Tag Archive for: pmb

Dekan FHK Dr. Mada Aditia Wardhana bersama Kaprodi Hukum M Asyharudin, S.H., M.H., Kaprodi PG AUD Betty Fitriana, S.Pd., M.Pd., dan mewakili Kaprodi Farmasi Eka Kumala Retno, M.Si. Foto: Media Kreatif

UM – Hari ketiga Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK) Universitas Mulia menyajikan sesi yang menggugah semangat kebangsaan dan intelektual, Kamis (21/8).

Dekan FHK, Dr. Mada Aditia Wardhana, M.M., tampil dengan pendekatan unik untuk membekali para mahasiswa baru dengan pola pikir kritis yang akan menjadi fondasi kesuksesan studi mereka.

Tidak hanya sebatas memberikan informasi teknis, Dr. Mada justru membuka wawasan mahasiswa dengan mengajak mereka mengenali kembali jati diri sebagai bangsa besar dan memahami esensi menjadi seorang “maha-siswa”.

Membangkitkan Gen Penguasa Dunia: Dari Nusantara hingga Panggung Global

Dr. Mada memulai paparannya dengan pertanyaan tak terduga: “Bangsa besar apa yang pernah menguasai dunia?” Jawaban yang muncul menyebut Romawi, Mongol, hingga Persia. Namun, ia mengingatkan para mahasiswa tentang satu kekuatan besar yang sering terlupakan.

“Kalian melupakan satu, yaitu Nusantara,” tegasnya. “Genetik bangsa kita adalah genetik penguasa besar dunia. Dari Jengis Khan hingga Kekaisaran Cina, tidak ada yang pernah berhasil menaklukkan Nusantara. Gen itu ada di dalam darah kita masing-masing.”

Menurutnya, kesadaran tentang sejarah kebesaran ini penting bagi mahasiswa baru untuk membangun kepercayaan diri.

Ia mengaitkan dinamika geopolitik global saat ini dengan warisan sejarah bangsa-bangsa besar tersebut. Di tengah persaingan global, Indonesia, sebagai pewaris Nusantara, memiliki potensi luar biasa yang harus dibangkitkan kembali oleh generasi muda.

Dekan FHK Dr. Mada Aditia Wardhana bersama Kaprodi Hukum M Asyharudin, S.H., M.H., Kaprodi PG AUD Betty Fitriana, S.Pd., M.Pd., dan mewakili Kaprodi Farmasi Eka Kumala Retno, M.Si. Foto: Media Kreatif

Dekan FHK Dr. Mada Aditia Wardhana bersama Kaprodi Hukum M Asyharudin, S.H., M.H., Kaprodi PG AUD Betty Fitriana, S.Pd., M.Pd., dan mewakili Kaprodi Farmasi Eka Kumala Retno, M.Si. Foto: Media Kreatif

Kaka tingkat bersama mahasiswa baru FHK 2025 foto bersama. Foto: Media Kreatif

Kaka tingkat bersama mahasiswa baru FHK 2025 foto bersama. Foto: Media Kreatif

Kakak tingkat menghibur mahasiswa baru 2025. Foto: Media Kreatif

Kakak tingkat menghibur mahasiswa baru 2025. Foto: Media Kreatif

Esensi Seorang Mahasiswa: Menangkap Pola dan Memaknai Informasi

Untuk mengilustrasikan cara berpikir yang harus dimiliki seorang akademisi, Dr. Mada menyajikan dua analogi cerdas. Pertama, melalui teka-teki “Mengapa beruang kutub tidak makan pinguin?”. Jawabannya sederhana: karena habitat mereka berbeda, satu di kutub utara dan satu lagi di kutub selatan.

“Ini bukan sekadar guyonan. Ini tentang knowledge. Jangan pernah berargumen atau menyampaikan sesuatu tanpa referensi, data, dan pengetahuan. Itulah yang membedakan seorang mahasiswa,” jelasnya.

Analogi kedua adalah tentang menangkap pola. Ia menyajikan deretan angka “2, 4, 6, 8, 10” dan bertanya angka ketujuh dalam deret tersebut. Mahasiswa dengan cepat menjawab “14”, meski angka tersebut tidak disebutkan.

“Kalian bisa menjawab karena menangkap polanya. Inilah esensi kecerdasan. Kita tidak selalu mendapatkan informasi lengkap, tapi kita harus mampu memprediksi masa depan dengan membaca pola yang ada. Itulah yang dilakukan bangsa-bangsa besar,” papar Dr. Mada.

Kunci Sukses di Bangku Kuliah: Antusias dan Serius

Sebagai penutup, Dr. Mada membagikan kunci utama untuk berhasil dalam studi melalui sebuah perumpamaan tentang dua anak yang menemukan pasir berkilau di pantai.

Anak pertama, si A, penuh rasa ingin tahu, membawa pasir itu pulang, menelitinya, dan akhirnya menemukan bahwa itu adalah berlian. Sementara anak kedua, si B, menganggapnya tak berharga dan meninggalkannya begitu saja.

“Kalian tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Tapi yang bisa kalian kendalikan adalah hari ini. Jadilah seperti si A. Hadapi setiap mata kuliah dan tugas dengan antusias dan keseriusan. Itulah yang membedakan antara mereka yang menemukan ‘berlian’ dan mereka yang tidak,” pesannya kepada mahasiswa baru.

Sesi yang penuh makna ini diharapkan tidak hanya menjadi pengantar formal, tetapi juga pemicu semangat bagi mahasiswa FHK Universitas Mulia untuk memulai perjalanan akademik mereka dengan kesadaran penuh akan potensi diri dan tanggung jawab intelektual sebagai generasi penerus bangsa.

(SA/Kontributor)

Dekan Dr. Ivan Armawan mengajak mahasiswa untuk bermain "sulap" prediksi angka yang berhasil memukau dan membuat seluruh audiens penasaran. Foto: Media Kreatif

UM – Suasana orientasi mahasiswa baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia di Ballroom Cheng Ho, Rabu (20/8), menjadi lebih dari sekadar penyambutan formal.

Dekan FEB, Dr. Ivan Armawan, S.E., M.M., mengubah panggung menjadi arena interaktif yang penuh makna, membekali para mahasiswa baru dengan filosofi mendalam untuk meraih kesuksesan, tidak hanya di bangku kuliah tetapi juga di masa depan.

