UM – Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan ajang bergengsi yang tidak hanya menjadi wadah menuangkan ide kreatif, tetapi juga menjadi gerbang menuju pendanaan dan pengakuan. Namun, untuk lolos seleksi PKM bukanlah perkara mudah. Dibutuhkan perpaduan antara ide brilian, proposal yang solid, dan ketelitian administrasi.
Hal ini seperti yang diungkapkan narasumber kedua, Dr. Marlina Achmad, S.Pi, M.Si, dari Universitas Hasanuddin Makassar, pada Workshop PKM yang digelar di Ballroom Cheng Ho, Kamis (13/3/2025). Ia membagikan kiat-kiat sukses menyusun proposal PKM yang memikat reviewer.
“Sebelum saya memulai, izinkan saya menyampaikan sebuah pantun,” ujarnya mengawali paparan.
Jalan-jalan ke Balikpapan,
Jangan lupa beli kepiting.
Jauh-jauh kami dari Makassar,
Untuk berbagi ilmu dengan mahasiswa Universitas Mulia yang hebat.
Dr. Marlina kemudian mengajak para mahasiswa untuk mengikuti permainan sebagai salah satu cara menarik perhatian. Ia meminta seluruh peserta membayangkan satu atau dua kata yang menggambarkan hal paling menarik.
Setelah itu, Dr. Marlina meminta salah seorang mahasiswi, Suci Ramadani dari Fakultas Ekonomi Bisnis, untuk menyampaikan kata yang dipikirkannya. Suci menjawab “liburan”, dan setelah digali lebih lanjut, ternyata ia membayangkan “jalan-jalan ke luar kota”.
Ternyata, di balik kata ‘liburan’, ada keinginan untuk menjelajah tempat baru. Dari sini, kita bisa melihat bagaimana sebuah ide sederhana bisa berkembang menjadi gagasan yang lebih besar.
“Mengapa saya meminta Anda memikirkan hal yang menarik? Karena biasanya, hal yang menarik adalah hal yang ingin kita ketahui lebih dalam. Itulah benih dari sebuah ide kreatif,” terangnya.
Dr. Marlina mencontohkan bagaimana ide “liburan” Suci bisa dikembangkan menjadi proposal PKM tentang aplikasi atau platform yang memudahkan pencarian destinasi wisata.
“Sebelum kita masuk ke teknis penulisan proposal, saya ingin membangkitkan semangat Anda semua. Ingatlah, ide-ide brilian itu ada di sekitar kita. Jangan pernah merasa minder atau takut untuk menuangkan gagasan, sekecil apa pun itu,” ujarnya.
Dr. Marlina kemudian kembali meminta mahasiswa yang lebih spesifik. Ia menunjuk dua orang mahasiswa, Ade dari Fakultas Ilmu Komputer dan Desmi, untuk menyebutkan kata yang sedang dipikirkan. Ade menyampaikan “kesehatan mental” dan Desmi menyampaikan “sampah”.
“Dua kata yang sangat berbeda, tapi sama-sama menarik. Ade tertarik pada kesehatan mental, khususnya emosi manusia. Desmi tertarik pada isu sampah. Dari sini, kita bisa melihat beragamnya minat dan kepedulian mahasiswa. Sekarang, bagaimana kita bisa mengubah ketertarikan ini menjadi ide proposal PKM?” tanya dia.

Dr. Andi Aliah Hidayani, S.Si., M.Si dan Dr. Marlina Achmad, S.Pi, M.Si, dari Universitas Hasanuddin Makassar menerima cenderamata dari Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Sumardi, S.Kom., M.Kom bersama panitia lainnya. Foto: Vio/Media Kreatif
Cara Mengembangkan Ide
Dr. Marlina kemudian memberikan contoh bagaimana ide “kesehatan mental” Ade bisa dikaitkan dengan ilmu komputer, misalnya, dengan mengembangkan aplikasi untuk mendeteksi atau mengelola emosi. Sedangkan ide “sampah” Desmi bisa diarahkan pada inovasi pengelolaan sampah berbasis teknologi.
