Dua Prodi Baru (Teknik Sipil & Teknik Industri) Univeristas Mulia Raih Akreditasi “Baik” dari LAM Teknik
“Jadilah pelopor, bukan hanya peserta. Mahasiswa angkatan pertama adalah penulis bab pertama dalam sejarah program studi.”
— Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si., Rektor Universitas Mulia
Humas Universitas Mulia, 26 Juni 2025 – Universitas Mulia kembali mencatatkan tonggak penting dalam pengembangan program akademiknya. Dua program studi baru, yakni S1 Teknik Sipil dan S1 Teknik Industri, resmi memperoleh akreditasi peringkat “Baik” dari Lembaga Akreditasi Mandiri Teknik (LAM Teknik). Keputusan ini menjadi titik awal yang menjanjikan bagi dua prodi yang baru dibuka pada tahun akademik 2024/2025 ini.
Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si., menyampaikan bahwa capaian ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang menuju mutu unggul.
“Akreditasi sementara ini sebagai titik awal untuk melakukan penguatan berkelanjutan, baik dari sisi kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE), pengembangan laboratorium, maupun peningkatan SDM dan kolaborasi industri,” terang beliau.
Lebih lanjut, Prof. Ahsin menegaskan bahwa akreditasi bukan sekadar formalitas administratif, tetapi bagian dari siklus peningkatan mutu berkelanjutan (Continuous Quality Improvement/CQI), yang akan diarahkan melalui strategi jangka menengah dan panjang sesuai Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja Tambahan (IKT) dari Kemendikbudristek.
Akreditasi “Baik”: Legalitas dan Awal Budaya Mutu
Menurut Rektor, akreditasi “Baik” bukan hanya menjadi syarat legal formal untuk menyelenggarakan perkuliahan dan menerbitkan ijazah, tetapi juga menjadi sinyal bahwa pondasi mutu telah ditanamkan secara tepat.
“Meskipun levelnya belum tinggi, capaian ini menjadi indikator bahwa pondasi yang dibangun sudah benar dan dapat dikembangkan lebih lanjut,” ujarnya.
Hal ini penting terutama dalam konteks pembentukan budaya mutu di level program studi, sebuah langkah strategis bagi kampus yang terus berkembang pesat.
Tantangan Prodi Baru: Dari Ketiadaan Lulusan hingga Sarana Teknik
Mendirikan program studi teknik tidak datang tanpa tantangan. Pak Rektor memaparkan dua hambatan besar yang dihadapi dalam proses akreditasi, yakni:
-
Belum tersedianya data luaran tridharma secara penuh, seperti lulusan, publikasi ilmiah dosen, dan pengabdian masyarakat.
-
Keterbatasan sarana dan prasarana teknik, seperti laboratorium, bengkel kerja, serta fasilitas uji material.
Namun, UM justru menjadikan keterbatasan ini sebagai ruang inovasi dan pengembangan yang terstruktur.
Rencana Penguatan: Dari Kurikulum hingga Kolaborasi Industri
Pasca-akreditasi, universitas telah menyusun delapan langkah strategis, yakni:
-
Evaluasi diri pasca-akreditasi
-
Integrasi dengan sistem penjaminan mutu internal (SPMI)
-
Penyempurnaan kurikulum OBE
-
Pengembangan metode pembelajaran berbasis proyek dan laboratorium
-
Penguatan SDM dosen dan tenaga kependidikan
-
Pengembangan sarana dan teknologi penunjang
-
Kemitraan strategis dengan industri dan institusi lain
-
Persiapan akreditasi lanjutan dengan dokumen LKPS dan LED berbasis data
Harapan untuk Dosen dan Mahasiswa: Menjadi Pelopor di Era Baru
Rektor memberikan pesan khusus kepada dosen dan mahasiswa angkatan pertama. Para dosen diminta membangun suasana belajar yang inspiratif dan relevan dengan perubahan teknologi serta menjunjung tinggi semangat technopreneurship.
“Prodi yang hebat bukan dibangun oleh fasilitas semata, tetapi oleh dosen yang gigih membangun mutu dan semangat belajar.”
Kepada mahasiswa baru, beliau berpesan:
“Jadilah pelopor dan peletak batu pertama dalam sejarah program studi ini. Pelajari ilmu teknik bukan hanya untuk lulus, tetapi untuk membangun masa depan Indonesia yang berkelanjutan, tangguh, dan berdaya saing global.”
Menuju Masa Depan Teknik yang Relevan dan Adaptif
Dengan kombinasi semangat pionir, strategi akademik yang visioner, serta komitmen terhadap mutu, Universitas Mulia menunjukkan bahwa meskipun Prodi Teknik Sipil dan Teknik Industri baru dimulai, keduanya dibangun di atas fondasi yang kuat untuk menjawab tantangan zaman dan kebutuhan pembangunan bangsa, terutama di Kalimantan dan Ibu Kota Nusantara.
Humas UM (YMN)