang ditetapkan oleh otoritas yang berwenang, berbasis pada standar kompetensi yang telah disepakati dan ditetapkan.

Pelatihan asesor kompetensi ini diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Universitas Mulia. Diikuti sekira 20 orang peserta, terdiri dari sembilan orang dosen Universitas Mulia dan beberapa lembaga maupun instansi.

(SA/PSI)

Peserta dalam proses rekrutmen PT. Transkon Jaya di Universitas Mulia, Kamis (2/12). Foto: Media Kreatif

UM – Universitas Mulia bekerja sama dengan PT. Transkon Jaya Tbk membuka bursa kerja atau Job Fair yang ditujukan untuk mahasiswa tingkat akhir. Kegiatan ini digelar di Aula Kampus Cheng Ho Universitas Mulia, Kamis (2/12) kemarin.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Mundzir S.Kom., M.T. mengatakan bahwa dirinya mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kerja sama kepada Annastintatia Polii selaku Head Corporate Affair PT. Transkon Jaya Tbk, Rahadi Budiman selaku Pacnet Division dan Nur Aisyah selaku Head HC BP.

PT Transkon Jaya Tbk. adalah perusahaan di Balikpapan Kalimantan Timur yang bergerak di bidang Penyewaan Kendaraan untuk Industri Pertambangan, Minyak dan Gas dan Industri Konstruksi, termasuk Kendaraan Ringan, Truk Ringan dan Bus, Manhaul, Ambulans, Badan Layanan, Kendaraan Penyelamat, dan banyak kendaraan khusus lainnya.

Transkon beroperasi di beberapa pulau di Indonesia seperti di Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Maluku, dan Jawa, termasuk membangun fasilitas bengkel di 43 lokasi tambang yang berbeda untuk mendukung armada sewa lebih dari 2.000 unit pada tahun 2019.

Transkon juga memiliki divisi bisnis lain dengan PACNet beroperasi di bawah bendera PACNet yang menyediakan layanan internet dan komunikasi dan layanan IT dan komputer.

“Sebelumnya, Job Fair kita laksanakan bekerjasama dengan Pemerintah Kota Balikpapan dan terbuka untuk umum,” tutur Mundzir. Dengan seleksi yang bersifat umum membuka peluang lebih luas dan kesempatan kompetisi secara lebih ketat.

Peserta dalam proses rekrutmen PT. Transkon Jaya di Universitas Mulia, Kamis (2/12). Foto: Media Kreatif

Peserta dalam proses rekrutmen PT. Transkon Jaya di Universitas Mulia, Kamis (2/12). Foto: Media Kreatif

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Mundzir S.Kom., M.T. saat memberikan sambutan. Foto: Media Kreatif

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Mundzir S.Kom., M.T. saat memberikan sambutan. Foto: Media Kreatif

Peserta dalam proses rekrutmen PT. Transkon Jaya di Universitas Mulia, Kamis (2/12). Foto: Media Kreatif

Peserta dalam proses rekrutmen PT. Transkon Jaya di Universitas Mulia, Kamis (2/12). Foto: Media Kreatif

“Awalnya, Job Fair ini ditujukan khusus untuk alumni saja, tetapi mengingat sebagian besar lulusan kita telah bekerja, maka Kami meminta agar slot khusus mahasiswa yang sedang tahap Tugas Akhir atau menjelang lulus agar dapat di-akomodasi juga,” tuturnya.

Pasalnya, jika didasarkan pengalaman sebelumnya, maka menurutnya agak sulit untuk mendapatkan lulusan yang belum bekerja.

Dirinya mengatakan, berdasarkan data yang diperoleh dari Tracer Study Tahun 2021 pun juga disebutkan bahwa 79% lulusan telah bekerja sesuai program studinya.

“Itu berarti ada 21% lulusan yang belum bekerja sesuai bidang. Sedangkan masa tunggu lulusan paling lama 3 bulan. Nah, melalui Job Fair ini harapan besar lulusan kami cepat terserap di dunia kerja dan meningkatnya lulusan yang bekerja sesuai bidangnya,” terang Mundzir.

Ia berharap, dengan adanya kegiatan bursa kerja, Universitas Mulia dapat menjalin kerjasama dengan perusahaan korporasi lainnya dan membuka peluang seluas-luasnya tenaga kerja yang siap yang berasal dari lulusan Universitas Mulia.

“Selanjutnya, kegiatan Job Fair dengan pihak PT Transkon Jaya Tbk dapat menjadi event atau kegiatan yang digelar Universitas Mulia setiap tahun,” pungkasnya.

(SA/PSI)

UM- Kaltim Post yang terus bertahan hingga kini membuat puluhan mahasiswa Universitas Mulia penasaran. Untuk menjawabnya, Rabu (1/12) mereka bertandang ke Gedung Biru. Melihat langsung bagaimana perusahaan media cetak ini berjuang menghadapi persaingan di tengah derasnya arus digitalisasi.

