Tag Archive for: Jaringan Komputer

Balikpapan, 27 Agustus 2025 – Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) Universitas Mulia menjadikan program Vocational School Graduate Academy (VSGA) sebagai bagian penting dari strategi akademik dalam memperkuat kompetensi mahasiswa di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Dekan FIKOM, Djumhadi, S.T., M.Kom., menegaskan bahwa VSGA bukan sekadar pelatihan tambahan, tetapi diintegrasikan langsung dengan kurikulum agar manfaatnya lebih nyata bagi mahasiswa.

“Capaian pembelajaran di program studi kami dipetakan dengan unit-unit kompetensi VSGA yang berbasis SKKNI. Dengan begitu, mata kuliah seperti Jaringan Komputer, Pemrograman, Basis Data, Analisis Sistem, maupun Keamanan Informasi bisa langsung terhubung dengan standar sertifikasi,” jelas Djumhadi.

Melalui pemetaan ini, mahasiswa tidak hanya menyelesaikan perkuliahan dengan teori dan praktikum, tetapi juga diarahkan untuk mendapatkan bukti kompetensi yang berlaku nasional. Sebagai contoh, mahasiswa yang menuntaskan mata kuliah Administrasi Jaringan dapat langsung mengikuti pelatihan dan uji sertifikasi Junior Network Administrator.

Menurut Djumhadi, strategi integrasi ini membawa beberapa keuntungan. Sertifikat resmi yang diperoleh mahasiswa memperkuat daya saing saat memasuki dunia kerja. Kurikulum juga menjadi lebih link and match dengan industri karena modul VSGA memang disusun berdasarkan kebutuhan sektor TIK. “Portofolio mahasiswa otomatis lebih kuat. Mereka tidak hanya membawa ijazah, tetapi juga bukti keterampilan yang diakui industri,” ujarnya.

Selain hard skill, VSGA juga menumbuhkan soft skill penting seperti komunikasi, problem solving, dan teamwork. Ujian sertifikasi menuntut kedisiplinan dan konsistensi, yang akhirnya memacu mahasiswa untuk memiliki standar kompetensi yang jelas. “Kegiatan ini mendorong spirit kompetitif mahasiswa. Mereka belajar menetapkan target, mengukur kemampuan, dan berjuang melewati standar nasional. Itu pengalaman berharga yang tidak mereka dapatkan hanya dari ujian kampus,” tambahnya.

Lebih jauh, kegiatan VSGA membuka kesempatan mahasiswa untuk berinteraksi dengan instruktur dari industri, asosiasi profesi, maupun lembaga sertifikasi. Menurut Djumhadi, jejaring profesional yang terbentuk dari proses ini menjadi modal penting bagi mahasiswa ketika mereka memasuki dunia kerja. “Relasi yang dibangun sejak masa kuliah bisa berlanjut menjadi peluang magang, kerja sama riset, hingga akses rekrutmen,” terangnya.

Dalam implementasinya, FIKOM juga menerapkan model praktikum berbasis modul VSGA, tugas proyek yang menghasilkan portofolio sesuai standar, serta rekognisi SKS bagi mahasiswa yang lulus sertifikasi. Dengan cara ini, sertifikat tidak sekadar menjadi dokumen tambahan, tetapi diakui secara akademik.

Relevansi VSGA semakin terasa di tengah tuntutan revolusi industri 4.0 dan society 5.0. Skema-skema seperti Junior Mobile Programmer, Data Management Staff, Junior Web Developer, hingga Digital Marketing dianggap selaras dengan kompetensi inti era digital. “VSGA tidak hanya membekali keterampilan teknis, tetapi juga memperkuat literasi digital mahasiswa. Mereka paham infrastruktur, mampu mengembangkan solusi digital, dan mengerti bagaimana teknologi digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup,” papar Djumhadi.

Meski demikian, ia mengakui ada tantangan yang harus dihadapi mahasiswa. Kesiapan teknis perlu ditempa lewat praktikum intensif, kesiapan mental ditumbuhkan melalui kepercayaan diri dan disiplin, sementara dukungan institusi diwujudkan melalui fasilitas laboratorium, instruktur pendamping, dan pengakuan hasil sertifikasi dalam kurikulum. “Keberhasilan sertifikasi bukan hanya tanggung jawab mahasiswa, tetapi hasil dari sinergi antara usaha mereka dan dukungan kampus,” tegasnya.

