Tag Archive for: Hibah

Foto Ilustrasi. Sumber: chatGPT

UM – Lembaga Pengembangan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) terus mendorong Universitas Mulia sebagai Global Technopreneur Campus, dengan mengumumkan 55 proposal penelitian dan pengabdian masyarakat yang berhasil lolos seleksi pendanaan internal DIPA tahun 2025.

Pengumuman yang tertuang dalam Surat No. 127/Int-UM/LPPM/VII/2025, tanggal 17 Juli 2025 ini bukan sekadar daftar penerima, melainkan peta jalan inovasi yang akan dijalankan oleh para dosen.

Melalui pendanaan ini, Universitas Mulia secara nyata memberdayakan para akademisinya untuk mewujudkan gagasannya menjadi karya inovasi yang berdampak.

Dari total 36 judul penelitian dan 19 program pengabdian, terlihat jelas fokus universitas pada topik-topik mutakhir yang relevan dengan tantangan global dan kebutuhan lokal.

Dari Keamanan Siber hingga Bahasa Isyarat Berbasis AI

Analisis mendalam terhadap judul-judul yang didanai menunjukkan betapa Universitas Mulia mendorong riset yang memiliki kebaruan dan potensi kontribusi internasional. Beberapa judul bahkan secara eksplisit ditargetkan untuk menembus jurnal internasional bereputasi tinggi yang terindeks Scopus.

Di antara riset unggulan tersebut, terdapat penelitian di bidang teknologi yang sangat menjanjikan, seperti:

  • A Proactive ARP Spoofing Detection Model using Machine Learning” yang berfokus pada keamanan siber.
  • Empowering Educators in the AI Era” yang mengkaji pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam skala besar untuk pelatihan guru.
  • Penelitian dengan potensi kebaruan, yaitu “Indonesian Sign Language (BISINDO) Recognition based on Deep Learning“, yang menggunakan teknologi AI untuk mengembangkan pengenalan bahasa isyarat Indonesia.

Riset-riset ini tidak hanya mengedukasi publik tentang kemajuan teknologi, tetapi juga memberikan pencerahan bahwa solusi dari kampus di Balikpapan mampu berkontribusi dan berdampak kepada masyarakat..

Mendorong Kultur Riset

Pendanaan ini dirancang untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan melalui luaran wajib yang ditetapkan, mulai dari diseminasi dan publikasi di jurnal terindeks SINTA hingga Scopus serta pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Langkah ini diharapkan akan meningkatkan reputasi akademik universitas dan para penelitinya..

Lebih dari itu, hibah ini diharapkan menjadi motivasi kuat bagi seluruh sivitas akademika. Mahasiswa diajak untuk terlibat sebagai anggota. Ini adalah pesan bahwa institusi berkomitmen penuh mendukung penelitian dan pengabdian yang berkualitas.

Pada program pengabdian kepada masyarakat, seperti “Pelatihan Peningkatan Daya Saing UMKM Melalui Media Sosial“, “Pemberdayaan Orang Tua dalam Mendukung Anak Berkebutuhan Khusus“, dan “Transformasi Pembelajaran Berbasis AI bagi Guru Sekolah” menunjukkan komitmen universitas untuk tidak hanya berada di menara gading, tetapi juga turun langsung memberdayakan dan memperkaya kehidupan masyarakat sekitar.

Sementara itu, Sekretaris LPPM, Henny Okta Piyani, S.E., M.Ak, dalam surat tersebut menyampaikan bahwa tahapan selanjutnya bagi para penerima hibah adalah penandatanganan kontrak dan pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal.

“Kami usahakan secepatnya untuk tahapan tanda tangan kontrak,” ujarnya.

Henny mengingatkan agar para penerima hibah melaksanakan kegiatan sesuai jadwal pelaksanaan LPPM tahun 2025. Ia berharap, para penerima hibah tertib menyampaikan laporan kemajuan dan laporan akhir tepat waktu.

Dengan dukungan penuh ini, Universitas Mulia tidak hanya mencetak lulusan, tetapi juga menjadi inkubator ide dan solusi yang relevan, berdampak, dan mampu menjawab tantangan zaman.