Faroq Zamzami memaparkan strategi Kaltim Post dalam menghadapi persaingan media kepada mahasiswa Universitas Mulia yang dipimpin Sumardi (kiri), Rabu (1/12) Foto: Fuad Muhammad Kaltim Post

Faroq Zamzami memaparkan strategi Kaltim Post dalam menghadapi persaingan media kepada mahasiswa Universitas Mulia yang dipimpin Sumardi (kiri), Rabu (1/12) Foto: Fuad Muhammad Kaltim Post

Pemimpin Redaksi Kaltim Post Faroq Zamzami dan Wakil Pemimpin Redaksi Kaltim Post Romdani menyambut langsung rombongan yang dipimpin oleh Ketua Prodi Manajemen Industri Universitas Mulia Balikpapan Sumardi. Selain mendapatkan informasi mengenai proses pembuatan koran, kunjungan yang dilakukan diharapkan bisa memberi wawasan serta gambaran prospek dunia media kepada mahasiswa.

Terlebih, sebanyak 20 mahasiswa yang diajak berkunjung bergerak di bidang digital dari D-3 Sistem Informasi dan D-3 Manajemen Industri.

“Kami ingin melihat prospek kerja, apakah ada peluang ke depannya. Dan harapan kami, bisa berkolaborasi dengan perusahaan media, termasuk Kaltim Post. Kalau bicara serapan kerja, anak-anak kami di Universitas Mulia cukup bagus. Dari itu, kami persiapkan agar mereka siap berkompetisi. Apalagi sekarang eranya dunia digital, mereka bisa bekerja di mana saja,” ujar Sumardi di sela-sela kunjungan.

“Dari kalangan generasi muda, kalau kami lihat kan sekarang media sosial banyak sekali yang seolah-olah berperan sebagai media pers sungguhan. Jadi, kami juga ingin mengetahui sih, bagaimana perbedaan koran yang konvensional dengan media sosial. Sebab, sekarang mudah sekali hoaks disebarkan melalui media digital,” ungkap Misnah, mahasiswi Manajemen Industri Semeter 5 tersebut.

Setelah berbincang dan melakukan tanya jawab di Ruang Rapat Gedung Biru Lantai 3, rombongan diajak melihat Ruang Redaksi Kaltim Post Lantai 4 kemudian menuju area percetakan. Para mahasiswa antusias mengikuti kegiatan tersebut. (mra)

Drs. H. Akhmad Priyanto perwakilan Universitas Mulia menerima penghargaan dari DLH Kota Balikpapan, Selasa (30/11). Foto: Channel YouTube DLH Balikpapan

UM – Universitas Mulia merupakan salah satu kampus yang mendukung terciptanya lingkungan kerja yang Green, Clean, dan Healthy. Atas usahanya ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memberikan penghargaan kepada Universitas Mulia sebagai salah satu Kantor yang berwawasan lingkungan atau Eco Office, Selasa (30/11).

Koordinator Tim Wawasan Lingkungan Universitas Mulia Drs. H. Akhmad Priyanto mengatakan bahwa dengan penghargaan ini dirinya bertekad untuk terus melanjutkan program yang dinilainya sangat baik dalam rangka pembangunan Kota Balikpapan yang selalu mendapatkan penghargaan Adipura.

“Alhamdulillah, Universitas Mulia mendapatkan Juara Harapan III sebagai salah satu kantor di Balikpapan yang dinilai memenuhi Eco Office. Atas nama tim, Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Rektor dan seluruh sivitas yang telah mendukung program yang sangat baik ini. Insyaallah ke depan, program yang sudah berjalan di Universitas Mulia akan terus dipelihara dan dikembangkan,” tutur Pak Akhmad, demikian media ini menyapa.

Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan menyelenggarakan perlombaan Clean, Green and Healthy (CGH) serta Eco Office.

Dikutip dari narasumber, indikator penilaian dalam lomba CGH dan Eco Office ini meliputi empat pilar yaitu penghijauan lingkungan, pengelolaan sampah, penghematan energi, serta pengelolaan air bersih dan air limbah.

Pembinaan ini bertujuan untuk self assessment bagi peserta lomba, atau melakukan penilaian secara mandiri terlebih dahulu sebelum penilaian oleh juri.

Pada kegiatan tersebut, beberapa kantor yang menjadi peserta lomba mendapatkan penghargaan dari Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, S.E., M.E. berupa piagam penghargaan dan sejumlah dana pembinaan.

Adapun dari sembilan peserta untuk kelompok kantor swasta yang dinilai memenuhi Eco Office oleh DLH Kota Balikpapan antara lain Juara I PT Angkasa Pura, Juara II STIE Madani Balikpapan, dan Juara III Kantor Perwakilan Bank Indonesia.

Sedangkan Pemenang Harapan I diraih Institut Teknologi Kalimantan, Harapan II Politeknik Balikpapan, dan Harapan III Universitas Mulia.

Pak Akhmad menilai, program yang disebut Clean, Green, and Healthy yang dicanangkan DLH Kota Balikpapan ini sangat cocok dengan kultur atau budaya yang terus dilakukan oleh seluruh sivitas akademika.

