Tag Archive for: MoU

Kuliah Umum Mahasiswa S1 Pendidikan Adm. Perkantoran Unesa, Selasa (30/3).

UM – Universitas Mulia menjalin kerjasama dengan Universitas Negeri Surabaya dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Pengembangan Lembaga. Kerjasama ini tertuang dalam Nota Kesepahamanan atau Memorandum of Understanding MoU nomor 167/UN38KS/2020 dan nomor 211/MOU-UM/Rektorat/X/2020 hari Senin, tanggal 5 Oktober 2020 yang lalu.

Nota Kesepahaman ditandatangani Rektor Universitas Negeri Surabaya Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes. bersama Rektor Universitas Mulia Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H.

“Alhamdulillah, hari ini telah ada Nota Kesepahaman anatara Universitas Negeri Surabaya dengan Universitas Mulia. Nota kesepahaman ini mengekspose tentang Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Pengembangan Lembaga,” tutur Richki Hardi, S.T., M.Eng. selaku Pjs. Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Pengembangan Inovasi, Senin (19/3) yang lalu.

Menurutnya, kerjasama berjalan lima tahun ke depan dengan harapan kedua universitas melakukan Tri Dharma Perguruan Tinggi secara bersama-sama ke arah yang lebih baik lagi.

Dengan kerjasama ini, kedua perguruan tinggi bekerja sama dengan menggelar Kuliah Umum, salah satunya Kuliah Umum Administrasi Perkantoran yang diikuti mahasiswa di kedua perguruan tinggi tersebut.

Nota Kesepahaman antara Universitas Negeri Surabaya dengan Universitas Mulia tentang Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Pengembangan Lembaga.

Nota Kesepahaman antara Universitas Negeri Surabaya dengan Universitas Mulia tentang Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Pengembangan Lembaga.

Kuliah Umum Mahasiswa S1 Pendidikan Adm. Perkantoran Unesa, Selasa (30/3).

Kuliah Umum Mahasiswa S1 Pendidikan Adm. Perkantoran Unesa, Selasa (30/3).

Salah satu implementasi kerjasama diwujudkan dengan menggelar Kuliah Umum bersama dengan menghadirkan dosen dari masing-masing universitas dan diikuti mahasiswa dari Program Studi Administrasi Perkantoran UM dan Program Studi Pendidikan Administrasi Unesa. Kuliah digelar daring dan disiarkan Live-Streaming YouTube, Selasa (30/3).

Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd. tampil sebagai narasumber pertama. Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UM ini memberikan materi kuliah tentang Manajemen Perkantoran Modern pada Perusahaan Global.

A Global Company is one that does business in at least one country outside of its country of origin,” tutur Linda saat mengawali perkuliahan.

Menurutnya, perusahaan global saat ini telah memasuki Era Industri 4.0 yang dalam penerapannya lebih banyak menggunakan Cyber Physical Systems yang merujuk pada sistem yang berbentuk fisik, seperti produk alami dan alat yang dibuat manusia berbentuk fisik dan dioperasikan dari waktu ke waktu.

Alat yang berbentuk fisik menjadi sebuah Cyber-Physical Systems karena adanya integrasi dari komputasi, komunikasi, dan kontrol terhadap proses fisik dan adanya feedback dari proses tersebut.

Apabila dikaitkan dengan Cyber Physical System, maka aktivitas di dalam manajemen perkantoran memiliki sejumlah aktivitas meliputi perencanaan, pengorganisasian, dan berbagai macam aktivitas perkantoran lainnya dapat menggunakan teknologi siber tersebut untuk mencapai tujuan.

Salah satu sistem siber yang paling banyak digunakan oleh perusahaan global saat ini adalah Enterprise Resource Planning atau ERP.

Linda kemudian mengulas banyak hal seputar manajemen di perusahaan global. Mengingat begitu banyaknya kemampuan literasi yang harus dikuasai mahasiswa, Linda menggarisbawahi agar mahasiswa di bidang ini perlu menguasai kemampuan literasi di berbagai hal.

“Untuk itu, kompetensi yang dibutuhkan dalam manajemen perkantoran modern saat ini antara lain adalah memiliki kemampuan literasi manajemen administrasi, literasi bahasa Inggris, literasi sistem informasi, dan literasi komputer,” tutur Linda memberikan tips.

Sementara itu, Triesninda Pahlevi, dosen Universitas Negeri Surabaya tampil sebagai narasumber berikutnya melanjutkan materi dengan topik yang sama seputar Manajamen pada Perusahaan Global. (SA/PSI)

Rektor Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. bersama Wakil Rektor I Bidang Akademik Yusuf Wibisono, M.T.I. saat menandatangani MoU di Ruang Rektor Universitas Mulia, Rabu (17/2). Foto: Nadya

UM – Universitas Mulia menandatangani kerjasama dengan Universiti Malaysia Sabah (UMS), Universitas Mulawarman, Universiti Malaysia Sarawak (UNIMAS) dan Universiti Teknologi Brunei UTB. Kelima universitas secara resmi menandatangani Memorandum of Understanding menandai awal kerjasama dan kolaborasi antar perguruan tinggi selama 5 tahun ke depan, Rabu (17/2) pagi.