(SA/Kontributor)

Rektor Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifa'i secara resmi meluncurkan penerbit Mulia Press, Jumat (18/10). Foto: Media Kreatif

UM – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Ditjen Diktisaintek) secara resmi mengumumkan daftar 40 perguruan tinggi penerima Program Bantuan Pengembangan Model Pembelajaran Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum Pendidikan Tinggi (MKWK) Berbasis Proyek untuk tahun 2025.

Pengumuman ini tertuang dalam surat edaran bernomor 2172/B2/DT.00.00/2025 yang ditandatangani oleh Plt. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Berry Juliandi, pada tanggal 10 Juli 2025.

Program hibah ini dirancang untuk mendorong inovasi dalam pembelajaran MKWK melalui pendekatan berbasis proyek. Berdasarkan evaluasi dan penilaian proposal yang ketat, Ditjen Diktisaintek menetapkan puluhan perguruan tinggi dari seluruh Indonesia yang dinilai layak untuk menerima pendanaan.

Secara terpisah, Rektor Universitas Mulia (UM), Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si., menyampaikan ucapan selamat kepada tim akademiknya atas keberhasilan meraih hibah bergengsi ini.

“Selamat kepada Tim Akademik Universitas Mulia yang telah berhasil mendapatkan hibah Program Bantuan Pengembangan Model Pembelajaran Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum Pendidikan Tinggi (MKWK) Berbasis Proyek tahun 2025,” ujar Prof. Ahsin dalam keterangannya.

Ia menambahkan, capaian ini patut disyukuri mengingat tingkat persaingan program yang sangat tinggi. “Kita patut bersyukur mendapatkan hibah yang memiliki keketatan cukup tinggi. Semoga dapat menjadi inspirasi dan motivasi kita untuk Universitas Mulia tercinta,” lanjutnya.

Dalam surat pengumuman resmi, pihak kementerian mengucapkan selamat kepada perguruan tinggi yang terpilih dan berharap program dapat berjalan dengan baik serta bermanfaat bagi pengembangan pembelajaran MKWK di masing-masing institusi.

“Perwakilan tim pengusul dari perguruan tinggi yang didanai akan diundang untuk mengikuti bimbingan teknis (bimtek),” tulis Berry Juliandi dalam surat tersebut. Jadwal pelaksanaan bimtek akan diinformasikan lebih lanjut.

Adapun daftar 40 perguruan tinggi penerima hibah yang terlampir dalam surat pengumuman tersebut, hanya Universitas Mulia yang mewakili Provinsi Kalimantan Timur untuk tahun ini.

Selamat! Semoga sukses selalu.

(SA/Kontributor)

Sekretaris LPPM Universitas Mulia, Henny Okta Piyani, S.E., M.Ak. ketika sosialisasi hibah secara daring, Rabu (2/7). Foto: SA/Kontributor

UM – Dalam rangka mengembangkan budaya riset dan pengabdian kepada masyarakat, LPPM menggelar sosialisasi teknis pengajuan proposal hibah DIPA LPPM tahun anggaran 2025.

Acara yang digelar secara daring ini dihadiri oleh jajaran pimpinan fakultas, kepala PSDKU, Kabag Publikasi dan HKI serta dosen dari berbagai fakultas di lingkungan Universitas Mulia, Rabu (2/7).

Sekretaris LPPM Universitas Mulia, Henny Okta Piyani, S.E., M.Ak. mengatakan, program hibah ini merupakan upaya untuk mendorong dan mengembangkan budaya riset yang kuat di kalangan dosen.

“Harapannya dengan adanya program ini, para dosen dapat menghasilkan penelitian dan pengabdian yang bermanfaat bagi masyarakat dan ilmu pengetahuan,” ujarnya.

Luaran Publikasi

Tahun ini, hibah internal LPPM Universitas Mulia akan difokuskan pada luaran publikasi, dengan memberikan kesempatan yang sama bagi semua dosen, tanpa memandang jabatan fungsional.