Dalam paparannya, Dr. Ivan Armawan tidak hanya menyajikan visi dan misi fakultas secara konvensional. Ia justru mengajak mahasiswa untuk bermain “sulap” prediksi angka yang berhasil memukau dan membuat seluruh audiens penasaran. Melalui permainan ini, ia membuktikan sebuah pesan kuat yang menjadi inti dari bekalnya untuk para mahasiswa.

Filosofi di Balik Permainan Angka: Pahami Caranya, Bukan Hafalkan Jawabannya

Setelah dua kali berhasil menebak dengan tepat hasil penjumlahan deretan angka acak yang dipilih oleh mahasiswa, Dr. Ivan Armawan mengungkapkan rahasia di baliknya. Ini bukanlah sihir, melainkan logika dan pemahaman terhadap sebuah metode atau rumus.

“Belajar itu yang penting tahu caranya. Mau di berapa pun angkanya, pasti bisa,” ungkap Dr. Ivan.

“Inilah kunci sukses kalian selama menempuh studi. Jangan hanya menghafalkan jawaban untuk ujian, tetapi pahamilah konsep, logika, dan rumusnya. Jika kalian menguasai itu, tantangan atau soal seperti apa pun yang datang pasti bisa kalian selesaikan,” tambahnya.

Pesan ini menjadi pencerahan bagi para mahasiswa baru. Analogi permainan angka tersebut secara langsung relevan dengan perjalanan akademik mereka.

Kuliah bukanlah tentang menghafal materi, melainkan tentang membangun kerangka berpikir yang logis dan kritis untuk memecahkan masalah.

Mahasiswa Baru 2025 FEB yang didominasi wanita ini serius menyimak materi PKKMB. Foto: Media Kreatif

Mahasiswa Baru 2025 FEB yang didominasi wanita ini serius menyimak materi PKKMB. Foto: Media Kreatif

Salah seorang mahasiswa baru membentangkan tulisan semangat dan motivasi. Foto: Media Kreatif

Salah seorang mahasiswa baru membentangkan tulisan semangat dan motivasi. Foto: Media Kreatif

Kakak tingkat menggelar foto bersama dengan Kaprodi S1 Akuntansi Eko Edy Susanto, S.E., M.Ak. Foto: Media Kreatif

Kakak tingkat menggelar foto bersama dengan Kaprodi S1 Akuntansi Eko Edy Susanto, S.E., M.Ak. Foto: Media Kreatif

Kakak tingkat menghibur adik-adik mahasiswa baru dengan tarian adat Kalimantan. Foto: Media Kreatif

Kakak tingkat menghibur adik-adik mahasiswa baru dengan tarian adat Kalimantan. Foto: Media Kreatif

Visi Technopreneurship: Menjawab Tantangan Masa Depan

Selain memberikan motivasi melalui permainan interaktif, Dr. Ivan Armawan juga memaparkan visi besar yang diusung oleh FEB Universitas Mulia, yaitu menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis berbasis technopreneurship yang mampu bersaing secara nasional.

“Basis kita adalah technopreneurship. Dunia terus berubah, dan kami mempersiapkan kalian untuk tidak hanya menjadi pekerja, tetapi juga pencipta peluang yang mampu mengintegrasikan teknologi dalam dunia bisnis,” jelasnya.

Visi ini didukung oleh Tridharma Perguruan Tinggi yang menjadi misi utama fakultas, mencakup:

  1. Pembelajaran Berkualitas: Menyelenggarakan proses belajar yang relevan dengan industri.
  2. Penelitian Inovatif: Mendorong mahasiswa dan dosen untuk menghasilkan riset yang bermanfaat.
  3. Pengabdian Masyarakat: Menerapkan ilmu pengetahuan untuk memberikan solusi nyata bagi masyarakat.

Dengan berbekal pengalaman di perusahaan besar seperti Astra Internasional dan Hino Motors, serta keahlian yang tersertifikasi di bidang digital marketing, Dr. Ivan Armawan menegaskan bahwa kurikulum FEB dirancang untuk mencetak lulusan yang siap tempur, kreatif, kompetitif, dan berakhlak mulia.

Pesan untuk Mahasiswa Baru

Di akhir sesinya, Dekan FEB mengajak para mahasiswa baru untuk memulai perjalanan mereka dengan semangat yang tepat.

Ia menekankan pentingnya membangun fondasi pemahaman yang kuat sejak awal, aktif dalam setiap proses pembelajaran, dan tidak takut menghadapi tantangan.

“Selamat datang di keluarga besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulia. Ingatlah, kunci keberhasilan ada di tangan kalian. Kuasai logikanya, pahami metodenya, dan kalian akan siap menaklukkan dunia,” tutupnya diiringi tepuk tangan meriah dari para mahasiswa.

Sesi yang dibawakan dengan cara yang unik dan penuh inspirasi ini tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga menanamkan pola pikir seorang pembelajar sejati kepada para mahasiswa baru FEB Universitas Mulia.

(SA/Kontributor)

Dekan Dr. Pascarianto bersama Kaprodi dan Mahasiswa Baru 2025 mengawali penggunaan ruang kelas di gedung baru Fakultas Teknik, Jumat (22/8/2025). Foto: Media Kreatif

UM – Suasana penuh semangat dan optimisme menyelimuti Kampus Universitas Mulia pada hari Jumat (22/8/2025). Ratusan wajah baru yang antusias resmi memulai perjalanan akademik mereka dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2025.

Momen ini menjadi sangat bersejarah, terutama bagi Fakultas Teknik yang untuk pertama kalinya menyambut angkatan perdananya.

Kegiatan yang dirancang untuk memberikan edukasi, pencerahan, dan penguatan ini menjadi gerbang awal bagi para calon insinyur masa depan.

Fakultas Teknik Universitas Mulia, yang resmi dibuka tahun ini, langsung menawarkan tiga program studi unggulan yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini, yaitu S1 Teknik Industri, S1 Teknik Sipil, dan S1 Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian.

Tantangan Belajar Teknik Dihadapi Bersama

Dalam sambutan hangatnya, Dekan Fakultas Teknik, Dr. Pascarianto Putra Bura, S.T., M.Eng., memberikan pencerahan yang mendalam bagi para mahasiswa baru. Ia tidak menampik bahwa dunia teknik dipenuhi dengan tantangan.

“Menjadi mahasiswa teknik memang penuh tantangan: tugas dan banyaknya laporan lab yang panjang, proyek yang rumit, dan ujian yang sulit. Namun, perlu diingat, Anda tidak sendirian. Semua mahasiswa di sini sedang berjuang bersama,” ujar Doktor lulusan Universitas Ryukyus, Okinawa, Japan.

