Deputi IKN Ajak Wisudawan Universitas Mulia Siap Hadapi Tantangan Era Baru
Dalam Orasi Ilmiah Wisuda Sarjana dan Diploma III ke-6 Tahun 2024
UM – Deputi Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Drs. Alimuddin, M.Si, memberikan orasi inspiratif di hadapan para wisudawan Universitas Mulia pada acara wisuda sarjana yang berlangsung di Ballroom Hotel Novotel, Balikpapan, Senin (18/11).
Dalam orasinya, Alimuddin menekankan pentingnya mempersiapkan diri menghadapi tantangan kehidupan pasca-kampus.
“Gelarnya hari ini hanyalah langkah awal. Kehidupan sesungguhnya baru dimulai ketika Anda berbaur dengan masyarakat dan berbagai kelompok,” kata Alimuddin kepada para wisudawan.
Alimuddin menekankan bahwa kesuksesan tidak bisa dipisahkan dari peran doa dan restu orang tua.
“Keberhasilan kita, termasuk saya, tidak akan pernah lepas dari doa-doa suci orang tua kita,” ujarnya. Ia juga berbagi kisah perjuangannya, mulai dari bekerja sebagai buruh hingga menjadi Deputi IKN.
Alimuddin kemudian membagikan prinsip hidup yang menjadi pedoman hidupnya. “Jangan ganggu keluarga, jangan ganggu almamater, dan jangan ganggu harga diri. Kita harus punya prinsip dalam hidup,” tegasnya.
Kepada para wisudawan, Alimuddin juga mengingatkan agar memperkuat keterampilan komunikasi dan karakter, yang menurutnya sangat dibutuhkan di dunia kerja saat ini.
“Banyak pekerja Gen Z dianggap kurang memiliki komunikasi yang baik. Ini menunjukkan pentingnya karakter dan keterampilan interpersonal,” ungkapnya.
Ia memaparkan berbagai peluang yang hadir berkat pembangunan IKN, mulai dari pekerjaan hingga sektor UMKM.
“Jumlah penduduk IKN pada tahun 2045 diproyeksikan maksimum 2 juta orang, dengan target menjadi wilayah zero emisi karbon. Kita harus memanfaatkan peluang ini,” jelasnya.
Alimuddin juga menekankan bahwa pembangunan IKN terus berjalan dan membuka lapangan kerja baru. “Perkantoran dan infrastruktur yang akan dilelang pada 2025 memberikan kesempatan besar bagi para lulusan untuk terlibat,” tambahnya.
Untuk menyambut tantangan ini, Alimuddin menyoroti pentingnya pendidikan yang relevan. Ia mendorong generasi muda untuk menguasai bahasa Inggris. IKN adalah kota dunia untuk semua.
Oleh karena itu, anak-anak dan generasi muda diharapkan mampu berbicara bahasa Inggris agar tidak gagap berkomunikasi dengan dunia luar.
“Mulai hari ini, tim saya sudah turun ke sekolah-sekolah untuk mengajarkan anak-anak berbicara bahasa Inggris, bukan belajar bahasa Inggris. Belajar bahasa Inggris itu susah, kita harus pahami lagi 16 tenses dan lain-lain,” ujarnya.
Menurut Alimuddin, pendidikan tidak hanya tentang nilai akademis, tetapi juga penguasaan keterampilan dan karakter.
“Kita perlu mengubah paradigma bahwa anak pintar hanya yang unggul di matematika atau fisika. Anak-anak dengan keahlian khusus sering kali lebih cepat berhasil,” katanya.
Ia bahkan berbagi inisiatifnya dalam menciptakan kelas khusus olahraga di Penajam Paser Utara.
“Hari ini, atlet-atlet kami di PPU telah berhasil juara nasional. Ini bukti bahwa kecerdasan non-akademik juga penting,” tambahnya.
Peran Ekonomi Kalimantan Timur
Alimuddin menyoroti dampak positif pembangunan IKN terhadap perekonomian Kalimantan Timur, termasuk peningkatan pertumbuhan ekonomi menjadi 7,22 persen.
“Balikpapan dan sekitarnya sangat diuntungkan. Tidak pernah ada hotel yang kosong, dan aktivitas ekonomi semakin meningkat,” ungkapnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya memanfaatkan peluang lokal, khususnya untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat IKN.
“Kita baru mampu memenuhi 40 persen kebutuhan pangan. Ini adalah peluang besar untuk kita,” katanya.
Dalam akhir orasinya, Alimuddin berpesan kepada para wisudawan untuk terus belajar dan berinovasi.
“Hari ini bukan akhir, tetapi awal dari perjalanan. Manfaatkan keterampilan dan potensi Anda untuk masa depan yang lebih baik,” tutupnya.
Acara wisuda yang dihadiri oleh 428 wisudawan dan tamu undangan ini berlangsung meriah dan penuh inspirasi, mencerminkan semangat baru untuk menyambut masa depan yang penuh peluang di era Ibu Kota Nusantara.
(SA/Kontributor)