Rektor Universitas Mulia Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. menyambut baik kerjasama tersebut. Ia berharap kerjasama ini dapat meningkatkan kerjasama dan kolaborasi antar perguruan tinggi berbasis informatika dan komputer di Borneo.

“Era sekarang ini adalah era kolaborasi. Saya menyambut baik dan tentu sangat berharap kerjasama ini menjadi salah satu upaya yang konstruktif untuk meningkatkan pendidikan, penelitian dan kerjasama antar perguruan tinggi,” tutur Dr. Agung Sakti Pribadi.

Sementara itu, Wakil Rektor I Bidang Akademik Yusuf Wibisono, M.T.I. yang turut mendampingi mengatakan bahwa UMS telah melakukan penjajakan sejak kurang lebih satu tahun yang lalu.

“Sesuai dengan pertemuan sebelumnya, kita telah melakukan penjajakan dengan perguruan tinggi terkait. Hari ini Pak Rektor telah melakukan penandatanganan MoU sebagai awal dimulainya kerjasama dalam bidang pendidikan, pertukaran pelajar, kolaborasi penelitian, dan kolaborasi dalam rangka meningkatkan mutu lulusan,” tutur Yusuf Wibisono.

Yusuf Wibisono mengatakan bahwa perguruan tinggi yang tergabung dalam kerjasama tersebut sepakat mendirikan konsorsium yang selanjutnya disebut Konsortium Komputeran dan Informatik Borneo atau KKIB.

“Nama konsorsium dalam Bahasa Melayu Malaysia, Konsortium Komputeran dan Informatik Borneo atau KKIB, kurang lebih Konsorsium Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer yang ada di Pulau Borneo,” ungkapnya.

Rektor Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. bersama Wakil Rektor I Bidang Akademik Yusuf Wibisono, M.T.I. saat menandatangani MoU di Ruang Rektor Universitas Mulia, Rabu (17/2). Foto: Nadya

Rektor Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. bersama Wakil Rektor I Bidang Akademik Yusuf Wibisono, M.T.I. saat menandatangani MoU di Ruang Rektor Universitas Mulia, Rabu (17/2). Foto: Nadya

“Konsorsium ini berlaku mulai saat ini sampai dengan lima tahun ke depan, tentu ini diharapkan dapat kita ambil manfaatnya untuk meningkatkan kualitas tri dharma perguruan tinggi di Universitas Mulia, ini kesempatan kita untuk belajar mengembangkan diri,” tutur Yusuf Wibisono.

Seperti diberitakan sebelumnya, UMS telah melakukan penjajakan dengan menghubungi Universitas Mulia pada bulan April 2020 yang lalu untuk menjalin kerjasama di bidang pendidikan dan penelitian.

UMS merupakan salah satu universitas negeri ternama di Malaysia yang berdiri sejak tahun 1994. Hingga tahun 2017, universitas yang ada di Kota Kinabalu Sabah Malaysia ini tercatat telah menghasilkan lulusan sebanyak 15.817 Sarjana, 2.805 Magister, dan 620 Doktor.

Perguruan tinggi yang tergabung dalam konsorsium KKIB telah melakukan penandatanganan Letter of Intent pada 18 Mei 2020 yang lalu secara daring menggunakan aplikasi Zoom Meeting.

“Pertemuan intensif telah kami lakukan dengan Dr. Muzaffar bin Hamzah dari UMS serta tim dari universitas lainnya untuk mematangkan kerjasama, dan pada 17 Agustus yang lalu draf Nota Kesepahaman telah dikirimkan UMS dan telah kami pelajari bersama,” ungkap Yusuf Wibisono.

Salah satu Rencana Strategis KKIB di bidang akademik adalah pertukaran mahasiswa (Student Exchange) baik jangka pendek dalam 1-3 minggu maupun jangka panjang dalam 1-2 semester.

Termasuk sharing program pembelajaran virtual, baik menggunakan MOOC (Massive Online Open Course), LMS (Learning Management System), hybrid atau Blended Learningonline courses yang saat ini tidak memungkinkan belajar di kampus secara fisik karena pandemik Covid-19.

Pertemuan untuk mematangkan kerjasama dalam konsorsium terus dilanjutkan pada September 2020 yang lalu. Kerjasama diharapkan ke depan akan sangat relevan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kemdikbud RI, seperti kerjasama pertukaran mahasiswa dan pembelajaran dengan Blended Learning.

“Di dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka mahasiswa diharapkan mengambil mata kuliah di luar Universitas Mulia, bisa di luar kampus di perguruan tinggi lain, di komunitas, masyarakat, atau pun di industri untuk belajar selama 1-2 semester,” tuturnya.

Dengan demikian, KKIB dapat mengakomodasi MBKM sehingga memberikan manfaat yang lebih luas bagi masing-masing perguruan tinggi. Kerjasama diharapkan dapat berjalan sesuai dengan rencana. (SA/PSI)