Dr. Pascarianto menekankan bahwa keberagaman latar belakang, keahlian, dan cara pandang mahasiswa justru menjadi kekuatan terbesar.

“Justru dari keberagaman ini, kita bisa saling melengkapi, membantu, dan tumbuh bersama. Jangan ragu untuk saling membantu, belajar bersama, dan saling menyemangati. Karena di Fakultas Teknik, kebersamaan bukanlah pilihan, itu adalah kebutuhan,” tegasnya.

Pesan ini menjadi penguatan mental bagi mahasiswa baru, bahwa kolaborasi dan solidaritas adalah fondasi utama untuk meraih kesuksesan di dunia teknik.

Dekan Dr. Pascarianto bersama Kaprodi dan Mahasiswa Baru 2025 mengawali penggunaan ruang kelas di gedung baru Fakultas Teknik, Jumat (22/8/2025). Foto: Media Kreatif

Dekan Dr. Pascarianto bersama Kaprodi TPHP Rafika Dyah Maharani, S.Pi., M.T.P, Kaprodi Teknik Sipil Rahman Satrio Prasojo, S.T., M.T. dan Mahasiswa Baru 2025 mengawali penggunaan ruang kelas di gedung baru Fakultas Teknik, Jumat (22/8/2025). Foto: Media Kreatif

Dekan Dr. Pascarianto bersama Kaprodi dan Mahasiswa Baru 2025 mengawali penggunaan gedung baru Fakultas Teknik, Jumat (22/8/2025). Foto: Media Kreatif

Dekan Dr. Pascarianto bersama Kaprodi dan Mahasiswa Baru 2025 mengawali penggunaan gedung baru Fakultas Teknik, Jumat (22/8/2025). Foto: Media Kreatif

Mahasiswa Baru Fakultas Teknik menjalani PKKMB di Ruang Eksekutif, Jumat (22/8/2025). Foto: Media Kreatif

Mahasiswa Baru Fakultas Teknik menjalani PKKMB di Ruang Eksekutif, Jumat (22/8/2025). Foto: Media Kreatif

Dekan FT Dr. Pascarianto Putra Bura, S.T., M.Eng. (tengah) bersama Kaprodi Teknik Sipil Rahman Satrio Prasojo, S.T., M.T. dan mahasiswa baru Teknik Sipil. Foto: Media Kreatif

Dekan FT Dr. Pascarianto Putra Bura, S.T., M.Eng. (tengah) bersama Kaprodi Teknik Sipil Rahman Satrio Prasojo, S.T., M.T. dan mahasiswa baru Teknik Sipil. Foto: Media Kreatif

Bukan Sekadar Gelar, Tapi Pembentukan Karakter Tangguh

Lebih dari sekadar mengejar kelulusan tepat waktu, Dr. Pascarianto mengajak mahasiswa untuk memaknai masa kuliah sebagai proses pembentukan diri. Menurutnya, komitmen, manajemen waktu yang baik, dan tanggung jawab terhadap diri sendiri adalah kunci untuk menyelesaikan studi dengan baik.

“Ingat, semakin cepat selesai, semakin cepat juga kita bisa melangkah ke tahap hidup berikutnya,” pesannya.

“Jadikan masa kuliah ini sebagai proses untuk membentuk diri. Bukan hanya untuk menjadi sarjana teknik, tetapi juga pribadi yang tangguh, disiplin, dan siap menghadapi dunia nyata,” imbuhnya.

Pesan edukatif ini diharapkan dapat membangun pola pikir mahasiswa baru agar tidak hanya fokus pada nilai akademik, tetapi juga pada pengembangan karakter yang siap bersaing dan berkontribusi secara nyata setelah lulus.

Antusiasme angkatan pertama Fakultas Teknik ini mendorong Universitas Mulia terus berkomitmen menyediakan pendidikan berkualitas yang menjawab tantangan zaman. Salah satunya adalah kegiatan belajar mengajar akan menempati gedung baru yang megah.

Untuk itu, bagi para calon mahasiswa yang memiliki minat di bidang teknik dan inovasi, kesempatan untuk menjadi bagian dari generasi perintis ini masih terbuka.

Universitas Mulia masih membuka pendaftaran bagi calon mahasiswa baru dan akan ditutup pada tanggal 31 Agustus 2025 mendatang.

Tentu saja, ini adalah panggilan bagi para lulusan SMA/SMK sederajat untuk segera mendaftarkan diri dan bergabung dengan program studi S1 Teknik Industri, S1 Teknik Sipil, atau S1 Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, atau program studi pilihan lain di Universitas Mulia.

Jangan lewatkan kesempatan emas untuk menimba ilmu di lingkungan akademik yang suportif, kolaboratif, dan inovatif. Segera daftarkan diri Anda sebelum terlambat dan jadilah bagian dari sejarah angkatan pertama Fakultas Teknik Universitas Mulia!

Untuk informasi lebih lanjut mengenai pendaftaran, kunjungi situs web resmi Universitas Mulia atau hubungi bagian penerimaan mahasiswa baru.

(SA/Kontributor)

Dekan Fakultas Ilmu Komputer Djumhadi, S.T., M.Kom. berfoto bersama Kaprodi dan staf serta undangan dan Mahasiswa Baru 2025. Foto: Media Kreatif

UM – Suasana Ballroom Cheng Ho bergemuruh oleh pekik semangat mahasiswa baru pada Jumat (22/8/2025). Yel-yel “Siapa kita? Fakultas Ilmu Komputer! Di mana kita? Universitas Mulia!” menjadi penanda dimulainya babak baru bagi ratusan generasi penerus bangsa yang resmi bergabung dengan keluarga besar Fakultas Ilmu Komputer  Universitas Mulia.

Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) dibuka dengan sambutan hangat dari Dekan Fakultas Ilmu Komputer, Djumhadi, S.T., M.Kom.

Dalam pidatonya, ia tidak hanya menyambut, tetapi juga memberikan pencerahan dan bekal fundamental bagi para mahasiswa untuk menavigasi perjalanan akademis mahasiswa.

“Kalian di sini bukan hanya sekadar mengejar gelar sarjana,” tegas Djumhadi. “Kalian adalah generasi penerus bangsa yang akan mengisi dan mewarnai perjalanan fakultas ini. Peran kalian lebih dari itu, yaitu turut serta menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” tambahnya.