Berikut adalah rincian skema hibah yang ditawarkan:

  1. Hibah Internasional Scopus: Dengan total 10 kuota, hibah ini menawarkan dana penelitian. Luaran wajib dari hibah ini adalah publikasi di jurnal terindeks Scopus serta hak kekayaan intelektual (HKI) dalam bentuk laporan. Skema ini dapat diajukan oleh satu ketua dan dua anggota dosen, dengan melibatkan satu mahasiswa.
  2. Hibah Sinta 3 dan 4: Dengan kuota sebanyak 40 proposal, hibah ini menyediakan dana per proposal. Luaran wajib yang diharapkan adalah publikasi di jurnal Sinta 3 atau 4, serta HKI. Seperti hibah Scopus, hibah ini juga membutuhkan satu ketua dan dua anggota dosen, dengan melibatkan satu mahasiswa.
  3. Hibah Sinta 5 dan 6: Hibah ini menawarkan dana per proposal, dengan total 30 kuota. Luaran wajibnya adalah publikasi di jurnal Sinta 5 atau 6 serta HKI. Syarat pengajuan sama dengan skema lainnya.
  4. Pengabdian Masyarakat: Hibah pengabdian masyarakat menawarkan dana per proposal, dengan 40 kuota yang tersedia. Luaran wajib dari hibah ini adalah publikasi di jurnal Sinta 5 atau 6 serta HKI.

Jadwal dan Proses Pengajuan

Proses pengajuan proposal akan melalui beberapa tahapan, dimulai dari persiapan proposal yang berlangsung dari tanggal 2 hingga 8 Juli 2024. Setelah itu, proposal akan dievaluasi di tingkat prodi dan fakultas, sebelum akhirnya diseleksi oleh LPPM. Pengumuman penerima hibah dijadwalkan pada tanggal 15 Juli 2024.

Henny menekankan, dosen yang memiliki tanggungan penelitian atau pengabdian dari tahun sebelumnya tidak dapat mengajukan proposal pada tahun ini. Hal ini bertujuan untuk memastikan semua dosen memiliki kesempatan yang sama dan fokus dalam menyelesaikan proyek penelitian mereka.

Dengan total 80 kuota untuk penelitian dan 40 kuota untuk pengabdian, program hibah DIPA LPPM 2025 ini menjadi peluang emas bagi para dosen Universitas Mulia untuk mengembangkan karir akademis dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.

LPPM Universitas Mulia mengajak seluruh dosen untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya dan mengajukan proposal terbaiknya.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai template proposal dan formulir pengajuan, dosen dapat mengakses tautan yang telah disediakan oleh LPPM.

Harapannya, semua kuota yang tersedia dapat terpenuhi, sehingga budaya riset dan pengabdian di Universitas Mulia dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif yang lebih luas.

(SA/Kontributor)

Humas UM – Dalam rangka mendukung tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), tim dosen Universitas Mulia berinisiatif untuk meningkatkan kualitas penjualan UMKM Amplang di Kelurahan Sesumpu, Kecamatan Penajam. Program ini diwujudkan melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang didanai oleh hibah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (KemendikbudRistekDikti), dengan fokus pada pemanfaatan media sosial sebagai sarana pemasaran.

Tim dosen Universitas Mulia yang diketuai oleh Dr. Siti Rahmayuni, SE., MM., CFA, bekerja sama dengan anggota dosen lain yaitu Anwar Arifin Pinem, SP., ME, Ekki Satria Jaya, SE., M.Si., AK., CFA, Henny Okta Piyani, SE., M.Ak, serta melibatkan mahasiswa seperti Agung Widiyanto, Meisy Dwi Anjani, dan Naya Thalita Ramadhani. Mereka bersama-sama memberikan pelatihan yang komprehensif kepada pelaku UMKM, mulai dari dasar pemasaran digital hingga penggunaan strategi media sosial yang efektif.

Tim Dosen Universitas Mulia bersama Pejabat pemerintah di Sesumpu

“Media sosial merupakan salah satu sarana yang efektif untuk memperluas jangkauan pasar, terutama bagi produk lokal seperti amplang ini,” ungkap Dr. Siti Rahmayuni. “Dengan pemahaman yang baik tentang pemasaran digital, pelaku UMKM bisa mengoptimalkan potensi penjualan tanpa harus bergantung pada metode konvensional saja,” tambahnya.