“Sebenarnya budaya bersih dan berwawasan lingkungan ini setiap hari sudah dilakukan oleh seluruh sivitas akademika, namun itu berasal dari kebiasaan karyawan, dosen, dan mahasiswa, termasuk yang aktif di kampus seperti kantin. Namun, dengan adanya program ini, kita diingatkan dan mendapat perhatian untuk selalu dilaksanakan sehingga menjadi budaya yang baik,” tuturnya panjang lebar.

Drs. H. Akhmad Priyanto perwakilan Universitas Mulia menerima penghargaan dari DLH Kota Balikpapan, Selasa (30/11). Foto: Channel YouTube DLH Balikpapan

Drs. H. Akhmad Priyanto perwakilan Universitas Mulia menerima penghargaan dari DLH Kota Balikpapan, Selasa (30/11). Foto: Channel YouTube DLH Balikpapan

Piagam Penghargaan Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud S.E., M.E. yang diterima Universitas Mulia sebagai Juara Harapan III Kantor Eco Office yang digelar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) pada Selasa, (30/11) yang lalu. Foto: PSI

Piagam Penghargaan Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud S.E., M.E. yang diterima Universitas Mulia sebagai Juara Harapan III Kantor Eco Office yang digelar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) pada Selasa, (30/11) yang lalu. Foto: PSI

Surat Edaran Rektor No. 354/Int-UM/Rektorat/X/2021 tentang Penghematan Energi dan Penyelenggaraan Institusi Berwawasan Lingkungan, (1/10) yang lalu. Foto: Media Kreatif

Surat Edaran Rektor No. 354/Int-UM/Rektorat/X/2021 tentang Penghematan Energi dan Penyelenggaraan Institusi Berwawasan Lingkungan, (1/10) yang lalu. Foto: Media Kreatif

Rektor DR. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. telah menandatangani Surat Edaran No. 354/Int-UM/Rektorat/X/2021 tentang Penghematan Energi dan Penyelenggaraan Institusi Berwawasan Lingkungan, (1/10) yang lalu.

Surat Edaran tersebut mendorong seluruh sivitas akademika selalu menerapkan konsep Reduce Reuse and Recycle pada setiap produk yang digunakan sivitas akademika di kampus, menerapkan hemat energi seperti penggunaan lampu, komputer, dan pengaturan suhu ruangan, memanfaatkan material yang ramah lingkungan, dan mewujudkan budaya peduli kebersihan lingkungan.

“Betul sekali, konsep 3R Reduce Reuse Recycle ini sudah saya lakukan sudah sejak berdirinya kampus ini dengan mengurangi kertas dan plastik, misalnya, bawa makanan dalam kotak dan minuman dalam botol sendiri dari rumah,” tutur salah satu dosen yang enggan disebut namanya.

Menurutnya, dirinya tidak malu membawa botol minum ketika mengajar di kelas maupun sedang praktikum di laboratorium.

“Oh, hampir setiap kali mengajar saya selalu membawa botol minuman sendiri, kadang menyeduh kopi sendiri. Jarang menggunakan air dalam kemasan plastik yang sering ditinggal orang di meja kelas dan menjadi sampah,” tutur dosen tersebut sambil menggelengkan kepala.

Meski demikian, dirinya menyadari apabila menjumpai kelas kotor dengan kertas maupun gelas plastik air kemasan akan mengganggu suasana kegiatan belajar mengajar.

“Iya, mau tidak mau, dengan sukarela dan senang hati, sampah yang mengganggu itu harus dibersihkan sekaligus memberikan contoh dan teladan. Mudah-mudahan bermanfaat,” pungkasnya.

(SA/PSI)

Suasana Peserta SKB CASN menunggu di halaman Gedung White Campus Universitas Mulia, Senin (29/11). Foto: Media Kreatif

UM – Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Penerimaan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) Tahun Anggaran 2021 Pemerintah Kota Balikpapan di Universitas Mulia Balikpapan berjalan lancar, Senin (29/11).

Peserta yang mengikuti ujian menggunakan Computer Assisted Test atau CAT Badan Kepegawaian Negara (BKN) berdasarkan Pengumuman Wali Kota Balikpapan Nomor 810/4132/BKPSDM/2021 tanggal 13 November 2021 yang lalu tentang Hasil Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

Sekretaris Rektor Universitas Mulia, Suhartati S.E., M.Kom. mengatakan bahwa jumlah peserta yang mengikuti ujian seleksi di Universitas Mulia sebanyak 380 orang. Seleksi dibagi dalam empat sesi, dimulai pukul 8.00 Wita dan berakhir pukul 17.00 Wita. Tiap sesi 90 menit.

Selain di Universitas Mulia, pelaksanaan SKB juga diselenggarakan di beberapa titik lokasi yang telah dipilih oleh peserta melalui akun SSCASN BKN masing-masing pada 15-16 November 2021 yang lalu.