Ke depan, FIKOM Universitas Mulia merancang langkah yang lebih sistematis. Rencana jangka panjang mencakup pemetaan jalur sertifikasi sejak awal kuliah, pembangunan Test Center di kampus yang terakreditasi, perluasan kerja sama dengan Kominfo, industri TIK, serta lembaga sertifikasi. Sertifikat yang diperoleh mahasiswa juga akan dikonversi ke dalam SKS agar benar-benar menjadi bagian dari capaian akademik.

“Budaya belajar berkelanjutan yang kami dorong akan membuat mahasiswa terbiasa meningkatkan kompetensinya seiring perkembangan teknologi. Dengan begitu, lulusan FIKOM tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki sertifikat kompetensi yang diakui nasional dan global,” pungkas Djumhadi.(YMN)

Agus Wijayanto saat menerangkan materi pelatihan Networking Devices and Initial Configuration, Sabtu (3/5). Foto: Istimewa

UM – Program Studi S1 Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Mulia menggelar pelatihan Networking Devices and Initial Configuration untuk siswa SMA/SMK, Sabtu (3/5). Pelatihan bertujuan untuk pemahaman dasar-dasar jaringan komputer, lengkap dengan sertifikat dan badge internasional dari Cisco Netacad.

Ketua Prodi TI, Agus Wijayanto, S.Kom., M.Kom., yang juga menjadi narasumber utama dalam pelatihan ini, menyebutkan bahwa sebanyak 49 peserta berasal dari berbagai sekolah di Balikpapan, antara lain SMK Adzkiya, SMK Pertiwi Balikpapan, SMK Kartika V-1, SMK Negeri 6, dan SMK Airlangga.

Pelatihan dilaksanakan secara daring dengan dua metode pembelajaran: sinkronus (tatap muka online langsung) dan asinkronus (belajar mandiri). Fleksibilitas ini memungkinkan peserta untuk menyesuaikan waktu belajar, tanpa mengganggu aktivitas harian.

Materi yang disampaikan mencakup pemahaman perangkat jaringan, konfigurasi dasar, pengenalan teknologi Cloud dan Virtualisasi, hingga pengalamatan IP secara manual dan otomatis.

Peserta juga akan belajar menghitung skema pengalamatan IP, mengkonfigurasi perangkat Cisco, dan melakukan uji konektivitas jaringan menggunakan tools seperti Wireshark.

“Inti materi pelatihan adalah pengenalan perangkat jaringan, desain jaringan handal, simulasi protokol, konfigurasi dasar perangkat Cisco serta eksplorasi platform Netacad yang digunakan di Universitas Mulia,” ujar Agus.

Ia menambahkan, peserta yang mengikuti pelatihan hingga selesai dan menyelesaikan tugas yang diberikan akan memperoleh Certificate of Completion dan Badge dari Cisco Netacad, dokumen kredibel yang bisa menjadi nilai tambah di dunia kerja.

Siswa-siswi SMA/SMK peserta pelatihan daring tentang Networking Devices and Initial Configuration, Sabtu (3/5/2025). Foto: Istimewa

Siswa-siswi SMA/SMK peserta pelatihan daring tentang Networking Devices and Initial Configuration, Sabtu (3/5/2025). Foto: Istimewa

Selain memperkenalkan Netacad Academy, Agus juga mengenalkan berbagai platform pelatihan teknologi lainnya yang dimiliki Fakultas Ilmu Komputer, seperti Mikrotik Academy dan EC-Council Academy.

Peserta juga dikenalkan dengan keberadaan Himpunan Mahasiswa Teknologi Informasi (HIMATI) yang memiliki divisi PSDM sebagai penggerak pelatihan teknologi internal.

Pelatihan ini resmi dimulai pada Minggu, 27 April 2025 yang lalu, dan saat ini masih berlangsung setiap hari Sabtu dan Minggu sebanyak 12 hingga 14 kali pertemuan.

Bagi siswa yang ingin mengikuti program ini, cukup mengisi formulir pendaftaran dan bergabung dalam grup WhatsApp resmi.

Jangan lewatkan kesempatan berharga ini untuk memperkuat portofolio IT-mu sejak dini dan membuka jalan karier di bidang teknologi!

(SA/Kontributor)