Melalui kegiatan ini, para pelaku UMKM khususnya di bawah naungan Kelompok dagang Bayah pada Kelurahan Sesumpu diberikan pelatihan intensif mengenai pembuatan konten menarik, cara mengelola akun media sosial bisnis, serta strategi beriklan yang efektif. Dalam jangka panjang, program ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk amplang yang berbahan dasar ikan bandeng Jantan ini, serta mendukung keberlanjutan ekonomi masyarakat setempat.

Salah satu pelaku UMKM mengungkapkan rasa syukur atas pendampingan tersebut. “Dengan bantuan dari Universitas Mulia, kami menjadi lebih percaya diri dalam memasarkan produk di media sosial, terutama dalam menjangkau pasar yang lebih luas,” ujar salah satu peserta pelatihan.

Program ini tidak hanya membantu meningkatkan penjualan, tetapi juga sejalan dengan SDGs dalam aspek pengurangan kemiskinan, peningkatan ekonomi lokal, dan pembangunan masyarakat yang inklusif. Diharapkan dengan kolaborasi antara akademisi dan pelaku UMKM, amplang khas Penajam dapat meraih tempat yang lebih baik di pasar nasional, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan tinggi dan inovasi dapat bersinergi untuk kemajuan dan pemberdayaan masyarakat, khususnya di bidang ekonomi kreatif yang semakin berkembang.

Humas UM – WN

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis foto bersama usai Sharing Session. Foto: Istimewa

UM – Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dr. Mada Aditia Wardhana berhasil menerima pendanaan Program Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat tahun 2024 yang diselenggarakan Ditjen Dikti. Atas keberhasilannya ini, Dr. Mada didapuk untuk sharing memberikan tips mendapatkan pendanaan kepada sesama dosen FEB lainnya, Kamis (13/6).

Sebelumnya, setidaknya lima orang dosen Universitas Mulia berhasil mendapatkan pendanaan Program Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat tahun 2024 Ditjen Dikti. Mereka adalah Dr. Mada Aditia dari Prodi S1 Manajemen FEB dan Deddy Kurniawan dari Prodi S1 Sistem Informasi PSDKU Samarinda.

Kemudian Kana Kurnia dari Prodi S1 Hukum Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK), Nishia Waya Meray dari Prodi S1 Farmasi FHK dan Tina Tri Wulansari dari Prodi S1 Sistem Informasi PSDKU Samarinda.

“Pak Mada diminta untuk Sharing Session Penulisan Artikel Ilmiah dengan teman-teman dosen lainnya, terutama Prodi S1 Manajemen dan S1 Akuntansi, hari Kamis (13/6) kemarin pukul 9.00 Wita sampai dengan 16.00 Wita,” tutur Kaprodi S1 Manajemen Pudjiati, S.E., M.M.

Menurutnya, Sharing Session ini membahas bagaimana menulis artikel ilmiah dengan tepat.

“Diharapkan, dosen-dosen mendapatkan tips bagaimana membuat artikel yang bermutu dan akhirnya akan bisa mendapatkan hibah yang sering diadakan oleh Ristekdikti,” ujarnya.

Dr. Mada Aditia saat Sharing Tips Lolos Pendanaan Penelitian. Foto: Istimewa

Dr. Mada Aditia saat Sharing Tips Lolos Pendanaan Penelitian. Foto: Istimewa

Peserta Sharing Session sedang menyimak. Foto: Istimewa

Peserta Sharing Session sedang menyimak. Foto: Istimewa

Proposal penelitian Dr. Mada yang berjudul Penguatan Daya Saing Sumber Daya Manusia Industri Indonesia Melalui Workplace Learning berbasis KKNI, berhasil mendapatkan pendanaan untuk ruang lingkup Penelitian Dosen Pemula (PDP) Afirmasi.

Dalam Sharing Session ini, Dr. Mada menjelaskan proses atau alur sebuah penelitian. Dalam konsep meneliti harus sudah memiliki Roadmap penelitian sehingga akan memudahkan peneliti untuk penelitian berikutnya.

Diharapkan, terang Pudjiati, dengan adanya Sharing Session ini semakin banyak penelitian dosen FEB.

“Sehingga semakin banyak peluang untuk mengikuti hibah-hibah yang diadakan oleh Ristekdikti, dan yang lebih penting daripada itu, yaitu akan memenuhi standar kriteria penelitian bagi akreditasi Prodi Manajemen dan Prodi Akuntansi,” pungkasnya.