Peserta mengikuti proses SKB CASN dengan protokol kesehatan ketat di Aula Kampus Cheng Ho Universitas Mulia, Senin (29/11). Foto: Media Kreatif

Peserta mengikuti proses SKB CASN dengan protokol kesehatan ketat di Aula Kampus Cheng Ho Universitas Mulia, Senin (29/11). Foto: Media Kreatif

Suasana Peserta SKB CASN menunggu di halaman Gedung White Campus Universitas Mulia, Senin (29/11). Foto: Media Kreatif

Suasana Peserta SKB CASN menunggu di halaman Gedung White Campus Universitas Mulia, Senin (29/11). Foto: Media Kreatif

Berdasarkan informasi yang diperoleh media ini, SKB CASN di lingkungan pemerintah Kota Balikpapan ini juga diselenggarakan di beberapa titik seperti di Jakarta, Bandung, Semarang, Medan, Tarakan, Banjarmasin, Pontianak, Makassar, hingga Papua.

Disebutkan, Stasiun CAT BKN tersebar hampir di setiap provinsi di Indonesia yang aktif digunakan, baik untuk ujian CPNS, Sekolah Kedinasan maupun Uji Kompetensi Pegawai. Proses ujian dengan CAT BKN dapat dipantau oleh semua pihak. Pergerakan nilai dari awal pengerjaan sampai dengan selesai dapat diikuti dan jawaban peserta dapat dilacak.

Pelaksanaan SKB juga menggunakan protokol kesehatan ketat. Seluruh peserta melakukan Swab Test RT PCR dalam kurun waktu maksimal 3×24 jam atau rapid test Antigen dalam kurun waktu maksimal 1×24 jam dengan hasil negatif atau non-reaktif.

Peserta juga diwajibkan menggunakan masker 3 lapis (3 ply) dan ditambah masker kain di bagian luar (double masker). Selain itu, peserta diatur jaraknya minimal 1 meter dan mencuci tangan atau menggunakan hand-sanitizer.

(SA/PSI)

Foto bersama di depan kantor Tribun Kaltim Jalan Indrakila Straat III Balikpapan. Foto: Yustian

UM – Program Studi D3 Manajemen Industri Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan Program Studi D3 Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer (Fikom) melakukan kunjungan industri di Kantor Berita Tribun Kaltim, Jalan Indrakila Straat III Dalam, RT 52 No. 1, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (23/11).

Rombongan dengan jumlah 30 orang mahasiswa ini dipimpin Dekan FEB Ivan Armawan, S.E., M.M. didampingi Ketua Prodi D3 Manajemen Industri Sumardi, S.Kom., M.Kom bersama Sekretaris Prodi FX. Nanang Sujatmiko, S.Kom., M.M. Tampak juga Ketua Prodi D3 Sistem Informasi Yustian Servanda, S.Kom., M.Kom. dan dosen diterima langsung Pimpinan Redaksi Ade Masayanto dan Pimpinan Produksi Fransina Luhukay serta praktisi media, Wahyu Eko Umaryadi yang juga dosen di FEB Universitas Mulia.

“Kunjungan industri ini merupakan kegiatan masing-masing Program Studi yang bertujuan untuk mengenalkan dan menambah wawasan mahasiswa tentang dunia kerja media massa saat ini. Setelah itu, diharapkan mereka mendapatkan gambaran bagaimana nantinya mereka bekerja di dunia industri,” tutur Ivan Armawan.

Ivan mengatakan, memasuki era disrupsi dan transformasi digital saat ini sedikit banyak membawa pengaruh terhadap keberadaan industri yang bergerak di berbagai macam sektor, termasuk industri media massa.

“Kita mendapat paparan dan belajar bagaimana industri media seperti Tribun Kaltim ini bisa terus exist di tengah era disrupsi dan transformasi digital saat ini. Mulai dari produksi, distribusi, hingga sampai kepada pelanggan. Bagaimana industri ini juga membina dan memelihara hubungan dengan pelanggan,” ungkapnya.

Menurutnya, hal ini menjadi penting manakala industri tersebut menjadi pusat ekonomi seluruh sumber daya manusia yang ada dan terus menjaga eksistensi di tengah gelombang disrupsi dunia saat ini.

Foto bersama di depan kantor Tribun Kaltim Jalan Indrakila Straat III Balikpapan. Foto: Yustian

Foto bersama di depan kantor Tribun Kaltim Jalan Indrakila Straat III Balikpapan. Foto: Yustian

Foto bersama Pimpinan Redaksi Ade Masayanto (tengah), staf, Dekan FEB Ivan Armawan, S.E., M.M., Ketua Prodi, dosen dan mahasiswa. Foto: Yustian

Foto bersama Pimpinan Redaksi Ade Masayanto (tengah), staf, Dekan FEB Ivan Armawan, S.E., M.M., Ketua Prodi, dosen dan mahasiswa. Foto: Yustian

Mahasiswa melihat mesin dan proses produksi koran cetak Tribun Kaltim. Foto: Yustian

Mahasiswa melihat mesin dan proses produksi koran cetak Tribun Kaltim. Foto: Yustian

Mahasiswa dan Dosen Prodi D3 Manajemen industri FEB saat berada di studio tv Tribun Kaltim. Foto: Yustian

Mahasiswa dan Dosen saat berada di studio tv Tribun Kaltim. Foto: Yustian

Mahasiswa saat berada di studio tv Tribun Kaltim. Foto: Yustian

Mahasiswa saat berada di studio tv Tribun Kaltim. Foto: Yustian

Menurutnya, Harian Tribun Kaltim saat ini mampu memproduksi 35 ribu eksemplar koran cetak per hari. Seluruhnya didistribusikan ke seluruh Kabupaten Kota di Kalimantan Timur. Belum termasuk dalam bentuk media digital epaper atau koran digital yang dilanggan pelanggan.