Pesan ini menjadi inti dari unsur edukasi yang disampaikannya. Ia menekankan bahwa mahasiswa memiliki tanggung jawab dalam tiga pilar utama: Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat.

Hal ini akan diwujudkan melalui berbagai kegiatan seperti kerja praktik, Kuliah Kerja Nyata (KKN), dan kolaborasi penelitian dengan para dosen.

Dekan Fakultas Ilmu Komputer Djumhadi, S.T., M.Kom. berfoto bersama Kaprodi dan staf serta undangan dan Mahasiswa Baru 2025. Foto: Media Kreatif

Dekan Fakultas Ilmu Komputer Djumhadi, S.T., M.Kom. berfoto bersama Kaprodi dan staf serta undangan dan Mahasiswa Baru 2025. Foto: Media Kreatif

Tampak dari belakang Mahasiswa Baru 2025 berbaris mengikuti instruksi panitia. Foto: Media Kreatif

Tampak dari belakang Mahasiswa Baru 2025 berbaris mengikuti instruksi panitia. Foto: Media Kreatif

Empat Kunci Emas Menuju Kesuksesan

Untuk memperkuat mental dan semangat mahasiswa baru, Djumhadi membagikan empat kunci utama yang harus dipegang teguh selama menempuh studi di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia:

1. Manajemen Waktu yang Baik

Mahasiswa didorong untuk pandai menyeimbangkan antara waktu belajar, berorganisasi, dan kegiatan pribadi. Kemampuan ini adalah fondasi utama untuk meraih prestasi akademis tanpa mengorbankan pengembangan diri.

2. Keaktifan dalam Berorganisasi

Bergabung dengan Himpunan Mahasiswa (Hima) atau unit kegiatan lainnya bukan sekadar pilihan, melainkan sebuah kebutuhan untuk mengasah soft skill, kepemimpinan, dan memperluas jaringan.

3. Membangun Jaringan Belajar

Djumhadi mengingatkan agar mahasiswa tidak menjadi “Superman” yang belajar sendiri. “Utamakan belajar kelompok. Di dunia perkuliahan, kolaborasi adalah kunci untuk memecahkan masalah dan meraih pemahaman yang lebih dalam,” ujarnya.

4. Menjaga Akhlak dan Etika

Di atas semua kecerdasan akademis, karakter adalah yang utama. Ia berpesan agar mahasiswa menjaga etika dalam berpakaian, bertutur kata, dan berinteraksi, baik di dalam maupun di luar lingkungan kampus. “Panggil teman kalian dengan nama yang baik, bukan dengan panggilan yang merendahkan,” pesannya dengan tegas.

Peluang Karir Cemerlang di Fakultas Ilmu Komputer

Sambutan ini juga menjadi ajang promosi yang efektif bagi calon mahasiswa baru. Djumhadi memaparkan keunggulan program studi di Fakultas Ilmu Komputer yang sangat relevan dengan kebutuhan industri digital saat ini, antara lain:

  1. Informatika (S1): Fokus pada Software Engineering, Kecerdasan Buatan (AI), dan Mobile Application Development.
  2. Sistem Informasi (S1): Mengintegrasikan teknologi dengan kebutuhan bisnis, mencetak Data Analyst dan Software Developer System.
  3. Teknologi Informasi (S1): Menjawab tantangan zaman dengan konsentrasi pada Cyber Security dan Arsitektur Jaringan.
  4. Desain Komunikasi Visual (S1): Wadah bagi talenta kreatif untuk berkembang di industri visual dan multimedia.

Dengan kurikulum yang terus diperbarui dan dosen yang kompeten, lulusan Fakultas Ilmu Komputer disiapkan untuk menjadi profesional yang siap bersaing di kancah global.

Kegiatan ditutup dengan sebuah pantun yang membangkitkan semangat, “Mari rangkai mimpi dengan semangat membara,” yang disambut tepuk tangan meriah dari seluruh hadirin.

Bagi Anda yang ingin menjadi bagian dari generasi unggul di bidang teknologi dan informatika, Universitas Mulia masih membuka pendaftaran calon mahasiswa baru untuk tahun akademik 2025.

Pendaftaran akan ditutup pada 31 Agustus 2025 mendatang. Segera daftarkan diri Anda dan raih masa depan gemilang bersama Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia

(SA/Kontributor)

Safii memperlihatkan Vending Machine Cerdas: Mesin penjual otomatis bertenaga surya yang dapat dikontrol dan dimonitor melalui aplikasi smartphone. Foto: Media Kreatif

UM – Suasana Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) Universitas Mulia menjadi lebih semarak pada hari Jumat, 15 Agustus 2025. Sebanyak 52 santriwati tingkat SMP dan SMA dari PKBM Ma’had Ummu Sulaim Balikpapan, didampingi oleh tiga guru, memadati ruang laboratorium untuk mengikuti kegiatan outing class bertajuk Sains Pengenalan Robotik.

Kunjungan edukatif ini bertujuan untuk membuka wawasan para siswi terhadap dunia sains dan teknologi secara langsung.

Acara yang merupakan kolaborasi antara Yayasan Ummu Sulaim dan FIKOM Universitas Mulia ini disambut hangat. Kegiatan dimulai dengan sesi pemaparan yang dibawakan oleh Muhammad Safii, salah seorang dosen ahli di bidang robotika.

Dalam materinya, Safii menjelaskan perkembangan teknologi robotik dari masa ke masa serta memperkenalkan platform-platform yang ramah bagi pemula seperti Scratch, RemoteXY, dan Arduino IDE.

“Tujuan kami adalah menunjukkan bahwa robotika itu tidak serumit yang dibayangkan. Dengan aplikasi yang tepat, siswa-siswi di usia sekolah sudah bisa mulai membuat proyek sederhana dan memahami logikanya,” jelas Safii.

Serunya Mengendalikan Robot dengan Smartphone

Puncak antusiasme para siswi terjadi saat sesi demonstrasi. Tidak hanya melihat, mereka diberi kesempatan untuk merasakan langsung bagaimana mengendalikan sebuah robot battle war menggunakan aplikasi di smartphone masing-masing.

Gelak tawa dan sorak sorai terdengar saat mereka dengan gesit menggerakkan robot-robot di arena, membuktikan bahwa belajar teknologi bisa menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan dan interaktif.