(SA/Kontributor)

Program Studi S1 Sistem Informasi Universitas Mulia Kampus Samarinda menerima bantuan hibah Program Kompetesi Kampus Merdeka Ditjen Dikti tahun 2024. Foto: UnivMas.

UM – Program Studi S1 Sistem Informasi Universitas Mulia Kampus Samarinda dinyatakan lolos seleksi administrasi Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Tahun 2024 yang diumumkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbud Ristek, No. 0381/E.E3/KU.07.00/2024, Jumat (5/4).

Dengan demikian, Program Studi Sistem Informasi Kampus Samarinda masuk sebagai Penerima Bantuan Pendanaan Program Kompetisi Kampus Merdeka Tahun Pertama Tahun Anggaran 2024.

Direktur Jenderal Ditjen Dikti Abdul Haris mengucapkan selamat kepada perguruan tinggi yang ditetapkan sebagai penerima bantuan pendanaan Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Tahun Anggaran 2024.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para perguruan tinggi yang telah berpartisipasi mengirimkan proposal, namun belum ditetapkan sebagai penerima bantuan PKKM tahun 2024.

Sementara itu, Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifai turut bangga dan bersyukur atas keberhasilan ini.

Sebelumnya, Rektor terus mendorong penyusunan proposal PKKM yang diajukan Universitas Mulia, mulai saat penyusunan, pengiriman, masuk tahap seleksi kualitas dan kelayakan proposal hingga lanjut tahap seleksi verifikasi kelayakan.

Dari serangkaian proses seleksi tersebut, Ditjen Dikti kemudian menetapkan nama-nama program studi perguruan tinggi di seluruh Indonesia sebagai penerima bantuan PKKM 2024.

“Selamat kepada Prodi Sistem Informasi Kampus Samarinda dan tim penyusun dari Rektorat yang diketuai Wakil Rektor 1, Pak Wisnu Hera Pamungkas, atas keberhasilan pencapaian ini,” ucap Prof. Ahsin.

“Atas nama pimpinan Universitas Mulia mengucapkan terima kasih atas keberhasilan ini. Usaha keras dengan mendatangkan pakar dan bimtek membuahkan hasil. Semoga ini menjadi penyemangat agar kita mengusulkan proposal serupa untuk prodi lainnya di tahun ini,” tambah Rektor.

Untuk selanjutnya, tahun ini Rektor berencana mendorong Prodi Hukum dan Farmasi untuk mempersiapkan diri menyiapkan proposal serupa. Tahun berikutnya Prodi Pendidikan Guru Anak Usia Dini (PG AUD) dan Informatika atau Teknologi Informasi.

Dikutip dari laman PKKM Dikti (pkkmdikti.kemdikbud.go.id/v2/), persyaratan umum pengusulan PK-KM 2024 antara lain PTN/PTS telah melakukan pelaporan data kegiatan belajar mengajar melalui Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI) dengan persentase minimal 95% untuk Tahun Ajaran 2022-1 dan 2022-2.

Kemudian program studi yang dipilih untuk diusulkan adalah program studi bukan penerima PKKM tahun anggaran 2021, 2022, dan 2023. Perguruan tinggi yang sudah menerima bantuan ISS-MBKM pada tahun 2022 dan 2023, tidak diperkenankan mengajukan usulan ISS-MBKM baru pada tahun 2024.

(SA/Kontributor)

Humas UM- Kepala LPPM Universitas Mulia Bapak Richki Hardi, S.T., M.Eng mengadakan Sosialisasi PROKER LPPM Anggaran Tahun 2024. Selasa, 27/02/2024 . Dalam kesempatan ini beliau mengundang seluruh dosen Universitas Mulia untuk mengikuti sosialisasi secara hybrid.

