Pra Rapat Kerja 2024, Rektor Mengenalkan Visi Baru Universitas Mulia
Juga Digelar Bazar Produk Inovasi Binaan Inkubator Bisnis
UM – Universitas Mulia menggelar Pra Rapat Kerja di Ballroom Cheng Ho, Kamis (21/11). Dalam kesempatan ini, Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si memperkenalkan visi baru Universitas Mulia bersama Roadmap menuju Global Technopreneur Campus di tahun 2045 Indonesia Emas.
Ditemui usai rapat yang berakhir sore hari, Rektor Prof. Muhammad Ahsin mengatakan rapat ini merupakan sarana brainstorming atau bertukar pikiran bersama seluruh unit yang ada.
“Brainstorming dari unit-unit, mulai dari Dekan sampai UPT, kira-kira program apa yang harus dibuat yang inovatif. Saya memberikan arahan secara global, kemudian diturunkan ke dalam program-program,” tutur Rektor.
“Nah, hari ini kita sudah sampaikan di hadapan Yayasan sebagai bentuk tanggung jawab dan akuntabilitas. Setelah ini kita akan menggelar rapat lagi untuk menentukan program-program mana yang akan menjadi prioritas, sebelum dibawa ke keuangan,” tambahnya.
Ketika ditanya tentang mana yang kira-kira menjadi prioritas pada pelaksanaan rapat ini, Rektor mengungkapkan program yang terkait dengan capaian luaran dan capaian tridharma perguruan tinggi.
“Terutama, misalkan, di bidang pendidikan tentang prestasi mahasiswa. Kemudian yang kedua tentang lulus tepat waktu. Jadi, bagian yang harus kita lakukan di program ini,” terangnya.
Tetapi, menurut Rektor, yang juga menjadi perhatian saat ini adalah jabatan fungsional atau Jafung para tenaga pendidik, yang dinilai masih kurang dan sangat dibutuhkan saat ini. Setelah itu, rapat membahas tahapan kedua dari Roadmap.
“Nah, harusnya kita sudah membenahi kurikulum yang membahas OBE itu. Jadi, nanti itu yang paling penting, program studi menyelesaikan itu, kemudian diimplementasikan di tahun 2025,” harapnya.
Selebihnya, rapat membahas beberapa kebijakan yang dibuat oleh para Wakil Rektor untuk mendukung dan mewujudkan program-program tersebut.
Dalam kesempatan ini, Rektor memperkenalkan visi baru Universitas Mulia bersama sejumlah tonggak pencapaian pada Roadmap atau peta jalan menuju Indonesia Emas tahun 2045 mendatang.
Menurut Rektor, visi Universitas Mulia saat ini adalah menjadi perguruan tinggi yang unggul dan berwawasan global di bidang Technopreneurship pada tahun 2045.
Sejumlah harapan dan capaian untuk memenuhi standar pendidikan tinggi yang unggul pun diungkap, seperti masuk dalam daftar universitas terbaik tingkat Asia Pasifik.
Senada, Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H mengatakan rapat saat ini membahas program-program unggulan dengan inovasi baru, yakni pengembangan inovasi pada program-program unggulan yang sudah ada.
“Kuncinya adalah inovasi, baik dari metodologi, pengembangan teknik, maupun pengembangan pendekatan keilmuan dan sebagainya untuk dikembangkan,” ujar Dr. Agung.
Dr. Agung berharap, seluruh program unggulan yang sudah dipaparkan, selanjutnya dibuat lebih detail agar lebih mudah ditemukan, adakah inovasi yang bisa diwujudkan agar program unggulan tersebut semakin baik.
Ia berharap, program prioritas saat ini fokus kepada mahasiswa dan program studi.
“Mahasiswa itu punya kompetensi sesuai dengan program studinya masing-masing. Jadi, mereka punya Surat Keterangan Pendamping Ijazah, punya portofolio, supaya dia percaya diri ketika dia lulus,” harapnya.
Dengan aktif dalam kegiatan di himpunan mahasiswa atau Hima, misalnya, atau Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), hal itu akan menjadi bagian dari portofolio mahasiswa.
Pengembangan diri hingga pengoptimalan portofolio mahasiswa inilah yang diharapkan diwujudkan sebagai bentuk inovasi program studi.
Bazar Produk Inovasi Inkubator Bisnis
Sementara itu, di halaman pintu masuk Aula Cheng Ho, sejumlah mahasiswa dari berbagai program studi memasarkan produk inovasinya.
Setidaknya, lebih dari 70 macam produk makanan dan minuman, herbal, dan teknologi yang merupakan produk spesial dari program studi Farmasi dan Informatika. Produk tersebut juga dipasarkan langsung oleh para mahasiswa program studi Manajemen dan program studi lainnya.
Ketika ditanya perihal kegiatan tersebut, Dr. Agung mengatakan sangat mendukung. Yayasan kemudian membagikan sejumlah voucher kepada masing-masing peserta rapat sebagai alat transaksi produk inovasi mahasiswa.
“Oh, itu bagus sekali. Sangat bagus. Itu menginspirasi juga. Nah, itu bibit wirausaha, entrepreneur yang harus didukung,” ujarnya.
Menurutnya, lewat kegiatan ini, mahasiswa bisa belajar menjadi entrepreneur lewat sarana yang disediakan oleh Inkubator Bisnis Universitas Mulia.
“Entrepreneur sekarang ini, ketika dia diskusikan, dikembangkan, menjadi technopreneur dia,” ujarnya. Pasalnya, dengan memanfaatkan teknologi, mahasiswa bisa langsung belajar manajemen, pemasaran hingga penjualan.
“Orang pesan itu by handphone sekarang. Dan saya lihat produknya ada 70 item ya. Dan itu menarik, enak-enak, tinggal bagaimana memasarkan,” pungkasnya.
(SA/Kontributor)