Kegiatan ini sejalan dengan permintaan dari pihak Ummu Sulaim, yang salah satu alumninya dari Universitas Mulia, Niken Larasati, berharap adanya simulasi singkat agar para siswi mendapatkan gambaran nyata. FIKOM Universitas Mulia menjawabnya dengan pengalaman praktik yang jauh lebih mendalam.

Sebanyak 52 santriwati tingkat SMP dan SMA dari PKBM Ma'had Ummu Sulaim Balikpapan, didampingi oleh tiga guru, memadati ruang laboratorium untuk mengikuti kegiatan outing class bertajuk Sains Pengenalan Robotik. Foto: Media Kreatif

Sebanyak 52 santriwati tingkat SMP dan SMA dari PKBM Ma’had Ummu Sulaim Balikpapan, didampingi oleh tiga guru, memadati ruang laboratorium untuk mengikuti kegiatan outing class bertajuk Sains Pengenalan Robotik. Foto: Media Kreatif

Tidak hanya melihat, mereka diberi kesempatan untuk merasakan langsung bagaimana mengendalikan sebuah robot battle war menggunakan aplikasi di smartphone masing-masing. Foto: Media Kreatif

Tidak hanya melihat, mereka diberi kesempatan untuk merasakan langsung bagaimana mengendalikan sebuah robot battle war menggunakan aplikasi di smartphone masing-masing. Foto: Media Kreatif

Kunjungan ditutup dengan tur singkat mengelilingi kampus, alah satunya dengan adanya gedung baru Fakultas Teknik yang megah. Foto: Media Kreatif

Kunjungan ditutup dengan tur singkat mengelilingi kampus, salah satunya dengan adanya gedung baru Fakultas Teknik yang megah. Foto: Media Kreatif

Melihat Langsung Inovasi Mahasiswa, Dari Smart Farming hingga Vending Machine

Setelah sesi praktik, para siswi diajak melakukan room tour ke laboratorium robotika untuk melihat berbagai hasil karya tugas akhir (skripsi) mahasiswa FIKOM. Mereka diperlihatkan proyek-proyek inovatif seperti:

  • Smart Aquaponic: Sistem akuaponik pintar yang terintegrasi.
  • Smart Farming: Prototipe pertanian cerdas untuk mengoptimalkan hasil panen.
  • Vending Machine Cerdas: Mesin penjual otomatis bertenaga surya yang dapat dikontrol dan dimonitor melalui aplikasi smartphone.

Vending machine tersebut menjadi pusat perhatian. Salah seorang guru pendamping bahkan bertanya mengenai estimasi biaya pembuatannya.

“Untuk sebuah prototipe tugas akhir seperti ini, biayanya sekitar 5 jutaan Rupiah,” jawab Safii, memberikan gambaran bahwa inovasi canggih bisa dimulai dari skala yang terjangkau.

Kunjungan ditutup dengan tur singkat mengelilingi kampus. Para guru, terutama yang merupakan alumni Universitas Mulia, mengungkapkan kekagumannya terhadap perkembangan pesat kampus, salah satunya dengan adanya gedung baru Fakultas Teknik yang megah.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru bagi para siswi Ma’had Ummu Sulaim, tetapi juga menguatkan citra FIKOM Universitas Mulia sebagai pusat pendidikan teknologi yang aplikatif, inovatif, dan terbuka.

Bagi calon mahasiswa baru, pengalaman seperti ini menjadi bukti bahwa kuliah di FIKOM Universitas Mulia bukan hanya tentang teori, melainkan tentang menciptakan, berkarya, dan menjadi bagian dari masa depan teknologi.

(SA/Kontributor)

Spanduk Selamat Datang di Pasar Pagi Mulia yang dipotret pada Sabtu (31/5). Foto: SA/Kontributor

UM – Suasana akhir pekan di Universitas Mulia berubah jadi lebih semarak. Selama tiga hari berturut-turut, Pasar Pagi Mulia (Papamul) edisi Mei 2025 hadir memanjakan pengunjung dengan aneka kuliner, hiburan, dan kreativitas komunitas lokal.

Kegiatan ini digelar di halaman parkir timur Gedung Putih Kampus Universitas Mulia, mulai Jumat (30/5) hingga Minggu (1/6).

Papamul bukan sekadar bazar, tetapi ruang bertemunya pelaku usaha lokal, mahasiswa, dosen, komunitas seni, dan masyarakat umum dalam satu atmosfer yang hangat dan penuh semangat.

Setidaknya 20 tenant ikut meramaikan event ini, mulai dari stand food and beverage (F&B), produk fashion, kerajinan tangan, hingga layanan perbankan.

“Kamu suka ngopi? Tukang nyanyi? Tukang ngonten? Tukang jualan printilan lucu? Atau cuma tukang cuci mata? Semuanya boleh!” tulis panitia Papamul dalam unggahan media sosialnya yang mengundang senyum para warganet.

Surga Kuliner dan Hiburan Akhir Pekan di Kampus

Pada kunjungan Sabtu (31/5), media ini menemukan beragam sajian kuliner yang menarik. Ada Pecel, Rawon, dan Kare Ayam lengkap dengan kerupuk dan sambal dari lapak Pecel Bu Kus seharga Rp25.000–Rp30.000 per porsi.

Di sampingnya, lapak Mbak Sur alias Mbak Suryani yang ditemani suaminya, seorang pemborong bangunan, menjual jasuke (jagung susu keju) seharga Rp15.000 per cup.

Beragam tenant kuliner lainnya juga ikut serta, seperti Brownies Amanda, Drink and Drank, Kohffie, Rumah Dimsum, Donburi, Paramarasa, Fontana Juice Bar, Black Culture Coffee, Gama, Delicate Sannin, Warung Makan, Dendy Steak, Ayam Crispy, Susu Sehat, dan Siggu Lab.

Tak hanya kuliner, pengunjung juga bisa menikmati berbagai kegiatan seru, seperti pentas musik, workshop DIY, stand-up comedy, yoga zumba, knitting, body painting, dan photobooth yang diadakan sepanjang acara.

 

Panggung Musik “Berisik Berisi” dan Komunitas Kreatif Lokal

Sabtu malam, suasana diharapkan semakin hidup dengan digelarnya pentas musik “Berisik Berisi”, hasil kolaborasi panitia dengan komunitas Oasenada Ent dan Soundsreal. Tiga grup band lokal, yakni Misery, Outclass Band, dan Sleeper Waves, tampil memeriahkan malam akhir pekan.

“Tak hanya sebagai ruang ekspresi, Berisik Berisi juga menjadi wadah pertemuan antara musisi, pendengar, dan pelaku kreatif lintas komunitas,” tulis panitia.