Bapak Richki Hardi, S.T., M.Eng didampingi oleh Kabag. penelitian dan Pengabdian Masyarakat ibu Henny Okta Piyani, S.E., M.Ak beserta Kabag. Publikasi dan HKI, Bapak Nandha Narendra Muvano, S.E., M.M. menjelaskan tentang program kerja LPPM tahun 2024 dan hibah internal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh dosen Universitas Mulia melalui daring dan luring yang sangat antusias dalam mendengarkan paparan tentang hibah Penelitian dan PKM tahun 2024. Dalam kesempatan ini Kabag. penelitian dan Pengabdian Masyarakat ibu Henny Okta Piyani, S.E., M.Ak menjelaskan  penelitian akan dibagi menjadi 3 katagori yakni, Lektor dengan kuota 5 Proposal, Asisten Ahli dengan kuota 15 proposal dan Non Jafung dengan kuota 20 proposal, sedangkan pengabdian dibagi menjadi 2 katagori yakni Jafung dengan kuota 20 proposal  dan non jafung dengan kuota 10 proposal. seluruh katagori hibah ini diharapkan akan memberi kesempatan kepada dosen yang belum atau sedang dalam proses jafung untuk dapat bersama-sama mengikuti seleksi hibah tahun 2024.

Selain dengan hibah pada tahun ini juga diadakan reward publikasi Internasional terindeks Scopus dengan scopus Q3, Scopus Q4, Scopus Non Q atau prosidding, Reward Publikasi Nasional untuk Sinta 2, Sinta 3, Sinta 4, Reward selanjutnya adalah Reward Peran Narasumber dalam katagori Internasional, Nasional dan Lokal, serta juga ada Reward penulisan buku untuk katagori , Buku ajar, Buku Referensi, Chapter. Semua Katagori dari Reward dan hibah dapat di lihat pada laman sebagai berikut: Download – LPPM Universitas Mulia Sosialisasi Program Kerja 2024.

Kepala LPPM Universitas Mulia Bapak Richki Hardi, S.T., M.Eng berharap kepada seluruh Dosen untuk dapat menyelesaikan tanggungan penelitian dan pengabdian masyarakat yang belum selesai pada periode sebelumya hingga tanggal 25 Maret 2024. Bagi peserta hibah sebelum nya yang belum menyelesaikan tanggung jawab pelaporan maka belum bisa mengajukan hibah tahun 2024 yang batas upload proposal mulai dari 27 Februari s.d 4 April 2024. Dengan adanya hibah ini diharapkan dosen dapat terus berkarya dan melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat sebagai bentuk tugas Tridharma perguruan tinggi .

WN- Humas UM

Kepala LPPM Universitas Mulia Richki Hardi, S.T., M.Eng saat memaparkan program LPPM di Ruang SmartClassroom Lantai 3, Rabu (5/4/2023). Foto: Nariza

UM – Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Mulia membuka usulan penelitian dan pengabdian masyarakat tahun 2023. Program ini disosialisasikan oleh Kepala LPPM Richki Hardi, S.T., M.Eng di Ruang SmartClassroom Lantai 3 White Campus, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani Damai Bahagia Balikpapan, Rabu (5/4).

“Proposal sifatnya kompetitif ya Bapak Ibu, untuk penelitian kategori nasional disediakan kuota 25 proposal dengan dana masing-masing sebesar Rp 3.5 juta. Luaran wajib berupa laporan penelitian, publikasi nasional terindeks SINTA, dan penerbitan HKI (Hak Kekayaan Intelektual),” tutur Richki.

Menurut Richki, yang dimaksud kategori nasional adalah penelitian yang masuk dalam publikasi nasional. Meski tidak terbatas apabila di kemudian hari melakukan publikasi internasional.

Sedangkan untuk kategori internasional disediakan kuota lima proposal dengan besaran dana hibah masing-masing sebesar Rp 5.5 juta. “Luaran wajib sama, yang membedakan publikasi internasional terindeks Scopus,” tutur Richki.

Beberapa syarat agar dosen bisa mendapatkan hibah internal tersebut di antaranya adalah telah memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN), memiliki akun SINTA, dan tidak memiliki tanggungan laporan penelitian sebelumnya.

Selain hibah penelitian internal, Richki juga mendorong dosen untuk mengajukan proposal hibah pengabdian pada masyarakat. “Ini lebih banyak kuota 30 proposal dengan pendanaan masing-masing Rp 1.5 juta,” ungkap Richki.