“Perhatikan, bagaimana dua ide yang sangat berbeda ini bisa dikaitkan dengan bidang ilmu masing-masing mahasiswa. Inilah pentingnya menghubungkan minat pribadi dengan keahlian yang Anda miliki,” terangnya.
Pentingnya Format dan Administrasi
Setelah ide tercipta, menurutnya, yang tidak kalah penting adalah memahami format penyusunan proposal dan administrasi.
“Percayalah, sebagus apapun ide Anda, jika tidak memenuhi format yang ditentukan, proposal Anda akan langsung ditolak. Jadi, patuhi panduan penulisan PKM 100%! Jangan ada diskon, jangan ada toleransi,” tandasnya.
Dr. Marlina menjelaskan secara rinci poin-poin penting yang harus diperhatikan mahasiswa dalam format penulisan proposal, seperti:
- Halaman: Penggunaan angka Romawi dan angka Arab yang tepat, letak nomor halaman.
- Font: Jenis (Times New Roman) dan ukuran font.
- Spasi: 1.5 spasi, bukan 1,5 spasi.
- Judul: Atraktif, maksimal 20 kata, hindari judul ala skripsi.
- Referensi: Minimal 20 referensi, 80% dari 5 tahun terakhir, gunakan gaya sitasi Harvard.
- Tanda Tangan: Tanda tangan basah, bukan hasil scan terbatas.
- Biodata: Lengkap, sesuai format, termasuk biodata dosen pendamping.
- Tidak ada cover.
- RAB Harus Realistis.
Mengapa Proposal Ditolak?
Menurut Dr. Marlina, ada beberapa alasan mengapa proposal PKM ditolak. Di antaranya disebabkan sebagai berikut.
- Ketidaksesuaian Format. Menurutnya, ini yang paling sering terjadi.
- Kurang Kreatif. Idenya terlalu umum atau sudah banyak dilakukan.
- Masalah Tidak Jelas. Perumusan masalah lemah, kurang tajam, atau tidak relevan.
- Dana Tidak Realistis. Terlalu besar atau tidak sesuai dengan panduan.
- Plagiarisme. Meniru proposal lain. Hati-hati, ada aplikasi pendeteksi plagiarisme!
- Tidak Sesuai Bidang Ilmu. Misalnya, mahasiswa ilmu komputer mengajukan proposal tentang pengobatan tradisional.
- Salah Memilih Mitra. Pemilihan Mitra juga harus dicermati, hindari menggunakan mitra non-produktif saat mengajukan PKM-M, begitu pula sebaliknya.
Seleksi Proposal PKM
Seleksi proposal PKM nantinya biasanya terdiri dari dua tahap.
- Tahap Pertama (Administrasi). Paling banyak proposal gugur di tahap ini.
- Tahap Kedua (Substansi). Penilaian ide, kreativitas, inovasi, dan potensi kebermanfaatan.
Contoh Ide Kreatif dan Inovatif
Dr. Marlina memberikan beberapa contoh ide PKM yang kreatif dan inovatif, di antaranya sebagai berikut.
- Metode belajar membaca untuk anak-anak di pulau terpencil dengan cara memancing huruf.
- Alat pendeteksi dan pengelola emosi berbasis aplikasi.
- Inovasi pengelolaan sampah berbasis teknologi.
- Mengangkat isu SDGs (Sustainable Development Goals), isu terkini, dan kondisi up-to-date).
Sebagai penutup, Dr. Marlina mengingatkan kembali tentang pentingnya kepatuhan format administrasi 100%, memperhatikan substansi seperti ide kreatif, orisinalitas, inovatif, dan kebermanfaatan bagi masyarakat.
Namun, apabila proposal ditolak, ia mengingatkan untuk melakukan refleksi dan tidak putus asa, memperbaiki dan mencoba kembali di waktu berikutnya.
“Mahasiswa Universitas Mulia, saya yakin Anda semua memiliki potensi besar. Jangan sia-siakan kesempatan ini. Manfaatkan PKM sebagai wadah untuk mengembangkan diri, berkontribusi bagi masyarakat, dan meraih prestasi,” pungkas Dr. Marlina.
(SA/Kontributor)