Kegiatan Papamul akan ditutup dengan Fun Run dan senam Zumba pada Minggu pagi (1/6), sekaligus menjadi ajang relaksasi dan gaya hidup sehat bersama komunitas kampus dan masyarakat sekitar.

Bagi para calon mahasiswa baru, Papamul menjadi kesempatan istimewa untuk melihat langsung dinamika dan atmosfer kampus Universitas Mulia yang aktif, kreatif, dan ramah komunitas.

Papamul bukan cuma pasar, tapi diharapkan menjadi wadah silaturahmi, promosi UMKM, ajang ekspresi seni serta sarana membangun relasi sosial antar civitas akademika dan masyarakat.

Dengan kegiatan rutin seperti Papamul, Universitas Mulia tak hanya fokus pada pendidikan akademik, tapi juga mendorong pengembangan soft skill, kewirausahaan, dan semangat kolaborasi mahasiswa lintas jurusan.

(SA/Kontributor)

Perwakilan Mahasiswa Baru 2025 dari 13 Program Studi menerima jas almamater merah marun dan foto bersama Rektor Prof. Muhammad Ahsin Rifai, Wakil Rektor, Dekan serta Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi. Foto: Vio/Media Kreatif

Humas Universitas Mulia, 8 Mei 2025 — Universitas Mulia menyambut ratusan mahasiswa baru Gelombang I Tahun 2025 yang mengikuti program beasiswa “Gratis Pol” dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, dalam seremoni yang berlangsung di Ballroom Cheng Hoo, Kamis (8/5/2025) pagi.

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, menyampaikan bahwa pendidikan tinggi memegang peranan vital dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), khususnya di Kalimantan Timur. Ia menyoroti data dari Human Development Report (UNDP) yang menunjukkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kalimantan Timur masih menghadapi tantangan dalam komponen rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah.

“IPM kita masih jauh dari ideal jika dilihat dari aspek pendidikan. Padahal, pendidikan tinggi adalah kunci untuk keluar dari ketertinggalan,” ujarnya di hadapan para mahasiswa baru.

Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i

Rektor mengajak para mahasiswa untuk menjadikan kuliah sebagai investasi masa depan yang akan menentukan arah pembangunan Kalimantan Timur, terutama dalam menghadapi transformasi besar-besaran seiring pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, secara simbolis memakaikan jas almamater merah marun kepada salah satu mahasiswa baru 2025 Gelombang I, calon penerima beasiswa Gratis Pol, sebagai tanda resmi bergabungnya mereka ke dalam keluarga besar civitas akademika Universitas Mulia.

“Kalian inilah generasi penerus yang akan mewarnai wajah IKN. Maka, manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Universitas Mulia siap mendampingi kalian hingga menjadi SDM unggul yang dicari bangsa,” tegasnya.

Senada dengan hal tersebut, Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga, Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H., menyampaikan bahwa program Gratis Pol adalah bukti nyata keberpihakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terhadap akses pendidikan tinggi bagi masyarakat yang membutuhkan. Ia mengapresiasi langkah Pemprov Kaltim yang memberikan bantuan hingga pembiayaan penuh perkuliahan bagi para mahasiswa terpilih.

“Program ini adalah bentuk tanggung jawab sosial dari pemerintah daerah, dan Universitas Mulia berkomitmen penuh mendukung pelaksanaannya. Kami ingin memastikan bahwa keterbatasan ekonomi tidak menjadi penghalang bagi siapa pun untuk kuliah,” ungkapnya.

Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga, Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H., menyampaikan sambutan hangat dan penuh motivasi kepada para mahasiswa baru 2025 Gelombang I, calon penerima program Gratis Pol

Ia juga menekankan bahwa Yayasan Airlangga akan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam mewujudkan pendidikan yang adil dan berkualitas.

Dengan penuh semangat, Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga, Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H., memakaikan jas almamater merah marun kepada mahasiswi baru 2025 Gelombang I, calon penerima beasiswa Gratis Pol, menandai langkah awal mereka menempuh pendidikan tinggi sebagai bagian dari civitas akademika Universitas Mulia.

Penyambutan mahasiswa baru ini tidak hanya menjadi ajang pengenalan kampus, tetapi juga penegasan komitmen Universitas Mulia dalam membangun SDM yang unggul dan siap berkontribusi bagi pembangunan Kalimantan Timur di masa depan. Para mahasiswa yang hadir tampak antusias dan termotivasi, menyambut kesempatan emas yang diberikan melalui program beasiswa ini.

Humas UM (YMN)

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Sumardi, S.Kom., M.Kom menerangkan program Gratispol Pemprov Kaltim kepada Mahasiswa Baru 2025 Gelombang I, Kamis (8/5). Foto: Vio/Media Kreatif

UM – Antusiasme calon Mahasiswa Baru 2025 begitu terasa dalam acara penyambutan yang digelar di Ballroom Cheng Ho Universitas Mulia, Kamis (8/5).

Tidak hanya terinspirasi oleh program Gratispol dari Pemprov Kaltim, para calon mahasiswa juga memiliki motivasi pribadi yang kuat untuk menimba ilmu di kampus yang mereka nilai menarik dan mendukung.

Acara penyambutan Mahasiswa Baru 2025 mendorong semangat generasi muda Kaltim untuk meraih pendidikan tinggi. Di antara ratusan calon mahasiswa yang hadir, Anisa Najmi, Melinda Putri Haidir, dan Selvira Julita Saputri berbagi kisah dan harapan.

Anisa Najmi, lulusan SMA Negeri 4 Balikpapan yang memilih Program Studi S1 Akuntansi, mengungkapkan bahwa keputusannya untuk berkuliah di Universitas Mulia salah satunya didorong oleh dukungan orang tua.

Program Gratispol menjadi salah satu pertimbangan penting baginya setelah belum lolos dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Di Universitas Mulia, ia berharap setelah lulus menjadi Sarjana mendapatkan pekerjaan yang layak dan lulus dengan IPK tinggi.

“Semoga bisa dapat pekerjaan yang layak, udah gitu bisa lulus dengan IPK yang tinggi biar jadi stelan cumlaude,” ujarnya, dengan tersenyum.

Senada dengan Anisa, Melinda Putri Haidir dari SMA 2 Balikpapan, yang akan menempuh studi S1 Farmasi, mengaku terkesan dengan lingkungan Universitas Mulia.