“Kemudian konten website yang selalu update, kanal berita pada sosial media YouTube dan Instagram serta TikTok yang saat ini digunakan untuk branding,” ungkap Ivan Armawan,

Dengan kunjungan industri tersebut, Ivan berharap mahasiswa belajar bagaimana proses produksi media massa hingga sampai kepada pelanggan. “Kita jadi belajar bagaimana memperoleh pendapatan dari bisnis industri media yang ada saat ini dengan tetap memperhatikan etika jurnalistik dan etika profesi. Ini sangat penting,” tuturnya.

Tribun Kaltim berkantor pusat di Balikpapan Kalimantan Timur. Jaringan wartawan Tribun tersebar di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, yang berada di kabupaten kota antara lain Balikpapan, Samarinda, Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara, Paser, Kutai Timur, Kutai Barat, Mahakam Ulu, Berau, Bontang, Bulungan, Tarakan, Malinau, Tana Tidung, dan Nunukan.

Dalam kunjungan industri tersebut, mahasiswa mendapat paparan tentang bagaimana berita diolah dan disunting sebelum akhirnya dicetak dalam bentuk koran cetak. Mahasiswa juga melihat proses produksi yang dilakukan di ruang produksi, melihat peralatan dan mesin cetak. Proses produksi koran dikerjakan pada malam hari untuk didistribusikan kepada pelanggan pada pagi esok harinya.

(SA/PSI)

Dari kiri Prof. Dr. Ch. Whidya Utami, M.M., CLC., CPM.(A), DR. Agung Sakti Pribadi, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sinjai Lukman Dahlan S.IP , M.Si dan Kepala Badan Litbang Sinjai Arifuddin. Foto: Mundzir

UM – Universitas Mulia bekerja sama dengan Universitas Ciputra Surabaya dalam bidang penelitian dan pengabdian pada masyarakat menyusun prospektus ekonomi pembangunan daerah Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan. Kerja sama ini ditandai dengan melakukan kunjungan ke Kabupaten Sinjai bertemu dengan pejabat setempat, Kamis (18/11).

Kerja sama ini merupakan tindak lanjut sebelumnya pada 29 April 2021 yang lalu dengan mengajak Dekan Fakultas Manajemen dan Bisnis Universitas Ciputra, Prof. Dr. Dra. Christina Whidya Utami, S.E., M.M., CLC., CPM (Asia) untuk terlibat dalam mengembangkan potensi Kabupaten Sinjai.

“Kerjasama kolaboratif penelitian ini tentang potensi investasi Kabupaten Sinjai di Sulawesi Selatan. Kami ingin menggandeng peneliti yang memiliki pengalaman yang luas di bidang Ekonomi Pembangunan, dan Prof. Utami menyambut baik penelitian ini untuk bekerja sama,” ungkap Dr. Agung Sakti Pribadi.

Pada kesempatan ini, kedua belah pihak, baik Universitas Mulia maupun Universitas Ciputra membentuk tim untuk bersama-sama menyusun prospektus ekonomi pembangunan daerah dengan melakukan kajian, riset, maupun pengumpulan data terkait yang diperlukan untuk keperluan prospektus tersebut.

Dari kiri Prof. Dr. Ch. Whidya Utami, M.M., CLC., CPM.(A), DR. Agung Sakti Pribadi,  Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sinjai Lukman Dahlan S.IP , M.Si dan Kepala Badan Litbang Sinjai Arifuddin. Foto: Mundzir

Dari kiri Prof. Dr. Ch. Whidya Utami, M.M., CLC., CPM.(A), DR. Agung Sakti Pribadi, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sinjai Lukman Dahlan S.IP , M.Si dan Kepala Badan Litbang Sinjai Arifuddin. Foto: Mundzir

Pertemuan Tim Penyusun Prospektus dengan Kepala Dinas Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan. Foto: Mundzir

Pertemuan Tim Penyusun Prospektus dengan Kepala Dinas Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan. Foto: Mundzir

Pertemuan Tim Penyusun Prospektus dengan Kepala Dinas Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan. Foto: Mundzir

Pertemuan Tim Penyusun Prospektus dengan Kepala Dinas Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan. Foto: Mundzir

“Sinjai ini memiliki potensi yang luar biasa, membuat Kita berpikir apa yang bisa Kita lakukan. Luasnya saja mengalahkan Kota Makassar,” tutur DR. Agung Sakti Pribadi. Dengan potensi tersebut, sebagai putra daerah ia berkeinginan untuk lebih memajukan Kabupaten Sinjai makin berkembang.

Kerja sama kemudian dilakukan dengan Pemerintah Kabupaten Sinjai untuk memaksimalkan potensi yang ada di Kabupaten Sinjai agar dapat dikembangkan berdasarkan keunggulan yang ada di berbagai sektor ekonomi. Ini dilakukan agar membantu Sinjai menarik para investor untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Sinjai.

