“Pesan Inspiratif di ZFEST 2024 Universitas Mulia: Generasi Emas Memilih Masa Depan dalam Semangat Sumpah Pemuda”
Humas UM, 28 Oktober 2024–BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Universitas Mulia Balikpapan sukses menyelenggarakan ZFEST 2024 pada 28 Oktober 2024, yang bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda. Acara yang mengusung tema “Memilih Masa Depan” ini menjadi wadah inspiratif bagi mahasiswa dan alumni untuk mengeksplorasi wawasan terkait masa depan mereka. Para pembicara ternama, seperti Drs. Alimuddin, M.Si., Deputi Bidang Sosial Budaya Pemberdayaan Masyarakat OIKN; Muhammad Pascal Caesar Giswatama, Chairman of IKN Youth Forum; Muhammad Raja Siraj, Anggota DPRD Kota Balikpapan termuda; Aidil Pananrang, Founder Rembuk Pemuda; serta Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H., Direktur Eksekutif BPH Yayasan Airlangga, turut berbagi pandangan mereka terkait peran pemuda dalam era digital dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Muhammad Raja Siraj, anggota DPRD termuda di Kota Balikpapan, mengajak mahasiswa untuk lebih sadar akan pentingnya pemahaman politik. Meski tidak harus terlibat langsung dalam politik praktis, mahasiswa harus menyadari bahwa keputusan besar, seperti perpindahan IKN ke Kalimantan Timur, adalah hasil dari proses politik. “Pemuda perlu berperan aktif mengawal kebijakan publik,” tegasnya. Dengan semangat yang sejalan dengan nilai Sumpah Pemuda, Siraj berharap ZFEST 2024 dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk meningkatkan kesadaran politik mereka dalam mendukung pembangunan bangsa.
Aidil Pananrang, Founder Rembuk Pemuda, menyampaikan pentingnya kolaborasi dan adaptasi di era digitalisasi. Menurutnya, kemampuan berpikir kritis, beradaptasi dengan cepat, dan membangun relasi sosial adalah keunggulan yang harus dimiliki pemuda di masa depan. Ia juga memperkenalkan gerakan IKN Youth Forum, yang bertujuan mengonsolidasikan pemuda untuk berkontribusi dalam pembangunan IKN. Gerakan ini diharapkan dapat menyatukan kekuatan pemuda dalam mendukung percepatan pembangunan ibu kota baru.
Dalam pidatonya, Drs. Alimuddin, M.Si. menekankan bahwa pembangunan IKN telah mendorong pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur, dengan peningkatan sebesar 7,22%, jauh di atas rata-rata nasional. Infrastruktur yang terus berkembang, termasuk pembangunan jalan, tol, listrik, dan air, telah membuka banyak peluang investasi, dengan total investasi swasta mencapai lebih dari 56 triliun rupiah. “Ini adalah kesempatan besar bagi pemuda untuk berperan aktif dalam pembangunan,” jelasnya.
Namun, Alimuddin juga menyoroti bahwa dari 74.000 tenaga kerja di IKN, hanya 7% yang berasal dari masyarakat lokal. Ia menyayangkan rendahnya partisipasi masyarakat lokal dan menekankan pentingnya kesiapan anak muda dalam menghadapi perubahan yang dibawa oleh digitalisasi. “Kita harus siap bersaing, jangan hanya menjadi penonton di lapangan,” ungkapnya, mengingatkan mahasiswa bahwa peluang hanya dapat dimanfaatkan jika mereka siap dan berlatih.
Selain itu, Alimuddin mengungkapkan bahwa beberapa warga lokal berhasil meraih kesuksesan melalui usaha di sekitar IKN, seperti penjual amplang yang kini mampu meraup penghasilan hingga 30 juta rupiah per bulan. Ini menunjukkan bahwa dengan adaptasi dan kejelian melihat peluang, anak muda lokal dapat bersaing di tingkat nasional. Ia mendorong pemuda untuk tidak hanya mengandalkan status sebagai putra daerah, tetapi juga meningkatkan kompetensi.
Dr. Agung Sakti Pribadi, dalam ceramahnya, menekankan bahwa setiap generasi memiliki tantangannya masing-masing. Ia mengajak mahasiswa Universitas Mulia untuk memanfaatkan waktu di kampus sebagai kesempatan terbaik dalam membentuk diri dan masa depan.
Lebih lanjut, Dr. Agung mengingatkan bahwa mahasiswa saat ini adalah generasi emas yang sedang mengukir masa depan bangsa. “Bagaimana dengan masa depan? Potensinya sangat luar biasa. Kalian adalah generasi emas. Saya setuju dengan apa yang disampaikan oleh Mas Pascal Caesar sebelumnya, bahwa kalian adalah generasi emas saat ini, bukan harus menunggu tahun 2045. Saat ini, di tangan kalian, ‘emas-emas kecil’ sedang dibentuk. Ibarat sebuah bangunan, batu pertama sedang kalian letakkan. ‘Emas’ itu ada di tangan kalian sekarang, dan tugas kalian adalah mengukirnya dengan baik. Kampus adalah tempat terbaik untuk mengukir ‘emas’ tersebut, karena tidak semua orang memiliki kesempatan menjadi mahasiswa. Maka, bersyukurlah kalian yang memiliki kesempatan ini,” tegasnya, menginspirasi para mahasiswa untuk terus mengejar ilmu dan keterampilan yang akan bermanfaat di masa depan.
Beliau juga menambahkan, “Saya berharap pertemuan seperti ini tidak berhenti hanya sekali saja. Lanjutkan! Lanjutkan ke pertemuan-pertemuan yang lebih berkualitas. Kita tahu generasi muda saat ini sangat kreatif, namun kalian perlu mengarahkan kreativitas tersebut. Jangan hanya ingin tampil dan menjadi terkenal, karena bukan itu tujuannya. Yang perlu diangkat adalah kebaikan yang kalian temukan di sekitar kalian. Temukan orang-orang hebat dan bergaullah dengan mereka. Hindari pergaulan dengan hal-hal buruk, karena keburukan itu akan mengurangi keyakinan kalian bahwa hidup ini bisa menjadi lebih baik.”
Dr. Agung mengakhiri pidatonya dengan berpesan, “Cari teman-teman yang hebat. Temukan kisah-kisah inspiratif yang akan membuat kalian lebih kuat. Hindari sikap cengeng dan hal-hal yang tidak bermanfaat, meskipun mungkin tampak menyenangkan.”
ZFEST 2024 di Universitas Mulia tidak hanya menjadi momen refleksi, tetapi juga mendorong mahasiswa untuk berperan aktif dalam menghadapi tantangan zaman. Dengan semangat Sumpah Pemuda, acara ini mengingatkan generasi muda bahwa masa depan bangsa ada di tangan mereka, dan kolaborasi serta kesiapan diri menjadi kunci keberhasilan dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih baik.
Humas UM (YMN)