“Universitas Mulia ini keren banget gedungnya, kayak estetik lah kata anak-anak zaman sekarang,” tuturnya.

Meskipun awalnya memiliki pilihan S1 Teknik Sipil, Melinda merasa bersyukur bisa lolos di Program Studi S1 Farmasi dan berharap dapat menjadi apoteker serta meraih rezeki yang baik di masa depan.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Sumardi, S.Kom., M.Kom menerangkan program Gratispol Pemprov Kaltim kepada Mahasiswa Baru 2025 Gelombang I, Kamis (8/5). Foto: Vio/Media Kreatif

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Sumardi, S.Kom., M.Kom menerangkan program Gratispol Pemprov Kaltim kepada Mahasiswa Baru 2025 Gelombang I, Kamis (8/5). Foto: Vio/Media Kreatif

Sebagian Mahasiswa Baru 2025 menyimak pemaparan. Tampak Melinda Putri Haidir, dan Selvira Julita Saputri, dan Anisa Najmi duduk bersama di barisan ketiga. Foto: Vio/Media Kreatif

Sebagian Mahasiswa Baru 2025 menyimak pemaparan. Tampak Melinda Putri Haidir, dan Selvira Julita Saputri, dan Anisa Najmi duduk bersama di barisan ketiga. Foto: Vio/Media Kreatif

Sementara itu, Selvira Julita Saputri, alumni SMK Negeri 3 Balikpapan, melihat Universitas Mulia sebagai tempat untuk menambah wawasan dan terinspirasi oleh suasana kampus yang positif. Adanya teman yang juga berkuliah di sana turut menjadi faktor pendukung.

“Pengen lulus tepat waktu, IPK yang tinggi, terus mendapatkan pekerjaan yang layak,” ungkap Selvira mengenai harapannya lulus dari S1 Manajemen.

Kisah dan motivasi dari ketiga calon mahasiswa ini sejalan dengan visi Universitas Mulia dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan.

Program Gratispol yang menawarkan bantuan biaya kuliah menjadi angin segar bagi banyak calon mahasiswa, membuka kesempatan lebih luas bagi putra-putri Kaltim untuk mengenyam pendidikan tinggi tanpa terbebani biaya.

Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsan Rifa’i, dalam sambutannya menegaskan komitmen universitas untuk mendukung program pemerintah dan menyediakan lingkungan belajar yang kondusif.

Begitu pula Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga, Dr. Agung Sakti Pribadi, yang terus memotivasi generasi muda untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

Semangat dan harapan yang ditunjukkan oleh Anisa, Melinda, Selvira serta calon mahasiswa baru lainnya menjadi bukti bahwa Universitas Mulia menjadi pilihan yang menarik bagi generasi muda Kaltim.

Dengan dukungan program Gratispol dan lingkungan kampus yang menarik, Universitas Mulia mengajak seluruh calon mahasiswa yang memiliki mimpi besar untuk bergabung dan bersama-sama membangun masa depan Kaltim yang lebih cerah melalui pendidikan.

Ini adalah kesempatan emas untuk meraih cita-cita dan menjadi bagian dari generasi yang akan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kalimantan Timur.

Yuk, daftarkan dirimu di Universitas Mulia, raih manfaat program Gratispol dari Pemprov Kaltim.

(SA/Kontributor)

Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi bersama Rektor Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifa'i secara simbolis menerima Mahasiswa Baru 2025 dengan memakaikan jas almamater merah marun kepada perwakilan mahasiswa baru. Foto: Vio/Media Kreatif

UM – Universitas Mulia menggelar penyambutan Mahasiswa Baru 2025 penerima program Gratispol Kaltim, bertempat di Ballroom Cheng Ho, Kamis (8/5). Ratusan Mahasiswa Baru 2025 Gelombang I dari 13 program studi berkumpul untuk menerima jas almamater dan informasi seputar Gratispol.

Acara ini tidak hanya menjadi momen perkenalan bagi calon mahasiswa baru dengan civitas akademika, tetapi juga menyoroti peran penting program Gratispol Pemprov Kaltim untuk meningkatkan akses pendidikan dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kaltim.

Tampak hadir Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, wakil rektor, dekan serta Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi. Acara diawali doa oleh H. Akhmad Priyanto dan Drs. Suprijadi, M.Pd selaku pemandu acara.

Dalam sambutannya, Rektor Prof. Muhammad Ahsin Rifa’i mengatakan, penerimaan mahasiswa baru tahun ini sedikit berbeda dan dibuka lebih awal.

Hal ini sebagai bentuk apresiasi program Gratispol yang telah digagas dan diluncurkan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, Dr. Rudy Mas’ud dan Seno Aji, sebagai langkah konkret untuk memajukan pendidikan.

“Program Gratispol diperuntukkan kepada seluruh masyarakat Kalimantan Timur yang ingin melanjutkan studi, baik di jenjang SMA, SMK maupun di perguruan tinggi,” ujar Prof. Ahsin.

Prof. Ahsin mengatakan, program ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap peningkatan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Kaltim, yang saat ini menunjukkan angka positif namun masih perlu ditingkatkan.

Dalam kesempatan ini, Prof. Ahsin juga memperkenalkan jajaran wakil rektor dan dekan dari berbagai fakultas, termasuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Humaniora dan Kesehatan serta Fakultas Ilmu Komputer.

Ia berharap para mahasiswa baru dapat segera beradaptasi dan memanfaatkan seluruh fasilitas serta bimbingan yang ada di Universitas Mulia.

Perwakilan Mahasiswa Baru 2025 dari 13 Program Studi menerima jas almamater merah marun dan foto bersama Rektor Prof. Muhammad Ahsin Rifai, Wakil Rektor, Dekan serta Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi. Foto: Vio/Media Kreatif

Perwakilan Mahasiswa Baru 2025 dari 13 Program Studi menerima jas almamater merah marun dan foto bersama Rektor Prof. Muhammad Ahsin Rifai, Wakil Rektor, Dekan serta Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi. Foto: Vio/Media Kreatif

Tampak sebagian Mahasiswa Baru 2025 Gelombang I. Foto: SA/Kontributor

Tampak sebagian Mahasiswa Baru 2025 Gelombang I. Foto: SA/Kontributor

Tampak sebagian Mahasiswa Baru 2025 Gelombang I. Foto: SA/Kontributor

Tampak sebagian Mahasiswa Baru 2025 Gelombang I. Foto: SA/Kontributor

Sementara itu, Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga, Dr. Agung Sakti Pribadi, dalam sambutannya memberikan semangat para calon mahasiswa dengan mengutip pernyataan inspiratif dari Presiden Soekarno.