“Terakhir saya melihat makin lama makin berkembang, potensi wisata makin berkembang, tapi masih tersembunyi sehingga Kami mengajak Prof. Utami untuk meneliti potensi apa saja yang dimiliki Sinjai agar semakin berkembang,” ungkap DR. Agung.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sinjai Lukman Dahlan S.IP, M.Si mengatakan bahwa penelitian yang akan dilakukan tersebut memiliki latar belakang kedekatan hubungan antara Balikpapan dengan Kabupaten Sinjai. Menurutnya, sebagian penduduk Kota Balikpapan yang berasal dari Sulawesi merupakan warga Sinjai.

“Fokus penelitian yang akan dilakukan di Sinjai kali ini ada hal yang perlu diungkapkan. Dan Kami pemerintah daerah percaya bahwa hasil penelitian ini akan bermanfaat,” ungkap Lukman Dahlan. Pada kesempatan ini tampak Kepala Badan Litbang Arifuddin beserta dengan sembilan orang Kepala Dinas Kabupaten Sinjai.

Di antaranya tampak pula Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan, Kepala Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan, Kepala Dinas Perikanan, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian serta para camat se-Kabupaten Sinjai.

Sementara itu, Prof. Utami mengatakan bahwa dirinya baru pertama kali berada di Kabupaten Sinjai. “Kemarin saya tanya, berapa jauh dari Makassar? Katanya 100 kilo lebih sedikit. Tidak tahunya sedikitnya 100 kilometer lagi,” tuturnya sembari tertawa.

Meski demikian, Prof. Utami mengungkapkan dirinya senang sekali mengingat pernah memiliki pengalaman melakukan riset di Manado, Gorontalo, Poso, Makassar, Pare Pare serta beberapa daerah lainnya di Sulawesi.

“Sekarang terakhir di Sinjai ini, kalau orang Jawa bilang ‘matur nuwun‘ ya Pak, terima kasih diberi kesempatan untuk terlibat di dalam pengembangan (daerah),” tutur Prof. Utami.

Pada kesempatan ini, rombongan Tim Universitas Mulia di Kabupaten Sinjai dipimpin Rektor DR. Agung Sakti Pribadi dan istri. Tampak turut mendampingi antara lain Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Mundzir S.Kom., M.T., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ivan Armawan, S.E., M.M., dosen yang asli Sulawesi Rizqi Zulkarnain, S.Pd., M.Pd. serta lainnya.

“Diharapkan hasil kajian ini membantu Pemerintah Kabupaten Sinjai mampu memetakan potensi investasi yang tepat di kecamatan masing-masing,” pungkas Dekan FEB Ivan Armawan menambahkan.

(SA/PSI)

 

UM– Delegasi Universitas Mulia akhirnya bertolak ke Malang, Selasa (16/11). Tim yang dipimpin oleh dosen Prodi Manajemen Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd, M.Pd ini akan mengikuti Expo Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) yang akan digelar di Universitas Brawijaya (UB) Malang mulai 17-19 November 2021.

Diketahui, Universitas Brawijaya Malang ditunjuk oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai tuan rumah penyelenggaraan Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo XII 2021. Ini merupakan program tahunan Kemendikbudristek yang bertujuan memunculkan dan meningkatkan potensi kewirausahaan di lingkup mahasiswa.

Linda Fauziyah menjelaskan KMI Expo 2021 merupakan sebuah kegiatan berskala nasional. KMI Expo 2021 sendiri merupakan acara puncak dari Kegiatan Berwirausaha Mahasiswa Indonesia (KBMI) dan Akselerasi Start-Up Mahasiswa Indonesia (ASMI). Kegiatan tersebut, menjadi tempat bertemunya mahasiswa Indonesia yang telah dibekali pengetahuan untuk memperkenalkan wirausaha mahasiswa dan membangun jaringan.

“Jadi sebelumnya salah satu tim Universitas Mulia telah berhasil lolos dalam KBMI, dimana dari kompetisi ini dilakukan lagi seleksi untuk mengikuti KMI Award 2021. Dan Alhamdulillah kita berhasil lolos seleksi dan masuk nominasi KMI Award 2021 serta dapat mengikuti KMI Expo XII 2021 di Malang ini,” jelas Linda Fauziyah.

Dalam expo ini katanya, ada sebanyak 92 Perguruan Tinggi (PT) seluruh Indonesia yang hadir, dimana untuk Kalimantan Timur diikuti oleh Universitas Mulia dan Institut Teknologi Kalimantan.

Adapun produk yang akan dipamerkan yakni Amplang Cumi-Cumi. “Jadi Amplang Cumi-Cumi ini adalah hasil karya mahasiswa Manajemen Universitas Mulia yang terpilih dan akan dipamerkan dalam expo ini,” jelasnya.

Linda menyebut, ini merupakan kedua kalinya tim Universitas Mulia mengikuti KMI Expo, dimana sebelumnya dilakukan pada tahun 2019 di Batam.