Richki juga mendorong dosen untuk menerbitkan buku ajar sebagai hasil dari pelatihan yang telah diikuti pada tahun 2022 yang lalu. “Kuotanya tahun ini hanya 6 proposal, dengan nilai hibah masing-masing sebesar Rp 3 juta. Penerbit Universitas Mulia Press,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris LPPM Nariza Wanti Wulan Sari, S.Si., M.Si mengatakan pembukaan pengajuan proposal penelitian maupun pengabdian masyarakat mulai 10 April 2023. Pengumuman hasil seleksi proposal 9 Mei 2023. Penandatanganan kontrak hibah 31 Mei 2023. Sedangkan monitoring evaluasi dilakukan September 2023 mendatang.

“Kemungkinan seperti biasa pengajuan proposal ada perpanjangan waktu yang akan diumumkan kemudian,” tutur Nariza Wanti.

Di luar program hibah tersebut, dosen juga diharapkan dapat mendaftarkan inovasi atau produk kekayaan intelektual atas berbagai karya yang telah dibuatnya untuk mendapatkan HKI.

“Untuk prosedur pengajuan HKI di luar hibah penelitian, dosen dapat mendaftarkannya kepada program studinya masing-masing. Nanti program studi yang akan mendaftarkannya kepada LPPM. Lebih lengkap akan diinformasikan di website LPPM,” pungkas Nariza Wanti.

(SA/Puskomjar)

Sosoalisasi LPPM 2023
Hibah diserahkan Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Tjitjik Srie Tjahjandari kepada Kepala LPPM Richki Hardi, S.T., M.Eng bertempat di Ballroom Sheraton Grand, Gandaria City Hotel, Jakarta, Selasa (6/12/2022). Foto: dok. Richki

UM – Universitas Mulia bersama 123 perguruan tinggi se-Indonesia menerima hibah fasilitas penunjang riset bidang inovasi pembelajaran dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI, Selasa (6/12).

Hibah diserahkan Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Tjitjik Srie Tjahjandari kepada Kepala LPPM Richki Hardi, S.T., M.Eng bertempat di Ballroom Sheraton Grand, Gandaria City Hotel, Jakarta.

Plt. Dirjen Diktiristek Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, ASEAN.Eng mengatakan bahwa hibah tersebut bertujuan memberikan akses kepada perguruan tinggi agar mampu meningkatkan kualitas pembelajaran melalui berbagai inovasi dan pemanfaatan teknologi sehingga terwujud kelas pembelajaran yang kolaboratif dan partisipatif.

“Tujuan dari program hibah untuk mendorong inovasi pembelajaran di perguruan tinggi sehingga dapat terwujud kelas yang kolaboratif dan partisipatif sesuai dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi,” tutur Prof. Nizam, seperti dikutip dari laman dikti.kemdikbud.go.id, Sabtu (10/12).

Selain itu, menurut Prof. Nizam, hibah ini juga sebagai bentuk dukungan dan perhatian pemerintah terhadap peningkatan kualitas perguruan tinggi di Indonesia.

Tercatat, setidaknya terdapat 14 program hibah antara lain tunjangan dosen dan guru besar, beasiswa studi lanjut S3 ke luar negeri, KIP Kuliah, program MBKM, Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM), Matching Fund Kedaireka, bantuan akreditasi, hibah sarana dan prasarana serta hibah lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf sebagai mitra Kemdikbudristek. Menurutnya, Komisi X DPR akan terus memastikan Kemdikbudristek berkontribusi nyata bagi peningkatan kualitas perguruan tinggi melalui berbagai dukungan pendanaan, fasilitas, maupun bantuan bagi PTS.

“Kita dorong terus Kemdikbudristek untuk terus berkontribusi nyata bagi perguruan tinggi melalui dukungan-dukungan pendanaan, fasilitasi, maupun bantuan,” tutur Dede Yusuf.

Sementara itu, Rickhi Hardi yang datang mewakili Universitas Mulia, mengatakan bahwa Universitas Mulia termasuk penerima hibah dalam 124 perguruan tinggi tersebut, paket yang dipilih adalah Smart Classroom.

“Semoga satu paket perangkat Smart Classroom ini dapat bermanfaat dan dapat meningkatkan kualitas riset dan pembelajaran dan memudahkan berkolaborasi,” pungkas Ricki.

(SA/Puskomjar)