“Beri saya 10 pemuda, maka akan kuguncang dunia,” kutip Dr. Agung. Ia menekankan peran vital generasi muda dalam membawa perubahan dan kemajuan bangsa.

Dr. Agung juga menaruh perhatian pada kondisi sistem hukum di Indonesia dan mengajak mahasiswa, khususnya yang mengambil studi hukum, untuk menjadi agen perubahan.

Lebih lanjut, ia mendorong para mahasiswa baru untuk menjadi duta dalam program Gratispol.

“Sampaikan kepada teman-teman kalian yang nggak bisa kuliah, karena nggak punya biaya, saatnya merubah, memutus mata rantai kemiskinan,” pesannya.

Dr. Agung optimis, dengan adanya program Gratispol, diharapkan akan mendongkrak lebih banyak anak muda Kaltim dapat mengenyam pendidikan tinggi, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada IPM Kaltim.

Program Gratispol sendiri menawarkan bantuan biaya kuliah sebesar Rp5 juta per semester selama empat tahun bagi mahasiswa S1 yang memenuhi syarat.

Dengan adanya Gratispol, diharapkan dapat meringankan beban orang tua dan membuka akses seluas-luasnya bagi putra-putri Kaltim untuk meraih cita-cita melalui pendidikan tinggi.

Acara dilanjutkan dengan penyerahan jas almamater merah marun kepada mahasiswa baru 2025, sebagai tanda secara resmi diterima menjadi keluarga besar sivitas akademika Universitas Mulia.

Acara penyambutan mahasiswa baru Universitas Mulia ini menjadi momentum penting untuk menegaskan komitmen universitas dalam mendukung program pemerintah dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kalimantan Timur.

Dengan sinergi antara institusi pendidikan, pemerintah, dan semangat para mahasiswa baru, harapan untuk peningkatan IPM Kaltim dan terwujudnya generasi emas Indonesia semakin terbuka lebar.

Para calon mahasiswa baru diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk menimba ilmu dan berkontribusi bagi kemajuan daerah dan bangsa.

Yuk, daftarkan dirimu di Universitas Mulia dan dapatkan manfaat program Gratispol dari Pemprov Kaltim!

(SA/Kontributor)

Sadam Rizata (paling kanan) foto bersama dengan teman-temannya satu kelompok dari SMA lainnya. Foto: Istimewa

UM – “Pelatihan ini bukan cuma nambah ilmu, tapi juga menumbuhkan semangat baru untuk jadi pemimpin yang berdampak.

Itulah kesan yang diungkapkan oleh Sadam Rizata, siswa dari SMAIT Tri Sukses Generus, usai mengikuti kegiatan Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi, yang diselenggarakan oleh Airlangga Training Center (ATC) bekerja sama dengan BEM Universitas Mulia.

Pelatihan ini berlangsung selama dua hari, 28-29 April 2025, dan diikuti oleh 47 pengurus OSIS dari SMA/SMK di Balikpapan, Penajam Paser Utara, dan Muara Jawa. Kegiatan bertempat di Gedung Cheng Ho, Universitas Mulia Balikpapan.

Belajar Jurnalistik dan Leadership Sekaligus

Salah satu sesi yang paling berkesan bagi Sadam adalah pelatihan jurnalistik yang dipandu oleh Tri Widodo, wartawan senior dengan pengalaman panjang di dunia media.

“Alhamdulillah, menarik pelatihannya, lumayan banget buat nambah wawasan,” ujar Sadam. Ia juga menyebut sesi pelatihan teknik wawancara cepat atau doorstop interview sebagai pengalaman yang membuka pandangannya tentang dunia media dan komunikasi massa.

Menariknya, Sadam tidak hanya menjadi peserta pasif. Ia juga menghasilkan liputan bergaya Straight News lengkap dengan judul, lead, body, hingga conclusion serta dokumentasi foto wawancaranya sendiri. Ini membuktikan bahwa pelatihan ini benar-benar aplikatif.

Hasil liputan doorstop yang dipamerkan kepada media ini untuk dibagi. Menarik ya!

Hasil liputan doorstop yang dipamerkan kepada media ini untuk dibagi. Menarik ya!

Menjadi Pemimpin Tak Cukup Aktif, Tapi Juga Matang dan Tangguh

Bagi Sadam, pelatihan ini memberikan pemahaman mendalam tentang kepemimpinan sejati, bukan sekadar soal jabatan, tapi bagaimana membentuk karakter dan pengaruh positif.

“Materi tentang komunikasi efektif, manajemen waktu, dan pengelolaan tim sangat membantu saya memahami potensi diri, sekaligus menyadari kelemahan yang harus saya perbaiki,” ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa pelatihan ini membuatnya memahami bahwa kepemimpinan bukan hanya soal menjadi ketua, tetapi bagaimana menjadi pribadi yang bisa menginspirasi dan membangun lingkungan yang lebih baik.

Inspirasi dari Pemateri Favorit

Saat ditanya siapa pemateri yang paling berkesan, Sadam menyebut nama Dr. Pudjiati tanpa ragu.

“Cara beliau menyampaikan materi sangat membekas. Bukan cuma teori, tapi juga kisah-kisah nyata yang menginspirasi,” ujarnya.

Dari Dr. Pudjiati, ia belajar pentingnya manajemen waktu dan konsistensi dalam memimpin, dua hal yang akan ia terapkan dalam kegiatan OSIS di sekolahnya.

Dari Ilmu ke Aksi, Bertekad Membangun Budaya Kolaborasi di Sekolah

Pelatihan ini rupanya tak hanya berhenti di hari terakhir. Sadam sudah menyiapkan langkah nyata:

“Saya dan teman-teman berencana menggelar pelatihan serupa di sekolah. Kami ingin berbagi ilmu kepada teman-teman lain yang belum sempat ikut,” ujarnya antusias.

Tak hanya itu, ia juga ingin mendorong budaya diskusi dan kolaborasi sehat di lingkungan siswa. Menurutnya, kepemimpinan yang ideal adalah yang inklusif, yakni bukan hanya dimiliki satu orang, tapi menjadi tanggung jawab bersama.

Siap seperti Sadam? Mulailah dari sekarang! Karena masa depan bangsa ada di tangan mereka yang berani belajar dan berbagi.

(SA/Kontributor)