“Dengan berhasilnya Tim Universitas Mulia mengikuti KMI Expo 2021 menjadi sebuah kebanggaan bagi Univeristas Mulia. Ini juga sebagai pengakuan dan bentuk apresiasi terhadap mahasiswa yang memiliki bisnis dan usaha,” sebutnya.

Ia pun berharap nantinya, tim ini dapat menginspirasi mahasiswa Universitas Mulia lainnya untuk tetap konsisten dalam menjalankan bisnis mereka. Sehingga ke depannya lulusan Universitas Mulia tidak hanya menjadi pekerja, namun juga menjadi penyedia lapangan kerja atau entrepreneur, yang berdampak dengan mengurangi angka pengangguran di Balikpapan khususnya.

“Kami harapkan juga dengan kehadiran tim kita di expo ini dapat memperkenalkan produk unggulan hasil olahan yang ada di Balikpapan,” harapnya.

“Mari kita doakan agar tim kita bisa mendapat hasil terbaik dan mengharumkan nama Universitas Mulia di kancah nasional,” pungkasnya. (mra)

Peserta Pelatihan Training for Trainers SI APIK yang diselenggarakan KPw BI Balikpapan, Sabtu (13/11). Foto: Ivan

UM – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Balikpapan menyelenggarakan Training for Trainers Pendamping Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SI APIK) Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk 50 orang dosen dan guru bidang ekonomi di Kota Balikpapan. Kegiatan ini berlangsung di Ballroom Hotel Novotel, Sabtu (13/11).

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Ivan Armawan, S.E., M.M. mengatakan bahwa pelatihan bagi pendamping SI APIK ini diikuti dosen-dosen dari FEB maupun dari Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM). Pelatihan ini ditujukan untuk mendampingi KPw Bank Indonesia Balikpapan dalam mensosialisasikan pemanfaatan SI APIK bagi UMKM di Kota Balikpapan.

“Selamat bagi dosen FEB dan FIKOM yang telah mengikuti pelatihan SI APIK dari Bank Indonesia. Mudahan setelah ini siap mendampingi UMKM di Kota Balikpapan,” tutur Ivan Armawan.

Ivan Armawan juga menyampaikan selamat kepada Lidia Rohana Silitonga, S.E., M.Ak., dosen FEB yang telah diganjar panitia sebagai peserta terbaik Training SIAPIK dari Bank Indonesia. “Selamat kepada Bu Lidia R Silitonga,” ujarnya.

SI APIK adalah aplikasi akuntansi berbasis Android dan iOS yang berfungsi sebagai sarana untuk melakukan pencatatan informasi dan transaksi keuangan sederhana serta dapat menyajikan laporan keuangan dan laporan kinerja keuangan bagi usaha mikro dan usaha kecil (UMK).

SI APIK dapat diunduh di Google Play Store bagi smartphone Android, dan App Store bagi pengguna iPhone secara gratis. Adapun pengguna atau user SI APIK bisa setiap perseorangan atau badan usaha yang terdaftar dan memiliki hak akses.

Peserta Pelatihan Training for Trainers SI APIK yang diselenggarakan KPw BI Balikpapan, Sabtu (13/11). Foto: Ivan

Peserta Pelatihan Training for Trainers SI APIK yang diselenggarakan KPw BI Balikpapan, Sabtu (13/11). Foto: Ivan

Dosen FEB Lidia Rohana Silitonga menerima penghargaan sebagai peserta pelatihan terbaik SI APIK. Foto: Ivan

Dosen FEB Lidia Rohana Silitonga menerima penghargaan sebagai peserta pelatihan terbaik SI APIK. Foto: Ivan

Pendaftaran pengguna dan badan usaha hanya dapat dilakukan dengan aplikasi mobile tersebut dan seluruh pencatatan transaksi keuangan akan diproses melalui aplikasi mobile.

Sebagai bagian pada proses inisialisasi/pendaftaran, individu wajib menginformasikan Nomor KTP dan/atau Nomor NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).

Setelah melakukan inisialisasi/pendaftaran, pengguna/user dapat mendaftarkan lebih dari 1 (satu) usaha yang dimiliki, dengan jenis usaha meliputi Perorangan, Pertanian, Perdagangan, Manufaktur, Jasa, Peternakan dan Perikanan Tangkap, dan Perikanan Budidaya.

Pengguna SI APIK terbagi atas admin dan operator. Admin memiliki kewenangan untuk melakukan input transaksi, melihat hasil penginputan transaksi, merubah transaksi, melihat laporan, backup dan restore transaksi, membuat dan merubah aturan kewenangan operator.

Sedangkan pengguna operator memiliki kewenangan terbatas yang mencakup input transaksi, melihat hasil transaksi dan melihat laporan, terkecuali pengguna/user admin memberikan kewenangan lainnya.

(SA/PSI)

Wahyu Putra bersama dengan teman-temannya dan Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid dalam Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah di Borobudur Megelang Jawa Tengah akhir Oktober 2021 yang lalu. Foto: Media Kreatif

UM – Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan menggelar Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah 2021. Kegiatan yang dilakukan untuk menyiapkan Jalur Rempah sebagai Warisan Budaya ini berlangsung selama tiga bulan. Kegiatan ini berakhir di Taman Aksobya, Kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (30/10).

Kegiatan ini bertujuan untuk membangun ekosistem budaya rempah dari hulu hingga hilir yang disiapkan sebagai Warisan Budaya sehingga dapat memperkuat diplomasi dan meneguhkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

“Sebagai upaya diplomasi budaya dan menguatkan posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia, kita ingin melihat Jalur Rempah dari geladak kapal kita sendiri,” ujar Restu Gunawan, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek RI.

Muhibah Budaya itu sendiri merupakan kegiatan pelayaran dengan Kapal Republik Indonesia (KRI) Dewa Ruci dan kapal latih Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut. Kapal-kapal tersebut membawa pemuda pemudi pilihan dari 34 provinsi untuk napak tilas jalur rempah Nusantara. Pelayaran ini akan menyusuri titik-titk Jalur Rempah Nusantara di antaranya terdapat 13 titik yang dipilih pada 2021.

Ke-13 titik yang dipilih yang akan disusuri antara lain dimulai dari Banda Neira, Ternate, Makassar, Banjarmasin, Bintan, Medan, Lhouksemawe, Padang, Banten, Jakarta, Semarang, Beno, dan berakhir di Surabaya. “Ini sebagai upaya menguatkan jati diri bangsa, mengenal kearifan budaya setempat, dan merayakan ketersambungan budaya Jalur Rempah,” tambah Restu.

Jumlah peserta yang mengikuti Muhibah Budaya Jalur Rempat dari setiap koridor pelayaran sebanyak 125 peserta. Seluruh peserta disebar ke dalam lima titik pergantian atau pertukaran peserta yakni Ambon, Makassar, Tanjung Uban, Padang, dan Jakarta.

Wahyu Putra, mahasiswa Program Studi S1 Informatika Universitas Mulia terpilih menjadi Duta dalam Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah di Kompleks Candi Borobudur Magelang Jawa Tengah akhir Oktober 2021 yang lalu. Foto: Media Kreatif

Wahyu Putra, mahasiswa Program Studi S1 Informatika Universitas Mulia terpilih menjadi Duta dalam Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah di Kompleks Candi Borobudur Magelang Jawa Tengah akhir Oktober 2021 yang lalu. Foto: Media Kreatif

Wahyu Putra bersama dengan teman-temannya dan Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid dalam Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah di Kompleks Candi Borobudur Magelang Jawa Tengah akhir Oktober 2021 yang lalu. Foto: Media Kreatif

Wahyu Putra bersama dengan teman-temannya dan Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid dalam Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah di Kompleks Candi Borobudur Magelang Jawa Tengah akhir Oktober 2021 yang lalu. Foto: Media Kreatif

Wahyu Putra, mahasiswa Program Studi S1 Informatika tahun 2020 Universitas Mulia ini bersama dengan Badaruddin mahasiswa Universitas Mulawarman Samarinda terpilih mengikuti kegiatan ini, sekaligus menjadi duta atau perwakilan dari Provinsi Kalimantan Timur.

“Motivasi saya mengikuti kegiatan ini, selain karena ingin ikut berlayar ke seluruh Nusantara dengan menaiki kapal latih TNI KRI Dewa Ruci, saya juga sangat ingin mengangkat budaya Suku Kutai sebagai salah satu harta karun Nusantara,” tutur Wahyu Putra.

Namun sayang, meski akhirnya keberangkatan ekspedisi Jalur Rempah 2021 ini tidak jadi dilaksanakan akibat wabah Covid-19, tetapi tidak menyurutkan tekad Wahyu Putra dan kawan-kawannya untuk terus terlibat dalam kegiatan Muhibah Budaya, yakni mengangkat budaya di daerahnya untuk dikenal lebih luas oleh dunia.

“Karena pelayaran dibatalkan sehingga kami bertugas mengangkat dan mengeksplorasi Budaya dan Jalur Rempah di masing-masing provinsi. Setiap bulan itu ada agenda untuk mengirim tugas yang dikumpulkan dan diangkat tim media atau di website Jalur Rempah,” ujar Putra.

Pembatalan ini tentu saja membuat Wahyu Putra dan teman-temannya merasa sedih. Namun, ia mengaku tidak berkecil hati dan menerima dengan lapang dada sehingga tidak berlarut setelah bertemu dengan Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid.

“Tapi, karena Bapak Hilmar Farid melihat kami Deklarasi Aksi Laskar Rempah ingin mengikuti pelayaran, akhirnya Beliau memberikan harapan mudahan bisa mengikuti tahun depan. Alhamdulillah. Rute yang saya dapat yaitu Jakarta – Semarang,” tutur Putra.

“Saya berharap tujuan diawal mengikuti jalur rempah ini bisa tercapai dan jalur rempah sebagai warisan budaya dunia oleh Unesco kembali diangkat. Semoga program revitalisasi ini menjadi gerbang awal eksistensi rempah Nusantara dan membangkitkan semangat nasional dalam mencintai budaya,” pungkas Wahyu Putra.

Selamat ya Wahyu, semoga pelayaran nanti selalu mendapat perlindungan dari Tuhan yang Mahaesa. Amin.

(SA/PSI)